Anda di halaman 1dari 10

Nama : Saifullah Samad

NIM : 1808015238

Kelas : HTN (A)

Mata Kuliah : Perbandingan Hukum Tata Negara

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH PERBANDINGAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MULAWARMAN

1. Jelaskan kelebihan dan kelemahan sistem ketatanegaraan yang dianut oleh negara Indonesia,

Malaysia dan Singapura! Minimal dalam hal:

a. bentuk negara;

b. konsep negara hukum;

c. sistem pemerintahan; dan

d. sistem pemilu/pemilihan

Jawab
1. a. Kelebihan Monarki Konstitusional (Malaysia):

- Jabatan kepala negara berlangsung seumur hidup.

- Pemilihan kepala negara didasarkan pada keturunan.

Kekurangan Monarki Konstitusional (Malaysia):

- Keputusan kepala negara dapat diubah melalui lembaga legislatif.

- Adanya konstitusi membuat keputusan dari kepala negara bukanlah suatu hal yang mutlak
harus dilakukan sehingga terjadi keseimbangan dalam negara.

- Jabatan kepala pemerintahan memiliki jangka waktu tertentu yang disesuaikan dengan
peraturan negara. Pemilihan kepala pemerintahan didasarkan pada ketentuan negara, apakah
pemilihan secara langsung atau melalui parlemen.
Kekurangan Demokrasi Parlementer (Singapura):

- Jabatan kuasa eksekutif (kabinet) bergantung pada dukungan parlemen yang berakibat suatu
waktu bisa dijatuhkan parlemen.

- Periode pemerintahan eksekutif tidak selalu berjalan sesuai tergantung suara dari parlemen.

- Waktu pelaksanaan Pemilu (Pemilihan Umum) selalu berubah-ubah.

- Eksekutif berpotensi mengendalikan parlemen ketika mayoritas pendukung atau teman


partainya ternyata banyak yang menjadi parlemen.

- Parlemen dijadikan wadah kaderisasi para calon eksekutif. Mereka dimanfaatkan untuk mengisi
jabatan eksekutif dan menteri dengan pengalamannya selama parlemen.

Kelebihan Demokrasi Parlementer (Singapura):

- Pembentukan kebijakan dapat dilakukan dengan cepat karena adanya musyawarah antara
eksekutif dan legislatif yang merupakan satu bagian partai.

- Pelaksanaan, tanggung jawab dan pembuatan kebijakan jelas.

- Pengawasan parlemen terhadap kabinet ketat sehingga mengurangi potensi kesalahan dalam
pelaksanaan pemerintahan.

- Keputusan jika terjadi suatu masalah dapat didapatkan tanpa memakan banyak waktu.

Kelebihan dari Negara Kesatuan/NKRI (Indonesia):

- Bisa meningkatkan persatuan antar warga karena kesamaan aturan

- Sistem negara kesatuan sangat baik diterapkan di negara yang luas wilayahnya tidak terlalu
besar

- Tidak ada tingkatan pemerintahan yang harus disupport dengan dana pusat sehingga lebih
hemat

- Lebih stabil karena sistem ini memungkinkan berbagai suku, agama, ras, golongan, dan gender
kerja sama dalam pemerintahan

- Sistem negara kesatuan memungkinkan lebih cepat mengambil keputusan


Kekurangan Negara Kesatuan/NKRI (Indonesia):

- Tekanan pada pemerintah pusat sangat besar

- Pemerintah pusat cenderung menjadi diktator

- Peluang untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan kebijakan yang dibuat pemerintah
sangat kecil

- Pada beberapa kasus, distribusi dari pemerintah pusat mungkin tidak rata. Beberapa wilayah
dan kelompok minoritas mungkin dicuekin karena alasan politik

- Mematikan inisiatif di wilayah setempat karena cenderung menunggu instruksi dari pemerintah
pusat.

b. Kelebihan Anglo Saxon (Malaysia & Singapura):

- Sistem hukum Anglo Saxon, penerapannya lebih mudah terutama pada masyarakat di negara-
negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan zaman. Pendapat para ahli dan prakitisi
hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim, dalam memutus perkara.

- Sumber-sumber hukum terdiri dari putusan-putusan hakim, kebiasaan-kebiasaan,serta


peraturan-peraturan tertulis undang-undang dan peraturan administrasi negara, walaupun banyak
landasan bagi terbentuknya kebiasaan dan peraturan tertulis itu berasal dari putusan-putusan
dalam pengadilan. Sehingga, sumber hukum yang ada telah teruji dalam menyelesaikan suatu
perkara sebelumnya.

- Kepastian hukum lebih dihargai lagi bila dilihat dari sistem pelaksanaan peradilan di negara-
negara Anglo Saxon yaitu sistem Juri. Menurut sistem ini dalam suatu persidangan perkara
pidana para Juri-lah yang menentukan apakah terdakwa atau tertuduh itu bersalah (guilty) atau
tidak bersalah (not guilty) setelah pemeriksaan selesai. Jika Juri menentukan bersalah barulah
Hakim (biasanya tunggal) berperan menentukan berat ringannya pidana atau jenis pidananya.
Bila Juri menentukan tidak bersalah maka Hakim membebaskan terdakwa (tertuduh).

- Juri yang digunakan dalam sistem hukum ini adalah orang-orang sipil yang mendapatkan tugas
dari Negara untuk berperan sebagai juri dalam sidang perkara. Juri ditunjuk oleh Negara secara
acak dan seharusnya adalah orang-orang yang kedudukannya sangat netral dengan asumsi juri
adalah orang awam yang tidak mengetahui sama sekali latar belakang perkara yang disidangkan.
Kedua pihak dalam perkara kemudian diberi kesempatan untuk mewawancara dan menentukan
juri pilihannya. Sehingga kenetralan dan keadilan dapat lebih terlihat nyata.
- Hakim memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk seluruh tata kehidupan
masyarakat. Karena hekim memiliki wewnang yang sangat luas untuk menafsirkan peraturan
hukum yang berlaku. Selain itu, menciptakan prinsip-prinsip hukum baru yang akan menjadi
pegangan bagi hakim-hakim lain untuk memutuskan perkara yang sejenis.

- Jika ada suatu putusan yang sudah dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman,
hakim dapat menetapkan putusan baru berdasarkan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan akal
sehat (common sense). Sehingga putusan-putusan yang ada benar-benar sesuai kenyataan dan
menyesuaikan perkembangan masyarakat.

Kelemahan Anglo Saxon (Malaysia & Singapura):

-.Tidak ada jaminan kepastian hukumnya. Jika hakim diberi kebebasan untuk melakukan
penciptaan hukum dikhawatirkan ada unsur subjektifnya. Kecuali hakim tersebut sudah dibekali
dengan integritas dan rasa keadilan yang tinggi. Untuk negara-negara berkembang yang tingkat
korupsinya tinggi tentunya sistem hukum anglo saxon kurang tepat dianut.

- Hakim terlalu diberi kekuasaan yang amat besar dalam menentukan hukuman. Sehingga
terkadang faktor subyek dapat terjadi. Karena hakim juga manusia yang terkadang ada rasa
sungkan dan juga ada gejolak untuk melakukan tindakan-tindakan curang. Suatu contoh, akhir-
akhir ini ada berita yang mencuat mengenai hakim yang salah membei putusan hukum mati pada
terdakwa pada tahun 1991. Setelah diselidiki lebih lanjut, kini terbukti terdakwa yang dihukum
mati tersebut tidak bersalah sama sekali.

Kelebihan Pancasila

- Lebih baik untuk lebih banyak orang

Demokrasi pancasila sering dilihat sebagai bentuk pemerintahan yang lebih adil dan kurang
sewenang-wenang karena memungkinkan “kehendak rakyat” disahkan menjadi undang-undang.
Sampai taraf tertentu, ini mencegah skenario seperti minoritas kecil yang kuat mengeksploitasi
mayoritas besar yang kehilangan haknya.

- Desentralisasi Kekuasaan

Keuntungan lain dari demokrasi pancasila adalah bahwa, paling tidak dalam teori, tidak ada
orang yang memegang banyak kekuasaan..

- Dilakukan oleh rakyat dan untuk rakyat

Dalam bentuk pemerintahan yang demokratis, semua orang akan diizinkan untuk memilih dan
berpartisipasi dalam mempertimbangkan apa yang mereka pikirkan tentang masalah politik,
sosial dan ekonomi negara itu, memastikan bahwa keputusan apa pun yang dibuat, itu akan
menjadi kepentingan mereka dan bukan hanya dari para pemimpin pemerintahan.

- Memungkinkan perubahan kebijakan yang wajar

Menurut para pendukung, ini mungkin pro demokrasi terbesar. Mempertimbangkan kekuatan
rakyat, mereka juga penting untuk membuat perubahan pada sistem ketika mereka merasa perlu,
yang kemudian disepakati dengan pejabat terpilih dengan sukarela.

- Tidak menempatkan kekuasaan ke dalam satu individu

Dalam demokrasi, kekuasaan tersebar, dan tidak ada individu yang memegang semua kekuasaan
bahkan sebagian besar. Ini membantu mencegah eksploitasi terhadap orang-orang dan korupsi.

- Memberikan kewajiban kepada warga negara

Demokrasi memungkinkan perasaan kewajiban kepada publik dalam memotivasi kekuatan yang
berkuasa. Akibatnya, pejabat pemerintah akan memiliki tugas dan kewajiban kepada warga yang
memilih mereka dalam posisi, yang berarti mereka berutang keberhasilan mereka kepada warga,
sehingga mereka harus berhutang budi kepada mereka dalam tingkat tertentu. Motivasi semacam
itu dapat membantu para pejabat ini bekerja menuju kebijakan dan tujuan yang mereka pilih
untuk diterapkan.

Kekurangan Pancasila:

- Berisiko kurangnya pengetahuan di antara orang-orang

Karena fakta bahwa orang-orang memiliki kekuatan untuk memilih pejabat ke kantor, mereka
akan sering tidak diberitahu tentang isu-isu politik dengan cara yang seharusnya, yang berarti
bahwa banyak dari mereka dengan kekuatan voting tidak sepengetahuan isu-isu yang relevan
seperti perlu. Ini tidak selalu ideal, karena massa umum tanpa pemahaman masalah
kemasyarakatan akan membuat pilihan yang salah selama pemilihan seperti kelebihan dan
kekurangan demokrasi konstitusional.

- Eksploitasi Minoritas

Dalam pancasila, tidak ada yang dapat mencegah mayoritas mengeksploitasi minoritas kecil.
Untuk alasan ini, checks and balances dari struktur keseimbangan pemerintahan pemerintah
Amerika Serikat (memilih pejabat untuk kongres dan kepresidenan) dengan struktur non-
demokratis (penunjukan eksekutif dan yudisial).

- Cacat Aturan
Bahkan ketika setiap orang memiliki tujuan yang baik, mayoritas yang kurang informasi dapat
membuat keputusan buruk yang melukai semua orang.

c. Kelebihan Sistem Presidensial (Indonesia):

- Kejelasan masa jabatan eksekutif dengan jangka waktu tertentu.

Contoh: Presiden Indonesia hanya bisa menjabat dalam waktu selama lima tahun. (maksimal dua
periode).

- Program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu.

- Kepala pemerintahan negara dipilih secara langsung oleh rakyat sehingga bersifat lebih
demokratis.

- Adanya pemisahan kekuasaan berarti pemerintahan dibatasi.

- Legislatif bisa diisi oleh orang luar, termasuk anggota parlemen.

Kekurangan Sistem Presidensial (Indonesia):

- Terdapat konflik eksekutif dan legislatif yang dapat merugikan kedua belah pihak.

- Masa jabatan presiden yang dibatasi enggak memberikan kesempatan untuk melakukan
penyesuaian.

- Sistem ini berjalan atas aturan 'pemenang' sehingga sering menimbulkan potensi konflik.

- Kekuasaan eksekutif terdapat di luar pengawasan langsung legislatif, dan akhirnya


menimbulkan kekuasaan mutlak.

- Pembuatan keputusan atau kebijakan publik antara legislatif dan eksekutif sering menghasilkan
kurang tegas.

- Proses pengambilan keputusan biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer (Malaysia & Singapura):


- Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian gagasan
selang eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif tidak
kekurangan pada satu partai atau koalisi partai.

- Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

- Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

- Pembuatan keputusan memakan waktu yang cepat.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer (Malaysia & Singapura):

- Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen


sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

- Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak mampu dipastikan berhenti sesuai
dengan masa kedudukannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat berhenti.

- Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah
anggota parlemen dan bersumber dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang luhur
diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

- Parlemen diwujudkan menjadi tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman


mereka diwujudkan menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk
diwujudkan menjadi menteri atau kedudukan eksekutif lainnya.

d. Pemilu di Singapura

Pemilu di Singapura berbeda dengan di Indonesia, di Singapura Dewan Perwakilan Rakyat


(DPR) hanya ada di tingkat pusat, tidak ada DPR tingkat provinsi dan kabupaten, seperti halnya
di Indonesia. [umlah kursi yang diperebutkan calon anggota legislatif (caleg) sebanyak 89 kursi
untuk seluruh wilayah Singapura, dibagi dalam 25 kawasan undi (daerah pemilihan atau dapil).

Singapura memiliki sembilan partai politik, diantaranya partai yang berkuasa saat ini (PAP),
Partai Pembangkang Workers Party (WP), Partai SDP, PPP, Reform Party, dan SDA. Uniknya,
partai-partai di Singapura sering kekurangan caleg di dapil yang ada, sehingga satu dapil hanya
ada dua partai yang bertarung memperebutkan kursi di dapil tersebut, sedangkan partai lain tidak
ada calegnya di satu dapil, tapi mempunyai caleg di dapil lain. Roda pemerintahan Singapura
dijalankan oleh Perdana Menteri (PM). PM dipilih dari partai pemenang pemilu dan orangnya
dipilih oleh petinggi-petinggi partai yang menang tersebut, sedangkan presiden dipilih oleh
rakyat.

Pemilu di Singapura dan di Indonesia yang berbeda adalah batas usia warga yang bisa ikut
memilih (mempunyai hak pilih) dalam pemilu.jika di Indonesia warga yang mempunyai hak
pilih adalah mereka yang berusia minimal 17 tahun, maka di Singapura warga yang mempunyai
hak pilih adalah mereka yang telah berusia 21 tahun. Ikut pemilu di Singapura sifatnya wajib.
Warga yang tidak ikut akan dikenakan denda dan bahkan bisa disidang dipengadilan. Warga
Singapura yang bekerja di luar negeri, wajib memberikan laporan tak ikut pemilu karena tidak
sedang di Singapura ketika pemilu. Setiap caleg yang mengikuti pemilu wajib membayar 14.000
dolar Singapura. Uang ini akan dikembalikan kepada caleg yang mendapatkan suara 30 persen
atau lebih di dapilnya walaupun caleg tersebut tidak terpilih jadi anggota DPR.

Pemilu di Malaysia

Malaysia memperoleh kemerdekaannya dari Inggris di tahun 1963. Malaysia bergabung dengan
Singapura di bawah Federasi Malaya. Singapura segera memilih untuk keluar dari federasi pada
1965 untuk membentuk Negara sendiri. Malaysia telah mengadakan pemilihan umum sebelum
memperoleh kemerdekaan pada 1959 dan sebelum pemisahan pada 1964. Pemilihan umum
Malaysia yang pertama setelah dibubarkannya federasi diadakan pada 1969. Setelah itu Malaysia
telah menyelenggarakan pemilihanumum setiap empat sampai lima tahun.

Malaysia sebagai Negara tetangga Indonesia yang memiliki dominasi penduduk yang beragama
Islam sarna dengan Indonesia memiliki perbedaan sistem demokrasi dengan Indonesia. Malaysia
mengamalkan sistem demokrasi berparlemen di bawah Raja dengan Seri Paduka Baginda Yang
Di-Pertuan Agung sebagai ketua negara. Salah satu syarat sistem demokrasi berparlemen adalah
pembagian kuasa kepada tiga bagian di dalam pemerintahan, yaitu perundangan, kehakiman dan
eksekutif.

Malaysia juga merupakan sebuah negara yang mengamalkan sistem demokrasi berasaskan
kepada sistem persekutuan. Sehubungan dengan itu, beberapa provinsi yang ada di Malaysia
seperti Perlis, Kedah, Pulau Pinang, Perak, Selangor; Negeri Sernbilan, Melaka, Ichor; Pahang,
Terengganu, Kelantan, Sarawak dan Sabah telah menyetujui konsep perubahan negara Malaysia.
Setlap provinsi yang terlibat telah menyerahkan sebagian kuasa masing-masing, seperti
keuangan, pertahanan, pendidikan, dan lain-lain. Kepada perlembagaan Malaysia yang sudah di
atur oleh kerajaan pusat dan ada beberapa perkara-perkara yang harus ditangani sendiri oleh
masing-masing provinsi-provinsi yang ada di Malaysia.
Sistem kepartaian Malaysia sejak tahun 1957 menggunakan sistem multi partai (banyak partai)
dalam setiap pemilihan umum yang mereka laksanakan. Sistem ini kemudian terus mereka
terapkan dalam setiap pemilihan umum. Yang menarik dari sistem kepartaian yang diterapkan di
Malaysia adalah bahwa partai-partai politik di Malaysia membentuk suatu gabungan partai
politik atau koalisi partai politik ditingkat nasional dengan tujuan untuk meraup suara lebih
banyak dan untuk memenangkan pemilihan umum tersebut, dan gabungan partai politik yang
memenangkan suara terbanyak di parlemen kemudian berhak untuk membentuk pemerintahan
dan mengangkat Perdana Menteri.

Di Malaysia terdapat tiga gabungan kelompok partai politik, yaitu Barisan Nasional (BN),
Barisan Oposisi (pembangkang), dan Barisan Alternatif. Yang menarik dari sistem kepartaian
yang diterapkan di Malaysia adalah bahwa Malaysia memiliki gabungan partai politik atau yang
sering disebut dengan koalisi partai politik yang bersifat mengikat dan memiliki aturan-aturan
yang jelas.

Dengan demikian dari gambaran dan penjelasan yang diuraikan tampak jelas bahwa antara
sistem kepartaian yang diterpakan oleh Indonesia dan Malaysia sama-sarna menerapkan sistem
multi partai (banyak partai) namun di masing-masing negara akan terdapat juga perbedaan dalam
sistem kepartaian yang ada antara kedua negara dimana Indonesia tidak memiliki koalisi atau
gabungan partai politik yang kuat dibandingkan dengan Malaysia yang memiliki koalisi antara
partai politik yang kuat.

Pemilu di Indonesia

A.Kelebihan :

a. Ada Hubungan/kedekatan antara kandidat dengan pemilihnya.

b. Penyeleksian calon dalam pemilihan lebih ketat dan kompetitif.

c. Terjadi penyederhanaan partai politik dan pemerintahan lebih stabil.

B.Kekurangan :

a. Kurang Representatif.

b. Suara Minoritas tidak diperhitungkan.

c. Wakil rakyat terpilih akan cenderung lebih memperhatikan kepentingan rakyat di distriknya
dibandingkan dengan distrik-distrik yang lain.
2.. Sistem Proporsional

A.Kelebihan ::

a. Suara kandidat yang lebih kecil tetap akan diperhitungkan sehingga sedikit suara yang hilang.

b. Memungkinkan partai-partai yang memperoleh suara atau dukungan yang lebih sedikit tetap
memiliki wakil di parlemen.

c. Memungkinkan terpilihnya perempuan karena kursi yang diperebutkan dalam satu daerah
pemilihan lebih dari satu.

B.Kekurangan ::

a. Menyuburkan sistem multipartai yang dapat mempersulit terwujudnya pemerintahan yang


stabil. b. Biasanya antara pemilih dengan kandidat tidak ada kedekatan secara emosional.

3. Sistem Campuran (Distrik dan Proporsional)

a. Menggabungkan 2 (dua) sistem sekaligus (distrik dan proporsional)

b. Setengah dari anggota Parlemen dipilih melalui sistem distrik dan setengahnya lagi dipilih
melalui sistem proporsional.

c. Ada keterwakilan sekaligus ada kesatuan geografis.

Anda mungkin juga menyukai