0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Meta analisis 15 artikel menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi suntik DMPA meningkatkan risiko disfungsi seksual pada wanita. Analisis lebih lanjut terhadap 9 artikel juga mengkonfirmasi adanya hubungan antara penggunaan DMPA dengan peningkatan kejadian gangguan seksual.
Meta analisis 15 artikel menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi suntik DMPA meningkatkan risiko disfungsi seksual pada wanita. Analisis lebih lanjut terhadap 9 artikel juga mengkonfirmasi adanya hubungan antara penggunaan DMPA dengan peningkatan kejadian gangguan seksual.
Meta analisis 15 artikel menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi suntik DMPA meningkatkan risiko disfungsi seksual pada wanita. Analisis lebih lanjut terhadap 9 artikel juga mengkonfirmasi adanya hubungan antara penggunaan DMPA dengan peningkatan kejadian gangguan seksual.
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi DMPA dengan Kejadian Disfungsi
Seksual Wanita: Meta Analysis
ABSTRAK
Winei Handriani. S022008061. 2021. Tesis. Hubungan Penggunaan Kontrasepsi
DMPA dengan Kejadian Disfungsi Seksual Wanita: Meta Analysis Pembimbing I: Dr. Uki Retno Budihastuti , dr., Sp.Og(K) Pembimbing II: Dr Eti Poncorini Pamungkasari, dr., M.Pd Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta Latar belakang: Kontrasepsi merupakan salah satu upaya untuk mencegah kehamilan. Penggunaan kontrasepsi telah meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin, di Asia penggunaan kontrasepsi naik sedikit dari 60,9% menjadi 61,8%. Di Indonesia sebanyak 62,77% dari seluruh akseptor KB aktif yang berjumlah 23.606.218 menggunakan KB suntik. Akan tetapi kontrasepsi suntik dapat menimbulkan masalah kesehatan lebih tinggi (10,7%) dibanding alat kontrasepsi hormonal lain. Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi tersebut terutama masalah seksual dapat memberikan dampak negatif bagi kualitas hidup dan kesehatan emosional seseorang. Disfungsi seksual merupakan kegagalan yang menetap atau berulang, baik sebagian atau secara keseluruhan, untuk memperoleh dan atau mempertahankan respon lubrikasi vasokongesti sampai berakhirnya aktifitas seksual. Subyek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian meta-analisis dengan studi observasional. Artikel yang digunakan berdasarkan database: PubMed, Google Scholar, Spingerlink dan Science Direct dengan memilih artikel terbitan 2011-2021. Pencarian artikel dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria kelayakan yang didefinisikan menggunakan model PICO. P:Wanita Usia Subur, I: Kontrasepsi DMPA C: Tanpa kontrasepsi DMPA O: Disfungsi Seksual Kata kunci yang digunakan adalah “Penggunaan kontrasepsi DMPA” AND “Disfungsi Seksual”. Artikel yang termasuk dalam penelitian ini adalah artikel full text dengan studi observasional. Artikel dikumpulkan menggunakan PRISMA. Artikel dianalisis menggunakan Review Manager 5.3 Hasil : Sebanyak 15 artikel ditinjau dalam penelitian ini. Meta analisis menunjukkan hasil bahwa penggunaan kontrasepsi DMPA meningkatkan disfungsi seksual (aOR= 1.65; CI 95%= 1.29 hingga 2.11; p<0.001). Meta analisis dari 9 artikel juga menunjukkan hasil penggunaan kontrasepsi DMPA meningkatkan disfungsi seksual (aOR= 1.42; CI 95%= 1.21 hingga 2.66; p<0.001). Kesimpulan: Ada hubungan penggunaan kontrasepsi DMPA dengan kejadian disfungsi seksual The Relationship between DMPA Contraceptive Use and the Incidence of Female Sexual Dysfunction
ABSTRACT
Winei Handriani. S022008060. 2021. Thesis. The Relationship between DMPA
Contraceptive Use and the Incidence of Female Sexual Dysfunction: Meta Analysis. Supervisor I: Dr. Uki Retno Budihastuti , dr., Sp.Og(K) Advisor II: Dr Eti Poncorini Pamungkasari, dr., M.Pd Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Surakarta
Background: Contraception is one of the efforts to prevent pregnancy.
Contraceptive use has increased in many parts of the world, especially in Asia and Latin America, in Asia contraceptive use rose slightly from 60.9% to 61.8%. In Indonesia, as many as 62.77% of all active family planning acceptors totaling 23,606,218 use injectable family planning. However, injectable contraceptives can cause higher health problems (10.7%) than other hormonal contraceptives.The side effects of using contraceptives, especially sexual problems, can have a negative impact on a person's quality of life and emotional health. Sexual dysfunction is a persistent or recurrent failure, either partially or completely, to elicit and/or maintain a lubricating vasocongestive response until the end of sexual activity. Subjects and Methods: This study uses a meta-analytical research design with an observational study.The articles used are based on databases: PubMed, Google Scholar, Spingerlink and Science Direct by selecting articles published in 2011- 2021. The search for articles was carried out by considering the eligibility criteria defined using the PICO model. P:Women of childbearing age, I: DMPA contraception C: Without DMPA contraception O: Sexual dysfunction The keywords used were “DMPA contraceptive use” AND “Sexual dysfunction”. The articles included in this study are full text articles with observational studies. Articles were collected using PRISMA. Articles were analyzed using Review Manager 5.3 Result: A total of 15 articles were reviewed in this study. Meta-analysis showed that the use of DMPA contraception increased sexual dysfunction (aOR= 1.65; 95% CI= 1.29 to 2.11; p<0.001). Conclusion: There is a relationship between DMPA contraceptive use and the incidence of sexual dysfunction.