Anda di halaman 1dari 2

Nama.

: April Bustomi
Nim : 0101.18.0004
Matkul : Sejarah Pendidikan Islam

Analisis bagian kedudukan SKB 3 mentri terhadap isu pendidikan agama Islam yang
di hapus kan di sekolah

Isu penghapusan pelajaran agama dari sekolah oleh pemerintahan Joko Widodo bermula


dari viralnya video seorang perempuan saat melakukan kampanye door to door di
Makassar, Sulawesi Selatan.

Video tersebut dapat dilihat melalui kanal YouTube yang dipublikasikan oleh akun
Grobogan Gokil, Rabu, 6 Maret 2019. Dalam video tersebut, tampak seorang ibu yang
mengenakan hijab tengah menjelaskan alasan memilih prabowo. Selanjutnya ia bicara
tentang nasib pendidikan agama di sekolah.  

Kepada CNN Indonesia, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin
menegaskan bahwa tidak mungkin menghapuskan pendidikan agama dari kurikulum
sekolah. 
"Di negara sekuler seperti Inggris dan sejumlah negara Eropa Barat, bahkan pelajaran
agama wajib di sekolah, baik di sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah ( public
schools) apalagi di sekolah yang diselenggarakan oleh gereja (faith based schools),"
tuturnya, dikutip dari situs kemenag.go.id

Pada tanggal 24 Maret 1975 dikeluarkan kebijakan berupa Surat Keputusan Bersama
(SKB) 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama (Prof. Dr. Mukti Ali), Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Letjen. TNI Dr. Teuku Syarif Thayeb) dan Menteri Dalam
Negeri (Jend. TNI Purn. Amir Machmud). SKB 3 Menteri yang bertemakan “Peningkatan
Mutu Pendidikan pada Madrasah” yang diterbitkan pada tahun 1975 berlaku bagi semua
jenjang madrasah, baik madrasah negeri maupun swasta, madrasah di lingkungan pondok
pesantren maupun di luar pondok pesantren. Sebagaimana namanya, tujuan utama SKB 3
menteri tersebut adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah agar sejajar dengan
sekolah-sekolah umum. Selain itu, menurut Abuddin Nata, hal keputusan bersama tersebut
merupakan langkah awal masuknya pendidikan Islam ke dalam sistem pendidikan nasional.

Secara umum isi SKB 3 menteri tersebut adalah:


1. Ijazah yang dikeluarkan oleh madrasah diakui dan mempunyai nilai yang sama dengan
ijazah dari sekolah umum.
2. Lulusan madrasah dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah umum setingkat lebih tinggi.
3. Siswa madrasah dapat pindah ke sekolah umum yang setingkat.
Hal tersebut tertuang dalam bab 2 (dua) pasal 2 (dua). Sedangkan peningkatan mutu
pendidikan pada madrasah, sebagaimana dijelaskan pada pasal 3 (tiga) ayat 1 (satu) meliputi
beberapa bidang:
1. Kurikulum,
2. Buku-buku pelajaran, alat-alat pendidikan dan sarana pendidikan pada umumnya,
3. Pengajar.
Kelahiran SKB 3 Menteri ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran dan
kecemasan umat Islam akan dihapuskannya sistem pendidikan madrasah dalam sistem
pendidikan nasional sebagai kongkurensi Keppres dan Inpres di atas. SKB ini dapat
dipandang sebagai model solusi yang di satu sisi memberikan pengakuan terhadap eksistensi
madrasah, dan di sisi lain memberikan kepastian akan berlanjutnya usaha yang mengarah
pada pembentukan sistem pendidikan nasional yang integratif.

Anda mungkin juga menyukai