Anda di halaman 1dari 11

LITERASI

Volume 3 No. 2, Desember 2013 Halaman 171 - 181

Visi Baru: Kekuatan Imajinasi dan Kebaruan-Kebaruan


Estetik

NEW VISION: THE POWER OF IMAGINATION AND AESTHETICAL NEWNESS

Moh. Rusnoto Susanto


FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Pos-el: m_rusnoto@yahoo.com

Abstrak

Otak kiri cenderung digunakan sebagai kontrol analitis untuk sebagian besar
pikiran dan tindakan. Kerja otak kanan cenderung bersifat visual, imajinatif, intuitif,
dan menyintesis semua wajah. Banyak ide besar lahir dari kesadaran seseorang dalam
menjelajahi mimpi melalui kekuatan imajinasi dan mengeksplorasi semua kemungkinan
untuk menemukan visi hidup baru yang melahirkan ide-ide besar. Ide besar cenderung
berasal dari kekuatan imajinasi dan kinerja hasil kerja otak kiri dan otak kanan. Era
konseptual perlu dilengkapi penalaran otak kiri kita dengan menguasai enam kecerdasan
(konsep hight, hight sentuh) yang berfokus pada pentingnya hak kerja otak untuk
membantu mengembangkan pikiran yang benar-benar sesuai dengan tuntutan jiwa. Visi
baru kehidupan nyata sangat penting dalam bidang proses kreatif, karena orang yang
memiliki kreativitas yang tinggi selalu memiliki kesempatan untuk reorientasi visinya.
Visi baru lahir dengan kekuatan imajinasi yang akan menghasilkan kebaruan−estetika.
Seni bergerak ke daerah-daerah antardisiplin dan terus memperkaya nilai-nilai yang
dipromosikan oleh estetika seni yang tidak dapat didefinisikan secara ketat dan standar.
Melalui eksplorasi kekuatan imajinasi dan intuisi sensitivitas, visi kreatif, ideologi estetika
yang menciptakan estetika baru akan terus tumbuh dan selalu up to date.

Kata kunci: visi baru, otak kanan, imajinasi, estetika baru

Abstract

Left brain tends to be used as an analytical control to most thoughts and actions. The
right brain relates more to visual, imaginative, intuitive, and synthesizes all faces. Many
great ideas have been created from one’s consciousness in exploring dreams through
the power of imagination and exploring all possibilities to find a new life vision giving
a birth of new ideas. Great ideas tend to originate from imagination power and work
achievements of left and right brains. Conceptual era should be equipped with left brain
reasoning by mastering six intellegences focusing on the importance of the work rights of
brain to develop thought suitable to soul demands. A new vision of life is really important
in the field of creative process because people with high creativity always have chances to
reorient their visions. New vision is created by the power of imagination that will results
in aesthetical newness. Art moves to interdisciplinary areas and continues to enrich the
values promoted by art aesthetics that cannot be strictly and uniformly defined. Through
an exploration of the power of imagination and sensitivity intuition, creative vision and
aesthetical ideology creating new new aesthetics will continue to thrive and up to date.

Keywords: new vision, right brain, imagination, new aesthetics

171
Vol. 3, No. 2, Desember 2013

Seni dan ilmu pengetahuan sebenarnya lahir dari satu induk yang sama: budaya imajinatif-
kreatif, sebuah penyatuan a complete culture, a unity out of variety sebagai sesuatu uiversalitas
yang sepantasnya dihayati (Joesoef (2002: 115-116).

A. Pendahuluan sesungguhnya sebuah potensi yang melekat


Tesis All children are born geniuses dari pada manusia kreatif, intuitif, eksploratif,
Daniel Goleman cukup melegakan semua dan imajinatif? Jika kita punya cukup
orang tua yang melahirkan anak karena waktu, seseorang dapat membentangkan
meyakini bahwa semua anak dilahirkan keluasan pokok ini jauh sebelum manusia
sebagai jenius (Tjokronegoro, 2002:241). menemukan semua yang tumbuh, bergerak,
Jenius secara logis, emosional, maupun jenius dan berkembang di luar dirinya sebagai
secara spiritual bergantung pada potensi ia sebuah kebudayaan yang ia lahirkan dari
menjadikannya seorang Einstein, Newton, interaksi dengan alam sekitarnya. Pokok yang
atau da Vinci. Setiap bayi memiliki potensi begitu luas dapat dirunut jejaring dan simpul
untuk menjadi Imago Dei (citra Tuhan) di muka pentingnya untuk dielaborasi permukaannya
bumi. Imago Dei sebagai given yang tak terbeli. secara singkat.
Potensi ini hidup, tumbuh, bergerak, dan Visi realitas baru didasarkan atas sebuah
berkembang dengan memiliki kecenderungan kesadaran kesalingterhubungan dan saling
kecerdasan masing-masing dan visi hidup ketergantungan esensial seluruh fenomena
yang mematangkannya. fisik, biologis, psikologis, sosial, dan kultural.
Jika dunia sebagai landscape terindah Capra pada The Turning Point (2007:317)
dengan pesona-pesonanya, ruang imajinasi, menyatakan bahwa visi ini melampaui batas-
intuisi, dan eksplorasi-eksplorasi estetik masih batas konseptual dan disiplin yang ada dewasa
memiliki keluasan ruang untuk digali lebih ini dicari di setiap lembaga baru. Saat ini
jauh. Pengetahuan menjadi rincian-rincian tidak ada kerangka baku yang mapan secara
metodik untuk mengelola medan kreatif konseptual dan institusional yang membantu
melalui pengembaraan imajinasi dengan perumusan paradigma baru. Namun, garis
gagasan-gagasan baru dalam melakukan besar kerangka semacam ini telah dibentuk
konstruksi kebaruan-kebaruan estetika. Visi oleh banyak pribadi, komunitas, dan jaringan
baru bagi seorang seniman adalah menjaga yang mengembangkan cara-cara baru untuk
daya kreatif dan intensitas kreatif pada memikirkan dan melakukan pengorganisasian
titik didih tertinggi. Proses menjadi jenius diri sesuai atau beradaptasi dengan prinsip-
tidak sederhana, meskipun secara alamiah prinsip baru. Sebagai suatu pendekatan sistem
dibekali potensi itu. Jenius selalu saja melalui budaya kontemporer, hal itu sebagai upaya
serangkaian proses kerja eksperimentasi dan merumuskan jaringan konsep yang terkait
sebuah tempaan dari semua sistem terkait dalam pengembangan organisasi sosial yang
yang berperan melakukan konstruksi. lebih fundamental dalam sistem yang secara
intrinsik bersifat dinamis.
B. Medan Kreatif sebagai Visi Baru Melalui sejarah, diketahui bahwa pikiran
Kehidupan manusia sanggup menampung dua macam
Medan kreatif berkaitan dengan inspirasi, pengetahuan dan dua modus kesadaran
gagasan, imajinasi, intuisi, visi kreatif, ideologi sekaligus yang sering dibatasi oleh rasionalitas
estetika, dan wacana visi baru kehidup­an yang dan intuisi masing-masing yang secara
melatar­belakangi itu semua. Bagaimana sebuah tradisional diasosiasikan dengan sains dan
picu kreatif dimunculkan sebagai pembentang agama. Wilayah pengetahuan rasional merupa­
atau pemerinci visi baru kehidupan yang kan wilayah sains yang hanya dapat mengukur,

172
Visi Baru: Kekuatan Imajinasi dan Kebaruan-Kebaruan Estetik
Moh. Rusnoto Susanto

menguantifikasi, dan menganalisisnya. begitu sesungguhnya kajian-kajian seni,


Keterbatasan pengetahuan yang dicapai lewat cultures studies, dan ilmu-ilmu humaniora
metode-metode ini menampakkan realitasnya memiliki dasar penalaran yang serumpun
secara telanjang di lapangan sains modern untuk menemukan tiap detail imajinasi yang
(Wijayanto, 2002:7). mengemuka. Ilmu pengetahuan bukan melulu
Banyak yang mengalami kesulitan menghamparkan pikiran dan penalaran, begitu
menerima keterbatasan dan relativitas pula seni bukan landscape ilmu yang semata-
pengetahuan konseptual. Hal itu disebabkan mata mengawang pada presentasi perasaan,
representasi tentang realitas sangat mudah hati, dan kekuatan imajinasi. Keduanya lahir
dimengerti dibanding dengan realitas itu dan dikembangkan berabad-abad dengan
sendiri. Ada kecenderungan mengacaukan peran fakta dan kekuatan imajinasi. Keduanya
keduanya dan menggunakan konsep-konsep lahir dan hadir dari satu budaya imajinatif-
maupun simbol-simbol untuk realitas, seperti kreatif. Perumusan dan eksplanasinya
riset ilmiah yang disusun dari pengetahuan merupakan buah dari eksplorasi-eksplorasi
dan aktivitas-aktivitas rasional kendati tidak imajiner dan dari sesuatu yang awalnya tidak
seluruhnya tersusun secara rasional. Wilayah tampak.
rasional dari riset tidak berguna bila tidak Persoalan hakiki bagi ilmuwan
dilengkapi kekuatan dan kedalaman intuisi. adalah mempresentasikan kebenaran dan
Kekuatan dan kedalaman intuisi memberi kesanksian dari fakta yang dialami sebagai
pemahaman intuitif dan karakteristik personal figur dan perwajahan dari kebenaran itu
tertentu. Begitu juga sebaliknya. Pengalaman sendiri atas hipotesis-hipotesis yang men­
empirik berada di wilayah kekuatan pikiran dasarinya. Persoalan hakiki seniman adalah
dan dicapai dengan kapasitas memahami mengetengahkan perspektif baru yang
ketimbang kualitas memikirkan dalam men­ berbeda. Ilmuwan mengonstruksi visinya
jalani serangkaian riset atas subjek maupun acceptable secara lebih sitematik dari visi
fenomena. seniman meskipun banyak seniman yang
Metode eksperimentatif dan induktif dijadikan subjek kajian memiliki a strong sense
tampaknya paling representatif dilakukan of belonging.
oleh ilmuwan kebudayaan dan seniman Joesoef dalam Visi Baru Kehidupan (2002:
yang mengorganisasikan kekuatan imajinasi 115-116) menyatakan bahwa seni dan ilmu
dan intuisi sebagai motor penggerak proses pengetahuan sebenarnya lahir dari satu
kreatifnya. Dikatakan Capra (2000:22) bahwa induk yang sama: budaya imajinatif-kreatif,
pengetahuan rasional dan berbagai aktivitas sebuah penyatuan a complete culture, a unity
rasional lain merupakan bagian riset ilmiah, out of variety sebagai suatu universalitas yang
namun bukan itu saja yang ada di sini. Aspek sepantasnya dihayati. Bukankah great moments
rasional dari riset tidak berguna jika tidak dari penemuan-penemuan ilmu pengetahuan
dilengkapi dengan kekuatan intuisi yang dan pembaruan-pembaruan seni adalah ketika
memberi para ilmuwan berbagai wawasan ilmuwan dan seniman melihat suatu kaitan
baru dan menjadikan mereka kreatif. Inilah baru antara aspek-aspek realitas yang berbeda
yang setidaknya menjadi variabel-variabel dan tampak tidak ada kaitannya selama
penting yang mampu menjadi perekat antara ini. Dengan menciptakan pola-pola baru,
ilmu pengetahuan dengan pengetahuan seni. seorang ilmuwan dan seniman mengadakan
Seni dan ilmu pengetahuan memiliki perubahan-perubahan inovatif. Sesungguhnya
kesamaan mempresentasikan temuan-temuan yang mereka ubah adalah the vision of live yang
berdasarkan fakta-fakta dan argumentasi- sekaligus secara implisit memupuk the culture of
argumentasi yang meyakinkan. Dengan living change. Dua bagian saling terkait dengan

173
Vol. 3, No. 2, Desember 2013

aktivitas dan visi dalam melakukan sesuatu Menelaah kehidupan semesta dan aktif
dengan memikirkan dan merasakannya. Apa di dalam pengembangan konsep mengenai
yang diimajinasikan adalah visi yang akhirnya pengalaman hubungan kehidupan dengan
direalisasikan sebagai tindakan nyata. Medan pengalaman bukanlah hubungan universal dan
kreatifnya adalah aktivitas penggalian nilai- partikular. Menurut Simmel (dalam Gadamer,
nilai kreatif-inovatif dan kekuatan imajinasi 2004:77) setiap pengalaman mempunyai
sebagai picu utamanya. Tanpa visi baru yang sesuatu tentang proses petualangannya. Jadi,
lahir dalam manifestasi imajinasi-imajinasi petualangan (eksplorasi) mampu memberikan
dan kreasi-kreasi, medan kreatif tidak kehidupan yang dirasakan sebagai keseluruhan
menghasilkan temuan apapun kecuali menjadi di dalam nafas dan kekuatannya. Petualangan
monster menakutkan yang tidak mampu memiliki pesona dengan menghilangkan
membesarkan nyali untuk mendekatinya syarat dan kewajiban keseharian masuk
apalagi bermain di wilayah itu. kemudian berada dalam ketidakpastian.
Visi kreatif kehidupan memiliki ruang Petualangan menghamparkan sebuah ujian
eksplorasi tak terbatas dan ruang yang sebagai proses pengayaan dan pematangan
bagi siapa saja memiliki potensi yang sama sekaligus, karena kehidupan sesungguhnya
untuk meraihnya. Taylor dan Wacker, dalam dapat dipandang sebagai objek pengalaman
Visionary’s Handbook (2008:262) membagi lima estetik. Objek pengalaman ini yang biasa
tahapan, yakni keberanian, keberuntungan, disebut Erlebniskunst (seni mengalami) sebagai
kompleksitas, kontaminasi, dan faktor- bentuk seni sejati. Gagasan dalam sebuah
faktor yang tak terkendali. Metode ini ber­ karya seni merupakan transformasi inspirasi
konsentrasi pada produktivitas ide, penge­ genius pengalaman untuk menciptakan karya
lolaan ide kreatif dan teknologi yang seni.
mem­bingkai visi pembentukan masa depan. Brainshocking sesungguhnya medan kreatif
Budaya imajinatif, kreatif, dan penggalian untuk individu-individu bernyali. Brainshocking
inovasi tumbuh dari kesadaran manusia yang menggali, megelola, dan mengolah secara
dibentuk menurut konsep ini sebagai realitas. liar berbagai hal yang noumena. Sesuatu yang
Di balik penampilan dunia yang kasat mata, tak tampak menjadi ikhwal kemunculan
terdapat arus dari suatu realitas yang lebih ribuan bahkan jutaan presentasi imajiner
memiliki kebenaran yang kedalaman dan yang mengemuka dari kesadaran dan visi
keluasannya tidak dapat diduga secara pasti. baru kehidupan untuk menjelajahi segala
Realitas inilah yang kemudian menjadi objek kemungkinan.
ilmu pengetahuan dan seni yang lahir sebagai
instrumen yang menguak misteri realitas yang C. Kekuatan Imajinasi: Ide Kreatif dan
memiliki kebenaran. Ilmu pegetahuan dan Kebaruan-Kebaruan Estetik
seni yang berkaitan dengan aktivitas kreatif Imajinasi dipandang sebagai cara yang
dan imajinatif saling menyempurnakan dan tidak biasa untuk menciptakan sesuatu yang
memperkuat peran atau fungsinya untuk benar-benar baru dan distingtif, seperti
membangun nilai-nilai tertentu. Situasi Beckwith (2007:58) ketika menggilai petikan
semacam ini merupakan representasi kecil gitar George Harrison dan Roger McGuin
dari sebuah visi kreatif yang mampu memberi pemusik rock yang mempelajari musik klasik.
vibrasi organis bagi penjelajah imajinasi untuk Ia menyatakan bahwa tidak semua inovator
mengguncang pikiran dan mengeksplorasi menciptakan hal yang benar-benar baru.
realitas sesederhana apapun yang mampu McGuin menggabungkan elemen-elemen
menginspirasi imajinasi kreatif selanjutnya. yang sudah ada dengan cara yang belum

174
Visi Baru: Kekuatan Imajinasi dan Kebaruan-Kebaruan Estetik
Moh. Rusnoto Susanto

pernah dilakukan orang. Meski kedengaran sentuhan, dan konstruksi berpikir dan
sederhana, tak setiap langkah berhasil. penalaran ketika imajinasi hendak diwujud­kan.
Dalam analisis mendalam, imajinasi Kekuatan imajinasi mengambil peran penting
bukanlah anugerah yang diberikan begitu saja bagi per­kembang­an ilmu pengetahuan secara
kepada orang yang sedang beruntung. Semua keseluruhan baik ilmu-ilmu pasti maupun
memiliki imajinasi khususnya bagi yang humaniora. Imajinasi menuntut segenap
meluangkan cukup waktu dan menyediakan persepsi, nalar, dan cara pandang untuk
keluasan ruang, berikut kehalusan perasaannya mengem­bangkan keluasan jangkauan ilmu
untuk mengamati fenomena sekeliling pengetahuan itu sendiri. Seorang ilmuwan
dengan empati yang terpelihara. Semakin sejati berusaha menyusupi alam (alam dalam
intens seseorang melakukan mengamatan pengertian sebenarnya atau alam dalam
dan pencermatan serta sedikit keberanian dunia imajinasi) untuk memahami dengan
untuk membayangkan sesuatu yang tidak visi imajinasi kreatifnya. Hal ini nyata ketika
tampak sebagai permukaan, hasilnya semakin mencermati konteks revolusi ilmiah pertama
imajinatif. Dengan kekuatan imajinasi, visi terdahulu di awal penemuan keilmuan.
inovatif, dan kehendak mewujudkannya, Joesoef dalam Visi Baru Kehidupan (2002:
seseorang mudah memperoleh temuan 106) menyatakan bahwa revolusi tersebut
kebaruan-kebaruan estetik yang orisinal. terjadi tahun 1543 ketika Copernicus
Mencipta­kan lompatan-lompatan batasan yang menerima kopi cetakan pertama dari buku
lebih jauh dapat dilakukan dengan mempelajari yang telah disiapkannya belasan tahun.
sesuatu yang baru yang berpotensi memicu Tesisnya adalah bahwa bumi yang bergerak
imajinasi dan kreativitas. mengelilingi matahari –suatu pandangan
heliosentris tentang alam semesta– yang saat itu
1. Eksplorasi Kekuatan Imajinasi
menentang pandangan geosentris yang berlaku.
Di hampir setiap kesempatan kuliah di kelas Langkah awal yang dilakukan Copernicus
program Doktor Penciptaan Seni, Marianto mengarah ke perumusan tesis ini dengan
mengingatkan analogi bagaimana seorang membuat lompatan imajinasi: melepasan
Michaelangelo Buonarroti yang lebih dikenal diri dari bumi, membubung ke angkasa,
sebagai Michaelangelo ketika membongkar lalu hinggap di matahari. “Menangkap
bongkahan marmer untuk dibawa ke studionya bumi dari matahari”, demikian tulisannya
kemudian dengan sebuah kesadaran saat dan “Mataharilah yang mengatur gugusan
melihat bongkahan batu marmer besar, ia tidak bintang-bintang”. Teks-teks ini lahir karena
memikirkan bagaimana mengubah bongkahan keliaran imajinasi dalam belantara-belantara
marmer menjadi patung-patung perkasa petualangan virtual membangun interteks-
maupun patung Kristus yang kudus di atas interteks baru yang imajinatif. Pandangan
altar. Ia bayangkan, di benak Michaelangelo revolusioner selalu melahirkan cara pandang
ada kehendak membebaskan tubuh manusia baru dan cara pandang-cara pandang baru
dari dalam batu marmer. Proses penciptaan yang memproduksi ide-ide kreatif dalam
tidak selalu sekedar berurusan dengan aspek ruang diferensiasi.
teknik mencipta karya seni, namun bagaimana Kekuatan imajinasi mengilhami Newton
seorang seniman memiliki perspektif lain membangun teori gravitasi karena apel yang
yang secara filosofis diolah sebagai kekuatan jatuh di kebunnya menggugah pikirannya
imajinasi yang menerobos aneka fenomena bahwa buah apel tersebut telah ditarik ke
yang belum terlintas dan yang seringkali bumi oleh gravitasi. Konsep lama tersebut
berkelebat. disempurnakannya. Yang menggugahnya
Kekuatan imajinasi terkait dengan se­ adalah imajinasi bahwa daya gravitasi yang
jumlah rasa melalui penglihatan, pendengaran,

175
Vol. 3, No. 2, Desember 2013

mencapai puncak pohon apel ini mencuat Suprapto (2009:24-25) menggambarkan


ke luar bumi dan angkasa, hingga mencapai bahwa Leonardo da Vinci sosok pemikir
bulan. Gravitasi ini pula yang menahan bulan sistemik yang paham tentang kesatuan hidup
itu dalam orbitnya. Dalam menindaklanjuti alam yang saling mendukung dan memiliki
temuan imajinasinya Newton menangkap hubungan tidak terpisahkan dalam kaitannya
similaritas fenomena keduanya mirip tetapi dengan energi. Dengan mempelajari seluruh
tidak serupa. Gerakan apel ke bumi dan kumpulan buku catatannya yang dilengkapi
gerakan bulan di angkasa luar memang tidak dengan gambar-gambar sketsa orisinal tangan­
mirip sama sekali kendati di dalam gerakan- nya disimpulkan bahwa sumbangan Leonardo
gerakan tersebut dia melihat dua ekspresi merupakan fenomena hidup dari sebuah
dari dua konsep tunggal, yaitu gravitasi. keyakinan terhadap kekuatan alam yang ia
Konsep penyatuan ini dapat dikualifikasi oleh hormati. Observasinya yang rinci mengenai
Newton sebagai sebuah kreasi bebas, orisinal, bagaimana alam dan pikiran manusia menjadi
dan sesuatu yang tak lazim saat itu. Sama sumber gerak eksploratif, sangat inspiratif
ketika Keppler berusaha menguak misteri dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang
alam semesta 100 tahun sebelum Newton, bernuansa kreatif dan estetik sebagai bentuk
merumuskan hukum-hukum gerakan planet ilmu pengetahuan yang bernilai spiritual yang
melalui pandangan-pandangan imajinatif- menghargai potensi alam dan imajinasi.
kreatif bahwa ia tak memikirkan hal tersebut
2. Ide Kreatif dan Kebaruan-kebaruan
sebagai suatu keseimbangan dari neraca bank
Estetik
kosmi, namun sebagai sebuah ungkapan dari
adanya kesatuan dalam semua kenaturalan Pernyataan Descartes mampu hidup
unity in all nature. beberapa abad, Cogito Ergo Sum ‘Aku berpikir,
Pada abad ke-17, Descartes memperkenal­ maka aku ada’. Pernyataan ini mematahkan
kan konsep mekanistik yang dirancang dan keragu-raguan filsuf rasionalis (1596-1650)
dikembangkan sebagai perwujudan jiwa atau dan itulah yang diyakini banyak orang telah
roh dari ilmu pengetahuan modern untuk membuka ruang berpikir manusia untuk
dijadikan pilar peradaban yang dipercaya melahirkan aneka ilmu pengetahuan baru.
dapat mencerahkan dan membebaskan Ilmu pengetahuan dirintis dari sesuatu yang
manusia dari belenggu nilai-nilai pengetahuan imajinatif dengan muatan-muatan virtual
dan kekuasaan zaman sebelumnya. Konsep sebagai virtual idea yang sering disandingkan
pen­cerahan melalui berbagai pandangan dengan term multiplisitas. Multiplisitas dalam
ilmuwan dan budayawan melahir­kan pandangan Deleuze, ialah sebuah fase atau
pemahaman materialisme dalam setiap aspek jalur horizon virtual yang diaktulisasikan dan
kehidupan ilmiah. Pemahaman terhadap dibentuk oleh rangkaian heterogenitas yang
materialisme mendorong manusia semakin masing-masing rangkaiannya ditentukan oleh
percaya bahwa mereka sesungguhnya diferensiasi di antara konsep-konsep pem­
makhluk dominan yang semakin menjauh­kan bentuknya. Konsep multiplisitas yang dikem­
manusia itu sendiri dari alam yang menjadi bangkan Deleuze tidak dapat dipisah­kan dari
bagian dari dirinya. Manusia membangun konsep ide. Multiplisitas merupakan ruang
habitusnya yang superior dan melakukan kemungkinan perbedaan dan ide adalah
sesuatu yang seyogyanya dimulai dengan struktur yang membangun ruang perbedaan,
gagasan yang dapat berkembang menjadi yang di dalamnya terdapat pelbagai singula­
konsep sebelum mela­kukan suatu tindakan ritas atau atraktor-atraktor tak terwujud
dan bukan sebaliknya, seperti layaknya kerja dan bersifat virtual, tetapi berperan dalam
otomatis mekanika mesin. membentuk objek-objek tersebut mewujud.

176
Visi Baru: Kekuatan Imajinasi dan Kebaruan-Kebaruan Estetik
Moh. Rusnoto Susanto

Idea merupakan struktur dinamis, sifat lipat dapat diraih hanya dengan membawa bentuk
ganda, relasi-relasi nyata, dan ungkapan- biasa ke dalam ketakterbatasan, kemudian
ungkapan aktual (Piliang, 2008:152-153). mengafirmasi identitasnya di dalam wilayah
Idea dan muatan virtualnya selalu diaktu­ keterbatasan. Perbedaan ekstrem hanya dapat
alisasikan di dalam dunia nyata dan hanya dihasilkan di dalam medan perbedaan yang
dapat hidup di dalam ruang multiplisitas tanpa hierarki dan tanpa negasi.
dalam memproduksi keseragaman dan Tokoh dunia yang memiliki impian
perbedaan. Multiplisitas merupakan rumah besar bermula dari keberanian menggali
idea yang mengaktualisasikan diri ke dalam potensi dirinya dengan ide-ide besar. Sejak
yang aktual. Virtual mengambil tempat Napoleon Bonaparte hingga Soekarno, dari
dalam skema perbedaan, divergensi, dan Michael Angelo, Leonardo da Vinci, Marchel
diferensiasi. Aktualisasi atau diferensiasi idea Duchamp hingga Christo, dari Jalalludin
dan muatan virtualnya selalu menghasilkan Rummy, Ranggawarsita hingga WS Rendra
yang baru (genuine), seperti yang ditegaskan semua ber­anjak dari kegilaan-kegilaan ide
Deleuze dalam Piliang (2008:157) bahwa “... brilian yang melahirkan kreativitas yang
nyata tanpa menjadi aktual, mempunyai mengguncang persepsi dan melahirkan nilai
sifat diferensi (differentiated) tanpa harus di­ baru yang memberi kejutan dan penyegaran
diferensiasikan (differenciated), lengkap tanpa wilayah kreatif. Bagaimana “mimpi” Wright
harus menyeluruh.” Perbedaan dan keserba­ bersaudara untuk dapat melenting terbang
beragaman yang dihasilkan dalam struktur layaknya burung yang melipat jarak dan
idea sangat ditentukan oleh singularitas meringkas waktu Jakarta-London hanya 12
yang memproduksi atau yang mereproduksi jam. Ide luar biasa bola lampu Thomas Alfa
perbedaan itu sendiri yang berkaitan dengan Edison dalam mengubah dunia melawan
konsep representasi. Deleuze membedakan gulita dan Guttenberg-James Watt dengan ide
konsep representasi dari sifatnya, yakni: gilanya menjadi lokomotif revolusi industri
1) pertama, representasi terbatas, yaitu bentuk- hingga pengembangan teknologi berikut
bentuk yang selalu harus merujuk pada proses pencanggihannya.
bentuk dan identitas asali yang diikat di Mereka hidup dalam gelimang dunia
dalam prinsip pertentangan dan dideter­ ide seperti yang disebutkan Plato mampu
minasi dengan menjadikannya sebagai membangkitkan daya hidup hingga saat
subordinat dari identitas genus, dan ini dan guncangan dunia ide inilah yang
2) kedua, representasi tak terbatas, yaitu sebuah mendekonstruksi segenap kemapanan cara
representasi yang tidak dideterminasi berpikir saat ini dengan menempuh cara
dan dibatasi oleh konsep umum. Dengan berpikir baru. Kreatif bukan sekedar berpikir
demikian tidak ada hierarki antara objek dan bertindak asal beda melainkan bagaimana
dan representasinya, antara genus dan mengembangkan ide-ide segar dengan
spesies, aktualitas dan virtualitas. Oleh kreativitas tinggi dan pencapaian nilai-
karena itu, representasi tidak lagi dibatasi nilai estetika individual. Ide-ide segar dan
oleh medan hierarki genus-spesies, namun kreativitas itu sumber creativepreneurship dan
bersifat tak terbatas. entrepreneurship yang terus meletakkan kita
pada strategi berpikir think out the box. Ide gila
Menurutnya ketakberaturan kreatif atau
menyatu dan mengalir sebagai spirit manusia
chaos cenderung penuh inspirasi. Perbedaan
yang sedikit banyak mewarisi gagasan Tuhan
kemudian dinilai mampu memberi ruang
dalam proses penciptaannya. Tuhan memiliki
pada perbedaan ekstrem, yakni perbedaan
ide-ide gila yang luar biasa ketika menciptakan
antara bentuk biasa dan bentuk ekstrem
manusia yang dibekali kreativitas berpikir di
dengan nilai-nilai baru. Perbedaan ekstrem tak

177
Vol. 3, No. 2, Desember 2013

atas makhluk ciptaan lainnya. Ide gila Tuhan berbagai perspektif, melintas batasan-
mungkin menjadi ide yang tak akan pernah batasan, dan mengombinasikan bagian-
terjadi lagi. Ide itu terjadi sekali dan berdampak bagian terpisah ke dalam ruang satu
luar biasa. Ide gila membangun mekanisme kesatuan baru yang mengesankan serta
dan kinetika alam seisinya yang digerakan memukau.
dan dibenturkan atau dihancurleburkan. Ide 4) Tidak hanya logika tetapi juga empati.
gila yang meruntuhkan seluruh keangkuhan Kapasitas untuk memikirkan yang logis
manusia. Ide gila yang menyelamatkan kau adalah salah satu hal yang membuat
dan aku. kita menjadi manusia. Namun, dalam
Sebuah ide gila selalu bersumber dari sebuah dunia yang penuh informasi
kekuatan imajinasi hasil kinerja otak kanan menyebar dan alat-alat analitis yang maju,
dan bekerjasama dengan otak kiri pada Era logika sendiri tidaklah dapat. Apa yang
konseptual yang perlu upaya melengkapi membedakan mereka berkembang dengan
penalaran otak kiri dengan menguasai enam cepat boleh jadi kemampuan mereka untuk
kecerdasan (hight concept, hight touch) penting memahami apa yang membuat teman laki-
yang difokuskan pada kerja otak kanan untuk laki atau perempuannya bergerak, untuk
membantu mengembangkan sebuah pikiran mempererat hubungan dan peduli kepada
yang benar-benar baru sesuai tuntutan jiwa orang lain.
zaman. Phink (2006:93-95) memaparkan 5) Tidak hanya keseriusan, namun juga per­
sebagai berikut. mainan. Bukti yang cukup menunjukkan
1) Tidak hanya fungsi tetapi juga disain. Tak kepada kesehatan yang besar dan
cukup fungsional di era kontemporer, keuntungan-keuntungan profesional ber­
namun secara ekonomi penting dan bernilai sikap tenang, permainan dan rasa humor.
secara personal menciptakan sesuatu yang Tentu saja, ada saatnya untuk serius.
juga indah, sedikit fantastis, dan menarik Dalam era konseptual, pekerjaan, maupun
secara emosional. kehidupan kita perlu bermain.
2) Tidak hanya argumen, namun juga cerita. 6) Tidak hanya akumulasi, tetapi juga makna.
Ketika hidup kita penuh informasi dan Kita hidup dalam sebuah dunia yang
berbagai data, mengumpulkan argumen­ berisi kelimpahan materi yang menarik.
tasi yang efektif tidaklah memadai. Itu telah membebaskan ratusan orang dari
Sesungguhnya dibutuhkan esensi dari perjuangan sehari-hari dan membebaskan
persuasi, komunikasi, dan pemahaman kita untuk mengejar kesenangan-kese­
diri sebagai suatu kemampuan untuk nangan yang lebih bermakna, bertujuan,
menciptakan kisah yang menarik. transendensi, dan pemenuhan spiritual.
3) Tidak hanya fokus tetapi juga simponi. Paparan mengenai sejumlah tokoh dunia
Begitu banyak dari era-era industri dan yang inspiratif dan berbagai pandangan filo­
informasi membutuhkan fokus dan sofis meyakinkan dan meneguhkan pilihan.
spesialisasi-spesialisasi. Namun, ketika Jika tak puas dengan yang dilakukan, lakukan­
pekerjaan kerah putih dialihkan ke Asia lah peran (dengan meminjam istilah Pink)
dan direduksi ke dalam software, ada sebagai “penyeberang batasan”. Sebuah upaya
sebuah penghargaan terhadap kecerdasan. radikal untuk mengembangkan keahlian
Sebaliknya, menggabung-gabungkan beragam bidang, berbeda bahasa, atmosfer
bagian-bagian sebagai simponi. Kemudian, yang berbeda, dan menemukan kesenangan,
apa yang menjadi permintaan terbesar kenyamanan dalam keberagaman pengalam­
saat ini bukanlah analisis namun sintesis. an orang lain. Peran “penyeberang batasan”
Sintesis untuk melihat secara keseluruhan bukan peran sederhana dan main-main

178
Visi Baru: Kekuatan Imajinasi dan Kebaruan-Kebaruan Estetik
Moh. Rusnoto Susanto

karena dibutuhkan nyali sang juara, visioner, lebih sensitif dan kurang agresif daripada
berani mengambil risiko-risiko apapun, dan teman-temannya. Csikszentmihalyi dalam
siap untuk menjadi penyeberang batasan Pink (2006:179) menegaskan bahwa seseorang
yang mencandu. Semua batasan menjadi yang androgini secara psikologis sebenarnya
sesuatu tanpa batasan, semua disiplin akan menggandakan daftar respons-responsnya
menjadi penting ketika kita berada di sana dan dan dapat berinteraksi dengan dunia terkait
bergulat melepaskan batasan-batasan yang dengan spektrum peluang-peluang yang begitu
memenjarakan. Penggambaran Leonardo da lebih kaya dan bervariasi. Menurut Coleridge,
Vinci dikenal dengan istilah “pelompat batas” dua ratus tahun lalu para penyeberang batas
yang mengingatkan pada karya-karya besarnya mengingatkan bahwa pikiran-pikiran besar
yang menginspirasi dunia kedokteran, seni adalah androgini. Senada ketika ia meneliti
rupa, dan sebagai titik tumpu perkembangan Cobbet, “saya telah mengenal pikiran-pikiran
teknologi penerbangan. yang hebat, dengan gaya-gaya seperti Cobbet
Para penyeberang batasan, Andy Tuck yang mengesankan dan tidak meragukan, akan
adalah seorang profesor filsafat dan pianis tetapi saya tidak pernah menjumpai pikiran
yang menerap­kan keahlian-keahlian yang besar seperti ini. Kebenarannya adalah sebuah
mempertajam dalam bidang-bidang untuk pikiran yang besar dan berwatak androgini”.
menjalankan perusaha­an konsultasi mana­ Ketika seorang seniman mengeksplorasi
jemennya. Gloria White-Hammond, seorang semua kemungkinan ruang kreatifnya dengan
pastor dan dokter anak di Boston, Todd presentasi pola-pola personal, spesifik, dan
Machover, penulis opera dan membangun original sesungguhnya ia tengah menggali
peralatan musik berteknologi tinggi. Jhane dan menjumput nilai-nilai estetika baru. Nilai
Barnes, memiliki keahlian matematika dan baru lahir karena kemunculan pandangan-
menginspirasi desain-desain pakaiannya yang pandangan personal atas fenomena, respons
kompleks. Mihalyi Csikszentmihalyi, seorang atas berbagai fenomena, respons atas penga­
psikolog dari Universitas Chicago yang laman empiris, representasi pengetahuan
menulis buku klasik Flow: The Psychology of intelektualitasnya, dan berbagai hal yang
Optimal Experience dan buku Creativity: Flowand menyentuh kepekaan estetiknya. Objek seni
the Psychology of Discovery and Invention, telah yang digambarkan dalam teori-teori estetika
mempelajari kehidupan orang-orang yang secara bebas atau memerlukan konteks-
kreatif dan menemukan bahwa “kreativitas konteks yang berkaitan dan tanpa pandangan
pada umumnya mencakup penyeberangan personal tidak akan ada. Pengalaman estetis
batasan–batasan wilayah”. Orang yang paling telah dipandang sebagai sesuatu yang mem­
kreatif melihat hubungan-hubungan yang fokuskan diri pada aspek properties formal
paling tidak pernah diketahui oleh orang lain yang intrinsik (warna, bentuk, dan irama)
(Pink, 2006:176-177). atau sesuatu yang melibatkan diri dengan ciri
Csikszentmihalyi mengungkap­kan dimensi signifikan atau kondisi yang melampaui objek
bakat penyeberang batasan yang berkaitan: itu sendiri.
mereka yang memiliki­nya seringkali menjauhi Ahli sejarah seni, Panofsky (1962) menge­
pemunculan citra stereotipe peran gender mukakan bahwa ikon seni dapat dipelajari
tradisional. Temuannya bahwa ketika tes-tes menurut tiga tingkatan yakni: tingkat ikonik,
maskulinitas atau feminitas diberikan kepada sebuah gambar menunjuk kemiripan dengan
anak muda, secara berulang-ulang seseorang hal tersebut. Tingkat ikonografik, sebuah
menemukan gadis-gadis yang kreatif dan gambar menunjuk sesuatu melalui praktik
berbakat lebih dominan dan kuat daripada yang dikenali misalnya seekor anjing yang
gadis-gadis lainnya. Anak laki-laki yang kreatif berarti kesetiaan dan merpati yang berarti

179
Vol. 3, No. 2, Desember 2013

perdamaian. Tingkat ikonologis, sebuah nilai yang diusung sehingga seni dengan
gambar mengartikan suatu gagasan, misalnya estetikanya tak dapat dirumuskan secara
mengekspresikan hubungan antara kebenaran ketat dan baku. Hal itu menjadi ruang maha
dan keindahan atau mengacu pada klaim luas bagi seni itu sendiri untuk melakukan
metafisik tentang kenyataan dunia fisik. perluasan-perluasan nilai dengan merangsang
Dewey mengusulkan teori ekspresi yang berbagai perspektif lahir. Perumusan hanya
mendasarkan pada teori pengalaman yang persoalan identifikasi dan prosedur ilmiah di
sebagai unit koheren yang menghubungkan ciri luar nilai-nilai yang dibangun oleh seniman
yang hadir dalam interaksi yang rumit antara melalui kerja estetiknya.
organisme manusia dan kekacauan tumpukan Visi baru kehidupan nyata penting
benda-benda yang memengaruhinya. dalam proses kreatif. Orang yang memiliki
Pengalaman selalu dimulai dengan impulse kreativitas tinggi berkesempatan melakukan
–dorongan atas keinginan atau kebutuhan– reorientasi visinya. Visi baru lahir dengan
dan ekspresi merupakan pengalaman kekuatan imajinasi yang menghasilkan
reflektif. Ekspresi melibatkan nilai-nilai yang kebaruan-kebaruan-estetika. Keindahan
melampaui momen sesaat ketika seseorang bergerak ke daerah-daerah antardisiplin
bertindak dan melibatkan “perkembangan” dan terus memperkaya nilai-nilai yang
dari apa-apa yang dirasakannya sangat sublim. dipromosikan oleh estetika seni yang tidak
Murphy, dalam buku Theorizing the Avant- dapat didefinisikan secara ketat dan standar.
Garde (1998:274) menyatakan bahwa Kant’s Melalui eksplorasi kekuatan imajinasi dan
argumentation Lyotard too describes the sublime as intuisi sensitivitas, visi kreatif dan ideologi
‘the feeling of something monstrous. Das Uniform. estetika yang menciptakan, estetika baru akan
Formless. The retreat of regulation and rules is terus tumbuh dan selalu baru.
the cause of the feeling of the sublime. Di sinilah
proses brainshocking dalam wilayah kreativitas Daftar Pustaka
mengonstruksi estetikanya sendiri. Sejumlah
hal besar dan penting dalam kemunculan Beckwith, Harry. 2007. The Invisible Touch.
“seni” secara spektakuler memberi pengayatan Yogyakarta: Think.
yang luas mengenai pendefinisian seni. Capra, Fritjof. 2000. The Tao of Physics: Menyingkap
Weitz (1956:32) menyatakan bahwa sifat Kesejajaran Fisika Modern dan Mistisisme
kreatif seni tidak butuh didefinisikan. Yang Timur. Yogyakarta: Jalasutra.
paling jauh dari ciri petualangan seni adalah Capra, Fritjof. 2007. The Turning Point: Science,
perubahannya yang terus berlangsung dan Society and The Rising Culture. Yogyakarta:
kreasi baru menjadikannya, tak mungkin Jejak.
secara logis menjamin suatu perangkat ciri Gadamer, Hans-Georg. 2004. Truth and Method.
yang didefinisikan. Mencermati fakta bahwa Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
perkembangan kreativitas seni yang kons­ Joesoef, Daoed. 2002. “Mencari Pemahaman
truksinya dari berbagai perspektif, dengan mlalui Pengetahuan,” dalam Visi Baru
lompatan-lompatan imajinasi dan berbagai Kehidupan: Kontribusi Fritjof Capra dalam
paradigma terus berubah dan berkembang, Evolusi Pengetahuan dan Implikasinya pada
seni mempresentasikan nilai estetika secara Kepemimpinan. Eko Wijayanto, Yusuf
multi interpretatif. Sutanto, Ramelan, dkk. (ed.). Jakarta:
PPM.
D. Simpulan Murphy, Richard. 1988. Theorizing The Avant-
Garde. United Kingdom: Cambridge
Seni bergerak ke wilayah-wilayah inter-
University Press.
disipliner dan senantiasa memperkaya nilai-

180
Visi Baru: Kekuatan Imajinasi dan Kebaruan-Kebaruan Estetik
Moh. Rusnoto Susanto

Panofsky, Erwin. 1962. Studies in Iconology: Tjokronegoro, Arjatmo. 2002. “Prinsip dan
Humanities Theme in The Art of the Fenomena Biologis dalam Kehidupan,”
Rennaisance. New York: Oxford University dalam Eko Wijayanto, Yusuf Sutanto,
Press. Ramelan, dkk. (ed.). Visi Baru Kehidupan:
Piliang, Yasraf Amir. 2008. Multiplisitas dan Kontribusi Fritjof Capra dalam Evolusi
Diferensi: Redefinisi Desain, Teknologi dan Pengetahuan dan Implikasinya pada
Humanitas. Yogyakarta: Jalasutra. Kepemimpinan. Jakarta: PPM.

Pink, Daniel H. 2006. Misteri Otak Kanan Manusia. Wijayanto, Eko; Yusuf Sutanto; Ramelan (ed.).
Yogyakarta: Think. 2002. Visi Baru Kehidupan: Kontribusi
Fritjof Capra dalam Evolusi Pengetahuan
Suprapto, Yos. 2009. Teknologi Tepat Guna dalam
dan Implikasinya pada Kepemimpinan, Eko
Konteks Estetika. Yogyakarta: Program
Wijayanto, Jakarta: PPM.
Pascasarjana ISI Yogyakarta.
Weitz, Morris. 1956. “The Role of Theory in
Aesthetics,” Journal of Aesthetics and Art
Criticism 15.

181

Anda mungkin juga menyukai