Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI KONSEP KONSERVASI MENURUT PARA AHLI

5:30 PM Diposkan oleh FER BAS


Label: artikel pendidikan

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah konservasi baik di media cetak
maupun media elektronik, wacana konservasi tidak hanya didengungkan di
indonesia namun sudah masuk dalam tataran global, hal tersebut dikarenakan
adanya ketakutan global, terhadap beberapa hal yang dirasa berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup manusia secara global, dapat kita ambil contoh mengenai
ruang terbuka hijau yang berkaitan dengan pemanasan global. Untuk
menanggulangi pemanasan global dilemparlah wacana konservasi hutan sebagai
benteng dari pemanasan global. Lalu yang jadi pertanyaan apa yang dimaksud
konservasi, berikut ini adalah beberapa pendapat ahli mengenai pengertian atau
definisi konsep konservasi.
Konsep konservasi pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada tahun
1902. Konservasi berasal dari kata conservation, bersumber dari kata con
(together) dan servare (to keep, to save) yang dapat diartikan sebagai upaya
memelihara milik kita (to keep, to save what we have), dan menggunakan milik
tersebut secara bijak (wise use). Secara leksikal, konservasi dimaknai sebagai
tindakan untuk melakukan perlindungan atau pengawetan; sebuah kegiatan untuk
melestarikan sesuatu dari kerusakan, kehancuran, kehilangan, dan sebagainya
(Margareta, et al. 2010). Lazimnya, konservasi dimaknai sebagai tindakan
perlindungan dan pengawetan alam. Persoalan yang dikaji umumnya adalah
biologi dan lingkungan. Salah satu fokus kegiatan konservasi adalah melestarikan
bumi atau alam semesta dari kerusakan atau kehancuran akibat ulah manusia.
Namun dalam perkembangannya, makna konservasi juga dimaknai sebagai
pelestarian warisan kebudayaan (cultural heritage).
Banyak definisi mengenai konservasi. Beberapa diantaranya dapat disebutkan di
sini. Dalam American Dictionary, konservasi dipahami sebagai menggunakan
sumber daya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar
dalam waktu yang lama.

Konservasi (biologi) fokus pada kelangsungan hidup jangka panjang dari spesies
yang terancam bahaya (Hedrick 2003). Spesies dimaksud mencakupi binatang dan
tumbuh-tumbuhan.
Norton (2004) mengartikan konservasi (biologi) sebagai suatu penyesuaian
mekanisme alam untuk kepentingan dan tujuan sosial. Tidak berbeda dengan apa
yang dikemukakan Norton, Zavaleta, et al (2008) mengartikan konservasi (biologi)
sebagai the body of knowledge necessary to concerve biological diversity at all
level, from genes to ecosystems. Konservasi merupakan pengetahuan yang
diperlukan untuk menjaga dan memelihara diversitas biologi dari gen hingga
ekosistem.
IUCN (2007) mengartikan konservasi sebagai manajemen udara, air, tanah,
mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas
kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah
survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan.
Richmond and Alison Bracker (ed) (2009) mengartikan konservasi sebagai suatu
proses kompleks dan terus-menerus yang melibatkan penentuan mengenai apa
yang dipandang sebagai warisan, bagaimana ia dijaga, bagaimana ia digunakan,
oleh siapa, dan untuk siapa. Warisan yang disebut dalam definisi Richmond dan
Alison tersebut, tidak hanya menyangkut hal fisik, tetapi juga kebudayaan.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian konservasi
tidak hanya menyangkut masalah perawatan, pelestarian, dan perlindungan alam,
tetapi juga menyentuh persoalan pelestarian warisan kebudayaan dan peradaban
umat manusia. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi.
Konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba memanfaatkan sumber daya alam
untuk masa sekarang. Dari segi ekologi, konservasi merupakan pemanfaatan
sumber daya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. Dalam konteks
yang lebih luas, konservasi tidak hanya diartikan secara sempit sebagai menjaga
atau memelihara lingkungan alam (pengertian konservasi fisik), tetapi juga

bagaimana nilai-nilai dan hasil budaya dirawat, dipelihara, dijunjung tinggi, dan
dikembangkan demi kesempurnaan hidup manusia.

DEFINISI KONSEP KONSERVASI MENURUT PARA AHLI


5:30 PM Diposkan oleh FER BAS
Label: artikel pendidikan

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah konservasi baik di media cetak
maupun media elektronik, wacana konservasi tidak hanya didengungkan di
indonesia namun sudah masuk dalam tataran global, hal tersebut dikarenakan
adanya ketakutan global, terhadap beberapa hal yang dirasa berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup manusia secara global, dapat kita ambil contoh mengenai
ruang terbuka hijau yang berkaitan dengan pemanasan global. Untuk
menanggulangi pemanasan global dilemparlah wacana konservasi hutan sebagai
benteng dari pemanasan global. Lalu yang jadi pertanyaan apa yang dimaksud
konservasi, berikut ini adalah beberapa pendapat ahli mengenai pengertian atau
definisi konsep konservasi.
Konsep konservasi pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada tahun
1902. Konservasi berasal dari kata conservation, bersumber dari kata con
(together) dan servare (to keep, to save) yang dapat diartikan sebagai upaya
memelihara milik kita (to keep, to save what we have), dan menggunakan milik
tersebut secara bijak (wise use). Secara leksikal, konservasi dimaknai sebagai
tindakan untuk melakukan perlindungan atau pengawetan; sebuah kegiatan untuk
melestarikan sesuatu dari kerusakan, kehancuran, kehilangan, dan sebagainya
(Margareta, et al. 2010). Lazimnya, konservasi dimaknai sebagai tindakan
perlindungan dan pengawetan alam. Persoalan yang dikaji umumnya adalah
biologi dan lingkungan. Salah satu fokus kegiatan konservasi adalah melestarikan
bumi atau alam semesta dari kerusakan atau kehancuran akibat ulah manusia.
Namun dalam perkembangannya, makna konservasi juga dimaknai sebagai
pelestarian warisan kebudayaan (cultural heritage).
Banyak definisi mengenai konservasi. Beberapa diantaranya dapat disebutkan di
sini. Dalam American Dictionary, konservasi dipahami sebagai menggunakan
sumber daya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar
dalam waktu yang lama.

Konservasi (biologi) fokus pada kelangsungan hidup jangka panjang dari spesies
yang terancam bahaya (Hedrick 2003). Spesies dimaksud mencakupi binatang dan
tumbuh-tumbuhan.
Norton (2004) mengartikan konservasi (biologi) sebagai suatu penyesuaian
mekanisme alam untuk kepentingan dan tujuan sosial. Tidak berbeda dengan apa
yang dikemukakan Norton, Zavaleta, et al (2008) mengartikan konservasi (biologi)
sebagai the body of knowledge necessary to concerve biological diversity at all
level, from genes to ecosystems. Konservasi merupakan pengetahuan yang
diperlukan untuk menjaga dan memelihara diversitas biologi dari gen hingga
ekosistem.
IUCN (2007) mengartikan konservasi sebagai manajemen udara, air, tanah,
mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas
kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah
survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan.
Richmond and Alison Bracker (ed) (2009) mengartikan konservasi sebagai suatu
proses kompleks dan terus-menerus yang melibatkan penentuan mengenai apa
yang dipandang sebagai warisan, bagaimana ia dijaga, bagaimana ia digunakan,
oleh siapa, dan untuk siapa. Warisan yang disebut dalam definisi Richmond dan
Alison tersebut, tidak hanya menyangkut hal fisik, tetapi juga kebudayaan.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian konservasi
tidak hanya menyangkut masalah perawatan, pelestarian, dan perlindungan alam,
tetapi juga menyentuh persoalan pelestarian warisan kebudayaan dan peradaban
umat manusia. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi.
Konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba memanfaatkan sumber daya alam
untuk masa sekarang. Dari segi ekologi, konservasi merupakan pemanfaatan
sumber daya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. Dalam konteks
yang lebih luas, konservasi tidak hanya diartikan secara sempit sebagai menjaga
atau memelihara lingkungan alam (pengertian konservasi fisik), tetapi juga

bagaimana nilai-nilai dan hasil budaya dirawat, dipelihara, dijunjung tinggi, dan
dikembangkan demi kesempurnaan hidup manusia.
Pengertian tentang tanah mulai lebih jelas setelah para ahli fisika-kimia dan geologi memberi
batasan (definisi) tentang tanah. Beberapa definisi tentang tanah itu dapat kita baca di bawah ini.
BERZELIUS ( 1803 ) serang ahli kimia Swedia mendefiniksikan tanah sebagai laboratorium kimia
alam dimana proses dekomposisi dan reaksi sintesis kimia berlangsung secara terang. Disini
tampak jelas bahwa tanah belum lagi dianggap sebagai alat prodksi pertanian melainkan tempat
berlangsungnya segala reaksi kimia yang terjadi di alam.
JUSTUS VON LIEBIG ( 1840 ) dari Jerman menyebut tanah sebagai tabung reaksi dimana
seseorang dapat mengetahui jumlah dan jenis hara tanaman. Tanah merupakan gudang persediaan
mineral-mineral yang bersifat statis.
FALLUO ( 1871 ) ahli mineralogy Jerman memandang tanah tidak hanya sebagai batu-batuan tetapi
juga bagian dari petografi (petros = batuan) pertanian.Tanah adalah produk hancuran iklim
(weathering) yang bercampur dengan bahan organik.
DAVY ( 1913 ) dari Inggris mendefinisikan tanah sebagai laboratorium yang menyediakan unsurunsur hara tanaman (nutriens).
WERNER ( 1918 ) berpendapat bahwa tanah adalah lapisan hitam tipis yang menutupi bahan padat
kering terdiri atas bahan bumi berupa partikel-patikel kecil yang mudah remah, sisa vegetasi dan
hewan.
JOFFE (1949) seorang pakar tanah Amerika Serikat mendefinisikan tanah yaitu Tanah adalah
bangunan alam tersusun atas horizon-horison yang terdiri atas bahan mineral dan organik, biasanya
tak-padu, mempunyai tebal yang berbeda-beda dan yang berbeda pula dengan bahan induk yang
ada di bawahnya dalam hal morfologi, sifat dan susunan fisik, sifat dan susunan kimia, dan sifat-sifat
biologi.
BREMMER (1958) memberikan definisi tanah: Tanah adalah bagian permukaan kulit bumi yang
dijadikan oleh pelapukan kimia dan fisik serta kegiatan berbagai tumbuhan dan hewan.

Banyak ahli yang mendefinisikan tanah, definisi ini berdasarka hasil temuan pada penelitian yang telah
dilakukan. Berikut adalah ringkasan berbagai pendapat mengenai definisi tanah menurut para ahli,
J.J. Berzelius (Swedia, 1803). Tanah adalah sebagai laboratorium kimia tempat proses dekomposisi
dan reaksi kimia yang berlangsung secara tersembunyi.
Justus Von Liebig (Jerman, 1840), mengajukan teori keseimbangan hara tanaman (theory
balanchesheet of plan naturation), yang menganggap tanah sebagai tabung reaksi dimana dapat
diketahui jumlah dan jenis hara tanamannya.
Friedrich Fallou (1855). Tanah dianggap sebagai hasil pelapukan oleh waktu yang menggerogoti
batuan keras dan lambat laun mengadakan dekomposisi.

Dokuchaiev (Rusia, 1877), pengertian tanah harus dihubungkan dengan iklim dan dapat digambarkan
sebagai zone-zone geografi yang luas, yang dalam skala peta dunia tidak hanya dihubungkan dengan
iklim, tetapi juga dengan lingkungan tumbuhan.
A.S. Thaer (1909), permukaan planet terdiri atas bahan remah dan lepas yang disebut tanah, yang
merupakan akumulasi dan campuran berbagai bahan, seperti unsur-unsur: Si, Al, Ca, Mg, Fe dll.
Humphry Davy (Inggris, 1913). Tanah adalah sebagai laboratorium alam yang menyediakan unsur
hara bagi tanaman.
C.F. Marbut (rusia, 1914). Tanah merupakan lapisan paling luar kulit bumi yang biasanya bersifat tak
padu dan mempunyai sifat tebal mulai dari selaput tipis sampai lebih dari 3 meter, yang berbeda dari
bahan di bawahnya dalam hal: warna, sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologinya.
Ramman (Jerman, 1917). Tanah sebagai bahan batuan yang sudah dirombak menjadi partikel-partikel
kecil yang telah berubah secara kimiawi bersama-sama dengan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang hidup
di dalam dan di atasnya.
Werner (1918). Tanah adalah hitam tipis yang menutupi bahan padat kering, terdiri atas partikelpartikel kecil yang remah dan sisa-sisa vegetasi dan hewan. Tanah adalah medium bagi tanaman.
Alfred Mistscherlich (1920). Tanah adalah campuran bahan padat berupa partikel-partikel kecil air
dan udara yang mengandung hara dan dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
Jacob S. Joffe (1949). Tanah merupakan benda alam yang tersusun atas horison-horison yang terdiri
dari bahan-bahan kimia mineral dan bahan organik, biasanya tidak padu dan mempunyai tebal yang
dapat dibedakan dalam hal morfologi fisik, kimia dan biologinya.
Thornbury (1957). Tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang ditandai oleh lapisan yang sejajar
dengan permukaan sebagai hasil modifikasi oleh proses-proses fisis, khemis maupun biologis yang
bekerja di bawah kondisi yang bermacam-macam dan bekerja selama periode tertentu.
E. Saifudin Sarief (1986). Tanah adalah benda alami yang terdapat di permukaan bumi yang tersusun
dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik (pelapukan sisa tumbuhan
dan hewan), yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi
akibat gabungan dari faktor-faktor alami, iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya
waktu pembentukan.
M. Isa Darmawijaya. Tanah merupakan akumulasi alam bebas yang menduduki sebagian planet
bumi yang mampu menumbuhkan tumbuhan dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad
hidup yang bertindak terhadap bahan induknya dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu
tertentu.
James (1995). Tanah adalah salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi lainnya, yaitu air
alami dan atmosfer, menjadi inti fungsi, perubahan, dan kemantapan ekosistem.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi air:


# SITANALA ARSYAD
Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen
menjadi H2O
# HEFNI EFFENDI
Air adalah salah satu sumber energi gerak
# ROBERT J. KODOATIE
Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi
# ROESTAM SJARIEF
Air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup
# ILMU KIMIA
Air ialah H2O dan jawaban itu dibenarkan secara empiris berdasarkan observasi
# SAYYID QUTHB
Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan satu unsur yang dibutuhkan
dalam kehidupan hingga manusia pun sangat menantikan kedatangannya
# EKO BUDI KUNCORO
Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri atas 2 atom hidrogen (H)
dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai ikatan Hidrogen yang cenderung bersatu padu
untuk menentang kekuatan dari luar yang akan memecahkan ikatan-ikatan ini.
# BAMBANG AGUS MURTIDJO
Air merupakan substansi yang mempunyai keistimewaan sebagai penghantar panas
yang sangat baik, sehingga air di dalam tubuh lebih penting dari makanan

Anda mungkin juga menyukai