Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kader Posyandu Harapan Ibu 7

Puskesmas Kebun Handil pada hari Selasa, 21 September 2021 adalah sebagai berikut.

1. Sudah berapa lama Posyandu ini berdiri dan sudah berapa lama ibu menjadi kader?
“Posyandu ini sudah ada kurang lebih dari tahun 1985, dan saya sudah jadi kader
dari mulai posyandu ini terbentuk jadi kira-kira kurang lebih 30 tahun lebih”

2. Selama menjadi kader posyandu, apakah ibu selalu mengikuti pelatihan kader posyandu
dan saat ini masih mengikutikah?
“Iya, selalu mengikuti. Dulu banyak pelatihan-pelatihan yang diadakan kadang di
rumah sakit, puskesmas, atau di kantor kelurahan. Kami ini pelatihan datangnya
giliran-giliran jadi perwakilan juga. Pernah juga pelatihan di tempat Walikota. Kalo
sekarang ini karena pandemi kan jadi pelatihan tu dibatasi dan sudah jarang juga
kalau sebelum-sebelumnya kami mengikuti pelatihan.”

3. Menurut ibu, apakah posyandu saat ini sudah berjalan dengan baik?
“Saat pelaksanaan posyandu lumayan lancar, kader-kader disini aktiflah untuk
mengurus posyandu ini tapi kalau mau dibandingkan dengan yang dulu-dulu,
posyandu sekarang ini lah mulai menurun nian jumlah anak yang datang, kalau dulu
anak yang datang bisa sampai dengan 30-40 orang tapi kalau sekarang paling hanya
18 orang lah yang datang.”

4. Apa saja kegiatan yang dilakukan di posyandu ini bu?


“Kegiatannya seperti biasalah menimbang berat badan, ngukur tinggi badan,
pemberian vitamin A, kadang-kadang juga pemberian obat cacing, dan pengisian buku
KMS itu.”

5. Apakah saat kegiatan posyandu berlangsung ada kegiatan seperti membagikan makanan
sehat atau mengadakan lomba seperti lomba balita sehat?
“Kalo makanan sehat kami selalu lah ngasih makanan tiap posyandu berlangsung itu,
kadang kan makanan yang dikasih itu roti yang dari puskesmas, tapi kalau ga ada
makanan yang dari puskesmas itu kami buat makanan sendiri untuk anak-anak yang di
posyandu. Untuk lomba balita sehat sebenarnya dulu ada tapi sudah tidak dijalankan
lagi soalnya yang ikut juga sedikit dan kadang juga ga ada jadi ga diadakan lagi.”
6. Makanan yang biasanya dibuat biasanya bervariasikah Bu untuk anak-anak di
Posyandu ini?
“Iya, kami kadang-kadang buat bubur kacang hijau, agar-agar coklat dikasih susu,
telur rebus, nasi kuning, dan makanan-makanan lain yang bisa dimakan anak-anak.”

7. Selama posyandu ini berjalan apakah ada kendala yang dihadapi seperti kendala dari
kader atau ibu yang memiliki anak balita atau bahkan dari sarana dan prasarana?
“Kalau kendala dari kader-kader kami rasanya tidak ada karena kami aktif teruslah
untuk posyandu sama kasih informasi tentang jadwal posyandu ke ibu-ibu daerah sini,
tapi kalau masalah lain yang kami rasakan makin kesini posyandu kami ini makin sepi
banyak ibu yang tidak membawa balitanya ke posyandu padahal kan sebenarnya itu
untuk kepentingan kesehatan anaknya itulah. Kalau sekarang ini balita yang datang ke
posyandu paling hanya 8 orang selebihnya tu ga ada datang-datang padahal kadang
udah ditungguin tapi ga datang juga. Ada juga ibu yang punya anak balita bulan ini
datang, Kalau dari segi sarana dan prasarana dari posyandu kami ini untuk
timbangan sudah banyak yang rusak, tidak ada meteran untuk mengukur lingkar
kepala, dan pengadaan seperti kursi dan meja yang sudah diajukan ke kelurahan
masih belum ada jawaban padahal sudah setahun lebih.”

8. Untuk kendala tadi, Ibu mengatakan kalau saat ini posyandu sudah sepi dan banyak
orang tua yang memiliki anak balita tidak membawa anaknya ke posyandu, kira-kira
dari mereka alasannya apa ya Bu?
“Alasannya macam-macam, ada yang anaknya lagi tidur, ibu nya tidak di rumah,
sedang bekerja, ada yang sedang berkunjung ke rumah keluarga, ada juga yang
ibunya merasa malu karena timbangan anaknya dak naik-naik, ada ibu yang tidak mau
membawa anaknya karena waktu di timbang anaknya nangis, lalu ada juga ibu yang
bilang kalau anaknya sudah ditimbang dan diukur di tempat lain atau waktu berobat di
klinik atau puskesmas.”

9. Kalau semisalnya untuk balita yang sudah dibawa ke fasilitas kesehatan lain untuk
ditimbang atau diukur berat badan dan tinggi badan, apakah ibu kader disini ada
mendata berat badan dan tinggi badan mereka Bu?
“Kami ga mendata itu paling mereka bilang sudah dicatat di buku KMS yang mereka
punya itu.”
10. Di daerah sini rata-rata ibu yang memiliki anak balita bekerja atau ibu rumah tangga ya
Bu?
“Rata-rata disini ibu rumah tangga tapi ada juga yang kerja dengan orang, ada juga
yang kerja karyawan toko jadi sepertinya yang kerja tu agak susah untuk izin gitu
kalau mau bawa anak ke posyandu.”

11. Kira-kira dengan kondisi saat ini menurut Ibu solusi apa yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kendala dalam pelaksanaan posyandu ini?
“Kalau solusi yang kami lakukan paling hanya saling mengajak ibu-ibu untuk datang
ke posyandu misalnya dari grup WA lalu nanti kalau waktu ketemu lagi belanja di
warung, atau waktu kumpul sore-sore, atau waktu kami ada acara yasinan biasanya
kami ajak nanti jangan lupa datang ke posyandu tanggal sekian gitu tapi itulah masih
juga posyandunya sepi banyak yang tidak datang anak-anaknya.”

12. Apakah pernah dilaksanakan program janji temu dengan orang tua balita yang tidak
datang ke posyandu?
“Kalau janji temu tu ada biasanya kalau kami mau ngedata dan ngebagiin vitamin A
atau obat cacing untuk anak balita itu nah biasanya langsung kami bawa timbangan
sekalian untuk ngukur berat badan anak. Tapi kalau untuk rutin setiap bulan datang ke
rumah-rumah anak yang ga datang posyandu ga kami lakukan dan sepertinya juga
tidak efektif kami seperti itu.”

13. Apakah saat ini sudah ada grup WhatsApp? Apakah itu efektif dan berjalan dengan
baik?
“Sudah ada kalau untuk grup WA. Kalau ada jadwal posyandu itu kami kabarinlah di
grup kapan jadwalnya itu, biasanya kami ngabari dua hari sebelum dan sehari
sebelum. Mereka ada yang ngerespon tapi ada juga yang diam saja, dan waktu hari H
posyandu tu dak banyak yang datang paling ada cuma 8 orang balita yang datang.”

14. Kalau KMS waktu datang ke posyandu dibawa semuakah Bu?


“Bawa semua, ada juga yang dititipin ke kami kader disini karena takut kelupaan atau
rusak kalau dirumah karena punya anak kecil di rumah.”

Anda mungkin juga menyukai