Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL KEGIATAN DIAGNOSIS KOMUNITAS

PEMBENTUKAN ASIH (AKU SANTRI SEHAT) SUMAWE DI PONDOK PESANTREN


DARUL HUDA DESA SUMBERMANJING WETAN KECAMATAN SUMBERMANJING
WETAN KABUPATEN MALANG

Oleh:
Khanifuddin Akhsan F 170070201011052
Ni Putu Frida 170070201011074
Florentina Ranni Eka R 170070201011034
Ekta Akhmad Satria 170070201111006
Elida Hasna Waladea 170070201111007

Pembimbing:
dr. Alidha Nur Rakhmani, M.Sc
dr. Nikma Fitriasari, MMRS

Pembimbing Puskesmas :
dr. Dian Rahmawati

LABORATORIUM/SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2019
BAB I

DATA SEKUNDER

1.1 Sumber Data


Dalam kegiatan ini, sumber data sekunder yang digunakan adalah Laporan Tahunan
Puskesmas Sumbermanjing Wetan Tahun 2018 dan juga laporan Penilaian Kinerja Puskesmas
tahun 2018 di mana didapatkan data 10 penyakit terbanyak yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Sumbermanjing Wetan.

Tabel 1.1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbermanjing Wetan
Tahun 2018
No Penyakit Jumlah
1. ISPA 1579
2. Hipertensi 3103
3. Gastritis 2621
4. Myalgia 1156
5. Diabetes Melitus Non Insulin 979
6. Diare 846
7. Rhinitis 571
8. Asma 513
9. Dermatitis Kontak Alergi 430
10. Vertigo

Dari 10 daftar penyakit terbanyak di tahun 2018 terdapat beberapa penyakit yang
masih memiliki angka kejadian cukup tinggi, yaitu ISPA dengan jumlah penderita 1579 orang,
Gastritis dengan jumlah penderita 2621 orang, Diare dengan jumlah 846 orang dan Dermatitis
kontak Alergi dengan jumlah penderita 430 orang. Penyakit penyakit tersebut erat hubungannya
dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang ada di masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sumbermanjing Wetan
Menurut data Penilaian kerja Puskesmas tahun 2018 hingga April 2019 didapatkan
bahwa data PHBS pada wilayah kerja Puskesmas Sumbermanjing Wetan masih belum
mencapai target dan masih membutuhkan beberapa intervensi.

Tabel 1.2 Pencapaian Program PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbermanjing Wetan
Tahun 2018
Target
No. Indikator Kinerja Pencapaian Masalah
Tahun 2018
1. Rumah Tangga 100% 37% Masih banyak yang
Sehat yang
merokok di dalam
memenuhi 10
rumah
indikator PHBS
Tidak mengkonsumsi
Institusi Pendidikan
jajanan sehat dikantin
2. yang memenuhi 7-8 100% 52%
sekolah dan merokok
Indikator PHBS
disekolah
TTU yang
3. memenuhi 6 100% 25% Merokok di TTU
Indikator PHBS
Tempat Kerja yang
memenuhi 8-9/7-8
Merokok di tempat
4. Indikator PHBS 100% 0%
kerja
Tempat-Tempat
Kerja

Dilihat dari data pencapaian program PHBS di wilayah kerja Puskesmas Sumbermanjing
Wetan, PHBS pada institusi pendidikan masih belum mencapai target sebesar 48%.
Salah satu aspek yang termasuk dalam institusi pendidikan adalah Pondok
Pesantren. Dimana sebuah pondok pesantren menjalankan fungsi pendidikan Agama sekaligus
menjadi tempat tinggal sehari hari bagi para santri. Dari hasil data Penilaian Kerja Puskesmas
Sumbermanjing Wetan tahun 2018 didapatkan pencapaian program Poskestren masih
mencapai angka 50% dari target 100%

Tabel 1.3 Pencapaian Program Poskestren Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbermanjing
Wetan Tahun 2018

Target
No. Indikator Kinerja Pencapaian Masalah
Tahun 2018
Belum ada kader
1. Poskestren Aktif 100% 50%
poskestren yang dilatih

Menurut data Laporan Tahunan Puskesmas Sumbermanjing Wetan tahun 2018


didapatkan 4 Pondok Pesantren dengan 1 Pondok Pesantren belum memiliki Poskestren Aktif
(Pos Kesehatan Pondok Pesantren) dan juga belum memiliki kader Poskestren.

Tabel 1.4 Jumlah Pondok Pesantren di WilayahKerja Puskesmas Sumbermanjing Wetan dan
Pondok Pesantren yang sudah memiliki Poskestren
Nama
No Daerah Pondok Poskestren Aktif (+)
Pesantren
Sumbermanjing
1 Darul Huda -
Wetan
Roudotul
2 +
Bakti
3 Druju Darul Nikmak +
4 Druju Druju +

1.2 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka dari
Laporan Tahunan Puskesmas Sumbermanjing Wetan Tahun 2018 hingga April 2019 dimana
angka kejadian penyakit yang berhubungan dengan PHBS masih cukup tinggi dan angka
pencapaian PHBS di Institusi Pendidikan pada umumnya belum sesuai dengan target. Dilihat
juga pada data Penilaian Kerja Puskesmas Sumbermanjing Wetan tahun 2018, jumlah
Poskestren di Pondok Pesantren masih 50% dari target 100% dimana masih terdapat 1 Pondok
Pesantren dari 4 Pondok Pesantren yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sumbermanjing
Wetan yang belum memiliki Poskestren Aktif dan masih belum memiliki Kader Poskestren.

1.3 Analisis Data


Metode statistik analitik deskriptif digunakan untuk Analisis data sekunder. Dari data
didapatkan 10 penyakit terbanyak yaitu jumlah penyakit ISPA, Gastritis, Diare dan Dermatitis
Kontak Alergi masih memiliki angka yang tinggi. ISPA atau Infeksi Saluran Nafas Akut
disebabkan oleh virus maupun bakteri yang masuk kedalam saluran nafas dan menyebabkan
infeksi pada saluran nafas. ISPA sendiri sering disalurkan melalui udara, namun tidak hanya
melalui udara, ISPA juga dapat ditularkan melalui kontak dengan tangan atau benda benda
yang terkontaminasi oleh bakteri atau virus penyebab ISPA. Gastritis menempati urutan ke 3
dengan jumlah penderita 2621 pada tahun 2018, dimana gastritis merupakan infeksi pada
mukosa lambung yang bisa desebabkan oleh bakteri maupun meningkatnya asam lambung
karena berbai faktor. Sedangkan diare menempati urutan ke 6 dengan jumlah penderita 846
orang, dimana diare disebabkan karena gangguan sekresi dan absorpsi cairan oleh usus, salah
satu penyebab gangguan ini adalah patogen yang masuk secara peroral. Patogen penyebab
diare ini bisa didapatkan dari lalat yang hinggap di makanan atau makanan yang tidak terjamin
kebersihanya. Dermatitis Kontak Alergi menempati urutan ke 9 dengan jumlah penderita 430
orang, penyakit ini disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap alergen yang paling sering
adalah debu, bulu binatang, bahan bahan tertentu misalnya kapuk, dan lain lain. Reaksi
hipersensitifitas ini bisa berupa gatal, ruam kemerahan, urtikaria, ekskoriasi, dan jika sudah
kronis bisa menyebabkan liken. Penyakit penyakit tersebut dapat terjadi sebagian besar karena
kurangnya faktor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di kalangan masyarakat.
Sehingga dari analisa data 10 penyakit terbanyak pada wilayah kerja Puskesmas
Sumbermanjing Wetan tahun 2018, ditemukan bahwa angka pencapaian Program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat dikalangan masyarakat masih kurang dari target yang seharusnya
dicapai. Khususnya pada indikator Institusi Pendidikan yang menjalankan PHBS masih kurang
48% dari target 100%. Hal ini dikarenakan masih belum tercapainya beberapa Indikator PHBS
untuk Instalansi Pendidikan. Data tersebut kemudian dikaitkan dengan data Pondok Pesantren
yang merupakan salah satu bentuk Institusi Pendidikan yang menjalankan fungsi pendidikan
Agama dan juga menjadi tempat tinggal para santri. Data Penilaian Kerja Puskesmas
Sumbermanjing Wetan tahun 2018 menyebutkan bahwa Pondok Pesantren yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Sumbermanjing Wetan berjumlah 4 Pondok Pesantren, yaitu Ponpes Darul
Huda, Ponpes Roudotul Bakti, Ponpes Darul Nikmah dan Ponpes Druju. Pondok Pesantren
yang menjalankan fungsi salah satunya sebagai InstitusiPendidikan harus juga melaksanakan
program PHBS di Institusi Pendidikan, maka dari itu salah satu syarat adalah sebuah Pondok
Pesantren haruslah memiliki Poskestren (Pos Kesehatan Pondok Pesantren) dan memiliki
kader Poskestren. Dari data Penilaian Kerja Puskesmas dan Laporan Tahunan Puskesmas
Sumbermanjing Wetan tahun 2018 didapatkan bahwa target berdirinya Poskestren Aktif yaitu
100%, namun pencapaian tahun 2018 masih menunjukkan angka 50% dimana terdapat 1
Pondok Pesantren yang belum memiliki Poskestren Aktif dan juga belum memiliki Kader
Poskestren yaitu Pondok Pesantren Darul Huda di desa Sumbermanjing Wetan dengan jumlah
santri 59 orang.
Dari data tersebut diambil kesimpulan bahwa perlu intervensi untuk mempromosikan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dikalangan para santri. Salah satu Pondok Pesantren yang
belum memiliki Poskestren Aktif adalah Pesantren Darul Huda, dan disana masih belum
memiliki kader Poskestren. Belum dibentuknya Poskestren dan kader Poskestren merupakan
salah satu hal yang mendukung rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di kalangan para
santri dan juga menjadi salah satu faktor resiko berkembangnya beberapa penyakit contohnya
ISPA, Gastritis, Diare dan Dermatitis Kontak Alergi. Dan juga para santri harus mampu menjadi
kader kesehatan yang nantinya akan berkontribusi untuk menjalankan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di kalangan santri dan juga masyarakat sekitar dan berkontribusi menurunkan angka
kejadian penyakit penyakit tersebut. Sehingga, hal ini perlu diberikan intervensi untuk
membentuk Pondok Pesantren sehat di Desa Sumbermanjing Wetan.

Anda mungkin juga menyukai