NIM : 19032127
PRODI/KELAS : Biologi/Sains C
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
TEKNIK SAMPLING ANALISIS VEGETASI TANPA PLOT
(METODE POINT-CENTERED QUARTERED)
A. Tujuan Praktikum
Mencari nilai penting jenis dominan pada tegakan hutan dengan menggunakan
metode Point-Centered Quartered.
C. Dasar Teori
Metode kuadran berpusat titik telah diterima secara luas seperti ditunjukkan oleh
banyak penelitian vegetasi. Selain dari penerapan di lapangan yang tidak rumit dan
nilai informasi yang besar per titik pencuplikan, metode ini lebih dapat diandalkan
dibandingkan dengan metode pasangan acak. Ini berdasarkan pengamatan bahwa
jarak antara pohon-pohon dan titik pencuplikan lebih acak ketimbang jarak-jarak
antara pohon-pohon yang ditentukan melalui titik pencuplikan (Kartawinata, 2016).
Alat
1. Kompas
2. Meteran
3. Tali raffia
4. Parang
5. Gunting tanaman
6. Plastik
7. Koran
8. Alat tulis
9. Buku acuan untuk mengidentifikasi tumbuhan
Bahan
1. Label
2. Alkohol 70% atau spiritus
E. Cara Kerja
F. Hasil Pengamatan
Basal
Keliling DBH (m) Jarak dari Area
Point Kuadran Nama Jenis
(m) Kll/phi Titik (m) πr2 =
¼πd2
2. Durio 26 15 92,25 0,3469 20,3125 0,000 0,000 1,8867% 0,468 23,0765 45,2757
zibethinus % 7 1 7 % %
3. Ficus 18 7 61,13 0,5235 14,0625 0,000 0,000 3,7735% 0,218 10,7704 28,6064
benjamina % 8 2 7 % %
4. Parkia 6 4 16,633 1,9239 4,6875% 0,000 0,000 15,0943 0,125 6,1531% 25,9349
speciosa 9 8 % %
5. Archidendro 13 6 105,87 0,3023 10,1563 0,000 0,000 1,8867% 0,187 9,2296% 21,2726
n % 3 1 5 %
pauciflorum
6. Hevea 34 14 185,45 0,1725 26,5625 0,000 0,000 13,2075 0,437 21,5358 61.3058
brasiliensis 6 % 5 7 % 5 % %
7. Ligustrum 7 4 27,26 1,1739 5,4688% 0,000 0,000 7,5471% 0,125 6,1531% 19,169%
licidum 6 4
8. Myristica 4 3 3,4100 93,841 3,125% 0,000 0,000 7,5471% 0,093 4,6173% 15,2894
fragrans 6 3 4 8 %
9. Syzygium 3 1 26,130 1,2246 2,3438% 0,000 0,000 9,4339% 0,031 1,5407% 13,3184
aromaticum 0 3 5 3 %
10. Nephelium 4 4 20,470 1,5633 3,125% 0,000 0,000 11,3207 0,125 6,1531% 20,5988
lappaceum 0 5 6 % %
11. Circaea 2 2 21,400 1,4953 1,5625% 0,000 0,000 9,4339% 0,062 3,0765% 14,0729
lutetiona 0 2 5 5 %
12. Robinia 3 1 19,330 1,6555 2,3438% 0,000 0,000 13,2075 0,031 1,5407% 17,092%
pseuduacaci 0 4 7 % 3
a
128 65 100% 0,005 100% 2,031 100% 300%
Total
3 5
G . Pembahasan
Pada praktikum ekologi tumbuhan pada hari Kamis / 26 November 2020 kami
melakukan praktikum mengenai Teknik Sampling Analisis Vegetasi Tanpa Plot
(Metode Point-Centered Quartered). Praktikum kami lakukan di rumah masing-
masing dikarenakan situasi pandemi COVID-19 yang tidak memungkinkan
melakukan praktikum di laboratorium. Kegiatan praktikum pada pertemuan kali ini
diawali dengan menonton video dari asisten dosen yang telah tersedia di e-learning
maupun di Youtube. Setelah menonton video arahan dari asisten dosen, kami
memahami materi dimana Metode Point-Centered Quartered yaitu metode yang
penentuan titik-titik terlebih dahulu ditentukan disepanjang garis transek. Jarak
satu titik dengan lainnya dapat ditentukan secara acak atau sistematis. Masing-masing
titik dianggap sebagai pusat dari arah kompas, sehingga setiap titik didapat empat
buah kuadran. Pada masing-masing kuadran inilah dilakukan pengukuran luas
penutupan satu pohon yang terdekat dengan pusat titik kuadran.
Kelebihan dari metode ini adalah memerlukan waktu yang cukup singkat dan tidak
memerlukan faktor koneksi dalam menduga kerapatan individu tumbuhan, sedangkan
kekurangan dari metode ini adalah setiap kuadran harus terdapat paling sedikit satu
individu tumbuhan. Setiap individu tidak boleh terhitung lebih dari satu kali.
Metode Point Centered Quarter juga merupakan salah satu metode jarak (Distance
Method). Metode ini tidak menggunakan petak contoh (plotless) melainkan
menggunakan penentuan titik-titik terlebih dahulu ditentukan sepanjang garis transek.
H. Kesimpulan
Bryant, David M et all. 2004. Forest Community Analysis and The Point-Centered
Quarter Method. Plant Ecology. 175 : 193
Silvy, Nova J. (Ed.). 2012. The Wildlife Techniques Manual. Baltimore : The Johns
Hopkins University Press.