Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. H. Caca Ruswandi (4002200105)
2. Riki Wardiki (4002200119)
3. Sagita Amelia Dewi (4002200121)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang telah memberi taufik dan hidayah-Nya
kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabatnya dan mudah-mudahn sampai kepada kita selaku
umatnya. Amiin
Dengan Masalah Rematik, dimana makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan
tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga. Tim penyusun menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu Tim Penyusun berharap
adanya kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Keperawatan Keluarga, berbagai pihak yang
telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini. Tim Penyusun berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi masyarakat luas.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER………………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
C. TUJUAN ......................................................................................................................... 2
D. MANFAAT ..................................................................................................................... 3
C. Etiologi ............................................................................................................................ 7
D. Patofisiologi .................................................................................................................... 8
F. Pemeriksaan Diagnostik................................................................................................ 11
G. Komplikasi .................................................................................................................... 12
H. Penatalaksanaan ............................................................................................................ 12
I. Pembedahan ................................................................................................................... 14
J. Pathway .......................................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
iii
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 36
B. Saran ............................................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.
Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan
golongan rematik.
Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan
yang banyak di derita oleh kaum lanjut usia (usia 50 tahun ke atas). Penyakit
ini lebih sering terjadi pada perempuan dan biasanya menyerang orang yang
berusia lebih dari 40 tahun (Arif Muttaqin). Rematik terutama menyerang Sendi-
Dampak dari keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya
rematik tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas hingga
terjadi hal yang paling ditakuti yaitu menimbulkan kecacatan seperti kelumpuhan
dan gangguan aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas
masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah, perubahan citra diri serta Resiko
1
juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang didunia ini menderita Rhemathoid. Diperkirakan
angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan
terjadi. Angka kejadian rematik pada tahun 2013 yang dilaporkan oleh World
Health Organization (WHO) adalah 20% dari penduduk dunia yang telah
terserang Artritis Rhemathoid, dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20
tahun dan 20% adalah mereka yang berusia 55 tahun (Wiyono, 2010).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic reumatik
7. Untuk mengetahui komplikasi pasien dengan reumatik
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari reumatik
9. Untuk mengetahui pembedahan dari kasus reumatik
10. Untuk mengetahui pathway reumatik
11. Untuk mengetahui pengkajian dari reumatik
12. Untuk mengetahui diagnosa yang dapat ditegakkan dari reumatik
13. Untuk mengetahui intervensi yang dapat dilaksanakan dari diagnosa
reumatik
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah agar mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
reumatik agar memudahkan mahasiswa mengaplikasikannya dalam sebuah
keluarga.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Reumatik
4
Ada tiga jenis sendi pada manusia dan gerakan yang dimungkinkannya
Terjadi bila batas dua buah tulang bertemu membentuk cekungan yang
akurat dan hanya dipisahkan oleh lapisan tipis jaringan fibrosa. Sendi seperti ini
2. Sendi kartilaginosa atau sendi yang bergerak sedikit (sendi tulang rawan)
Sendi tulang rawan terjadi bila dua permukaan tulang dilapisi tulang rawan
hialin dan dihubungkan oleh sebuah bantalan fibrokartilago dan ligamen yang
tersebut terletak diantara badan-badan vertebra dan antara manubrium dan badan
sternum.
Terdiri dari dua atau lebih tulang yang ujung-ujungnya dilapisi tulang rawan
hialin sendi. Terdapat rongga sendi yang mengandung cairan sinovial, yang
memberi nutrisi pada tulang rawan sendi yang tidak mengandung pembuluh darah
dan keseluruhan sendi tersebut dikelilingi kapsul fibrosa yang dilapisi membran
sinovial.
5
Membran sinovial ini melapisi seluruh interior sendi, kecuali ujung-ujung
oleh sejumlah ligamen dan sejumlah gerakan selalu bisa dihasilkan pada sendi
metakarpal.
a. Sendi pelana (hinge) memungkinkan gerakan hanya pada satu arah; misalnya
sendi siku
b. Sendi pivot memungkinkan putaran (rotasi), misalnya antara radius dan ulna
pada daerah siku dan antara vertebra servikalis I dan II yang memungkinkan
gerakan hanya pada satu arah, tetapi permukaan sendi bisa berada dalam satu
d. Sendi bola dan mangkuk (ball and socket) sendi ini dibentuk oleh sebuah
Di beberapa sendi sinovial, kavum dapat dibagi oleh sebuah diskus atau
4. Pergerakan Sendi
6
menyudut atau memutar
dan juga abduksi (menjauhi garis tengah) dan aduksi ( mendekati garis
tengah).
porosnya mendekati garis tengah) dan rotasi eksterna (menjauhi garis tengah).
Istilah supinasi dan pronasi merujuk pada gerakan memutar telapak tangan
C. Etiologi
beberapa faktor lingkungan telah lama diduga berperan dalam timbulnya penyakit
timbul karena umumnya onset penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul
7
dengan disertai oleh gambaran inflamasi yang mencolok. Walaupun hingga kini
belum berhasil dilakukan isolasi suatu mikroorganisme dari jaringan sinovial, hal
Rhemathoid antara lain adalah bakteri, mikroplasma atau virus (Nugroho, 2012).
D. Patofisiologi
Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan
degenerasi yang terlihat pada penyakit rematik. Inflamasi akan terlihat pada
merupakan proses primer dan degenerasi yang terjadi merupakan proses sekunder
sekunder. Sinovitis ini biasanya lebih ringan serta menggambarkan suatu proses
yang bebas dari kartilago artikuler yang mengalami degenerasi kendati faktor-
terhadap antigen dan merangsang proliferasi dan aktivasi sel B untuk memproduksi
8
antibody. Setelah berikatan dengan antigen, antibody yang dihasilkan akan
membentuk komplek imun yang akan berdifusi secara bebas ke dalam ruang sendi.
(Nugroho, 2012).
Fagositosi komplek imun oleh sel radang akan disertai pembentukan dan
menyebabkan erosi rawan sendi dan tulang. Radikal oksigen bebas dapat
terjadinya penurunan viskositas cairan sendi. Selain itu radikal oksigen bebas juga
proteolitik serta aktivasi jalur asam arakidonat yang akan memecah kolagen
jaringan granulasi yang terdiri dari sel fibroblast yang berproliferasi, mikrovaskuler
dan berbagai jenis sel radang. Secara histopatologis pada daerah perbatasan rawan
9
E. Manifestasi Klinis
ditemukan pada penderita Artritis Rhemathoid. Gejala ini tidak harus timbul
sekaligus pada saat yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran
3. Kekakuan dipagi hari selama lebih dari 1 jam: dapat bersifat generalisata tetapi
4. Artritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik.
Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang dan ini dapat
deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. Pada kaki terdapat
10
6. Nodula-nodula Rhemathoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada
paling sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau
nodula ini dapat juga timbul pada tempat- tempat lainnya. Adanya nodula-
nodula ini biasanya merupakan suatu petunjuk suatu penyakit yang aktif dan
lebih berat.
organ lain di luar sendi. Jantung (perikarditis), paru- paru (pleuritis), mata dan
Menurut Banton, 1998 dalam dr Setiawan dalimartha bahwa tanda dan gejala
dari rheumatoid artritis adalah nyeri pada sendi, kaku pada pagi hari, kedudukan
sendi tidak stabil dan permukaannya tidak rata, sendi tidak dapat bergerak,
F. Pemeriksaan Diagnostik
Rhemathoid, namun dapat menyokong bila terdapat keraguan atau untuk melihat
1. Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih dari 75% pasien Artritis
Rhemathoid terutama bila masih aktif. Sisanya dapat dijumpai pada pasien
3. LED meningkat.
11
4. Leukosit normal atau meningkat sedikit.
6. Trombosit meningkat.
Pada pemeriksaan rontgen, semua sendi dapat terkena, tapi yang tersering
adalah sendi metatarsofalang dan biasanya simetris. Sendi sakroiliaka juga sering
juksta artikular. Kemudian terjadi penyempitan sendi dan erosi (Nugroho, 2012).
G. Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering di jumpai adalah gastritis dan ulkus
sukar di bedakan antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya
(Nugroho, 2012).
H. Penatalaksanaan
yang harus dilakukan adalah segera berusaha untuk membina hubungan yang baik
antar pasien dengan keluargannya dengan dokter atau tim pengobatan yang
merawatnya. Tanpa hubungan yang baik ini agaknya akan sukar untuk dapat
12
memelihara ketaatan pasien untuk tetap berobat dalam suatu jangka waktu yang
9. OAINS diberikan sejak dini untuk mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi.
10. DMARD digunakan untuk melindungi rawan sendi dan tulang dari proses
mengalami remisi sempurna). Pada pihak lain sebagian besar pasien akan
beberapa masa remisi yang singkat (jenis polisiklik). Sebagian kecil lainnya
13
orang lain.
I. Pembedahan
Jika berbagai cara pengobatan telah dilakukan dan tidak berhasil serta terdapat
J. Pathway
14
BAB III
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Dasar
a. Identitas Kepala Keluarga
jam 08:35 wib. Keluhan utama yang dirasakan klien adalah nyeri pada kaki
bagian lutut dan pinggang. Riwayat penyakit sudah di rasakan sejak enam
bulan yang lalu. Nyeri bertambah saat beraktivitas fisik yang berat dan
terasa kaku saat habis bersila lama. Keluhan yang menyertai adalah rasa
SMP. Pekerjaan Ny.K setiap hari sebagai ibu rumah tangga. Tn.I memiliki
2 orang anak. An.G sebagai anak pertama berumur 19 tahun, jenis kelamin
c. Genogram
15
Tn. S
Ny.T
72 th 73 th 60 th
Tn. I Ny.K
41 th 37 th
An. G An. J
19 th 10 th
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
d. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. I termasuk kedalam tipe keluarga inti, karena dalam keluarga
16
ini terdiri dari ayah, ibu dan anak.
e. Suku Bangsa
Keluarga Tn. I termasuk suku bangsa Sunda, bahasa yang digunakan dalam
tidak memiliki pantangan, namun kebiasaan suku yang diterapkan oleh Tn.I
f. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn.I adalah agama Islam dan
Tn. I dan Ny. K sebagai pencari nafkah keluarga. Keluarga Tn. I memiliki
listrik, dan kebutuhan makan dirumah. Tn. I dan Ny. K memiliki tabungan
keluarga
17
waktu luang dengan menonton TV dan An. J dengan bermain bersama
teman-temannya.
karena anak pertama pasangan Tn. I dan Ny. K telah berada pada rentang
tugas remaja dengan tanggung jawab yang sejalan dengan maturitas remaja,
18
2) Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
dasar. Tn. “I” dan Ny. “K” mengatakan komunikasi dengan anak-
anaknya bersifat terbuka dan masing-masing anak tahu akan tugas dan
Dalam keluarga Tn.I, Tn.I memiliki penyakit rematik yang sudah diderita
selama 6 bulan.
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya, Ayah dari Tn.I yaitu Tn.S sebelum
3. DATA LINGKUNGAN
m. Karakteistik Rumah
pekarangan rumah keluarga Tn.I adalah 2400 m2. Rumah Tn. I memiliki 2
kamar, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 ruang dapur, dan 1 kamar
kedalam rumah melalui kaca dan pintu rumah, namun perputaran udara
bagus.
19
Gambar 3.2 Denah Rumah
K. Mandi
K2
Dapur
U
R
T K1
1) Pengolahan Sampah
3) Penggunaan Jamban
meter.
4) Kondisi Air
20
Keluarga Tn. I berbaur dengan tetangga-tetangga lain yang suku sunda,
Keluarga Tn. I menempati rumah yang saat ini dan tidak pernah berpindah
rumah.
4. STRUKTUR KELUARGA
Keluarga Tn. Iakan membantu dan mensuport bila ada anggota keluarga
yang mengalami masalah dimana yang menjadi power dan paling banyak
21
Tn. I sebagai kepala keluarga berperan sebagai pencari nafkah, panutan dan
Keluarga Tn. I hidup dalam nilai dan norma budaya Sunda dimana tutur
kata dan sopan santun di keluarga sangat diperhatikan. An. G dan An. J
diajarkan untuk selalu bersalaman dengan orang yang lebih tua apabila
bertemu, dan Tn. I dan Ny. K juga mendidik anak mereka dengan nilai dan
5. FUNGSI KELUARGA
u. Fungsi Afektif
keluarga yang lain. Ny. K dan Tn.I berusaha membagi rata kasih sayangnya
v. Fungsi Sosialisasi
22
bahwa Tn.I terkena Rematik tapi tidak mengetahui tentang penyakit
rematik.
2) Mengambil Keputusan
4) Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Stresor jangka pendek keluarga Tn. Idan Ny. K yaitu apabila banyak kerjaan
23
yang harus dikerjakan, dan stressor jangka panjang adalah ketika
z. Strategi Koping
7. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
Tn. I Ny. K An.G An. J
Fisik
TTVTD
NadiSuhu
110/80 mmHg 110/70 mmHg 90/60mmHg 72 100/60 mmHg 78
Pernafasan
64 x/menit 72 x/menit x/menit x/menit
36,50C 36,8 0C 38 0C 36 0C
18 x/menit
18 x/menit 20 x/menit 18 x/menit
24
BB 52 51 42 19
TB 163 153 155 143
Hitam
Hitam, bersih, Hitam, bersih, Hitam bersih,
kecoklatan,
tidak mudah tidak mudah
tidak mudah bersih, tidak
Rambut rontok dicabut
dicabut mudah dicabut
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
Mata
tidak enemis tidak enemis tidak enemis tidak enemis
Hidung Normal Normal Normal Normal
Pendengaran Pendengaran Pendengaran Pendengaran
baik, secret baik, secret baik, secret baik, secret
Telinga
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
Mulut
lembab lembab lembab lembab
Gigi palsu
Gigi palsu
tidak ada,
bersih,gigi tidak ada,
25
Nyeri kaki,
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lutut sampai
bawah keluhan keluhan keluhan
pangkal paha
lutut sampai pangkal paha, baal < 3 detik pada extremitas bawah.
8. HARAPAN KELUARGA
anggotanya, pendidikan An. G dan An. J lancar dan berkualitas, dan juga dapat
9. DATA FOKUS
26
10. SKORING MASALAH KESEHATAN
B. ANALISA DATA
Nama Klien : Tn.I
27
Klien bertanya tentang
penyakitnya
2 DS Ketidakmampuan keluarga Nyeri pada Keluarga Tn
DO
Klien tampak
memegangi
kakinya
Lutut klien tampak
kemerahan
28
Suhu sekitar lutut teraba
hangat
29
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria obyektif Intervensi Rasional
30
TUK 3 dengan kompres hangat 3. Meningkatkan relaksasi/ mengurangi
Keluarga mampu merawat 3. Berikan masase yang lembut tegangan otot
anggota keluarga untuk 4. Ajarkan teknik relaksasi dan 4. Meningkatkan relaksasi, memberikan
meningkatkan atau distraksi rasa kontrol dan mungkin meningkatkan
memperbaiki kesehatan. 5. kolaborasi pemberian obat kemampuan koping.
sesuai indikasi yang diberikan 5. Memudahkan untuk ikut serta dalam
terapi dan
mengurangi tegangan otot / spasme.
3 Resiko cedera b.d TUK 4 1. Anjurkan modifikasi lingkungan yang sehat 1. Kondisi lingkungan yang sehat dapat
ketidakmampuan keluarga Keluarga mampu dan aman menghindarkan resiko pada anggota
modifikasi lingkungan memodifikasi Lantai tidak licin dan kotor keluarga yang sakit.
lingkungan. Penerangan lampu baik (tidak gelap
dan tidak
terlalu terang)
TUK 5 1. Anjurkan kelurga untuk berobat ke Kontrol pengobatan atau rutin dalam cek
pelayanan kesehatan, dan menggunakan
Keluarga mampu asuransi kesehatan dalam berobat kesehatan dapat menghindarkan atau
memanfaatkan mengobati penyakit dalam keluarga untuk
fasilitas kesehatan menciptakan keluarga yang sehat
31
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
32
Nyeri akut b.d 30 1. Mengkaji skala nyeri P= 30 S:
ketidakmampuan November Beraktivitas berat Q= Terasa November Tn.I mengatakan nyeri pinggang
keluarga merawat 2021Jam diremas R=Sendi lutut 2021 jam dan kakiterutama saat beraktivitas
anggota keluarga 11.35 wib S=5 16.50 wib O :
yang sakit
T=Hilang timbul TD :130/80 mmHg Nadi : 86
x/menit Suhu : 36,0 C Respirasi :
2. Mengkaji keluhan yang dirasakan
20 x/menitt
klien, catat faktor yang
mempercepat dan tanda-tanda rasa Skala nyeri 5
33
sakit non verbal. dengan tarik nafas dalam A :
3. Menganjurkan klien untuk mandi Masalah belum teratasi P :Lanjutkan
air hangat, kompres sendi- sendi intervensi
yang sakit dengan kompres hangat Kaji skala nyeri
4. Mengajarkan teknik relaksasi dan
Anjurkan klien mandi air hangat
distraksi
5. Berkolaborasi pemberian obat Kolaborasi pemberian obat
34
Resiko cedera b.d 30 1. Anjurkan modifikasi lingkungan 30 S:
ketidakmampuan November yang sehat dan aman November Keluarga mengatakan sudah
keluarga modifikasi Jam 12.25 Lantai tidak licin dan kotor 2021 jam menciptakan lingkungan sehat dan
lingkungan wib Penerangan lampu baik 17.10 wib aman, tapi lantai tetap licin apabila
hujan.
2. (tidak gelap dan tidak terlalu
O:
terang)
Lingkungan terlihat bersih dan
3. Minta keluarga menunjukkan
penerangan lampu baik, tidak ada
kartu JKN
pemicu klien jatuh
A: Masalah teratasi sebagian P:
Lanjutkan intervensi
35
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan antara teori dan kasus, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada pengkajian secara teori dan kasus aspek yang dikaji sama, data
kooperatif
mau bekerjasama.
36
keluarga maupun perawat seperti tercantum dalam teori.
mengalami hembatan.
B. Saran
1. Bagi keluarga Tn. I agar tetap mempertahankan kerjasama yang telah terbina
37
DAFTAR PUSTAKA
Setiawati, Santun dan Agus Citra Dermawan. (2008). Penuntun Praktik Asuhan
EGC
Watson Roger. (2002). Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta: ECG.
6
3