Menurut UIN Syarif Hidayatullah konsep kepemilikan harta dalam Islam yaitu
dapat di jabarkan sebagi berikut :
Seseorang dapat dikatakan memiliki harta secara sempurna apabila dia memiliki
zat harta itu dan dapat memanfaatkannya serta melakukan apapun tindakan yang
diboiehkan oleh syariat atas harta tersebut seperti menjual dan menyewakannya.
Pemilikan ini juga bersifat tetap dan tidak terbatas oleh waktu selama harta itu
ada. Walaupun begitu pemilikan harta ini dapat dipindahkan kepada orang lain
seperti melalui jual beli, pusaka dan wasiat. Diantara sumber-sumber kepemilikan
harta secara sempurna, yang telah dibicarakan oleh fuqaha antara lain:
tetanggi Iebih cocok secara prakteknya pada saat sekarang merihat banyaknya
kasus perdebatan terjadi yang melibatkan hak tetangga seperti rumah
kontrakan dan kembar.
Pemerintah juga berhak mengambil tanah milik individu dengan cara
paksa untuk menjamin kemaslahatan umum seperti perluasan masjid dan jalan
dengan syarat diberikan ganti rugi yang pantas. Tindakan pemerintah dalam
hal seperti ini didasarkan kepada kaedah fiqh yaitu: "segala tindakan dan
keputusan imam atas rakyatnya adalah tergantung kepada kemaslahtan
umum".
Jadi dari kesimpulan diatas bahwa kepemilikan harat menurut Islam yaitu
memiliki zat harta tersebut individu atau pribadi ataupun kelompok(umum)
untuk dan dapat di memanfaatkannya sesuai syariat yang didapat dari hasil
usaha yang benar dan sumber yang sah serta dimanfaatkan untuk
kemaslahatan. Adapun kepemilika harat dapat dipidahkan sesuai kewnangan
kepemilikan harta tersebut.