Anda di halaman 1dari 7

KONSEP TINDAKAN EKONOMI

Ahmad Syahrir (200904501024), Aulia Fajrianti hasan (200904502008)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Negeri Makassar

Ahmadsyahrir147@gmail.com, auliafajrianti399@gmail.com

KONSEP TINDAKAN EKONOMI


Pendahuluan
Kegiatan ekonomi sebagai pedagang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat suku itu sendiri.
Kegiatan ekonomi masyarakat etnis didasarkan pada moral ekonomi, budaya dan nilai-nilai ajaran agama
yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Berlandaskan semangat silaturrahmi tertanamnya nilai-
nilai agama dari masyarakat suku itu sendiri, kegiatan ekonomi tidak hanya bertujuan mencari untung
atau profit, tetapi juga bagaimana menghayati dan melestarikan nilai-nilai agama yang diperhitungkan.
Anda dapat melindungi.Baik dan benar.
Menurut Weber (Damsar, 2009), motif kegiatan ekonomi umum terjadi pada kelompok pemeluk
agama tertentu. Ini berasal dari keyakinan orang percaya bahwa hidup mereka ditentukan oleh takdir
Tuhan bagi orang-orang pilihan. Kehidupan mereka di sini selalu dibatasi oleh kecemasan. Namun, adalah
tugas mereka untuk menganggap diri mereka sebagai orang terpilih dan menghilangkan keraguan mereka.
Anda harus bekerja keras untuk mengembangkan keyakinan ini. Ini adalah pengabdian kepada Tuhan yang
dapat dicapai dengan bekerja keras.
Ekonomi mengandaikan bahwa aktor memiliki pilihan yang stabil dan berbagai preferensi yang
tersedia. Tindakan yang dilakukan oleh aktor adalah , yang tujuannya untuk dapat memaksimalkan
penggunaan (individu) dan keuntungan. Langkah-langkah ini dianggap rasional secara ekonomi. Sosiologi
melihat beberapa kemungkinan jenis perilaku. pekerjaan. Menurut Weber (Damsar, 2009:4244), ada tiga
jenis kegiatan ekonomi.
1. Tindakan Ekonomi Rasional
Dalam ukuran keuangan ini, individu memperhitungkan alat yang tersedia di untuk mencapai
tujuan mereka yang ada.
2. Tindakan Ekonomi Tradisional
Kegiatan ekonomi tradisional muncul dari tradisi dan adat istiadat. Pertukaran hadiah antara
sesama manusia dalam konteks kemeriahan merupakan bentuk pertukaran yang dipahami
sebagai tindakan ekonomi.
3. Tindakan Ekonomi Spekulatif-Irrasional
Tindakan ini adalah tindakan berorientasi secara ekonomi yg tidak dapat mempertimbangkan
instrument yg terdapat menggunakan tujuan yg hendak kita capai.
(Damsar, 2002): “Tindakan berorientasi ekonomi sepanjang sesuai dengan makna subjektifnya.
Tindakan itu diarahkan pada pemuasan kebutuhan atau kepentingan.
PEMBAHASAN
Ekonomi mikro mengasumsikan bahwa para aktor mempunyai serangkaian pilihan dan preferensi
yang tersedia secara stabil. Tindakan aktor yang tujuannya buat bisa memaksimalkan penggunaan
(individu) dan keuntungan (korporasi). Pendekatan ini dipercaya layak secara ekonomi. Sosiologi, pada sisi
lain, meliputi beberapa kemungkinan jenis aktivitas ekonomi. Kembali ke Weber, konduite ekonomi
sanggup sebagai rasional, tradisional, dan rasional spekulatif. Ekonomi, pada sisi lain mempunyai loka buat
apa yang diklaim sosiologi menjadi sosiologi tradisional. Inilah galat satu yang bisa dibedakaan antara
memeriksa ekonomi dan memeriksa sosiologi ekonomi. Dalam usaha dan masyarakat, dari Weber, weber
sudah menarik garis antara ekonomi dan sosiologi ekonomi menggunakan mengajukan 3 elemen: 1)
Perilaku ekonomi bersifat sosial 2) Perilaku ekonomi yang selalu mempunyai makna 3) Perilaku ekonomi
selalu melibatkan kekuasaan.
Yang bisa membedakan ilmu ekonomi menggunakan sosiologi merupakan masih pada kerangka
konduite rasional. Artinya, bila Anda menduga rasionalitas menjadi perkiraan ekonomi dan rasionalitas
menjadi variabel sosiologis. Perbedaan lain ada pada situasi aktivitas ekonomi yg bermakna. Para pakar
ekonomi acapkalikali berpikir bahwa konduite ekonomi bisa diturunkan berdasarkan interaksi antara rasa
pada satu sisi, harga dan layanan pada sisi lain. Dalam perkara sosiologi, pada sisi lain, makna dibangun
secara historis dan perlu diselidiki secara empiris. Itu nir sanggup begitu saja ditarik berdasarkan perkiraan
atau lingkungan eksternal. Selain itu, ekonomi mikro kurang memperhatikan konsep kekuasaan. Lantaran
aktivitas ekonomi dipahami menjadi pertukaran antar pemerataan. Sedangkan sosiologi cenderung
menaruh dimensi kekuasaan dalam loka yang lebih luas dan lebih mendalam. Dari sudut pandang
ekonomi, perdagangan dibatasi sang kurangnya asal daya, termasuk kesukaan dan teknologi. Sebagai
aturan, selesainya diketahui, konduite aktor gampang diprediksi, lantaran aktor selalu berusaha
memaksimalkan pemanfaatan dan keuntungan. Sosiologi akan memperhatikan hanya pengaruh
berdasarkan kekurangan asal daya, namun pula pihak lain yang mempromosikan, mengganggu atau
membatasi aktivitas ekonomi pasar. Sebagai contoh, seseorang pengrajin gerabah pada data
Garogandantana Sumatera Barat mempunyai interaksi hanya menggunakan interaksi ekonomi, yaitu
interaksi antara pedagang menggunakan pembeli, namun pula menggunakan pedagang gerabah yang
mempunyai interaksi sosial, misalnya ketika menaruh bantuan gratis ketika sumpah. Hubungan ini
membangun interaksi patron-klien. Akibatnya, pedagang lain enggan membeli kerajinan berdasarkan
pengrajin yg telah mempunyai sponsor.
Para ekonom menganggap perilaku ekonomi murni, yaitu perilaku yang didorong semata-mata
oleh kepentingan ekonomi atau "harapan keuntungan". Sosiolog ekonomi, di sisi lain, sudah melihat
perilaku ekonomi yang berorientasi sosial, yaitu perilaku yang didorong oleh kepentingan ekonomi dan
diarahkan pada orang lain. Kegiatan sosial ekonomi didorong tidak hanya oleh ini, tetapi juga oleh
kepentingan ekonomi, serta oleh tradisi dan karakteristik emosional. Secara garis besar, Weber
mengatakan bahwa dengan mengemukakan tiga faktor, analisis sosiologis perilaku ekonomi dapat
dibedakan dari analisis ekonomi.
1. Perilaku ekonomi adalah perilaku sosial.
2. Kegiatan ekonomi selalu masuk akal.
3. Kegiatan ekonomi selalu memperhatikan kekuasaan.
Ada tiga jenis kegiatan ekonomi. Terinspirasi oleh Adat (termasuk Adat), Adat (norma) dan
kepentingan. Perilaku yang dapat ditentukan oleh minat disebut perilaku tujuan rasional dan didasarkan
pada harapan yang sama. Dengan kata lain, perilaku ini membutuhkan lingkungan sosial di mana aktor
lain juga berpikir sebagai alat. Misalnya, di pasar modern, satu aktor dianggap rasional secara instrumental
dan aktor lainnya juga dianggap rasional.
Weber juga menjelaskan bahwa keuntungan selalu dapat diterima secara subjektif. Ketika
beberapa individu bertindak sebagai sarana keuntungan pribadi, ini dapat mengarah pada pola tindakan
kolektif yang lebih stabil daripada jika norma dipaksakan oleh pihak berwenang.
Perilaku ekonomi kedua belah pihak dikoordinasikan untuk membentuk hubungan ekonomi.
Hubungan dapat diekspresikan dalam berbagai cara, termasuk konflik, persaingan, dan upaya untuk
mengendalikan seseorang (kekuasaan). Ketika dua aktor lainnya dihubungkan oleh kepentingan,
hubungan tersebut membentuk sebuah "asosiasi". Kekayaan, misalnya, adalah bentuk khusus dari
hubungan ekonomi tertutup.
Perilaku Ekonomi Dari sudut pandang Scott, perilaku ekonomi secara langsung mencerminkan
moralitas ekonomi. Dengan kata lain, manusia tidak menyimpang dari etika swasembada, tetapi
berperilaku secara terbatas. Evers dan rekan, di sisi lain, memahami aktivitas ekonomi sebagai integrasi
moralitas ekonomi, kewajiban moral untuk dapat membantu teman dan kerabat yang ada, dan
kepentingan ekonomi mereka, akumulasi modal dalam bentuk barang dan uang meningkat.
Motivasi finansial adalah alasan untuk mendorong seseorang bertindak finansial. Motivasi
ekonomi dapat berasal dari diri sendiri (motivasi internal) atau motivasi eksternal (motivasi eksternal).
Contoh motivasi esensial adalah membeli makanan/minuman saat lapar/haus. Motivasi eksternal
misalnya saat membeli minuman ringan untuk makan iklan di TV atau YouTobe. Berbagai motivasi
ekonomi adalah:
1. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan Anda.
2. Motivasi Kemenangan.
3. Motivasi untuk bersosialisasi.
Motivasi non-ekonomi adalah alasan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu yang tidak
bertujuan untuk mencapai tujuannya. Orang yang bertindak ekonomis untuk alasan non-ekonomi
biasanya tidak memiliki pengiring yang welas asih, cenderung terburu-buru, dan hanya mengikuti
keinginannya. Tujuannya bukan untuk mencapai tujuan, tetapi hanya untuk dipuji atau dianggap kaya.
Asas Ekonomi merupakan usaha untuk mencapai hasil yang maksimal (maksimal) dengan usaha
yang minimal (minimal). Anda dapat menggunakan prinsip ekonomi ini untuk menghitung kekuatan dan
kelemahan dalam melakukan suatu kegiatan ekonomi. Salah satu contohnya adalah perundingan
bersama. Ciri-ciri prinsip ekonomi:
1. Mengutamakan kebutuhan yang lebih penting dan mendesak,
2. Hemat, tidak boros dalam bertindak,
3. Melaksanakan kegiatan ekonomi dengan hati-hati,
4. Mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan setiap tindakan ekonomi.
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan manusia yang didorong oleh upaya pemenuhan kebutuhan
fisik untuk mencapai kesejahteraan. Tindakan ekonomi dapat diambil ketika tindakan diambil dengan
pengorbanan dan konsekuensi dalam pikiran untuk membuat pilihan yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan.
1. Tindakan Ekonomi Rasional
Suatu jenis tindakan ekonomi berdasarkan pilihan terbaik dan paling bermanfaat untuk
meningkatkan kehidupan ekonomi seseorang. Kata rasional memiliki arti pemikiran dan yang
mempertimbangkan logis atau rasional. Tindakan rasional ini dibutuhkan oleh orang-orang baik
dalam kehidupan sehari-hari maupun bisnis. Pertimbangan rasional ini dimulai dari yang kecil
hingga yang besar. Contoh penerapan manajemen rasional di perusahaan adalah menentukan
jenis produksi yang tepat sehingga semua produk dapat terjual secara maksimal dan biaya
produksi dapat ditekan secara wajar tanpa mengurangi kualitas produk. Penerapan langkah-
langkah ekonomi yang wajar juga menentukan penggunaan pekerja terampil, penggunaan bahan
baku dan bahan penolong yang efisien, definisi sistem distribusi yang benar, dan penerapan
subsidi.
2. Tindakan Ekonomi Irasional
Kegiatan ekonomi irasional adalah jenis kegiatan ekonomi di mana individu atau perusahaan
memiliki pendapat positif tanpa mempertimbangkan faktor-faktor rasional, tetapi sebenarnya
merugikan. Seseorang atau perusahaan yang berperilaku tidak rasional biasanya tidak
mempertimbangkan biaya, waktu, dan tenaga yang dikeluarkan. Contoh penerapan kegiatan
ekonomi irasional di perusahaan adalah menetapkan harga tinggi pada suatu produk tanpa
mempertimbangkan kualitas produk, biaya produksi, dan daya beli masyarakat terhadap produk
tersebut, dan akibatnya, produk akhirnya Gagal di pasaran. Perusahaan memerlukan pengelolaan
keuangan yang baik untuk menghindari kegiatan ekonomi yang tidak wajar. Misalnya melalui
pengelolaan sektor keuangan. Jika biaya produksi rendah, Anda dapat menjual barang di pasar di
bawah harga pesaing, memungkinkan persaingan penjualan barang dan memberi perusahaan
kesempatan untuk mendapat untung. Organisasi memerlukan sistem akuntansi yang andal untuk
memperoleh manajemen keuangan yang baik dan pelaporan keuangan yang baik yang dapat
digunakan untuk berbagai analisis penjualan dan pengembangan bisnis di masa mendatang.
Jurnal perangkat lunak pada Akuntansi Online adalah sistem akuntansi bisnis untuk semua tujuan
untuk mengelola keuangan perusahaan dan membuat keputusan ekonomi yang rasional. Aplikasi
akuntansi bisnis kecil memungkinkan Anda untuk secara otomatis mengelola semua catatan
transaksi dan memasukkannya ke dalam laporan keuangan Anda.
Hubungan antara Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi.
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dapat dilakukan manusia dengan mempertimbangkan
pengorbanan untuk keuntungan yang diinginkan, dan prinsip ekonomi adalah tindakan yang dilakukan
untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal.
Motivasi Ekonomi Motivasi yang tercantum dalam KBBI adalah mengapa seseorang dapat
melakukan sesuatu. Sebagian orang mengartikan motivasi ini sebagai alasan, motivasi, dorongan, dan
sebagainya. Sesuai dengan namanya, motivasi ekonomi sangat mendasar bagi berbagai tindakan ekonomi
seseorang. Pada umumnya motivasi ekonomi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun dalam arti luas, motivasi ekonomi dapat dibagi menjadi tiga jenis tujuan. Kebutuhan dasar
adalah kebutuhan dasar manusia seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dll. Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan tambahan yang membantu memenuhi manusia kunci. Kebutuhan buku,
majalah, kendaraan, TV, smartphone, dll. Kebutuhan tersier, d. H. Kebutuhan masyarakat yang dianggap
kelas atas atau layak untuk ditingkatkan statusnya, seperti rumah susun yang mewah dan alat musik.
Prinsip-prinsip ekonomi dapat dilaksanakan dengan dua cara. Pastikan bahwa hasil maksimum
yang dapat dicapai memenuhi harapan Anda, padat karya, hemat biaya, dan ramping. Berdasarkan
informasi di website Universitas Vinusantara, ada beberapa prinsip ekonomi yang dapat diidentifikasi
sebagai pedoman dasar untuk memenuhi kebutuhan kegiatan ekonomi dan motivasi. Berikut adalah
beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi: Menentukan jenis barang/jasa yang dihasilkan.
Menyediakan produk dan layanan yang dibutuhkan konsumen (banyak peminat). Penggunaan karyawan
yang berkualitas dan terlatih untuk melakukan proses produksi secara efektif dan efisien. Temukan dan
gunakan bahan baku dan alat produksi berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Tentukan harga jual
yang berharga dan informatif. Tersedianya bahan baku, membuka lokasi usaha strategis yang mudah
dijangkau oleh pekerja dan konsumen yang membutuhkan. Meningkatkan kualitas pelayanan dan
distribusi barang secara efektif dan tepat waktu. Pilih pemasok produk berkualitas tinggi dengan harga
murah.
RANGKUMAN
1. Tindakan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk merenungkan perjuangan
demi keuntungan yang diinginkan, dan prinsip ekonomi adalah tindakan yang dilakukan untuk
mencapai hasil yang maksimal dengan pengorbanan yang minimal.
2. Ciri-ciri prinsip ekonomi:
1. Mengutamakan kebutuhan yang lebih penting dan mendesak,
2. Hemat, tidak boros dalam bertindak,
3. Melaksanakan kegiatan ekonomi dengan hati-hati,
4. Mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan setiap tindakan ekonomi.
3. Motivasi finansial adalah alasan untuk mendorong seseorang bertindak finansial. Motivasi
ekonomi dapat berasal dari diri sendiri (motivasi internal) atau motivasi eksternal (motivasi
eksternal). Contoh motivasi esensial adalah membeli makanan/minuman saat lapar/haus.
Motivasi eksternal misalnya saat membeli minuman ringan untuk makan iklan di TV atau YouTobe.
Berbagai motivasi ekonomi adalah:
1. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan Anda.
2. Motivasi Kemenangan.
3. Motivasi untuk bersosialisasi.
4. Menurut Weber (Damsar, 2009), motif kegiatan ekonomi umum terjadi pada kelompok pemeluk
agama tertentu. Ini berasal dari keyakinan orang percaya bahwa hidup mereka ditentukan oleh
takdir Tuhan bagi orang-orang pilihan. Kehidupan mereka di sini selalu dibatasi oleh kecemasan.
Namun, adalah tugas mereka untuk menganggap diri mereka sebagai orang terpilih dan
menghilangkan keraguan mereka. Anda harus bekerja keras untuk mengembangkan keyakinan
ini. Ini adalah pengabdian kepada Tuhan yang dapat dicapai dengan bekerja keras.
TUGAS DAN EVALUASI
1. Jelaskan apa itu tindakan ekonomi?
2. Jelaskan tindakan ekonomi menurut para ahli?
3. Mengapa dalam melakukan tindakan ekonomi harus berpedoman pada prinsip ekonomi?
4. Menurut pendapat anda mengapa tindakan ekonomi manusia selalu didorong oleh suatu
keinginan?

DAFTAR PUSTAKA
Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PR RajaGrafindo Persada Sukidin. 2009. Sosiologi Ekonomi.
Yogyakarta : Center for Society Studies (CSS)
Alam S., (2016) Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Nugraheni, F. (2009). Hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar mahasiswa (studi kasus pada
mahasiswa fakultas ekonomi umk). Sosial Budaya.
Chotimah, L. N., Ani, H. M., & Widodo, J. (2017). Pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap
prestasi belajar siswa (Studi kasus siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jember tahun ajaran 2016/2017). Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 11(1), 75-80.
Purba, S. H. (2018). Analisis Pengaruh Nilai Keagamaan Terhadap Tindakan Ekonomi (Studi
Perbandingan Pedagang Etnis Tamil dan Etnis Tionghoa).
Purba, S. H. (2018). Analisis Pengaruh Nilai Keagamaan Terhadap Tindakan Ekonomi (Studi
Perbandingan Pedagang Etnis Tamil dan Etnis Tionghoa).
Agustiar, M.2010. Urbanisasi, Mobilitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi Lokal. Pontianak: CV
Kawan Sejati.
Damsar.2012. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
PROFIL PENULIS
Penulis lahir di Lumaring, 8 Januari 2002, merupakan
mahasiswa aktif di program studi pendidikan ekonomi di
universitas negeri Makassar angkatan 2020. Saat ini sedang
menempuh semester 3. Penulis alumni dari SDN 8 lumaring,
SMPN SATU ATAP LUMARING, Dan SMAN 3 LUWU. Pengalaman
penulis selama sekolah pernah mewakili sekolah lomba OSN
Tingkat kabupaten hingga provinsi.

Penulis lahir di Bone, 25 Mei 2002, merupakan mahasiswa aktif


di program studi pendidikan ekonomi di Universitas Negeri
Makassar angkatan 2020. Saat ini sedang menempuh semester
3. Penulis alumni dari SDN 24 Macanang, MTsN 1 Bone, dan
Man 2 Bone. Pengalaman penulis selama sekolah pernah
menjadi bagian dari organisasi PIK Remaja sebagai Sekretaris
umum.

Anda mungkin juga menyukai