Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

ACARA III PERBEDAAN JENIS HAMA PADA GULMA DAN TANAMAN


BUDIDAYA DI SEKITAR RUMAH

Oleh

Dian Apriani

C1M019033

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS MATARAM
Pendahuluan

Hama merupakan salah satu jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) yang
karena aktivitasnya dapat merusak tanaman dan menyebabkan kerugian pada
tanaman. Serangan hama ini dapat terjadi mulai dari benih hingga pasca panen (hama
gudang). Hama dapat diartikan dalam artian luas dan sempit. Pengertian hama dalam
artian luas merupakan semua bentuk macam gangguan yang dapat menyebabkan
kerusakan dan kerugian pada manusia, ternak dan tanaman. Sedangkan pengertian
hama dalam artian sempit adalah semua jenis hewan yang berpotensi mengganggu
pada kegiatan budidaya tanaman yang berakibat merusak tanaman dan menurunkan
produksi tanaman secara ekonomi ( Hasibuan, Rosma. 2003)

Serangga hama dapat berdampak buruk pada produksi pertanian. Serangan hama
dapat menyebabkan permasalahan karena hama merusak tanaman dan menurunkan
produksi tanaman, menyebabkan parasit pada temak, dan menjadi parasit yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Hama yang merupakan sebagian besar berasal
dari kelas insekta (kelompok serangga). Dan sebagian kecil lainnya berasal dari
hewan vertebrata seperti: babi, tikus,monyet dan lain sebagainya. ( Wati, 2021.)

Kerusakan oleh serangga dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kerusakan langsung
dan kerusakan tidak langsung. Kerusakan langsung terdiri dari konsumsi bahanyang
disimpan oleh serangga, kontaminasi oleh serangga dewasa, pupa, larva, telur, kulit
telur, dan bagian tubuhnya, serta kerusakan wadah bahan yang disimpan. Kerusakan
tidak langsung antara lain adalah timbulnya panas akibat metabolisme serta
berkembangnyakapang dan mikroba-mikroba lainnya. Setiap golongan hewan dalam
menimbulkan kerusakan pada tanaman dapat memberikan gejala kerusakan yang
sama ataupun berbeda pada satu jenis tanaman atau beda jenis tanamannya. Gejala
kerusakan juga mungkin sama dengan gejala yang disebabkan oleh golongan
pathogen (penyebab penyakit) atau faktor fisik lainnya. . Kondisi yang demikian itu
perlu dilakukan Identifikasi atau pengenalan jenis hama yang benar. Karena salah
dalam melakukan identifikasi maka salah pula dalam mengambil keputusan dalam
teknik pengendaliannya

Tidak hanya menyerang tanaman budidaya hama juga dapat menyerang gulma.
Gulma dapat menjadi rumah sekaligus makanan dan tempat berkembangbiaknya
hama, sama seperti tanaman budidaya. Ada beberapa jenis hama yang menyerang
tanaman budidaya dan juga menyerang gulma, contohnya seperti belalang, tapi ada
juga beberapa jenis hama yang hanya menyerang gulma saja, biasanya gulma yang
bersal dari keluarga ipomoea.

Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui perbedaan jenis hama pada gulma dan pada tanaman budidaya di
sekitar rumah

Alat dan bahan

 Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu :

Hp android dan alat tulis

 Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu :

Hama yang dicari disekitar rumah

Pelaksanaan praktikum

Praktikum ini dilakukan dengan mengambil gambar dari hama disekitar rumah
menggunakan hp android, kemudian dilakukan pengamatan terhadap hama, hasil
pengamatan ditulis pada alat tulis yang sudah disediakan.
Hasil dan pembahasan

Deskripsi hama :
berwarna hijau hingga coklat, Memiliki
dua pasang sayap, yaitu sayap depan
dan sayap belakang. Sayap depan tebal
dan permukaan luarnya halus,
sedangkan sayap belakang tipis seperti
selaput. Tipe mulut penggigit
pengunyah, hama ini menggigit daun
dari arah luar. Hama ini memiliki
metamorfose sempurna.
Hama ini menyerang tanaman muda dan
tua dengan merusak tanaman pada

Gambar 1. Hama belalang pada bagian daun dan pucuk. Kadang-kadang


tanaman padi pada musim kering dapat menyebabkan
kerusakan parah. Alat mulutnya bertipe
penggigit pengunyah, daun yang
dimakan menjadi berlubang-lubang,
tulang daun dan urat-urat daun tidak
dimakan. Gejalanya kadang-kadang sulit
dibedakan dengan gejala lubanglubang
kerusakan daun oleh serangan ulat
daun. Lubang akibat serangan belalang
tepinya bergerigi kasar tidak beraturan,
sedangkan akibat serangan ulat lebih
halus. Tanaman inang lainnya, antara
lain adalah padi, kapas, jati, kelapa, kopi,
cokelat, jarak, wijen, ketela, waru, kapuk,
nangka, karet, jagung, dan pisang.
Melalui proses perkawinan, belalang
berkembang biak dengan cara bertelur
dan bisa menghasilkan telur hingga 300
butir. Telur akan menetas dan menjadi
nimfa yang hanya mempunyai
kemungkinan hidup sekitar 50% akibat
predator seperti burung, tikus, dan kadal.
Daur hidup belalang meliputi proses
metamorfosis tidak sempurna.
Metamorfosis tidak sempurna atau
Hermimetabola adalah proses
berkembang yang melalui tahap telur
yang menetas menjadi nimfa, dan
tumbuh menjadi imago atau dewasa.

Posisi taksonomi
Nama ilmiah: Caelifera
Kelas: Insecta
Kerajaan: Animalia
Ordo: Orthoptera
Filum: Arthropoda

Jumlah individu hama : 3

Bagian tanaman yang diserang : Daun

Deskripsi hama :
Kutu Putih merupakan hama yang
bersifat partenogenetik telitoki. Artinya,
semua keturunan yang dihasilkan hewan
tersebut adalah betina dan setiap kutu
bisa menghasilkan keturunan. Kutu putih
dewasa memiliki tubuh berwarna merah
muda dengan bentuk oval yang tertutup
tepung putih berlilin dengan mata relatif
berkembang dan tungkai berkembang
biak dengan ukuran yang sama. Hama
ini menimbulkan kerusakan secara
langsung dengan mengisap cairan
tanaman, dan pada tingkat kerusakan
berat dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan tanaman serta
menimbulkan kerontokan buah muda.
Kotoran yang dikeluarkan kutu
Gambar 2. Hama kutu putih pada
mengandung embun madu sebagai
tanaman srikaya
tempat hidup cendawan jelaga. Akibat
serangan kutu putih menyebabkan
pertumbuhan tanaman merana dan
bunga maupun buah rontok. Kutu
berbentuk oval dan pada bagian
punggung terdapat garis-garis yang
diselimuti lapisan lilin tipis. Nimfa muda
sangat aktif bergerak dan bergerombol
selama 4 minggu pertama. Nimfa
menjadi dewasa setelah 37--50 hari.
Sebanyak 270 embrio berkembang
dalam tubuh induknya, tetapi yang
berhasil menjadi dewasa hanya 30 ekor.
Kutu jantan sangat jarang dijumpai. Kutu
berkembang biak secara
parthenogenesis (tanpa kawin). Masa
peletakan telur selama 4--5 minggu.
Tanaman inang lain adalah jeruk,
anggur, kopi, kakao, kapok, dadap,
jambu biji, bunga kupu-kupu (Bauhinia
sp.).

Posisi taksonomi :
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Super famili : Coccoidea
Famili : Pseudococcidae

Jumlah Individu : 78

Bagian tanaman yang diserang : Buah

Deskripsi hama :
ectocoris diophthalmus , umumnya
dikenal sebagai Hibiscus Harlequin Bug
atau Cotton Harlequin Bug, adalah satu-
satunya anggota genus Tectocoris . Ini
adalah serangga berbentuk perisai
cembung dan bulat berwarna cerah
dengan kilau logam yang tumbuh sekitar
20 mm. Betina dewasa sebagian besar
Gambar 3. Hama Hibiscus Harlequin berwarna oranye dan jantan berwarna
Bug pada tanaman jarak biru dan merah atau oranye, sedangkan
nimfa biasanya berwarna hijau metalik
dan ungu. Warnanya cukup bervariasi,
dan percobaan menunjukkan bahwa
variasi warna dapat mengurangi
pemangsaan burung, terutama pada
tahap yang belum dewasa. Tingkat
variasi yang ekstrim ini sedemikian rupa
sehingga para ahli taksonomi yang
berbeda, sejak tahun 1781,
mendeskripsikan spesies ini dengan
nama baru yang berbeda setidaknya 16
kali, beberapa dari nama-nama
supernumerary ini tetap digunakan
sampai tahun 2006, ketika akhirnya
dipastikan bahwa mereka semua adalah
bentuk warna dari organisme tunggal.
Hal ini umum di Australia Timur, New
Guinea dan beberapa Kepulauan Pasifik
di habitat mulai dari daerah perkotaan
hingga pertanian dan pesisir. Serangga
Hibiscus Harlequin memakan banyak
spesies dari keluarga Malvaceae , serta
kapas yang dibudidayakan. Mereka juga
akan memakan bunga pohon api
Illawarra , grevillea dan anakan
bottlebrush . Mereka menusuk batang
pucuk muda dan menyedot getahnya.
Betina bertelur di sekitar batang
tanaman kembang sepatu dan kemudian
menjaganya sampai menetas.

Posisi taksonomi :
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Hemiptera
Family: Scutelleridae
Genus: Tectocoris
Species: T. Diophthalmus

Jumlah individu : 28

Bagian tanaman yang diserang : Buah

Deskripsi hama :
Aspidimorpha adalah genus kumbang
Dunia Lama besar milik keluarga
Chrysomelidae; ada sekitar 200 spesies.
Nama genus sering salah eja sebagai
"Aspidomorpha", karena perubahan
ejaan yang tidak dapat dibenarkan pada
tahun 1848. Aspidomorpha merupakan
salah satu serangga yang hidup
kosmopolit pada berbagai jenis tanaman
dalam keluarga ipomea dan konvolusi
bahkan juga sering dijumpai menyerang
tanaman famili cucurbitaceae pada
Gambar 4. Hama Aspidimorpha pada beberapa daerah di provinsi Bengkulu
tanaman (gulma) Ipomoea carnea Amira list dapat di kriteria kan sebagai
hama utama pada tanaman ketela
rambat dengan intensitas serangan 40%
sampai 65% dan prediksi penurunan
produksi umbi antara 12 sampai 18,50%
aspidomorpha memiliki metamorfosis
sempurna terdiri dari stadia telur larva
pupa dan Imago telur sampai emergency
pupa selama 75 sampai 8 02 hari masa
reproduktif Imago 8 sampai 12 hari
sehingga panjang siklus 83-94 hari
stadia telur berbentuk oval warna kuning
kemerahan dan berada dalam
pembungkus berwarna kecoklatan
periode stadia telur berlangsung selama
8 sampai 10 hari stadia larva terdiri dari
enam instan yang masing-masing
berlangsung 6 sampai 14 hari
sedangkan pupa berwarna kekuningan
bagian punggung terdapat bulu halus
berwarna kehitaman berlangsung
selama 10 sampai 14 hari setelah dia
dewasa Imago berbentuk seperti kura-
kura dengan elytra lebih besar berwarna
bening upaya pengendalian hama ini
terutama pada tanaman ketela rambat
umumnya dilakukan dengan insektisida
sistemik.

Posisi taksonomi :
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Coleoptera
Family: Chrysomelidae
Subfamily: Cassidinae
Genus: Aspidimorpha

Jumlah individu : 27

Bagian tanaman yang diserang : Daun

Deskripsi hama :
Jewel bugs adalah serangga berbentuk
oval berukuran kecil hingga sedang
dengan panjang tubuh rata-rata 5 hingga
20 mm (0,20 hingga 0,79 in). Mereka
dapat dengan mudah dibedakan dari
kutu busuk (Pentatomidae) karena
bagian terakhir yang membesar seperti
perisai dari dada mereka (dikenal
sebagai scutellum, bahasa Latin untuk
Ganbar 5. Hama Jewel bugs pada "perisai kecil") sepenuhnya menutupi
tumbuhan ipomoea carnea perut dan sayap.
Meskipun mirip dengan kumbang,
serangga permata adalah hemiptera
atau serangga sejati. Scutellum adalah
perpanjangan dari thorax, tidak seperti
elytra kumbang yang sayap depan
mengeras. Dengan demikian, kutu
permata memiliki empat sayap membran
di bawah scutellum, berbeda dengan
dua sayap pada kumbang. Scutellum
pada serangga permata juga tidak
memiliki bagian di tengah dan dengan
demikian tidak 'terbelah' ketika mereka
terbang seperti pada kumbang.Kepala
serangga permata berbentuk segitiga
dan antenanya memiliki tiga hingga lima
segmen. Seperti semua heteropteran,
kutu permata dicirikan oleh bagian mulut
seperti paruh yang tersegmentasi
(dikenal sebagai mimbar). Selama
makan, serangga permata
menyuntikkan enzim proteolitik dalam air
liur mereka ke dalam tanaman,
mencerna materi tanaman menjadi
bentuk cair yang kemudian mereka
hisap. Tarsus memiliki tiga segmen
(tarsomere). Meskipun beberapa
spesies cukup menjemukan, serangga
ini sering kali berwarna cemerlang,
menunjukkan berbagai warna metalik
warna-warni yang berubah dengan
sudut pandang. Warna adalah hasil dari
kombinasi faktor cahaya. Beberapa
spesies seperti Chrysocoris stockerus
dan Scutellera nobilis menampilkan
warna dari beberapa lapisan tipis kitin
berpigmen. Warna sering berubah atau
menjadi lebih kusam ketika spesimen
dikeringkan, karena lapisan chitinous
paling atas menjadi buram dan
mengaburkan warna lapisan bawah.
Warna dapat dipulihkan dengan
membasahi permukaan dengan air.
Jewel bugs memakan tanaman
(phytophagous). Telur diletakkan dalam
kelompok kompak. berbentuk bulat atau
berbentuk tong dengan di bagian atas
(dikenal sebagai operkulum). Telur inj
juga memiliki cincin tonjolan kecil di
dekat tutupan yang disebut mikropilar.
bentuk ini memudahkan perjalanan
sperma ke dalam sel telur untuk
pembuahan dan memungkinkan
pertukaran gas dari dalam sel telur dan
dunia luar untuk embrio. Telurnya
berwarna putih atau krem saat baru
diletakkan tetapi bisa berubah warna
saat embrio matang. Saat menetas,
prolarva (embrio lanjut) keluar dari telur
dengan membuka tutupnya melalui
gerakan peristaltik dan dengan bantuan
struktur internal berbentuk T di dalam
telur. Seperti semua hemiptera, kutu
permata mengalami metamorfosis tidak
sempurna (hemimetabola) dan tidak
memiliki tahap larva dan kepompong.
Sebaliknya orang dewasa berkembang
dari beberapa tahap (instars) nimfa
(biasanya lima) melalui molting berturut-
turut (ecdysis). Nimfa menyerupai orang
dewasa kecuali untuk ukuran dan tidak
adanya sayap. Mereka dapat memiliki
warna atau pola yang berbeda dari orang
dewasa. Sekresi kimia dari kelenjar
eksokrin perut atau sternal punggung
digunakan untuk menarik pasangan oleh
spesies serangga permata tertentu.
Dalam genera tertentu (seperti
Tectocoris, Psacasta, Odontoscelis, dan
Irochrotus), serangga jantan memiliki
kelenjar uniseluler khusus di perut yang
dikenal sebagai androconia (tunggal:
androconium). Serangga Betina memiliki
spermatheca, kelenjar ektodermal yang
membuka ke saluran telur. Ini berfungsi
sebagai penyimpanan sperma disimpan
oleh serangga jantan. Di dalamnya
terdapat kelenjar-kelenjar yang dapat
memelihara spermatozoa hingga dapat
dilepaskan untuk membuahi sel telur.

Posisi taksonomi :
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Hemiptera
Suborder: Heteroptera
Infraorder: Pentatomomorpha
Superfamily: Pentatomoidea
Family: Scutelleridae

Jumlah individu : 1

Bagian tanaman yang diserang : daun

Deskripsi hama :
Coelophora inaequalis, ladybird variabel,
kumbang lady Australia umum atau
ladybug Australia umum adalah spesies
ladybird endemik ke Australia, Oceania,
dan Asia Selatan. Ladybird variabel
mendapatkan namanya dari tanda hitam
pada elytra dewasa, yang bervariasi dari
satu orang ke orang lain.
serangga ini memiliki 2 kombinasi
warna , memiliki panjang sekitar lima
Gambar 6. Hama kumbang lady
milimeter. Kepala, prothorax (bagian
australia pada tumbuhan ipomea carnea
pertama tubuh tengah) dan elytra
(penutup sayap) berwarna oranye dan
hitam dengan tanda hitam membentuk
salib pada setiap elytron. Di bawah elytra
adalah sepasang sayap yang digunakan
untuk terbang. Kaki berwarna hitam di
pangkalnya dan coklat pertengahan di
segmen distal. Kepala kecil memiliki
sepasang mata majemuk dan dua
antena pendek. Antena dan palpus juga
berwarna coklat. Kepik betina bertelur
dengan telur berwarna kuning, diletakan
pada permukaan bawah daun. Larvanya
panjang. Larva yang baru menetas
berwarna abu-abu gelap dan memiliki
tuberkel pendek berwarna gelap. Larva
yang lebih tua memiliki area berwarna
putih dan kuning pucat. Segmen perut
pertama berwarna putih di bagian lateral,
sedangkan segmen perut keempat
berwarna putih di bagian atas dan
samping. Ada tiga pasang kaki. Larva
juga menggunakan ujung perut untuk
memegang substrat tempat mereka
berjalan. Saat larva tumbuh, ia berganti
kulit (berganti kulit). Ada empat instar
larva (tahap). Ketika instar larva keempat
sudah dewasa, ia menempelkan dirinya
ke tempat terlindung pada tanaman dan
meranggas menjadi kepompong. Warna
latar belakang pupa bervariasi dari pucat
hingga coklat pertengahan. Bintik-bintik
hitam dan bercak-bercak lebih tajam
pada kepompong pucat. Kulit larva yang
sudah berganti kulit tetap berada di
dasar pupa. Orang dewasa menetas dari
kepompong dan kawin. Lamanya waktu
setiap tahap kehidupan tergantung pada
suhu, menjadi lebih pendek pada suhu
yang lebih tinggi.

Posisi taksonomi :
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Coleoptera
Family: Coccinellidae
Genus: Coelophora
Species: C. Inaequalis

Jumlah individu : 3

Bagian tanaman yang diserang : Daun

Tabel 1. Jenis dan jumlah individu hama ditanaman budidaya dan gulma

No Jenis hama Jumlah individu

Tanaman budidaya Gulma


1 Orthoptera 3 0
2 Hemiptera 106 1
3 Coleoptera 0 27
4 Coccinellidae 0 3
Total 109 31

Dari praktikum kali ini dia mati 6 jenis hama yang dibagi dalam tiga hama
tanaman budidaya dan 3 hama gulma. Hama tanaman budidaya yang pertama adalah
belalang yang menyerang daun tanaman padi belalang berasal dari ordo orthoptera
memiliki tipe mulut penggigit pengunyah, hama ini terbilang cukup umum untuk
tanaman budidaya dan memiliki tanaman inang yang cukup banyak meliputi kapas,
jati, kelapa, kopi, coklat, jarak, wijen, ketela, waru, kapuk, nangka, karet, jagung dan
pisang. Hama tanaman budidaya yang kedua adalah hama kutu putih pada buah
tanaman srikaya, hama ini berasal dari ordo hemiptera, sama seperti belalang hama
ini dapat ditemui hampir di semua tanaman budidaya meliputi jeruk, kopi, anggur,
kakao, kapuk, dadap, jambu biji dan lain-lain. Hama pada tanaman budidaya yang
terakhir adalah hama hibiskus Harlequin bug pada tanaman jarak, hama ini umumnya
memiliki tanaman inang yang berasal dari keluarga malvaceae.

Selanjutnya diamati tiga jenis hama dari gulma hama yang pertama kali diamati
adalah hama aspidomorpha pada tanaman ipomoea carnea, hama ini berasal dari
ordo coleoptera, hama ini hidup kosmopolit pada berbagai jenis tanaman dalam
keluarga ipomea dan konvolusi bahkan juga sering dijumpai menyerang tanaman dari
famili cucurbitaceae. Hama kedua yang diamati adalah hama Jewel bugs pada
tumbuhan ipomoea carnea, hama ini berasal dari ordo hemiptera, sama seperti
aspidomorpha hama ini seringkali dijumpai menyerang tumbuhan dari keluarga
ipomoea. Sama yang terakhir kali diamati pada praktikum kali ini adalah kumbang lady
Australia, hama ini berasal dari ordo coleoptera, sama seperti hama yang menyerang
gulma di atas sama ini juga biasanya dijumpai menyerang tumbuhan dari keluarga
ipomea .

Hama yang menyerang tanaman budidaya dan hama yang menyerang gulma
berbeda. Hal ini disebabkan karena hama yang menyerang gulma cenderung lebih
menyukai tumbuhan yang berasal dari keluarga ipomoea berbeda dengan tanaman
budidaya yang memiliki banyak tanaman inang, tidak ada sama yang ditemukan yang
berada di kedua jenis tanaman baik yang ada pada tanaman budidaya maupun yang
ada pada gulma.

Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jenis hama yang
menyerang tanaman budidaya dan gulma berbeda, dari ordo orthoptera terdapat 3
individu hama yang menyerang tanaman budidaya, dari ordo hemiptera terdapat 106
individu hama yang menyerang tanaman budidaya dan satu individu yang menyerang
gulma, dari ordo coleoptera terdapat 27 individu yang menyerang gulma dan dari ordo
coccinellidae terdapat 3 individu yang menyerang gulma, total terdapat 109 ekor hama
yang menyerang tanaman budidaya dan 31 ekor hama yang menyerang gulma.

Daftar Pustaka

Hasibuan, Rosma. "PENGENDALIAN HAMA TERPADU (BUKU AJAR)." (2003). Wati,


Cheppy, et al. Hama dan Penyakit Tanaman. Yayasan Kita Menulis, 2021.

Anda mungkin juga menyukai