Anda di halaman 1dari 13

Jakarta, 15 November 2021

DRAF STANDAR
SOFT SKILLS ESENSIAL
PENDIDIKAN VOKASI

Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan


Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kemendikbudristek
Era Baru - Era Soft Skills

Pekerjaan yang membutuhkan soft skills Ada soft skills gap yang besar
makin meningkat di Indonesia

Hasil studi UNICEF di Indonesia (2019):


53% Other
occupation 59% Other
occupation 63% Other
occupation

2000 2015 2030 “ … Soft skills sangat penting dalam bidang


pekerjaan …Ada kesenjangan keterampilan yang
Soft skills Soft skills Soft skills
intensive
intensive intensive sangat besar …. “.
occupation
occupation occupation

Sumber: Deloitte (2017)


“ Bahkan mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan vokasi, … ternyata tidak memiliki
banyak soft skills yang dibutuhkan oleh dunia
• Kemajuan teknologi • Demografi (aging society)
kerja…. “.
• Kebutuhan innovasi • Fleksibilitas profesi
• Globalisasi • Life-long learning
CEO & peserta FGD
Mendesaknya Transformasi Pendidikan Vokasi

Pertama, soft skills harus menjadi DNA dalam Ketiga, pengembangan soft skills memerlukan kecakapan
pendidikan vokasi untuk memampukan yang bersifat cross-disciplinary. Penguasaan keterampilan
peserta didik dapat beradaptasi dengan sempit (narrow skills) perlu digeser ke kompetensi secara luas
lingkungan global dan menyelesaikan masalah (broad competencies) dan kapabilitas (capability). Pendidikan
yang kompleks. vokasi perlu menghasilkan expert specialist sekaligus expert
generalists.
Kedua, sebagai bagian penting dari soft skills,
jiwa enterprenur (entrepreneurial spirit) Keempat, institusi pendidikan vokasi perlu lebih memiliki
harus ditumbuhkembangkan untuk otonomi dan fleksibilitas untuk bisa mengintegrasi dan
menajamkan indera dan pola pikir bisnis mengembangkan soft skills sesuai keunikan, ekosistem, dan
(business mindset). kebutuhannya masing-masing.

Great reset pendidikan vokasi tersebut mendorong perlunya dibangun standar


pengembangan soft skills esensial pendidikan vokasi yang lebih adaptable dan
fleksibel terhadap kebutuhan dan perubahan lanskap dunia kerja di Indonesia
Standar Soft Skills Esensial Sebagai Skeleton

ESENSIAL – bahwa pilihan elemen soft skills esensial didasarkan pada


landasan filosofis (falsafah hidup bangsa), yuridis (nilai-nilai karakter
yang telah dikembangkan sejak pendidikan dasar), akademis (sesuai
perkembangan), dan keterkeloaan implementasinya.

SKELETON - yakni hanya memberikan kerangka dasar yang


bersifat umum (semacam common core) dan ringkas sehingga
fleksibel bisa dikembangkan sendiri oleh penggunanya.
Cakupan Elemen Soft Skills Esensial

TRISAKTI JIWA
FILOSOFIS TRI SAKTI JIWA
Ki Hadjar Dewantara Daya RASA Daya PIKIR Daya KARSA
Adalah daya afektif yang dapat Adalah daya pikir yang Adalah hasil daya rasa dan daya
memperkuat kepekaan batin membuahkan kecerdasan intelek, cipta yang menumbuhkan
sehingga membuahkan nalar kritis, penyelesaian masalah, kehendak untuk kreatif dan
kesadaran spiritualitas dan untuk menghasilkan berbagai inovatif menghasilkan buatan
keindahan budi pekerti. disiplin pengetahuan. barang dan jasa ekonomi.

beriman, bertaqwa, akhlak berilmu, cakap kreatif


UU No. 20/2003
YURIDIS SISDIKNAS
mulia, mandiri, warga
negara demokratis dan
bertanggungjawab.

religius, jujur, toleran, rasa ingin tahu kreatif


PERPRES disiplin, bekerja keras,
No. 87/2017 mandiri, demokratis,
PENGUATAN semangat kebangsaan, cinta
PENDIDIKAN KARAKTER tanah air, menghargai
prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca,
(untuk jenjang SD, SMP, SM) peduli lingkungan, peduli
sosial, bertanggungiawab

(akar) (batang & daun) (buah)


Cakupan Elemen Soft Skills Esensial

Landasan Akademis
Memetakan dan memilih elemen soft skills esensial dari berbagai rujukan utama
Cakupan Elemen Soft Skills Esensial

Peta 14 elemen Soft Skills esensial


Pendidikan Vokasi berdasar Trisakti Jiwa
dan ranah aktualisasinya

“Soft skills esensial adalah keterampilan olah


rasa, olah pikir, dan olah karsa yang
diperlukan peserta didik untuk mampu
mengembangkan seluruh potensi dirinya
sehingga kokoh dan lentur di berbagai
dimensi ruang kehidupan sepanjang hayat”.
Cakupan Elemen Soft Skills Esensial

Capaian pembelajaran
masing-masing elemen
soft skills esensial
Level capaian pembelajaran
dikelompokkan menjadi (Dreyfus and Dreyfus, 1980)
lima level
Karakteristik Elemen Soft Skills Esensial
[8]
KOMUNIKASI
(Communication)

Kategori Trisakti Jiwa : Daya Pikir (Cipta)


Fokus Ranah Aktualisasi : Inter-Personal

“Adalah keterampilan memberi dan menerima


berbagai jenis informasi, termasuk
mengkomunikasikan ide-ide baru, perasaan, dan
menjelaskan perkembangan suatu proyek atau
kegiatan. Keterampilan komunikasi melibatkan
kemampuan mendengarkan, berbicara, dan menulis
baik secara formal, informal, verbal dan non-verbal
dengan menggunakan media komunikasi yang tepat.”
Integrasi Soft Skills ke Dalam Kurikulum dan Pembelajaran

Integrasi ke dalam mata pelajaran intrakulikuler

Setiap jenis pekerjaan


Integrasi ke dalam kegiatan ekstrakurikuler membutuhkan penekanan elemen
soft skills yang berbeda.

Integrasi ke dalam kurikulum berwawasan konsep Setiap program studi atau


program keahlian perlu
menyesuaikan pilihan elemen soft
Pengembangan soft skills di tempat pelatihan kerja
kills esensial yang akan
dikembangkan, baik cakupan
maupun tingkatannya.
Berdiri sendiri sebagai matapelajaran
Asesmen Soft Skills

• Soft skills adalah keterampilan yang bersifat intangible dan universal,


sehingga lebih sulit diajarkan dan diukur tingkat akuisisinya
dibandingkan dengan hard skills yang bersifat tangible.

• Asesmen atau penilaiannya dapat dilakukan dengan dua cara, yakni


formatif dan sumatif. Formatif lebih menitikberatkan pada perbaikan,
sedangkan sumatif lebih pada memberikan penilaian dan masukan untuk
pengambilan keputusan. Formatif biasanya dilakukan selama program,
sedangkan sumatif biasanya dilakukan di akhir.

• Satuan pendidikan dapat menjabarkan lebih rinci komponen capaian


pembelajaran dari setiap elemen soft skills dan menentukan asesornya.
Asesor (penilai) dapat terdiri dari peserta didik (self assessment), sejawat
(peer assessment), dan pendidik.
Asesmen Soft Skills

Contoh hasil asesmen soft skills Contoh penyajian hasil asesmen soft skills

Hasil Asesmen
Elemen soft skills esensial Target Target dan Hasil Penilaian Soft Skills
Sendiri Sejawat Guru
Pengelolaan diri 2 3 1 3 Pengelolaan Diri
Kegigihan 2 2 1 2 Entrepreneurship
3
Kegigihan
2,5
Pemahaman lintas budaya 1 2 1 1
Kreativitas dan Inovasi 2 Pemahaman Lintas Budaya
Adaptabilitas dan Fleksibilitas 1 2 1 1 1,5
Kolaborasi 2 3 1 2 1
Literasi digital Adaptabilitas dan Fleksibilitas
Bernalar kritis 1 2 1 1 0,5

Belajar secara aktif 2 2 1 2 0

Komunikasi 1 3 2 1 Welas asih Kolaborasi

Menyelesaikan masalah kompleks 1 2 1 1


Inisiatif dan Pengarahan diri 2 3 1 2 Initiatif dan Pengarahan diri Bernalar kritis

Welas asih 2 3 2 2 Penyelesaian masalah kompleks Belajar secara aktif


Literasi digital 1 2 2 1 Komunikasi
Kreativitas dan Inovasi 2 2 1 2
Entrepreneurship 2 2 1 2 Target Penilaian sendiri Penilaian sejawat Penilaian guru

Catatan:
Target ditentukan dari pemetaan (jenjang dan jenis okupasi) oleh satuan pendidikan dan
pelatihan dan DUDI.
Hasil Asesmen didapatkan dari hasil pengamatan dan portofolio.
MOHON MASUKAN
DAN SARAN PERBAIKAN

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai