LAPORAN Magang Industri Andri
LAPORAN Magang Industri Andri
ANDRI JULIAN
2019130019
Karya Tulis ini ajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Magang
Industri Pada Program Studi Teknik Mesin Diploma
ANDRI JULIAN
2019130019
ANDRI JULIAN
NIM.2019130019
Disetujui oleh:
Pembimbing
Disahkan oleh:
Ketua program Studi
Teknik Mesin
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Magang Industri yang telah saya buat
ini merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan duplikasi, serta tidak mengutip
sebagian atau seluruhnya karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan sumbernya.
ANDRI JULIAN
NIM.2019130019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran ALLAH SWT, yang
telah memberikan Rahmat dan Anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Magang industri di PT. KENCANA SAWIT INDONESIA (KSI) dan telah
menyelesaikan laporan ini, magang industri tersebut berlangsung mulai tanggal 9 Agustus
2021 s/d 13 September 2021 dengan judul ” PERAWATAN MESIN STERILIZER”.
Penulis mengerjakan L a p o r a n m a g a n g i n d u s t r i ini dibantu oleh beberapa
pihak, Sehingga sangat pantaslah kiranya jika penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis. Penulis mengucapkan
terima kasih yang mendalam kepada :
1.Allah SWT atas nikmat yang luar biasa yang telah diberikan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan Praktek Lapangan Industri ini dalam keadaan tanpa kekurangan
apapun.
2.Kepada Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.
3.Bapak Dr. Ir Hendri Novrianto. M.T Selaku Rektor Institut Teknologi Padang.
4.Ibu Mulyati S.T, M.T Selaku Dekan Fakultas Vokasi.
5.Bapak Ismet Eka Putra S.ST.,M.T. Selaku Ketua Prodi D3 Teknik Mesin.
6.Bapak Hafni S.T.,M.T. Sebagai Dosen Pembimbing Akademik.
7.Bapak Ismet Eka Putra S.ST.,M.T. Selaku pembimbing Magang Industri.
8. Seluruh karyawan dan rekan-rekan yang telah memberikan saran dan bantuan dalam
bentuk apapun yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
9.Teman-teman kerja praktek, yang telah membuat hari-hari kerja praktek penulis menjadi
menyenangkan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat di harapkan. semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua
dan bagi perkembangaan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya bagi PT.
Kencana Sawit Indonesia (KSI).
AaminYa Robbal`alamin Padang, September 2021
i
ANDRI JULIAN
NIM.2019130019
ii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN KEASLIAN
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................vi
BAB I Pendahuluan................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan Khusus...............................................................................................................2
1.3 Batas Masalah.......................................................................................................................2
1.4 Lingkup Kerja Praktek..........................................................................................................3
BAB V Penutup.......................................................................................................................35
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................................35
5.2 Saran....................................................................................................................................35
Daftar pustaka..........................................................................................................................36
Lampiran..................................................................................................................................36
iv
Daftar Gambar
v
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
4
2. Dipilihnya PT. Kencana Sawit Indonesia sebagai perusahaan contoh dalam pengendalian
dampak lingkungan dalam seminar yang diadakan Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera
Barat tanggal 16 Nopember 2005 di Padang.
3. Dipilihnya PT. Kencana Sawit Indonesia sebagai lokasi penelitian Pengelolaan
Kawasan Lindung dalam Konsesi Perkebunan Kelapa Sawit yang dilakukan oleh PSLH
Unand tahun 2005.
4. Pada tahun 2007/2008 perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia telah mendapat
Penghargaan Peringkat Biru dalam penilaian kinerja perusahaan di bidang lingkungan
hidup.
5. Pada Tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan memberikan penghargaan
terhadap PT. Kencana Sawit Indonesia tentang Penghargaan Bagi Perusahaan Yang
Berinvestasi di Kabupaten Solok Selatan Yang Peduli Terhadap Lingkungan, yang
diberikan pada saat perayaan hari Ulang Tahun Kabupaten Solok Selatan ke VI oleh
Bupati Syafrizal.
6. Pada tahun 2009 perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia kembali mendapat
Penghargaan Peringkat Biru Minus dalam penilaian kinerja perusahaan di bidang
lingkungan hidup.
7. Pada tahun 2011 perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia kembali mendapat
Penghargaan sertifikasi RSPO (Rountable On Sustainable Palm Oil) dan ISCC
(International Sustainability & Carbon Certification) yang diberikan oleh TuvRheinlad.
8. Pada tahun 2011 perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia kembali mendapat
Penghargaan Peringkat Biru dalam penilaian kinerja perusahaan di bidang lingkungan
hidup.
9. Pada tahun 2012 perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia telah melakukan audit
sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) yang diaudit oleh PT. Mutu agung
Lestari.
10.Pada tahun 2013 perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia kembali mendapatkan
Penghargaan Peringkat Biru dalam PROPERLIKE Propinsi Sumatera Barat.
11.Pada tahun 2014 Perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia mendapatkan penghargaan
Peringkat BIRU dalam PROPER Nasional.
12. Pada tahun 2015 Perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia kembali mendapatkan
penghargaan Peringkat BIRU dalam PROPER Nasional.
13. Pada tahun 2016 Perusahaan PT. Kencana Sawit Indonesia kembali mendapatkan
penghargaan Peringkat BIRU dalam PROPER Nasional.
5
Adapun visi dan misi dari PT. Kencana Sawit Indonesia Palm Oil Mill antara lain:
1. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan terbaik, dikagumi, dan bertaraf internasional dalam bidang
perkebunan kelapa sawit.
2. Misi Perusahaan
Megelola usaha perkebunan kelapa sawit dan industri pengelola mutu dan
kelestarian lingkungan melalui penerapan doktrin “Good Coorporate Goverance” demi
menjamin kepentingan seluruh “Stakeholder” perusahaan.
6
2.3 Struktur Organisasi
PT. Kencana Sawit Indonesia adalah suatu perusahaan anak cabang dari cabang dari satu
group yang bernama WILMAR GROUP yang memiliki beberpa anak cabang di seluruh
Indonesia. WILMAR Grup merupakan suatu organisasi yang terdiri dari berbagai unit
perusahaan yang berbeda-beda. Segala bentuk peraturan tentang perusahaan, baik itu berupa
pengawasan, operasional, dan administrasi PT. Kencana Sawit Indonesia sepenuhnya diatur
oleh WILMAR Grup.
PT. Kencana Sawit Indonesia menggunakan konsep organisasi line and staf dimana
seorang atasan dapat menjalankan tugasnya dibantu oleh beberapa staff dan bawahaannya.
7
- Bertanggung jawab serta mendapatkan wewenang dari Mill Head (Pimpinan Perusahaan)
sebagai wakil pimpinan perusahaan: merencana kan, mengatur, mengarahkan dan mengontrol
seluruh kegiatan operasional perusahaan dengan memberikan pelimpahan tugas dan
wewenang kepada bawahan langsung antara lain :
Kegiatan awal produksi (penerimaan dan standar mutu bahan baku), proses produksi
berjalan dengan lancer, hingga produk dihasilkan (PK / CPO) sesuai dengan standar mutu
yang telah ditentukan.
Kegiatan analisa mutu produk, pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin produksi,
elektrikal, infrastruktur perusahaan dan rancangan teknis perusahaan.
Koordinasi dengan pihak intern dan ekstern perusahaan dalam hal pelaporan-
pelaporan yang berkaitan dengan Amdal atau analisa mengenai dampak lingkungan dan
pelaporan-pelaporan lain yang bersifat teknis perusahaan.
Mengontrol dan memaksimalkan hasil produksi serta kualitas hasil produksi (CPO dan
PK).
Memastikan bahwa seluruh peraturan ditaati setiap saat guna meminimalkan potensi
terjadinya kecelakaan.
Bekerjasama dengan Supervisior Quality Control laboratorium, Supervisior Logistik,
Supervisior Maintenance dan Supervisior Sortasi untuk meningkat kan kontrol atas
kualitas produksi.
Pengecekan laporan / pelaporan perusahaan.
Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimal membentuk kerjasama
yang kuat, rasa tanggung jawab, dedikasi dan loyalitas bekerja serta rasa memiliki
terhadap perusahaan.
Memberikan usulan, saran, masukan, untuk perkembangan / kemajuan perusahaan.
Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung(mill head/ Pimpinan perusahaan).
Dalam menjalankan tugasnya Mill Head dan Asisten Mill Head dibantu oleh beberapa asiten,
yaitu:
B. Supervisor Mechanic
Mengkoordinasikan dan mengawasi secara langsung hasil kerja bagiannya.
Mengeliminasi terjadinya breakdown untuk mesin dan mempercepat perbaikan mesin
secara continue.
Mengelola biaya-biaya yang dikeluarkan saat perbaikan.
Bertanggung jawab atau kelancaran operasional pabrik yang menyangkut kesiapan alat
untuk memperlancar kegiatan produksi.
Koordinasi kepada Supervisior Produk dan laboratorium.
Bertanggung jawab langsung keada Asisten Mill Manager.
C. Foreman Electric
Bertanggung jawab atas kelancaran aliran listrik, baik di pabrik, kantor, maupun
perumahhan karyawan dan demi kelancaran pabrik.
D. Supervisor Production
Bertanggung jawab megawasi dan mengontrol seluruh kegiatan operasional khusus
department proses dengan mengefektifkan Asisten Supervisior Proses masing- masing
shift dan foreman untuk menjalankan proses produksi yang lancar dengan
memaksimalkan hasil produk (CPO/PK) sesuai standarisasi yang telah ditetapkan oleh
management perusahaan.
Bekerjasama dengan Supervisior Sortasi, Supervisior Logistik, Supervisior QC, dan staf
labor (analisis/labsampel) serta Supervisior Maintenence/ Asisten Supervisior, Asisten
Electrical untuk peningkatan dan kontrol atas kualitas hasil produksi.
Mengontrol segala kemungkinan kerugian dalam batas ketentuan dan memaksimalkan
hasil produksi.
9
Memastikan kondisi effluent dan land aplikasi berjalan dengan baik serta preventif dan
penanggulangan bahaya api/kebakaran.
Mengatur pergantian shift pekerja.
Memastikan kelancaran operasional, memberi saran dan masukkan, usulan atas hasil
produksi demi perkembangan perusahaan, dan lingkungan pabrik, perumahan dan
infrastruktur perusahaan.
Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung dan pimpinan perusahaan.
F. Supervisor Logistik
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan administrasi logistic perusahaan dan penyajian:
Laporan penerimaan TBS, grading/sortasi, TBS (daily and monthly).
Laporan produksi PKS (daily and monthly).
Laporan out standing do (CPO, PK).
Laporan laporan pengiriman hasil produksi (CPO, PK).
Laporan mutu hasil produksi perusahaan (OER, KER).
Laporan lainnya berkaitan dengan administrasi dan logistik perusahaan.
Pengecekkan laporan yang dibuat oleh Asisten SupervisiorWeightbridge, petugas
Weightbridge dan logistik clerk.
Bekerjasama dengan Supervisior sortasi, Supervisior QC, dan Supervisior Proses, untuk
mendapatkan informasi dan data yang akurat.
Mengukur/sounding stock FFB, CPO/PK setiap pagi sebelum proses.
Bertanggung jawab terhadap pengiriman CPO, PK, dan cangkang.
10
Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan perusahaan.
Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang bertanggung jawab, dedikasi bekerja,
dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
H. Supervisor Sortasi
Bertanggung jawab untuk mengatur, mengontrol Asisten Supervisior Sortasi, Foreman
Sortasi dan FFB grader dalam hal :
Menilai setiap muatan masuk dari TBS menurut standar kematangan dan kualitas.
Menjalankan penilaian secara acak terhadap TBS yang masuk ramp.
Menyediakan laporan terperinci atas penilaian FFB (laporan FFB grading).
Memelihara jalur tetap bersih dan bebas dari TBS yang jatuh secara manual dengan
bantuan Sarana dan Fasilitas Penunjang.
11
I. Environmental Healthy Safety (EHS)
Bersama-sama dengan pimpinan dan jajarannya ditiap unit kerja melakukan identifikasi
aspek dampak lingkungan memelihara dan memperbaharui peraturan lingkungan,
keselamatan dan kesehatan kerja dan syarat lain agar memenuhi standar RSPO.
Membuat implementasi dan pemeliharaan sistem menajemen lingkungan, keselamatan,
dan kesehatan kerja agar sesuai dengan RSPO.
Memantau trend kecelakaan kerja dan memastikan terlaksananya tindakan
koreksi terkait kejadian kecelakaan.
Melakukan koordinasi ditiap unit kerja untuk audit internal.
Kencana Sawit Indonesia seluas 10.216 hektar terletak posisi 10 00’ 46” LS – 10 10’ 07”
dan 1010 24’ 27” BT –1010 37’ 48”. Daerah ini berada pada ketinggian 200 – 250 meter
mdpl dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara dengan perkebunan kelapa sawit PTPN VI dan SS2 (Incasi Raya).
2. Sebelah Selatan dengan perkebunan kelapa sawit PT. TKA & Kenagarian Talao.
3. Sebelah Timur dengan perkebunan rakyat dan hutan lindung & PT. TKA.
4. Sebelah Barat dengan perkebunan kelapa sawit PT. Sumatera Jaya Agro Lestari.
Secara administrasi pemerintah kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit
PT. Kencana Sawit Indonesia terletak pada Nagari Sungai Kunyit dan Nagari Talao Sungai
Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan Propinsi Sumatera Barat.
12
13
BAB III
Landasan Teori
14
3.1.2Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu metode yang digunakan untuk men ciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor produksi yang
ada, mesin dan bahan yang tersedia. Secara garis besar proses produksi dapat dibedakan atas
2 yaitu:
1. Proses Produksi terus menerus (Continue Process)
Adapun karakteristik dari proses produksi secara terus-menerus yaitu :
Biasanya produksi yang dihasilkan dalam jumlah besar (produk masal) dengan variasi
yang sangat kecil dan sudah distandarkan.
Penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang di hasilkan
(produk layout).
Mesin yang dipakai bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut.
Peran operator tidak terlalu besar terhadap kualitas produk yang dihasilkan.
Apabila salah satu peralatan atau mesin rusak, maka seluruh kegiatan produksi
berhenti atau Breakdown dan slow down.
Jumlah tenaga kerja tidak terlalu banyak karena banyak menggunakan mesin.
1. Proses Produksi yang terputus-putus (Intermittent Procces)
Adapun karakteristik dari proses produksi secara terus menerus yaitu:
Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang kecil dengan variasi yang besar dan didasari
atas pesanan konsumen pasar:
Penyusunan peralatan berdasarkan fungsi alat dalam proses produksi.
Mesin-mesin yang dipakai biasanya mesin yang bersifat umum.
Pengaruh individual atau operator terhadap produk sangat besar.
Proses produksi tidak berhenti jika terjadi kerusakan pada salah
satu alat atau mesin produksi.
Persedian bahan mentah yang tinggi.
Proses-proses yang tergolong dalam proses produksi antara lain:
1. Proses Pengecoran (Casting)
Proses pengecoran adalah proses pemanasan material logam sampai cair, kemudian
dimasukan ke dalam cetakan dan didinginkan sampai membeku. Material yang sudah
membeku di keluakan dari cetakan.Lalu cetakan dibersihkan.
15
2. Proses Metalurgi Serbuk (Powder Metalurgy)
Proses metalurgi serbuk adalah proses pemadatan serbuk- serbuk material menjadi
sebuah produk dengan menggunakan tekanan.
3. Perlakuan Panas (Heat Ttreatment)
Proses perlakuan panas adalah serangkaian proses pemanasan yang dilakukan secara
teratur dengan tujuan untuk merubah struktur material yang dimiliki supaya diperoleh sifat
mekanis material sesuai kebutuhan.
4. Proses Pemesinan (Machining)
Proses pemesinan adalah suatu cara untuk menghasilkan produk dengan spefikasi yang
diinginkan dengan mengunakan mesinpekakas dimana terjadi gerak relatif pahat terhadap
benda kerja yang menghasilkan geram.
5. Proses Pembentukan (Forming)
Proses pembentukan adalah suatu proses pembentukan material menjadi sebuah produk
yang diinginkan dengan cara pemberian beban gaya sehingga terjadi deformasi plastis.
6. Proses Penyambungan (Joining)
Proses penyambungan adalah suatu proses menggabungkan 2 material atau lebih
mengunakan material lain. Contohnya : pengelasan, penyambungan dengan baut,
penyambungan dengan paku keling, patri,dll.Antara proses pemesinan dengan proses
pembentukan terdapat suatu perbedaan yang mendasar, yaitu :
1) Pada proses terjadi pengurangan volume benda kerja, sedangkan pada proses
pembentukan tidak terjadi pengurangan volume benda kerja.
2) Adanya geram yang dihasilkan pada proses permesinan, sedangkan pada proses
pembentukan tidak ada geram yang dihasilkan.
3) Permukaann yang dihasilkan oleh proses permesinan jauh lebih baik dari pada proses
pembentukan.
4) Tingkat ketelitian pada proses permesinan jauh lebih baik dari pada proses pembentukan.
3.2 Sterilizer
Sterilizer kelapa sawit adalah satu bagian dari stasiun kerja pengelolahan minyak
kelapa sawit.proses sterilizer ini juga lebih di kenal dengan sebutan stasiun rebusan buah
16
sawit. Rebusan kelapa sawit yang di lakukan di pabrik minyak sawit umumnya di
lakukan pada sebuah bejana bertekanan tinggi yang menggunakan bahan uap atau steam.
1. puncak pertama (first peak) dengan tekanan sampai 1,5 Kg/cm2 dalam waktu 20 menit
steam akan keluar.
17
2. puncak kedua (second peak) dengan tekanan sampai 2,5 Kg/cm2 dalam waktu 40 menit
steam akan keluar.
3. puncak ketiga (third peak) dengan tekanan sampai 3,5 Kg/ cm2 dalam waktu 90 menit
steam akan keluar.
Unit sterilizer
-Tiap unit stearilizer masing-masing di lengkapi dengan dua pintu yang bertujuan agar mudah
keluar masuknya lori yang telah berisi tandan buah segar (TBS).
18
-sebagai pembuangan steam hasil kondensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown
chamber dan condensate pit.
19
Gambar 3.6 Programmable Logic Condensate
Safety valve
-Sebagai pengaman saat tekanan dalam sterilizer berlebih (diatas tekanan kerja 3 bar ).
Jembatan lori
20
Gambar 3.9 Air Compresor
Alat-alat ukur (gauge)
-Untuk memonitor pengoperasian alat.
Capstan bollard
-Berfungsi untuk menarik lori buah masuk dan keluar sterilizer.
Motor listrik
-Berfungsi untuk memompa hidrolik.
21
Gambar 3.12 Motor Listrik
Hidrolik
-Berfungsi untuk mendorong pintu buka dan tutup.
22
3.3.1.2 Mesin Milling
-Untuk menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk bentuk lain yang
spesifik sperti profil, radius, silinder, dan lain - lain dengan ukuran dan kualitas tertentu.
23
Gambar 3.18 Mesin Chain Block
3.3.1.6 Trafo las
-Untuk menyambung umumnya material besi yang terpisah agar menjadi satu sehingga
dapat di bentuk dan di gunakan.
24
Gambar 3.20 Diagram Alir
25
12 Sand trap Tank Berfungsi sebagai tempat penampungan minyak Kotor, pasir hasil
perasan.
13 Vibrating Screen Berfungsi untuk menyaring lumpur dan kotoran-Kotoran yang
terbawa oleh minyak kasar.
14 Crude oil Alat untuk pertama minyak setelah disaring dari vibrating sceen.
Tank
15 Vertical klarifier Tanki yang berfungsi untuk memisahkan minyak, lumpur
tank (sludge), pasir dan air.
16 Oil Tank Berfungsi sebagai tempat penampungan sementara minyak kasar
dari Vertical klarifier tank.
17 Sludge Tank Berfungsi sebagai tempat penampungan kotoran hasil pemisahan
dari Clarifier Tank.
18 Sludge Separator Berfungsi untuk memisahkan minyak, lumpur, dan air ber
dasarkan berat jenis dari masing- masing komponen.
19 Sludge buffer Berfungsi untuk menampung sludge dari saringan bergetar
tank (vibrating screen).
20 Sludge drain tank Berfungsi untuk menampung endapan dari Masing- masing tangki
pemisah yang ada pada stasiun klarifikasi untuk di pisahkan antara
minyak dengan kotoran.
21 Hot water tank Berfungsi untuk menyuplai air panas agar minyak tidak beku.
22 Fat fit Bak ini digunakan untuk menampung cairan-cairan yang masih
mengandung minyak dari parit klarifikasi, kemudian di pompakan
kembali ketangki pengutipan minyak (sludge drain tank).
23 Recovery Merupakan suatu tempat berbentuk bak, berfungsi untuk
menampung air, pasir, sludge dari fat pit untuk dikirim kekolam
instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
24 Prurifier Berfungsi untuk memisahkan kadar air,kotoran dari minyak yang
dimasukkan dari oil tank sehingga menghasilkan minyak
yang lebih bersih.
25 Vacum Dryer Berfungsi untuk menurunkan dan mengurangi kadar air dengan
pompa Vacum.
26 Storeg Tank Tempat penampungan minyak sementara yang telah siap
dipasarkan.
27 Cake Breaker Digunakan untuk dan mengeringkan bubur (fibre, nut dan
Conveyor campuran lainnya) dari stasiun press yang masih men- gandung air.
26
28 Defericarfer Berfungsi untuk memisahkan serabut atau ampas (kaul) dengan biji.
29 Nut polishing Sebagai tempat untuk membersihkan kotoran yang masih lengket
drum pada biji.
30 Wet Nut Alat yang berfungsi untuk membawa nut yang telah dipoles menuju
Conveyor ke nut transport fan dan nut silo.
31 Nut Alat pengantar nut menuju nut silo, dengan cara menghisap nya
transfort fan melalui nut cyclone.
32 Nut silo Tempat penampungan nut yang telah bersih untuk dilakukan
proses pemecahan.
33 Ripple Mill Berfungsi sebagai alat pemecah biji sehingga inti sawit terpisah
dari cangkang.
34 Creacked mixture Alat untuk menstranfer out putriplle mill menuju LTDS.
conveyor
35 LTDS Alat untuk memisahkan, debu dan material ringan lain dari inti.
36 Clybath Alat untuk memisahkan antara cangkang dengan inti yang
menggunakan bantuan calcium (CaC03).
37 Wet Kernel Alat yang berfungsi untuk mentransfer kernel yang keluar dari
Conveyor vibrating mesh clybath.
38 Wet Kernel Alat yang berfungsi membawa kernel dari wet kernel conve yor ke
Elevator kernel silo.
39 Kernel Silo Alat untuk mengeringkan dan penampungan kernel
27
28
BAB IV
DATA PERMASALAHAN
29
4.2 Perubahan Tekanan
1. Puncak I
Kran kondensat ditutup, inlet steam dibuka sampai mencapai tekanan 1,5 kg/cm2.
Setelah tekanan tercapai,kran inlet steam ditutup dan kemudian kran kondensat dibuka
kg/cm2 kran inlet steam ditutup dan kemudian kran kondensat dibuka hingga mencapai
kg/cm2. Setelah mencapai tekanan dengan selang waktu 20 menit, semua kran ditutup dan
ditahan selama50 menit kemudian kran exhaust dibuka dan setelah mencapai tekanan
1,0 kg/cm2, kran kondensat dibuka hingga mencapai tekanan 0 kg/cm2 proses ini
memerlukan waktu 90 menit.
TK = P0 + 1 bar absolut/udara
= 0,5 bar + 1 bar absolut/udara
P1 = 1,5 bar
Pada tekanan pertama terdapat 0,5 bar steam di tambah dengan 1 bar absoluteudara, jadi
pada tekanan pertama ini jumlah keseluruhannya adalah 1,5 bar, dimana steam dan udara
bercampur:
Udara Steam
1 0,5
x 100% = 66,6 % x 100% = 33,4%
1,5 1,5
Pada perhitungan di atas udara yang masuk pada stearilizer yaitu 1 bar absolut/udara
dibagi dengan 1,5 bar tekanan dikali dengan 100 %, di dalam stearilizer terdapat 66,6 %
udara yang masuk,dan steam yang masuk pada stearilizer yaitu 0,5 bar steam dibagi dengan
1,5 bar tekanan dikali 100 %,di dalam sterilizer terdapat 33,4 % steam yang masuk.
30
TK2 = P1 + 1 bar absolut
= 1,5 + 1 bar
P2 = 2,5 bar
Pada tekanan kedua terdapat 1,5 bar steam di tambah dengan 1 bar absolut/udara,jadi pada
tekanan kedua ini jumlah keseluruhannya adalah 2,5 bar,dimana steam dan udara bercampur:
Udara Steam
1 1,5
x 100% = 40% x 100% = 60%
2,5 2,5
Pada perhitungan di atas udara yang masuk pada stearilizer yaitu 1 bar absolut/udara
dibagi dengan 2,5 bar tekanan dikali dengan 100 %,di dalam steari lizer terdapat 40 %
udara yang masuk,dan steam yang masuk pada stearilizer yaitu 1,5 bar steam dibagi
dengan 2,5 bar tekanan dikali 100 %,di dalam sterilizer terdapat 60 % steam yang
masuk.
TK3 = P2 + 1 bar
= 2,5 + 1 bar
P3 = 3,5 bar
Pada tekanan ketiga terdapat 2,5 bar steam di tambah dengan 1 bar absolute/
absolut/udara,jadi pada tekanan ketiga ini jumlah keseluruhannya adalah 3,5 bar, dimana
steam dan udara bercampur:
Udara Steam
1 2,5
Pada perhitungan di atas udara yang masuk pada stearilizer yaitu 1 bar absolut/udara
dibagi dengan 3 bar tekanan dikali dengan 100 %,di dalam stearilizer terdapat 28,6 % udara
yang masuk,dan steam yang masuk pada stearilizer yaitu 2,5 bar steam dibagi dengan 3 bar
tekanan dikali 100 %,di dalam stearilizer terdapat 71,4 % steam yang masuk.
31
4.3 Kapasitas perproses Sterilizer
Keterangan:
1 lori = 7,5 ton
1 stearilizer = 6 lori
1 stearilizer = 6 lori x 7,5 ton = 45 ton/ 90 menit
Akibat :
Tekanan yang masuk tidak sempurna,dan menyebabkan uap yang masuk banyak terbuang,
sehingga hasil rebusan tidak akan sempurna.
Solusi :
Melakukan penggantian part yang rusak.
Memasang part dengan benar.
34
1.Kebocoran pada pintu Sterilizer
Sterilizer adalah untuk merebus tandan buah segar kelapa sawit didalam bejana tekanan
uap panas (steam) yang dihasilkan dari stasiun boiler, jika terjadi kebocoran pada pintu
sterilizer akan berdampak pada proses perebusan kepala sawit yang tidak sempurna dan
beresiko pada operator dan perkerja yang ada disekitar stasiun sterilizer.
Penyebab
-Usia pakai part pada pintu sterilizer.
-Kelalaian pada operator.
-Kualiatas part yang dipakai pada pintu sterilizer.
-Kelebihan tekanan yang masuk pada sterilizer sehingga keluarnya uap dipintu
sterilizer.
-Putusnya paking pada pintu sterilizer.
-Pecahnya bearing pada ring pengunci pintu sterilizer.
-Kebocoran pada hidrolik pintu sehingga membuat penutupan kurang maksimal.
-Ada bekas las yang mengganjal pada pintu sterilizer.
-Pemasangan tidak sesuai SOP.
Solusi:
-Ganti packing pada pintu sterilizer.
-Ganti bearing pada ring pengunci pintu sterilizer.
-Ganti hidrolik pintu sterilizer.
-Gersihkan bekas-bekas las yang mengganjal pintu sterilizer.
-Pakai lah part yang kualitasnya telah dianjukan atau sesuai SOP.
-Rutinlah mengecek part-part pada sterilizer.
Penyebab:
-Usia pakai pada spider sterilizer.
35
-Kualitas part yang dipakai.
-Kelalaian pada operator:
Berlebihnya muatan pada lori sehingga terjadi benturan dan gesekan pada spider sterilizer.
Keluar jalurnya lori pengangkut sawit sehingga membuat gesekan pada sterilizer.
-Pemasangan tidak sesuai SOP.
Solusi:
-Pakai lah part yang kualitas yang telah dianjurkan atau sesuai SOP.
-Ganti spider pada sterilizer.
-Isilah muatan lori sesuai kapasitas yang telah dianjurkan.
-Rutinlah mengecek part-part pada sterilizer.
Penyebab:
36
-Plat pengunci ring pintu sterilizer sudah haus.
Solusi:
-Tambahlah plat pada ring pengunci pintu sterilizer.
37
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tekanan yang dibutuhkan oleh sterilizer untuk merebus sawit adalah 3,5 bar.
Perawatan yang dilakukan terhadap sterilizer yang mengalami kebocoran adalah mengecek
part-part sebelum dipakai secara rutin, dan apabila Terjadi kebocoran pada pintu sterilizer
maka langkah yang harus dilakukan adalah mengganti paking pintu sterilizer, kemudian
memasang dengan benar sesuai SOP, dan menggunakan part sesuai SOP yang dianjurkan.
5.2 Saran
Dari hasil selama melakukan kegiatan Magang Industri, saya memberikan saran agar
Magang Industri dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya berharap:
1.Kepada para peserta Magang Industri agar mempersiapkan diri dengan menguasai
pelajaran yang akan diterapkan dalam industri, agar memudahkan dalam melakukan
praktek magang industry di perusahaan.
2.Pada saat melakukan Magang industri di perusahaan kita harus tepat waktu.
38
DAFTAR PUSTAKA
39
LAMPIRAN
40
41
42
43
44
45
46
47
48