Abstrak
Kata Kunci: Perjanjian Internasional yang melindungi flora dan fauna telah berkembang
Perjanjian sejak lama. Banyaknya perjanjian internasional tersebut baik berupa
internasional global convention, agreement, protocol dan bentuk lainnya baik yang hard law
dan regional, flora maupun soft law telah menunjukan bahwa masyarakat internasional tetap
dan fauna, soft law peduli pada perlindungan flora dan fauna. Penelitian ini bertujuan untuk
dan hard law, menggambarkan secara umum berbagai perjanjian internasional baik soft
komersial dan non- law maupun hard law yang telah berkembang selama ini baik di tingkat
komersial global maupun regional. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi berbagai bentuk perjanjian internasional terutama yang
berkaitan dengan perlindungan flora dan fauna. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif analitis kualitatif dengan pendekatan norma hukum agar
sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa
perjanjian internasional untuk melindungi flora dan fauna sudah
dikembangkan baik di tingkat global maupun regional. Namun tujuan dan
motif dari perlindungan tersebut ternyata memiliki kepentingan yang
bermacam-macam terutama baik yang bersifat komersial maupun non-
komersial.
Abstract
Keywords: International agreements that protect flora and fauna have evolved a long
Global and regional time ago. The number of international agreements in the form of
international conventions, agreements, protocols and other forms of both hard and soft
agreements, flora and law has shown that the international community still cares about the
fauna, soft law and protection of flora and fauna. This research aim to describe in general the
hard law, commercial various international agreements both soft law and hard law that have
and non-commercial developed so far both at the global and regional levels. The purpose of this
study is to identify various forms of international treaties, especially those
relating to the protection of flora and fauna. This study uses descriptive
qualitative analytical methods with a legal norm approach to match the
research objectives. The results show that international agreements to
protect flora and fauna have been developed both globally and regionally.
However, the purpose and motive of the protection turned out to have a
variety of interests, especially both commercial and non-commercial.
*
Penulis koresponden: andreas.pramudianto@gmail.com
5
EMS 1-1-2020
6
Identifikasi Perjanjian Andreas Pramudianto
perjanjian internasional yang berperan dalam or more related instruments and whatever
menangani perlindungan flora dan fauna? (c) its particular designation.”
Bagaimana perjanjian internasional yang Menurut Kusumaatmadja (1976), Starke
mampu memberikan perlindungan flora dan (1996), Mauna (2008), Parthiana (2005),
fauna dibentuk dalam tingkat global maupun Suryokusumo (2008), (Agusman 2010),
regional? (Pratomo 2011) dan Pramudianto (2014)
Maksud penelitian ini adalah untuk perjanjian internasional dapat dilihat dalam
memahami dan menganalisis perkembangan berbagai sudut pandang seperti perjanjian
perjanjian internasional terkait dengan internasional ditinjau dari jumlah negara-
perlindungan flora dan fauna. Sedangkan negara yang menjadi pihak atau pesertanya
tujuan dari penelitian ini adalah: (a) terdiri atas (i) Perjanjian internasional bilateral
Mengidentifikasi perjanjian internasional yang dan (ii) Perjanjian internasional multilateral.
berhubungan dengan perlindungan flora dan Sedangkan perjanjian internasional ditinjau
fauna. (b) Mengetahui dan mendeskripsikan dari kaidah hukumnya terdiri atas (i) perjanjian
perjanjian internasional yang berhubungan internasional yang melahirkan kaidah hukum
dengan flora dan fauna. (c) Menganalisis yang khusus, (ii) perjanjian internasional yang
kategori perjanjian internasional yang melahirkan kaidah hukum yang berlaku
berhubungan dengan flora dan fauna terkait terbatas dalam suatu kawasan dan (iii)
dengan perlindungan dan komersialisasi. perjanjian internasional yang melahirkan
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah kaidah hukum yang berlaku umum. Perjanjian
mengkaji perjanjian internasional yang internasional dapat juga ditinjau dari segi
berhubungan dengan perlindungan flora dan kesempatan yang diberikan kepada negara-
fauna baik di tingkat global maupun regional. negara untuk menjadi pihak atau peserta, dapat
Adapun manfaat penelitian adalah: (a) terdiri atas (i) perjanjian internasional khusus,
Memberikan informasi dasar untuk menambah atau perjanjian internasional tertutup dan (ii)
kajian atau studi mengenai perjanjian perjanjian internasional terbuka.
internasional yang berhubungan dengan Perjanjian internasional dapat ditinjau
perlindungan flora dan fauna. (b) Secara ilmiah dari segi bahasanya terdiri atas (i) perjanjian
penelitian ini akan bermanfaat bagi internasional yang dirumuskan dalam satu
pengembangan ilmu hukum, khususnya hukum bahasa, (ii) perjanjian internasional yang
lingkungan internasional terutama perjanjian dirumuskan dalam dua bahasa atau lebih tetapi
internasional yang berhubungan dengan hanya dirumuskan dalam satu bahasa tertentu
perlindungan flora dan fauna. (c) Bagi saja yang sah serta mengikat para pihak dan
pengambil keputusan, penelitian ini akan (iii) perjanjian internasional yang dirumuskan
bermanfaat untuk menentukan apakah suatu dalam lebih dari dua bahasa atau lebih dan
perjanjian internasional mampu melindungi semuanya merupakan naskah yang sah, otentik,
flora dan fauna baik dari aspek komersial dan mempunyai kekuatan mengikat yang sama.
maupun non-komersial. Perjanjian internasional jika ditinjau dari
segi substansi hukum yang dikandungnya
1.2 Studi Pustaka terdiri atas (i) perjanjian internasional yang
Pasal 2 bagian 1 butir a Vienna seluruh pasalnya merupakan perumusan dari
Convention on the Law of Treaties 1969 atau kaidah-kaidah hukum kebiasaan internasional
Konvensi Wina mengenai Hukum Perjanjian dalam bidang yang bersangkutan, (ii)
tahun 1969 mendefinisikan perjanjian perjanjian internasional yang merupakan
internasional adalah kesepakatan antarnegara perumusan atau yang melahirkan kaidah-
dalam bentuk tertulis yang diatur berdasarkan kaidah hukum internasional yang sama sekali
hukum internasional baik berbentuk instrumen baru, dan (iii) perjanjian internasional yang
tunggal maupun lebih dan apapun bentuk substansinya merupakan perpaduan antara
rancangannya. Dalam teks konvensi tersebut kaidah-kaidah hukum kebiasaan internasional
dinyatakan “”treaty” means an yang baru sama sekali.
international agreement concluded Jika ditinjau dari tahapan pembuatan
between States in written form and perjanjian dapat dibagi menjadi dua, yaitu (i)
pembuatan perjanjian internasional yang
governed by international law, whether
melalui dua tahap dan (ii) pembuatan
embodied in a single instrument or in two perjanjian internasional melalui tiga tahap.
7
EMS 1-1-2020
Untuk perjanjian internasional yang dilakukan internasional pada waktu KTT Bumi
melalui 2 (dua) tahap terbagi dalam (i) tahap 1992 di Rio De Janeiro, Brasil.
perundingan (negotiation) dan (ii) tahap (c) Konvensi (Convention). Konvensi
penandatanganan (signature). Tahap terakhir banyak digunakan dalam perjanjian
dalam pembentukan perjanjian melalui dua internasional untuk perlindungan flora
tahap ini mempunyai makna sebagai dan fauna. Bentuk ini sangat populer dan
pengikatan diri dari para pihak terhadap naskah banyak mengatur hal-hal yang penting
perjanjian yang telah disepakati. Sedangkan dan prinsip. Sebagai contoh adalah
perjanjian internasional melalui 3 (tiga) tahap Convention on International Trade in
terdiri dari (i) tahap perundingan, (ii) tahap Endangered Species of Wild Fauna and
penandatanganan, dan (iii) tahap pengesahan Flora (CITES) yang ditandatangani
(ratification). Agar perjanjian yang telah tahun 1973.
ditandatangani oleh wakil-wakil para pihak (d) Protokol (Protocol). Penggunaan
tersebut mengikat bagi para pihak maka wakil- protokol (protocol) umumnya dipakai
wakil para pihak tersebut harus mengajukan sebagai pelengkap konvensi atau
kepada pemerintah negaranya masing-masing instrumen tambahan yang bersifat
untuk disahkan atau diratifikasi. independen dari suatu konvensi. Sebagai
Selain dari berbagai sudut pandang, contoh adalah Cartagena Protocol on
perjanjian internasional juga dapat dilihat dari Biosafety to the Convention on
berbagai bentuk perjanjian internasional. Biological Diversity tahun 2000.
Bentuk ini bermacam-macam namun dalam (e) Pengaturan (Arrangements). Bentuk ini
kajian ini akan dilihat yang umum disebutkan jarang digunakan dan umumnya
dalam perjanjian internasional terkait mengatur hal-hal yang bersifat khusus.
perlindungan flora dan fauna. Adapun Sebagai contoh adalah Arrangements for
perjanjian internasional tersebut, Parthiana the Regulation of Antartic Pelagic
(2002), Suryokusumo (2008), Agusman Whaling yang ditandatangani pada
(2010), (Pratomo 2011), dan (Pramudianto tanggal 6 Juni tahun 1962.
2014), diantaranya: (f) Persetujuan (Agreement). Merupakan
(a) Traktat (Treaty). Biasanya digunakan bentuk yang biasanya mengatur hal
dalam perjanjian multilateral baik yang tertentu secara khusus. Sebagai contoh
bersifat terbuka atau terbatas. Contoh adalah Agreement on the Conservation
adalah International Treaty on Plant of Polar Bears yang ditandatangani pada
Genetic Resources for Food and tanggal 15 November tahun 1973 di kota
Agriculture tahun 2001. Oslo.
(b) Piagam (Charter). Piagam atau charter (g) Tindakan (Act). Beberapa perjanjian
biasanya diberikan kepada perjanjian internasional memakai istilah ini yang
internasional yang membentuk suatu umumnya bersifat sangat teknis dan
organisasi internasional ataupun lembaga dapat merupakan pendirian suatu
tertentu. Sebagai contoh adalah Piagam kelembagaan. Contohnya adalah Act of
Pembentukan International Union for Foundation of a Consultative Committee
Conservation of Nature (IUCN). Akan for the International Protection of
tetapi hal ini tidak bisa konsisten karena Nature yang ditandatangani pada tanggal
dapat merupakan bentuk soft law yang 19 November tahun 1913 di kota Bern,
non legally binding dan bukan sebagai Swiss.
hard law yang bersifat mengikat secara (h) Memorandum of Understanding (MOU).
hukum (legally binding). Sebagai contoh Karena perkembangannya kini
adalah Piagam Dunia untuk Alam atau kedudukan MOU dapat dianggap setara
World Charter for Nature yang dengan setiap perjanjian internasional
kemudian diperkuat menjadi Resolusi pada umumnya karena adanya hak dan
Majelis Umum PBB Nomor kewajiban yang melekat kepada para
A/RES/37/7. Contoh lainnya adalah pihak penandatangan (UNEP 2007).
Piagam Bumi 1992 (Earth Charter Contoh MOU diantaranya adalah MOU
1992) yang disepakati oleh beberapa on the Conservation and Management of
negara, NGO dan organisasi Marine Turtles and Their Habitats of the
Indian Ocean and South East Asia yang
8
Identifikasi Perjanjian Andreas Pramudianto
9
EMS 1-1-2020
kedudukan flora dan fauna juga harus keterlibatannya dalam perlindungan flora dan
dilindungi sebagai milik umum. fauna. Sedangkan badan-badan internasional
Pada tanggal 19 Maret 1902, Treaty for yang harus melaksanakan rekomendasi ini
the Protection of Birds Useful to Agriculture antara lain Sekretariat Jenderal bekerjasama
ditandatangani oleh 14 negara Eropa yang dengan Badan-badan PBB seperti Food
tujuannya untuk melindungi jenis-jenis burung Agricultural Organization (FAO), UNESCO,
yang berguna bagi pertanian. Dalam appendix Komisi Paus Internasional (International
konvensi ini terdapat daftar jenis burung yang Whaling Commission), Man and Biosfire,
berguna dan yang mengganggu bagi pertanian. Program Biologi Internasional, serta pusat-
Namun konvensi ini masih memperbolehkan pusat dan laboratorium seperti Pusat
jenis-jenis burung tersebut untuk diburu dalam Pembibitan Tumbuhan Hutan Denmark.
bulan-bulan tertentu. Di kota Washington, pada tanggal 3
Pada tanggal 5-16 Juni 1972 Maret 1973 ditandatangani suatu perjanjian
diselenggarakan untuk pertama kalinya suatu internasional yang penting dalam
konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa di mengendalikan perdagangan tanaman dan
bidang lingkungan hidup. Konferensi ini satwa langka yaitu Convention on International
dikenal dengan nama Konferensi PBB Trade in Endangered Species of Wild Fauna
mengenai Lingkungan Hidup Manusia (United and Flora (CITES) oleh 27 negara. Konvensi
Nations Conference on Human Environment). ini bertujuan untuk melindungi spesies langka
Konferensi Stockhlom ini telah mengangkat dari eksploitasi yang berlebihan melalui sistem
masalah lingkungan hidup yang pada mulanya izin ekspor dan impor. Pada tanggal 15
hanya dibicarakan di kalangan akademis kini November 1973 di kota Oslo beberapa negara
menjadi persoalan politik di mana konsep seperti Kanada, Denmark, Norwegia, Amerika
lingkungan hidup akan menjadi bagian dari Serikat dan Uni Soviet menandatangani
pembangunan nasional. Selain itu dari hasil Agreement on Conservation of Polar Bears.
Stockhlom ini, ada beberapa hal yang mengatur Persetujuan ini terdiri atas 10 pasal dan
upaya perlindungan hewan. Deklarasi berupaya untuk melindungi beruang kutub
Stockhlom yang merupakan bentuk soft law sebagai sumber penting di wilayah Artik
dalam beberapa prinsipnya mengatur upaya melalui tindakan konservasi dan pengelolaan.
perlindungan hewan. Prinsip 2 Deklarasi Namun pada umumnya perjanjian
Stockholm 1972 ingin menegaskan bahwa internasional yang berupaya melindungi flora
pentingnya konservasi alam termasuk dan fauna pada saat sebelum terbentuknya
perlindungan terhadap hewan, menjadi bagian World Commission on Environment and
yang tidak terpisahkan dari kebijakan Development (WCED) masih berparadigma
pembangunan nasional suatu negara. Nilai-nilai yang cenderung komersil. Misalnya saja CITES
ekonomis yang ada pada alam dalam 1973 dibentuk tidak untuk melindungi flora
pengelolaannya tidak hanya untuk kepentingan dan fauna langka secara murni konservasi akan
pada saat sekarang ini saja tapi juga harus tetapi masih mempertimbangkan kondisi
memperhatikan kepentingan generasi perdagangan flora dan fauna di tingkat
mendatang. Karena itu prinsip ini secara tidak internasional dengan mendasarkan pada daftar
langsung telah memperkenalkan konsep spesies yang berupa appendix dan adanya
penggunaan secara berkelanjutan (sustainable sistem kuota.
use). Terbentuknya WCED yang telah
Prinsip 4 Deklarasi ini menuntut adanya mengubah paradigma dalam konsep
tanggungjawab setiap orang untuk pembangunan yang saat itu hanya mengejar
menyelamatkan hewan dan habitatnya. Prinsip pertumbuhan menjadi pembangunan
ini juga menjadi pedoman bagi pengelolaan berkelanjutan (sustainable development).
dan pemanfaatan hewan yang berhubungan Pembangunan berkelanjutan lebih
dengan adanya perkembangan bioteknologi. mementingkan pembangunan tidak hanya
Konferensi ini juga memberikan berbagai peduli pada generasi sekarang tetapi juga
Rekomendasi berkaitan dengan upaya generasi mendatang. Maka pada KTT Bumi
perlindungan flora dan fauna dimana tahun 1992 melalui Deklarasi Rio 1992 dan
disebutkan Rekomendasi 29 hingga United Nations Convention on Biological
rekomendasi 50 harus dilaksanakan oleh Diversity 1992 atau Konvensi PBB mengenai
negara-negara penandatangan sebagai upaya Pembangunan Berkelanjutan telah menegaskan
10
Identifikasi Perjanjian Andreas Pramudianto
11
EMS 1-1-2020
dengan perlindungan flora dan fauna yang Tabel 1. Gambaran Kategorisasi Beberapa
diantaranya dengan menginventarisasikan, Perjanjian Internasional Terkait Perlindungan
mengidentitifikasi, menyusun keterkaitan dan Flora Dan Fauna yang Bersifat Hard Law
menganalisis serta diharapkan dapat Maupun Soft Law
menghasilkan studi yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
Data diambil dari berbagai perjanjian
internasional terkait dengan perlindungan flora
dan fauna yang kemudian dipilih sesuai dengan
tujuan penelitian. Berbagai perjanjian
internasional tersebut kemudian diidentifikasi
dan dipilih ketentuan berdasarkan pada tujuan
penelitian yaitu ketentuan yang terkait dengan
perlindungan flora dan fauna.
Dari data yang diperoleh baik data
hukum primer yang berupa daftar perjanjian
internasional dan data hukum sekunder berupa
dokumen lainnya yang mendukung penjelasan
mengenai data hukum primer, maka dapat
dianalisis melalui kajian normatif. Dari hasil
analisis ini maka dapat ditarik suatu
kesimpulan dari hasil penelitian.
12
Identifikasi Perjanjian Andreas Pramudianto
dengan perlindungan flora dan fauna yang 3.3 Perjanjian Internasional Regional
disepakati dalam kurun waktu 1946 hingga yang Berhubungan dengan
2012 bersifat global. Perlindungan Flora dan Fauna
Tabel 2. Beberapa Perjanjian Internasional Ada beberapa perjanjian internasional
yang Berhubungan dengan Perlindungan Flora yang berhubungan dengan flora dan fauna yang
dan Fauna yang Disepakati di Tingkat Global secara regional telah disepakati. Perjanjian
internasional tersebut dapat dilihat dalam tabel
3 berikut ini.
Peneliti mencatat tujuh belas (17)
perjanjian internasional yang berhubungan
dengan perlindungan flora dan fauna yang
disepakati di tingkat regional dalam kurun
waktu 1950-2003.
13
EMS 1-1-2020
3.4 Perjanjian Internasional yang perdagangan flora dan fauna juga terus
Berhubungan dengan dilakukan baik di tingkat global maupun
Perlindungan Flora dan Fauna regional.
Terkait dengan Sistem
Perdagangan Internasional dan 3.5 Perjanjian Internasional yang
Regional Berhubungan dengan
Perlindungan Flora dan Fauna
Ada beberapa perjanjian internasional Terkait dengan Konservasi
yang berhubungan dengan flora dan fauna yang
terkait dengan system perdagangan Ada beberapa perjanjian internasional
internasional. Perjanjian internasional tersebut yang berhubungan dengan flora dan fauna yang
dapat dilihat dalam tabel 4 berikut ini. berupaya untuk dilakukan perlindungan dan
Peneliti mencatat tujuh belas (17) pelestarian. Perjanjian internasional tersebut
perjanjian internasional yang berhubungan dapat dilihat dalam tabel 5 di bawah ini.
dengan perlindungan flora dan fauna yang Peneliti mencatat setidaknya terdapat
terkait dengan sistem perdagangan dua puluh tiga (23) perjanjian internasional
internasional dan regional. yang berhubungan dengan perlindungan flora
dan fauna yang terkait dengan upaya
Tabel 4. Beberapa Perjanjian Internasional konservasi dalam kurun waktu 1931-2012).
yang berhubungan dengan Perlindungan Flora
dan Fauna yang Terkait dengan Sistem Tabel 5 Beberapa Perjanjian Internasional
Perdagangan Internasional dan Regional yang berhubungan dengan Perlindungan Flora
dan Fauna yang Terkait dengan Upaya
Konservasi
14
Identifikasi Perjanjian Andreas Pramudianto
DAFTAR PUSTAKA
15
EMS 1-1-2020
16