Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Jumlah Uang Beredar dan Kebijakan Moneter

Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

Ekonomi Makro

Dosen: Fitriana Dewi Sumaryana, SE., MBA.

DISUSUN OLEH :
Kelompok :3
Anggota :
1. Noer Fitriani (C1200071)
2. Firda Kurnia R. (C1200086)
3. Senda Fahmi (C1200102)
4. Rini Nur Khotijah (C1200105)
5. Nur Wildan W. (C1200113)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa, karena
atas Berkat dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini
yang berjudul “Jumlah Uang Yang Beredar Dan Kebijakan Moneter”.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Ekonomi Makro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Ekonomi Makro bagi para pembaca dan bagi penulis.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami menerima kritik serta saran dari pembaca, agar makalah ini
nantinya menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Jatinangor, 07 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................2
Jumlah Uang Beredar dan Kebijakan Moneter........................................................4
A. Jumlah Uang Beredar....................................................................................4
1. Pengertian Jumlah Uang Beredar..............................................................4
2. Data Jumlah Uang Beredar........................................................................4
B. Kebijakan Moneter........................................................................................5
1. Pengertian Kebijakan Moneter..................................................................5
2. Tujuan Kebijakan Moneter........................................................................6
3. Jenis Jenis Kebijakan Moneter..................................................................7
4. Instrumen Kebijakan Moneter...................................................................8
5. Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia.................................................10

3
Jumlah Uang Beredar dan Kebijakan Moneter

A. Jumlah Uang Beredar

1. Pengertian Jumlah Uang Beredar


Jumlah uang beredar menurut Rahardja dan Manurung (2008:324) adalah
nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat. Jumlah uang beredar
dalam arti sempit (narrow money) adalah jumlah uang beredar yang terdiri dari
uang kartal dan uang giral.

Rahardja dan Manurung (2008:325) menyatakan bahwa secara teknis uang


beredar adalah uang yang benar-benar berada di tangan masyarakat.
Perkembangan jumlah uang beredar mencerminkan perkembangan
perekonomian. Perekonomian yang tumbuh dan berkembang menyebabkan
jumlah uang beredar juga bertambah. Apabila perekonomian semakin maju,
porsi penggunaan uang kartal (uang kertas dan logam) semakin sedikit,
digantikan uang giral.

2. Data Jumlah Uang Beredar


Uang Beredar (Milyar Rupiah)
2021
Ja Fe M Ap Me Ju Jul Ag Se O No De Ta
nu br are ril i ni i ust pte kt ve se hu
ari ua t us mb ob m m na
ri er er be be n
r r
Uang 71 69 69 73 74 73 75 75 74 - - - -
Kartal 25 82 24 28 36 91 87 06 86
27. 25. 59. 57. 54. 04. 92. 51. 16.
34 26 63 76 60 62 70 76 24
Uang 10 10 11 11 11 11 11 11 12 - - - -
Giral 49 86 34 18 18 76 74 87 19
76 53 91 30 23 42 58 87 81
6.4 6.6 3.1 7.3 2.7 2.9 8.4 9.5 8.1
6 1 3 6 1 5 9 2 3
Jumlah 17 17 18 18 18 19 19 19 19 - - - -
(M1) 62 84 27 51 61 15 33 38 68

1
29 76 37 16 88 52 38 53 43
3.8 1.8 2.7 5.1 7.3 7.5 1.1 1.2 4.3
0 7 6 2 0 7 9 8 7
Uang 49 50 50 50 51 51 51 52 53 - - - -
Kuasi 77 05 42 88 14 87 98 39 11
44 66 45 49 81 62 73 76 39
9.4 2.7 3.0 9.5 9.0 6.7 2.5 0.8 7.6
5 6 4 3 4 7 8 1 1
Surat 21 20 18 17 18 16 17 20 21 - - - -
Berhar 27 04 20 63 16 45 05 60 08
ga 4.2 5.4 0.7 3.5 5.0 7.2 9.2 2.6 8.6
Selain 1 8 3 2 1 7 0 8 6
Saham
Jumlah 67 68 68 69 69 71 71 71 73 - - - -
(M2) 61 10 88 57 94 19 49 98 00
01 47 02 29 87 61 17 89 92
7.4 0.1 6.5 8.1 1.3 1.6 2.9 4.7 0.6
7 1 4 7 6 1 6 8 4

B. Kebijakan Moneter

1. Pengertian Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam
rangka menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan
dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat.

Pada dasarnya kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan yang


bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi tinggi,
stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal
(keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro,
yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja,
kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila
kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter
dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan
moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil.

2
Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ketersediaan
uang suatu negara. Karena persediaan uang negara mempengaruhi berbagai
aktivitas ekonomi, seperti inflasi, suku bunga bank, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, penanggung jawab dan pelaksana kebijakan moneter di


Indonesia yaitu Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. Hal ini didasari
pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 mengenai Kebijakan Moneter Bank
Indonesia.

Selain kebijakan moneter, terdapat kebijakan fiskal yang juga berguna


dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Bedanya, kebijakan fiskal
merupakan keputusan yang berfokus pada pendapatan dan pengeluaran negara.
Penerapan kebijakan fiskal dapat dilihat melalui pengelolaan pajak dan APBN.
Sementara, kebijakan moneter di Indonesia bisa diperhatikan melalui kebijakan
diskonto, suku bunga bank, dan sebagainya.

2. Tujuan Kebijakan Moneter


Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang
Kebijakan Moneter Bank Indonesia, tujuan kebijakan moneter yang utama yakni
menjaga kestabilan nilai rupiah. Demi mewujudkan hal tersebut, banyak aspek
yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter Bank
Indonesia. Di bawah ini berbagai tujuan kebijakan moneter adalah berikut ini.

a. Menjamin Stabilitas Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus berjalan dengan terkontrol dan


berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan melalui keseimbangan arus
barang/jasa dengan peredaran uang. Oleh karena itu, tujuan kebijakan
moneter adalah menjaga stabilitas ekonomi melalui pengaturan dan
penetapan terkait peredaran uang di masyarakat.

b. Mengendalikan Inflasi

Agar inflasi dapat ditekan, maka Bank Indonesia menetapkan kebijakan


bertujuan mengurangi uang yang beredar di masyarakat dan menjaga

3
ketersediaan uang di bank. Sehingga, salah satu tujuan kebijakan moneter
adalah mengendalikan inflasi.

c. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan

Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia berikutnya yaitu meningkatkan


lapangan pekerjaan. Kestabilan peredaran uang membuat aktivitas produksi
meningkat. Dengan naiknya kegiatan produksi, maka diperlukan sumber
daya manusia dalam pengelolaannya. Sehingga hal ini mampu menyerap
tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.

d. Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar

Tujuan kebijakan moneter diharapkan mampu melindungi stabilitas harga


pasar. Ketika harga stabil maka menumbuhkan rasa percaya masyarakat
terhadap tingkat harga sekarang dan di masa mendatang. Sehingga tingkat
daya beli antar periode tetap sama. Kestabilan harga ini bisa diatur melalui
keseimbangan peredaran uang, permintaan barang, dan produksi barang.

e. Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional

Kebijakan moneter tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi


dalam negeri saja, namun juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan
moneter adalah menjaga keseimbangan neraca pembayaran Internasional.
Hal ini dapat diwujudkan melalui kestabilan jumlah barang ekspor dan
impor sama besarnya. Oleh sebab itu, tak heran pemerintah sering
melakukan devaluasi dalam hal ini.

f. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Seluruh dampak atas kebijakan moneter diharapkan mampu mendorong


pertumbuhan ekonomi. Sebab demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan
berbagai kesuksesan tiap komponen. Misalnya seperti, tersedia lapangan
pekerjaan, kontrol tingkat inflasi, aktivitas produksi dan permintaan barang,
dan lainnya.

4
3. Jenis Jenis Kebijakan Moneter
Dalam mengambil keputusan terkait peredaran uang, Bank Indonesia
menggunakan dua jenis kebijakan moneter. Uraian penjelasannya sebagai
berikut.

a. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary expansive policy)

Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan


peredaran uang dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan moneter
ekspansif. Dalam hal ini, tujuan utamanya meningkatkan peredaran uang di
masyarakat sehingga roda perekonomian meningkat.

Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui peningkatan pembelian


sekuritas pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku bunga,
menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak
hanya merangsang kegiatan bisnis atau daya beli konsumen, tetapi juga
mengurangi tingkat pengangguran.

b. Kebijakan Moneter Kontraktif  (Monetary contractive policy)

Berikutnya, jenis kebijakan moneter adalah kebijakan moneter kontraktif


dimana kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di
masyarakat saat terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan
obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, dan meningkatkan
persyaratan cadangan untuk bank.

4. Instrumen Kebijakan Moneter


Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi terhadap
kontrol peredaran uang dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai
variabel makroekonomi yaitu tingkat pengangguran dan inflasi. Namun tak
hanya itu, masih ada instrumen kebijakan moneter lainnya, diantaranya sebagai
berikut.

a. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)

5
Kebijakan diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang
mengukur melalui tingkat suku bunga bank. Kondisi dimana bank-bank
umum meminjamkan dana kepada bank Indonesia selaku bank sentral
membuat peredaran jumlah uang teratur.

Ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia


menurunkan suku bunga pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank
akan dinaikkan ketika peredaran uang harus dikurangi.

b. Operasi Pasar Terbuka

Ketika pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau


pembelian surat-surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan
instrumen kebijakan moneter adalah operasi terbuka.

Saat bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah


menjual surat berharga. Sebaliknya, ketika peredaran uang harus
ditingkatkan, maka pemerintah membeli surat berharga.

c. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib

Selanjutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Saat


Bank Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang
diedarkan di masyarakat melalui pinjaman. Sementara, bila cadangan kas
uang bank harus ditambah, uang yang beredar di masyarakat ditarik dengan
peningkatan suku bunga tabungan.

d. Penetapan Suku Bunga Acuan

Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia memiliki


wewenang dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga.
Besaran suku bunga yang ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi
acuan bank umum di seluruh Indonesia dalam menjalankan aktivitasnya.
Oleh karena itu, instrumen kebijakan moneter adalah penetapan suku bunga
acuan.

6
e. Imbauan Moral

Terakhir instrumen kebijakan moneter adalah imbauan moral. Dalam hal ini,
Bank Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk
menjalankan kebijakan penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman

5. Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia


Dalam praktiknya, banyak sekali aturan yang terselenggara akibat dari
kebijakan moneter di Indonesia. Di bawah ini merupakan contoh kebijakan
moneter di Indonesia.

a. Pelaksanaan Kredit Langsung oleh Bank Indonesia

Pertama, contoh kebijakan moneter adalah Bank Indonesia mengadakan


kredit langsung. Pemberian kredit langsung kepada berbagai sektor atau
proyek yang memerlukan dana secara mendesak. Hal ini dapat
meningkatkan jumlah uang yang beredar karena harus membiayai kegiatan
dengan segera.

b. Penyediaan Fasilitas Overdraft

Saat Bank Indonesia membantu bank umum yang mengalami kesulitan


likuiditas jangka pendek, maka hal ini termasuk contoh kebijakan moneter
di Indonesia melalui fasilitas overdraft. Bantuan yang diberikan berupa
pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi. Hal ini diharapkan
mampu mengontrol peredaran uang agar tetap stabil.

c. Penerbitan Surat Utang Negara

Selanjutnya, contoh kebijakan moneter adalah menerbitkan surat utang


negara. Dalam hal ini, pemerintah berusaha menghimpun dana dari
masyarakat agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan.

d. Program Intervensi Rupiah

7
Program intervensi rupiah merupakan contoh kebijakan moneter di
Indonesia yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara proses pinjam
meminjam dana secara langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7
hari. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung instrumen kegiatan
operasi pasar terbuka.

8
Referensi

Anggarini, D. T. (2016). Moneter. Analisa Jumlah Uang Beredar Di Indonesia


Tahun 2005-2014, 163.

BPS. (n.d.). Uang Beredar (Milyar Rupiah), 2021. Retrieved Desember 07, 2021,
from Badan Pusat Statistik:
https://www.bps.go.id/indicator/13/123/1/uang-beredar.html

NISP, R. O. (2021, Juli 27). Kebijakan Moneter. Retrieved Desember 07, 2021,
from OCBC NISP:
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/27/kebijakan-moneter-
adalah

iii

Anda mungkin juga menyukai