Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INDUSTRI BERKELANJUTAN

UAS 02-2122 PROGRAM MAGISTER TEKNIK INDUSTRI

UPNVY

Selasa, 14 Desember 2021

Eko Junianto

222201002
ISO 14000

Pendahuluan

ISO 14000 adalah kumpulan standar dalam bidang lingkungan hidup. Standar-
standar ISO 14000 terkait dengan cara sebuah perusahaan mencegah kerusakan
lingkungan seminimal mungkin akibat aktivitasnya. Perusahaan juga berkewajiban
memantau dan meningkatkan aktivitas kerja lingkungannya.
ISO 14000 yang menitikberatkan pada manajemen lingkungan diterapkan secara
sukarela oleh perusahaan. ISO 1400 diperkenalkan kepada khalayak di awal tahun 90-an
dan termasuk ke dalam aspek pengelolaan mutu, bukan hanya aspek teknis atau
ekonomis saja.
ISO 14001 adalah sebuah spesifikasi internasional untuk sistem manajemen
lingkungan (SML) yang membantu perusahaan Anda mengidentifikasi, memprioritaskan,
dan mengatur risiko-risiko lingkungan sebagai bagian dari praktek bisnis normal.
Sertifikasi ISO 14001 menunjukkan bahwa organisasi, bisnis, atau entitas
perusahaan telah mengidentifikasi dan menilai risiko lingkungan dari berbagai prosedur
manajemen, dan telah mengembangkan metode dan rencana aksi untuk menanganinya.

Manfaat ISO 14000 antara lain:

Produsen
1. Meminimasi potensi konflik antara pekerja dengan pengusaha dalam penyediaan
lingkungan kerja yang layak dan sehat dan meningkatkan produktivitas pekerja
melalui efisiensi waktu dan biaya.
2. Menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan dengan lebih terencana dan
terstruktur.
3. Penggunaan sumber daya alam yang lebih bijaksana menuju terciptanya eko-
efisiensi.
4. Menjaga citra bisnis industri yang selama ini sering dikaitkan secara negatif dengan
pencemaran lingkungan
Lingkungan:
1. Berkurangnya pencemaran lingkungan melalui penurunan penggunaan bahan-
bahan kimia berbahaya.
2. Pengurangan limbah berbahaya dan dapat mengurangi gangguan sosial yang
berasal dari keberadaan industri itu sendiri misalnya, mengurangi kebisingan, polusi
air, polusi udara, kemacetan, dan social responsibilty.

Sejarah
ISO 14001 dikenalkan pertama kali pada tahun 1996. Sistem ini di tujukan untuk
memenuhi kebutuhan organisasi dalam hal pengelolaan lingkungan serta sebagai
respon pada isu Sustainable yang sedang hangat. Pada tahun 2004 sistem ini mengalami
revisi untuk pertama kalinya. Hal ini mendukung sistem manajemen lingkungan yang
berkualitas.
Tahun 2008 , sistem ini disetuju untuk di revisi kembali. ISO 14001 yang terbaru
telah di terbitkan pada 15 September 2015. Perubahan kali ini mengalami perubahan
yang cukup besar.
Perubahan ini ditujukan agar organisasi dapat merubah paradigma bagi
organisasi yang telah atau akan menggunakan sistem ini. Namun tujuan sistem ini
direvisi adalah mengoptimalkan kinerja lingkungan organisasi.
Revisi ini dilandasi karena adanya tujuan bisnis global yang berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Memastikan standar terbaru ini sesuai dengan
kebutuhan kelompok potensial serta menambah kemampuan organisasi untuk
meningkatkan kinerja.
Sistem manajemen baru mengeluarkan dengan menerapkan siklus plan do check
action (pdca). Sebelum diperbarui pada tahun 2015 sistem ini berfokus pada
pencegahan pencemaran lingkungan. Sistem iso 14001 2015 menjelaskan secara detail
mengenai pencegahan pencegahan kerusakan lingkungan yang lebih besar. Contoh
pencegahan tersebut adalah seperti perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya.

Contoh Kasus

Singapura adalah Negara Asia ke2, setelah Jepang yang memulai sertifikasi ISO
14000, Dalam penelitian yang dilakukan Tan (1998) Praktisi kontruksi, banyak
mengetahui standar ISO 14000, namun hanya akan mengadopsi jika diwajibkan. Hasil
penelitian yang dilakukan George, dkk (2008) menunjukan bahwa bukan peraturan
pemerintah, justru iklim pasar lah yang paling menentukan

Pembahasan

Singapura, memiliki dua konsen utama dalam pengaplikasian, dan dilakukan


sejak 1998. Indonesia sendiri, baru memulai sejak 2015 dan tidak wajib. Muti (2008)
mengatakan, kebanyakan perusahaan Indonesia yang memiliki sertifikasi ISO,
merupakan perusahaan Internasional. Kemudian, ketika hasil penelitian tersebut juga
menunjukan bahwa Mereka menerapkan ISO 1400 lebih karena permintaan konsumen.
Kesimpulan

Penerapan ISO 14000, dapat terdorong dengan dua hal

1. Peraturan pemerintah

2. Karena permintaan konsumen


Recycling system
Pendahuluan
Recycle
Recycle berarti 'mendaur ulang' Langkah ini bisa disebut sebagai langkah memberikan
kesempatan kedua untuk berbagai produk bekas agar bisa menjadi produk baru. Dengan
demikian, produk baru dari hasil daur ulang tersebut bisa dimanfaatkan kembali dan tidak
hanya menjadi tumpukan sampah yang mencemari lingkungan.
System
Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang
terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang
saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses
tertentu”.
Recycle System
Recycle system adalah suatu tatanan keterpaduan yang terdiri dari sejumlah komponen
dengan segala fungsinya untuk memenuhi tujuan utama memberikan kesempatan kedua
untuk berbagai produk bekas agar bisa dipakai lagi.

Sejarah
Menurut Busch Systems, perusahaan pabrikan asal Kanada yang bergerak di bidang
daur ulang, sejarah pengolahan sampah dan daur ulang dapat ditarik lebih dari 2000 tahun
yang lalu di mana pada sekitar tahun 500 SM, masyarakat Athena memulai program
pemusatan pembuangan sampah. Setelah itu, masyarakat Jepang pada tahun 1013 juga
mendaur ulang kertas yang kemudian dijual.
Setelahnya, daur ulang dan pengolahan sampah ikut berkembang bersama
peradaban manusia dan teknologi yang mendorong berbagai kemajuan, seperti mulai
didirikannya pabrikan perusahaan bekas di Philadelphia, mulai berdirinya perusahaan daur
ulang, hingga abad ini dimana para ilmuwan juga turut serta mendorong daur ulang dengan
ditemukannya plastik yang dapat hancur dengan sendirinya.

Contoh kasus

Pembahasan
Konsep mendaur ulang sampah menjadi suatu barang baru yang dapat digunakan
kembali dan layak fungsi. Daur ulang dengan jumlah yang besar belum menjadi suatu
aktifitas yang biasa dilakukan di Indonesia. Salah satunya adalah tempat sampah yang
dibedakan antara sampah organik dan sampah non organik masih banyak belum diterapkan
maksimal di Indonesia.
Disisi lain, penanganan sampah sebagai barang kerajinan dengan nilai ekonomis,
banyak merlangsung di Indonesia tapi angka pengurangan sampah dari segi kerajinan, masih
tergolong kecil.

Kesimpulan
Dari fakta-fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa daur ulang dan pengolahan
sampah merupakan hal yang penting dalam masyarakat. Daur ulang penting bagi
masyarakat untuk memecahkan masalah di masa depan, seperti masalah ekonomis dan
bahkan masalah energi.

Anda mungkin juga menyukai