Anda di halaman 1dari 19

KEPEMIMPINAN

DALAM ORGANISASI
“PEMIMPIN YANG BAIK PERTAMA HARUS MENJADI PELAYAN YANG BAIK”
(BENJAMIN ZANDER)

FAHMI KAMAL HAKIM


D32161036
PENDAHULUAN

Dalam organisasi, kepemimpinan sangat penting. Karena organisasi yang memiliki kepemimpinan
yang baik akan mudah dalam meletakkan dasar kepercayaan terhadap anggota-anggotanya,
sedangkan organisasi yang tidak memiliki kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mendapatkan
kepercayaan dari para anggotanya. Organisasi tersebut akan kacau dan tujuan organisasinya tidak
akan tercapai (Rivai dan Murni, 2009: 284).
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Untuk sekedar memahami tentang definisi kepemimpinan, kita akan kemukakan tiga definisi di bawah
ini :
• Proses di mana seorang individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan
bersama (Peter Northouse dalam Rowe dan Guerrero, 2011:1)
• Pengaruh interpersonal yang menyebabkan sekelompok orang melakukan apa yang dikehendaki
oleh pemimpin atau manajer untuk dilakukan (Wood, 2000: 314).
• Hubungan interpersonal di mana orang lain melakukan perintah karena mereka ingin, bukan karena
terpaksa (Merton dalam Hughes dkk, 2012: 4).
UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN

Ada dua unsur esensial yang perlu digaris bawahi yang terdapat dalam konsep kepemimpinan,
yaitu: pengaruh dan hubungan interpersonal. Kemampuan mempengaruhi dan menjalin hubungan
interpersonal dengan kelompok atau tim yang di pimpinnya sangat menentukan kesuksesan
pemimpin.
PENGERTIAN DAN CARA MEMPENGARUHI

pengaruh adalah kemampuan melakukan persuasi, meyakinkan, memotivasi, menginspirasi, dan secara bijak
menggunakan wewenangnya untuk mempengaruhi orang/pihak lain dengan cara yang positif. Secara umum,
pengaruh bukan jenis wewenang dari gelar, posisi, atau peraturan. Kemampuan mempengaruhi orang lain
merupakan bagian penting dari kepemimpinan dalam situasi baik maupun buruk. Kekuatan mempengaruhi
merupakan keterampilan kepemimpinan yang bermanfaat terlepas dari gaya kepemimpinan seseorang.
Baldwin Grayson (2004) menambahkan, ketika usaha mempengaruhi pemimpin membuahkan
komitmen, dia memperoleh sejumlah manfaat:
• Tidak banyak kebutuhan untuk memantau kemajuan terhadap tujuanatau melawan penolakan
• Ada usaha yang lebih besar secara berkelanjutan, yang amat penting, ketika tugas yang dilakukan
kompleks atau sulit dan membutuhkan usaha yang lebih konsentrasi dalam jangka waktu yang
Panjang
• orang yang komitmen akan mendukung tujuan pemimpin, dan cenderung lebih efesien, kreatif,
ulet dan focus terhadap tujuan Bersama
• hubungan kerja meningkat
UNTUK MEMAHAMI TAKTIK MEMPENGARUHI
HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pemimpin yang mapan, dan efektif secara intuitif memahami unsur-unsur esensial hubungan yang
sehat. Ketika ada sesuatu yang tidak beres, sinyal imtuitif memberi tahunya. Setidak-tidaknya ada
tiga unsur yang esensial antara pemimpin dengan pengikutnya:
• Kepercayaan
• Saling menghargai
• Kumunikasi (Manion, 2005: 36)
TUGAS PEMIMPIN

Menurut Srikumar S. Rao (2007: 205), pemimpin memiliki beberapa tugas diantaranya:
menetapkan misi yang memberi inspirasi, mengejar laba setelah misi, memastikan bahwa
kompensasi berlangsung adil di semua tingkatan, menghilangkan demotivator dan penghalang, dan
menjadi pelayan bagi semua pengikutnya, bukan memperbesar diri sendiri, dan menunjukkan
sebuah komitmen kepada komunitas, pembelajaran dan keadilan.
PERANAN KEPEMIMPINAN

Ada beberapa peran utama pemimpin pada abad kedua puluh satu yaitu: 
• Pemikir sistem 
• Agen perubahan 
• Inovator dan berani mengambil risiko 
• Pelayan dan Pengurus 
• Koordinator Polikronik
• Instruktur, pelatih, dan mentor 
• Pembangun visi dan visioner (Marquardt, 2003: 110). 
JENIS KEPEMIMPINAN
• Kepemimpinan Operasional

Yaitu meliputi kebijakan, prosedur, sistem, perilaku pemimpin yang bergerak dari manajemen senior
sampai pegawai lini depan. Praktik manajemen ini menciptakan lingkungan di mana pegawai dan
pelanggan berinteraksi dan melakukan respons setiap hari. Kepemimpinan operasional adalah mengenai
aspek implementasi kepemimpinan atau bagian pelayanan dari kepemimpinan yang melayani
(Blanchard, 2010).
• pemimpinan Strategis yang Efektif
yang dimaksud dengan manajemen strategis adalah sejumlah keputusan, dan aksi yang ditujukan untuk
memberikan keselarasan kompetitif yang lebih baik dengan lingkungan eksternal dan meningkatkan
kinerja organisasi jangka panjang (Werner dan DeSimone, 2006: 14).
PRIMAL LEADERSHIP

Kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosi ada banyak sekali riset yang menyatakan bahwa
dalam jangka panjang, kecerdasan emosi (EQ) akan merupakan penentu yang lebih akurat
mengenai keberhasilan dalam komunikasi, dalam hubungan-hubungan dan dalam kepemimpinan,
daripada kecerdasan mental (IQ).
ADA EMPAT DIMENSI DARI KECERDASAN EMOSIONAL
(GOLEMAN, 2007: 303 – 7)

1. KESADARAN DIRI 2. PENGELOLAAN DIRI


• Kecerdasan-diri emosi • Pengendalian diri
• Penilaian-diri yang akurat • Transparansi
• Kepercayaan diri • Kemampuan menyesuaikan diri
• Prestasi
• Inisiatif
• Optimisme
ADA EMPAT DIMENSI DARI KECERDASAN EMOSIONAL
(GOLEMAN, 2007: 303 – 7)

3. KESADARAN SOSIAL 4. PENGELOLAAN RELASI


• Empati • Inspirasi
• Kesadaran berorganisasi • Pengaruh
• Pelayanan • Mengmbangkan orang lain
• Katalisator perubahan
• Pengelolaan konflik
• Kerja tim dan kolaborasi
POIN-POIN UTAMA 

• Dalam organisasi, kepemimpinan sangat penting. Karena organisasi yang memiliki kepemimpinan
yang baik akan mudah dalam meletakkan dasar kepercayaan terhadap anggota-anggotanya, sedangkan
organisasi yang tidak memiliki kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan
dari para anggotanya. Organisasi tersebut akan kacau dan tujuan organisasinya tidak akan tercapai. 
• Untuk sekedar memahami pengertian kepemimpinan, kita akan kemukakan tiga definisi: (1) Proses di
mana seorang individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama, (2)
Pengaruh interpersonal yang menyebabkan sekelompok orang melakukan apa yang dikehendaki oleh
pemimpin atau manajer untuk dilakukan, dan (3) Hubungan interpersonal di mana orang lain
melakukan perintah karena mereka ingin, bukan karena terpaksa
• Ada dua unsur esensial yang perlu digaris bawahi yang terdapat dalam konsep kepemimpinan,
yaitu: pengaruh dan hubungan interpersonal. Kemampuan mempengaruhi dan menjalin hubungan
interpersonal dengan kelompok atau tim yang di pimpinnya sangat menentukan kesuksesan
pemimpin. 
• Pengaruh adalah kemampuan melakukan persuasi, meyakinkan, memotivasi, menginspirasi, dan
secara bijak menggunakan wewenangnya untuk mempengaruhi orang/pihak lain dengan cara yang
positif. Kekuatan mempengaruhi merupakan keterampilan kepemimpinan yang bermanfaat terlepas
dari gaya kepemimpinan seseorang. 
• Pemimpin yang mapan, dan efektif secara intuitif memahami unsur unsur esensial hubungan yang
sehat. Ketika ada sesuatu yang tidak beres, sinyal intuitif memberi tahunya. Setidak-tidaknya ada
tiga unsur yang esensial antara pemimpin dengan pengikutnya: (1) Kepercayaan, (2) Saling
menghargai/menghormati, dan (3) Komunikasi.
• Pemimpin memiliki beberapa tugas di antaranya: menetapkan misi yang memberi inspirasi, mengejar
laba setelah misi, memastikan bahwa kompensasi berlangsung adil di semua tingkatan, menghilangkan
demotivator dan penghalang, dan menjadi pelayan bagi semua pengikutnya, bukan memperbesar diri
sendiri, dan menunjukkan sebuah komitmen kepada komunitas, pembelajaran dan keadilan. 
• Kajian terhadap berbagai literatur dan pernyataan-pernyataan eksekutif yang menonjol dari seluruh dunia
membawa kita kepada kesimpulan bahwa ada beberapa peran utama pemimpin pada abad kedua puluh
satu: (1)Pemikir sistem, (2) Agen perubahan, (3) Inovator dan berani mengambil risiko, (4) Pelayan dan
Pengurus, (5) Instruktur, pelatih, dan mentor, dan (6) Pembangun visi dan visioner.
• Kepemimpinan dibedakan menjadi dua jenis kepemimpinan: kepemimpinan strategis dan kepemimpinan
operasional. Kepemimpinan strategis meliputi aktivitas, seperti menetapkan visi yang jelas, memelihara
budaya yang menghubungkan seperangkat nilai dengan visi, dan menyatakan program-program yang
harus dilakukan atau keharusan-keharusan strategis yang harus dilakukan organisasi. 
• Kepemimpinan strategis amat menentukan bagi vitalitas organisasi, namun hal itu merupakan
hubungan tindakan langsung. Pesan pemimpin senior, meskipun menentukan, harus didukung
dan dilaksanakan melalui praktik kepemimpinan operasional agar pegawai memahami ke mana
yang dituju mereka dengan visi tersebut, menerima budaya dan apa yang diwakili oleh
perusahaan, dan untuk memahami bagaimana mengaitkan pekerjaan mereka dengan keharusan-
keharusan strategis. 
• Ada banyak sekali riset yang menyatakan bahwa dalam jangka panjang, kecerdasan emosi (EQ)
akan merupakan penentu yang lebih akurat mengenai keberhasilan dalam komunikasi, dalam
hubungan-hubungan dan dalam kepemimpinan, daripada kecerdasan mental (IQ).
TERIMAKASIH
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai