Anda di halaman 1dari 9

VOL. 6 NO.

2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

PEMBERIAN PERASAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk) TERHADAP


PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT (Mus musculus)

Dyah Kusumaning Mahardhika1, Edy Haryanto2, Sri Sulami Endah Astuti2


Jurusan Analis Kesehatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

ABSTRAK

Daun kelor (Moringa oleifera Lamk) dianggap sakti oleh masyarakat Jawa
khususnya, karena mampu menyembuhkan bermacam penyakit. Daun kelor disebut
mampu menurunkan kadar glukosa darah. Kandungan flovonoid, vitamin C juga
mineral Seng pada daun kelor diketahui memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar
glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
antar dosis pemberian daun kelor (Moringa oleifera Lamk) terhadap kadar glukosa
darah pada mencit (Mus musculus). Mencit dibagi dalam 3 kelompok dosis perlakuan
yaitu dosis 0,1 mL; 0,2 mL dan 0,4 mL yang diberikan perasan daun kelor setelah
diberi beban sukrosa sebelumnya. Setelah diberikan perlakuan dengan 3 macam
dosis, semua kelompok diperiksa kadar glukosa darahnya. Hasil penelitian
berdasarkan uji statistika dan analisis data, didapatkan kesimpulan bahwa kelompok
kontrol negatif dengan positif ketika dibandingkankan ada perbedaan; kontrol negatif
dengan kelompok dosis 0,1 mL, 0,2 mL dan 0,4 mL masing-masing ada perbedaan;
kontrol positif dengan kelompok dosis 0,1 mL, 0,2 mL dan 0,4 mL masing-masing ada
perbedaan; Sedangkan perbandingan antara dosis perasan 0,1 mL dengan 0,2 mL
dan 0,1 mL dengan 0,4 mL tidak ada perbedaan dan untuk perbandingan antara dosis
0,2 mL dengan 0,4 mL ada perbedaan. Pada perlakuan dosis 0,4 mL didapatkan hasil
kadar glukosa darah pada mencit mengalami penurunan paling banyak.

Kata Kunci : Daun kelor (Moringa oleifera Lamk) , Glukosa Darah

PENDAHULUAN vitamin B1, B2, protein dan kalium bila


dikombinasi dengan karbohidrat akan
Salah satu kandungan daun mampu merangsang produksi insulin
kelor yang tinggi adalah senyawa dalam tubuh. Mineral seng juga
flavonoid. Flavonoid akan menghalangi berperan penting dalam produksi
radikal bebas pada sel β Langerhans insulin. Sedangkan magnesium
pankreas. Flavonoid sebagai membantu metabolisme glikogen,
antioksidan berfungsi menjadi penurun Magnesium bekerja sama dengan
agen pengoksida sebelum merusak sel vitamin B6 untuk membantu proses
tubuh. Flavonoid dibantu oleh Vitamin metabolisme dalam sel. Daun kelor
C yang terkandung dalam daun kelor mengandung semua nutrisi yang
mampu bertindak sebagai scavenger dibutuhkan dalam membantu
oksidan yang mampu menghambat mengontrol kadar gula darah
reaksi oksidasi Reactive Oxygen seseorang (Krisnadi, A.Dudi 2013)
Spesies dan meningkatkan aktivitas (Kurniasih,2013). Sementara itu, dalam
SOD, GSH dan katalase yang pengobatan kuno India, daun kelor
menyebabkan penurunan stres dianggap sakti karena mampu
oksidatif dalam sel (Ambarwati dkk., menyembuhkan berbagai jenis
2014) (Dewiyati, Susi dan Saleh penyakit. Berita kesaktian daun kelor
Hidayat , 2015). Selain itu daun kelor tersebut sampai ke telinga sejumlah
juga mengandung nutrisi lainnya seperti herbalis Nusantara, terutama Jawa.

ANALIS KESEHATAN SAINS 464


VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

Tingkat keberhasilan pengobatan tidak mencukupi mengakibatkan


dengan daun kelor pada masa itu glukosa tidak dapat diserap dengan
begitu tinggi hingga mampu melahirkan baik oleh sel-sel tubuh yang
mitos tersendiri dimana ketika penyakit memerlukannya dan tidak akan
masih dianggap sebagai gangguan disimpan di hati maupun otot. Kadar
makhluk halus dan kelor mampu insulin yang rendah akan memicu
menyembuhkan berbagai macam terjadinya metabolisme pembakaran
penyakit terbentuklah mitos bahwa lemak (Sutanto,2010).
daun kelor mampu untuk menaklukkan Hasil penelitian sebelumnya,
makhluk halus (Putri, Okki D., 2011).Di Edoga et.al., (2013) mengungkapkan
lingkungan perkampungan dan bahwa pemberian ekstrak daun kelor
pedesaan, tanaman kelor sekedar pada dosis 300mg/kg BB dapat
menjadi tanaman pagar hidup, batas menurunkan kadar glukosa darah
tanah maupun penjalar tanaman lain, secara signifikan, penurunannya hingga
tetapi pemanfaatan daun kelor sebagai mencapai 44,96%. Menurut Susi D dan
sayuran telah lama dilakukan. Daun Saleh H., (2015) ekstrak daun kelor
kelor dikonsumsi dengan berbagai cara dengan dosis 30% memiliki persentase
pengolahan seperti ditumis, dibuat urap penurunan kadar glukosa paling tinggi
dan sayur bening. Di Nusa Tenggara dibandingkan dengan konsentrasi 10%
Barat, masyarakat lebih sering dan 20%, yaitu sebesar 53,19%. Selain
menjadikan daun kelor segar sebagai itu, penggunaan secara empiris oleh
alternatif sayuran dan diolah menjadi masyarakat dengan dikonsumsi berupa
masakan apabila tidak ada lagi sayuran rebusan daun, yaitu 3 tangkai daun (10-
yang bisa dimakan (Luthfiyah, Fifi , 15 g) dicuci lalu direbus dengan 3 gelas
2012). Glukosa sulit masuk ke dalam (600ml) air, didihkan rebusan sampai
sel karena sedikit atau tidak adanya tersisa 1 gelas (200ml) lalu disaring
hormon insulin dalam tubuh penderita ampas daun kelor, minum air rebusan
hiperglikemia. Akibatnya, kadar glukosa tiga kali sehari selama 2 minggu.
menjadi tinggi karena menumpuk di
dalam darah. Insulin bertanggung METODE PENELITIAN
jawab mengontrol kadar gula darah
(glukosa) dalam tubuh yaitu dengan Jenis penelitian ini adalah
memberi sinyal pada sel lemak, otot, penelitian eksperimental. Penelitian ini
dan hati untuk mengambil glukosa dari dilaksanakan di Kandang Hewan
darah dan mengubahnya menjadi Percobaan Fakultas Kedokteran Hewan
glikogen (gula otot) di sel otot, Universitas Airlangga dan di
trigliserida di sel lemak, dan keduanya Laboratorium Kesehatan Daerah
di sel hati. Selama pankreas Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan
memproduksi cukup insulin dan tubuh pada bulan Januari- Juni 2017. Teknik
dapat menggunakannya dengan benar, pengumpulan data pada penelitian ini
kadar gula darah pasti akan selalu menggunakan teknik observasi
berada dalam kisaran yang sehat eksperimental, yaitu data diperoleh
(Wijoyo, Padmiarso M., 2012). dengan cara melakukan pengamatan
Penumpukan glukosa dalam langsung selama penelitian dan
darah menyebabkan kadar glukosa pengukuran kadar glukosa darah dalam
menjadi tinggi (hiperglikemia) dapat darah pada mencit. Sehingga jenis data
menyebabkan komplikasi seperti yang digunakan merupakan data
kerusakan ginjal dan saraf, serta primer.
masalah pada mata. Sedangkan terlalu
sedikit glukosa dalam darah TAHAPAN PENELITIAN
(hipoglikemia) dapat membuat kita
merasa lelah, mudah marah, bingung, A. Perlakuan Sampel di
hingga pingsan. Jumlah insulin yang Laboratorium

ANALIS KESEHATAN SAINS 465


VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

1. Meningkatkan Kadar Glukosa dengan kelompok kontrol positif untuk


Darah dalam Darah pada Mencit mengetahui apakah ada perbedaan
Menurut Muharli (2012), pemberian antar dosis pemberian perasan daun
sukrosa pada tikus dengan dosis kelor (Moringa oleifera Lamk.) terhadap
1,125g/200gBB dapat mengalami kadar glukosa darah pada mencit.
peningkatan kadar glukosa darah. Maka
penentuan pemberian sukrosa pada 4. Pengambilan Bahan Uji
setiap mencit 1 kali sehari selama 7 hari Pengambilan darah hewan uji
untuk mencit dengan berat badan 20 g dilakukan 8 jam setelah diberi
dari dosis tikus ke mencit adalah perlakuan. Darah diambil lewat jantung
0,1575g/20gBB. mencit. Untuk mendapatkan serum,
maka darah yang didapat kemudian
2. Pembuatan Dosis Perasan Daun disentrifuge dengan kecepatan 3500
Kelor rpm selama 10 menit.
Daun kelor segar yang telah dicuci
bersih kemudian dihancurkan dan B. Pemeriksaan Kadar Glukosa
dihaluskan dengan penumbuk tanpa Darah
penambahan air. 1. Metode : Enzimatik Kolorimetri
Variasi dosis perasan daun kelor dengan menggunakan Automatic
yang diberikan kepada hewan uji yaitu : Analyzer BS-300 MINDRAY
a. Dosis 1/dosis rendah : 0,1 2. Prinsip :
ml/hari Metode glukosa oksidase
b. Dosis 2/dosis sedang : 0,2 menggunakan prinsip oksidasi glukosa
ml/hari oleh glukosa oksidase (GOD) menjadi
c. Dosis 3/dosis tinggi : 0,4 ml/hari asam glukonat dan H2O2.H2O2
kemudian direaksikan dengan 4-
3. Perlakuan Hewan Uji aminoantipirin dan fenol menghasilkan
Hewan uji diadaptasikan selama 7 chinonime yang berwarna kemerahan
hari dengan diberi pakan CP-511 dan dan H2O, reaksi ini dikatalisis oleh
air minum agar dapat menyesuaikan enzim peroksidase (POD). Chinonime
dengan lingkungannya. Kemudian di yang terbentuk eqivalen dengan
hari ke-7 dilakukan pemeriksaan kadar glukosa sehingga warna yang terukur
glukosa darah pada 5 ekor mencit untuk pada produk chinonimine akan
mengetahui kadar glukosa darah sebanding dengan kadar glukosa.
sebagai kontrol negatif. Sisa hewan uji Pengukuran kadarnya dilakukan
kemudian diberi perlakuan larutan dengan mencampur serum atau
sukrosa selama 7 hari, kecuali plasma darah dengan reagen,
kelompok kontrol negatif. Pada hari ke- kemudian warna yang terbentuk
14 kelompok perlakuan I, II dan III diberi dibaca dengan kolorimeter pada
perlakuan pemberian perasan daun panjang gelombang 500 nm
kelor masing-masing dosis 0,1 mL ; 0,2 3. Alat : Alat-alat yang
mL dan 0,4 mL selama 7 hari. digunakan dalam penelitian ini
Sedangkan untuk kelompok kontrol adalah timbangan analitik, alat-alat
positif hanya diberikan pakan dan gelas, oral sonde, blender, spuit 1
minum selama 7 hari. Hewan uji cc, tabung reaksi, alat automatic
dipuasakan terlebih dahulu selama analyzer BS300 MINDRAY
kurang lebih 8-10 jam dengan tetap 4. Bahan :
memberi minum. Hal ini dilakukan untuk Serum mencit
mengurangi pengaruh makanan
terhadap pemberian sediaan uji. Pada 5. Reagen : Stanbio Glukosa
hari ke-21, mencit pada masing-masing LiquiColor
kelompok perlakuan diperiksa kadar
glukosa darahnya dan dibandingkan

ANALIS KESEHATAN SAINS 466


VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

selesai maka hasil dilihat dengan


Perlakuan
Replikasi mengeklik ikon status sample disk
A P I II III kemudian mengeklik posisi sample
1 119 178 123 149 136 sehingga hasil akan terlihat pada
2 112 239 155 163 124 tabel.
3 121 301 144 170 120
4 107 192 117 142 130
5 103 279 150 172 143
Rata-
112,4 237,8 137,8 159,2 130,6
rata
HASIL PENELITIAN
6. Prosedur Kerja :
Memastikan alat dalam kondisi Setelah dilakukan penelitian
siap digunakan, menyalakan seluruh kadar glukosa darah terhadap mencit
alat, monitor, komputer, UPS, printer). didapatkan hasil seperti yang tercantum
Setelah alat dan komputer menyala pada tabel 1.
maka masuk pada program alat BS- Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Kadar
300 dengan memasukan user dan Glukosa Darah pada Mencit
password maka alat akan mencuci Keterangan :
secara otomatis selama ± 5 menit, jika A : mencit yang tidak dibebani
sudah selesai kemudian pengecekan sukrosa maupun perasan daun
reagent dan aquadest dengan cara kelor
membuka penutup botol reagent lalu P : mencit yang dibebani sukrosa 0,5
reagent di isi dan memastikan bahwa mL
reagent cukup saat digunakan, cara I : mencit yang diberi perasan daun
untuk memastikan bahwa reagent kelor dosis 0,1 mL/20gBB/hari
cukup digunakan mengeklik ikon II : mencit yang diberi perasan daun
reagen kemudian klik inventory dan kelor dosis 0,2 mL/20gBB/hari
mengecek pada available (test), jika III : mencit yang diberi perasan daun
kurang dari 100 test maka kelor dosis 0,4 mL/20gBB/hari
ditambahkan reagent sesuai
parameter dan posisinya. Pemeriksaan Dari tabel 4.1 terhitung hasil
sample dilakukan dengan mengeklik pemeriksaan kadar glukosa dalam
ikon sample klik request sample lalu darah pada mencit kontrol negatif
memasukkan sample ID dan diperoleh rata-rata sebesar 112,4
menentukan posisi yang sesuai mg/dL, pada sampel mencit kontrol
dengan tempatnya. Kemudian memilih positif yang dibebani diperoleh rata-rata
parameter glukosa dan menekan sebesar 237,8 mg/dL, pada sampel
tombol request lalu menekan ikon mencit yang diberi perasan daun kelor
close. Kemudian memeriksa kembali dosis 0,1 mL/20gBB/hari diperoleh rata-
tiap-tiap sample yang telah di request rata sebesar 137,8 mg/dL, pada sampel
dengan menekan tombol status dan mencit yang diberi perasan daun kelor
memilih sample disk yang akan dilihat dosis 0,2 mL/20gBB/hari diperoleh rata-
setelah pengecekan selesai maka rata sebesar 159,2 mg/dL, dan pada
memasukkan sample yang berupa sampel mencit yang diberi perasan
serum mencit pada sample disk sesuai daun kelor dosis 0,4 mL/20gBB/hari
dengan posisinya untuk memulai diperoleh rata-rata sebesar 130,6
pemeriksaan tekan ikon start lalu mg/dL.
menekan OK dan disesuaikan pada Data yang diperoleh kemudian
sample disk 1 atau sample disk 2 yang dilakukan uji normalitas dan hasilnya
telah di request. Setelah pemeriksaan data berdistribusi normal, kemudian

ANALIS KESEHATAN SAINS 467


VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

dilanjutkan ke uji homogenitas namun laboratorium selama 7 hari terlebih


hasilnya data tidak homogen, sehingga dahulu. Peneliti melakukan
dilanjutkan ke uji Non parametrik pengendalian terhadap variabel terikat
Kruskal-wallis dan hasil yang didapat dengan cara menggunakan hewan uji
yaitu ada perbedaan secara signifikan. yang kurang lebih sama variasi
Selain itu, dilakukan uji T Independent biologisnya yaitu memiliki berat badan
untuk mengetahui ada tidaknya sekitar 20-30 gram, umur 2-3 bulan,
perbedaan tiap perlakuan. Setelah galur balb/c, jenis kelamin jantan dan
dilakukan uji T Independent, hasil yang ditempatkan dalam kandang dengan
didapat yaitu kelompok kontrol positif jumlah tiap kandangnya sama serta
dengan kontrol negatif terdapat diberi makanan yang sama. Mencit
perbedaan. Kontrol negatif dengan pada kelompok perlakuan kontrol
kelompok dosis 0,1;0,2 dan 0,4 mL negatif diketahui memiliki rerata 112,4
terdapat perbedaan Begitu juga kontrol mg/dl. Menurut WHO, glukosa normal
positif dengan kelompok dosis 0,1;0,2 dalam darah harus berada dalam
dan 0,4 mL terdapat perbedaan. rentang antara 72-126 mg/dl. Sehingga
Sedangkan untuk dosis 0,1 dengan 0,2 dapat dinyatakan bahwa kadar glukosa
mL dan 0,1 dengan 0,4 mL tidak darah pada mencit kelompok negatif
terdapat perbedaan. Namun untuk berada pada rentang yang normal.
dosis 0,2 dengan 0,4 mL terdapat Pada kelompok perlakuan kontrol
perbedaan. positif yang dibebankan sukrosa 0,5 mL
diperoleh rerata 237,8 mg/dl. Hal ini
PEMBAHASAN menunjukkan bahwa kadar glukosa
darah telah melampaui batas normal
Penelitian ini bertujuan untuk dalam darah. Seperti pernyataan Putri,
mengetahui perbedaan antar dosis O.B. (2012), kadar glukosa darah > 126
perasan daun kelor (Moringa oleifera mg/dl sudah dikatakan mengalami
Lamk.) terhadap perubahan kadar hiperglikemia.
glukosa darah pada mencit. Syahrin, A Menurut penelitian yang
(2006) menyatakan bahwa penggunaan dilakukan oleh Firdaus dkk, (2016)
hewan mencit dikarenakan mencit mengatakan bahwa larutan sukrosa
memiliki ciri fisiologi dan biokimia yang 30% disertai STZ 40 mg/kg BB yang
hampir menyerupai manusia terutama dibebankan kepada mencit selama 3-5
dalam metabolisme glukosa. Kapasitas minggu dapat meningkatkan kadar
mencit dalam mengkonsumsi makanan glukosa darah pada mencit. Tetapi
sebanyak 5 gram dan minuman 6,7 mL pada penelitian ini, peneliti hanya
per hari namun untuk pemberian dosis menggunakan larutan sukrosa
obat per hari melewati oral maksimal 1 sebanyak 0,5 mL selama 1 minggu
mL sehingga pemberian perasan daun telah mampu meningkatkan kadar
kelor yang diberikan kepada mencit glukosa darah pada mencit.
sebagai dosis obat tidak bisa melebihi Glukosa merupakan karbohidrat
volume 1 mL. Sampel hewan uji yang terpenting yang digunakan sebagai
digunakan pada penelitian ini adalah sumber tenaga utama dalam tubuh.
mencit jantan (Mus musculus). Jenis Glukosa dalam darah berasal dari dua
kelamin jantan lebih didasarkan pada sumber yaitu dari makanan yang
pertimbangan bahwa mencit jantan masuk dan yang diproduksi oleh hati.
memiliki kondisi hormonal lebih stabil Glukosa dimetabolisme menjadi piruvat
jika dibandingkan dengan mencit melalui jalur glikolisis, yang dapat
betina. Selain itu, tingkat stres pada terjadi secara anaerob dengan produk
mencit betina lebih tinggi dibandingkan akhir yaitu laktat. Masuknya glukosa ke
dengan mencit jantan. Oleh karena itu, jaringan sel diperlukan alat bantu
untuk mengurangi tingkat kestresan berupa hormon yaitu hormon insulin.
hewan uji diadaptasikan dengan kondisi

ANALIS KESEHATAN SAINS 468


VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

Hormon insulin diproduksi oleh Selain itu, peneliti juga membandingkan


sel beta dalam kelenjar pankreas dan kadar glukosa darah antar dosis,
bertanggung jawab dalam dimana untuk perbandingan kelompok
mempertahankan kadar gula darah dosis 0,1 mL dengan 0,2 mL dan 0,1
normal. Hormon insulin bekerja seperti dengan 0,4 mL tidak terdapat
anak kunci yang membuka pintu perbedaan. Sedangkan untuk kelompok
sehingga glukosa dapat masuk ke dosis 0,2 mL dengan 0,4 mL terdapat
dalam sel dan terjadi pemecahan perbedaan.
glukosa untuk menghasilkan energi. Rochmawati, A (2016)
Tanpa insulin, glukosa akan menumpuk menyatakan bahwa peningkatan dosis
yang mengakibatkan kadar glukosa akan meningkatkan respon yang
darah tinggi (Susilo, dkk. 2011) sebanding dengan dosis yang
(Fransisca, K. 2012) (Cindy, 2013) ditingkatkan yaitu dengan melakukan
(Kurniali, P.C. 2013). Perlakuan uji peningkatan dosis jus kersen terhadap
yang digunakan untuk menurunkan penurunan kadar asam urat pada
kadar glukosa darah dalam penelitian mencit balb/c. Sehingga semakin tinggi
ini adalah perasan daun kelor. dosis jus kersen yang diberikan pada
Pemilihan perlakuan perasan ini mencit maka semakin banyak pula
didasarkan pada kemudahan dan penurunan kadar asam uratnya. Namun
kesederhanaan peralatan yang pada penelitian ini, seiring peningkatan
digunakan dalam pemrosesan, serta dosis perasan daun kelor yang
perasan ditujukan agar seluruh diberikan pada mencit, penurunan
kandungan yang terdapat dalam daun kadar glukosa darah pada mencit
kelor ikut larut. Sedangkan untuk daun tersebut tidak mengalami penurunan
kelor sendiri mudah didapatkan di secara konsisten.
lingkungan sekitar karena Penurunan kadar glukosa darah
pertumbuhannya tidak tergantung yang bervariasi dapat disebabkan oleh
musim tumbuh tanaman. Pemberian faktor lingkungan dan endogen dari
perasan daun kelor dengan berbeda mencit yang meliputi jumlah maupun
dosis dilakukan selama 7 hari kualitas reseptor insulin serta kondisi
diharapkan perlakuan uji telah pankreas. Stres yang dialami oleh
memberikan efek yang optimal untuk mencit akibat pengambilan darah dan
menurunkan kadar glukosa darah. pemberian perlakuan juga merupakan
Pada penelitian ini menunjukkan rata- faktor yang mampu mengakibatkan
rata perasan daun kelor dosis 0,1 variasi dalam pengukuran kadar glukoa
mL/20gBB/hari, 0,2 mL/20gBB/hari, dan darah (Nurlaela,dkk 2016). Menurut
0,4 mL/20gBB/hari yang diberikan pada Rakhmadi, dkk dalam Jurnal Zeolit
mencit selama 7 hari, secara berturut- Indonesia (2009) menyatakan bahwa
turut hasilnya adalah 137,8 mg/dL, mencit memiliki konversi pakan yang
159,2 mg/dL, 130,6 mg/dL. Sedangkan tinggi karena sering makan dan minum
kelompok yang sebelum diberikan sehingga sering melakukan urinasi dan
perlakuan perasan daun kelor kadar defekasi yang mengakibatkan tingkat
glukosa dalam darah pada mencit yaitu penyerapan nutrisinya menjadi rendah.
237,8 mg/dL. Ketika kadar glukosa Hal di atas merupakan kemungkinan
darah kelompok negatif dibandingkan yang dapat terjadi pada dosis 0,2 mL
dengan kelompok positif terdapat sehingga mengakibatkan kadar glukosa
perbedaan. Kelompok negatif darah kembali mengalami kenaikan.
dibandingkan dengan kelompok dosis Senyawa aktif pada daun kelor
0,1 mL, 0,2 mL dan 0,4 mL masing- yang dimungkinkan dapat menurunkan
masing terdapat perbedaan. Kelompok kadar glukosa darah adalah flavonoid
positif dibandingkan dengan kelompok yang dikombinasikan dengan vitamin C.
dosis 0,1 mL, 0,2 mL dan 0,4 mL Selain dua komponen tersebut, unsur
masing-masing terdapat perbedaan. Seng pada daun kelor juga disebut

ANALIS KESEHATAN SAINS 469


VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

mampu menurunkan kadar glukosa kelompok positif terdapat perbedaan.


darah. Flavonoid akan menghalangi Kelompok negatif dibandingkan dengan
radikal bebas pada sel β Langerhans kelompok dosis perlakuan I, II dan III
pankreas. Flavonoid dapat menurunkan masing-masing terdapat perbedaan.
kadar glukosa darah dengan Begitu juga dengan kelompok positif
kemampuannya sebagai zat saat dibandingkan dengan kelompok
antioksidan. Flavonoid bersifat protektif dosis perlakuan I, II dan III masing-
terhadap kerusakan sel β sebagai masing terdapat perbedaan. Kadar
penghasil insulin serta dapat glukosa darah antar kelompok dosis
meningkatkan sensitivitas insulin. yaitu kelompok dosis perlakuan I
Antioksidan telah dibuktikan dengan perlakuan II dan perlakuan I
dapat mengikat radikal bebas sehingga dengan perlakuan III tidak terdapat
dapat mengurangi resistensi insulin. perbedaan. Sedangkan untuk kelompok
Antioksidan juga mampu menekan perlakuan II dengan perlakuan III
apoptosis sel β tanpa mengubah terdapat perbedaan. Kelompok
proliferasi dari sel β pankreas dan perlakuan III memperoleh hasil kadar
dapat menurunkan Reactive Oxygen glukosa darah pada mencit dengan
Spesies. Vitamin C sangat penting penurunan paling banyak.
untuk pertumbuhan dan
perkembangan, membantu proses
penyembuhan dan meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
kekebalan tubuh. Senyawa flavonoid
dengan vitamin C mampu menghambat Agustina, R. 2015. Aktivitas Ekstrak
reaksi oksidasi Reactive Oxygen Daun Salam (Eugenia Polyantha)
Spesies dan meningkatkan aktivitas Sebagai Antiinflamasi Pada Tikus
SOD, GSH dan katalase yang Putih (Rattus Norvegicus).
menyebabkan penurunan stres Universitas Mulawarman. Vol 3
oksidatif dalam sel. Sementara itu, No.2
mineral Seng juga berperan penting Ajie, R.B. 2015. White Dragon Fruit
dalam memproduksi insulin. (Hylocereus undatus) Potential
(Ambarwati dkk, 2014) (Dewiyati, S dan As Diabetes Mellitus Treatment.
Hidayat, 2015). Universitas Lampung. Volume 4
Nomor1.
KESIMPULAN Ambarwati, dkk. 2014. Efek Moringa
oleifera terhadap Gula Darah dan
Pemberian perasan daun kelor Kolagen Matrik Ekstraseluler Sel
menghasilkan kadar glukosa darah Pankreas Diabetes
dengan rerata kadar glukosa darah Eksperimental. Akademi
pada masing-masing kelompok Keperawatan Krida Husada
perlakuan, meliputi kelompok negatif Kudus.Vol.28No.2
menunjukkan hasil sebesar 112,4 Aminah, S. dkk. 2015. Kandungan
mg/dL ; kelompok positif menunjukkan Nutrisi dan Sifat Fungsional
hasil sebesar 237,8 mg/dL ; kelompok Tanaman Kelor (Moringa
dosis 0,1 mL (perlakuan I) oleifera). Balai Pengkajian
menunjukkan hasil sebesar 137,8 Teknologi Pertanian Jakarta. Vol.
mg/dL ; kelompok dosis 0,2 mL 5 No. 2 .
(perlakuan II) menunjukkan hasil Cindy. 2013. Perbandingan Kadar
sebesar 159,2 mg/dL dan kelompok HbA1c pada Penderita Diabetes
dosis 0,4 mL (perlakuan III) Melitus Tidak Terkontrol yang
menunjukkan hasil sebesar 130,6 Merokok dengan yang Tidak
mg/dL. Merokok. Universitas Sumatera
Kadar glukosa darah pada Utara Dewiyati, S dan Hidayat.
kelompok negatif dibandingkan dengan 2015. Ekstrak Daun Kelor

ANALIS KESEHATAN SAINS 470


VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

(Moringa oleifera Lamk.) sebagai Diabetes Melitus. Yogyakarta :


Penurun Kadar Glukosa Darah Aulia Publishing
Mencit Jantan (Mus musculus L.) Padayatty,et.al. 2009. Vit C. Universitas
Hiperglikemik. Pendidikan Biologi Sumatera Utara.
FKIP Universitas Muhammadiyah Putri, O.B. 2012. Pengaruh Ekstrak
Palembang. Vol. 17 No. 2 Labu Siam Terhadap Penurunan
Dwi, R . 2015. Hubungan Kadar Kadar Glukosa Darah Tikus
Vitamin D, Sel T Regulator (CD4+ Wistar yang Diinduksi Aloksan.
Cd25+ Foxp3+) dan Kadar C- Universitas Diponegoro
Peptida pada Anak dengan Putri, O.D. 2011.Sejuta Khasiat Daun
Diabetes Melitus Tipe 1. Malang. Kelor. Jakarta : Berlian Media
Vol 28 No 4 Rakhmadi,dkk dalam Jurnal Zeolit
Firdaus, dkk. 2016. Model Tikus Indonesia. 2009. Performa Mencit
Diabetes yang Diinduksi Jantan (Mus Musculus) Umur 28-
Steptozotocin-Sukrosa Untuk 63 hari pada Alas Kandang
Pendekatan Penelitian Diabetes Sekam, Pasir Dan Zeolit Dengan
Melitus Gestasional. Program Dan Tanpa Sekat Alas Vol 8 No.
Studi Ilmu Gizi Masyarakat 2. November 2009
Sekolah Pascasarjana IPB Redha, A. 2010. Flavonoid: Struktur,
Fransisca, K. 2012. Awas Pankreas Sifat Antioksidatif dan
Rusak Penyebab Diabetes. Peranannya Dalam Sistem
Jakarta : Cerdas Sehat Biologis. Politeknik Negeri
Ikalinus, dkk. 2015. Skrining Fitokimia Pontianak. Vol 9 No 2
Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor Rochmawati, A. 2016. Jus Kersen
(Moringaoleifera).UniversitasUda (Muntingia calabura L.) Terhadap
yanahttp://ojs.unud.ac.id/index.ph Perubahan Kadar Asam Urat
p/imv/article/view/15445 (Diakses dalam Darah pada Mencit (Mus
pada 31 Januari 2017) musculus). Surabaya. Politeknik
Krisnadi, A. 2013. Kelor Super Nutrisi. Kemenkes Surabaya
Blora : MorIndo Sasongkowati, R. 2014. Bahaya Gula,
http://kelorina.com/ebook.pdf Garam, Lemak. Yogyakarta : Indo
(Diakses pada 7 Desember Literasi
2016). Siagian, P. 2012. Keajaiban
Kurniali,P.C.2013.Hidup Bersama Antioksidan. Terbitan Pertama.
Diabetes. Jakarta : Elex Media Jakarta : PT.Gramedia Pustaka
Komputindo Utama
Kurniasih. 2013. Khasiat dan Manfaat Susilo, Y dan Wulandari, A. 2011. Cara
Daun Kelor. Yogyakarta : Pustaka Jitu Mengatasi Kencing Manis
Baru Press (Diabetes Mellitus). Yogyakarta :
Luthfiyah, F. 2011. Potensi Gizi Daun Andi Publisher
Kelor (Moringa Oleifera) Nusa Sutanto. 2010. Cekal (Cegah dan
Tenggara Barat.Poltekkes Tangkal) Penyakit Modern
Kemenkes Mataram. Vol 6 No 2 (Hipertensi, Stroke, Jantung,
Mustpha, M. 2010. Perbedaan Kolesterol dan Diabetes).
Perubahan Kadar Glukosa Darah Yogyakarta : Andi
antara Sebelum Mulai Belajar dan Suwahyono, U. 2009. Khasiat Ajaib si
Sebelum Waktu Istirahat , pada Pohon Kelor. Yogyakarta : Andi
Siswa SMA Mulia Yang Sarapan Publisher
dan Tidak Sarapan. Universitas Syahrin, A. 2006. Kesan ekstrak etanol
Sumatera Utara andrographis Paniculata (burm.
Nabyl A.R. 2009. Cara Mudah F.) Nees ke atas Tikus betina
Mencegah dan Mengobati diabetik aruhan streptozotosin.

ANALIS KESEHATAN SAINS 471


VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2017 ISSN : 2302 - 3635

Malaysia: Universiti Sains


Malaysia.
Tilong,A.T.2012. Ternyata, Kelor
Penakhluk Diabetes!. Yogyakarta
: DIVA Press
Wijoyo, P.M. 2012. Cara Tuntas
Menyembuhkan Diabetes
Dengan Herbal. Jakarta :
Agromedia Pustaka

ANALIS KESEHATAN SAINS 472

Anda mungkin juga menyukai