DISUSUN OLEH:
BIMA BHAGASKARA (175010107111018)
RR. ALYA CHINTAMI VIRADEA (175010107111042)
SHANTY RAKSA DEWATI (175010107111055)
RAIHAN ZULKARNAIN (175010107111128)
TARRA AULIA SHAFANNA (175010107111136)
Menjadi pengangguran bukanlah hasil sebuah pilihan untuk tidak bekerja, tetapi akibat
dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan terutama dikota-kota besar. Menurut Hisrich,
Peters & Shepherd (2008) permasalahan diatas sebenarnya dapat diperkecil dan ditangani
dengan cara berwirausaha dan menjadi seorang pengusaha merupakan alternatif pilihan yang
tepat untuk mengatasi pengangguran. Oleh karena itu di dalam perekonomian negara,
berwirausaha merupakan alasan betapa pentingnya hal tersebut dikembangkan. Salah satu
upaya menurunkan angka pengangguran yang bersumber pada jumlah lulusan perguruan
tinggi adalah dengan mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki jiwa wirausaha.
B. Tujuan Wawancara
● Mengetahui melalui sudut pandang kedua profesi bagaimana pada akhirnya kedua
narasumber memutuskan menjadi seseorang yang berprofesi hukum dan non hukum.
● Memberikan pengetahuan baru kepada pembaca.
● Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dikalangan pembaca.
C. Topik Wawancara
Topik wawancara yang diangkat meliputi lingkup dari profesi hukum dan profesi non
hukum, kendala, teknis serta pandangan pemegang profesi terhadap bidang yang ia tekuni.
A. Narasumber
Berikut adalah narasumber berprofesi hukum yang diwawancarai adalah salah seorang
Notaris-PPAT yang bernama R. Imam Rahmat S.,SH, MKn yang berkedudukan di Perum
Bumi Mondoroko Raya M1/31 Singosari-Malang
B. Pewawancara
Disini pewawancara terdiri dari RR. Alya Chintami dan Bima Bhagaskara sebagai
Penanya, Shanty Raksa Dewati dan Tarra Aulia sebagai pencatat serta Raihan Zulkarnain
sebagai Dokumentasi.
C. Transkrip Hasil Wawancara
Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal Senin, 9 Maret 2020:
Q : Question, A : Answer
Q : Umur berapa batasan usia seorang Notaris dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya sebagai notaris?
A : 65 tahun dan dapat diperpanjang 2 tahun (67 tahun) --> biasanya karena permintaan
yang bersangkutan, tentunya juga melihat kondisi yang bersangkutan.
Q : Berapa biaya yang biasa bapak butuhkan dalam proses pembuatan akta?
A : Relatif, kalau dalam UU Jabatan Notaris maks. 1% dari nilai yang diperjanjikan.
A. Kesimpulan
Dari Wawancara diatas bisa kita ketahui bahwa narasumber memberikan pelayanan seperti
Pembuatan akta otentik, legalisasi (pengesahan akta surat dibawah tangan), waarmerking
(pendaftaran akta surat dibawah tangan) sejak tahun 2003. Narasumber merupakan ketua
Ikatan Notaris Pengda Malang Raya yang sudah memiliki 10 karyawan.
Dapat diketahui bahwa batasan usia Notaris adalah 65 tahun dan dapat diperpanjang 2 tahun
apabila ada permintaan dari yang bersangkutan.
Dapat kita ketahui bahwa biaya proses pembuatan akta adalah maks 1% dari nilai yang
diperjanjikan
B. Saran
Sebaiknya UUJN dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Contoh: tanda tangan
secara elektronik elektronik dan teleconference.
Bagi para Sarjana Hukum yang ingin menempuh bidang kenotariatan harus menempuh
pendidikan lulusan kenotariatan; intens terhadap bidang kenotariatan tersebut; bila perlu
belajar lebih baik atau bahkan sambil magang, untuk menambah pengalaman.
Perhatikan penyesuaian ketentuan di bidang kenotariatan agar disesuaikan dengan
perkembangan zaman.
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA PROFESI NON HUKUM
A. Narasumber
Berikut adalah narasumber berprofesi non hukum yang diwawancarai adalah salah
seorang wirausahawan pabrik gula bernama Slimuryanto. Perkebunan tebu Slimuryanto
berlokasi di Tanah bengkok tebu Desa Sukowilangun. Beliau biasanya memproduksi tebu- tebu
ini menjadi gula di pabriknya yang berada di Jalan Merbabu, Mrican, Kecamatan Mojoroto
Kediri, Jawa Timur.
B. Pewawancara
Disini pewawancara terdiri dari Shanty Raksa Dewati dan Tarra Aulia sebagai Penanya,
RR. Alya Chintami dan Bima Bhagaskara Shanty sebagai pencatat serta Raihan Zulkarnain
sebagai Dokumentasi.
Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal Minggu, 8 Maret 2020:
Q : Question, A : Answer
Q : Faktor produksi apa saja yang memungkinkan bapak berkembang pesat dalam
menekuni usaha ini?
A : Faktor produksi terpenting bagi saya dalam usaha ini diantaranya adalah adanya Sumber
Daya Alam (SDA) di wilayah kami yang mencukupi dan harga sewa yang memenuhi
syarat untuk pengolahan lahan. Selain itu, kami sudah menggunakan mesin dalam
pengolahan lahan, serta pupuk terbaik, dan pendampingan dari PPL.
Q : Berapa hasil omzet yang Bapak hasilkan dari Pabrik Gula ini?
A. : Mengingat bahan baku tebu kami mulai banyak, bisa memproduksi kurang lebih 100
ton/hari. Akhirnya sistem produksi bahan tebu kami menggunakan sistem bagi hasil.
Akhirnya gula tersebut bisa kita jual dengan harga diatas lelang pemerintah (mengikuti
harga pasar). Harga dasar produksi 9.700/kg bisa kita jual sendiri menjadi 10.250/kg.
Q : Faktor pendukung dan faktor penghambat apa yang bapak hadapi sebagai seorang
wirausahawan Pabrik Gula?
A : Faktor pendukung : Jika harga produksi naik petani semangat untuk menanam tebu.
Faktor penghambat : Apabila pemerintah impor gula berlebihan, harga gula lokal akan
hancur.
Q : Strategi apa yang Bapak gunakan dalam mengatasi kendala internal maupun eksternal?
A : Strategi yang dipergunakan dalam mengatasi kendala dan permasalahan baik internal
maupun eksternal dalam pendirian/perwujudan gagasan serta pengembangan usaha
adalah dengan memacu produksi tanaman tebu berdasarkan pengalaman bertahun-tahun
yang efisien dan pemupukan tanaman tebu yang cukup.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa yang mendasari niat awal narasumber untuk berwirausaha
adalah sulitnya mencari pekerjaan yang menghasilkan pendapatan yang mencukupi
sehingga narasumber memiliki gagasan yang timbul karena banyaknya lahan kosong
yang dapat digunakan sebagai perkebunan tebu.
Keunggulan produk yang dimiliki narasumber adalah jenis produksi tebu baru yaitu
jenis BR berasal dari Afrika dengan harga produksi yang tidak kalah dengan jenis
sebelumnya.
Faktor terpenting dalam perkembangan usaha narasumber adalah SDA dan sudah
menggunakan mesin dalam pengolahan lahan, serta pupuk terbaik, dan pendampingan
dari PPL.
B. Saran
Dalam mengatasi kendala sebaiknya dilakukan dengan memacu produksi tanaman
tebu dan mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam pengembangan usaha.
LAMPIRAN