Anda di halaman 1dari 10

Nama Anggota Kelompok:

1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111


2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

GAS IDEAL & GAS NYATA

GAS IDEAL
• Gas ideal adalah gas yang partikel-partikelnya tidak memiliki volume dan tidak saling
tarik-menarik.
• Adapun sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.
1. Molekul-molekul pada gas ideal diasumsikan tersebar secara merata dalam
wadah.
2. Memiliki partikel-partikel gas yang jumlah sangat banyak dan tidak ada
interaksi antar partikel gas.
3. Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel gas yang lain.
Partikel gas bergerak secara acak ke semua arah.
4. Ukuran partikel gas bisa diabaikan jika dibandingkan dengan ukuran ruangan.
5. Tumbukan antar partikel gas dan juga tumbukan dengan wadah merupakan
tumbukan lenting sempurna.
6. Partikel gas tidak berkumpul pada satu titik melainkan tersebar secara merata
pada ruangan.
7. Hukum Newton berlaku pada gerak partikel gas dengan energi kinetik rata-rata
molekul gas ideal sebanding dengan suhu mutlaknya.
• Pada konsep teori kinetik gas, proses termodinamika molekul/partikel dibagi menjadi
tiga keadaan:

1. Isobarik, yaitu proses termodinamika saat gas diberi perlakuan pada tekanan
konstan/tetap;
2. Isotermis, yaitu proses termodinamika saat gas diberi perlakuan suhu konstan/tetap;
3. Isokhorik, yaitu proses termodinamika saat gas diberi perlakuan pada keadaan volume
tetap.

Ketiga konsep tadi merupakan turunan rumus dari satu persamaan umum teori kinetik gas.
Jadi,

Saat P konstan

V = n. R. T

Saat tekanan dalam keadaan konstan cukup, bisa membandingkan dua besaran gasnya, yaitu
volume dan suhunya. Untuk keadaan isobarik, perbandingan menggunakan rumus berikut:
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

Saat T konstan

P. V = n. R . T

P. V = konstan

Saat suhu dalam keadaan konstan cukup, bandingkanlah dua besaran gas, yaitu tekanan dan
volume gas. Untuk keadaan isotermis, perbandingan yang digunakan:

Saat V konstan

P. V = n. R . T

Nah, saat volume dalam keadaan konstan cukup, bandingkan dua besaran tekanan dan suhu
gas. Untuk keadaan isokhorik, perbandingan yang digunakan sebagai berikut:

Dari konsep teori kinetik gas Boyle-Gay Lussac, perbandingan dua keadaan gas yang berbeda
dalam tabung tertutup dapat menggunakan rumus:

GAS NYATA
Gas nyata adalah gas yang tidak berperilaku sebagai gas ideal karena interaksi antar
molekul gas dikarenakan mempunyai ukuran dan volume. Gas nyata juga dikenal sebagai gas
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

nonideal karena perilaku gas nyata hanya didekati dengan hukum gas ideal . pendekatan
memberikan kesalahan yang cukup besar pada tekanan yang sangat tinggi, dekat titik kritis,
atau dekat titik kondensasi gas. Gas nyata memperhatikan faktor-faktor seperti: gaya van der
waals, faktor kompresibilitas, efek thermodinamika tak seimbang, variabel Cp, dan variabel
komposisi seperti diasosiasi molekuler dan reaksi kimia lainnya. Sifat-sifat gas nyata antara
lain:
a. Volume molekul gas nyata tidak dapat diabaikan.
b. Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-molekul gas terutama jika tekanan
diperbesar atau volum diperkecil.
c. Adanya interaksi atau gaya tarik menarik antar molekul gas nyata yang sangat
kuat, menyebabkan gerakan molekulnya tidak lurus, dan tekanan ke dinding
menjadi kecil, lebih kecil daripada gas ideal.

Persamaan van der Waals didasarkan pada tiga perbedaan yang telah disebutkan diatas dengan
memodifikasi persamaan gas ideal yang sudah berlaku secara umum. Pertama, van der Waals
menambahkan koreksi pada P dengan mengasumsikan bahwa jika terdapat interaksi antara
molekul gas dalam suatu wadah, maka tekanan riil akan berkurang dari tekanan ideal (Pi)
sebesar nilai P’.

Nilai P’ merupakan hasil kali tetapan besar daya tarik molekul pada suatu jenis jenis gas (a)
dan kuadrat jumlah mol gas yang berbanding terbalik terhadap volume gas tersebut, yaitu:

Kedua, van der Waals mengurangi volume total suatu gas dengan volume molekul gas tersebut,
yang mana volume molekul gas dapat diartikan sebagai perkalian antara jumlah mol gas dengan
tetapan volume molar gas tersebut yang berbeda untuk masing-masing gas (V – nb).
Maka persamaan menjadi

Keterangan:
a/V2 = Internal pressure
b = Excluded volume
Adapun persamaan kubik lainnya yang digunakan antara lain:
Persamaan Redlich/Kwong:
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

𝜓, 𝛼(𝑇𝑟), 𝛺 dari tabel 3.1 Smith Van Ness


Persamaan Peng/Robinson:

Dengan:

Persamaan Virial:

Dengan B, C, D, …. adalah koefisien virial kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Koefisien-
koefisien tersebut ternyata merupakan fungsi temperatur dan bergantung pada jenis gas. Dalam
bentuk lain persamaan tersebut dinyatakan dengan:
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

Gambar 1.1 Nilai ketetapan van der waals untuk berbagai senyawa
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

Faktor kompresibilitas gas merupakan sebuah rasio dari volume molaritas sebenarnya suatu
gas nyata (real gas) terhadap volume molaritas gas ideal atau merupakan penyimpangan dari
perilaku gas ideal yang didefinisikan sebagai:

Dimana:
Z = 1 ; gas ideal
Z ≠ 1 ; gas nyata
Z < 1 ; tarik-menarik dominan
Z > 1 ; tolak-menolak dominan
Z ~ 1 ; temperature boyle
Untuk mencari Z, bisa menggunakan grafik Z-Pr dengan faktor acentric.
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

Gambar 1.2 Grafik faktor kompresibilitas


Sifat-sifat gas nyata menyimpang dari sifat – sifat gas sempurna. Molekul – molekul gas
sempurna tidak tarik – menarik dan tidak mempunyai volume. Molekul – molekul gas nyata
tarik – menarik dan mempunyai volume. Gas sempurna tidak dapat menjadi cair dan padat,
tetapi gas nyata dapat menjadi cair dan padat. Hukum – hukum Boyle dan Gay Lussac hanya
diikuti oleh gas nyata secara pendekatan, yaitu pada tekanan rendah jauh dari keadaan cairnya.
Suatu zat nyata (real substance) dapat berada dalam fase gas pada suhu yang cukup tinggi dan
tekanan rendah. Pada suhu rendah dan tekanan tinggi dapat terjadi transisi ke fase cair dan
padat. Karena itu, bidang p-V-T gas nyata hanyalah merupakan bagian dari bidang p-V-T zat
nyata. Dalam hal ini perlu dibedakan adanya dua macam zat nyata, yaitu zat yang menguncup
dan mengembang ketika membeku. Contoh jenis pertama adalah dan yang kedua adalah air
seperti pada gambar dibawah ini:
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

Salah satu contoh isoterm yang memperlihatkan kemiripan dengan isoterm gas nyata adalah
temperatur 31,1°C garis kesetimbangan menghilang. Temperatur ini merupakan isoterm kritis
untuk gas , di atas temperatur ini isoterm menjadi mirip dengan isoterm gas ideal. Gas hanya
dapat dicairkan (dikondensasi) di bawah temperatur kritisnya. Di atas temperatur kritis gas tak
mungkin dicairkan (bersifat seperti gas ideal).

Contoh Soal:
1. Gas Ideal
Hitung massa H2S yang terdapat dalam 50 ruang liter dengan temperature 30 celcius
dan tekanan 1,1 atm.
Diket :
P = 1,1 atm
V = 50 Liter
T = 30 + 273 = 303 K
Ditanya:
mH2S…….?
Jawab:
• PV = nRT
PV
n=
RT
(1,1 )(50)
n=
(0,082)(303)

n = 2,2136 mol
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

• m = n x Mr
mH2S = 2,2136 x 34 = 75,2624 gram
Nama Anggota Kelompok:
1. Badai Samudera Rachmatullah 18031010111
2. Bayu Aji Bibaroq 18031010182
3. Rizal Megan Sugara 18031010183
4. Dirga Tirta Zampelawang 18031010120

2. Gas Nyata
Hukum Graham
Jika 0,0318 mol gas dinitrogen monoksida mengalami efusi melalui suatu lubang pada
periode waktu tertentu, berapa banyak gas nitrogen dioksida yang akan berefusi pada
kondisi dan periode waktu yang sama.
Diket:
MN2O = 44
MNO2 = 48
Jumlah N2O berefusi = 0,00484
Ditanya:
Jumlah NO2 berefusi….?
Jawab:
VN2O MN2O
• =√
VNO2 MNO2
44
=√
46
= 0,978
1
• x 0,0318 = 0,03322 mol
0,957

Anda mungkin juga menyukai