0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan1 halaman
Sectio caesarea adalah persalinan buatan dengan melakukan insisi pada perut dan rahim untuk mengeluarkan janin. Indikasinya termasuk disproporsi kepala-panggul, plasenta previa, dan kelainan janin. Komplikasinya dapat berupa perdarahan berlebih, infeksi luka jahitan, dan gangguan organ dalam perut. Penatalaksanaannya meliputi analgesik, antibiotik, transfusi darah, dan pemantauan tanda vital serta c
Sectio caesarea adalah persalinan buatan dengan melakukan insisi pada perut dan rahim untuk mengeluarkan janin. Indikasinya termasuk disproporsi kepala-panggul, plasenta previa, dan kelainan janin. Komplikasinya dapat berupa perdarahan berlebih, infeksi luka jahitan, dan gangguan organ dalam perut. Penatalaksanaannya meliputi analgesik, antibiotik, transfusi darah, dan pemantauan tanda vital serta c
Sectio caesarea adalah persalinan buatan dengan melakukan insisi pada perut dan rahim untuk mengeluarkan janin. Indikasinya termasuk disproporsi kepala-panggul, plasenta previa, dan kelainan janin. Komplikasinya dapat berupa perdarahan berlebih, infeksi luka jahitan, dan gangguan organ dalam perut. Penatalaksanaannya meliputi analgesik, antibiotik, transfusi darah, dan pemantauan tanda vital serta c
KPD – PEB SECTIO CAESARIA Nifas Definisi - Sectio caesarea sectio caesaria pada ibu adalah adalah suatu persalinan disproporsi cepalo pelvik, buatan dimana janin Uterus placenta previa, tumor jalan POST OPERASI SC dilahirkan melalui suatu lahir, hidromnion, kehamilan insisi pada dinding depan Kontraksi gemeli, sedangkan pada janin Luka post operasi perut dan dinding rahim uterus adalah janin besar, mal dengan syarat rahim dalam Adekuat presentasi, letak lintang, keadaan utuh serta berat Jaringan Jaringan Tidak adekuat hidrocepalus janin di atas 500 gram terputus terbuka Pengelupasan desidua Tanda dan gejala - dari post Merangsang Atonia uretri Proteksi kurang operasi sectio caesarea pusing, Pemeriksaan penunjang - area sensorik Lochea mual dan muntah, nyeri di Hemoglobin, Hematokrit, motorik sekitar luka operasi,peristaltik Leukosit, Golongan darah Perdarahan Invasi bakteri menurun nyeri Hipovolemik Nyeri berhubungan dengan inkontinuitas Patofisiologi - Adanya Anemi beberapa kelainan atau jaringan resti infeksi hambatan pada proses Tujuan : nyeri berkurang persalinan yang kekurangan HbO2 menurun menyebabkan bayi tidak dapat Kriteria hasil : mengungkapkan hilangnya nyeri volume cairan lahir secara normal atau setelah dilakukan tindakan, dibuktikan dengan pasien spontan, misalnya mengatakan nyeri berkurang. Metabolisme plasenta previa sentralis dan Intervensi : Intoleransi aktifitas lateralis, panggul sempit, anaerob a. Tentukan karakteristik dan lokasi nyeri berhubungan dengan Cephalopelvik b. Beri informasi mengenai penyebab nyeri kelemahan fisik Asam laktat Disproportion, rupture uteri c. Kaji suhu dan nadi meningkat mengancam, partus lama, d. Ajarkan teknik relaksasi Tujuan : Aktititas pasien partus tidak maju, e. Kolaborasi pemberin analgetik meningkat sesuai dengan pre-eklamsia, distosia serviks, toleransi. Kelelahan dan malpresentasi janin. Kriteria hasil : Kondisi tersebut Resiko tinggi infeksi berhuhungan dengan a. Individu akan mengidentifikasi menyebabkan perlu adanya luka insisi pembedahan faktor-faktor yang memperberat Intoleransi suatu tindakan pembedahan intoleransi aktivitas. aktivitas yaitu Sectio Caesarea (SC). Tujuan : tidak terjadi infeksi b. Mengidentifikasi metode untuk Kriteria hasil : individu akan mengurangi intoleransi aktvitas. mendemonstrasikan pengetahuan tentang c. Mengalami kemajuan aktivitas. Penatalaksanaan - yang diberikan pada pasien faktor-faktor resiko yang herhubungan dengan d. Mempertahankan tekanan Post SC diantaranya: potensial terhadap infeksi dan akan darah, nadi, dan pernapasan 1. Penatalaksanaan secara medis melaksanakan tindakan pencegahan yang sesuai dalam rentang a. Analgesik diberikan setiap 3 – 4 jam atau bila untuk mencegah infeksi. yang telah ditentukan sebelumnya diperlukan seperti Asam Mefenamat, Ketorolak, Intervensi : selama sakit. Tramadol. a. Kaji peningkatan suhu, nadi, respirasi sebagai Intervensi: b. Pemberian tranfusi darah bila terjadi tanda infeksi a. Evaluasi respon klien terhadap perdarahan partum yang hebat. b. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. c. Pemberian antibiotik seperti Cefotaxim, tindakan b. Ajarkan teknik mobilisasi dini Ceftriaxon dan lain-lain. c. Observasi insisi terhadap tanda infeksi : sesuai indikasi. d. Pemberian cairan parenteral seperti Ringer kemerahan, nyeri tekan, bengkak pada sisi c. Bantu klien dalam melakukan Laktat dan NaCl. insisi, peningkatan suhu. aktivitas. d. Ganti pembalut luka perkebijakan Rumah d. Motivasi klien dalam 2. Penatalaksanaan secara keperawatan Sakit mengikuti latihan ambulasi. a. Periksa dan catat tanda – tanda vital e. Kaji fundus uteri dan pengeluaran lochea e. Kolaborasi dengan fisioterapi b. Perdarahan dan urin harus dipantau f. Kolaborasi pemberian antihiotik dalam latihan ambulasi. c. Mobilisasi d. Pemulangan
Resiko kurang volume cairan berhuhungan dengan perdarahan pasca partum
Tujuan : tidak terjadi kekurangan volume cairan Komplikasi - yang mungkin muncul dari tindakan Kriteria hasil : Sectio Caesarea adalah komplikasi pembiusan, a. Individu akan mempertahankan masukan cairan dan elektrolit. perdarahan pasca operasi Sectio Caesarea, syok b. Mengidentifikasi cairan yang abnormal dan mengganti cairan sesuai kebutuhan perdarahan, obstruksi usus, gangguan pembekuan c. Mempertahankan berat jenis urine dalam batas norma darah, dan cedera organ abdomen seperti usus, Intervensi : ureter, kandung kemih, pembuluh darah. a. Beritahu pasien tentang jumlah lochea yang normal. b. Instruksikan untuk menghubungi dokter bila pengeluaran lochea berlebih. c. Pertahankan cairan parenteral sesuai instruksi. SALSA FUJI INTANI MAHFUDZ Daftar pustaka d. Ukur intake dan output cairan. C1019044 - Id.scribd.com