Anda di halaman 1dari 19

INSTALASI TENAGA LISTRIK

KELAS XII
Daftar isi

BAB 1.

INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA ............................................................................... 1

A. Sejarah Listrik............................................................................................................................. 2
B. Sistem Tenaga Listrik ............................................................................................................... 5
C. Hubungan Penyambungan 3 Fasa........................................................................................ 7
D. Daya Pada Sistem 3 Fasa ......................................................................................................... 9
E. Penerapan Instalasi Listrik 3 Fasa ....................................................................................... 9
Rangkuman .......................................................................................................................................... 15
Uji Kompetensi .................................................................................................................................. 15

BAB 2

PERENCANAAN INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA ................................................. 20

A. Bahan Pada Instalasi Tenaga Listrik 3 Fasa...................................................................... 20


B. Perencanaan ................................................................................................................................ 25
C. Gambar Perencanaan ............................................................................................................... 28
D. Merencanakan Ukuran Penghantar..................................................................................... 29
E. RAB Instalasi Tenaga Listrik 3 Fasa .................................................................................... 34
Rangkuman ......................................................................................................................................... 35
Uji Kompetensi.................................................................................................................................... 36

BAB 3

SINKRONISASI SISTEM TENAGA LISTRIK....................................................................... 40

A. Persyaratan Sinkronisasi ........................................................................................................ 40


B. Jenis Sinkronisasi....................................................................................................................... 44
C. Komponen Untuk Proses Sinkronisasi ............................................................................... 47
D. Sinkronisasi Generator ............................................................................................................ 50
E. Sinkronisasi Genset dan PLN ................................................................................................. 59
F. Sistem Proteksi Generator Sinkron Berkapasitas Besar .............................................. 63
Rangkuman .......................................................................................................................................... 64
Uji Kompetensi.................................................................................................................................... 65

i
Kata Pengantar

Terlebih dahulu kami mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah mengabulkan kami untuk mempersembahkan sebuah buku pembelajaran Instalasi
Tenaga Listrik (C3) kelas XII, yang mana untuk dapat dipergunakan sebagai mana
mestinya.

Kemajuan dan perkembangan teknologi dewasa ini sudah sangat pesat, salah
satunya adalah pengembangan dan inovasi dalam teknologi kelistrikan yang mana
menuntut kita untuk mengerti akan teknologi tersebut.

Untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia tidak terlepas dari proses
regenerasi dari para pemuda penerus bangsa yang pada akhirnya merupakan pengganti
dari para ahli yang ada sekarang ini, sehingga kemajuan bangsa dan Negara ini terus
berlanjut sampai masa yang akan datang.

Buku ini disusun dengan teori yang ringkas, yang mana merupakan dasar dan
dapat dikembangkan lebih lanjut, maka penyusun berkeinginan untuk menyajikan buku
yang bermanfaat bagi siswa SMK kelas XII serta untuk memudahkan pemahaman diberikan
banyak contoh soal.

Akhirrul kallam dari prakata kami, kami mengucapkan banyak terimakasih yang
sebesar-besarnya atas segala perhatian dari pembaca pada buku kami. Dan kami ucapkan
terimakasih atas kerjasamanya dari pihak penerbit.

Penyusun

ii
BAB 1
INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA

KOMPETENSI DASAR
3.10 Memahami Instalasi Tenaga Listrik 3 Fasa
3.11 Memahami Prosedur Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik 3 Fasa
4.10 Menerapkan Instalasi Tenaga Listrik 3 Fasa
4.11 Memasang Instalasi Tenaga Listrik 3 Fasa

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini siswa dapat:
1. Mendiskripsikan Instalasi Listrik AC 3 fasa
2. Menghitung daya listrik 3 fasa
3. Menginstalasi hubungan listrik 3 fasa bintang dan segitiga
4. Memasang Instalasi Tenaga Listrik 3 fasa dalam gedung

https://psychedelicurban.wordpress.com/
Apersepsi
Ketika beberapa anak membawa air dengan jarak tempuh yang sama, ada anak
membawa 1 ember sedangkan anak lain membawa 2 ember. Setelah sampai tujuan mereka
menuang air kedalam bak penampung sendiri sendiri. Ditengah jalan pun ada air yang
tumpah sehingga air dalam ember pun tidak berisi penuh air.
Menurut Anda lebih menguntungkan anak yang membawa 1 ember atau 2 ember?

Begitu pula dengan tenaga listrik yang dikirimkan ke pelanggan, ada 1 fasa dan 3
fasa. Apakah yang dimaksud 1 fasa dan 3 fasa? Apakah sistem instalasi tenaga listrik di
semua negara sama?
Untuk lebih memahaminya marilah kita pelajari bersama tentang instalasi tenaga listrik di
bawah ini

1
A. Sejarah Listrik
Listrik sesungguhnya telah ada sejak bumi ini ada. Ledakan petir sudah
menghantarkan listrik menerangi bumi. Dalam dua dekade terakhir para ilmuan
menguak misteri tentang listrik. Mereka mengubah energi listrik yang sebelumnya tak
terkendali menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Satu nama yang dikenal
sebagai perintis dalam penelitian listrik dan magnet adalah Michael Faraday dari
Inggris. Dia menyadari bahwa arus listrik dapat dihasilkan dengan melewatkan magnet
melalui kawat tembaga dan hal tersebut adalah penemuan yang menakjubkan. Hampir
semua energi listrik kita gunakan saat ini dibuat dengan magnet dan kumparan dari
kawat tembaga raksasa di pembangkit listrik.Temuannya dianggap sebagai pembuka
jalan dalam bidang kelistrikan.

Hukum Faraday:
1. Apabila sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux)
yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi.
2. Perubahan flux di dalam suatu rangkaian bahan penghantar akan menimbulkan tegangan
induksi pada rangkaian tersebut.

1. Pemanfaatan Energi Listrik


Dunia terus berputar dengan perkembangan zamannya, begitu juga dalam
dunia listrik. Thomas Alva Edison pada 1879, menciptakan suatu cahaya lampu,
yang akan bertahan lama sebelum terbakar.
Selanjutnya pada tahun 1895, George Westinghouse membuka pembangkit
listrik utama di Niagara Falls menggunakan alternating current. Sementara Edison
DC (arus searah) hanya dapat mendistribusikan listrik dalam satu mil persegi di
Pearl Street Power Station, Niagara.
Pada awalnya listrik dibangkitkan di dekat peralatan yang memerlukannya,
contohnya lampu listrik. Energi listrik bersaing dengan energi uap dan gas

2
batubara saat itu. Di kota kota industri tersedia jaringan pipa gas yang digunakan
untuk penerangan. Tetapi kelemahan lampu gas adalah cahaya yang dihasilkan
minim, panas banyak terbuang sehingga ruangan panas dan berbau asap,
menghasilkan hidrogen dan karbon monoksida juga memicu kebakaran. Pada
dekade ini lampu listrik semakin unggul dari lampu gas, sehingga perusahaan
penyedia listrik mendapatkan keuntungan. Melihat prospek yang bagus mulailah
dibangun pembangkit listrik, sistem distribusi dan manajemen kelistrikan
terpusat. Dengan adanya penyaluran listrik jarak jauh, gardu listrik menjadi saling
terhubung agar beban seimbang.

2. Sejarah sistim kelistrikan di Inggris

https://www.gracesguide.co.uk/Neptune_Bank_Power_Station

Pembangkit listrik Neptune Bank dibangun oleh Charles Hesterman Merz


dengan perusahaan Merz and McLellan menggunakan tegangan AC 3 fasa dan
menjadi model kelistrikan terintegrasi di Inggris. Merz kemudian ditunjuk sebagai
ketua pada sebuah komite parlemen dan penemuannya menghasilkan Laporan
Williamson pada tahun 1918, dan kemudian menyusun Undang-Undang Pasokan
Listrik pada tahun 1919. Undang Undang tersebut adalah langkah pertama menuju
sistem kelistrikan terintegrasi. UU Listrik yang kemudian disusun pada tahun 1926

3
pun menghasilkan pengaturan Sistem Kelistrikan Nasional di Inggris. Kelistrikan
ini kemudian menstandardisasi pasokan listrik nasional dan mendirikan sistem
kelistrikan arus bolak-balik tersinkronisasi pertama, dengan tegangan 132 kilovolt
dan frekwensi 50 Hz. Sistem ini mulai beroperasi di seluruh Inggris dengan nama
National Grid, pada tahun 1938.

3. Sejarah sistim kelistrikan di Amerika


Pada dekade 1920-an, perusahaan listrik di Amerika Serikat membentuk kerja
sama operasi untuk membagi beban dan menyediakan cadangan. Pada tahun 1934,
dengan adanya Public Utility Holding Company Act, penyedia listrik diakui sebagai
barang publik yang penting dan diberi batasan, aturan, dan pengawasan terhadap
operasinya. Energy Policy Act of 1992 kemudian juga mewajibkan pemilik saluran
transmisi untuk memperbolehkan perusahaan pembangkit listrik untuk
mengakses saluran miliknya dan mengarah pada restrukturisasi mengenai
bagaimana industri listrik beroperasi dalam upaya untuk menciptakan persaingan
di bidang pembangkitan listrik. Sehingga perusahaan listrik tidak harus dibangun
sebagai sebuah monopoli vertikal, di mana pembangkitan, transmisi, dan distribusi
listrik ditangani oleh satu perusahaan saja. Kini tiga tahap tersebut dapat
dijalankan oleh beberapa perusahaan, dalam upaya menyediakan aksesibilitas
yang adil terhadap jaringan transmisi bertegangan tinggi. Energy Policy Act of 2005
memperbolehkan adanya insentif dan jaminan kredit untuk pengembangan energi
alternatif dan teknologi inovatif yang dapat mengurangi efek rumah kaca.

4. Sejarah sistim kelistrikan di Perancis


Kelistrikan di Perancis dimulai pada dekade 1900-an, dengan 700 pelanggan
pada tahun 1919, dan 36.528 pada tahun 1938. Pada saat yang sama, jaringan
listrik yang berdekatan mulai saling terhubung. Kota Paris sebesar 12 kV pada
tahun 1907, Kota Pyrénées pada tahun 1923 sebesar 150 kV, dan hampir semua
wilayah saling terhubung pada tahun 1938 sebesar 220 kV. Sistem kelistrikan ini
merupakan yang terpadat di dunia di tahun 1946. Pada tahun yang sama,
pemerintah Prancis menasionalisasi industri listrik dan menggabungkannya dalam
Électricité de France. Frekuensi arus listrik distandarisasi sebesar 50 Hz, dan
jaringan 225 kV menggantikan 110 kV dan 120 kV. Tegangan listrik distandarisasi
tahun 1956 sebesar 220 / 380 V, menggantikan 127/220 V. Selama dekade 1970-
an, jaringan listrik 400 kV, standar Eropa yang baru mulai diterapkan di Prancis.

5. Sejarah sistim kelistrikan di Indonesia

4
Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut
sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945,
dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas. Hari listrik pertama kali diperingati tanggal
27 Oktober 1946, bertempat di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia
Pusat (BPKNIP) Yogyakarta.
Penetapan tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan
keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor 20 tahun 1960. Kemudian
berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235
/KPTS / 1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang
digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh
pada tanggal 3 Desember.
Untuk mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik, maka
berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor
1134.k./43.pe/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober
sebagai Hari Listrik Nasional.

B. Sistem Tenaga Listrik


Tenaga listrik secara umum ada 2 jenis berdasarkan sifat gelombangnya yaitu
listrik AC (alternating current) atau arus bolak-balik dan listrik DC (direct current) atau
arus searah.
Arus listrik DC tidak bisa digunakan untuk jarak yang relatif jauh, karena arus DC
ini akan mulai melemah dan kehilangan energi ketika jaraknya semakin jauh.
Arus listrik AC adalah singkatan dari Alternating Current, yaitu Listrik arus bolak-
balik. Dinamakan demikian karena listrik ini mempunyai bentuk gelombang sinusoidal.
Artinya adalah listrik ini mempunyai polaritas yang berubah-ubah antara kutub positif
dan negative.
Arus listrik bolak balik selain satu fasa juga dapat dibuat sistem fasa banyak,
misalnya 3 fasa, 6 fasa atau yang lain. Dibanding sistem satu fasa , tenaga listrik sistem
3 fasa telah diaplikasikan dalam skala luas.

5
Gambar Nikolas Tesla
https://www.onthisday.com/people/nikola-tesla
Nikola Tesla memperkenalkan dan mematenkan sistem listrik 3 fasa pada tahun 1887 dan 1888. Apabila
menggunakan ukuran penghantar yang sama, sistem 3 fasa secara umum lebih ekonomis dalam
menghantarkan daya listrik dibanding dengan sistem 1 fasa, dikarenakan sistem 3 fasa dapat menghantarkan
daya listrik yang lebih besar.

Mengapa Ada Sistem 3 phase?


Selain ekonomis sistem 3 fasa dikembangkan karena memiliki keunggulan yaitu
daya yang ditransmisikan bisa lebih besar dibanding sistem 1 fasa dengan besar
penghantar dan arus listrik yang sama. Karena itu mulai dari pembangkitan sampai
distribusi, sistem 3 fasa ini digunakan.
Pada motor listrik, sistem 3 fasa memberikan daya torsi motor yang lebih besar
dibandingkan dengan motor 1 fasa. Dengan medan magnet berputar yang dihasilkan
sistem 3 fasa dengan arah dan besaran konstan yang disederhanakan, maka akan
menyederhanakan desain atau konstruksi motor listrik.
1. Pengertian 1 Fasa
Tegangan 1 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel
penghantar yaitu 1 kabel di fungsikan sebagai fasa dan 1 kabel lagi di fungsikan
sebagai netral.
Di Indonesia, sistem 1 fasa ini mempunyai tegangan 220VAC. Sedangkan di
berbagai negara, besar tegangan 1 fasa ini bervariasi.
Instalasi listrik 1 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat
penghantar yaitu kawat fasa dan kawat netral. Listrik 1 fasa di Indonesia
bertegangan 220 volt. Dengan tegangan 220 volt, listrik 1 fasa banyak digunakan
di rumah penduduk.
a. Kelebihan jaringan listrik 1 fasa:
1) Murah biaya operasional
2) Mudah instalasinya karena menggunakan 2 kawat
b. Kekurangan:
1) Terbatas skala rumah tangga
2) Generator 1 fasa memiliki ukuran relatif besar
2. Pengertian 3 Fasa
Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 fasa
dikembangkan menjadi 3 fasa. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal
yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120 derajat.
Gambar gelombang listrik 3 fasa.

6
Gambar Gelombang sinusoidal 3 fasa
https://infopromodiskon.com
Listrik 3 fasa menggunakan 3 penghantar dan mempunyai tegangan sama tetapi
berbeda dalam sudut fasa sebesar 120⁰.
Listrik 3 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat fasa, satu kawat
netral atau kawat ground. Tegangannya 380 volt dan banyak digunakan pada
industri, pabrik, hotel dan tempat-tempat yang membutuhkan daya besar.
a. Kelebihan:
1) Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor
sangkar
2) Harga relatif murah untuk industri dan kehandalannya tinggi
3) Efisiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan tidak ada sikat sehingga
rugi gesekan kecil
4) Biaya pemeliharaan rendah dan mudah dalam perawatan
5) Dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan.
6) Menyediakan daya listrik yang besar karena menggunakan tegangan yang
lebih tinggi, maka arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya
yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa
lebih kecil sehingga lebih hemat biaya kabel. Untuk motor induksi yang
memerlukan daya besar, listrik 3 fasa tidak memerlukan kapasitor lagi
untuk menggerakan motor.
b. Kekurangan :
1) Biaya operasional mahal.

C. Hubungan penyambungan 3 fasa


Di dalam instalasi tenaga yang saling terhubung antara komponen dan sumber
tentunya kita perlukan sambungan. Pada instalasi tenaga listrik 3 fasa bisa digunakan
2 macam hubungan dalam penyambungan dengan 3 penghantar, yaitu:
1. Hubungan Bintang atau star

7
Sistem 3 fasa hubungan bintang dengan tegangan 380/220 V
Gambar diatas merupakan sistem 3 fasa yang dihubungkan secara bintang. Titik
pertemuan dari masing masing fasa disebut titik netral. Titik netral ini merupakan
common dan tidak bertegangan.
Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 fasa ini:
a. Tegangan antar fasa yaitu 380 V
b. Tegangan fasa ke netral yaitu 220 V
Dengan adanya titik netral maka besar tegangan fasa terhadap netral
membentuk sistem tegangan 3 fasa yang seimbang.
V line = √3 x V fasa = 1,73 V fasa
Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fasa mempunyai nilai yang
sama:
I line = I fasa
2. Hubungan segitiga atau delta
Pada hubungan segitiga, ketiga fasa saling dihubungkan sehingga
membentuk hubungan segitiga 3 fasa.

Gambar Hubungan Segitiga

8
Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung
antar fasa, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar
magnitude yang sama, maka:
V line = V fasa
Arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus
tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum Kirchoff:
I line = √3 x I fasa = 1,73 I fasa
D. Daya Pada Sistem 3 Fasa
Daya adalah kecepatan melakukan kerja. Daya sama dengan jumlah energi yang
dihabiskan per satuan waktu.
Daya sistem 3 fasa pada beban yang seimbang merupakan jumlah daya yang diberikan
oleh suatu generator 3 fasa atau daya yang diserap oleh beban 3 fasa, didapat dari
penjumlahan daya dari tiap tiap fasa. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut
sama dengan tiga kali daya fasa karena daya pada tiap fasa sama.

Gambar hubungan bintang segitiga yang seimbang


Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besar daya per fasa
adalah:
P fasa = V fasa x I fasa x cos θ
Sedangkan daya total adalah penjumlahan dari besar daya tiap fasa, yaitu:
P total = 3 x Vfasa x I fasa x cos θ

E. Penerapan Instalasi Listrik 3 Fasa


Sistem tenaga listrik 3 fasa adalah sebuah jaringan yang saling berhubungan dan
berfungsi untuk menyalurkan listrik dari pembangkit ke pelanggan listrik.
Beban listrik dasar adalah beban minimum yang harus ditanggung oleh sistem
secara terus-menerus, sementara beban listrik puncak adalah beban maksimum yang
harus ditanggung oleh sistem pada jangka waktu tertentu.
Jumlah energi listrik yang diproduksi oleh suatu pembangkit di dalam sistem
biasanya diukur dalam gigawatt (GW). Total energi yang diproduksi merupakan bagian

9
yang tidak terpisahkan dari keluaran tenaga listrik, yang diukur dalam gigawatt hour
(GWh).
Semua peralatan yang terhubung ke sistem wajib mematuhi aturan sistem
kelistrikan yang berisi serangkaian spesifikasi teknis yang umumnya dibuat oleh
operator jaringan. Aturan ini dibuat untuk menjamin stabilitas sistem, dan terutama
untuk mengatur tindakan-tindakan yang harus dilakukan jika terjadi gangguan pada
sistem.
1. Penerapan Instalasi listrik 3 fasa di Eropa
Negara negara di Eropa lebih banyak menggunakan tenaga angin, matahari dan
nuklir sebagai pembangkit listrik.

Skema jaringan listrik 3 fasa di Eropa


https://id.wikipedia.org/
Skema Tegangan dan penggambaran jalur listrik pada gambar diatas umum dijumpai
di Jerman dan sistem Eropa lainnya.
2. Penerapan instalasi listrik 3 fasa di Indonesia
Negara Indonesia menggunakan sistem instalasi tenaga listrik 3 fasa mulai dari
pembangkitan, transmisi daya hingga sistem distribusi.

10
Skema jaringan listrik 3 fasa di Indonesia
Skema sistem tenaga listrik 3 fasa terdiri atas :
a. Pembangkit listrik
Pembangkit listrik umumnya berlokasi di dekat sumber bahan bakar atau di
dekat bendungan, dan fungsinya memproduksi energi listrik, lokasi pembangkit
biasanya jauh dari pemukiman penduduk.

Gambar PLTA Wlingi


https://ruanasagita.blogspot.com
Pembangkitan listrik dari sumber sumber alam menjadi tenaga listrik.
Pembangkit listrik antara lain PLTA (menggunakan sumber tenaga air) contoh
PLTA Wlingi Raya di Jawa Timur, PLTG (menggunakan sumber gas alam)
contoh PLTG Batanghari di Jambi, PLTU (menggunakan sumber uap) contoh
PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, PLTGU ( menggunakan
sumber Gas dan Uap) contoh PLTGU Karawang di Kabupaten Karawang Jawa
Barat, PLTN ( menggunakan nuklir) contoh PLTN Batan di Bandung Jawa Barat
b. Gardu listrik
Fungsi gardu listrik adalah untuk menaikkan tegangan listrik yang akan
ditransmisikan ke gardu lain juga menurunkan tegangan listrik yang akan
didistribusikan ke pelanggan.

Gardu listrik
https://www.netralnews.com/

11
Pembangkit listrik menghasilkan energi listrik dengan tegangan tinggi (HV)
kemudian disalurkan ke jaringan distribusi (MV/LV) di mana pelanggan dapat
memanfaatkannya.
Jenis gardu listrik:
1) Gardu transmisi
Tujuan dari gardu ini adalah menghubungkan dua atau lebih jalur
transmisi grid.
Contohnya adalah ketika tegangannya sama, switch tegangan tinggi
memungkinkan saluran dihubungkan atau diisolasi dan ketika tegangan
berbeda menggunakan beberapa transformator untuk mengubahnya.
Perangkat lain untuk mengendalikan tegangan dan faktor daya seperti
reaktor (shunt, shunt variabel) dan transformator pemindah fase harus
digunakan untuk mengendalikan aliran daya antara dua sistem daya yang
berdekatan .
2) Gardu distribusi utama
Gardu ini digunakan untuk memindahkan daya dari jalur transmisi
jaringan ke jalur distribusi suatu daerah. Tujuannya untuk mengurangi
tegangan ke tingkat yang benar yang cocok untuk distribusi lokal dari MV
(hingga 36 kV) ke LV (hingga 0,9 kV).
3) Gardu pengumpul
Pembangkit listrik dengan tenaga angin, matahari atau hidroelektrik
perlu dipasang gardu pengumpul. Tujuannya hampir sama dengan gardu
distribusi tetapi mereka digunakan untuk meningkatkan tegangan dari
turbin yang berbeda ke sistem jaringan transmisi.
4) Gardu seluler
Jenis gardu tertentu tempat trafo dipasang untuk menyuplai trailer yang
diperlengkapi untuk penggunaan seluler.

c. Saluran transmisi listrik


Fungsi saluran transmisi adalah membawa energi listrik dari pembangkit ke
gardu listrik maupun dari satu gardu listrik ke gardu listrik yang lain.

Gambar Transmisi Daya Listrik

12
https://www.eesi.org
Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai pembangkit harus segera
disalurkan karena energi listrik yang sangat besar kapasitasnya tersebut tidak
bisa disimpan dalam baterai.
Sistem transmisi daya listrik dibuat untuk menghubungkan antar pembangkit
listrik dan menyalurkan listrik secara langsung ke pelanggan listrik. Saluran
penghantarannya antara lain dikenal dengan nama SUTT ( Saluran Udara
Tegangan Tinggi ), SUTET ( Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi ).
d. Saluran distribusi listrik
Fungsi saluran distribusi adalah menyalurkan energi listrik dari gardu ke
pelanggan.

Gambar Distribusi Daya Listrik


https://www.eei.org
Daya listrik akan sampai ke pelanggan dari saluran transmisi melalui gardu
induk dan gardu distribusi terlebih dahulu. Gardu induk mengambil daya listrik
dari sistem transmisi dan menyalurkan ke gardu gardu distribusi yang tersebar
ke daerah perumahan. Didalam gardu distribusi, terdapat trafo distribusi yang
menyalurkan listrik langsung ke rumah-rumah dengan melewati JTR ( Jaringan
tegangan Rendah ), yang menggunakan tiang listrik.
Sistem kelistrikan dirancang untuk memasok tegangan pada amplitudo
konstan. Hal ini harus tetap tercapai walaupun permintaan mengalami variasi,
beban reaktif mengalami variasi, dan bahkan beban nonlinear, dengan listrik
dibangkitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan dengan alat yang terkadang
tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Sistem kelistrikan pun kerap
menggunakan tap changer pada trafo di dekat pengguna untuk menyesuaikan
tegangan listrik dan menjaganya sesuai dengan standar. Agar sistem kelistrikan
handal dibuatlah diagram jaringan.
Diagram jaringan sistem transmisi tenaga listrik tegangan tinggi,
menunjukkan hubungan antara tegangan listrik yang berbeda-beda. Diagram
ini menggambarkan bentuk kelistrikan dari jaringan tersebut.
Bentuk sebuah sistem kelistrikan dapat sangat bervariasi, tergantung
pada anggaran, kebutuhan, beban, dan karakter pembangkit. Tata letak sistem
di dunia nyata sering harus menyesuaikan dengan lahan yang tersedia.

13
Diagram jaringan distribusi instalasi tenaga listrik 3 fasa dibagi menjadi tiga
tipe, yakni:
1) Tipe radial
Struktur radial berbentuk mirip seperti pohon, dimana listrik dipasok dari
pembangkit ke gardu listrik dan kemudian ke pengguna. Namun kesalahan
pada struktur ini dapat merusak seluruh sistem.
2) Tipe jala
Sebagian besar sistem transmisi menggunakan tipe jala yang lebih
kompleks karena lebih handal. Mahalnya topologi ini membuat aplikasinya
terbatas hanya pada sistem transmisi dan sistem distribusi tegangan
menengah.
3) Tipe melingkar/ cincin
Listrik merupakan satu dari kebutuhan dasar yang diperlukan masyarakat.
Baik di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia.
Sejak revolusi industri, listrik menjadi penggerak kemajuan teknologi.
Kebutuhan energi listrik dari tahun ketahun semakin meningkat seiring
perkembangan peradaban manusia. Suplay energi listrik yang bersumber dari
batubara, minyak bumi, dan gas bumi memiliki keterbatasan, tidak terbarukan,
pencemaran dan kerusakan lingkungan dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Disisi lain energi listrik dari sumber terbarukan seperti angin, nuklir,
arus laut dan ombak belum dimanfaatkan secara maksimal.
Sektor kelistrikan menjadi sangat strategis karena perannya dalam
menopang segala sendi kehidupan. Orang akan mengalami kepanikan ketika
terjadi gangguan listrik selama beberapa jam. Pemadaman listrik akan
berdampak langsung pada kerugian materi dan produktifitas masyarakat dan
industri. Kerugian langsung yang dialami masyarakat ketika listrik sering
padam adalah tidak adanya penerangan jalan, rumah, fasilitas umum,
kerusakan peralatan rumah tangga, komputer perkantoran, dan lain lain.
Krisis listrik yang terjadi di Indonesia disebabkan karena ketidak
seimbangan antara kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dan
kemampuan pemerintah menyediakan listrik.
Sampai saat ini, sumber energi pembangkit listrik di Indonesia sebagian
bergantung pada solar, gas alam dan batubara sekitar 75%. Sesungguhnya
Indonesia kaya akan sumber energi pembangkit listrik. Panas bumi adalah
sumber yang diharapkan berperan dalam energi terbarukan. Kendala yang
dihadapi pemerintah adalah harga listrik yang dihasilkan dari panas bumi lebih
tinggi daripada tarif dasar listrik saat ini. Hal inilah yang menyebabkan listrik
panas bumi sulit berkembang di Indonesia.

14
Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki sejumlah sistem
kelistrikan, sebagai upaya untuk mempermudah pengawasan kondisi
kelistrikan Nusantara.
Saat ini, Indonesia terdiri dari 38 sistem besar dan sistem-sistem kecil yang
mengelilinginya. Untuk Jawa dan Bali sudah menjadi satu kesatuan sistem atau
biasa disebut sistem interkoneksi.
Prioritas utama dari sistem tenaga listrik adalah kebutuhan akan
kapasitas daya listrik di suatu kawasan itu tercukupi bahkan harus mempunyai
cadangan daya listrik yang cukup.
Setelah terpenuhi daya listrik yang dibutuhkan oleh kawasan wilayah usaha
PLN, prioritas sistem tenaga listrik yang dibangun harus mempertimbangkan
biaya yang ekonomis tanpa mengesampingkan keandalan sistem.

TUGAS ( HOTS )
Sebuah gedung tingkat 6 lantai terdiri dari lantai 1 dan 2 adalah tempat parkir. Lantai
3,4,5 adalah toko dan lantai 6 adalah kantor. Seorang perencana instalasi menggunakan
instalasi 3 fasa dengan beberapa grup pembagian beban. Analisislah apakah
penggunaan beberapa grup adalah keputusan yang tepat?

RANGKUMAN
Listrik telah ada sejak bumi ada, dalam dasawarsa terakhir perkembangannya sangat
pesat, hampir semua kegiatan manusia berhubungan dengan listrik. Penyediaan daya
listrik yang besar menggunakan sistem 3 fasa karena menggunakan tegangan yang lebih
tinggi, arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga
untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa lebih kecil sehingga lebih hemat biaya
kabel. Untuk motor induksi yang memerlukan daya besar, listrik 3 fasa tidak
memerlukan kapasitor lagi untuk menggerakan motor.

UJI KOMPETENSI
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Berapakah jumlah penghantar dalam sistem instalasi listrik 3 fasa ?
a. 1 penghantar
b. 2 penghantar
c. 3 penghantar

15
d. 4 penghantar
e. 5 penghantar
2. Berapakah besar tegangan listrik antar fasa dalam sistem 3 fasa ?
a. 110 volt
b. 220 volt
c. 330 volt
d. 380 volt
e. 680 volt
3. Gardu yang digunakan untuk memindahkan daya dari jalur transmisi jaringan
ke jalur distribusi suatu daerah adalah
a. Gardu transmisi
b. Gardu distribusi utama
c. Gardu pengumpul
d. Gardu seluler
e. Gardu pembangkit listrik

B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Apakah kelemahan listrik DC?
2. Berapa tegangan listrik yang dipakai di Indonesia?
3. Sebutkan contoh pembangkit listrik di Indonesia!
4. Berapa besar tegangan antar fasa dalam instalasi 3 fasa?
5. Apa fungsi saluran distribusi tenaga listrik?
6. Apakah fungsi gardu listrik?
7. Sebutkan jenis gardu listrik!
8. Siapakah pengelola listrik di Indonesia?
9. Apa yang dimaksud beban listrik dasar?
10. Jelaskan hubungan dalam sambungan instalasi tenaga yang dihubung bintang!

C. Soal Esai Uraian


Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Jelaskan prinsip pendistribusian tenaga listrik!
2. Apakah keuntungan menggunakan sistem tenaga listrik 3 fasa?
3. Jelaskan hubungan dalam sambungan instalasi tenaga yang dihubung bintang!
4. Jelaskan hubungan dalam sambungan instalasi tenaga yang dihubung segitiga!
5. Jelaskan skema transmisi tenaga listrik di Indonesia!

16

Anda mungkin juga menyukai