Anda di halaman 1dari 18

SWINE CAMP

Materi webinar - SWINE CAMP BOEHRINGER INGELHEIM INDONESIA

Friday, March 19, 2021


03:00 - 05.00 PM Jakarta

PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


1
2 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved
“OPTIMISME REPOPULASI PASCA
OUTBREAK ASF”

Date Feb 19th, 2021

A S F U P D AT E
Sejak Kementerian Pertanian
mengkonfirmasi wabah ASF di
Indonesia:
 6 Maret, di Sumatera Utara
mencapai 21 kabupaten / kota.
 19 Februari 2021, laporan 443
wabah ke OIE WAHIS.
 10 dari 34 Provinsi terdampak :
Sumatera Utara, Riau,
Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Lampung, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali,
dan Nusa Tenggara Timur.
http://www.fao.org/ag/againfo/programmes/en/empres/ASF/situation_update.html

F A K TA T E N TA N G A S F  Kepanikan tidak menyelesaikan


masalah
 Merupakan penyakit hemoragik yang  Ketidaktahuan/sikap mengabaikan
sangat menular pada babi / babi hutan adalah risiko terbesar
 Sangat kuat di lingkungan dan  Kita perlu menjadi mitra dan aktif
menyebar melalui babi, kutu, fomites sosialisasi demi keamanan usaha
(peralatan kandang dll) bersama
 Hewan bisa survive dari serangan ASF  Penyakit selain ASF yang sudah ada
berpotensi sebagai karier yang dilapangan jangan dilupakan
kemungkinan besar akan shedding  Bisnis harus tetap berjalan walaupun
virus di lingkungan dan menjadi dalam cekaman – ketakutan harus
sumber penularan membuat kita berusaha untuk
 Ada 23 genotype dan tidak ada proteksi sekuatnya bertahan
silang  Lakukanlah strategi semaksimal
 Belum ada vaksin meskipun > 30 tahun mungkin untuk menghalau ASF
 Pengendalian melalui biosekuriti, uji  Semoga vaksin yang aman dan ampuh
laboratorium dan culling/depopulasi segera ditemukan
3

PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


3
CARA PENULARAN
• Virus bisa terdeteksi di air liur,
air mata, sekret hidung, urine,
feses, sekret dari saluran
kelamin. Darah mengandung
banyak virus.
• Babi terinfeksi melalui kontak
dengan babi sakit, produk babi
dan produk turunannya dan
fomites.
• Babi sakit /bahan
terkontaminasi dapat
menyebar via transportasi
kendaraan dan manusia.
• Stomoxys calcitrans dapat
menularkan ASFV setidaknya
selama 24 jam setelah
menghisap darah babi sakit
(Mellor et al., 1987).
• Vektor lain ?
4

GEJALA KLINIS

4 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


• Masa inkubasi : 4 - 19
hari. Shedding 2 hari
sebelum gejala klinis
berkembang.
• Babi dapat bertahan >
1 bulan, mungkin dapat
pulih, bahkan tetap
terinfeksi secara
subklinis > 70 hari.
• Setiap hewan dapat
berada pada tahap
penyakit yang berbeda
– perlu tes deteksi virus
dan antibodi dalam
program, wabah dan
pengendalian /
pemberantasan ASF
7

PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


5
E
v
a
l
u
a
s
i

10

Pembersihan Kandang & Desinfeksi

LANGKAH 1 :
EVALUASI
OUTBREAK DENGAN
A S F C O M B AT A P P

https://prevent-asf.com/
11

LANGKAH 2 : PROSES ELIMINASI ASF FASE 1


 Mulai pembersihan kering area kandang
setelah kandang dikosongkan – gunakan
sapu, sikat, sekop untuk membersihkan
sisa pakan, feses, debu kotoran, litter
dan kerak di semua area kandang
 Cari lokasi untuk mengubur ternak dan
kontaminan lainnya (termasuk alat yang
kita pakai saat pembersihan kering) –
taburi dengan kapur dan desinfektan
serta perhatikan resiko kontaminasi air,
jarak dari kandang dan hewan
liar/pemulung
12

6 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


F A S E 1 : M I N I M A L K A N K O N TA M I N A S I
 Kosongkan kandang & bersihkan dari sumber kontaminan
 Amankan lokasi tempat mengubur tadi dengan membuat pagar, juga
kendalikan hama tikus dan serangga
 Setelah selesai, lakukan dekontaminasi terhadap karyawan dan semua
peralatan yang digunakan dalam proses penguburan
 Kendaraan harus dibersihkan dan didesinfeksi
 Jika peralatan yang digunakan sulit untuk dibersihkan dan
didesinfeksi, maka sebaiknya harus dibakar

13

E L I M I N A S I F A S E 2 – D E K O N TA M I N A S I F A S I L I TA S

Ketahanan virus ASF :


 15 menit dipanaskan 70 derajat
 5 hari di ham, urin, pakan
 30 hari pada survival
 60 hari di air pada suhu ruangan
 104 hari pada daging frozen
 525 hari pada darah (4-10 derajat)
 2 tahun pada organ frozen
 6 tahun pada suhu 5 derajat tanpa
sinar

14

FASE 2…
 Pisahkan antara pekerja kandang yang masih aman dan terinfeksi
 Rendam semua permukaan kandang dengan air dan deterjen – sampai berbuih
dan menutupi semua area
 Sumber AIR – flushing semua jalur aliran air, bersihkan nosle/nipple dan biofilm
 Pupuk kandang – bersihkan semua kotoran/feses yang masih tersisa
 Proses pembersihan adalah kritis, karena akan mengoptimalkan kerja desinfektan
– bisa gunakan ATP Fluorescence detector jika memungkinkan
 90/10 RULE – 90% pembersihan dan 10% desinfeksi
 Suhu berpengaruh besar dalam proses mencuci kandang – gunakan mesin spray
dengan tekanan AIR PANAS (jika memungkinkan)
 Tunjuk supervisor yang bertanggung jawab untuk mengawasi semua proses
15

PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


7
SAMPLING SEMUA AREA KANDANG

16

C ATATA N P E N T I N G ! !
 Proses pembersihan / cleaning harus benar-benar bersih dan detail
 Harus ada proses pengeringan setelah pembersihan kandang
 Keringkan dalam 4-6 jam
 Atau gunakan heater
 Gunakan desinfektan yang sensitive terhadap ASF
 Lakukan setelah permukaan kandang benar-benar sudah kering
 Spray seluruh permukaan kandang sampai berbuih
 Perhatikan arah angin
 Pastikan semua sistem dalam proses pemberian pakan dan air minum
bersih
17

DOWNTIME

 Waktu tunggu minimal adalah 3 bulan, idealnya adalah 4 bulan atau


tergantung kondisi wabah – bersihkan tanaman/semak, pasang umpan tikus
dan serangga, taburkan kapur, test lingkungan terhadap ASF setelah 60 hari
 Pembersihan dan sanitasi area sekitar kandang juga harus diperhatikan –
gudang pakan, penampung feses/kompos, area perkantoran, dapur, asrama
karyawan dan pintu masuk
 Pastikan area dalam kandang kosong, bersih, dipanaskan – gunakan heater
 Gunakan seragam, alas kaki dan semua peralatan yang baru saat masuk ke
lokasi yang sudah bersih
 Inspeksi final sebelum repopulasi – jika OK, lakukan desinfeksi lagi dengan
thermal fogging
18

8 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


LANGKAH 3 : PROSES REPOPULASI
 Masukkan 10% populasi dahulu – beli calon indukan umur sekitar 4 bulanan
atau piglet untuk dievaluasi di lokasi kandang selama 2 bulan
 Biarkan babi mengeksplor semua area dalam kandang atau bisa
dipindahkan setiap minggu ke setiap ruangan di dalam kandang
 Lakukan monitoring dan evaluasi kemungkinan gejala ASF
 Jika mampu melewati fase percobaan selama 2 bulan dengan aman, kita
bisa mulai membeli babi selanjutnya sampai populasi yang diharapkan
 Pastikan kita membeli babi dari sumber yang terpercaya
 Monitoring dengan uji PCR dan ELISA terhadap babi yang diuji coba idealnya
dilakukan untuk memastikan status keamanan kandang kita – jika semuanya
negatif kita bisa lanjutkan proses repopulasinya
19

STUDI KASUS PROSES REPOPULASI DI CHINA


Farm XX Group :
 Populasi 6,000 induk
 Feb 2019 - 70% sample positif ASF
 Maret 2019 - mulai stamping out / depopulasi total
 April 2019 - mulai proyek repopulasi
 Mei 2019 - biosekuriti audit dan sampling sampai 4x
 Juli 2019 - test 10 ekor hewan sentinel, konfirm semua uji Elisa dan PCR negatif
 Sept 2019 - masukkan 1000 ekor, konfirm semua Uji Elisa dan PCR negatif

Proses repopulasi sampai kapasitas yang ditargetkan SUKSES dengan tahapan yang ketat
dan biaya investasi untuk upgrade management dan biosekuriti yang relatif besar !!!
20

KESIMPULAN :
 Evaluasi dan up grade/investasi fasilitas kandang serta biosekuriti
 SEMANGAT, SALING TERBUKA & OPTIMIS
 Proses cleaning dan desinfeksi semua area kandang dengan benar
 Kendaraan, pigflow, orang dan peralatan kandang, kotoran dll
 Sampling dengan benar
 Hewan, lingkungan kandang, teknik
 Zona wabah harus dipastikan sudah aman untuk memulai repopulasi
 Babi sentinel dievaluasi selama 2 bulan + monitoring uji elisa dan PCR
 Jika selama periode observasi aman, tidak muncul gejala klinis yang
mengarah ke ASF dan confirm SEMUA uji Elisa dan PCR terhadap ASF juga
hasilnya negatif (-) maka repopulasi bisa dilanjutkan
 Up grade manajemen dan biosekuriti, serta jangan lupa kendalikan
penyakit lainnya dengan program vaksinasi yang baik
 Bersiap memetik hasil panen dengan harga tinggi 21

PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


9
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi :

Drh Bintang Mas Kamdoro


Technical Service Manager Swine
PT Boehringer Ingelheim Indonesia Ingelvac HP-1
Hp. 08118289177 (call)
081226104142 (WA)
Pestiffa
Email : bintang.kamdoro@boehringer-ingelheim.com

22

10 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


By
Phaithoon Na
CPI

PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


11
12 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved
PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved
13
14 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved
PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved
15
 2Way Cross
 Hybrid Gilt –K021
PS level
 Price – as Pricelist 60
ribu/kg bobot ~100
kg.
 ADG : 100 kg at 5.5
month
 FCR (6-100) ~ 2.7-2.9)
STD. CP Feed
 Litter size : STD.

16 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


 Hybrid Boar Kode
K071
 2/3 Way Cross ( P or B)
 ADG top Herd
 FCR Standard
 Carcass : High Yield Semi
Bacon -Meat Type

PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved


17
PT. INDOVETRACO MAKMUR ABADI PT. BOEHRINGER INGELHEIM INDONESIA
Maspion Plaza Level 9 AIA CENTRAL Level 40,
Jl. Gunung Sahari Raya, Kav 20-27 Jakarta 14420 Jl. Jend. Sudirman Kav. 48A Jakarta 12930
Telp. 021-6470 12000 Fax. 021-6470 0967 Telp. 021-2555 2555 Fax. 021- 2555 2500
www.ima.co.id Email: zzJAK_Animal _Health@boehringer-ingelheim.com

18 PT Boehringer Ingelheim Indonesia rights reserved

Anda mungkin juga menyukai