Anda di halaman 1dari 16

Vol. 3, No.

2 Mei 2020
pISSN 2614-5073, eISSN 2614-3151
Telp. +62 853-3520-4999, Email: jurnalmakes@gmail.com
Online Jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes

HUBUNGAN KOMPONEN QUALITY OF WORK LIFE DENGAN


PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD ANDI
MAKKASAU KOTA PAREPARE

The Relationship Between the Quality of Work Life Component and the
Work Productivity of Nurse in the Inpatient Room of Andi Makkasau
Regional Hospital, Parepare City

Herlina*, Andi Farizan Nawawi**, Usman


Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Parepare
*(Email: herlinamuin@gmail.com)
**(Email: andifarizann@gmail.com)

ABSTRAK
Quality of Work Life adalah sebuah konsep yang berusaha untuk menggambarkan persepsi
karyawan terhadap pemenuhan kebutuhan melalui pengalaman kerja dalam organisasi. Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komponen Quality of Work Lifedengan
produktivitas kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Andi Makkasau kota Parepare. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study.Waktu pelaksanaan
penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2019.Populasi penelitian ini sebanyak 229 orang, dengan
teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling.Untuk memperoleh datadilakukan uji
korelasi spermandengan menggunakan kuesioner terhadap 70 responden.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keterlibatan karyawan (0,000) dan keselamatan lingkungan kerja (0,000)
merupakan variabel yang berhubungan dengan produktivitas kerja di RSUD Andi Makkasau Kota
Parepare.Adapun variabel yang tidak berhubungan dengan produktivitas kerja yaitu kompensasi yang
seimbang (0,169), rasa aman terhadap pekerjaan (0,295), rasa bangga (0,760), pengembangan karir
(0,136), fasilitas yang tersedia (0,130), penyelesaian masalah (0,680), dan komunikasi (0,442).Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwaada hubungan yang signifikan antara variabel keselamatan kerja
dan keterlibatan pegawai terhadap produktivitas kerja. Dimana untuk meningkatkan produktivitas
kerja harus melibatkan langsung perawat dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan untuk
meningkatkan keselamatan lingkungan kerja dilakukan dengan cara melengkapi sarana K3
untuk menunjang keselamatan perawat pada saat bekerja.
Kata Kunci :Quality of work life, produktivitas kerja

ABSTRACT
Quality of Work Life is a concept that seeks to describe employee perceptions of meeting needs
through work experience in organizations. The purpose of this study was to determine the relationship
between the Quality of Work Life component and the productivityof nurses working in the inpatient
room of Andi Makkasau Regional Hospital, Parepare.This research uses a quantitative method with a
cross-sectional study approach. When the research was conducted in June-July 2019. The population
of the study was 229 people, with a simple random sampling technique. To obtain the data, a
spearman correlation test was performed using a questionnaire against 70 respondents.The results
showed that employee involvement (0,000) and work environment safety (0,000) were variables
related to work productivity in Andi Makkasau Regional Hospital, Parepare City. The variables that
are not related to work productivity are balanced compensation (0.169), security of work (0.295),
pride (0.760), career development (0.136), available facilities (0.130), problem solving (0.680), and
communication (0.442).The results of this study concluded that there was a significant relationship
between work safety variables and employee involvement on work productivity. Where to increase
work productivity must directly involve nurses in the decision making process. Meanwhile, to improve

218
Vol. 3, No. 2 Mei 2020

the safety of the work environment is done by completing K3 facilities to support the safety of nurses
at work.
Keywords: Quality of work life, work productivity

219
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

PENDAHULUAN keperawatan berdasarkan ilmu yang


Rumah sakit merupakan bagian dimilikinya yang diperoleh melalui
penting dari suatu sistem kesehatan, pendidikan keperawatan (UU
karena rumah sakit sebagai salah Kesehatan No.23 tahun 1992).Sikap
satu penyedia upaya pelayanan disiplin, tekun dan tepat waktu
kesehatan. Menurut UU No.44 Tahun seorang perawat dalam memberikan
2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan keperawatan dapat
pelayanan kesehatan yang mempengaruhi produktivitas kerja
menyelenggarakan pelayanan perawat. Bila kinerja perawat dalam
kesehatan perorangan secara memberikan upaya pelayanan dasar
paripurna yang menyediakan (preventif, promotif, kuratif dan
pelayanan rawat inap,rawat jalan, rehabilitative ) dilakukan secara
dan gawat darurat.1 maksimal, maka kualitas pelayanan
Tahun 2018 jumlah rumah sakit terhadap mutu pelayanan menjadi
yang ada di Indonesia yaitu 2,820 lebih baik.2
yang terdiri dari 1.016 rumah sakit Penelitian ini juga
milik pemerintah dan 1.804 rumah berkesinambungan dengan
sakit milik swasta. Provinsi yang penelitian yang dilakukan oleh
mempunyai rumah sakit yang paling Syafutri pada tahun 2012 pada
banyak yaitu Jawa Timur yaitu 379 Bagian SDM RSUP Fatmawati
rumah sakit sedangkan provinsi mengatakan bahwa produktivitas
Kalimantan Utara mempunyai jumlah kerja para perawat di Rumah Sakit
rumah sakit yang paling sedikit yaitu Umum Pembinaan Fatmawati
10 unit. sebagian besar adalah baik dengan
Jumlah rumah sakit di Sulawesi persentase 56,5% sedangkan tidak
Selatan sampai pada akhir 2018 baik dengan persentase 43,5%.3
tercatat 105 rumah sakit yang terdiri Berdasarkan survei awal yang
dari 73 rumah sakit milik pemerintah peneliti lakukan di bagian SDM RSUD
dan 32 rumah sakit milik swasta. Andi Makkasau Kota Parepare
Sedangkan untuk di Kota Parepare ditemukan bahwa jumlah perawat
terdapat 5 rumah sakit yang terdiri yang tercatat yaitu 229
dari 3 rumah sakit milik pemerintah orang.Berdasarkan hasil studi
dan 2 rumah sakit milik swasta. pendahuluan yang dilakukan
Perawat adalah seorang yang diperoleh beberapa informasi
memiliki kemampuan dan mengenai permasalahan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan di RSUD Andi Makkasau

220
Vol. 3, No. 2 Mei 2020

Kota Parepare salah satunya secara bersamaan dan dalam waktu


banyaknya perawat di ruang rawat yang bersamaan.6Penelitian ini
inap yang mengeluh akibat safety in dilaksanakandi RSUD Andi Makkasau
the work area atau keselamatan area Kota Parepare yang berlokasi di Jalan
kerja. Dimana peralatan yang Nurussamawati No.9 Kota
diperlukan guna menunjang Parepare.Sedangkan waktu
keselamatan di are kerja belum penelitian ini akan dilaksanakan
terpenuhi sepenuhnya. Sementara selama 2 bulan, dimulai pada bulan
untuk keterlibatan pegawai dalam Juni 2019 sampai dengan Juli 2019.
hal ini partisipasi aktif dalam Instrumen dalam penelitian ini
pengambilan keputusan kurang adalah kuesioner dengan pertanyaan
direalisasikan karena masih yang akan disebarkan ke petugas
diterapkannya sistem atasan sebagai rawat inap RSUD Andi Makkasau Kota
top leader dimana segala keputusan Parepare yang menjadi sampel dari
yang diambil berasal dari atasan penelitian ini dan juga dokumentasi.
tanpa memperhitungkan dampak Teknik pengolahan data dalam
yang akan terjadi pada perawat. 4 penelitian ini adalahyang telah
Berdasarkan hal tersebut masih diperoleh dari proses pengumpulan
banyak perawat yang belum mampu data akan diubah ke dalam bentuk
mendapatkan Quality Of Work Life tabel - tabel, kemudian data diolah
sehingga peneliti merasa perlu untuk menggunakan program komputer.
mengangkat bahasan terkait Serta analisis yang digunakan adalah
komponen Quality Of Work Life analisis data yang digunakan dalam
terhadap produktivitas kerja petugas penelitian ini adalah analisis
rawat inap di RSUD Andi Makkasau statistika. Analisis statistika
Kota Parepare dengan menggunakan digunakan untuk mengolah data
9 komponen Quality Of Work Life yang diperoleh akanmenggunakan
menurut Cascio (2003).5 program software statistik pada
komputer dimana akan dilakukan 2
BAHAN DAN METODE
macam analisis data, yaitu analisis
Metode penelitian yang
univariat dan analisis bivariat.7
digunakan adalah penelitian
kuantitatif dengan rancangancross
HASIL
sectional study yang digunakan
Hasil penelitian menunjukkan
karena pengumpulan data yang
bahwa berdasarkan Tabel 1 total
terakit dengan variable independen
responden sebanyak 70 orang, dari
dan variable dependen dilakukan

221
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

hasil pertanyaan mengenai jenis responden yang pendidikan terakhir


kelamin diperoleh responden yang S2 Keperawatan sebanyak 6
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2 responden (8,57%).
responden (2,9%) sedangkan yang Distribusiberdasarkan lama
berjenis kelamin perempuan bekerja menunjukkantotal responden
berjumlah 68 responden (97,1%). sebanyak 70 orang, dari hasil
Distribusi responden berdasarkan pertanyaan terbuka diperoleh
usia menunjukkan bahwatotal responden dengan lama bekerja
responden sebanyak 70 orang, dari terendah adalah 1 tahun dan lama
hasil pertanyaan terbuka diperoleh bekerja tertinggi adalah 32 tahun.
usia termuda responden adalah 24 Dari hasil tersebut lama bekerja
tahun dan tertua adalah 57 tahun. responden dikelompokan menjadi
Dari hasil tersebut usia responden empat, yaitu < 6 tahun, 6-10 tahun,
dikelompokkan menjadi empat, yaitu 11-15 tahun, dan > 15 tahun. Jumlah
21- 30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 responden terbanyak terdapat pada
tahun, dan 51-60 tahun. Jumlah kelompok lama bekerja 6-10 tahun
responden terbanyak terdapat pada yaitu 27 responden (38,57%),
kelompok usia 21-30 dan 31-40 sedangkan jumlah responden
tahun yaitu 29 responden (41,43%), terendah terdapat pada kelompok
sedangkan jumlah responden paling lama bekerja 11-15 tahun yaitu 12
sedikit terdapat pada kelompok usia responden (17,14%). Jumlah
41-50 tahun dan 51-60 tahun yaitu 6 responden pada kelompok lama
responden (8,57%). Untuk bekerja >15 tahun sebanyak 14
pendidikan terakhir berdasarkan responden (20%), sedangkan sisanya
Tabel 1total responden sebanyak 70 pada kelompok lama bekerja < 6
orang, dari hasil pertanyaan tahun sebanyak 17 responden
mengenai pendidikan terakhir (24,29%). Sedangkan untuk status
diperoleh jumlah responden kepegawaian total responden
terbanyak ialah S1 Keperawatan sebanyak 70 orang, dari hasil
sebanyak 45 responden (64,29%), pertanyaan terbuka diperoleh
sedangkan jumlah responden paling responden dengan status
rendah ialah SMA sebanyak 1 kepegawaian dikelompokkan menjadi
responden (1,43%). Jumlah 2 yaitu PNS dan Non PNS. Jumlah
responden yang pendidikan terakhir responden yang berstatus PNS yaitu
D3 Akper adalah 18 responden 33 responden (47%) dan responden
(25,71%), sedangkan sisanya ialah

222
Vol. 3, No. 2 Mei 2020

berstatus Non PNS yaitu 37 di RSUD Andi Makkasau.Artinya gaji


responden (53%). yang diterima tidak berhubungan
tingkat produktvitas kerja perawat di
Hubungan Komponen
RSUD Andi Makkasau.
Keterlibatan Karyawan dengan
Produktivitas Kerja
Hubungan Komponen Rasa Aman
Dari Tabel 2diketahui p value = Terhadap Pekerjaan dengan
0,000. Nilai p yang dihasilkan lebih Produktivitas Kerja
kecil dari tingkat signifikansi (nilai Dari Tabel4diketahui p value =

alpha) yang ditetapkan dalam 0,295. Nilai p yang dihasilkan lebih

penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini besar dari tingkat signifikansi (nilai

menunjukan bahwa ada hubungan alpha) yang ditetapkan dalam

yang signifikan antara variabel penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini

keterlibatan karyawan dengan menunjukan bahwa tidak ada


variabel produktvitas kerja perawat hubungan antara variabel rasa aman

di RSUD Andi Makkasau. Selanjutnya, terhadap pekerjaan dengan variabel

diketahui nilai korelasi (nilai r) = produktvitas kerja perawat di RSUD

0,401, berkisar dari 0,40 sampai Andi Makkasau.

dengan 0,59sehingga tingkat


Hubungan Komponen
keeratannya dikategorikan sedang Keselamatan Lingkungan Kerja
dengan Produktivitas Kerja
dan disertai arah nilai korelasi positif,
Dari Tabel5diketahui p value =
artinya semakin meningkat
0,000. Nilai p yang dihasilkan lebih
keterlibatan karyawan maka semakin
kecil dari tingkat signifikansi (nilai
tinggi produktvitas kerja perawat di
alpha) yang ditetapkan dalam
RSUD Andi Makkasau.
penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini
Hubungan Komponen menunjukan bahwa ada hubungan
Kompensasi yang Seimbang
yang signifikan antara variabel
dengan Produktivitas Kerja
keselamatan lingkungan kerja
Dari Tabel 3diketahui p value =
dengan variabel produktvitas kerja
0,169. Nilai p yang dihasilkan lebih
perawat di RSUD Andi
besar dari tingkat signifikansi (nilai
Makkasau.Selanjutnya, diketahui nilai
alpha) yang ditetapkan dalam
korelasi (nilai r) = 0,222, berkisar
penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini
dari 0,20 sampai dengan 0,39
menunjukan bahwa tidak ada
sehingga tingkat keeratannya
hubungan antara variabel
dikategorikan lemah dan disertai
kompensasi yang seimbang dengan
arah nilai korelasi positif maka
variabel produktvitas kerja perawat
hubungan antara kedua variabel
223
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

adalah linier positif, artinya semakin seorang perawat di RSUD Andi


terjamin keselamatan di lingkungan Makkasau tidak berhubungan tingkat
kerja maka semakin tinggi produktvitas kerja perawat.
produktvitas kerja perawat di RSUD
Hubungan Komponen Fasilitas
Andi Makkasau. Yang Tersedia dengan
Produktivitas Kerja
Hubungan Komponen Rasa
Dari Tabel 8diketahui p value =
Bangga Terhadap Institusi
dengan Produktivitas Kerja 0,130. Nilai p yang dihasilkan lebih
Dari Tabel 6di atas, diketahui p besar dari tingkat signifikansi (nilai
value = 0,760. Nilai p yang alpha) yang ditetapkan dalam
dihasilkan lebih besar dari tingkat penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini
signifikansi (nilai alpha) yang menunjukan bahwa tidak ada
ditetapkan dalam penelitian ini yaitu hubungan antara variabel fasilitas
0,05. Hal ini menunjukan bahwa yang diterima dengan variabel
tidak ada hubungan antara variabel produktvitas kerja perawat di RSUD
rasa bangga terhadap institusi Andi Makkasau. Artinya kelengkapan
dengan variabel produktvitas kerja sarana dan prasana di RSUD Andi
perawat di RSUD Andi Makkasau tidak berhubungan tingkat
Makkasau.Artinya rasa bangga produktvitas kerja perawat.
dengan tempat kerja seorang
Hubungan Komponen
perawat di RSUD Andi Makkasau Penyelesaian Masalah dengan
tidak berhubungan tingkat Produktivitas Kerja
produktvitas kerja perawat. Dari Tabel 9diketahui p value =
0,680. Nilai p yang dihasilkan lebih
Hubungan Komponen
besar dari tingkat signifikansi (nilai
Pengembangan Karir dengan
Produktivitas Kerja alpha) yang ditetapkan dalam
Dari Tabel7 diketahui p value = penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini
0,136. Nilai p yang dihasilkan lebih menunjukan bahwa tidak ada
besar dari tingkat signifikansi (nilai hubungan antara variabel
alpha) yang ditetapkan dalam pengembangan karir dengan variabel
penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini produktvitas kerja perawat di RSUD
menunjukan bahwa tidak ada Andi Makkasau.Artinya masalah
hubungan antara variabel keperawatan yang terjadi di RSUD
pengembangan karir dengan variabel Andi Makkasau tidak berhubungan
produktvitas kerja perawat di RSUD dengan tingkat produktvitas kerja
Andi Makkasau.Artinya pendidikan perawat.
ataupun pelatihan yang diikuti oleh
224
Vol. 3, No. 2 Mei 2020

Hubungan Komponen inimenunjukan bahwa penilaian


Komunikasi dengan
perawat mengenai keterlibatan
Produktivitas Kerja
karyawan cukupbaik. Sedangkan
Dari Tabel 10 diketahui p value
hasil analisis bivariat, nilai p = 0,000
= 0,442. Nilai p yang dihasilkan lebih
artinya memiliki hubungansignifikan
besar dari tingkat signifikansi (nilai
antara keterlibatan karyawan
alpha) yang ditetapkan dalam
terhadap produktivitas kerja perawat
penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini
RSUD Andi Makkasau Kota Parepare
menunjukan bahwa tidak ada
artinya Ha diterima. Selain itu, nilai ρ
hubungan antara variabel
= 0,401 menunjukan bahwa
komunikasi dengan variabel
keterlibatanperawat memiliki
produktvitas kerja perawat di RSUD
hubungan positif dan keeratannya
Andi Makkasau Kota Parepare.
sedang menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat keterlibatan perawat di
PEMBAHASAN RSUD Andi Makkasau maka semakin
Quality of Work Life merupakan meningkat pula produktivitas kerja
konsep yang berusaha untuk perawat. Hal ini dikarenakan atasan
menggambarkan persepsi melibatkan langsung perawat dalam
karyawanterhadap pemenuhan segala aspek yang dianggap perlu
kebutuhan melalui pengalaman kerja serta diberikannya wewenang dan
dalam suatu organisasi.Dengan tanggung jawab sepenuhnya dalam
demikian, tujuan antara kualitas menjalankan pekerjaan.Hasil
kehidupan kerja memiliki tujuan tersebut sama dengan hasil yang
yangsama dengan manajemen ditemukan oleh Sinta Syantika
sumber daya manusia untuk (2011). 9

mengelola SDM yangunggul, memiliki


produktivitas kerja yang maksimal Kompensasi yang Seimbang

serta perawat tersebutmemperoleh Berdasarkan hasil analisis

kepuasan pribadi atas pemenuhan univariat, nilai mean untuk

kebutuhannya.8 komponenkompensasi yang


seimbang sebesar 2,70 dimana
Keterlibatan Karyawan
interval maksimal adalah 4. Hal ini
Berdasarkan hasil analisis
menunjukan bahwa penilaian
univariat, nilai mean untuk
perawat mengenai kompensasi
komponenketerlibatan karyawan
yangseimbang kurang baik.
sebesar 3,65 dimana interval
Berdasarkan uji analisis bivariat, nilai
maksimal adalah 4. Hal
p = 0,169 artinyatidak terdapat
225
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

hubungan antara kompensasi yang membuktikan bahwa rasa nyaman,


seimbang terhadap produktivitas ketentraman serta keakraban
kerja perawat di RSUD Andi dengan rekan kerja tidak
Makkasau Kota Parepare artinya Ha berhubungan dengan produktvitas
ditolak.Nilai ρ =0,074. Hal ini kerja perawat di RSUD Andi
menunjukkan bahwa gaji yang Makkasau Kota Parepare dikarenakan
diterima oleh perawat sudah rasa aman ditempat kerja tidak
merupakan ketentuan sehingga menjamin seorang perawat dapat
banyaknya pekerjaan tidak bekerja secara produktif salah satu
mempengaruhi pendapatan yang faktor penyebabnya karena
mereka dapatkan.Besarnya lingkungan kerja yang letaknya tidak
kompensasi yang harus strategis. Sehingga diperoleh
diseimbangkan merupakan sesuatu kesimpulan bahwa keterlibatan
yang sulit karena pendapatan karyawan berhubungan dengan
disesuaikan dengan status produktivitas kerja.Hasil tersebut
kepegawaian serta golongan kerja sama dengan hasil yang ditemukan
sehingga hal tersebut tidak oleh Rezeky, S.P (2014).10
mungkin.Hasil tersebut sama dengan
Keselamatan Lingkungan Kerja
hasil yang ditemukan oleh Rezeky,
Berdasarkan hasil analisis
S.P (2014).10
univariat, nilai mean untuk
Rasa Aman Terhadap Pekerjaan komponenkeselamatan lingkungan
Berdasarkan hasil analisis kerja sebesar 3,56 dimana interval
univariat, nilai mean untuk maksimal adalah 4. Hal
komponenrasa aman terhadap inimenunjukan bahwa penilaian
pekerjaan sebesar 3,16 dimana perawat mengenai keterlibatan
interval maksimal adalah 4.Hal ini karyawanbaik. Sedangkan hasil
menunjukan bahwa penilaian analisis bivariat, nilai p = 0,000
perawat mengenai rasa aman artinya memiliki hubungansignifikan
terhadap pekerjaanbaik. Berdasarkan antara keselamatan lingkungan kerja
uji analisis bivariat, nilai p = 0,295 terhadap produktivitas kerja perawat
artinyatidak memiliki hubungan RSUD Andi Makkasau Kota Parepare
antara rasa aman terhadap artinya Ha diterima. Selain itu, nilai
pekerjaan dengan produktivitas kerja ρ= 0,222 menunjukan bahwa
perawat di RSUD Andi Makkasau Kota keselamatan lingkungan kerja
Parepare artinya Ha ditolak. Selain memiliki hubungan positif dan
itu, nilai ρ=-0,056 hal ini keeratannya sedang. Lingkungan
226
Vol. 3, No. 2 Mei 2020

kerja yang kondusif, aman serta karir yang tidak jelas juga
dilengkapi dengan perlengkapann merupakan aspek penentu sehingga
yang memadahi dapat membuat hal tersebut dapat terjadi.Oleh
seorang perawat bekerja secara karena itu rasa bangga terhadap
produktif sehingga tidak ada lagi rasa institusi tidak berhubungan dengan
takut yang dirasakan pada saat produktvitas kerja perawat di RSUD
bekerja.Semakin baik keselamatan Andi Makkasau Kota Parepare.Hasil
lingkungan kerja maka semakin tersebut sama dengan hasil yang
tinggi produktivitas kerja perawatdi ditemukan oleh Rezeky, S.P (2014).10
RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
Pengembangan Karir
Hasil tersebut sama dengan hasil
Berdasarkan hasil analisis
yang ditemukan oleh Sinta Syantika
univariat, nilai mean untuk
(2011).13
komponenpengembangan karir
Rasa Bangga Terhadap Institusi sebesar 3,16 dimana interval
Berdasarkan hasil analisis maksimal adalah 4.Hal ini
univariat, nilai mean untuk menunjukan bahwa penilaian
komponenrasa bangga terhadap perawat mengenai pengembangan
institusi sebesar 3,45 dimana interval karir cukup baik. Berdasarkan uji
maksimal adalah 4.Hal ini analisis bivariat, nilai p = 0,136
menunjukan bahwa penilaian artinyatidak memiliki hubungan
perawat mengenai rasa bangga antara pengembangan karir dengan
terhadap institusi sangat baik. produktivitas kerja perawat di RSUD
Berdasarkan uji analisis bivariat, nilai Andi Makkasau Kota Parepare artinya
p = 0,760 artinyatidak memiliki Ha ditolak. Selain itu, nilai ρ =0,080
hubungan antara rasa bangga hal ini membuktikan bahwa
terhadap institusi dengan banyaknya pelatihan ataupun
produktivitas kerja perawat di RSUD pembinaanyang diberikan kepada
Andi Makkasau Kota Parepareartinya perawat tidak berhubungan dengan
Hditerima. Selain itu, nilaiρ=-0,016 tingkat produktvitas kerja perawat di
hal ini membuktikan bahwa baik RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
buruknya citra rumah sakit dimata Hal ini diakibatkan karena pihak
orang lain tidak mempengaruhi cara rumah sakit yang kurang
kerja perawat. Citra rumah sakit memperhatikan untuk memberikan
memang sangat penting namun pelatihan kepada perawat mereka.
pekerjaan seorang perawat tidak Perawat merupakan salah satu
dilihat dari segi itu saja.Selain itu pekerjaan yang harus diberikan
227
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

pelatihan secara rutin dan Penyelesaian Masalah


berkesinambungan karena ilmu Berdasarkan hasil analisis
mengenai keperawatan akan terus univariat, nilai mean untuk
berkembang kedepannya. Hasil komponenpenyelesaian masalah
tersebut sama dengan hasil yang sebesar 3,33 dimana interval
10
ditemukan oleh Rezeky, S.P (2014). maksimal adalah 4.Hal ini
menunjukan bahwa penilaian
Fasilitas Yang Tersedia
perawat mengenai penyelesaian
Berdasarkan hasil analisis
masalah di RSUD Andi Makkasau
univariat, nilai mean untuk
sangat bagus. Berdasarkan uji
komponenfasilitas yang tersedia
analisis bivariat, nilai p = 0,680
sebesar 2,72 dimana interval
artinyatidak memiliki hubungan
maksimal adalah 4.Hal ini
antara penyelesaian masalah dengan
menunjukan bahwa penilaian
produktivitas kerja perawat di RSUD
perawat mengenai fasilitas yang
Andi Makkasau Kota Parepare artinya
tersedia di RSUD Andi Makkasau
Ha ditolak. Selain itu, nilai ρ =0,022
kurang memadahi. Berdasarkan uji
hal ini membuktikan bahwa masalah
analisis bivariat, nilai p = 0,130
yang dihadapi baik itu internal
artinyatidak memiliki hubungan
maupun eksternal tidak berhubungan
antara fasilitas yang tersedia dengan
dengan tingkat produktvitas kerja
produktivitas kerja perawat di RSUD
perawat di RSUD Andi Makkasau Kota
Andi Makkasau Kota Parepare artinya
Parepare. hal ini diakibatkan karena
Ha ditolak. Selain itu, nilai ρ =0,081
terkadang aka nada beberapa
hal ini membuktikan bahwa fasilitas
masalah yang akan muncul seiring
yang lengkap dan memadahi tidak
bekerja namun jika suasana kerja
berhubungan dengan tingkat
mampu dikendalikan oleh atasan
produktvitas kerja perawat di RSUD
maka hal seperti itu dapat
Andi Makkasau Kota Parepare. Hal ini
terminimalisir. Sehingga diperoleh
diakibatkan karena perlengkapan
kesimpulan bahwa penyelesaian
yang dibutuhkan perawat dirasa
masalah tidak berhubungan dengan
masih kurang disediakan oleh pihak
produktivitas kerja.Hasil tersebut
rumah sakit, sedangkan hal seperti
sama dengan hasil yang ditemukan
itulah yang seharusnya harus terus
oleh Rezeky, S.P (2014).10
dilengkapi demi menunjang
pekerjaan perawat.Hasil tersebut Komunikasi
sama dengan hasil yang ditemukan Berdasarkan hasil analisis
oleh Rezeky, S.P (2014).10 univariat, nilai mean untuk
228
Vol. 3, No. 2 Mei 2020

komponenkomunikasi sebesar 3,64 tentang produktivitas kerja namun


dimana interval maksimal adalah secara umum yaitu kemampuan
4.Hal ini menunjukan bahwa karyawan dalam berproduksi
penilaian perawat mengenai dibandingkan dengan input yang
komunikasi di RSUD Andi Makkasau digunakan, seorang karyawan dapt
sangat bagus. Berdasarkan uji dikatakan produktif apabila mampu
analisis bivariat, nilai p = 0,442 menghasilkan barang atau jasa
artinyatidak memiliki hubungan sesuai dengan diharapkan dalam
antara komunikasi dengan waktu yang singkat atau tepat.11
produktivitas kerja perawat di RSUD
KESIMPULAN DAN SARAN
Andi Makkasau Kota Parepare artinya
Berdasarkan hasil penelitian,
Ha ditolak. Selain itu, nilai ρ =0,041
dapat disimpulkan bahwa
hal ini membuktikan bahwa lancar
keterlibatan karyawan (0,000) dan
atau tidaknya komunikasi yang
keselamatan lingkungan kerja
terjadi di bagian keperawatan tidak
(0,000) merupakan variabel yang
berhubungan dengan tingkat
berhubungan dengan produktivitas
produktvitas kerja perawat di RSUD
kerja di RSUD Andi Makkasau Kota
Andi Makkasau Kota Parepare. Hal ini
Parepare.Adapun variabel yang tidak
diakibatkan karena kominikasi yang
berhubungan dengan produktivitas
lancar tidak menjamin kualitas
kerja yaitu kompensasi yang
pekerjaan yang dilakukan. Disatu sisi
seimbang (0,169), rasa aman
lainnya komunikasi yang terlalu
terhadap pekerjaan (0,295), rasa
banyak dapat membuat pekerjaan
bangga (0,760), pengembangan karir
tidak akan terselesaikan secara tepat
(0,136), fasilitas yang tersedia
waktu.Hasil tersebut sama dengan
(0,130), penyelesaian masalah
hasil yang ditemukan oleh Rezeky,
(0,680), dan komunikasi
S.P (2014).10
(0,442).Disarankan kepada pihak
Produktivitas Kerja manajemen rumah sakit, untuk
Berdasarkan hasil analisis meningkatkan produktivitas kerja
univariat, nilai mean untuk agar memperhatikan kompensasi
komponen produktivitaskerja sebesar yang diterima oleh perawat dengan
3,66 dimana interval maksimal mempertimbangkan beban pekerjaan
adalah 4. Hal ini menunjukanbahwa yang dikerjakan sehingga perawat
penilaian perawat mengenai akan merasa lebih semangat dalam
produktvitas kerja cukup tinggi. Ada bekerja. Selain itu,untuk
banyak teori yang mengemukakan meningkatkan produktivitas kerja,
229
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

pihak manajemen rumah sakit petugas, memperhatikan


diharapkan dapat memberikan permasalahan yang ada di unit kerja
kejelasan status kepegawaian setiap sehingga setiap masalah dapat
perawat sehingga mereka tidak diselesaikan sebelum menjadi besar,
merasa khawatir dalam bekerja, dan membuat program family
memperhatikan jenjang karir bagi gathering minimal sekali setahun
seluruh petugas di rumah sakit guna mempererat silaturahmi dan
khususnya perawat, melengkapi memperlancar komunikasi antara
fasilitas yang dibutuhkan oleh tenaga pihak manajemen rumah sakit dan
kerja guna menunjang dan petugas khususnya perawat.
meningkatkan produktivitas kerja

DAFTAR PUSTAKA 009/07/prestasi-kerja-


1. Republik Indonesia. Undang- penegertian-penilaian.html.
Undang No.44 Tahun 2009 (Diakses pada Tanggal 27 Maret
tentang Rumah Sakit. Lembar 2019).
Negara RI Tahun 2009, 5. Eni, N.R,.Analisis Karakteristik
Sekretariat Negara. Jakarta;2009. Pasien Rawat Inap dengan
(Diakses pada Tanggal 08 April Hypertension di Rumah Sakit
2019) Umum Islam Gemolong. Jurnal
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun Ilmiah Rekam Medis dan
1992. Tentang Kesehatan. Informatika Kesehatan. Infokes;
Surabaya: Penerbit Ariloka; 2000. 2013: 6(1). (Diakses pada
(Diakses pada Tanggal 08 April Tanggal 08 April 2019)
2019) 6. Hidayat, Anwar. Tutorial Rumus Chi-
3. Hafizurrachman, Trisnantoro, L, & square dan Metode Hitung;2012. Diunduh
Bachtiar, A. Kesehatan dan melalui
Kualitas Kehidupan Kerja https://www.statistikian.com/2012/11/rum
terhadap Kinerja Perawat di us-chi-square.html.( Diakses pada
Rumah Sakit Umum Tangerang. Tanggal 10 April 2019).
Jurnal Kesehatan Masyarakat 7. Seokidjo, Notoatmodjo. Metodologi
Nasional; 2011:(6) 59-66. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
(Diakses pada Tanggal 08 April Cipta; 2014. (Diakses pada Tanggal 08
2019) April 2019)
4. Penilaian Prestasi Kerja. 8. Hardjanti, I.W., Noermijanti & Dewanto,
https://jurnal-sdm.blogspot.com/2 A. Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja

230
Vol. 3, No. 2 Mei 2020

terhadap Pshucological Well-Being dan 11. Usman, U. (2016). Analisis Kinerja


Keinginan Pindah Kerja Perawat dan Tenaga Kesehatan pada Puskesmas
Bidan di Rumah Sakit. National Public Lapadde Kota Parepare. Media Kesehatan
Health Journal; 2017:12(7-14).(Diakses Masyarakat Indonesia, 12(1), 21-28.
pada Tanggal 08 April 2019) 12. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana.
9. Samtica, Sinta. Hubungan Komponen Total Quality Management. Yogyakarta:
Kualitas Kehidupan Kerja (Quality Of ANDI;2001.
Work Life) Dengan Motivasi Kerja 13. Wahyudi, Tri. Produktivitas Kerja
Perawat Pelaksana di RS Haji Jakarta Perawat Ruang Rawat Inap di Rumah
Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat; Sakit Bhineka Bakti Husada). Jurnal
2011: Vol 7 (182).(Diakses pada Tanggal Ilmiah Ilmu Keperawatan
08 April 2019) Indonesia;2015:Vol 9 No 1.
10. Rezeki, S.P., & Ayuningtyas, D.The 14. Sulastri, Suci. Pemberdayaan Sumber
Quality Of Work Life and the Daya Manusia; 2016. Diunduh melalui
Performance of Midwives in Maternal https://sucisulastri96.blogspot.com/2016/0
Health Service. Jurnal Kesehatan 9/makalah-pemberdayaan-sumber-daya.
Masyarakat Nasional; 2014:(8(265-271). html. [diakses 8 April 2019].
(Diakses pada Tanggal 08 April 2019)

LAMPIRAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan
Terakhir, Lama Kerja, dan Status Kepegawaian Responden di RSUD Andi
Makkasau Kota Parepare Tahun 2019
Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
Laki-Laki 2 2,9
Perempuan 68 97,1
Total 70 100
Usia Jumlah Presentase (%)
21-30 29 41.43
31-40 29 41.43
41-50 6 8.57
51-60 6 8.57
Total 70 100
Pendidikan
Jumlah Presentase (%)
Terakhir
SMA 1 1.43
D3 AKPER 18 25.71
S1 Keperawatan 45 64.29
S2 Keperawatan 6 8.57
Total 70 100

231
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

Lama Kerja Jumlah Presentase (%)


<6 Tahun 17 24,29
6-10 Tahun 27 38,57
11-15 Tahun 12 17,14
>15 Tahun 14 20
Total 70 100
Status
Kepegawaian Jumlah Presentase (%)
PNS 33 47
Non PNS 37 53
Total 70 100

Tabel2.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Keterlibatan


Karyawan dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSUD Andi Makkasau
Kota Parepare

Nilai Nilai
Variabel r p Hubungan Tingkat Keeratan
Ada
Keterlibatan (Linear
Karyawan 0,401 0,000 Positif) Sedang

Tabel3.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Kompensasi yang


Seimbang dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSUD Andi
Makkasau Kota Parepare
Nilai Nilai
Variabel r p Hubungan Tingkat Keeratan

Kompensasi yang
Seimbang 0,074 0,169 Tidak ada -

Tabel4.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Rasa Aman Terhadap
Pekerjaan dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSUD Andi
Makkasau Kota Parepare
Nilai Nilai
Variabel r p Hubungan Tingkat Keeratan
Rasa Aman -
Terhadap Pekerjaan 0,056 0,295 Tidak ada -

Tabel5.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Keselamatan Kerja


dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSUD Andi Makkasau Kota
Parepare Tahun 2019
Nilai Nilai
Variabel r p Hubungan Tingkat Keeratan
Ada
Keselamatan (Linear
Lingkungan Kerja 0,222 0,000 Positif) Lemah

232
Vol. 3, No. 2 Mei 2020

Tabel 6.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Rasa Bangga
iTerhadap Institusi dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSUD
Andi MakkasauKota Parepare
Nilai Hubung
Variabel Nilai r p an Tingkat Keeratan

Rasa Bangga Terhadap


Institusi -0,016 0,760 Tidak ada -

Tabel7.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Pengembangan Karir


dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSUD Andi MakkasauKota
Parepare Tahun 2019
Nilai Hubunga
Variabel Nilai r p n Tingkat Keeratan

Pengembangan
Karir 0,080 0,136 Tidak ada -

Tabel8.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Fasilitas yang


Tersedia dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSUD AndiMakkasau
Kota Parepare
Nilai Nilai
Variabel r p Hubungan Tingkat Keeratan

Fasilitas yang
Tersedia 0,081 0,130 Tidak ada -

Tabel9.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Penyelesaian Masalah


dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSUD AndiMakkasau Kota Parepare

Nilai Nilai
Variabel r p Hubungan Tingkat Keeratan

Penyelesaian
Masalah 0,022 0,680 Tidak ada -

Tabel10.Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Komponen Komunikasi dengan


Produktivitas Kerja Perawat di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare
Tahun 2019
Nilai Nilai
Variabel r p Hubungan Tingkat Keeratan

Komunikasi 0,041 0,442 Tidak ada -

233

Anda mungkin juga menyukai