Anda di halaman 1dari 79

PERAWATAN, PERBAIKAN SISTEM KOPLING DAN KELISTRIKAN

MESIN SEKRAP ONAK TYPE L-350 NO. M3 2404 DI LABORATORIUM


PEMESINAN TEKNIK MESIN FT-UNP

LAPORAN PROYEK AKHIR

“Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Diploma III


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang”

Oleh:
HELDO NOPI RAHMAD
18072040/2018

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR

“PERAWATAN, PEERBAIKAN SISTEM KOPLING DAN KELISTRIKAN


MESIN SEKRAP ONAK TYPE L-350 No. M3 2404 DI LABORATORIUM
PEMESINAN TEKNIK MESIN FT-UNP”

Oleh:

Nama : Heldo Nopi Rahmad


NIM/BP : 18072040/2018
Konsentrasi : Pemesinan
Jurusan : Teknik Mesin
Program Studi : Diploma III
Fakultas : Teknik

Padang, Maret 2021


Disetujui Oleh:

Ketua Program Studi Diploma III Pebimbing Proyek Akhir


Teknik Mesin FT-UNP

Drs. Jasman, M.Kes Drs. Abd. Aziz, M.Pd.


NIP. 19621228 198703 1 003 NIP. 19620304 198602 1 001
SURAT PERNYATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Heldo Nopi Rahmad


NIM/BP : 18072040/2018
Konsentrasi : Pemesinan
Jurusan : Teknik Mesin
Program Studi : Diploma III Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Judul : Perbaikna, Perawatan Sistem Kopling Dan
Kelistrikan Mesin Sekrap Onak Type L-350
No. M3 2404 di Laboratorium Pemesinan
Teknik Mesin FT-UNP.

Dengan ini saya menyatakan bahwa proyek akhir ini benar-benar karya

saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan

mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.

Padang, Agustus
2021
Yang menyatakan,

Heldo Nopi Rahmad


NIM: 18072040

iii
ABSTRAK
Heldo Nopi Rahmad, 2021: Perawatan, Perbaikan Sistem Kopling dan
Kelistrikan Mesin Sekrap Onak Type L-350 No. M 3 2404 Di Laboratorium
PemesinanTeknik Mesin FT-UNP

Laboratorium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin FT-UNP, terdapat alat-alat dan


mesin-mesin yang cukup lengkap dalam mendukung kegiatan praktikum
pemesinan. Salah satu jenis mesin yang terdapat di Laboratorium Pemesinan
Jurusan Teknik Mesin FT-UNP, yang kondisinya banyak mengalami gangguan
atau kerusakan adalah Mesin Sekrap Onak Type L-350 No. M3 2404. Mesin ini
mengalami kerusakan pada sistem kopling dan kelistrikan mesin sekrap. Tujuan
penelitian tugas akhir ini untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin sekrap
meliputi beberapa tahapan, yaitu mengidentifikasi kerusakan pada mesin sekrap,
melakukan perbaikan dan pergantian komponen pada mesin sekrap, dan pengujian
mesin sekrap. Hasil dari perawatan dan perbaikan mesin sekrap dapat diproleh;
(1) Komonen kopling mesin sekrap dalam mekanisme operasional sebagai
penghubung dan pemutus daya atau putaran dari motor utama menuju sistem
transmisi mesin sekrap dapat bekerja secara efektif. (2)Kelistrikan mesin sekrap
yang awalnya mati total menjadi hidup kembali. (3) Gerak otomatis meja mesin
yang awalnya tidak bisa digunakan menjadi berfungsi dengan baik.

Kata Kunci: Perawatan dan Perbaikan, Sistem Kopling, Kelistrikan, Mesin


Sekrap.

iv
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proyek Akhir ini yang berjudul “Perawatan, Perbaikan Sistem
Kopling dan Kelistrikan pada Mesin Sekrap Onak type L-350 no. M3 2404 di
Labolatorium Pemesinan FT-UNP”. Proyek Akhir ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Diploma
III di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Dalam proses penyelesaian
proyek akhir ini penulis banyak mendapat bantuan pemikiran, pengarahan,
dorongan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
antara lain sebagai berikut:
1. Bapak Drs. Jasman, M.Kes. selaku Ketua Program Studi D-III Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
2. Bapak Drs. Abd. Aziz, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Proyek Akhir.
3. Bapak Dr. Ir. Arwizet K, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing
Akademik penulis.
4. Bapak Drs. Purwantono, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
5. Seluruh Dosen dan Teknisi yang telah membantu menyelesaikan
proposal proyek akhir ini.
6. Seluruh Dosen dan Teknisi yang telah membantu menyelesaikan
proposal proyek akhir ini.
7. Ayah, Ibu, Kakak, Adik tercinta serta keluarga yang selalu mendoakan
dan memberikan semangat serta dukungan moril maupun materi kepada
penulis.

v
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan laporan proyek akhir ini. Karena itu
penulis mengharapkan masukan, saran dan kritikan yang bersifat membangun
guna lebih menyempurnakan dalam penulisan laporan proyek akhir ini nantinya
dan semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya penulis.

Padang, Agustus 2021

Heldo Nopi Rahmad

vi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER

HALAMAN PERSETUJUAN PROYEK AKHIR..............................................ii

SURAT PERNYATAAN......................................................................................iii

ABSTRAK.............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR............................................................................................v

DAFTAR ISI..........................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Identifikasi Masalah................................................................................4

C. Batasan Masalah......................................................................................4

D. Rumusan Masalah....................................................................................4

E. Tujuan Proyek Akhir...............................................................................5

F. Manfaat Proyek Akhir.............................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................7

A. Mesin Sekrap (shaping machine)..........................................................7

1. Jenis-jenis Mesin Sekrap.................................................................8

2. Mesin Sekrap Onak Type L-350 M3 2404.......................................9

3. Bagian-bagian Mesin Sekrap........................................................11

vii
4. Prinsip Kerja Mesin Sekrap Onak Type L-350.............................15

5. Sistem Kerja Kopling Pada Mesin Sekrap....................................16

6. Kelistrikan Pada Mesin Sekrap.....................................................20

B. Pengertian Maintenance......................................................................23

C. Tujuan Maintenance............................................................................24

D. Teknik Maintenance............................................................................24

1. Perawatan Preventif (pencegahan)................................................24

2. Perawatan Korektif........................................................................27

BAB III METODE PROYEK AKHIR..............................................................30

A. Jenis Proyek Akhir..............................................................................30

B. Tempat dan Lokasi Proyek Akhir.......................................................30

C. Tahap Perawatan dan Perbaikan.........................................................30

D. Alat dan Bahan....................................................................................32

1. Alat.................................................................................................32

2. Bahan..............................................................................................33

E. Kondisi Mesin Sekrap Onak Type L-350 No. M3 2404 Sebelum

Dilakukan Perbaikan...........................................................................35

1. Sistem Kelistrikan...........................................................................34

2. Bantalan Kopling Yang Telah Aus.................................................36

3. Handle Ototmatis Meja Mesin dan Pengatur Langkah Lengan.....37

F. Rencana Perbaikan dan Perawatan Mesin Sekrap Onak Type L-350

No.M3 2404.........................................................................................38

1. Sistem Kelistrikan...........................................................................38

viii
2. Perbaikan Pada Sistem Kopling.....................................................38

3. Handle Ototmatis Meja dan Pengatur Langkah Lengan................39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAM.............................................................41

A. Perbaikan Mesin Sekrap Onak Type L-350...........................................41

1. Sistem Kopling..................................................................................41

2. Pembuatan Handle Lengan Panjang Mesin Sekrap..........................46

3. Pembuatan Handle Meja dan Handle automatis meja mesin...........48

4. Perbaikan Pada Sistem Automatis Meja Mesin................................50

5. Perbaikan Pada Sistem Kelistrikan Mesin........................................51

B. Pembersihan Mesin................................................................................55

C. Pengujian Proyek Akhir.........................................................................55

1. Pengujian Mesin Tanpa Beban.........................................................55

2. Pengujian Mesin Dengan Beban.......................................................57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................60

A. Kesimpulan............................................................................................60

B. Saran......................................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

01. Mesin Sekrap Horizontal..............................................................................

02. Mesin Sekrap Vertkal (slotter......................................................................

03. Mesin Sekrap Onak Type L-350 No.M3 2404............................................

04. Bagian Utama Mesin Sekrap......................................................................

05. Meja dan Ragum Mesin Sekrap.................................................................

06. Lengan Mesin Sekrap.................................................................................

07. Eretan Pahat dan tool post..........................................................................

08. Tuas Pengatur Langkah..............................................................................

09. Pengatur Kecepatan....................................................................................

10. Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang....................................

11. Sistem Kopling Mesin Sekrap Onak type L-350........................................

12. Garpu Kopling Mesin Sekrap Onak type L-350.........................................

13. Banatalan Pembebas Kopling ....................................................................

14. Clutch cover Mesin Sekrap Onak type L-350............................................

15. Kopling Mesin Sekrap Onak type L-350....................................................

16. Kelistrikan Mesin Sekrap Onak type L-350...............................................

17. Instalasi Kelistrikan ...................................................................................

18. Rumah Kopling Yang Telah Aus...............................................................

19. HandlePengatur Langkah Lengan dan Automatis meja.............................

20. Sistem kopling mesin ................................................................................

x
20. Sistem Kopling Mesin.................................................................................

21. Komponen Sistem Kopling Mesin..............................................................

22. Bantalan Pembebas Kopling........................................................................

23. Pemasangan Sistem Kopling Mesin Sekrap ...............................................

24. Rancangan Handle Lengan Panjang Mesin.................................................

25. Handle Lengan Panjang Mesin..................................................................

26. Rancangan Handle Meja dan Automatis Meja...........................................

27. Handle Meja dan Automatis Meja.............................................................

28. Korosi Pada Sistem Automatis Meja Mesin...............................................

29. Sistem Automatis Meja Mesin...................................................................

30. Contector Mesin Sekrap.............................................................................

31. Sistem Kelistrikan Mesin Sekrap ..............................................................

32. Hasil Penyayatan Mesin Sekrap.................................................................

33. Pengujian Kedataran Benda.......................................................................

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 01. Mesin Sekrap Horizontal..................................................................

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satu universitas

negeri yang terdapat di Sumatera Barat yang memiliki banyak fakultas.

Salah satunya adalah Fakultas Teknik (FT), fakultas teknik memiliki tujuan

untuk mendidik mahasiswa agar mampu berkiprah dan bersaing dalam

dunia kerja nantinya. Baik di bidang keteknikan yang mencakup bidang

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang perlu dimiliki mahasiswa ketika

bekerja.

Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Padang (UNP) khususnya

Teknik Mesin, memiliki tiga prodi yaitu Pendidikan Teknik Mesin (S1),

Teknik Mesin (S1) dan Diploma Teknik Mesin (D3). Program D3 teknik

mesin jurusan teknik mesin FT-UNP merupakan program keahlian khusus

yang menyelenggarakan pendidikan di bidang teknik mesin, dengan tujuan

untuk menghasilkan lulusan professional sebagai tenaga Ahli Madya di

bidang teknik mesin. Dan untuk mencapai tujuan tersebut dalam proses

pembelajarannya mahasiswa melakukan berbagai macam praktek di

workshop (labor) teknik mesin.

Workshop (laboratorium) yang ada teknik mesin FT-UNP ada dua

yaitu Workshop (laboratorium) Fabrikasi dan Workshop Teknologi

Produksi. Workshop (laboratorium) teknologi produksi yang ada di jurusan

teknik mesin berfungsi sebagai tempat praktek mahasiswa dalam

mengembangkan, melatih dan menerapkan ilmu yang di dapat dalam

1
pemebelajaran dikelas. Workshop (laboratorium) teknologi produksi

dilengkapi dengan mesin-mesin perkakas antara lain mesin bubut, mesin

frais, mesin bor, mesin gerinda dan mesin sekrap.

Mesin sekrap merupakan mesin produksi yang sangat penting

keberadaannya dalam sebuah aktivitas produksi dalam teknik mesin.

Khususnya dalam mengubah bentuk serta ukuran benda kerja. Seperti

meratakan sebuah bidang datar, bidang tegak maupun bidang miring,

membuat sudut bertingkat dan lain-lain.

Mesin sekrap Onak Type L-350 merupakan salah satu jenis mesin

sekrap yang digunakan untuk kegiatan praktikum mahasiswa Jurusan

Teknik Mesin FT-UNP yang tergolong mesin sekrap lengan kuat. Mesin

sekrap ini adalah mesin yang sudah lama dipakai untuk kegiatan pratikum

atau praktek mahasiswa Teknik Mesin sejak diresmikan pertama kalinya

tahun 1980 sehingga sudah sepantasnya ada terjadi kerusakan pada mesin

tersbut yang sangat membutuhkan perawatan dan perbaikan.

Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan, saat ini mesin yang ada

di Laboratorium Produksi Pemesinan Jurasan Teknik Mesin FT-UNP ada

yang mengalami kerusakan dan tidak beroperasi lagi, sehingga kegiatan

pratikum mahasiswa tidak dapat berjalan dengan baik. Kerusakan yang

terjadi pada Mesin Sekrap Onak Type L-350 No M 3 2404 mati total.

Akibatnya mesin tersebut tidak dapat beroperasi lagi sehingga menggangu

dan memperlambat proses pengerjaan praktek pratikum yang dilakukan di

2
workshop (laboratorium) Produksi Pemesinan Teknik Mesin. Kerusakan-

kerusakan tersebut terjadi dikarenakan kondisi mesin yang sudah tua.

Menanggapi masalah yang terjadi di atas, maka penulis mencoba

untuk melakukan perbaikan pada mesin tersebut dan sekaligus

menjadikannya Tugas Akhir. Perawatan itu sendiri merupakan suatu

tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka

mengembalikan peralatan pada kondisi semula, baik sebelum

pengoperasian, setelah pengoperasian, maupun setelah terjadi kerusakan.

Setelah dilakukan perbaikan dan perawatan diharapkan kondisi mesin yang

sebelumnya sudah tidak berfungsi tersebut dapat kembali beroperasi dengan

baik, sesuai dengan kegunaanya sehingga kegiatan pratikum mahasiswa

khususnya dalam penggunaan mesin sekrap dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan kondisi di atas maka penulis mengangkatnya menjadi

proyek akhir dengan judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem Kopling

Pada Mesin Sekrap Onak Type L-350 No M3 2404 di Laboratorium

Pemesinan Teknik Mesin FT-UNP”.

3
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi yang dilakukan, maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada Mesin Sekrap Onak L-

350 No M3 2404, diantaranya yaitu :

1. Sistem kopling tidak berjalan dengan baik

2. Pulley pada mesin hampir putus

3. Tool post sudah goyang dan tidak presisi lagi

4. Sistem kelistrikan mesin sekrap mati.

5. Handle sistem otomatis meja melintang dan tuas pengatur langkah tidak

ada.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang ditemukan diatas dan mengingat

proyek akhir ini di kerjakan oleh satu orang, maka untuk lebih

memfokuskan pengerjaan pada bagian masing-masing, penulis membatasi

permasalahan yaitu : “Memperbaiki sistem kopling dan kelistrikan Mesin

Sekrap“

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan, maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

4
1. Bagaimana cara memfungiskan kembali sistem kopling pada mesin

sekrap Onak Type L-350 No M3 2404?

2. Bagaimana cara membongkar dan memperbaiki sistem kopling pada

mesin sekrap Onak Type L-350 No M3 2404?

3. Bagaimana cara memfungsikan kembali system kelistrikan pada mesin

sekrap Onak Type L-350 No M3 2404?

E. Tujuan Proyek Akhir

Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Memfungsikan kembali dan melakukan perbaikan terhadap sistem

kopling.

2. Memfungsikan kembali system kelistrikan mesin sekrap agar bisa

melakukan kegiatan praktek atau pratikum.

3. Memfungsikan kembali mesin sekrap agar bisa melakukan kegiatan

praktek atau pratikum.

F. Manfaat Proyek Akhir

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari proyek akhir ini adalah :

1. Bagi penulis

a. Sebagai sarana pengembangan ilmu dan kompentensi penulis dalam

perawatan dan perbaikan mesin sekrap hingga bisa digunakan oleh

mahasiswa.

b. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar ahli madya.

5
2. Bagi mahasiswa

a. Sebagai reverensi bagi mahasiswa yang membutuhkan informasi

tentang perawatan mesin sekrap.

b. Sebagai pedoman bagi mahasiswa yang akan membuat proyek akhir.

c. Mahasiswa dapat melakukan pratikum atau praktek dengan lancar

tanpa ada kendala dengan kondisi mesin sekrap.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Mesin Sekrap (shaping machine)

Mesin sekrap (shaping machine) biasa disebut sebagai mesin ketam

atau serut. Mesin ini digunakan untuk melakukan pengerjaan bidang-bidang

yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar,

tegak, ataupun miring. Yang mana pada proses ini mesin sekrap (shaping

machine) dibantu oleh pahat sebagai alat potongnya untuk memakan benda

tersebut.

Menurut Rhamadan dan Hamsi Alfian (2013 : 147) Mesin sekrap

adalah mesin perkakas yang mempunyai gerak utama bolak-balik dan

berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja sesuai dengan yang

dikehendaki. Prinsip kerja mesin sekrap ini adalah benda kerja yang disayat

atau dipotong dalam keadaan diam atau tidak bergerak (dijepit pada ragum)

kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju mundur untuk

melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat

diperoleh dari motor yang dihubungkandengan roda bertingkat melalui

sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi dan

dihubungkan ke roda gigi penggerak. Roda gigi tersebut beralur dan

dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol

berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan

tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti panjang

langkah akan berubah (Widarto dkk: 2008: 268)

7
7
1. Jenis-jenis mesin sekrap

a. Mesin sekrap datar (horizontal)

Mesin sekrap datar ini dipakai untuk produksi dan melakukan

perkerjaan serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang

mendukung lengan horizontal.Pada mesin ini pahat melakukan

gerakan bolak-balik secara horizontal, sedangkan benda kerja dalam

keadaan diam atau dijepit pada ragum.Pada penggunaan mesin

sekrap jenis horizontal ini cocok untuk pengerjaan benda pendek dan

tidak terlalu berat.

Mesin Sekrap Onak yang akan dilakukan perbaikan seperti

pada gambar:

Gambar 01. Mesin Sekrap Horizontal


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

8
b. Mesin sekrap vertikal (slotter)

Mesin sekrap vertical (slotter) ini merupakan mesin sekrap

yang digunakan untuk pemotongan dalam pembuatan alur pada

lubang, menyerut, dan bersudut serta untuk mengerjakan permukaan-

permukaan yang sukar dijangkau.Gerakan pahat pada mesin sekrap

ini adalah naik turun secara vertical, sedangkan benda kerja bisa

bergeser kearah memanjang atau melintang. (Widarto dkk: 2008:

268)

Mesin Sekrap Vertikal (slotter) terlihat seperti pada gambar

dibawah ini :

Gambar 02. Mesin Sekrap Vertikal (slotter)


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)
2. Mesin Sekrap Onak Type L-350 No. M3 2404

Mesin Sekrap Onak Type L-350 No.M3 2404 merupakan salah

satu mesin sekrap yang digunakan di Laboratorium Produksi Teknik

9
Mesin FT-UNP untuk menunjang dan mengembangkan keterampilan

serta kemampuan dari mahasiswa jurusan teknik mesin FT-UNP dalam

kegiatan pratikum.Mesin sekrap ini termasuk ke dalam mesin sekrap

berjenis horizontal yang mana gerakan makannya adalah maju mundur

atau bolak-balik.

Proses pemakannya dibantu oleh pahat, pahat akan bergerak

maju mundur sedangkan benda kerja akan tetap diam pada saat pahat

menyayat dan berpindah pada langkah balik pahat. Sedangkan

penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat, kecepatan pahat

(tergantung pada jenis bahan yang disekrap) dan penerapan cairan

pendingin yang tepat. Mesin Sekrap Onak Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 03. Mesin Sekrap Onak Type L-350 No.M3 2404


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

10
3. Bagian-bagian Mesin Sekrap

Bagian-bagian mesin sekrap dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Gambar 04. Bagian Utama Mesin Sekrap


(Sumber: Widarto dkk: 2008)

a. Badan Mesin

Badan mesin merupakan bentuk keseluruhan mesin dan

sebagai tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur.

b. Meja Mesin

Meja mesin adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat

kedudukan benda kerja atau ragum. Meja mesin didukung dan

digerakan oleh eretan melintang dan eretan tegak.Dimana kedua

eretan ini memiliki fungsinya masing-masing. Eretan melintang

berfungsi untuk menggerakan meja mesin secara melintang dan

11
digerakan dan diatur secara otomatis, sedangkan eretan tegak untuk

menaik dan menurunkan meja mesin.Pada meja mesin terdapat

sebuah ragum yang berfungsi sebagai pencekam atau pemegang

benda kerja.

Bentuk Meja dan Ragum Mesin Sekrap dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 05. Meja dan Ragum Mesin Sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

c. Lengan

Lengan pada mesin sekrap berfungsi untuk menggerakan

pahat secara maju-mundur atau bolak balik.

Bentuk Lengan Mesin Sekrap Onak dapat dilihat pada

gambar dihalaman berikut ini:

12
Gambar 06. Lengan Mesin Sekrap
(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

d. Eratan Pahat

Eretan pahat ini berfungsi untuk menaik turunkan pahat yang

akan mengatur ketebalan penyayatan pahat terhadap benda kerja.

Dieretan pahat ini terdapat rumah pahat (tool post) yang berfungsi

sebagai kedudukan pahat pada mesin sekrap.

Eretan Pahat Mesin Sekrap seperti gambar dibawah ini:

Gambar 07. Eretan Pahat dan Tool Post


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

13
e. Tuas Pengatur Langkah

Berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah pahat

dan lengan mesin agar sesuai dengan panjang benda kerja.

Bentuk Tuas Pengatur Langkah Mesin Sekrap Onak seperti

gambar dibawah ini:

Gambar 08. Tuas Pengatur Langkah


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

f. Pengatur Kecepatan

Pengatur kecepatan berfungsi untuk mengatur atau memilih

jumlah langka mesin yang akan digunakan untuk melakukan

penyayatan pada benda.

Bentuk Tuas Pengatur Kecepatan Mesin Sekrap Onak seperti

gambar dihalaman berikut ini:

14
Gambar 09. Pengatur Kecepatan
(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

g. Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang

Tuas ini berfungsi untuk mengatur meja agar meja dapat

digerakan atau bergeser otomatis sehingga benda kerja dapat tersayat

(feeding) secara otomatis (continue). (Widarto dkk: 2008: 270)

Bentuk Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang

seperti gambar dibawah ini:

Gambar 10. Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

4. Prinsi Kerja Mesin Sekrap Onak Type L-350

15
Prinsip keja dari mesin sekrap adalah tenaganya bersumber dari

motor listrik, kemudian putaran motor listrik diteruskan ke poros

penggerak manual menggunakan pulley dan belt, pada poros tersebut

terdapat roda gigi yang berpasangan dengan roda gigi pada poros

utama. Kemudia roda gigi itu akan meneruskan putaran ke engkol

karena terhubung oleh satu poros. Dan selanjutnya engkol akan

dihubungkan dengan lengan ayun yang dapat bergerak bolak-balik.

Mesin sekrap ini dapat melakukan penyayatan pada benda kerja

tergantung dengan ragum untuk menjepit benda kerja yang terpasang

pada meja mesin. Panjang langkah dapat diatur dengan mengubah jalan

keliling pasak engkol pada roda gigi penggerak, dengan adanya

penambahan atau pengurangan ayunan engkol, pemindahan ini diatur

pada poros pengatur mesin yang terdapat pada bodi mesin yang akan

memutar roda gigi kerucut dan menggerakan batang berulir yang

mengatur penggerak blok engkol.

5. Sistem Kerja Kopling Pada Mesin Sekrap

Kopling adalah suatu sistem kerja pada mesin sekrap yang

berfungsi sebagai penghubung dan pemutus putaran dari motor menuju

poros utama (penggerak) yang akan dihubungan ke lengan potong pada

mesin sekrap. Prinsip kerjanya adalah putaran yang bersumber dari

motor listrik diteruskan keporos penggerak manual menggunakan

pulley dan belt, kemudian diteruskan keporos bagian tengah dimana

16
pada bagian tengah ini terdapat system kopling yang berfungsi sebagai

pemutus dan penghubung putaran sebelum menuju ke engkol. Setelah

engkol putaran diteruskan menuju lengan penggerak, yang mana

gerakan utamanya adalah bolak-balik. ketika handle kopling didorong

maka putaran akan terhubung dan ketika handle ditarik maka putaran

yang menuju poros utama akan terputus atau terhenti.

Namun dalam kondisi saat ini, kopling tidak dapat digunakan atau

dalam keadaan rusak. Ketika handle didorong kopling tidak bisa

terhubung ke rumah kopling dikarenakan bantalan kopling telah aus dan

terjadi kelonggaran yang menghubungkan bantalan kopling dengan

Clucth cover, sehingga mengakibatkan Clutch cover tidak dapat

terhubung dengan kopling mesin.

Bagian-bagian utuh komponen kopling pada Mesin Sekrap Onak

dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 11. Sistem Kopling Mesin Sekrap Onak type L-350


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

17
1. Garpu Kopling / Bantalan Kopling

Alat ini berupa tuas yang berfungsi untuk menggerakkan

bantalan pembebas. Garpu Pembebas berfungsi sebagai

penghubung antara gerakan mesin ke lengan pemotong. Bentuk

Garpu kopling mesin sekrap onak L-350:

Gambar 12. Garpu Kopling Mesin Sekrap Onak type L-350


(Sumber:Autocad 2016)

2. Bantalan Pembebas

Bantalan pembebas ini dipasang pada Penutup kopling

(Clutch cover) sebagai penompang Clutch cover dengan garpu

pembebas. Bantalan ini dapat bergerak secara aksial pada

tempatnya.

18
Berikut bentuk bantalan pembebas pada Mesin Sekrap Onak

L-350 seperti pada gambar dibawah:

Gambar 13. Bantalan Pembeba Kopling


(Sumber:Autocad 2016)
3. Clutch Cover ( Penutup Kopling )

Clutch cover melekat pada bantalan pembebas kopling,

sedangkan bantalan pembebas melekat ditengah-tengah antara

Clutch cover dan garpu kopling. Clutch cover yang berfungsi

sebagai tempat dudukan dan juga penutup atau rumah bagi

komponen kopling yang terdapat didalamnya, sehingga saat

kopling terhubung dapat meneruskan daya ke poros pengerak.

Bentuk Clutch cover seperti gambar dibawah:

Gambar 14. Clutch cover Mesin Sekrap Onak type L-350


(Sumber:Autocad 2016)

19
4. Kopling Mesin Sekrap Onak L-350

Kopling adalah suatu mekanisme yang dirancang mampu

menghubungkan dan memutuskan perpindahan tenaga dari suatu

benda yang berputar ke benda lainnya.

Bentuk kopling pada Mesin Sekrap Onak L-350 seperti

gambar dibawah ini:

Gambar 15. Kopling Mesin Sekrap Onak type L-350


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

Fungsi kopling pada umumnya yaitu, sebagai penghubung dan

pemutus daya dari motor listrik ke poros penggerak mesin .Pada saat

Clutch cover terhubung dengan kopling maka, daya akan diteruskan ke

poros penggerak mesin dan sebaliknya jika kopling tidak terhubng

dengan Clutch cover maka daya tidak akan terhubung dengan mesin.

20
6. Kelistrikan Pada Mesin Sekrap

Sistem kelustrikan mesin adalah rangkaian energi listrik yang

dibuat untuk membantu menghidupkan mesin dan mempertahankan

proses kerja mesin secara efisien. Dengan kata lain, dengan

adanya kelistrikan pada mesin maka sebuah mesin bisa hidup

(menghasilkan putaran) dengan lembut dan berkelanjutan.

Bagian-bagian komponen Kelistrikan Mesin Sekrap Onak dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

1. MCCB 3.Circuit
Breaker

2. Terminal 4. Suplay
Block Arus/Inpu
circuit t

Gambar 16. Kelistrikan Mesin Sekrap Onak type L-350


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

1. Pemutus Sirkuit / Circuit Breaker

Pemutus sirkuit (Circuit Breaker) adalah sakelar listrik yang

dioperasikan secara otomatis yang dirancang untuk melindungi

21
sirkuit listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan arus

dari kelebihan beban atau korsleting. Fungsi dasarnya adalah untuk

mengganggu aliran arus setelah kesalahan terdeteksi. Tidak seperti

sekering, yang beroperasi sekali dan kemudian harus diganti,

pemutus sirkuit dapat direset (baik secara manual atau otomatis)

untuk melanjutkan operasi normal.

2. Suplay Arus / Input

Suplay Arus ini berfungsi cukup penting yakni menyediakan

arus listrik yang akan digunakan untuk menghidupkan mesin sekrap.

3. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)/kontektor

MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam

proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman

dan sebagai alat untuk penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman,

maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus

hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman

ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai

dengan yang diinginkan.

4. Terminal Block Circuit

 Terminal Block adalah Suatu tempat berhentinya arus listrik

sementara,yang akan dihubungkan ke komponen yang

lain/Komponen Outgoing.

22
Dalam Pembuatan panel listrik, Terminal Block Circuit

termasuk salah satu komponen utama. Sebab memiliki manfaat yang

besar. Didalam terminal ada incoming dan Outgoing yang

fungsinya :

Incoming adalah Konektor arus masuk dan Outgoing adalah

Konektor arus keluar.

B. Pengertian Maintenance

Maintenance adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk

memelihara fasilitas atau peralatan labor atau bengkel agar selalu dalam

kondisi baik dan siap pakai serta terhindar dari kerusakan yang mungkin

terjadi, baik yang terduga maupun yang tidak terduga. (Suarman makzu,

1999 : 15). Perawatan yang terpelihara sangat membantu menjaga peralatan

atau komponen mesin selalu dalam kondisi baik dan siap pakai, terutama

perawatan yang dilakukan secara rutin dan benar. Penggunaan system

perawata rutin dan benar akan menjaga peralatan atau mesin bisa bekerja

secara maksimal atau produk dihasilkan memuaskan. Beberapa tujuan

perawatan terhadap peralatan atau mesin seperti yang diungkapkan Supandi

(1995 : 4) antara lain :

1. Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi yang

optimal produktifitasnya dan dapat di percaya kualitas produksinya.

23
2. Mencegah hal-hal yang tidak diharapkan seperti kerusakan yang tiba-

tiba terhadap mesin atau peralatan saaat beroperasi.

3. Untuk menjamin kesiapan operasi dari seluruh peralatan yang

diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.

C. Tujuan Maintenance

Pada umumnya setiap kegiatan perawatan pasti mempunyai

tujuan.Dan secara umum tujuan dari perawatan adalah unutk menjaga

kondisi mesin agar dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya.

Menurut Abdul aziz dan Yufrizal (1993 : 3) tujuan perawatan yang

utama dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset (harta benda). Hal ini sangat

dibutuhkan untuk menjamin kesediaan optimum peralatan atau mesin

yang dipasang untuk produksi, sehingga memungkinkan mendapatkan

laba investasi semaksimal mungkin.

2. Untuk menjamin kesiapan operasi dari seluaruh peralatan yang

diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan,

unit pemadam kebakaran, dan sebagainya.

3. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

24
D. Teknik Maintenance

Adapun teknik dalam melakukan pemeliharaan terhadap mesin yang

dapat kita ketahui terbagi menjadi 2(dua) teknik dalam perawatan

mesin,yaitu:

1. Perawatan Preventif (pencegahan)

Menurut Ebeling (dalam Yugowati Praharsi dkk, 2015 : 60)

Preventif maintenance merupakan pemeliharaan yang dilakukan secara

terjadwal, umumnya secara periodik, dimana seperangkat tugas

pemeliharaan seperti inspeksi dan perbaikan, penggantian, pembersihan,

pelumasan, penyesuain dan penyamaan dilakukan.

Umumnya semua jenis kegiatan perawtan maupun perbaikan

selalu di dahului dengan usaha pencegahan, yang mana artinya semua

peralatan dan mesin harus dirawat sebelum mengalami kerusakan.

Maksud dari kerusakan itu sendiri adalah sebuah kondisi atau keadaan

yang dapat mengakibatkan menurunya kualitas dan kuantitas produksi

mesin atau peralatan tersebut. Perwatan preventif adalah perawatan yang

dilakukan terhadap mesin yang berada dalam keadaan baik atau jalan.

(Suarman Makhzu,1999 : 17).

Aktifitas perawatan preventif dapat dilakukan dengan beberapa cara :

a. Perwatan preventif secara rutin, yaitu perawatan yang dilakukan

terhadap mesin secara rutin atau terus menerus, baik sebelum

digunakan atau sesudah digunakan.

25
b. Perwatan preventif secara periode, yaitu perawatan yang dilakukan

terhadap mesin secara berkala disusun menurut jadwal tertentu dalam

satu kali sebulan atau satu kali enam bulan menurut jam pemakaian.

c. Perawatan preventif terencana, perawatan yang dilakukan sesuai

dengan program perawatan yang telah disusun sebelum mesin di

operasikan oleh pabrik pembuat mesin dan industri pemakai mesin.

Tindakan perawatan preventif yang dapat dilakukan dengan cara :

a. Pemeriksaan

Tindakan pemeriksaan adalah kegiatan untuk memastikan

seluruh komponen mesin bekerja dengan baik.

b. Pembersihan

Pemebersihan mesin atau membersihkan mesin dan membuang

kotoran serta bram sehingga membuat mesin tersebut berada dalam

konsidi bersih dan terhindar dari kerusakan.

c. Pelumasan

Tindakan pelumasan dilakukan dengan cara memberikan oli

atau pelumas pada bagian tertentu dari mesin yang bergerak berserta

komponen-komponenya. Tindakan pelumasan bertujan untuk :

1) Mencegah karatan.

2) Mencegah terjadinya keausan.

26
3) Mengurangi gesekan antar komponen.

d. Penggantian

Penggantian yang dilakukan adalah penggantian komponen

dan oli serta air pendingin yang telah habis masa pakai.

e. Penguncian

Penguncian ini dilakukan untuk pengerasan mur pengunci pada

mesin, sehingga terhindar dari kerusakan.

f. Penyetelan

Penyetelan dilakukan untuk menempatkan mesin pada posisi

standar, sehingga kedudukan mesin tidak berubah untuk produk yang

standar.

2. Perawatan Korektif

Perawatan korektif adalah perawatan yang dilakukan terhadap

mesin yang mengalami gangguan kerusakan kecil maupun kerusakan

sedang.Perawatan korektif ditujukan unutk memperbaiki bagian

mesin/komponen yang mengalami kerusakan, sehingga mesin dapat

difungsikan kembali.Perbaikan dapat berupa penggantian, pemebetulan

dan pembuatan komponen. Aktifitas-aktifitas perawatan korektif dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Perawatan korektif kecil/sedang

27
Perawatan korektif kecil/sedang adalah perawtaan mesin

dengan memperbaiki komponen yang rusak ringan. Perawatan

korektif ringan biasanya dilakukan pada komponen-komponen bagian

luar dan mudah dijangkau.Kerusakan sedang biasanya pada

komponen-komponen bagian dalam mesin dan sulit untuk dijangkau,

sehingga memerlukan pembongkaran pada komponen-komponen

bagian luarnya.

Tindakan perawatan korektif yang dapat dilakukan adalah :

1) Memeriksa kerusakan mesin, yaitu memastikan atau mengecek

lokasi tata letak dan nama komponen yang rusak.

2) Membuat rencana perbaikan, yaitu menyusun rencana perbaikan

yang meliputi prosedur perbaikan. Seperti menentukan tindakan

perbaikan, urutan pembongkaran, kebutuhan perbaikan, tenaga

kerja dan biaya perbaikan.

3) Pembongkaran, yaitu melepaskan komponen yang rusak dengan

komponen yang berhubungan.

4) Membersihkan, memeriksa dan memisahkan komponen.

5) Memperbaiki, membuat, atau mengganti komponen yang rusak.

6) Memasang, mengunci, menyetel komponen pengganti yang telah

diperbaiki.

28
7) Menguji gerakan komponen utama yang telah terpasang secara

manual dan otomatis dengan beban atau tanpa beban.

8) Uji jalan mesin.

b. Perawatan berat (overhaul)

Perwatan berat yaitu memperbaiki mesin yang mengalami

kerusakan berat sehingga membuat kondisinya tidak bisa

dioperasiakan dan kualitas hasil produksi menyimpang dari ukuran

standar. Proses perbaikan membutuhkan waktu yang lama, seluruh

komponen mesin dibongkar, maka mesin perlu di non aktifkan.

Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam kegiatan korektif

berat adalah :

1) Memeriksa mesin dan komponen yang rusak untuk memastikan

kerusakan yang terjadi.

2) Membuat rencana perbaikan seperti : menyusun urutan

pembongkaran, urutan tindakan perbaikan, urutan pemasangan,

jumlah tenaga kerja, dan biaya perbaikan.

3) Membongkar komponen-komponen yang rusak dan terkait.

4) Memperbaiki komponen-komponen yang rusak.

5) Memasang kembali komponen-komponen yang telah diperbaiki

dan dibongkar sebelumnya.

6) Melakukan uji standar atau uji jalan dari komponen-komponen

yang sudah diperbaiki baik secara manual maupun secara otomatis

dengan beban atau tanpa beban.

29
30
BAB III
METODE PROYEK AKHIR

A. Jenis Proyek Akhir

Berdasarkan permasalahan yang telah di jelaskan sebelumnya

tentang mesin sekrap, mesin sekrap onak type L-350 No. M3 2404 pada saat

ini tidak bisa digunakan untuk pratikum karena setelah dilakukan

pemeriksaan pada mesin tersebut ada beberapa komponen telah mengalami

kerusakan. Dari hasil identifikasi kerusakan komonen yang terjadi pada

mesin sekrap, maka dapat disimpulkan bahwa jenis proyek akhir ini adalah

perawatan dan perbaikan mesin sekrap yang bersifat Corrective

Maintenance.

B. Tempat dan Lokasi Proyek Akhir

Adapun tempat dan lokasi pelaksanaan proyek akhir dengan judul

perawatan dan perbaikan Mesin Sekrap Onak Type L-350 No. M3 2404

adalah di Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP.

C. Tahap Perawatan dan perbaikan

Tahap perawatan dan perbaikan merupakan suatu tahap memperbaiki

atau mengemblikan alat atau komponen menjadi bentuk semula. Adapun

tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu meliputi : mengidentifikasi kerusakan

pada mesin sekrap, mengumpulkan data kerusakan pada mesin sekrap,

melakukan perbaikan atau penggantian komponen pada mesin sekrap.

30
31
Adapun diagram aliran (flow chart diagram) dari perencanaan rekondisi ini

ditunjukan seperti tabel berikut:

Table 1. Diagram Aliran Perawatan dan Perbaikan

Mulai/Start

Memepelajari
Kondisi Mesin

Mencari Informasi Mendiagnosa


rusakan Kerusakan Mesin

Mengumpulkan Daftar
Kerusakan pada Mesin

Penggantian Pembuatan Komponen Penyetelan


Komponen Komponen

Pengujian Kondisi
Mesin

Finishing

32
D. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengerjaan proyek

akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam perbaikan Mesin Sekrap Onak Type L-

350 No. M3 2404 adalah :

a. Alat ukur

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur komponen benda

kerja dan komponen lainnya yang ada di mesin sekrap yang telah

dipisahkan,

b. Kunci-kunci (kunci pas dan ring 1 set, kunci L 1 set, dan lain-lain)

Kunci-kunci merupakan peralatan yang digunakan sebagai

alat untuk mengencangkan atau melonggarkan baut mesin dan

komponen lainnya yang terdapat pada mesin sekrap.

c. Obeng (+) dan (-)

Obeng plus dan minus berfungsi untuk mengencangkan atau

melonggarkan sekrup.

33
d. Kuas

Kuas digunakan untuk menyikat atau membersihkan

komponen-komponen mesin yang sudah kotor dengan menggunakan

minyak solar saat komponen mesin telah dibuka.

e. Ember

Ember diguunkan sebgai wadah untuk meletakan komponen-

komponen mesin sekrap yang akan dibersihkan menggunakan

minyak solar.

f. Mesin perkakas

Mesin perkakas yang digunakan dalam pembuatan komponen

mesin sekrap yang rusak adalah mesin bubut, mesin bor, mesin frais

dan lain-lain.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam perbaikan Mesin Sekrap Onak Type L-350

No. M3 2404 antara lain :

a. Kuningan (Cu+Zn)

Kuningan adalah bahan yang akan digunakan untuk membuat

bantalan kopling. Dimensi dari kuningan yang akan digunakan

adalah ∅ 3 inchi x 80mm.

34
Beberapa keunggulan atau alasan kenapa memilih kuningan adalah :

1) Kuningan bahan logam yang sangat tangguh.

Kuningan memiliki permukaan dengan tingkat gesekan

yang rendah. Ini ideal dan sangat cocok bagi pembuatan pada

bagian yang sering bergerak atau dipakai.

2) Kuningan tidak berkarat.

Bahan kuningan asli tidak akan berkarat. Ini menjadi

ungguala utama dari pembuatan untuk bagian yang bergerak.

3) Kuningan adalah bahan hijau.

Bahan kuningan ini lebih mudah dikerjakan atau dibentuk

menjadi bagian yang diinginkan. Sehingga menjadikan kuningan

ini sebagai bahan yang cocok untuk pembuatan bantalan kopling

tersebut.

b. Baja Mild steel

Baja Mild steel adalah bahan yang akan digunakan untuk

pembuatan Tuas mesin (Handle Machine). Dimensi yang akan

digunakan adalah ∅ 1 inchi x 500mm.

Beberapa keunggulan atau alasan kenapa memilih baja Mild

steel adalah :

Memiliki kekuatan yang kuat dan tidak mudah patah. Selain

kuat dan tidak mudah patah, baja mild steel merupakan baja yang

mudah dibentuk, awet, serta low maintenance dan baja mild steel juga

35
bisa dicat sesuai keingan. Dengan keunggulan diatas, bahwa baja

mild steel sangat cocok untuk pembuatan tuas pada mesin sekrap.

c. Minyak solar

Minyak solar digunakan untuk membersihkan komponen-

komponen mesin sekrap yang sudah dibuka.

d. Oli dan gemuk

Oli dan gemuk berfungsi sebagai bahan pelumas untuk

komponen-komponen mesin yang bergerak.

E. Kondisi Mesin Sekrap Onak Type L-350 No. M3 2404 Sebelum

Dilakukan Perbaikan

1. Sistem Kelistrikan

Sistem kelistrikan pada mesin sekrap onak type L-350 No. M3 2404.

menggunakan sistem starter (starting system). Sistem Starter (Starting

System) adalah sebuah rangkaian mekatronika yang berfungsi memutar

poros engkol menggunakan energi listrik saat akan menyalakan mesin.

Kondisi sistem kelistrikan pada mesin sekrap onak type L-350 No.

M3 2404 sebelum dilakukan perbaikan, saat melaukan observasi ditemukan

kerusakan pada kontaktor (Contactor) mesin.

Kondisi Kelistrikan Mesin Sekrap Onak type L-350 No. M3 2404

dilaboratorium teknik mesin FT-UNP, dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

36
Gambar 17. Sistem Kelistrikan.
(Sumber: Laboratorium Pemesinan Teknik Mesin FT-UNP)

2. Bantalan Kopling yang telah Aus

Bantalan Kopling adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi

sebagai pembatas gerak relatif anatara dua komponen mesin agar selalu

bergerak pada yang diinginkan. Namun dalam kondisi mesin sekrap

saat ini, rumah kopling tidak dapat berfungsi dengan maksimal karena

telah mengalami keausan.

Kondisi rumah kopling (Clutch cover) dan bantalan kopling yang

telah aus dapat dilihat pada gambar dibawah:

37
Gambar 18. Rumah Kopling Yang Telah Aus
(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)
3. Handle Sistem Otomatis Meja dan Tuas Pengatur Langkah Lengan

Gagang Tuas Sistem Otomatis meja mesin dan tuas pengatur

langkah lengan pada mesin sekrap onak type L-350 No. M3 2404 yang

hilang mengakibatkan mesin tidak dapat diatur atau di setting pada saat

penggunaannya, sehingga mesin tidak dapat digunakan saat

praktikkum.

Kondisi Tuas Mesin Sekrap Onak yang tidak ada, dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:

Gambar 19. HandlePengatur Langkah Lengan dan Automatis meja


(Sumber: Laboratorium Pemesinan Teknik Mesin FT-UNP)

Dengan kondisi mesin seperti pada keterangan diatas, seperti :

Kelistrikan mesin mati, system kopling yang tidak berfungsi dengan

normal dan tuas pada mesin yang tidak ada, oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa mesin harus dilakukan perawatan dan perbaikan yang

bersifat Korektif (Correktive Maintanence ).

38
F. Renacana Perbaikan dan Perawatan Mesin Sekrap Onak Type L-350

No. M3 2404

1. Sistem Kelistrikan

Sistem Kelistrikan pada mesin sekrap onak type L-350 No. M 3

2404 sangatlah penting peranannya didalam penggunaan mesin sekrap

onak type L-350 No. M3 2404, karena dengan sistem kelistrikan yang

baik akan membuat penggunaan mesin sekrap onak type L-350 No. M3

2404 berfungsi lagi.

Rencana perbaikan dan perawatan yang bersifat Corrective

Maintanance, untuk memulihkan sistem kelistrikan mesin sekrap onak

type L-350 No. M3 2404 yang telah mati adalah dengan mencari orang

yang berkompeten didalam bidang sistem kelistrikan untuk

memperbaikinya.

2. Perbaikan pada Sistem Kopling

Rencana perbaikan dan perawatan yang bersifat Corrective

Maintenance yang dilakukan pada komponen mesin pada sistem

kopling pada mesin sekrap adalah sebagai berikut:

a. Pembersihan

Pembersihan pada sistem kopling yang akan dilakukan saat

melakukan pembongkaran pada mesin.

b. Pengecekan

39
Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui apakah komponen

Sistem kopling tersebut masih bisa diperbaiki atau harus dibuat baru.

c. Pembongkaran

Selanjutnya dilakukan pembongkaran pada Sistem kopling dan

lakukan pengukuran dimensi.

d. Perancangan

Setelah dilakukan pembongkaran dan pengukuran dimensi

komponen, kemudian dibuat perancangan sebagai panduan pembuatan

komponen yang baru.

e. Pembuatan Komponen

Proses selanjutnya pembuatan komponen yang rusak. Pembuatan

komponen ini dikerjakan di mesin bubut, mesin bor dan mesin frais.

f. Pemasangan Kembali

Langkah selanjutnya adalah pemasangan kembali komponen yang

baru.

g. Pengujian fungsi

Pengujian bertujuan untuk mencoba komponen yang telah diperbaiki.

3. Handle Otomatis Meja dan Pengatur Langkah Lengan


Gagang Tuas Otomatis dan tuas pengatur langkah lengan

merupakan komponen mesin sekrap yang berfungsi sebagai pegangan

untuk gerak otomatis meja mesin sekrap dan sebagai pegangan pengatur

40
langkah lengan mesin sekrap ketika melakukan pemakanan (feeding)

pada benda kerja.

Rencana perbaikan dan perawatan yang bersifat Preventive

Maintenance yang dilakukan pada komponen gagang tuas gerak

otomatis meja dan tuas pengatur langkah lengan pada mesin sekrap

adalah sebagai berikut:

a. Perancangan

Perancangan dilakukan sebagai tahap awal karena gagang tuas

gerak otomatis meja dan tuas pengatur langkah lengan sudah tidak

ada, jadi langsung untuk merancang pembuatan komponen baru.

b. Pembuatan Komponen

Proses selanjutnya pembuatan komponen baru. Pembuatan

komponen ini dikerjakan di mesin bubut, mesin bor dan mesin frais.

c. Pemasangan Kembali

Langkah selanjutnya adalah pemasangan kembali komponen

yang telah selesai dibuat.

d. Pengujian fungsi

Pengujian bertujuan untuk mencoba komponen yang telah

dibuat.

41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perbaikan Mesin Sekrap Onak Type L-350

Perbaikan sistem kopling mesin Sekrap Onak Type L-350 dilakukan

dengan cara membuat dan mengganti komponen yang mengalami rusak

berat dengan menyesuaikan ukuran dan bentuk sesuai dengan yang aslinya.

Dalam proses perbaikan Mesin Sekrap Onak Type L-350 dimulai

dengan pembongkaran, pembersihan, perencanaan, penggantian atau

memperbaiki, melumasi dan perakitan kembali komponen mesin sekrap.

1. Sistem Kopling

Kerusakan pada Sistem Kopling pada Mesin Sekrap Onak Type

L-350 sudah dijelaskan pada BAB III(tiga) sebelumnya bahwa, sistem

kopling tidak dapat meneruskan putaran dari motor listrik ke poros

penggerak mesin. Bentuk sistem kopling mesin seperti gambar

dibawah:

42
Gambar 20. Sistem kopling mesin

Perbaikan sistem kopling pada Mesin Sekrap Onak Type L-350

adalah sebagai berikut:

a. Pembongkaran

Pembongkaran kopling dilakukan dengan cara membuka

cover pulley terlebih dahulu dengan menggunakan kunci pas 8 dan

10. Lalu buka pulley dengan melepaskan belt pada pulley, lepas

baut pulley. Lalu lepas kopling mesin dengan sedikit tarikan.

Pembongkaran dilakukan sampai tersisa hanya garpu kopling yang

melekat pada mesin, lalu kompulkan semua komponen kopling

pada satu tempat(ember) agar tidak berceceran.

Gambar 21. Komponen sistem kopling mesin


(Sumber : Laboratorium Prduksi Teknik Mesin FT-UNP)

b. Pembersihan

Pembersihan dilakukan dengan cara mencuci seluruh bagian

komponen dengan menggunakan solar dan menyikatnya dengan

kuas yang bertujuan agar seluruh kotoran yang menempel pada

komponen dapat terangkat atau dibersihkan.

43
c. Mengganti dan memperbaiki komponen

Bantalan pembebas kopling yang telah aus atau terkikis

akibat gesekan, sehingga perlu untuk diganti. Untuk mengganti

bantalan pembebas kopling mengguanakan bahan kuningan.

Sedangankan komponen yang hanya memerlukan perawantan dan

sedikit perbaikan pada permukaannya yaitu Clutch cover yang

sudah karatan.

Komponen yang akan diganti adalah bantalan pembebas kopling.

Proses pembuatan bantalan pembebas kopling dengan

menggunakan kuningan ∅ 3 inchi x 80mm yang berbentuk pipa.

Langkah-langkah dalam membuat bantalan pembebas

kopling sebagai berikut:

a) Persiapkan alat, bahan dan mesin perkakas yang akan

digunakan, pastikan semuanya dalam keadaan baik atau siap

untuk dipakai.

b) Pasang benda kerja ke mesin bubut dan pahat pahat bubut.

c) Pembubutan pertama adalah membubut facing pada ujung

kuningan.

d) Pembubutan kedua adalah membubut diameter luar terlebih

dahulu dengan ukuran ∅ 76mm.

e) Pembubutan ketiga adalah menggunakan pahat bubut dalam

untuk membuat diameter dalam dengan ukuran ∅ 58mm.

44
f) Pembubutan keempat adalah menggunakan pahat potong untuk

memotong kuningan dengan menggunakan mesin bubut

dengan lebar 11mm.

g) Selanjunya menggunakan gergaji tangan untuk memotong

kuningan yang telah dibubut. Proses memotong dengan ukuran

1/4 lingkaran dengan rincinan pembagian 360º di bagi 4 atau

90º.

h) Setelah benda dipotong empat, maka langkah terakhir dengan

menggunakan mesin bor ∅ 6 mm untuk membuat lobang

ditengah.

i) Proses finishing menggunakan amplas dan kikir utuk

menghilankan permukan yang tidak rata saat proses

menggergaji dan bor.

Hasil Bantalan pembebas kopling seperti gambar berikut:

(sebelum) (sesudah)

Gambar 22. Bantalan Pembebas Kopling


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

45
d. Pemasangan kembali sistem kopling mesin

Proses pemasang kembali seluruh komponen sistem kopling

yang dibongkar setelah dibersihkan, diganti serta diberi pelumas.

Saat perakitan dilakukan sesuai dengan susunan atau rangkaian

sebelumnya. Kencangkan kembali seluruh baut yang terdapat

disistem kopling dengan menggunakan kunci stik (L) nomor 6 dan

kunci pas nomor 19. Kemudian lakukan penyetelan ulang untuk

kerapatan bantalan kopling dan rumah kopling. Lalu pasang

kembali Pulley dan Cover Pulley pada mesin sekrap.

Susunan sistem kopling setelah pemasangan kembali pada

mesin sebagai berikut:

Garpu pembebas

Bantalan pembebas

Gambar 23. Pemasangan Sistem Kopling Mesin Sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

46
2. Pembuatan Handle Lengan Panjang Mesin Sekrap

Dalam pembuatan Handle mesin bahan yang digunakan adalah

baja Mild Steel dengan demensi ∅ 1 inchi x 500mm, dan mesin perkakas

yang digunakan hanya mesin bubut dan perlengkapannya.

a. Perancangan

Perancangan dalam pembuatan Handle mesin dilakukan agar

jelas benda atau handle yang akan dibuat nantinya, dalam

perancangan benda biasanya berupa sketsa atau gambar kerja.

Gambar 24. Rancangan handle lengan panjang mesin


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

b. Pembuatan komponen

Handle mesin sekrap yang akan dibuat berdasarkan sketsa

atau gambar perancangan yang sudag direncanakan.

Berikut langkah-langkah dalam proses pembuatan handle

sebagai berikut:

a) Langkah pertama persiapkan alat dan bahan serta pastikan mesin

akan digunakan dalam keadaan baik dan siap digunakan.

b) Pada pengerjaan pertama mengunkan mesin bubut, pasang

benda kerja pada cekam pastikan benda presisi kemudian

47
lakukan pembubutan permukaan benda untuk membuat lubang

center benda kerja menggunkan center drill.

c) Selanjutnya pasang ulang benda kerja dan gunakan center putar

untuk memompang ujung benda kerja, kemudian lakukan

pembubutan rata ke seluruh permukaan benda untuk membuang

kulit luar benda kerja.

d) Pembubutan pertama adalah melakukan pembubutan rata

dengan tujuan membuang kulit luar dari benda kerja, setelahnya

lakukan pembubutan merata untuk membuat diameter terbesar.

e) Pembubutan kedua adalah membubut benda kerja ∅ 20 x

226mm.

f) Pembubutan ketiga adalah membubut benda ∅ 19 x 46mm dan

pembuatan champer pada ujung benda.

g) Pembubutan keempat adalah pembuatan tirus pada benda kerja

mulai dari ∅ 11 x 150mm dengan kemiringan tirus sebanyak 2

garis berlawanan arah jarum jam, lalu dilanjutakan dengan

membubut ∅ 16 x 17mm.

h) Lepas dan pasang kembali benda kerja dengan mengganti

ujungnya

i) Pembubutan kelima adalah membubut ∅ 18 x 18mm.

j) Setelah selesai proses pada mesin bubut, selanjutnya adalah

pembuatan ulir dengan menggunakan snei M18 x 2,0mm.

48
k) Proses finishing dengan melakukan pengamplasan dan

pengecatan benda kerja.

Hasil pembuatan Handle panjang lengan seperti dibawah ini:

Gambar 25. Handle lengan panjang mesin


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

c. Pemasangan kembali komponen

Setelah handle selesai dibuat maka selanjutnya pemasangan

kembali pada mesin sekrap dan pastikan apakah handle sesuai dan

terpasang dengan kokoh pada mesin skerap.

3. Pembuatan Handle meja dan Handle otomatis meja mesin.

49
Pembuatan handle menggunakan baja mild steel ∅ 1 inchi x

500mm dan mesin perkakas yang digunakan hanya mesin bubut dan

perlengkapannya.

Berikut langkah-langkah dalam pembuatan handle meja dan

otomatis meja sebagai berikut:

a. Langkah pertama dalam pengerjaannya dimulai dari mempersiapkan

alat, bahan dan mesin yang akan digunakan.

b. Setelah semua terpasang pada mesin, lakukan pembubutan facing

untuk meratakan ujung benda kerja, kemudian bor ujung benda kerja

dengan mengguanakan center drill.

c. Buka dan pasang kembali benda kerja dengan bantuan center putar

pada ujung benda yang sudah siap dibor sebelumnya.

d. Pembubutan pertama adalah membubut rata untuk membuang kilit

luar dari benda kerja.

e. Pembubutan kedua adalah pembubutan benda kerja sesuai dengan

gambar kerja, contoh gambar rancangan sebagai berikut:

Gambar 26. Rancangan handle meja dan handle


automatice meja

50
(Sumber: Autocad 2016)

f. Pembubutan ketiga adalah pembuatan champer 2mm dan 1mm pada

ujung benda, di ikuti pembuatan tirus dengan cara memutar eretan

atas. Serta membuat gerigi pada benda menggunakan kartel.

g. Proses pengeboran pada handle automatice meja mesin

menggunakan mesin bubut dengan masang mata bor ∅ 6mm

kemudian bor ∅ 10mm pada kepala lepas

h. Selanjutnya pembuatan ulir pada handle dengan mengguanakan tap

M11 x 1,25mm dan snei M8 x 1,25mm.

i. Proses finishing adalah melakukan pengamplasan dan pengecatan

pada benda kerja.

Hasil pembuatan handle seperti gambar berikut:

Gambar 27. Handle meja dan Handle otomatis meja


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

4. Perbaikan pada sistem automatis meja mesin.

51
Sistem otomatis meja mesin sekrap yang tidak bergungsi

dikarenakan sudah korosi sehingga perlu untuk dibongkar dan

dibersihkan.

Maka langkah-langkah dalam perawatan sistem automatis meja

mesin sebagai berikut:

a. Pembongkaran

Pembongkaran pada sistem automatis meja mesin dilakukan

untuk melihat dan mengamati permasalah pada sistem automatis

meja mesin tidak berfungsi secara manksimal.

b. Pengecekan

Setelah melakukan pengecekan ditemukan permasalahan pada

sistem automatis meja mesin yang mengalami korosi sehingga

komponennya tidak berputa, dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 28. Korosi pada Sistem Automatis Meja Mesin


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

c. Perbaikan komponen

52
Komponen sistem automatis meja mesin yang akan diperbaiki

yaitu dengan membersihkan sisa kotoran dan korsi yang menempel

pada komponen automatis meja mesin dengan mengguankan solar

dan kuas sampai bersih.

Gambar 29. Sistem Automatis Meja Mesin


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

d. Pemasangan komponen

Pemasangan komponen sistem automatis meja mesin

menggunakan gemuk sebagai pelumas dan pelincin. Pastikan

pemasangan komponen terpasang sesuai dengan urutan sebelumnya

dan terpasang dengan baik.

e. Pengujian

Pengujian komponen yang sudah dipasang dengan cara

menghidupkan mesin sekrap, pastikan apakah sistem automatis meja

sudah berfungsi dengan baik.

5. Perbaikan pada Sistem Kelistrikan Mesin

53
Perbaikan sistem kelistrikan mesin sekrap yang pada awalnya

belum diketahui kerusakannya, namun dapat diprediksi bahawa kerusakan

terdapat pada komponen kelistrikan mesin yang mengalamin gagal fungsi.

Perbaikan Sistem kelistrikan pada Mesin Sekrap Onak Type L-350

No. M3 2404 adalah sebagai berikut:

a. Pengecekan

Pengecekan pada sistem kelistrikan pada mesin sekrap onak

mendapati bahwa sistem kelistrikannya sudah tidak bisa digunakan

lagi karena contector telah rusak dan instalasi sistem kelistrikan juga

telah termakan usia, banyak kabel yang rusak sehingga disimpulkan

bahwa harus membuat instalasi sistem kelistrikan yang baru dan

contector yang baru.

Contector

Gambar 30. Contector mesin sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

b. Pembongkaran

Pembongkaran sistem kelistrikan pada mesin sekrap onak

dilakukan oleh Teknisi Electro dimulai dengan memutus aliran listrik

54
mesin dan membongkar instalasi sistem kelistrikan nya semua mulai

dari contector, MCCB, Terminal dan kabel semuanya serta motor

listriknya juga dibongkar.

c. Perakitan

Perakitan kembali sistem kelistrikan baru dimulai dari

mengganti contector yang baru dan pemasangan kembali komponen-

komponen kelistrikan mesin menjadi instalasi sistem kelistrikan yang

baru pada mesin sehingga nantinya mesin listrik bisa hidup dan mesin

sekrap onak bisa dihidupkan serta digunakan. Instalasi kelistrikan

pada mesin sekrap yang baru adalah sebagai berikut:

Gambar 31. Sistem Kelistrikan Mesin Sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

d. Pengujian

Pengujian sistem kelistrikan mesin dilakukan oleh Teknisi Electro saat

semua rangkaian kelistrikan pada mesin sudah terpasang dan

terhubung dengan baik dan benar, saat pengujian mesin dapat

dihidupkan dan instalasi kelistrikan mesin berfungsi dengan normal,

55
pengujian ini dilakukan langsung oleh teknisi electro atau orang yang

sudah preofesional.

B. Pembersihan Mesin

Pembersihan mesin sekrap cukup membersihkan semua sisa korosi

dan gemuj yang sudah menggeras pada sela-sela mesin dengan

mengguanakan solar ke seluruh body mesin sekrap.Pembersihan pada mesin

dilakukan dengan cara berikut:

Bersihkan seluruh permukaan body mesin dari tumpukan oli dan

gemuk yang sudah mengeras dengan menggunakan minyak solar dan

menyikatnya dengan kuas. Bersihkan sisa-sisa minyak solar dengan

menggunakan air dan sabun.

C. Pengujian Proyek Akhir

Setelah melakukan perawatan dan perbaikan mesin sekrap onak type

L-350 No.M3 2404, maka untuk mengetahui kelayakan mesin secara

menyeluruh dengan tindakan pengujian sebagai berikut:

1. Pengujian Mesin Tanpa Beban

Pengujian mesin tanpa beban dilakukan dengan cara

menghidupkan mesin dan menjalankan mesin tanpa menggunakan benda

56
keja selama 1 jam, untuk memastikan kondisi mesin sudah baik setelah

dilakukan perawatan korektif.

Metode-metode dalam pengujian yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Uji kebisingan

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak diinginkan

yang bersumber dari usaha atau kegiatan manusia yang dapat

menimbulkan gangguan pada kesehatan manusia dan kenyamanan

lingkungan.

Uji kebisingan dilakukan dengan menguji kopling saat mesin

sedang berjalan tanpa beban. Setelah dilakukan pengujian ini dapat

disimpulkan bahwa mesin dalam keadaan lulus uji. karena sewaktu

melakukan pengujian mesin tidak mengeluarkan bunyi yang bising.

b. Uji getaran

Getaran merupakan salah satu indicator adanya masalah atau

gangguan pada suatu mesin, karena jika suatu mesin bergetar dengan

kencang dapat mengalami aus sehingga mesin butuh perbaikan

dengan cepat agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar

lagi.

57
Uji getaran dilakukan dengan cara meraba body mesin ketika

mesin sedang bekerja. Dan dapat disimpulkan bahwa saat melakukan

uji coba ini mesin tidak mengeluarkan getaran yang kuat atau dalam

keadaan baik.

c. Uji ketahanan

Uji Ketahanan merupakan pengujian untuk mengukur

ketahanan mesin sekrap onak ketika dioperasikan. Apakah mesin

sekrap onak memiliki ketahanan yang baik atau tidak ketika

dioperasikan, dan dijalankan dalam berbagai kecepatan mesinnya.

Uji ketahanan mesin sekrap onak dilakukan dengan

menghidupkan mesin dalam durasi waktu 5 jam dengan kecepatan

mesin yang berbeda-beda. Dimana didalam pengujian ketahanan ini

50 menit masing-masing mulai dari kecepatan langkah/menit 18, 36,

46, 80, 92 dan 160 langkah/menit disaat mesin dioperasikan.

Uji ketahanan dilakukan dengan menghidupkan mesin dalam

durasi waktu sekitar 1 jam. Ini dilakukan agar mengetahui

ketahanan mesin hidup dalam jangka waktu lama. Setelah

melakukan uji coba ini dapat disimpulkan bahwa mesin telah

memenuhi syarat uji coba ini mesin dapat bekerja dengan optimal

dan dapat melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan.

2. Pengujian Mesin Dengan Beban

58
Pengujian mesin dengan beban merupakan pengujian yang

dilakukan dengan cara penyayatan benda kerja yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan daya sayat mesin terhadap benda kerja, apakah

mesin dapat melakukan penyayatan terhadap benda kerja tanpa kendala

sedikitpun.

Setelah melakukan penyayatan maka pengujian yang dilakukan

adalah:

1. Pengujian sistem kelistrikan mesin

Pengujian sistem kelistrikan bertujuan untuk mengetahui

apakah instalasi atau rangkaian sistem kelistrikan yang baru dapat

memberikan daya yang cukup pada mesin nantinya. Saat pengujian

instalasi sistek kelistrikan yang baru dapat memberikan daya yang

cukup pada mesin sekrap. Kesimpulanya bahwa instalasi yang baru

bekerja dengan baik tanpa ada kendala sedikitpun.

2. Pengujian sistem kopling

Pengujian ini dilakukan dengan cara, menekan tuas (handle)

kopling pada body mesin. Pengujian dilakukan selama 1 jam selama

mesin hidup. Setelah dilakukan uji coba, hasilnya adalah kopling dan

seluruh sistemnya bekerja dengan sangat baik.

3. Pengujian pada sistem automatis meja

Pengujian sistem otomatis meja mesin dapat dilihat saat

mesin dalam keadaan bekerja dengan menekan handle automatis

59
meja mesin. Setelah pengujian dapat dilihat bahwa sistem automatis

meja bekerja dengan semestinya.

4. Pengujian hasil penyayatan

Hasil pengujian ini dapat dilihat pada saat setelah selesai

penyayatan. Pengujian hasil penyayatan dengan hanya memakai

kecepatan langkah 16, 36, 46, 80 dan 96 yang tertera pada mesin

sekrap setelah melakukan penujian penyayatan hasil yang didapat

sangat baik dan akurat. Berikut hasil penyayatan pada mesin sekrap:

Gambar 32. Hasil penyayatan mesin sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

5. Pengujian kedataran hasil kerja mesin

Hasil pengujian kedataran dapat dilakukan setelah pengujian

penyayatan dilakukan dengan menggunakan waterpast sebagai alat

ukur kedataran benda kerja, setelah pengujian disimpulkan bahwa

60
hasil kerja mesin datar. Hasil yang didapat dalam pengujian sebagai

berikut:

Gambar 33. Pengujian kedataran benda


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan tentang sistem kopling pada Mesin Sekrap Onak

Type L-350 No. M3 2404 diatas maka dapat diambil kesimpulan. Bahwa

perawatan dan perbaikan sangat penting dilakukan karena berpengaruh

kepada usia pakai mesin, benda kerja yang dihasilkan dan keselamatan

pekerjannya dalam mengoperasikan mesin sekrap.

Dalam pelaksanaanya pebaikan sistem kopling pada Mesin Sekrap

Onak Type L-350 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem kopling telah beroperasi dengan baik.

2. Dilakukan penggantian pada bantalan pembebas kopling dengan cara

membuat ulang komponen sesuai dengan spesifikasi standar.

3. Pembuatan handle mesin sekrap yang hilang dengan ukuran yang sudah

ditetapkan.

4. Perawatan pada sistem otomatis meja mesin dengan cara membersihkan

dan pelumasan pada komponen yang sudah korosi.

B. Saran

Setelah melakukan perbaikan pada Mesin Sekrap Onak Type L-350

penulis mempunyai beberapa saran yang mana dapat mempermudahkan

dalam melakukan perbaikan dimasa yang akan dating nanti:

1. Kegiatan perawatan dan perbaikan mesin sebaiknya terlebih memahami

karakteristik mesin dan fungsi dari seluruh komponen pada mesin yang

akan diperbaiki.

62
2. Menganalisis kerusakan pada mesin dan pastikan dimana titik berat

kerusakan mesin, agar mengurangi resiko pembongkaran komponen

yang tidak penting.

3. Siapkan semua alat yang dibutuhkan dalam proses pembongkaran agar

tidak ada kendala pada saat melakukan pekerjaan.

4. Dalam bekerja perhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

5. Bersihkan peralatan kerja, mesin yang diperbaiki dan lingkungan

sekitar bekerja setelah selesai melakukan pekerjaan.

63
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Aziz, Yufrizal A. 1993. Teknik Dasar Manajemen Perawatan Mesin dan
Bengkel. Padang: IKIP Padang.
Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi/Tugas Akhir dan Proyek Akhir.
2014. Padang FT-UNP.
M.Saiqudin. 2018. Pengertian Kopling Mesin. Surabaya: Fakultas Teknik Mesin
UNTAG.
Suarman Makhzu. 1999. Teknik Pemeliharaan Mesin. Padang: MRC FT UNP.
Widharto. 2008. Inpeksi Teknik. Jakarta: PT Pradnya Pramitha.
Yugowati Praharsi dkk, 2015. Perancangan Penjadwalan Preventif Maintenance
Pada PT. Artha Prima Sukses Makmur.Jakarta: Jurnal Universitas
Tarumanegara,
LAMPIRAN
LAMPIRAN DOKUMENTASI

(Pemberian Gemuk) (Proses Pembubutan )

(Proses Pengeboran) (Proses Pembubutan )


(Proses Gergaji Tangan) (Proses uji coba meja mesin)

(Proses Pembubutan)

Anda mungkin juga menyukai