Anda di halaman 1dari 9

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2014

TENTIR ETIKA HUKUM


Written by:
Phebe Anggi Gultom
Febrina  Nur’alfiah  R.

Oktober 2014

Universitas Indonesia --- Veritas, Probitas, Iustitia


minimal manusia

BENEFICENCE 7. Pembatasan goal-based

Checklist Beneficence 8. Maksimalisasi pemuasan

Kriteria Ada Berten- Tidak kebahagiaan/preferensi

tangan ada pasien

1. Mengutamakan altruisme 9. Minimalisasi akibat buruk

(menolong tanpa pamrih, rela 10. Kewajiban menolong pasien

berkorban untuk kepentingan gawat-darurat

orang lain) 11. Menghargai hak-hak pasien

2. Menjamin nilai pokok harkat secara keseluruhan

dan martabat manusia 12. Tidak menarik honorarium

3. Memandang diluar kepantasan

pasien/keluarga/sesuatu tak 13. Maksimalisasi kepuasan

hanya sejauh menguntungkan tertinggi secara keseluruhan

dokter 14. Mengembangkan profesi

4. Mengusahakan agar secara terus-menerus

kebaikan/manfaatnya lebih 15. Memberikan obat berkhasiat

banyak dibandingkan dengan namun murah

keburukannya 16. Menerapkan Golden Rule

5. Paternalisme bertanggung Principle

jawab/berkasih sayang
6. Menjamin kehidupan-baik-

Page 1
Selamat Berjuang Sejawatku!
FKUI 2014
Penjelasan Beneficence Pembatasan goal-based
Prinsip dasar dari beneficence: o Goal Based: Kegiatan yang dilakukan untuk
o Mencegah terjadinya bahaya/keburukan mencapai suatu tujuan, tidak peduli benar ataupun
o Menghilangkan bahaya/keburukan salah
o Melakukan kebaikan o Goal based harus dibatasi karena jika tidak diberi
o Melindungi dan membela hak orang lain batasan, dapat dilakukan hal-hal yang tidak sesuai
o Menolong orang cacat dengan norma, etika, dan hukum demi mencapai
o Menyelamatkan orang dari bahaya tujuan.
Altruisme: Preferensi pasien
o Tindakan menolong orang lain secara sukarela, o Pada dasarnya merupakan penilaian pasien
bukan karena kewajiban ataupun mengharapkan terhadap hal-hal yang ingin didapatkannya dari
imbalan pelayanan kesehatan. Dapat mempengaruhi
Paternalisme : keputusan pasien dalam pelayanan kesehatan.
o secara sengaja mengesampingkan/menolak o Ditunjukkan melalui perkataan dan perbuatan
keputusan orang lain dengan tujuan menguntungkan pasien
atau menjauhkan orang tersebut dari bahaya. Menghargai hak pasien
o Hanya dibenarkan apabila: o Diatur di dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun
1. Pasien dalam keadaan bahaya(bersiko), 2009 tentang Rumah Sakit, yaitu:
namun bahaya dapat dicegah. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
2. Bahaya dapat dicegah dengan tindakan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
paternalistic Memperoleh informasi tentang hak dan
3. Keuntungan pasien dari tindakan paternalistic kewajiban pasien;
lebih besar daripada risikonya. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil,
jujur, dan tanpa diskriminasi.

Page 1
Selamat Berjuang Sejawatku!
FKUI 2014
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu serta perkiraan biaya pengobatan/tindakan
sesuai dengan kebutuhan medis, standar medis yang akan dilakukan terhadap dirinya;
profesi dan standar prosedur operasional; Memberikan persetujuan atau menolak
Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sebagian atau seluruh tindakan yang akan
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap
dan materi; penyakit yang dideritanya setelah menerima
Mengajukan pengaduan atas kualitas dan memahami informasi mengenai tindakan
pelayanan yang didapatkan; tersebut secara lengka dengan pengecualian
Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai yang diatur dalam ketentuan peraturan
dengan keinginannya dan peraturan yang perundang-undangan;
berlaku di Rumah Sakit; Didampingi keluarganya dan atau
Meminta konsultasi tentang penyakit yang penasehatnya dalam keadaan kritis atau
dideritanya kepada dokter lain yang menjelang kematian;
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di Menjalankan ibadah sesuai agama atau
dalam maupun di luar Rumah Sakit; kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit tidak mengganggu pasien lainnya;
yang diderita termasuk data-data medisnya Memperoleh keamanan dan keselamatan
(isi rekam medis); dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Mendapat informasi yang meliputi diagnosis Sakit;
dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan Mengajukan usul, saran, perbaikan atas
medis, alternatif tindakan, risiko dan perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
komplikasi yang mungkin terjadi, dan Menolak pelayanan bimbingan rohani yang
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya;

Page 2
Selamat Berjuang Sejawatku!
FKUI 2014
Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana;
Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang
tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Menerapkan golden rule principle
o Isi dari golden rule principle:
Memperlakukan seseorang sebagaimana kita
ingin diperlakukan
Tidak memperlakukan seseorang sebagaimana
kita tidak ingin diperlakukan
o Menjelaskan komunikasi dua arah
o Dapat diterapkan dalam bentuk empati

Page 3
Selamat Berjuang Sejawatku!
FKUI 2014
JUSTICE pasien
Checklist Justice 11. Meminta partisipasi pasien sesuai
Kriteria Ada Berten- Tidak dengan kemampuannya
tangan ada 12. Kewajiban mendistribusi
1. Memberlakukan segala sesuatu keuntungan dan kerugian (biaya,
secara universal beban, sanksi) secara adil
2. Mengambil porsi terakhir dari 13. Mengembalikan hak kepada
proses membagi yang telah ia pemiliknya pada saat yang tepat
lakukan dan kompeten
3. Memberi kesempatan yang sama 14. Tidak memberi beban berat
terhadap pribadi dalam posisi secara tidak merata tanpa alasan
yang sama sah/tepat
4. Menghargai hak sehat pasien 15. Menghormati hak populasi yang
(affordability, equality, sama-sama rentan
accessibility, availability, quality) penyakit/gangguan kesehatan
5. Menghargai hak hukum pasien 16. Tidak membedakan pelayanan
6. Menghargai hak orang lain pasien atas dasar SARA, status
7. Menjaga kelompok yang rentan sosial, dll
(yang paling dirugikan)
8. Tidak melakukan
penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang
relatif sama dengan kebutuhan

Page 4
Selamat Berjuang Sejawatku!
FKUI 2014
Penjelasan Justice Bijak dalam makro alokasi
o Makro alokasi:
Seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap
Dana yang harus dipersiapkan untuk
untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut tanpa
masyarakat bagi pelayanan kesehatan
memandang latar belakang pasien
o Yang dimaksud dengan bijak adalah pembagian dana
Menghargai hak sehat pasien
dengan penuh pertimbangan dan adil sesuai dengan
o Hak Sehat Pasien:
kebutuhannya
Availability
Fasilitas pelayanan kesehatan berfungsi
dengan baik dan dengan jumlah yang
memadai.
Accessibility
Fasilitas kesehatan tersedia bagi seluruh
masyarakat
Affordability
Terjangkau secara ekonomi (murah), termasuk
dalam poin accessibility
Acceptability
Seluruh fasilitas dan pelayanan kesehatan
harus menghargai etika medis
Quality
Seluruh fasilitas, jasa, produk kesehatan harus
memiliki kualitas yang layak.

Page 5
Selamat Berjuang Sejawatku!
FKUI 2014
NON MALEFICENCE Kriteria
Non Maleficence adalah salah satu prinsip dimana dokter
tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan pasiennya. Seorang 1. Menolong pasien emergensi
dokter akan memilih untuk mengobati pasien dengan risiko sekecil- 2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah :
kecilnya. Pada dasarnya, prinsip dari non maleficence adalah first, - pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat)/beresiko
do no harm atau primum non nocere atau artinya yang pertama hilangnya sesuatu yang penting (gawat)
jangan menyakiti. Ciri-ciri dari non maleficence diantaranya: - dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
a. Menolong pasien emergensi
- manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami resiko
b. Mengobati pasien yang terluka
minimal)
c. Tidak membunuh pasien
3. Mengobati pasien yang luka
d. Pasien tidak dianggap sebagai objek belaka
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)
e. Pasien dilindungi dari serangan
5. Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
f. Pasien menerima manfaat yang lebih banyak daripada
6. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek
kerugian dokter
7. Mengobati secara proporsional
g. Dokter tidak melakukan white collar crime
8. Mencegah pasien dari bahaya
h. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
i. Dokter memberi semangat hidup pada pasien 9. Menghindari misrepresentasi dari pasien

j. Tidak melakukan misrepresentasi 10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian
11. Memberikan semangat hidup

Menghindari misrepresentasi dari pasien Pasien harus benar- 12. Melindungi pasien dari serangan

benar mengerti maksud dari yang disampaikan oleh dokter, 13. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan /
sehingga pasien tidak berprasangka negatif atau berperspektif yang kerumah-sakitan yang merugikan pihak pasien/keluarganya
berbeda dengan dokter

Page 6
Selamat Berjuang Sejawatku!
FKUI 2014
AUTONOMY 9. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien
Pada autonomi, seorang dokter menghormati martabat 10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam
pasien. Dalam hal ini, pasien dibiarkan untuk berpikir secara logis membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
dan mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Autonomy 11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien
bermaksud untuk menyetujui, membenarkan, membela diri pasien pada kasus non emergensi
itu sendiri. Ciri-ciri dari autonomy adalah: 12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan
pasien
1. Menghargai hak pasien menentukan nasib
2. Berterus terang kepada pasien
Informed consent adalah pemberitahuan terlebih dahulu, meminta
3. Melakukan informed consent
persetujuan pasien apabila hendak melakukan tindakan medis yang
4. Menjaga rahasia pasien
serius. Informed consent dapat dilaksanakan secara tertulis atau
Kriteria lisan. Misalnya, kalau lisan sebagai berikut:
“Ibu,  apakah  boleh  diambil  darahnya  untuk  diperiksa?”
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai Namun, apabila tindakan medisnya cukup berisiko seperti operasi
martabat pasien tumor dan semacamnya, biasanya informed consent akan
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan dilakukan secara lisan dan tertulis.
(pada kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri

Page 7
Selamat Berjuang Sejawatku!
FKUI 2014

Anda mungkin juga menyukai