Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN WAWANCARA PROFESI HUKUM DAN PROFESI NON HUKUM

MATA KULIAH DASAR DASAR KEWIRAUSAHAAN KELAS A

DISUSUN OLEH:
BIMA BHAGASKARA (175010107111018)
RR. ALYA CHINTAMI VIRADEA (175010107111042)
SHANTY RAKSA DEWATI (175010107111055)
RAIHAN ZULKARNAIN (175010107111128)
TARRA AULIA SHAFANNA (175010107111136)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2020
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Wawancara

Globalisasi tidak hanya menyebabkan perputaran investasi dan informasi secara cepat


saja, juga menyangkut kepada masalah tenaga kerja. Dunia kerja makin menjadi sempit,
sementara masyarakat yang membutuhkan kerja terus meningkat. Adanya pengangguran
dalam anggota keluarga merupakan masalah bagi anggota keluarga yang lain. Oleh sebab itu,
mereka terpaksa menanggung beban hidup bagi anggota keluarga yang menganggur. Hal ini
yang dimaksud dengan adanya pengangguran, disebabkan ketiadaan lapangan pekerjaan yang
akhirnya menjadi beban masyarakat juga.

Menjadi pengangguran bukanlah hasil sebuah pilihan untuk tidak bekerja, tetapi akibat
dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan terutama dikota-kota besar. Menurut Hisrich,
Peters & Shepherd (2008) permasalahan diatas sebenarnya dapat diperkecil dan ditangani
dengan cara berwirausaha dan menjadi seorang pengusaha merupakan alternatif pilihan yang
tepat untuk mengatasi pengangguran. Oleh karena itu di dalam perekonomian negara,
berwirausaha merupakan alasan betapa pentingnya hal tersebut dikembangkan. Salah satu
upaya menurunkan angka pengangguran yang bersumber pada jumlah lulusan perguruan
tinggi adalah dengan mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki jiwa wirausaha.

Menurut Wahyuni (2008), menumbuh kembangkan kewirausahaan dikalangan


mahasiswa dapat dilaksanakan melalui kurikulum perguruan tinggi, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Dalam kurikulum perguruan tinggi perlu dimasukkan mata kuliah
kewirausahaan pada program studi. Dengan dicantumkan dalam kurikulum pada program
studi, maka secara kurikuler para mahasiswa dapat belajar tentang berbagai teori dan
pengetahuan serta keterampilan kewirausahaan yang dapat dijadikan bekal dalam menekuni
dan terjun ke dunia kewirausahaan baik selama menjadi mahasiswa dan terutama setelah
mereka menyelesaikan studi. Berwirausaha merupakan salah satu pilihan rasional mengingat
sifatnya yang mandiri, karena tidak tergantung pada ketersediaan lapangan kerja yang ada,
serta mampu menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan pasar.

B. Tujuan Wawancara
● Mengetahui melalui sudut pandang kedua profesi bagaimana pada akhirnya kedua
narasumber memutuskan menjadi seseorang yang berprofesi hukum dan non hukum.
● Memberikan pengetahuan baru kepada pembaca.
● Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dikalangan pembaca.

C. Topik Wawancara
Topik wawancara yang diangkat meliputi lingkup dari profesi hukum dan profesi non
hukum, kendala, teknis serta pandangan pemegang profesi terhadap bidang yang ia tekuni.

D. Waktu dan Tempat Wawancara


Wawancara dilakukan selama 2 hari, yakni dari hari Minggu, 8 Maret 2020 sampai
dengan Senin, 9 Maret 2020. Kemudian wawancara ini dilaksanakan di lokasi narasumber
menekuni profesinya masing-masing.

HASIL WAWANCARA PROFESI HUKUM

A. Narasumber
Berikut adalah narasumber berprofesi hukum yang diwawancarai adalah salah seorang
Notaris-PPAT yang bernama R. Imam Rahmat S.,SH, MKn yang berkedudukan di Perum
Bumi Mondoroko Raya M1/31 Singosari-Malang

B. Pewawancara
Disini pewawancara terdiri dari RR. Alya Chintami dan Bima Bhagaskara sebagai
Penanya, Shanty Raksa Dewati dan Tarra Aulia sebagai pencatat serta Raihan Zulkarnain
sebagai Dokumentasi.
C. Transkrip Hasil Wawancara
Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal Senin, 9 Maret 2020:
Q : Question, A : Answer

Q : Apa bentuk pelayanan yang bapak berikan?


A : Pembuatan akta otentik, legalisasi (pengesahan akta surat dibawah tangan),
waarmerking (pendaftaran akta surat dibawah tangan), legalisir, dan fotocopy sesuai
akta sesuai aslinya.

Q : Selanjutnya, apa alasan bapak memilih profesi notaris?


A : Karena memang sebelumnya sudah berkecimpung di kantor notaris.

Q : Sejak kapan bapak menjabat sebagai notaris?


A : Kalau tidak salah Januari 2003.

Q : Lalu, apa yang membedakan bapak dengan notaris yang lain?


A : Yang membuat saya berbeda adalah saya merupakan notaris yang sudah senior,
berpengalaman, dan merupakan ketua ikatan notaris Pengda Malang Raya.

Q : Berapa jumlah pegawai bapak?


A : 10 orang.

Q : Umur berapa batasan usia seorang Notaris dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya sebagai notaris?
A : 65 tahun dan dapat diperpanjang 2 tahun (67 tahun) --> biasanya karena permintaan
yang bersangkutan, tentunya juga melihat kondisi yang bersangkutan.

Q : Adakah hambatan yang bapak alami dalam pembuatan akta?


A : Kelengkapan administrasi biasanya masih kurang (baik terkait subjek maupun objek
yang diperjanjikan). Contoh: jika subjek meninggal --> pasti butuh surat kematian, surat
keterangan waris.
Q : Lalu, biasa berapa lama proses yang dilakukan bapak dalam pembuatan akta?
A : Selama persyaratan lengkap, kurang lebih 1-2 hari selesai.

Q : Berapa biaya yang biasa bapak butuhkan dalam proses pembuatan akta?
A : Relatif, kalau dalam UU Jabatan Notaris maks. 1% dari nilai yang diperjanjikan.

Q : Lalu, Bagaimana hambatan/pandangan bapak terkait profesi notaris di 5 tahun ke


depan?
A : Sebaiknya UUJN dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Contoh: tanda
tangan secara elektronik elektronik dan teleconference.

Q : Apa strategi bapak dalam menghadapi tantangan ini?


A :
● Meningkatkan kualitas dan profesionalitas di bidang kenotariatan dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian;
● Ke depan harus diperhatikan penyesuaian ketentuan di bidang kenotariatan agar
disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Q : Selanjutnya, apakah bapak memiliki Tips-tips/pesan-pesan untuk lulusan sarjana hukum


yang ingin berprofesi menjadi notaris?
A : Tentunya harus menempuh pendidikan lulusan kenotariatan; intens terhadap bidang
kenotariatan tersebut; bila perlu belajar lebih baik atau bahkan sambil magang, untuk
menambah pengalaman.
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Dari Wawancara diatas bisa kita ketahui bahwa narasumber memberikan pelayanan seperti
Pembuatan akta otentik, legalisasi (pengesahan akta surat dibawah tangan), waarmerking
(pendaftaran akta surat dibawah tangan) sejak tahun 2003. Narasumber merupakan ketua
Ikatan Notaris Pengda Malang Raya yang sudah memiliki 10 karyawan.
 Dapat diketahui bahwa batasan usia Notaris adalah 65 tahun dan dapat diperpanjang 2 tahun
apabila ada permintaan dari yang bersangkutan.
 Dapat kita ketahui bahwa biaya proses pembuatan akta adalah maks 1% dari nilai yang
diperjanjikan

B. Saran
 Sebaiknya UUJN dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Contoh: tanda tangan
secara elektronik elektronik dan teleconference.
 Bagi para Sarjana Hukum yang ingin menempuh bidang kenotariatan harus menempuh
pendidikan lulusan kenotariatan; intens terhadap bidang kenotariatan tersebut; bila perlu
belajar lebih baik atau bahkan sambil magang, untuk menambah pengalaman.
 Perhatikan penyesuaian ketentuan di bidang kenotariatan agar disesuaikan dengan
perkembangan zaman.
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA PROFESI NON HUKUM

A. Narasumber
Berikut adalah narasumber berprofesi non hukum yang diwawancarai adalah salah
seorang wirausahawan pabrik gula bernama Slimuryanto. Perkebunan tebu Slimuryanto
berlokasi di Tanah bengkok tebu Desa Sukowilangun. Beliau biasanya memproduksi tebu- tebu
ini menjadi gula di pabriknya yang berada di Jalan Merbabu, Mrican, Kecamatan Mojoroto
Kediri, Jawa Timur.

B. Pewawancara
Disini pewawancara terdiri dari Shanty Raksa Dewati dan Tarra Aulia sebagai Penanya,
RR. Alya Chintami dan Bima Bhagaskara Shanty sebagai pencatat serta Raihan Zulkarnain
sebagai Dokumentasi.

C. Transkrip Hasil Wawancara

Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal Minggu, 8 Maret 2020:
Q : Question, A : Answer

Q : Apa alasan bapak yang memutuskan Bapak untuk menjadi wirausahawan?


A : Setelah saya lulus kuliah pada tahun 1992, mencari pekerjaan sudah mulai sulit. Untuk
menjadi buruh pabrik di kota besar pun hasilnya tidak mencukupi kebutuhan saya sehari-
hari. Akhirnya dengan sedikit pengalaman yang saya terima dari orang tua teman saya
dan masih banyak lahan kosong di daerah kami, saya mempunyai gagasan untuk
menanam agrovirasis tebu. Dengan angan-angan saya untuk menanam tebu kemudian
pada tahun 1993, saya mulai mencoba menanam tebu dengan jenis BIZET 132. Alhasil
pada saat ini, walaupun hasil produksinya tanaman tebu saya sedikit, kami bisa
merasakan nilai randemen yang tinggi.

Q : Menurut Bapak apa keunggulan dari produk Bapak?


A : Karena randemen jenis BIZET 132 yang randemennya tinggi akan tetapi produksinya
kurang memenuhi syarat. Akhirnya pada tahun 1994 saya mulai menambahkan sewa
lahan dan saya tanami jenis produksi tebu baru yaitu jenis BR (bude raharjo). Jenis BR
ini berasal dari Afrika dengan harga produksi yang tidak kalah dengan jenis sebelumnya.

Q : Berapa harga produk bapak?


A : Harga produk/unit untuk Gula adalah 10.250 /kg, sedangkan untuk Tebu adalah 4-6
juta/truck.

Q : Faktor produksi apa saja yang memungkinkan bapak berkembang pesat dalam
menekuni usaha ini?
A : Faktor produksi terpenting bagi saya dalam usaha ini diantaranya adalah adanya Sumber
Daya Alam (SDA) di wilayah kami yang mencukupi dan harga sewa yang memenuhi
syarat untuk pengolahan lahan. Selain itu, kami sudah menggunakan mesin dalam
pengolahan lahan, serta pupuk terbaik, dan pendampingan dari PPL.

Q : Berapa hasil omzet yang Bapak hasilkan dari Pabrik Gula ini?
A. : Mengingat bahan baku tebu kami mulai banyak, bisa memproduksi kurang lebih 100
ton/hari. Akhirnya sistem produksi bahan tebu kami menggunakan sistem bagi hasil.
Akhirnya gula tersebut bisa kita jual dengan harga diatas lelang pemerintah (mengikuti
harga pasar). Harga dasar produksi 9.700/kg bisa kita jual sendiri menjadi 10.250/kg.

Q : Faktor pendukung dan faktor penghambat apa yang bapak hadapi sebagai seorang
wirausahawan Pabrik Gula?
A : Faktor pendukung : Jika harga produksi naik petani semangat untuk menanam tebu.
Faktor penghambat : Apabila pemerintah impor gula berlebihan, harga gula lokal akan
hancur.

Q : Strategi apa yang Bapak gunakan dalam mengatasi kendala internal maupun eksternal?
A : Strategi yang dipergunakan dalam mengatasi kendala dan permasalahan baik internal
maupun eksternal dalam pendirian/perwujudan gagasan serta pengembangan usaha
adalah dengan memacu produksi tanaman tebu berdasarkan pengalaman bertahun-tahun
yang efisien dan pemupukan tanaman tebu yang cukup.

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Dapat diketahui bahwa yang mendasari niat awal narasumber untuk berwirausaha
adalah sulitnya mencari pekerjaan yang menghasilkan pendapatan yang mencukupi
sehingga narasumber memiliki gagasan yang timbul karena banyaknya lahan kosong
yang dapat digunakan sebagai perkebunan tebu.
 Keunggulan produk yang dimiliki narasumber adalah  jenis produksi tebu baru yaitu
jenis BR berasal dari Afrika dengan harga produksi yang tidak kalah dengan jenis
sebelumnya.
 Faktor terpenting dalam perkembangan usaha narasumber adalah SDA dan sudah
menggunakan mesin dalam pengolahan lahan, serta pupuk terbaik, dan pendampingan
dari PPL.
B. Saran
 Dalam mengatasi kendala sebaiknya dilakukan dengan memacu produksi tanaman
tebu dan mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam pengembangan usaha.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai