Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

HUBUNGAN ANTARA PANCASILA SEBAGAI SEJARAH DAN PANCASILA


SEBAGAI FILSAFAT

Disusun oleh:
Chandrika Kumarasetya Anamel
185040107111085
Kelas F

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Sejarah Pancasila
Terdapat 4 periode diantara yaitu:
1. Periode pra-hindia belanda
Pada periode ini masyarakat wilayah Nusantara merupakan masyarakat religio magis
yang masih percaya akan ritual kebudayaan nenek moyang. Kemudian masyarakat
wilayah Nusantara terpecah menjadi beberapa kerajaan diantaranya yaitu kerajaan
kutai, kerajaan sriwijaya, kerajaan majapahit, kerajaan demak, dan kerajaan mataram.
Pada masa ini mulai masuk berbagai macam agama seperti Islam, Kristen, Katolik,
Budha, dan Hindu.
2. Periode hindia belanda
Pada periode ini, Indonesia mulai dijajah oleh VOC yang dibawahi oleh Belanda pada
tahun 1596 hingga 1942 yang kemudian Jepang masuk ke Indonesia.
3. Periode Pra Kemerdekaan
Pada periode ini, Jepang menawarkan bantuan untuk memerdekakan Indonesia dengan
membentuk BPUPKI. Pada tanggal 1 Juni 1945, BPUPKI merumuskan pancasila
sehingga pada tanggal tersebut diperingati hari lahir pancasila. Namun, BPUPKI
dibubarkan pada tanggal 22 Juni dan dibentuklah PPKI.
4. Periode Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 dilakukan proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno.
Keesokannya, tanggal 18 Agustus pada sidang PPKI I disahkan dan dinyatakannya
pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia.
Filsafat Pancasila
Pancasila diartikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai sistem yang setiap bagiannya memiliki
fungsi dan saling ketergantungan serta memiliki harapan untuk mencapai tujuan. Dalam filsafat
Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu:
a. Nilai dasar : Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu
yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
b. Nilai instrumental : Nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya
akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
c. Nilai prakstis : Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini
merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam
masyarakat
Korelasi antara Sejarah dengan Filsafat Pancasila
Pada sejarah pancasila telah disebutkan bahwa tanggal 18 Agustus 1945 pancasila telah
dinyatakan sebagai dasar negara atau pedoman negara. Seperti yang dipaparkan oleh
Syamsudin (2013) bahwa pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan hasil dari
pemikiran para pendiri negara menemukan landasan atau pijakan kokoh untuk didirikannya
negara Indonesia yang merdeka. Hal tersebut berkesinambungan pada teori yang menyatakan
pancasila merupakan philofische grondlag yang berarti pancasila sebagai filsafat negara.
Filsafat pancasila ini berfungsi atau berperan sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia dalam
bersikap, bertingkah laku, dan bertindak dalam kehidupannya sehari-hari. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pancasila sebagai filsafat memiliki beberapa prinsip yang
mengarahkan bahwa pancasila merupakan dasar negara atau pedoman yang dianut oleh seluruh
masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Dimana prinsip dasar tersebut antara
lain :
1. Dasar ontologi
Dalam hal ini pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat
dasar sila-sila pancasila
2. Dasar Epistemologi
Secara epistemologi, pancasila sebagai filsafat diartikan sebagai upaya untuk mencari hakikat
pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Sumber pengetahuan tersebut adalah nilai-nilai
dalam bangsa Indonesia itu sendiri.
3. Dasar Axiologi
Axiologi pancasila diartikan sebagai nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang pada
hakikatnya merupakan suatu kesatuan

Anda mungkin juga menyukai