Penerapan
Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP)
A. PERSIAPAN
B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktek dan observasi kerja yaitu karyawan, narasumber,
literatur yang meliputi buku, jurnal penelitian, catatan atau dokumen industri pangan yang
terkait dengan pelaksanaan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Standard Sanitation
Operating Procedures (SSOP) yang dilaksanakan dalam industri pangan.
Alat yang digunakan dalam praktek dan observasi kerja yaitu alat tulis lengkap sebagai
sarana pengumpulan data, lembar check list serta pakaian kerja lengkap.
3. Penyerahan laporan
Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Dosen
Pembimbing.
Lembar Observasi
Standar Operasional Prosedur Sanitasi (SSOP)
1. Prosedur Praktikum
Kegiatan praktikum dilakukan di salah satu industri pangan sesuai dengan peraturan
pemerintah, yaitu :
a. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 23/MEN.KES/SK/I/1978 tentang Pedoman Cara
Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk industri pengolahan pangan (street food,
susu, roti, makanan kaleng, dll).
b. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang
Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran untuk rumah makan dan
restoran.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011
tentang Higiene Sanitasi Jasaboga untuk jasa boga (penyelenggaraan makanan rumah
sakit, catering, dll).
Dengan melakukan praktek langsung dan mengikuti proses kerja yang berlaku. Proses kerja
ini meliputi pengamatan lapang, mengikuti beberapa kegiatan industry pangan, diskusi dan
wawancara langsung, pengumpulan data terkait, mengamati kegiatan pelaksanaan produksi
dan studi literatur serta evaluasi dan analisis data. Praktikum yang dilakukan merupakan
kegiatan untuk menempuh Mata Kuliah Pengawasan Mutu Pangan. Praktikum juga dilakukan
dengan mempelajari keadaan umum industri pangan, ketenagakerjaan, produk yang
dihasilkan, aplikasi GMP dan SSOP. Kegiatan praktikum ini secara umum dibagi menjadi tiga,
yaitu observasi lapang, pengumpulan data dan analisis data.
2. Observasi Lapang
Observasi lapang dilakukan dengan cara berpartisipasi aktif dalam mengikuti berbagai
kegiatan di industri pangan. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya dalam melakukan verifikasi
keterkaitan dan kesesuaian antara GMP dan SSOP yang mendukung pelaksanaan Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP).
4. Evaluasi Data
Evaluasi dilakukan terhadap data primer yang diperoleh di lapangan dengan data yang
diperlukan dalam penerapan GMP dan SSOP berdasarkan borang monitoring. Hasil evaluasi
kemudian dianalisis untuk penilaian terhadap kesesuaian antara penerapan SSOP dan GMP
menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Persyaratan Higiene
Sanitasi.
5. Penerapan SSOP
Uraian penerapan sanitation standard operating procedures (SSOP) diambil dari data
yang didapat dari restoran yang berhubungan langsung dengan analisis delapan aspek kunci
SSOP (USFDA, 2011) yang meliputi:
a. Keamanan Air, data yang diamati berupa hasil pengamatan terhadap instruksi kerja
dengan yang dilakukan di lapangan;
b. Kebersihan Peralatan yang Kontak dengan Produk, data yang diamati berupa hasil
pengamatan terhadap instruksi kerja dengan yang dilakukan di lapangan;
c. Pencegahan terhadap Kontaminasi Silang, data yang diamati berupa hasil pengamatan
terhadap instruksi kerja dengan yang dilakukan di lapangan;
d. Sarana Pencucian dan Sanitasi Tangan, data yang diamati berupa penggunaan sarung
tangan oleh pekerja yang dilakukan di lapangan;
e. Pencegahan Makanan dari Pencemaran, data yang diamati berupa hasil pengamatan
terhadap kesesuaian instruksi kerja dengan yang dilakukan di lapangan;
f. Pelabelan dan Penyimpanan yang Tepat, data yang diamati berupa hasil pengamatan
terhadap kesesuaian instruksi kerja dengan yang dilakukan di lapangan;
g. Kesehatan Karyawan, data yang diamati berupa hasil pengamatan terhadap instruksi
kerja dengan yang dilakukan di lapangan;
h. Pencegahan Hama, data yang diamati berupa hasil pengamatan terhadap instruksi
kerja dengan yang dilakukan di lapangan.
6. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif terhadap data primer dan
data sekunder.
Tabel 6.1.
Dokumentasi Monitoring, Koreksi dan Rekaman Pelaksanaan Delapan Kunci SSOP
Kondisi dan Kondisi dan Kebersihan Kondisi dan Kebersihan Kondisi dan
Kebersihan Permukaan yang Kontak Permukaan yang Kontak Kebersihan
Permukaan dengan Bahan Pangan dengan Bahan Pangan Permukaan yang
yang Kontak Kontak dengan
dengan Bahan Pangan
Bahan Pemeriksaan kebersihan Proses produksi tidak Pencatatan
Pangan dan perlengkapan dilakukan / dihentikan jadwal
peralatan dilakukan setiap apabila peralatan dalam kebersihan di
hari sebelum proses keadaan rusak. dinding dapur
produksi dilakukan
MONITORING
NO KEY SSOP CORECTION REPORT
WHAT WHERE HOW WHEN WHO
1. Keamanan air
2. Kondisi dan
kebersihan
permukaan
kontak dengan
BM
3. Pencegahan
kontaminasi
silang
4. Menjaga fasilitas
cuci tangan,
sanitasi dan toilet
5. Proteksi bahan
kontaminan
6. Pelabelan,
penyimpanan,
penggunaan
bahan beracun
7. Pengawasan
kesehatan
karyawan
8. Pengendalian
hama
Setiap mahasiswa melakukan observasi dan mengevaluasi penerapan SSOP dan GMP di
industri pangan, food services, maupun retailers (pilih salah satu). Syarat untuk industri
pangan maupun food services yang akan dijadikan objek observasi, minimal mempunyai 5
pekerja. Program kelayakan dasar dan tingkat penerapan SSOP dengan menggunakan 8
kunci penerapan SSOP selanjutnya disajikan sebagai praktek penerapan SSOP sebagaimana
disajikan pada Tabel 6.2.
No. Parameter Tingkat Penerapan
1 Keamanan air proses dan es
yang digunakan terutama yang
kontak langsung dengan bahan
baku dan produk pangan
2 Kondisi dan kebersihan
permukaan yang kontak
langsung dengan produk
3 Pencegahan kontaminasi silang
(Cross Contamination)
4 Perawatan cuci tangan (bak
cuci tangan), sanitizer (bahan
sanitasi) dan fasilitas toilet
5 Perlindungan produk, bahan
packing
6 Pelabelan dan penyimpanan
7 Pengawasan kesehatan
karyawan
8 Pengendalian hama/pest