Anda di halaman 1dari 33

PROSES PEMBUATAN ALAT PRESS PEMBUKA

SHOCKBREAKER DAN PENGAPLIKASIAN PADA


KENDARAAN RODA 4

Nama : Khatibul Umam


Nim : 18420002
Peminatan : Otomotif

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DIPLOMA TIGA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNLOGI NASIONAL
JAKARTA
OKTOBER 2021
PROSES PEMBUATAN ALAT PRESS PEMBUKA
SHOCKBREAKER DAN PENGAPLIKASIAN PADA
KENDARAAN RODA 4

PROYEK AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Nama : Khatibul Umam


Nim : 18420002
Peminatan : Otomotif

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DIPLOMA TIGA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNLOGI NASIONAL
JAKARTA

OKTOBER 2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Proyek Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Khatibul Umam


Nim : 18420002
Tanggal : 20 Oktober 2021

TTD

(Khatibul Umam)
HALAMAN PERNYATAAN NON PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Khatibul Umam

NIM : 18420002

Mahasiswa : Teknik Mesin Diploma III

Tahun Akademik : 2020/2021

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan Proyek Akhir
yang berjudul “PROSES PEMBUATAN ALAT PRESS PEMBUKA
SHOCKBREAKER DAN PENGAPLIKASIAN PADA KENDARAAN RODA
4”.

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya.

Jakarta, 20 Oktober 2021

(Khatibul Umam)
HALAMAN PENGESAHAN

Disertai ini diajukan oleh :


Nama : Khatibul Umam
NIM : 18420002
Program Studi : Teknik Mesin Diploma III
Judul Proyek Akhir : PROSES PEMBUATAN ALAT PRESS
PEMBUKA SHOCKBREAKER DAN
PENGAPLIKASIAN PADA KENDARAAN RODA
4

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli
Madya (A.Md.) pada Program Studi Teknik Mesin Diploma III, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Sains Dan Teknologi Nasional

DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Razul Harfi, Ir.MM.MT. ( )
Penguji : ( )
Penguji : ( )
Penguji : ( )

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal :

Kaprodi Teknik Mesin Diploma III

Ir. Ucok Mulyo Sugeng, MT


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini. Penulisan
Proyek Akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Ahli Madya pada Fakultas Teknologi Industri Institut Sains Dan
Teknologi Nasional. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Proyek Akhir
ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Proyek Akhir ini. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua saya yang telah memberi doa, motivasi, dan materi dari
awal kuliah sampai penyusunan proyek akhir ini
2. Dr. Musfirah Cahya F.T, M.Si, S.Si, selaku Dekan Fakultas Teknologi
Industri Institut Sains dan Teknologi Nasional

3. Bapak Ir. Ucok Mulyo Sugeng, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin Diploma III Institut Sains dan Teknologi Nasional
4. Razul Harfi, Ir.MM.MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukan serta saran – saran yang sangat
membantu sehingga Proyek Akhir ini dapat terselesaikan
5. Dosen, Staff, dan Karyawan Prodi teknik mesin Diploma III yang telah
memberi ilmu dan memberi bantuan selama masa kuliah saya sampai
penyusunan proyek akhir ini
6. Kawan – kawan mahasiswa Teknik Mesin Diploma III dan teman saya yang
telah memberikan motivasi dan dukungan selama proses penulisan Proyek
Akhir ini
7. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat
disebutkan satu – persatu.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 20 Oktober 2021

Khatibul Umam
LEMBAR ASISTENSI
PROYEK AKHIR

Disusun Oleh :
Nama : khatibul Umam
NIM : 18420002
Program Studi : Teknik Mesin Diploma III
Peminatan : Otomotif
Judul Proyek Akhir : Proses Pembuatan Alat Press Pembuka
Shockbreaker Dan Pengaplikasian Pada
Kendaraan Roda 4
No Tanggal Keterangan Paraf
1
2
3
4
5
6
7
8

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Razul Harfi, Ir.MM.MT.


HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PROYEK
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Institut Sains Dan Teknologi Nasional, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Khatibul Umam

NIM : 18420002

Program Studi : Teknik Mesin Diploma III

Fakultas : Fakultas Teknologi Industri

Jenis Karya : Proyek Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Institut Sains Dan Teknologi Nasional Hak Bebas Royalty Non
Eksklusif (Non Exclusive Royalty – Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul : PROSES PEMBUATAN ALAT PRESS PEMBUKA
SHOCKBREAKER DAN PENGAPLIKASIAN PADA KENDARAAN RODA 4

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Non
Eksklusif ini Institut Sains dan Teknologi Nasional berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengolah dalam bentuk pangkalan data (database) soft copy
dan hard copy, merawat, dan mempublikasikan proyek akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 20 Oktober 2021
Yang menyatakan,

(Khatibul Umam)
ABSTRAK

Nama : Khatibul Umam

Program Studi : Teknik Mesin Diploma III

Judul : proses pembuatan alat press pembuka shockbreaker dan

pengaplikasian pada kendaraan roda 4

Alat pembuka shockbraker dibutuhkan pada saat ingin memperbaiki


komponen shockbraker yang sudah rusak, dikarnakan shockbraker terdapat coil
spring yang menekan, maka diperlukan alat ini. Tujuan dibuat alat ini adalah
untuk membantu para pelaku usaha bengkel kendaraan roda empat dengan cara
kerja yang mudah dan cepat. Langkah pembuatan alat pembuka shockbraker ini
dimulai dari menentukan design alat, menentukan komponen – kompenen utama,
proses manufaktur. Cara kerja alat pembuka shockbraker ini menggunakan
tekanan dari dongkrak yang mendorong alat untuk mengepres coil spring,
kemudian ketika coil spring ditekan makan tinggal memutar nut yang ada pada
shockbraker.

Kata Kunci : Alat Pembuka Shocbraker

ABSTRACT

Institut sains Dan Teknologi Nasional


Name : Khatibul Umam

Program Study : Mechanical Engineering Diploma III

Title : Proses Pembuatan Alat Press Pembuka Shockbreaker Dan


Pengaplikasian Pada Kendaraan Roda 4

A shockbraker opening tool is needed when you want to repair a damaged


shockbraker component, because the shockbraker has a pressing coil spring, this
tool is needed. The purpose of this tool is to help four-wheel vehicle repair
business actors with an easy and fast way of working. The step of making this
shockbraker opening tool starts from determining the design of the tool,
determining the main components, the manufacturing process. The way this
shockbraker opener works uses pressure from a jack that pushes the tool to press
the coil spring, then when the coil spring is pressed, you just need to turn the nut
on the shockbraker.

Keywords : Shockbraker Unlook Tool

Institut sains Dan Teknologi Nasional


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam berkembangnya dunia perawatan otomotif khususnya alat perkakas,


alat press pembuka shockbreaker dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan
model dan penggunaanya sangatlah penting untuk memaksimalkan fungsi dan
biaya yang ada pada alat tersebut. alat press pembuka shockbreaker pada
umumnya dapat digunakan untuk membongkar atau mempermudah dalam proses
perbaikan.

Alat bantu ini dirancang untuk membantu memudahkan tugas manusia


dalam sehari-hari ataupun industri otomotif dari beraneka macam model, ukuran,
dan kegunaan fungsinya.

Alat press pembuka shockbreaker rata-rata diperlukan untuk


mempermudah proses pelepasan mur pada shockbreaker mobil agar lebih mudah
untuk dilepas.

1.2 Rumusan Masalah

Banyak sekali kendala yang sering terjadi pada saat kita menggunakan alat
press pembuka shockbreaker, Bukan hanya hasil pelepasan yang tidak sesuai yang
kita dapatkan, namun biaya operasional alat dan efisiensi tempat menjadi masalah
pada saat kita akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu, diciptakan alat press
pembuka shockbreaker yang mempermudah dalam segi pelepasan dan lebih
efisiensi dari segi biaya dan tempat.

1.3 Batasan Masalah

1. Pengembangan dan pembuatan alat press pembuka shockbreaker


pada kendaraan roda 4
3

Institut sains Dan Teknologi Nasional


2. Pengaplikasian alat press pembuka shockbreaker pada kendaraan
roda 4

1.4 Tujuan Pembuatan Alat

1. Mempermudah pembukaan shockbreaker mobil yang bejenis hidrolik,


gas dan ganda.
2. Memahami fungsi alat press pembuka shockbreaker pada mobil.
3. Mengembangkan alat yang sudah ada di dunia perawatan otomotif
khususnya mobil dengan tujuan mengefektifkan segi biaya dan fungsi.

1.5 Manfaat Pembuatan Alat

1. Mempermudah teknisi pada saat membuka komponen perawatan mobil


yaitu alat press pembuka shockbreaker secara efektif dan efisein tempat.
2. Memahami fungsi alat press pembuka shockbreaker pada mobil.
3. Mempersingkat waktu teknisi pada proses pengerjaan pembukaan
shockbeaker.

1.6 Metode Penelitian

Laporan Proyek Akhir (PA) yang berjudul “PEMBUATAN ALAT


PRESS PEMBUKA SHOCKBREAKER DAN PENGAPLIKASIAN
PADA KENDARAAN RODA 4” menggunakan beberapa metode
pengumpulan data,
yaitu :
1. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan mengetahui cara pembuatan alat press
pembuka shockbreaker.
2. Metode Literatur
Pengumpulan data yang diperoleh secara tidak langsung ,biasanya
dalam bentuk data sekunder (data yang sudah ada), yaitu pada buku
,bahan bacaan atau media cetak yang berhubungan dengan obyek yang
diteliti dan dapat dipertanggung jawabkan kebenerannya.
4

Institut sains Dan Teknologi Nasional


.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang : latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan pembuatan alat, manfaat pembuatan alat, metode penulisan
dan sistematika penulisan laporan.

BAB II Tinjauan Pustaka


Didalam bab ini meliputi pengertian, alat bantu pembuatan alat press
pembuka shockbreaker, fungsi dari alat press pembuka shockbreaker

BAB III Proses Perancangan


Bab ini membahas tentang proses perancangan alat press pembuka
shockbreaker .

BAB IV Proses Manufaktur Dan Perhitungan Biaya


Bab ini membahas tentang proses pengaplikasian alat pembuka shockbreaker.

BAB V Kesimpulan
Memuat kesimpulan dari hasil alat yang dibuat.

Institut sains Dan Teknologi Nasional


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Suspensi

Suspensi adalah suatu sistem yang berfungsi meredam kejutan, getaran


yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi
dapat meningkatkan kenyamanan berkendaraan dan mengendalikan kendaraan.
Suspensi pada kendaraan berawal pada abad XVI, pada saat itu suspensi
dipergunakan pada kereta kuda agar nyaman. Dimana jalan-jalan saat itu banyak
yang bergelombang. Sistem suspensi pada kendaraan digantung pada keempat
tiang yang terkait ke sasis atau rangka. Suspensi pada dasarnya merupakan bagian
dari sasis. Sasis terdiri atas rangka kendaraan, sistem suspensi, sistem kemudi, dan
roda. Sistem suspensi terdiri atas pegas, peredam (shock absorber), dan komponen
lain seperti lengan ayun, sambungan (joints),batang pengkaku (anti-roll bar atau
stabilizer), dan karet-karet.

Berkenaan dengan konfigurasi, terdapat dua jenis sistem suspensi, yakni


dependent dan independent. Suspensi dependent dapat dicirikan dari poros
penghubung roda kiri dan kanan yang merupakan satu kesatuan utuh serta kaku
(rigid). Biasanya,suspensi dependent dipakai di kendaran angkutan barang (truk).
Pegas yang digunakan untuk menumpu beban kendaraan biasanya dari jenis pegas
daun (leaf spring).

Suspensi independen, seperti jenis MacPherson atau double wishbone


umumnya digunakan di roda depan pada kendaraan jenis sedan atau kendaraan

Institut sains Dan Teknologi Nasional


penumpang (minibus) keluaran terbaru. Dari konstruksinya bahwa suspensi
independent memungkinkan roda kiri untuk bergerak bebas terhadap roda kanan,
meski hanya untuk kisaran gerak yang terbatas. Berdasarkan sistem
pengontrolannya, terdapat dua jenis sistem suspensi yakni suspensi pasif dan
suspensi aktif. Pada suspensi pasif (sistem yang umum diterapkan pada kendaraan
saat ini) kekakuan pegas dan konstanta redamannya bernilai konstan. Namun pada
suspensi aktif, pengontrolan kekakuan pegas dan redaman dapat diatur sehingga
dapat menambah kenyamanan penumpangnya.

2.1.2 Fungsi Suspensi

Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi


sebagai berikut:

1. Selama berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda, menyerap


getaran, dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk melindungi
penumpang dan barang agar aman, serta menambah kenyamanan dan
stabilitas.
2. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body
dan roda-roda.
2.1.3 Komponen Utama

Dalam sistem suspensi terdapat komponen-komponen utama agar sistem


dapat bekerja dengan baik. Komponen-komponen tersebut adalah:

A. Pegas

Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau
goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar
getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka
kendaraan.

Pegas yang digunakan adalah pegas koil yang dibuat dari batang baja khusus.
Bila beban bekerja pada sebuah pegas koil, seluruh batang terpuntir. Dengan
cara ini energi disimpan dan kejutan diredam. Pegas koil memiliki beberapa
karakteristik yang unik jika dibandingkan dengan pegas lainnya, diantaranya
tingkat penyerapan energi pegas unit, pegas dapat dibuat lembut karena tidak

Institut sains Dan Teknologi Nasional


ada gesekan dalam pegas koil. Pegas koil selain memiliki beberapa
karakteristik yang unik pegas ini juga mempunyai fungsi-fungsi, diantaranya
adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gaya pegas dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat
menahan tekanan samping.

2. Menambah kemampuan cengkeram ban terhadap permukaan jalan, seperti


fungsi pegas yang lain.

3. Menyerap kejutan dari jalan dan getaran dan getaran roda-roda agar tidak
di teruskan ke bodi secara langsung; seperti pegas-pegas yang lain.

Pada pegas koil komponen yang berpegas yaitu diantaranya adalah batang
baja panjang yang digulung berulir, batang penopang dan batang lateral.
Sedangkan, komponen yang tidak berpegas diantaranya adalah dudukan pegas
yang dipasangkan dikedua ujung pegas dan batang penjamin.

B. Peredam Kejut (Shock Absorber)

Peredam kejut berfungsi untucokmmmeitretdoaumserbeban kejut atau


goncangan atau getaran yang diterima pegas. Peredam kejut (shock absorber)
pada sepeda motor

memiliki komponen pada bagian bawahnya terhubung dengan piston dan


dipasangkan dengan swing arm kendaraan, bagian atasnya terpasang dengan
silinder bagian atas yang dipasangkan dengan rangka kendaraan. Fluida kental
menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada kecepatan relatif dari
kedua ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk mengendalikan guncangan
pada roda.

Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan tabung. Piston
adalah komponen dalam tabung shock absorber yang bergerak naik turun di
saat shock absorber bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat dari minyak
shock absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik turun. Dan
yang terakhir adalah piston rod adalah batang yang menghubungkan piston
dengan tabung bagian atas (tabung luar) dari shock absorber.

Institut sains Dan Teknologi Nasional


2.1.1 Pengertian sistem suspensi

Sistem suspensi memiliki peranan penting dalam kendaraan. Fungsi yang


dimiliki dari sistem suspen-si ini antara lain meredam getaran akibat kerja me-sin,
menyetabilkan mobil saat menikung, mengu-rangi getaran akibat permukaan jalan
yang tidak rata, dan lain sebagainya. Semakin bagus sistem suspensi yang bekerja
maka semakin baguslah kualitas kendaraan.

Pentingnya sistem suspensi ini pada kendaraan, maka perawatan dan


perbaikannya apabila terjadi kerusakan mutlak dilakukan. Tidak adanya atau tidak
bekerjanya sistem suspensi pada kendaraan akan membahayakan pengemudi dan
pengendara kendaraan tersebut, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan. Oleh
sebab itu, kondisi fisik dari sistem suspensi ini harus dicek secara berkala.

2.1.1 Pengertian Shockbreaker

Shockbreaker adalah sebuah alat mekanik yang didesain untuk


meredam hentakan yang disebabkan oleh energi kinetik. alat ini berfungsi
untuk mengurangi efek dari kasarnya permukaan jalan. Tanpa shockbreaker,
kendaraan dapat terlempar, seperti energi yang disimpan dalam per dan lalu
dilepaskan pada kendaraan, barangkali melebihi gerakan suspensi. Kontrol
gerakan berlebih pada suspensi tanpa shockbreaker diredam secara paksa oleh
per yang kaku, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam berkendara.
Shockbreaker diperkenankan menggunakan per yang lembut yang mengontrol
gerakan suspensi dalam merespon gundukan atau lubang. Dan juga,
berhubungan dengan pelambatan efek fisik dalam ban itu sendiri, mengurangi
gerakan naik turun per. Karena ban tidak selembut per, untuk meredam
hentakan ban mungkin dibutuhkan shock yang kaku yang lebih ideal untuk
kendaraan bermotor.

2.1.3 Pengertian Alat Pengisi Oli Transmisi dan Gardan

Alat Pengisi Oli Transmisi dan Gardan adalah sebuah alat yang beguna
untuk memasukan oli baru ke transmisi atau gardan mobil. Alat ini
dibutuhkan karena, ruang kerja di transmisi atau gardan itu sangat sempit,
9

Institut sains Dan Teknologi Nasional


maka dibutuhkan alat bantu untuk mengisi oli baru, tidak bisa manual seperti
mengisi oli mesin. Biasannya alat ini terdapat di bengkel – bengkel dari mulai
bengkel umum sampai tingkat bengkel resmi. Energi. Alat ini juga
mempunya beberapa jenis, mulai dari cara kerjannya yang manual sampai
dengan semi otomatis, energy nya mulai dari pompa

2.1.4 Manfaat Alat Pengisi Oli Transmisi dan Gardan

Berikut ini adalah manfaat Alat Pengisi Oli Transmisi dan Gardan :

1. Memudahahkan mekanik

Dikarenankan lokasi transmisi dan gardan berada dibawah mobil,


maka untuk penggantian oli Transmisi dan Gardan tidak bisa dilakukan
secara manual seperti ganti oli mesin. Jadi diperlukan alat batu agar
memudahkan mekanik bengkel untuk mengganti Oli Transmisi dan Gardan
mobil.

2. Mengantisipiasi oli berceceran

Bila Oli Transmisi dan Gardan di masukan secara manual, maka


oli tersebut akan berceceran kemana – mana akibatnnya akan mengurangi
waktu produktif mekanik saat mengganti oli tersebut.

2.1.5 Jenis – Jenis dan Cara kerja Alat Pengisi Oli Transmisi dan
Gardan

10

Institut sains Dan Teknologi Nasional


1. Pompa Oli Tangan

Pada alat isi oli transmisi dan gardan yang dapat dilihat pada gambar 2.1
jenis manual ini prinsip fungsinya sama yaitu unntuk memasukan oli baru ke
transmisi/gardan mobil. Namun sistem kerja pada alat ini masih sangat
manual. Dan juga kapasitas tampung oli nya terbatas, jadi saat proses
memasukan oli transmisi/gardan perlu beberapa kali mengisi ulang agar
kapasitas oli transmisi/gardan mobil terpenuhi. Kekurangan alat ini selain
daya tampung nya yang terbatas, juga alat ini sering bocor, yang akibatnnya
saat proses memasukan oli transmisi/gardan berceceran kemana – mana.

Gambar 2.1 Pompa oli tangan

Cara kerja nya adalah pompa memberi tekanan oli agar keluar dan masuk
ke transmisi/gardan mobil, yang dimana didalam alat ini terdapat seal dan
tuas untuk ditekan. Dan bila oli di dalam alat ini sudah abis, tuas
dikembalikan ke posisi awal untuk mengisi ulang oli nya.

11

Institut sains Dan Teknologi Nasional


2. Alat isi oli Transmisi dan gardan model tuas

Pada alat pengisi oli transmisi/gardan yang dapat terlihat pada gambar 2.2
ini prinsip kerja nnya masih sama dengan alat isi oli transmisi/gardan tangan, alat
ini masih menggunakan tenaga manusia untuk memompa oli kedalam
transmisi/gardan. Alat jenis ini banyak dipakai di bengkel – bengkel umum,
karena cara kerjannya yang tidak rumit, tidak rawan bocor dan daya tampungnya

cukup.

Gambar 2.2 Alat isi oli Transmisi dan gardan model tuas

Cara kerja alat ini adalah memompa udara luar untuk dimasukan ke dalam
alat, yang hasilnnya alat ini mempunyai daya hisap. Saat tuas dipompa dari atas ke
bawah udaran akan masuk dan menghisap oli yang ada di dalam tabung, dan
melanjutkan ke transmisi/gardan mobil.

12

Institut sains Dan Teknologi Nasional


3. Pompa listrik isi oli transmisi dan gardan

Pada alat yang dapat dilihat pada gambar 2.3 jenis ini sedikit berbeda
dengan jenis yang lain. Alat ini menggunakan pompa listrik untuk mengisi oli
transmisi/gardan. Alat ini terlihat simple, akan tetapi oli transmisi/gardan itu
termasuk oli yang kental, jadi perlu pompa listrik yang cukup besar untuk mengisi
oli transmisi/gardan, selain itu harga alat jenis ini sukup mahal.

Gambar 2.3 Pompa listrik isi oli transmisi dan gardan

Cara kerja alat ini adalah pompa listrik menghisap oli dari tampungan dan
meneruskan ke transmisi/gardan, bila kekuatan pompa tidak terlalu kuat, maka
harus dipancing oli ke dalam saluran hisap agar alat bisa berfungsi.

13

Institut sains Dan Teknologi Nasional


BAB III

METODE PERANCANGAN ALAT

3.1 Alur Proses Perancangan

Alur proses perncangan alat pembuka shockbraker

Alat press Mendesain Siapkan alat Pembuatan


Shockbraker alat dan bahan alat

Hasil Pengujian
Selesai Kesimpulan
Analisa Alat Alat

3.2 Alat Bantu Pembuatan Alat Press Pembuka Shockbraker

Membuat alat press pembuka shockbraker memerlukan alat bantu, agar


memudahkan dalam penulisan maka dibuat lebih sistematis maka dibagi
menjadi beberapa kelompok :
1. Alat ukur
1.1 Mistar Gulung
1.2 Penggaris siku
2. Alat penanda
2.1 Penitik
2.2 Spidol
3. Perlatan pemotong bahan
3.1 Mesin gerinda
3.2 Mesin bubut
3.3 Mesin bor
4. Alat untuk penyambungan

14

Institut sains Dan Teknologi Nasional


4.1 Mesin Las

3.3 Bahan yang dibutuhkan

5. Las Listrik
Sebuah proses pengelasan yang sumber panasnya diperoleh dari energi
listrik. Dari Energi Listrik kemudian diterima oleh mesin las dan dirubah
menjadi energi panas saat kutub elektroda dan benda kerja bertemu
sehingga terjadi pertukaran ion yang menyebabkan terjadinya busur listrik.
Las listrik disini berfungsi untuk menyambungkan komponen – komponen
dari alat press pembuka shockbraker.

6. Mesin Bubut
Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang di gunakan untuk
memotong
benda yang di putar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan
benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara memutar benda kerja
kemudian dikenakan pada pahat yang di gerakan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja.

15

Institut sains Dan Teknologi Nasional


7. Gerinda potong
Mesin Gerinda Potong yaitu mesin pemotong benda dengan menggunakan
pisau potong beupa batu gerinda yang tipis yang fungsinya untuk
memotong benda kerja yang terbuat dari besi.

8. Mata Bor
Mata bor merupakan alat potong yang berfungsi untuk membuat atau
memperbesar diameter lubang pada benda kerja. Besar diameter lubang
ditentukan berdasarkan besar diameter mata bor yang di gunakan.

3.3 Bagian – Bagian Alat Press Pembuka Shockbraker

16

Institut sains Dan Teknologi Nasional


BAB IV

PROSES PEMBUATAN DAN MANUFAKTUR

4.1 Proses Alur Manufaktur

Dalam Proses me-manufaktur alat ini dari awal hinnga akhir memerlukan
beberapa langkah yang bisa dijelakan pada diagram alir yang dapat dilihat pada
gambar 4.1

Mulai

Menyiapkan
alat dan bahan

Menggabungkan
komponen alat press
pembuka shockbraker

Proses
pengujian alat
Pengujian langsung ke
shockbraker mobil
Alat
berfungsi

Selesai

Gambar 4.1 Diagram Alir proses Manufaktur

17

Institut sains Dan Teknologi Nasional


4.2 Alat dan Bahan Yang Diperlukan

Berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan untuk merakit dan membuat
alat tersebut :

4.2.1 Bahan

1. Tabung dengan Tinggi & Diameter 430mm&320mm (Tabung Freon


R22 bekas)
2. Pipa besi Hollow Diameter 21mm sepanjang 1.5 Meter
3. Dop drat dan tutup
4. Preasure Gauge
5. Adaptor Selang Kompresor
6. Adaptor selang 10mm
7. Selang 10mm

4.2.2 Alat

1. Mesin Las
2. Mesin Bor
3. Mesin Gerinda
4. Mata bor 14mm
5. Mata bor 21mm
6. Penitik
7. Tang Jepit

4.3 Proses Manufaktur

4.3.1 Membuat Rangka Rangka

1. Siapakan alat dan bahan yang ingin dipakai


1.1 Besi Hollow

18

Institut sains Dan Teknologi Nasional


1.2 Besi Plat Tebal 5mm
2. Proses pemotongan menggunakan mesin gerinda
2.1 Potong besi Hollow sepanjang 1500mm sebanyak 2 potong
2.2 Potong besi hollow sepanjang 260mm sebanyak 1 potong
2.3 Potong besi hollow sepanjang 200mm sebanyak 2 potong
2.4 Potong besi hollow sepanjang 80mm sebanyak 4 potong
2.5 Potong besi Plat dengan ukuran 100x100mm
3. Proses penyambungan menggunakan mesin Las
3.1 2 potong besi Hollow 1500mm disambungkan dengan besi
hollow 260mm sehingga membentuk seperti gambar 4/
3.2 Sambungkan besi hollow 80mm dengan 200mm untuk membuat
kaki penyangga rangka
3.3 Sambungkan kaki penyanga dengan rangka
3.4 Pasangkan besi plat 100x100mm ke atas besi hollow
penyambung rangka

4.3.2 Membuat Holder Shockbraker

1. Siapakan alat dan bahan yang ingin digunakan


1.1. Besi Hollow
1.2. Besi plat
2. Proses pemotongan menggunakan mesin gerinda
2.1. Potong besi hollow sepanjang 230mm
2.2. Potong besi hollow sepanjang 300mm
2.3. Potong besi Plat sepanjang 40x80mm
2.4. Potong besi plat sepanjang 140x250mm
3. Proses pemotongan menggunakan mesin bubut
3.2. Naikkan besi plat 140x250mm ke mesin bubut
3.3. Mulai operasikan mesin bubut sehingga membentuk lubang
dengan diameter 100mm
4. Proses penyambungan dengan mesin las

19

Institut sains Dan Teknologi Nasional


4.1 Rangkai 2 besi hollow 300mm dengan besi hollow 230mm
sehingga membentuk seperti gambar ....
4.2. Sambungkan besi plat 140x250mm dengan rangka holder seperti
gambar....

4.3.3 Membuat Hook Shockbraker

1. Siapkan alat dan bahan yang ingin digunakan


1.1. As drat
1.2. Pillow block
1.3. Baut pengait
1.4. Plat strip
2. Proses pemotongan menggunakan mesin gerinda
2.1. Potong as drat sepanjang 300mm sebanyak 2 potong
2.2. Potong plat strip sepanjang 166mm sebnyak 2 potong
2.3. Potong besi betin sepanjang 26mm

4.3.4 Pengujian Alat

Siapakan alat yang sudah dibuat, dan mulai isi alat dengan angin dari
kompresor, lalu periksa apakah oli keluar dari saluran nya. Cek juga apakah ada
kebocoran tekanan angin dan kebocoran oli.

4.4 Waktu Produksi

Adapun waktu yang dibutuhkan untuk membuat alat isi oli gardan dan
transmisi, yang dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Waktu Produksi

N Waktu Pembuatan
Uraian Pengerjaan Jasa/Jam
o Produktif Non

20

Institut sains Dan Teknologi Nasional


Produktif
(Menit)
(Menit)
1 Persiapan alat dan bahan 6
2 Pemotongan pipa besi Hollow 12 5 Rp 15.000
3 Pengeboran lubang pada tabung 15 5 Rp 17.000
4 Penghalusan permukaan bekas bor 8 3 Rp 12.000
Pengelasan Komponen dan kaki kaki
5 25 10 Rp 50.000
pada tabung
6 Menghaluskan hasil pengelasan 7 4
7 Pengujian alat 10 2
Total 77 35 Rp. 94.000

4.5 Biaya Produksi

Untuk membuat alat yang sudah dirancang tentunya memperlukan biaya


mulai dari biaya komponen – komponen alat yang harus dibeli, Bahan alat, Jasa
Pengerjaan dan lainnya, yang bisa dilihat pada table 4.2 :

Tabel 4.2 Biaya Produksi

N
Komponen Harga Satuan Jumlah Harga Total
o
1 Tabung Bekas Freon Rp 25.000 1pcs Rp 25.000
2 Pipa Besi Hollow Rp 20.000 1,5m Rp. 30.000
3 Dop dan tutupnya Rp 18.000 1 Pcs Rp 18.000
Adaptor Selang
4 Rp 35.000 1 Pcs Rp 35.000
Kompresor
5 Adaptor Selang 10mm Rp 7.000 1 Pcs Rp 7.000
6 Preasure Gauge Rp 40.000 1 Pcs Rp 40.000
7 Sambungan L pipa Rp 20.000 1 Pcs Rp 20.000
8 Selang 10mm Rp 10.000 2m Rp. 20.000
9 Klem Selang 10mm Rp 5.000 2 Rp 10.000
Total Rp 185.000

Rincian biaya pembuatan (jasa) dan biaya pembelian komponen alat


adalah sebagai berikut :
Biaya kerja = (Waktu Produktif + Waktu Non Produktif) x Jasa per jam
= (77 menit + 35 menit) x Rp 94.000
= (112 menit) x Rp 94.000
= 1.8 jam x Rp 94.000
= Rp 169.200,-

21

Institut sains Dan Teknologi Nasional


Jadi total biaya keseluruhan dalam pembuatan Kulkas Portable ini
sebagai berikut :
Total Biaya = Biaya Kerja + Biaya Pembelian Komponen
= Rp. 169.200 + Rp. 185.000
= Rp. 354.200,-

(Terbilang dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil pembuatan alat ini maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :

1. Dari 3 variasi pilihan, dipilih variasi 1 karena spesifikasinya sesuai dan


lebih murah
2. Alat tersebut dapat berfungsi dengan sebagaiman mestinya dan bisa di
produksi lebih dari satu

22

Institut sains Dan Teknologi Nasional


3. Cara kerja alat tersebut simple dan tidak memerlukan banyak komponen
4. Alat mudah untuk dioperasikan
5. Satandar tekanan udara yang di tentukan adalah 20 – 60 Psi
6. Kapasitas oli maksimal pada alat adalah 9 liter

DAFTAR PUSTAKA

[1] Suharto Bambang , 2013, “ Mekanika Fluida” , Malang : UB Press


[2] Febrian,dkk , 2020, “Chasis Kendaraan Ringan”,Yogyakarta: Deepublish
[3] Zainal, M Abdi, 2018, “ Solid Works Untuk Desain Manufaktur:, Bandung :
informatika
[4] Arief, Rudi K, 2018, “Metode Desain VDI 2221 Untuk Merancang SKID
MPFM SINGLE LINE”, 1(2), 262-267

23

Institut sains Dan Teknologi Nasional


[5] Mamad, kang. (2016). DIkosAJA. Diakses pada 20 Juli 2021, dari
https://automotivexist.blogspot.com/2016/09/pengertian-gardan-dan-fungsi-
gardan.html

24

Institut sains Dan Teknologi Nasional

Anda mungkin juga menyukai