Anda di halaman 1dari 8

NAMA : LIDIA NAELA SANGADAH

NIM : 2001277020

PRODI : D3 KEPERAWATAN

BUKU SAKU
FARMAKOLOGI DAN
POSOLOGI

user

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................i
FARMAKOLOGI.......................................................................................................................................1
DEFINISI FARMAKOLOGI..................................................................................................................1
A. Definisi Farmakologi Secara Umum............................................................................................1
B. Definisi Farmakologi Menurut Para Ahli.....................................................................................1
SEJARAH FARMAKOLOGI.................................................................................................................1
PROSES PENYERAPAN OBAT............................................................................................................1
A. Distribusi.....................................................................................................................................1
B. Absorbsi.......................................................................................................................................1
C. Eksresi.........................................................................................................................................2
POSOLOGI.................................................................................................................................................2
DEFINISI POSOLOGI............................................................................................................................2
CARA PEMBERIAN OBAT..................................................................................................................2
A. Pemberian obat secara oral..........................................................................................................2
B. Pemberian obat secara sublingual................................................................................................2
C. Pemberian obat secara intramuskuler...........................................................................................2
D. Pemberian obat secara spinal.......................................................................................................2
E. Pemberian obat secara inhalasi....................................................................................................2
JENIS SEDIAAN OBAT........................................................................................................................3
A. Obat Tablet..................................................................................................................................3
B. Obat Sirup....................................................................................................................................3
CONTOH OBAT........................................................................................................................................4
A. Tablet...........................................................................................................................................4
B. Sirup............................................................................................................................................4

i
C. Gel...............................................................................................................................................4
D. Pasta............................................................................................................................................5

ii
FARMAKOLOGI

DEFINISI FARMAKOLOGI

A. Definisi Farmakologi Secara Umum


Farmakologi berasal dari Kata “Farmakon” Yang berarti : “obat” dalam arti sempit, dan
dalam makna luas adalah : “Semua zat selain makanan yg dapat mengakibatkan perubahan
susunan atau fungsi jaringan tubuh”. Logos yaitu : ilmu. Singkatnya Farmakologi ialah : Ilmu
yang mempelajari cara kerja obat didalam tubuh.

B. Definisi Farmakologi Menurut Para Ahli


Farmakologi dapat dirumuskan sebagai kajian terhadap bahan-bahan yang berinteraksi
dengan sistem kehidupan melalui proses kimia, khususnya melalui pengikatan molekul-molekul
regulator yang mengaktifkan/ menghambat proses-proses tubuh yang normal (Betran G.
Katzung).

SEJARAH FARMAKOLOGI

Farmakologi adalah ilmu yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Riwayatnya yang
begitu panjang, membuat sejarah farmakologi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu periode
kuno dan periode modern.

a. Sejarah farmakologi periode kuno


Sejarah farmakologi periode kuno dimulai dari sebelum tahun 1700, ditandai
dengan adanya observasi empirik yang dilakukan oleh manusia terhadap penggunaan
obat. Sejarah ini tercatat dalam Materia Medika yang disusun oleh Dioscorides
(Pedanius). Sebelum masa ini, catatan mengenai penggunaan obat-obatan juga ditemukan
di zaman Cina dan Mesir kuno.
b. Sejarah farmakologi periode modern
Sejarah farmakologi modern dimulai pada abad 18-19. Periode ini ditandai
dengan dimulainya penelitian tentang perkembangan obat, serta tempat dan cara kerja
obat pada tingkat organ maupun jaringan.

PROSES PENYERAPAN OBAT

A. Distribusi
Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan
cairan tubuh.

B. Absorbsi
Absorbsi adalah pengambilan obat dari permukan tubuh termasuk juga mukosa saluran
cerna atau dari tempat-tempat tertentu pada organ dalaman ke dalam aliran darah atau ke dalam

1
sistem pembuluh limfe. Karena obat baru dapat menghasilkan efek terapeutik bila tercapai
konsentrasi yang sesuai pada tempat kerjanya, maka absorpsi yang cukup menjadi syarat untuk
suatu efek terapeutik, kecuali untuk obat yang bekerja lokal dan antasida.

C. Eksresi
Ekskresi adalah pengeluaran obat atau metabolitnya dari tubuh terutama dilakukan oleh
ginjal melalui air seni, dan dikeluarkan dalam bentuk metabolit maupun bentuk asalnya.

POSOLOGI

DEFINISI POSOLOGI

Ilmu yang membahas bentuk sediaan obat, cara pemberian obat, perhitungan dosis, dan frekuensi
pemberian obat.

CARA PEMBERIAN OBAT

A. Pemberian obat secara oral


Oral adalah cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah,
mengobati,mengurangi, rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.

B. Pemberian obat secara sublingual


Sublingual adalah Obat ditaruh dibawah lidah, Tidak melalui hati sehingga tidak
diinaktif, dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran arah, sehingga efek yang dicapai
lebih cepat misalnya. Pada pasien serangan Jantung dan Asma, keberatannya kurang praktis untuk
digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut, hanya untuk obat yang
bersifat lipofil.

C. Pemberian obat secara intramuskuler


Intramuskuler yaitu injeksi ke dalam otot tubuh. Injeksi ini diabsorbsi lebih cepat
daripada injeksi subkutaneus karena suplai darah yang lebih besar ke otot tubuh. Otot juga dapat
menerima volume obat yang lebih besar tanpa menimbulkan ketidaknyamanan dibandingkan
jaringan subkutaneus.

D. Pemberian obat secara spinal


Spinal atau Sub Arachnoid Block (SAB) merupakan salah satu teknik anestesi regional
dengan cara penyuntikan obat anestesi lokal ke dalam ruang subarachnoid di regio vertebra
Lumbalis 2-3, Lumbalis 3-4, Lumbalis 4-5 menggunakan tehnik (midline/median atau
paramedian) dengan jarum spinal yang sangat kecil dengan tujuan untuk mendapatkan ketinggian
blok atau analgesi setinggi dermatom tertentu dan relaksasi otot rangka.

E. Pemberian obat secara inhalasi


Inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui
penghisapan. Prinsip Terapi inhalasi yaitu obat bekerja langsung pada saluran pernapasan, onset

2
(waktu) kerjanya cepat dan dosis obat yang dipakai kecil, efek samping obat minimal karena
konsentrasi obat dalam darah rendah. Contohnya yaitu obat asma dan dan obat anestesi.

JENIS SEDIAAN OBAT

A. Obat Tablet
Tablet adalah campuran zat aktif dan zat pengikat, biasanya dalam bentuk bubuk, yang
dibentuk menjadi padatan. Obat-obatan yang diberikan secara oral, sangat lazim tersedia dalam
bentuk tablet; penggunaan kata tablet sendiri secara umum merujuk pada tablet obat. Tablet obat
juga sering disebut pil. Produk lain yang juga diproduksi dalam bentuk tablet yang akan larut
antara lain adalah produk-produk pembersih dan penghilang bau.
a) Keuntungan Tablet
1) ketepatan dosis,
2) mudah cara pemakaiannya,
3) stabil dalam penyimpanan,
4) mudah dalam transportasi dan
5) dari segi ekonomi relatif murah dibanding dengan bentuk sediaan obat
lainnya.
b) Kerugian Tablet
Kerugian sediaan tablet yaitu beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat
dan kompak dan obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat
dihilangkan atau obat yang peka terhadap kelembaban udara perlu pengapsulan
atau penyelubungan dulu sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan
penyalutan dulu (Banker dan Anderson, 1986).

B. Obat Sirup
Sirup adalah Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi,
dinyatakan sebagai Sirup. Larutan sukrosa hampir jenuh dalam air dikenal sebagi Sirup,
atau Sirup Simpleks. Penggunaan istilah sirup juga digunakan untuk bentuk sediaan cair
lain yang dibuat dengan pengental dan pemanis, termasuk suspensi oral.
a) Keuntungan Sirup
1) Sesuai untuk pasien yang susah menelan (pasien usia lanjut, Parkinson, anak-
anak.
2) Dapat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-anak karena
rasanya lebih enak dan warnanya lebih menarik.
3) Sesuai untuk obat yang bersifat sangat higroskopis.
b) Kerugian Sirup
1) Tidak semua obat bentuk sediaan sirup ada di pasaran.
2) Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal, pada umumnya campuran atau
kombinasi beberapa zat berkhasiat yang kadang-kadang sebetulnya tidak di
butuhkan oleh pasien tersebut.

3
3) Tidak bias untuk sediaan yang sukar larut dalam air (biasanya di buat suspensi
atau eliksir) eliksir kurang di sukai oleh dokter anak karena mengandung
alkohol, suspensi stabilitasnya lebih rendah tergantung formulasi dan
suspending agent yang di gunakan.
4) Tidak bias untuk bahan obat yang berbentuk minyak (minyak/oil biasanya di
bentuk emulsi yang mana stabilitas emulsi juga lebih rendah.
5) Tidak ssesuai untuk bahan obat yang tidak stabil.
6) Harga relaatif mahal karena memerlukan khusus dan kemasan yang khusus pula.

CONTOH OBAT

A. Tablet
1) Antasida (antacid)
Indikasi : untuk meredakan gejala akibat sakit maag atau penyakit asam lambung.
Kontra indikasi : disfungsi ginjal berat, hipersensitif.
2) Ketoprofen
Indikasi : untuk anti nyeri.
Kontra indikasi : gangguan fungsi gagal ginjal dan hati berat.
3) Deksametason
Indikasi : mengobati keadaan alergi dan inflamasi atau peradangan.
Kontra indiksi : ulkus peptikum osteoporosis.

B. Sirup
1) Domperidone
Indikasi : untuk mual muntah, dispesia fungsional.
Kontraindikasi : hipersensitif, penderita dengan prolaktinoma.
2) Ambroksol
Indikasi : untuk penyakit saluran nafas akut dan kronik disertai pengentalan dahak,
brokintis.
Kontra indikasi : hipersensitivitas
3) Bromheksin syrup
Indikasi : sebagai mukolitik yang meringankan batuk berdahak
Kontra indikasi : hindari penggunaan pada kehamilan 3 bulan pertama dan masa
menyusui.

C. Gel
1) Bioplacenton
Indikasi : untuk luka bakar, luka kronis dan luka yang lain.
Kontra indikasi :hipersensitiv terhadap ekstrak plasenta atau neomisin.
2) Thrombophob
Indikasi : untuk flegitis super plesial, penyempitan pembuluh vena.
Kontra indikasi : luka terbuka ulukus mukosa kulit.
3) Voltaren

4
Indikasi : untuk pengobatan topical pada peradangan akibat trauma
tendon,ligament,otot dan sendi.
Kontra indikasi : urtikaria, rintis akut yang ditimbulkan oleh salisilat atau obat ains lainnya.

D. Pasta
1) Betametason
Indikasi : mengobati peradangan pada kulit akibat beberapa kondisi, seperti
Alergi,eksim atau prosialis.
Kontra indikasi : hipersensivitas terhadap obat golongan kortikosteroid.
2) Miconazole
Indikaisi : untuk mengobati infeski jamur pada kulit dan kuku.
Kontra indikasi :hipersensitif terhadap obat golongan azole lainnya,kehamilan dan
menyusui.
3) Gentamicin
Indikasi : untuk mengobati infeksi akibat bakteri.
Kontra indikasi : alergi antibiotik golongan aminoglikosida, ibu menyusui.

Anda mungkin juga menyukai