Anda di halaman 1dari 12

Vol No 4 Julii 2022.

hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Kepemimpinan Camat Pada Kantor Camat Kulisusu Utara


Kabupaten Buton Utara
Sarman 1 , Gunawan2 ,H. Justawan3

Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo

Sarmanadm130@gmail.com

Kendari, Indonesia

ABSTRACT
The purpose of this study was to describe the leadership of the sub-district head of North
Kulisusu, North Buton Regency. The technique used in this research is qualitative research with
descriptive analysis research techniques by means of library research, interviews and
documentation.

The results showed that the leadership of the North Kulisusu Subdistrict Head, North
Buton Regency was quite good. Based on statements related to the leadership of the sub-district
head of North Kulisusu, namely communication skills, courage, listening skills and assertiveness.
It can be seen that the leadership of the sub-district head of North Kulisusu uses quite effective
ways of leading the employees. So that the employees participate in following the directions of the
sub-district head. even though the sub-district directives are only adjusted to the existing SOPs,
the employees still follow the camat directions. Thus the awareness of employees to work
effectively can be said to be quite good.

Keywords: leadership, employee work effetivenes.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepemimpinan camat kulisusu


utara kabupaten buton utara. Teknik yang digunanakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
kualitatif dengan teknik penelitian deskritif analisis dengan cara penilitian kepustakaan wawancara
dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan Camat Kulisusu Utara Kabupaten


Buton Utara cukup baik. Berdasarkan pernyataan yang berkaitan dengan kepemimpinan camat
Kulisusu Utara yaitu keterampilan komunikasi, keberanian, kemampuan mendengar dan
ketegasan. Dapat dilihat kepemimpian camat Kulisusu Utara menggunakan cara-cara memimpin
yang cukup efektif kepada para pegawai. Sehingga para pegawai turut serta mengikuti arahan
camat. meskipun arahan camat hanya disesuaikan saja dengan SOP yang ada, namun para pegawai
tetap mengikuti arahan camat. Dengan demikian kesadaran para pegawai untuk bekerja secara
efektif dapat dikatakan cukup baik.
Kata kunci: kepemimpinan, efektivitas kerja.

PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena kepemimpinan
sebagai penggerak roda organisasi, yang dilakukan dengan meyakinkan bawahannya agar bekerja

1
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah kemampuan dan
keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk
mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berfikir, bertindak sedemikian rupa
sehingga melalui pikiran yang positif, memberikan sumbangsih nyata dalam mencapai tujuan
organisasi.
Kepemimpinan Camat menjadi semakin penting dikaitkan dengan tugasnya sebagai
koordinator atas segala kegiatan otonom daerah yang ada diwilayahnya. Berpedoman atas
pemikiran tersebut diatas, dimana kepemimpinan Camat sangat penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan sangat mempengaruhi berhasil tidaknya tujuan pemerintahan. Oleh karena itu
Camat sebagai kep ala wilayah dituntut kemampuannya dalam arti Camat harus mampu
melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan kepadanya agar dapat berjalan dengan baik
Hasibuan (2002:198,201) mengemukakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang
mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta
bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Seorang pemimpin
memiliki keinginan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri.pemimpin
adalah orangnya sedangkan kepemimpinan adalah gaya dalam melakukan tugas-tuganya
Menurut Sutrisno (2014 : 213) Kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseoran untuk
menggerakan orang lain dengan memimpin , membimbing, mempengaruhi orang lain, untuk
melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan .
Menurut Danim (2004 :56) Kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh
individua tau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberih ahrakepada individua tau kelompok
yang tergabung diwadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Terry dan Frankin (dalam Sri Budi Cantika Yuli, 2005: 167) mendefinisikan kepemimpinan
dengan hubungan di mana seseorang (pemimpin) mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja
sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan
pemimpin dan atau kelompok. Definisi tersebut menekankan pada permasalahan hubungan antara
orang yang mempengaruhi (pemimpin) dengan orang yang dipengaruhi (bawahan). Pimpinan
merupakan orang yang memiliki kewenangan untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan
untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain (bawahan) dengan melalui pola hubungan yang
baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kepemimpinan merupakan aspek pengelolaan yang penting dalam sebuah
organisasi/lembaga.Kemampuan untuk memimpin secara efektif sangat menentukan berhasil atau
tidaknya sebuah organisasi untuk mencapai tujuan. Dalam usahanya mencapai tujuan tersebut
maka ia haruslah mempunyai pengaruh untuk memimpin para bawahannya.

2
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Menurut teori atribusi kepemimpinan dikatakan bahwa kepemimpinan sematamata suatu


atribusi yang dibuat seseorang bagi individu-individu lain. Sedangkan di dalam teori
kepemimpinan karismatik, para pengikut membuat atribusi dari kemampuan kepemimpinan yang
heroik atau luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu. Selanjutnya dalam teori
bagi organisasi. Lugas dalam arti bersifat apa adanya namun konsisten pendiriannya.
Beberapa konsep kepemimpinan, yaitu:
1. Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin
2. Adanya upaya dan proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang melalui berbagai
kekuatan, adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya kepemimpinan
itu.
3. Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu,
4. Pemimpin dapat diangkat secara formal atau dipilih oleh pengikutnya,
5. Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu baik situasi pengikut maupun lingkungan
eksternal
Banyaknya konsep kepemimpinan yang berbeda hamper sebanyak jumlah orang yang telah
berusaha untuk mendefinisikanya. Untuk lebih mempermudah pemahaman kita, maka akan
diambil beberapa definisi yang kiranya mampu menjadi landasan untuk membahas konsep
kepemimpinan itu sendiri.
Howard H. Hyot dalam Kartono (2003 : 32) menyatakan :` Kepemimpinan adalah seni
untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang-orang
Siagian (2002:62) menyatakan “Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu
mau melakukan kehendak pemimpin tersebut meskipun secara pribadi kepemimpinan adalah
kepengikutan”. Jadi kepemimpinan mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara sukarela
dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan
pemimpin tersebut..

Seorang pemimpin terutama harus mempunyai fungsi sebagai penggerak atau dinamisator
dan kordinator dari sumber daya manusia, sumber daya alam, semua dana dan sarrana yang
disiapkan oleh sekumpulan manusia yang berorganisasi untuk mencapai suatu tujuan disertai
kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan untuk menggerakan orang- orang yang
berada dibawah koordinasinya dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan suatu organisasi.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut
harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang
didalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk
mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi karyawan atau bawahannya.

3
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja adalah kepemimpinan. Kualitas
kepemimpinan dapat dicapai apabila dalam diri setiap pimpinan tumbuh kesadaran dan
pemahaman yang mendalam terhadap makna kepemimpinan dengan segala aspeknya misalnya
fungsinya sebagai pemimpin sehingga pemimpin tersebut mampu mengembangkan keterampilan
atau pun keahlian serta mewujudkan berbagai fungsi kepemimpinannya dalam melihat potensi
bawahanya serta mampu menempatkan mereka sesuai dengan potensi mereka masing - masing

(Ranggayanakulu, 2005 : 75) Efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan


seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase
target yang dicapai, maka makin tinggi efektivitasnya. Bila dilihat dari aspek segi keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi, efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas organisasi dalam
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya ditinjau dari aspek
ketepatan waktu, maka efektivitas adalah tercapainya sasaran yang telah ditentukan tepat pada
waktunya dan menggunakan sumber- sumber tertentu yang disediakan untuk melaksanakan
berbagai kegiatan dalam program yang telah disusun sebelumnya.

Menurut Kusdi (2009:94) Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai
berbagai sasaran (jangka pendek) dan tujuan (jangka panjang) yang telah ditetapkan, dimana
penetapan sasaransasaran dan tujuan-tujuan itu mencerminkan konstituen strategis, kepentingan
subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan organisasi.
Menurut Gibson et.al ( Bungkaes, 2013 : 46) Efektivitas adalah penilaian yang di buat
sehubung dengan perestasi individu, kelompok, dan organisasi. Makin dekat prestasi mereka
terhadap prestasiyang di harapkan ( standar), maka makin lebih efektiv dalam menilai mereka.
Menurut Sutarto (1978:95) Efektivitas kerja ini merupakan suatu kondisi dimana aktivitas
jasmaniah serta rohaniah yang dilakukan manusia tersebut dapat atau bisa memperoleh hasil
seperti yang diinginkan
Menurut Siagian (1986:152) efektivitas kerja ini merupakan suatu penyelesaian pekerjaan
tepat waktu seperti yang sebelumnya telah atau sudah diputuskan.

Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung
jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.Dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja yaitu
suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan
organisasi, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika.
Sedangkan efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah
ditetapkan, dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini juga berkaitan dengan kualitas
dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Artinya efektivitas ini menunjukkan keberhasilan dari segi
tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan secara tepat, efektif dan efisien. Suatu organisasi

4
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya apabila semua komponen organisasi berusaha

menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan efektivitas kerjanya masing - masing .

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa peran dan tugas seorang Camat pada pemerintahan

kecamatan Kulisusu Utara, Kabupaten Buton Utara.

Gambar kerangka pikir

Kepemimpinan Camat Efektivitas kerja


Pegawai
1. Keterampilan
1. Kualitas hasil
Berkomunikasi
kerja
2. Keberanian
2. Kerjasama
3. Kemampuan
3. Pengambilan
Mendengar
Keputusan
4. Ketegasan
4. Kehadiran
Martoyo (2001)
Steers (1995)

METODE PENELITIN

5
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang ditelaah dengan menggunakan


deskritif kualitatif (Sugiono 2008) untuk memperoleh hasil secara mendalam dan menyeluru
mengenai kepemimpinan Camat Kulisusu Utara terhadap ke puasaan masyarakat dikecamatan
kulisusu utara kabupaten buton utara. Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskritif.
Penelitian deskritif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada
sekarang berdasarkan data-data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan
menggunakan bentuk analisis kualitatif, analisis ini akan mendeskripsikan hasil penelitian
berdasarkan temuan dilapangan dan selanjutnya diberi penafsiran dan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

A .Kepemimpinan Camat Pada Kantor Camat Kulisusu Utara Kabupaten Buton


Uatara

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, yang berarti seseorang yang memiliki kecakapan dan
kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan dalam satu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas demi tercapainya suatu
maksud dan beberapa tujuan.Pengertian lain dari Kepemimpinan secara luas adalah meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa pengikutnya, pengor
ganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan, memelihara hubungan kerja sama dan
kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau
organisasi

1. Keterampilan Berkomunikasi

Keterampilan Berkomunikasi merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki untuk


mampu membina hubungan yang sehat dimana saja. apalagi khusus untuk seorang pemimpin dia
harus sepintar-pintarnya berkomunikasi dengan pegawai agar pegawai dapat mendapatkan
masukan-masukan suapaya kualitas kerja meraka meningkat dalam mencapai keberhasilan kerja.
Seperti yang dikatakan oleh Camat Kulisusu Utara yang diwawancarai pada tanggal 2
februari 2022 bahwa kami dikantor Camat, selalu mengadakan pertemuan dengan pegawai untuk
membahas tentang tugas-tugas yang kami kerjakan atau yang kami berikan kepada pegawai
disetiap instansi,disitu pula kalau mungkin ada pendapat dari mereka kami selalu mendegarkan
masukan atau saran dari mereka supaya apa yang mereka pikirkan dapat kita jadikan masukan, dan
kalau pegawai yang masih kurang paham dengan apa yang kita kerjakan pasti kami akan
memberikan masukan supaya mereka paham dan supaya mereka bisa bekerja dengan baik

6
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Kemudian sebagian hasil wawancara dengan sekertaris Kulisusu Utara pada tanggal 2
februari 2022 Kami selalu berkomunikasi dengan pegawai baik itu secara formal maupun
informal hal ini dilakukan agar kami mendapat saran ataupun masukan dari para pegawai guna
memperoleh hasil kerja yang baik
Kemudian sebagian hasil wawancara dengan Tokoh masyarakat Kecamatan Kulisusu Utara
pada tanggal 4 februari 2022 bahwa Cara berkomunikasi camat dan pegawai terhadap masyarakat
cukup baik. Mengapa saya katakana demikian, waktu saya mengurus berkas di kantor camat,
camat dan pegawai menerangkan kepada saya berkas apa saja yang harus saya siapkan itu, mereka
menggunakan Bahasa yang mudah saya pahami
Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa Camat Kulisusu Utara
selalu melakukan komunikasi dengan pegawai dengan cara melakukan pertemuan-pertemuan
dengan pegawai untuk membahas tugas-tugas yang mereka kerjakan dan juga selalu
mendengarkan masukan atau saran dari pegawainya dan juga bila masih ada pegawai yang kurang
paham Camat akan memberikan masukan supaya apa-apa saja yang kurang dipahami oleh pegawai
dapat dipahami. Selain secara formal camat juga berkomunikasi dengan pegawai secara informal
guna memperoleh hasil kerja yang baik juga dapat mempererat keakraban dengan para pegawai.

2. Keberanian

Seorang pemimpin perlu dan harus memiliki keberanian dalam menjalankan peranya.
Namun keberanian perlu juga diimbangi dengan bekal karakter yang kuat dari sang pemimpin.
Berani bertanggung jawab itu yang perlu bagi seorang pemimpin selain itu pemimpin-pun perlu di
dukung oleh kemampuan atau skill yang dapat menjadikanya berani namun adakalanya pemimpin
‘terlupa’ dengan tanggung jawab dan konsekuensi yang akan di hadapinya saat keberanian dimiliki
tidak dipergunakan dengan tepat dan sesuai sasaran.
Seperti yang dikatakan oleh Camat Kulisusu Utara yang diwawancarai pada tanggal 2
februari 2022 bahwa :Kita berikan perintah sesuai dengan situasi dan kondisi artinya apa
permasalahan pada hari itu ya sesuai dengan tugas misalnya seksi pemerintahan apa-apa itu yang
kita perintahkan kalau ada permasalahan yang sesuai dengan tupoksinya maka kita perintahkan
mereka menyelesaikan permasalahan sesuai dengan kondisi di lapangan. jadi, kita mempunyai
kepemimpinan di kecamataan ini kepemimpinan situsional, artinya berdasarkan situasi demikian
tapi kadang-kadang di kombinasikan sesuai dengan kondisi makanya, saya katakan tadi bahwa itu
sangat tergantung dengan situasi, pegawainya kita kan sering berhadapan dengan masyarakat jadi
kita punya perangkat-perangkat dikecamatan ini yang mereksponnya dalam hal-hal tertentu dan

7
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

juga Camat turun langsung kalau ada yang susah di selesaikan oleh pegawai dan pengambilan
keputusan saya turun langsung terhadap persoalan-persoalan di lapangan
Kemudian sebagaimana hasil wawancara dengan sekretaris Kecamatan Kulisusu Utara
yang diwawancarai pada tanggal 2 februari 2022 bahwa:kami pada umumnya memberikan
pelayanan terhadap masyarakat yang sebaik-baiknya. jadi kami bekerja sesuai dengan kondisi
yang ada dilapangan. kami banyak turun lansung dilapangan jika ada hal-hal yang sulit
diselesaikan
Kemudian sebagaimana hasil wawancara dengan Tokoh masyarakat Kecamatan Kulisusu
Utara diwawancarai pada tanggal 4 februari 2022 bahwa:
Menurut saya camat masih kurang cukup berani dalam kepemimpinanya kenapa saya bilang
seperti itu contohnya seperti illegal fishing Camat hanya menemui mereka yang terlibat
pemboman ikan lalu Camat hanya memberikan arahan kepada mereka agar mereka tidak
mengulanginya lagi dan memang iya selain membrikan arahan kepada pelaku pemboman itu
Camat juga memberikan sanksi atau ancaman kepada mereka tetapi apa yang kita lihat sekarang
ini tetap masih ada pemboman ikan walupun sudah berkurang lalu sanksi yang akan diberikan
kepada pelaku tidak diberikan kepada mereka
Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulakan bahwa Camat Kulisusu
Utara, menunjukan keberanian dengan cara memberikan perintah kepada pegawainya sesuai
situasi dan kondisi dilapangan dan kalau ada hal-hal tertentu yang susah diselesaikan oleh pegawai
Kecamatan maka Camat akan turun langsung untuk mengambil keputusan terhadap persoalan-
persoalan di lapangan yang susah diselesaikan pegawai Kecamatan. Meskipun begitu keberanian
yang camat tunjukan tidak berpengaruh kepada masyarakat ini dapat dibuktikan dengan illegal
fishing yang terjadi di butur khususnya di kulisusu utara
3. Kemampuan Mendengar
Kemampuan mendengar adalah salah satu perilaku yang perlu dimiliki oleh seorang
pemimpin untuk mendukung kepemimpinanya misalnya dalam pendekatan kepemimpinan
situsional disebutkan bahwa mendengar merupakan salah satu perilaku yang diperlukan oleh
seorang pemimpin untuk dapat memberikan dukungan kepada bawahan maupun dalam rangka
membangun relasi atau hubungan dengan mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa proses
mendengarkan merupakan dasar dari hubungan yang baik antara pemimpin dengan bawahan atau
pengikutnya, Empati dan mendengarkan akan berjalan beriringan selalu maksudnya adalah
seorang pemimpin akan terlihat berempati atau memiliki kecerdasan emosional apabila iya
mendengarkan orang lain.
Seperti yang dikatakan oleh Camat Kulisusu Utara yang diwawancarai pada tgl 2 febuari
2022 bahwa Dalam hal-hal tertentu pasti saran-saran atau masukan-masukan dari pegawai, kami
akan pertimbangkan kalau memang bahwa itu lebih mudah untuk dalam tercampaian tujuan, pasti
kami akan pertimbangkaan saran dari mereka

8
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Kemudian sebagian hasil wawancara dengan sekertaris Kecamatan Kulisusu Utara pada
tanggal 2 febuari 2022 bahwa Hasil wawancara yang diperoleh yaitu bahwa aparatur harus
memiliki pontensi wawasan dan kualitas kerja yang maksimal sehingga pegawai cukup memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugas hal tersebut didukung dengan pendidikan dan keahlian
serta pengalaman kerja yang dimiliki oleh pegawai
Kemudian sebagian hasil wawancara dengan Tokoh masyarakat Kecamatan Kulisusu Utara
pada tanggal 4 februari 2022 bahwa:Menurut saya kemampun mendengar Camat sekarang sudah
baik kenapa saya bilang sudah baik karna kalau ada keluhan dari masyarakat Camat akan
menyuruh pegawai untuk menanyakan keluhan dari masyarakat tersebut
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa Camat Kulisusu Utara
selalu mempertimbangkan masukan atau saran dari pegawai apa bila saran itu sesuai dengan apa
yang mereka kerjakan. Selain itu pegawai harus memiliki potensi wawasan dan kualitas kerja yang
maksimal untuk melaksanakan tugas. Hal tersebut didukung dengan pendidikan dan keahlian serta
pengalaman kerja yang dimiliki oleh pegawai.
4. Keberanian
Ketegasan penting bagi hubungan pribadi, Kritik harus jelas tetapi membangun. Hal
tersebut tidak boleh menakutkan seseorang atau memindahkan perhatian dan tenaga dari bawahan.
Setiap komandan harus mempunyai ketegasan pada waktu menasihati mereka yang datang
padanya dengan persoalan pribadi yang menggangu. Hindarilah penilaian terhadap persoalan
tersebut karena peran uatam disini hanyalah sebagai penasihat. Kadang-kadang nilai tertinggi
dalam ketegasan hanyalah mendengarkan dengan pengertian penuh dan membiarkan si parjurit
sampai pada pemecahan persoalan itu sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh Camat Kulisusu Utara yang diwawancarai pada tanggal, 2
febuari 2022 bahwa Dengan adanya masalah kedisiplinan yang dialami oleh pegawai kami selaku
pimpinan akan memberikan ketegasan dengan melakukan penanganan seperti menanyakan
penyebab mengapa bisa terlambat masuk kantor, setelah penyebab masalah telah ditemukan kami
selaku pimpinan akan memberikan solusi berupa langka-lan gka untuk mengubah kebiasaan
mereka.
Kemudian Sebagian hasil wawancara dengan Sekretaris Kecamatan Kulisusu Utara pada
tanggal 2 febuari 2022 bahwa :Kalau ada pegawai yang sering terlambat dan kurang kehadiranya
masuk dikantor maka kami akan menanyakan kepada pegawai yang bersangkutan kenapa
kedisiplinan kehadiranya, karna dengan hal itu kami bisa mendisiplinkan kehadiran para pegawai,
kalau mereka sudah disiplin kehadiran merka pasti tugas-tugas mereka akan cepat diselesaikan
Kemudian sebagian hasil wawancara dengan Tokoh masyarakat Kecamatan Kulisusu
Utara pada tanggal 4 februari 2022 bahwa:Kalau ketegasan Camat sekarang ini menurut saya
masih kurang kenapa saya bilang begitu karna dilihat dari ketegasanya dalam menindak lanjuti

9
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

pelaku illegal fishing yang mana pelaku tersebut masih melakukan kegiatan tersebut tanpa adanya
sangsih yang diberikan seperti apa yang dia katakan sebelunya

KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, dan hasil penelitian diatas maka penulis
menyimpulkan bahwa kepemimpinan camat Kulisus Utara cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
cara berkomunikasi yang dilakukan oleh Camat Kulisusu Utara dengan masyarakat, dengan
mengunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, dan juga selalu mendengarkan
keluhan-keluhan dari masyarakat yang cukup baik.. Dalam kepemimpinannya Camat Kulisusu
Utara menggunakan cara-cara memimpin yang cukup efektif kepada para pegawai Sehingga para
pegawai turut serta mengikuti arahan camat. Walaupun arahan camat hanya disesuaikan saja
dengan SOP yang ada, namun para pegawai tetap mengikuti arahan camat. Dengan demikian
kesadaran para pegawai untuk bekerja secara efektif dapat dikatakan cukup baik.
SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas maka beberapa saran sebagai berikut:
1. Di harapkan Camat Kulisusu Utara dalam berkomunikasi lebih ditingkatkan lagi
kedepanya agar supaya masyarakat lebih paham lagi dengan apa-apa yang
dibicarakan oleh Camat,
2. diharapkan kedepan Camat lebih berani lagi dalam kepemimpinanya, seperti untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada dimasyarakat contonya seperti illegal fishing
jangan hanya membrikan arahan supaya pelaku tidak mengulanginya tetapi harus
diberikan sangsi nyata apabila pelaku mengulagiya supaya masyarakat juga yakin
dengan keberanian Camat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada
dimasyarakat.
3. Diharapkan kedepanya Camat lebih lagi dapat mendenganrkan keluhan-keluhan dari
masyarakat dan juga saran atau masukan-masukan dari pegawai,
4. Perlu adanya ketegasan lagi dari Camat mengenai kedisiplinan ataupun dalam
memberikan teguran dan sanksi terhadap pegawai yang sering terlambat masuk
kantor, dan diharapkan kedepanya juga Camat lebih tegas dalam upaya penyelesaiya
permasalahan yang ada dimasyarakat, supaya masyarakat juga yakin terhadap apa
yang dilakukan oleh Camat Kulisusu Utara

10
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

DAFTAR PUSTAKA

Bungkaes, H. R., Posumah, J. H., & Kiyai, B. (2013). Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program
Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Mamahan Kecapatan
Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud. Journal “Acta Diurna”.

Cantika, Yuli Sri Budi, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. UMM Press, Malang

Danim, Sudarmawan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Penerbit Rineka
Cipta

Edy Sutrisno. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetak Ke Enam. Jakarta: Pranada Media
Group

Hasibuan, Malayu S.P. 2002 . Manajemen Sumber daya manusia. Jakarta: PT Bumi perkasa.

Kartono, Kartini, 2003, Pemimpin dan Kepemimpinan (Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu), P.T
Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kusdi. (2009). Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

11
Vol No 4 Julii 2022. hlm 1-13
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
JurusanIlmuAdministrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Kusdi. (2009). Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Nawawi, Hadari. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif .Cetakan Keempat. Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Ranganayakulu, K.C.S. (2005). Organisasi bahaviour, New Delhi : Atlantic publishes dan dist

Siagian Sondang P., 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, PT. Rineka
Cipta, Jakarta

Siagian, Sondang P, 1986, “Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi”, PT. Gunung


Agung, Jakarta

Sutarto, (1978). Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Ghalia, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai