Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN MOTORIK HUBUNGANNYA

DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi sebagian syarat Mata Kuliah Perkembangan Motorik

Disusun Oleh :
Nama : RIANA
NMP : 20.85021. 010

Dosen Pengampu : Resviya,M.Pd

PROGRAM STUDI PENJAS


UNIVERSITAS PGRI PALANGKA RAYA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.Penulis bisa menyelesaikan

makalah yang berjudul " Perkembangan Motorik Hubungannya Dengan Perkembangan Sosial”

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Resviya,M.Pd selaku dosen Mata Kuliah

Pengembangan Motorik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan ibu

Resviya,M.Pd. Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan

kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah. Penulis juga berharap semoga makalah ini

mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya Perkembangan Motorik Hubungannya

dengan Sosial.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... I

KATA PENGANTAR ................................................................................. II

DAFTAR ..................................................................................................... III

BAB I

A. Pendahuluan ........................................................................................................ 4

B. Rumusan Mamfaat dan Tujuan ............................................................................ 5

BAB II

A. Pengertian Motorik .............................................................................................. 6

B. Perkembangan Motorik........................................................................................ 7

C. Perkembangan Harga Diri Dan Olahraga ............................................................. 7

D. Mamfaat Mengembang Kan Harga Diri Dan Olahraga ......................................... 7

E. Tujuan Mengembang Kan Harga Diri Dan Olahraga ............................................ 8

F. Perkembanagn Motorik Hubungan Nya Dengan Sosial ........................................ 8

G. Pengaruh Sosial Selama Masa Perkembanngan .................................................... 9

BAB III

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10

B. Saran ................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

A. PENDAHULUAN

Perkembangan motorik dan sosial yang terjadi pada manusia. Karena

diketahui bahwa karakteristik manusia cenderung berubah-ubah. Tentu

saja perubahan itu disebabkan faktor internal maupun eksternal pada

dirinya. Kondisi inilah yang sering mengemuka dalam menentukan

klasifikasi manusia. Klasifikasi manusia dalam pertumbuhannya sangat berubah-ubah,

baik aspek kognitif, afektif, maupun motoriknya kesemuanya itu

memfasilitasi tentang perkembangan manusia. Namun hal tersebut bukan

merupakan sebuah gambaran nyata dari seseorang. Dalam perilakunya

terdapat sebuah sistem yang sangat kompleks, pertukaraan timbal balik

antara kognitif, afektif, dan motorik. Karena perubahan yang terjadi relatif

sedikit, sehingga tidak ada konsekuensi yang jelas dalam kehidupan

seseorang.

Perubahan-perubahan lainnya merupakan hal yang harus dicermati

karena dapat berimplikasi terhadap perkembangam motorik manusia

seperti aspek sosial, emosional, dan fisikal. Modul 2 ini akan mengkaji

hubungan timbal balik antara perkembangan motorik manusia dengan

tingkah laku sosial. Tingkah laku sosial dapat mempengaruhi perilaku

gerak seseorang. Oleh karena itu diyakini sekali bahwa perkembangan

motorik yang kuat berpengaruh terhadap perkembangan sosial seorang

individu.

Secara khusus perkembangan motorik manusia ini bertujuan untuk

memenuhi berbagai kebutuhan dirinya dalam membina fisik/jasmani,

sosial maupun psikologis dan mengembangkan potensinya yang memiliki

karakter unik untuk mencapai kematangan secara optimal agar dapat

menjadi manusia yang berkepribadian utuh.Perkembangan pada bayi dipengaruhi oleh beberapa

faktor, salah satunya adalah stimulasi. Stimulasi ini terdiri atas pendidikan dan pelatihan. Stimulasi

dini berasal dari rangsangan yang berada di lingkungan anak seperti bermain. Selain itu, stimulasi

juga bisa berasal dari orang tua. Stimulasi dapat terjadi di lingkungan pendidikan informal, formal,

4
dan non formal (Liadewi, 2010). Salah satu pendidikan bagi anak usia dini adalah kelompok

bermain atau lebih dikenal dengan sebutan play group. Tujuan program ini adalah

mengembangkan seluruh aspek fisik, mental, emosi, sosial, dan bahasa anak (Putra, 2011).

B. RUMUSAN DAN TUJUAN


a) Rumusan Masalah

Apa Pengertian Perkembangan motorik?

Apa itu perkembangan harga diri dan olahraga?

Apa perkembangan motorik hubungannya dengan sosial?

pengaruh sosial selama masa perkembanngan?

b) Tujuan

Untuk mengetahui Pengertian Perkembangan motorik

Untuk mengetahui perkembangan harga diri dan olahraga

Untuk mengetahui perkembangan motorik hubungannya dengan sosial

Untuk mengetahui pengaruh sosial selama masa perkembanngan

5
BAB II

A. Pengertian Motorik
Dalam bukunya Richard Decaprio kata motorik berhubungan dengan kata motor, sensory

motor atau perceptual motor”. Arti “motor” tersebut adalah gerak, stimulus dan respons. Dapat

dikatakan bahwa motorik adalah segala sesuatu berupa gerakan. Kemudian Umama mengatakan

motorik adalah proses kemampuan gerak seorang anak. Motorik merupakan suatu proses

dalam sebuah gerakan. Menurut Gallahue dalam buku Samsudin juga berpendapat,

motorik adalah terjemahan dari kata “motor” yang berarti suatu dasar biologi atau mekanika yang

menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Maka menurut Gallahue motorik yaitu dasar-dasar dari

pembentukan gerakan.Dapat disimpulkan, motorik merupakan asal kata dari “motor”

yaitu suatu proses yang menyebabkan terjadinya gerakan-gerakan.

B. Perkembangan Motorik

Pengertian Perkembangan Motorik diartikan sebagai suatu peristiwa yang meliputi

keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh. Stimulasi

motorik halus diperoleh saat menjumput mainan, meraba, memegang dengan kelima jarinya dan

sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat menggerakan mainannya,

mengangkat, melempar dan sebagainya.4 Perkembangan motorik sebagai peristiwa pengendalian

dan pengaturan fungsi organ tubuh yang terdiri menjadi motori halus dan

motorik kasar. Menurut Hurlock perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian

gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi.

Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleks dan kegiatan massa yang ada pada waktu

lahir.5 Dapat diartikan bahwa perkembangan motorik merupakan proses pengendalian gerakan

tubuh melalui aktivitas syaraf pusat, urat dan otot yang saling berhubungan. Pengendalian itu

terjadi karena terjadinya perkembangan refleks dan aktivitas berat pada

waktu lahir. Hasnida berpendapat motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh

melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak dan spinal cord.6 Berdasarkan

pendapat tersebut, motorik adalah pengendalian gerakan tubuh yang terjadi karena adanya

koordinasi susunan saraf, otot, otak dan spinal cord. Dari ketiga pendapat diatas, dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan kemampuan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan

6
tubuh yang bersifat refleks dan terjadi karena adanya kegiatan yang terkoordinasi antara susunan

saraf, otot, otak dan spinal cord. Kemampuan motorik dibagi menjadi dua yaitu motorik

halus dan motorik kasar

C. Perkembangan Harga Diri Dan Olahraga

Karakter anak masih sangat mudah untuk di pengaruhi dan di kembang kan karena karkter itu
sendiri belum sepenuh nya terbentuk, masih berupa fondasi.

Berikut menurut para pelatih olahraga dalam mengembang kan harga diri melalui olahraga;

a. Erwin triono, salah satu pelatih senior basket anak di DBL Academy, menyatakan bahwa,
dengan mengikuti olahraga, anak akan dapat membentuk karakter mandiri, disiplin, belajar
menerima resiko keputusan, hormat pada siapapun dan keadaan apapun, serta
menumbuhkan jiwa leadership. Kemampuan komunikasi, koordinasi, dan kontrol harga
diri anak juga terbentuk dalam permainan olahraga, sehingga anak dapat menyelesaikan
masalah ketika ada perbedaan dalam tim. Bahkan di tempatnya melatih, di berikan khusus
progran pembentukan dan pengembagan karakter
b. Fanila artsis, pelatih baseball dan sotf baall yang khusus melatih anak lebih dari 10 tahun,
menyatakan bahwa kecerdasan semakin terasah dan ketekunan bisa di bentuk melalui
olahraga. Seorang anak yang mengikuti olahraga, pasti mempunyai kata-kata tertentu
untuk menyemangati diri nya, anak yang senang berolahraga dan aktif sudah aktiv sudah
terlatih untuk menghadapi luka, dengan tenang, dan berusaha lebih tekun.
c. Mario sousa, yang telah melatih olaharaga selama lebih dari 19 tahun. Di yakini nya bahwa
anak-anak yang bermain olahraga dapat membangun kepercayaan diri dan harga diri. Cara
membangun harga diri anak adalah dengan mengajar kan pada anak cara menetapkan
tujuan, bekerja keras, menyelesaikan tugas , memahami tubuh, dan belajar dari kegagalan.
Terlepas dari tingkat keterampilan anak, bermain olahraga bisa menjadi anak-anak untuk
membangun harga diri.
D. Mamfaat Aktivitas Olahraga

Selain sehat secara fisik, dengan mengikuti olahraga anak dapat berinteraksi dan memiliki
lingkungan yang aman untuk bersosialisasi, misal nya interaksi dan memiliki lingkungan
yang aman untuk bersosialisasi, misal nya interaksi dan memiliki lingkungan yang aman
untuk besosialisasi, misal nya interaksi anak dengan pelatih, dan teman satu tim.

 Hurlock (1994) menjelaskan bahwa pengalaman sosial awal anak sangat penting untuk
perkembangan sosial anak. Apakah anak akan berkembang menjadi orang yang sosial,
tidak sosial atau anti sosial terutama tergantung pada faktor belajar, bukan pada fsktor
keturunan
 Dalam catatan Felfe, lecner & Steinmayr (2011) terdapat berbagai efek positif dari
partisipasi anak dalam aktivitas olahraga, diantaranya anak mampu merekdusi masalah
yang berkaitan dengan emosi dan masalah dalam kelompok sebaya, menanamkan jiwa
kompentesi, bekerjasama dalam tim, kepercayaan diri, serta beradaptasi dalam sebagai

7
situasi pada kehidupan. Pendapat tersebut menunjukan bahwa olahraga bukan sekedar
kegiatan berorientasi pada faktor fisik karena dengan olahraga juga akan melatih sikap,
mental, dan membentuk karakter individu, sehingga aktivitas olahraga sebaik nya di
tekan kan sejak usia anak-anak karena banyak hal positif yang di dapat kan anak.
 Dalam penelitian yang di lakukan oleh shields, bredemeier, lavoi & power (2005)
menyimpulkan bahwa melalui aktivitas olahraga anak akan belajar tentang norma
kolektif dalam masyarkat dan mengembangkan moral dari orang tua, dan pelatih sama
terjadi nya interaksi di arena olahraga.
E. Tujuan Mengembang Kan Harga Diri Dan Olahraga
1. Kemampuan kognitif (kecerdasan praktis) anak meningkat pesat

Anak yang aktiv mampu mengembang kan keterampilan kognitif lebih cepat,
fokus, konsentrasi yang lebih baik, dan menggunakan otak dengan cara yang lebih baik
misalnya dalam berpikir dan pengambilan keputusan di bandingkan dengan anak yang
tidak aktiv olahraga.

2. Mengasah keterampilan sosial anak

Anak yang terlibat dalam kegiatan olahraga akan berinteraksi dengan anak-anak
lain selama kegiatan. Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-anak.
Bagi anak-anak cenderung tertutup, kurang percaya diri, dan minder olahraga bisa jadi cara
yang baik untuk meningkat kan kepercaya diri dan pergaulan yang luas. Olahraga tim
menawarkan interaksi dan kekompakan antar anggota tim, sehingga membantu anak
menjalin persahabatan

3. Belajar keterampilan kerja tim

Olahraga terbukti sebagai kegiatan yang mengajarkan arti sportivitas dan kerja tim.
Dengan terlibat dalam kegiatan olahraga, anak belajar memberikan peran dalam
kemenangan tim.

4. Mengajar kan kerjasama

Beberpa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola, basket, dan baseball


membutuh kan kerjasama tim yang baik. Olahraga akan membantu anank untuk bisa
bekerjasama dengan anggota lain, memahami aturan, disiplin, dan menghargai dan
menghormati

F. Perkembangan Motorik Hubungannya Dengan Perkembangan Sosial

Perkembangan merupakan suatu proses yang berlangsung secara teratur dan terus

menerus. Berbeda dengan istilah pertumbuhan, perkembangan berorientasi proses mental

sedangkan pertumbuhan lebih berorientasi pada peningkatan ukuran dan struktur.

Perkembangan berlangsung seumur hidup sedangkan pertumbuhan mengalami batas waktu

tertentu. Perkembangan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat fungsional, sedangkan

8
pertumbuhan bersifat biologis.Perkembangan sosial merupakan perkembangan tingkah laku

pada anak dimana anak diminta untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku

dalam lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, perkembangan sosial merupakan proses

belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah

kelompok.

G. Pengaruh Sosial Selama Masa Perkembangan

Awal perkembangan sosial pada anak tumbuh dari hubungan anak dengan orang

tua atau pengasuh dirumah terutama anggota keluarganya. Tanpa disadari anak mulai

belajar berinteraksi dengan orang diluar keluarganya yaitu dengan dengan tetangga dan

tahapan selanjutnya ke sekolah.Perkembangan sosial anak yang optimal diperoleh dari

kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respons yang sehat dari lingkungan

terhadap anak dan kesempatan yang diberikan untuk mengembangkan konsep diri yang

positif. Melalui kegiatan bermain, anak dapat mengembangkan minat dan sikapnya

terhadap orang lain.Sosialisasi merupakan suatu proses di mana anak melatih kepekaan

dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial serta belajar bergaul dengan bertingkah

laku seperti orang lain di dalam lingkungan sosialnya.Untuk menjadi individu yang mampu

bermasyarakat diperlukan tiga proses sosialisasi.Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Hurlock (1978), yaitu:

(1) Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima masyarakat;

(2) belajar memainkan peran sosial yang ada di masyarakat;

(3) mengembangkan sikap/tingkah laku sosial terhadap individu lain dan aktivitas sosial

yang ada di masyarakat.

Bentuk-bentuk hubungan sosial emosional dengan fisik, mental, dan psikologis.

Tampilan emosi merupakan suatu bentuk komunikasi, atau dengan kata lain ekspresi emosi

memungkinkan anak bersosialisasi dalam suatu lingkungan sosial yang dimasukinya.

Melalui perubahan mimik wajah dan fisik yang menyertai emosi, anak-anak dapat

mengkomunikasikan perasaan mereka kepada orang lain dan mengenal berbagai jenis

perasaan orang lain. Dengan ekspresi emosi, mereka dapat menunjukkan rasa kegembiraan,

kebencian, ketakutan, dan sebagainya. Tampilan emosi pada anak dapat dijadikan dasar

dalam memahami perkembangan mental dan psikologis anak. Secara mental, tekanan

9
emosi akan mempengaruhi konsentrasi, kemampuan mengingat, dan menyerap

pengalaman belajar. Begitu pula tekanan emosi pada anak akan mempengaruhi motivasi,

minat, dan ekspresi psikologis lainnya. Emosi anak dengan segala ekspresinya merupakan

sumber penilaian diri dan sosial anak. Orang dewasa dapat menilai anak dari cara anak

mengekpresikan emosinya. Orang dewasa juga dapat menilai perkembangan emosi anak

serta jenis dan bentuk emosi apa saja yang dominan muncul atau ditampilkan oleh anak

dalam pergaulan dan aktivitasnya, baik ketika dirumah, disekolah, dalam kegiatan bermain,

maupun aktivitas lainnya. Bagi para pendidik dan orang tua sangat penting mengetahui dan

mengenali gejala emosi dan perilaku sosial anak serta dampak-dampaknya. Tujuannya

adalah agar tindakan preventif dan interventif dapat segera dilakukan jika ditemukan hal-

hal yang tidak sesuai harapan atau penyimpangan. Tindakan preventif misalkan dengan

mengomunikasikan peraturan berperilaku pada saat terlibat dalam suatu kegiatan,

sedangkan tindakan interventif misalkan, pada saat anak berperilaku yang membahayakan

dirinya maupun teman-temannya. Berbagai pembuktian tentang adanya hubungan dan

pengaruh dari perkembangan sosial emosional terhadap perkembangan fisik dan mental

individu, khususnya anak, telah dilakukan sejak lama. Stimulasi atas emosi pada anak-anak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan-perubahan kondisi fisik pada

individu yang bersangkutan. Secara umum kita dapat menangkap bahwa ekspresi dari

emosi yang menyenangkan akan mempercantik tampilan wajah seseorang, sedangkan

emosi yang tidak menyenangkan akan menyuramkan tampilan wajah dan menyebabkan

orang tersebut menjadi kurang menarik untuk dilihat. Hal ini mengisyaratkan betapa

dekatnya perilaku emosi dan perilaku sosial. Tampilan kedua efek emosi tersebut dapat

memberi pengaruh lebih jauh. Masih dikategorikan pengaruh emosi terhadap wilayah fisik,

emosi juga berpengaruh terhadap perkembangan dan kemampuan motorik seseorang.

Berdasarkan pengamatan, ternyata ketegangan emosi pada seseorang dapat mengganggu

kerja dan keterampilan motoriknya. Terhadap aspek mental tampaknya perkembangan

sosial emosional juga berpengaruh kuat. Kekurangan atau keterlambatan dalam

perkembangan sosial emosional akan mempengaruhi arah dan kondisi perkembangan

mental anak, juga sebaliknya kematangan dan kondisi mental anak berhubungan dengan

perkembangan dan arah emosi serta sosial anak. Hurlock, (1999) menyatakan bahwa emosi

dapat berpengaruh dan mengganggu aktivitas mental karena kegiatan mental, (seperti

10
konsentrasi, daya ingat, penalaran) sangat mudah dipengaruhi oleh emosi yang sangat kuat.

Pengaruh emosi pada aspek mental seseorang akan membawa pada melemahnya

kemampuan mengingat (recall). Lebih jauh dapat mengakibatkan tidak dapat mengingat

sama sekali hal-hal yang telah dipelajari dan dihafalkan sebelumnya. Secara psikologis

efek dari tekanan emosi akan berpengaruh pada sikap, minat, dan dampak psikologis

lainnya. Cara-cara bersikap anak, baik dalam bersosialisasi maupun dalam memberikan

tanggapan atas stimulus yang mengenalnya akan terpengaruh.Karena tekanan emosi

tertentu anak menjadi tidak sabar, lekas marah atau melakukan penolakan (enggan

menyentuh mainan, hanya ingin bermain dengan kelompok tertentu, dan sebagainya) yang

mengarah kepada rendahnya kualitas dimensi psikologis anak.Gangguan emosi

mengakibatkan cara kerja otak dan kesanggupan belajar anak menjadi tersendat-sendat,

bahkan pada tekanan emosi yang kuat fungsi otak berada pada titik minimum. Pada

keadaan yang dipaksakan untuk terus belajar dalam tekanan emosi, mungkin akan merusak

kerja otak dan mengganggu sel-sel syarafnya.

11
BAB III

A. Kesimpulan
menyimpulkan bahwa melalui aktivitas olahraga anak akan belajar tentang norma kolektif

dalam masyarkat dan mengembangkan moral dari orang tua, dan pelatih sama terjadi nya

interaksi di arena olahraga dan menyimpulkan bahwa melalui aktivitas olahraga anak akan

belajar tentang norma kolektif dalam masyarkat dan mengembangkan moral dari orang tua,

dan pelatih sama terjadinya interaksi di arena olahraga.

B. Saran

Pengertian Perkembangan Motorik diartikan sebagai suatu peristiwa yang meliputi

keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh.

Stimulasi motorik halus diperoleh saat menjumput mainan, meraba, memegang dengan

kelima jarinya dan sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat

menggerakan mainannya, mengangkat, melempar dan sebagainya. Perkembangan

merupakan suatu proses yang berlangsung secara teratur dan terus menerus. Berbeda

dengan istilah pertumbuhan, perkembangan berorientasi proses mental sedangkan

pertumbuhan lebih berorientasi pada peningkatan ukuran dan struktur.

DAFTAR PUSTAKA

Averill, J.R. (1975). Psikologi perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang


kehidupan.Jakarta:Balai Pustaka

Hildayani,Rini.Spikologi Perkembangan Anak. Tangerang: Universitas Terbuka,2015

Dewi,E.U.(2014). Hubungan Stimulasi Psikososial Terhadap Perkembangan Sosial Emosi Anak


Prasekolah di TK Yayasan Wanita Kereta Api Mojokerto.

12

Anda mungkin juga menyukai