Anda di halaman 1dari 3

2.

Jelaskan secara singkat mengenai :


a. Pengantar PPN dan PPnBM
b. Transaksi yang terutang PPN & PPnBM
c. Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak
d. Pengusaha Kena Pajak
e. Penghitungan, Penyetoran dan Pelaporan PPN
f. Kegiatan Ekspor Impor

Jawaban
a. Pajak Pertambahan Nilai dalam Dirjen pajak Pajak pertambahan nilai didefinisikan sebagai
pajak yang dikenakan atas pembelian barang kena pajak dan pemanfaatan jasa kena pajak
baik di wilayah Indonesia maupun di luar daerah pabean. Lalu kalo PPN BM adalah pajak
penjualan atas barang mewah yang dikenakan atas transaksi barang kena pajak yang
tergolong mewah yang diproduksi di dalam negeri maupun di impor oleh produsen untuk
menghasilkan atau mengimpor barang tersebut dalam kegiatan usaha.

b. Transaksi yang terutang PPN seperti :

 Pertama penyerahan barang kena pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha kena pajak maupun pengusaha yang seharusnya dikukuhkan menjadi
pengusaha kena pajak tetapi belum dikukuhkan yang.
 Kedua tim lebaran kena pajak pemungutan pajak saat impor barang kena pajak
dilakukan melalui Direktorat Jenderal bea dan cukai.
 Ketiga penyerahan jasa kena pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha keempat pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah
pabean maupun dari dalam daerah pabean.
 Kelima pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean seperti jasa konsultan
asing yang memberi jasa manajemen jasa teknik dan jasa lain-lain.
Transaksi yang terutang PPnBM seperti :

 pertama ada barang yang bukan merupakan kebutuhan pokok.


 kedua barang yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat tertentu.
 ketiga barang yang hanya oleh masyarakat yang berpenghasilan tinggi.
 keempat barang yang hanya dikonsumsi untuk menunjukkan status sosial dasar
pengenaan ppnbm yang pertama perlu adanya keseimbangan pembebanan pajak
antara konsumen yang berpenghasilan rendah dengan konsumen yang berpenghasilan
tinggi yang kedua perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas barang kena pajak
yang tergolong mewah yang ketiga perlu adanya perlindungan terhadap produsen
kecil yang keempat perlu untuk mengamankan penerimaan negara ppnbm hanya
dikenakan satu kali pada saat penyerahan barang.

c. Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak seperti pertama penyerahan barang kena pajak yang
tergolong mewah dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan barang tersebut di dalam
daerah pabean untuk kegiatan usahanya yang kedua impor barang kena pajak yang tergolong
mewah penetapan tarif ppnbm yang pertama tarif ppnbm dibedakan menjadi beberapa
kelompok yang pertama tarif serendah sebesar 10% dari tarif tertinggi sebesar 200%
perbedaan tersebut didasarkan pada pengelompokan barang kena pajak yang tergolong
mewah yang atas penyerahannya dikenakan juga ppnbm yang kedua tarif ppnbm dikenakan
sebesar ke 0% atas. Lalu tarif PPN sebesar 0% yang pertama diterapkan atas ekspor yang
kena pajak berwujud yang kedua diterapkan atas ekspor barang kena pajak tidak berwujud
yang ketiga ekspor jasa kena pajak.

d. Pengusaha kena pajak yaitu pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan
atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenai pajak berdasarkan undang-undang PPN
selanjutnya bukan subjek PPN yaitu pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh
Menteri Keuangan kecuali pengusaha kecil tersebut memilih untuk dikukuhkan menjadi
pengusaha kena pajak hal ini sesuai dengan pasal 1 angka 15 undang-undang PPN pada dasar
pengenaan pajak yang pertama ada harga jual harga jual adalah nilai berupa uang termasuk
semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan barang
yang tidak termasuk PPN dan dipungut menurut undang-undang PPN serta potongan harga
yang dicantumkan dalam faktur pajak yang kedua penggantian penggantian adalah nilai
berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha
karena penyerahan jasa kena pajak dan tidak termasuk PPN yang dipungut menurut undang-
undang nomor 42 tahun 2009 dan potongan harga yang dicantumkan dalam faktur pajak
selanjutnya ada nilai impor nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
perhitungan bea masuk ditambah pungutan berdasarkan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai kepabeanan dan cukai untuk impor barang
kena pajak.

e. Menghitung PPN menggunakan rumus yakni: tarif PPN x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau
10% x DPP. Lalu PPN yang dibuat oleh PKP atau Direktorat Jenderal bea dan cukai baik
karena penyerahan atau jika V maupun impor BKP yang kedua Sebagai bukti pembayaran
PPN yang telah dilakukan oleh pembeli BKP atau penerima jkp kepada PKP atau Dek
rektorat bea dan cukai yang ketiga Sebagai sarana pengawasan administrasi terhadap
kewajiban perpajakan

f. Kegiatan ekspor dan impor melibatkan dua negara atau lebih ini memberikan manfaat bagi
negara pengekspor maupun pengimpor seperti :

 barang produksi negara kita akan dikenal oleh negara lain.


 membantu mencukupi kebutuhan negara lain.
 meningkatkan devisa negara.
 barang dari luar negeri dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
 mempererat hubungan ekonomi dan persahabatan antara negara-negara di dunia.
 meningkatkan produksi kedua negara.

Anda mungkin juga menyukai