Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA (PJUTS) DI BANDARA


INTERNASIONAL JENDERAL AHMAD YANI SEMARANG

Disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktek
pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa
Karawang

Oleh :

RAE RAFARIZI

NPM. 1710631160110

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2020
LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA (PJUTS) DI BANDARA


INTERNASIONAL JENDERAL AHMAD YANI SEMARANG

Disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktek
pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa
Karawang

Oleh :

RAE RAFARIZI

NPM. 1710631160110

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)

PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA (PJUTS) DI BANDARA


INTERNASIONAL JENDERAL AHMAD YANI SEMARANG

Telah disetujui dan disahkan


Pada Tangal : 14 Februari 2020

Karawang, 14 Februari 2020


Dosen Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Arnisa Stefanie, ST., MT. Haerudin


NIDN. 0029128501 NIP. 0171051-H

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Teknik Elektro

Ibrahim, ST.,MT.
NIDN. 0306127206

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan bimbingan-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek (KP) ini sesuai dengan rencana program
pendidikan selaman melaksanakan kegiatan KP di Bandara Internasioal
Ahmad Yani Semarang, penulisan mendapat tambahan ilmu pengetahuan serta
pengalaman

Penulis mengalami masalah ketika di awal kedatangan penulis di


Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang. Kerana kurangnya
informasi, penulis tidak mengetahui secara rinci bagaimana prosedur
pengajuan Kerja Praktek, sehingga penulis sempat mengalami tidak
mendapatkan penugasan dikarenakan ada beberapa prosedur yang belum
terpenuhi untuk melaksanakan kegiatan Kerja Praktek. Penulis berharap
kejadian tersebut tidak terulang kembali di kegiatan Kerja Praktek pembaca

Dalam penulisan laporan Kerja Praktek penulis mngucapkan terima


kasih kepada pihak yang telah ikut membantu dan membimbing selama Kerja
Praktek berlangsung, khususnya pada :

1. Tuhan yang Maha Esa.


2. Kedua Orang tua yang memberikan dukungan dan semangat, terlebih
pada ibu penulis yang merupakan seorang inspirator penulis untuk
berjuang keras untuk menggapai mimpi.
3. Bapak Maman Suryaman, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Singaperbangsa Karawang.
4. Bapak Ibrahim,S.T.,M.T. selaku Koor. Prodi Teknik Elektro Universitas
Singaperbangsa Karawang (UNSIKA).
5. Bapak Dr.Ir. Yuliarman Saragih,S.T.,M.T.IPM, selaku pembimbing
Kerja Praktek (KP).
6. Para Dosen, Staf dan seluruh Civitas Akademika Elektro Universitas
Singaperbangsa Karawang (UNSIKA).
7. Bapak Haerrudin selaku Electrical team Leader Bandara Internasional
Jenderal Ahmad Yani Semarang.
8. Bapak M. Aries, Mas Basthomi, Mas M. Fadillah, Mba Nevy Marlyska
U.K, dan Fiky Nur Setiawan selaku Electrical Teknisi.
9. Teman- teman Kerja Praktek (KP) tahun 2020 dari ATKP Makassar,
STIP Curug Tangerang, dan Universitas Diponegoro.
10. Para Teknisi Angkasa Pura Support bagian Electrical yang selalu
membimbing penulis untuk mendapatkan ilmu baru.
11. Rekan-rekan penulis, angkatan 2017 Progam Studi Teknik Elektro
Universitas Singaperbangsa Karawang.
12. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan oleh penulis satu persatu yang
telah membantu penulisan laporan Kerja Praktek (KP) ini.
Penulisan laporan Kerja Praktek (KP) ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca. Penulis berharap laporan ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca.

Semarang, 14 Februari 2020


Penulis

Rae Rafarizi
NPM. 1710631160110
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
BAB I 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................1
1.3 Manfaat.............................................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup.................................................................................................3
1.5 Indentitas Kerja Praktek.................................................................................3
1.6 Sistematika Laporan........................................................................................3
BAB II...................................................................................................................5
2.1 Sejarah Singkat PT. Angkasa Pura 1..............................................................5
2.3 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan....................................................................10
2.4 Sejarah Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani.....................11
2.5 Data Umum.....................................................................................................12
2.6 Lokasi Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.....15
2.7 Stuktur Organisasi.........................................................................................16
2.8 Arah Strategis.................................................................................................17
2.9 Bidang Usaha..................................................................................................18
BAB III...............................................................................................................19
3.1 Pengertian Lampu Penerangan Jalan Umum..............................................19
3.2 Aplikasi Lampu Penerangan Jalan Umum..................................................19
3.3 Fungsi Lampu Penerangan Jalan Umum.....................................................19
3.4 Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya(PJUTS)........................................20
3.5 Jenis-Jenis Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya...................................22
3.6 Komponen Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya...................................24
BAB IV................................................................................................................31
4.1 Prinsip Kerja PJUTS (Solarcell)...................................................................31
4.2 Perawatan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS)...................33
BAB V.................................................................................................................37
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................37
5.2 Saran...............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................39
LAMPIRAN.......................................................................................................40
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Umum Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. .13
Tabel 2.2 Data Lapanan Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang. 14
Tabel 2.3 Data Terminal Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang 15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1……………………………………………………………………..10
Gambar 2.2……………………………………………………………………..12
Gambar 2.3……………………………………………………………………...16
Gambar 3.1……………………………………………………………………..20
Gambar 3.2……………………………………………………………………...25
Gambar 3.3……………………………………………………………………...25
Gambar 3.4…………………………………………………………………….. 27
Gambar 3.5……………………………………………………………………...28
Gambar 3.6……………………………………………………………………...29
Gambar 3.7……………………………………………………………………...29
Gambar 3.8……………………………………………………………………...30
Gambar 4.1……………………………………………………………………...31
Gambar 4.2……………………………………………………………………...32
Gambar 4.3……………………………………………………………………...32
Gambar 4.4……………………………………………………………………...33
Gambar 4.5……………………………………………………………………...36
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Bandara memiliki peran sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam
upaya pemerataan pembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi serta
keselarasan pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang digambarkan
sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar udara yang menjadi pintu masuk dan
keluar kegiatan perekonomian (Sumber :
http://hubud.dephub.go.id/website/Bandara.php)
Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2004,
Bandara merupakan obyek vital nasional. Ini dapat mengindasikan bahwa
Bandara dan operasionalnya merupakan hal yang sangat penting dan berpengaruh.
Bandara Ahmad Yani Semarang sebagai salah satu bandara Internasional
(sumber : https://ahmadyani-airport.com/id) merupakan bandara dengan fasilitas
terbaik di Semarang.

Fasilitas itu ditunjang dengan berbagai fasilitas utama bandara seperti terminal
bandara, apron, dan landasan pacu. Selain itu dilengkapi juga dengan fasilitas
pendukung bandara seperti pertokoan dalam bandara, gedung parkir penumpang,
dan jalan menuju bandara yang dilengkapi Penerangan Jalan Umum (PJU) yang
mendukung fasilitas menuju gedung bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani.
(sumber : https://www.merdeka.com/uang/ini-kelebihan-bandara-baru-semarang-
bandar-udara-terapung-pertama-di-indonesia.html).

Penerangan Jalan Umum yang digunakan di Bandara Internasional Jenderal


Ahmad Yani menggunakan sumber daya yang berasal dari tenaga surya. Sehingga
2

tiap lampu yang dipasang sudah dipasang alat solar cell. Hal ini berkaitan dengan
konsep dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani yang mengusung Eco
airport. (Sumber : https://kumparan.com/kumparanbisnis/ahmad-yani-jadi-
bandara-atas-air-pertama-di-indonesia/full)

Kelebihan Penerangan Jalan Umum Tenaga surya ini adalah penggunaannya


yang dapat menghemat konsumsi listrik di Bandara. (Sumber :
http://ebtke.esdm.go.id/post/2019/03/08/2160/penerangan.jalan.umum.sepanjang.
1.500.km.bertenaga.surya.dibangun.kementerian.esdm) Sehingga dapat
memperkecil biaya untuk keperluan suplay listrik Penerangan Jalan Umum.
Bandara Internasional Ahmad Yani sendiri di suplay daya sebesar 6.600 KVA
dari PLN (sumber : https://kampusnesia.com/2018/05/04/pln-resmikan-
penambahan-daya-listrik-5-540-kva-di-bandara-a-yani/)

Maka dari itu penulis mengambil judul “Penerangan Jalan Umum Tenaga
Surya (PJUTS) di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani” karena
penggunan PJUTS dalam menekan konsumsi energi yang berasal dari PLN.
Selain itu PJUTS juga mampu menyuplai daya secara mandiri, dan menggunakan
sumber energy yang terbarukan yaitu energy surya.
1.2 Tujuan
Tujuan Kerja Praktek (KP) di Universitas Singaperbangsa Karawang
pada pendidikan S1 Teknik Elektro adalah sebagai berikut :
1. Sebagai syarat menyelesaikan mata kuliah wajib kurikulum 2016 untuk
Program Studi S1 Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Memperoleh pengalaman nyata dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Mempraktekan, mengalami dan implementasi atas ilmu teori yang di
dapatkan selama perkuliahan.
4. Membantu pekerjaan di PT. Angkasa Pura 1 Bandar Udara Jenderal
Ahmad Yani Semarang sekaligus menganalisis masalah yang terjadi dan
mencoba mencari solusi atas masalah yang sedang terjadi melalui
pendekatan bidang teknik khususnya elekctro.
5. Mengetahui dan memahami cara kerja Penerangan Jalan Umum Tenaga
Surya (PJUTS)
3

1.3 Manfaat

Manfaat yang di hendak dicapai di Kerja Praktek (KP) yang dijalani untuk
semua pihak yaitu:

1) Memperoleh pengalaman nyata di dunia kerja dan mengetahui cara kerja di PT.
Angkasa Pura 1 khususnya di bagian kelistrikan Bandar Udara Internasional
Jenderal Ahmad Yani Semarang.
2) Memperoleh relasi dari rekan sesama magang dan ilmu yang bermanfaat.
3) Mengetahui kedalaman pengetahuan yang didapat selama dunia perkuliahan
dibanding dunia nyata.
4) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan antara PT. Angkasa Pura 1
khususnya di Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dan
Universitas Singaperbangsa Karawang.
5) Memperoleh gambaran perusahaan sebagai bahan informasi yang digunakan
universitas untuk mengembangkan pendidikan dan kurikulum Universitas.
6) Mengenalkan perusahan PT. Angkasa Pura 1 Bandar Udara Internasional Jenderal
Ahmad Yani Semarang kepada masyarakat secara umum dan Mahasiswa
Universitas Singaperbangsa Karawang secara khusus.
7) Merupakan perwujudan nyata dukungan dari perusahaan khsususnya Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dalam dunia pendidikan.

Membantu program pemerintah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia


(SDM) yang lebih berkualitas dan dapat bersaing di dunia kerja sehingga dapat
menjadi bibit baru yang nantinya dapat bekerja di PT. Angkasa Pura 1 khususnya
Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.

1.4 Ruang Lingkup


Untuk menjaga agar pembahasan dalam penulisan laporan Kerja Praktek (KP)
ini tidak meluas, melebar hingga menyimpang dari pokok bahasan, maka penulis
disini membatasi pembahasan hanya pada :
4

1. Prinsip kerja Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS).


2. Perawatan yang biasa dilakukan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS).
3. Masalah yang sering timbul di Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS).
1.5 Indentitas Kerja Praktek
Penulis melakukan kegiatan kerja praktek mulai dari tanggal 6 Januari 2020
hingga 14 Februari 2020 sesuai dengan surat balasan dari PT. Angkasa Pura 1
dengan nomer surat AP.1.228/DL.09/2019/SRG.PS-B sesuai surat pengajuan
yang dibuat oleh Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa
Karawang. Lokasi Kerja Praktek penulis berada di Gedung Main Power House
(MPH) PT. Angkasa Pura 1 Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani
Semarang. PT. Angkasa Pura 1 merupakan perusahan berstatus Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang memiliki bidang usaha sebagai operator resmi
Bandar Udara yang berada di kawasan Negara Kestauan Republik Indonesia
Bagian Barat dan Timur.
1.6 Sistematika Laporan
Dalam penulisan laporan Kerja Praktik (KP) yang dibuat oleh penulis
menggunakan sistematika untuk memperjelas isi dan kemudahan dalam
memahami terhadap materi yang dijadikan objek pembahasan oleh penulis.
Adapun sistematika dalam penulisan Laporan Kerja Praktik (KP) yang dibuat
penulis adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang, tujuan yang hendak dicapai, manfaat dari kegiatan Kerja
Praktek (KP), ruang lingkup pembahasan dari laporan, identitas Kerja Praktek
(KP).
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Menjelaskan tentang profil dan sejarah PT. Angkasa Pura 1 Bandar Udara
Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Pembahasan meliputi Visi & Misi,
Stuktur Organisasi, hingga Aktivitas Perusahaan.
BAB III : LANDASAN TEORI
Berisi dasar teori yang dijadikan acuan penulis sebagai referensi. Mulai dari
pengertian Penerangan Jalan Umum (PJU), jenis-jenis Penenerangan Jalan
Umum Tenaga Surya (PJUTS), komponen yang digunakan di PJUTS.
5

BAB IV : PEMBAHASAN
Masuk ke bagian pokok pembahasan yang dikaji oleh penulis. Mulai dari
menjelaskan apa itu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), prinsip
kerja dari PJUPS, perawatan apa saja yang harus dilakukan di PJUTS dan masalah
apa saja yang sering timbul di PJUPS sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik
di Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
BAB V : PENUTUP
Berisi hasil dari kesimpulan yang diambil oleh penulis yang di dapatkan dari
kegiatan Kerja Praktek (KP) yang telah dilaksanakan. Selain itu berisi juga kritik
dan saran yang di simpulkan dari pengalaman Kerja Praktek (KP) penulis selama
1,5 bulan di PT. Angkasa Pura 1 Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Angkasa Pura 1

Sejarah PT Angkasa Pura I (Persero) - atau dikenal juga dengan


Angkasa Pura Airports - sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan
secara komersial di Indonesia bermula sejak tahun 1962. Ketika itu
Presiden RI Soekarno baru kembali dari Amerika Serikat.
Beliau menegaskan keinginannya kepada Menteri Perhubungan dan
Menteri Pekerjaan Umum agar lapangan terbang di Indonesia dapat setara
dengan lapangan terbang di negara maju.
Tanggal 15 November 1962 terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura
Kemayoran. Tugas pokoknya adalah untuk mengelola dan mengusahakan
Pelabuhan Udara Kemayoran di Jakarta yang saat itu merupakan satu-
satunya bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke
luar negeri selain penerbangan domestik.
Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung sejak 20
Februari 1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara
penuh aset dan operasional Pelabuhan Udara Kemayoran Jakarta dari
Pemerintah RI. Tanggal 20 Februari 1964 itulah yang kemudian ditetapkan
sebagai hari jadi perusahaan.
Pada tanggal 17 Mei 1965, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965
tentang Perubahan dan Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa
Pura Kemayoran berubah nama menjadi  PN Angkasa Pura, dengan
maksud untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandar udara lain
di wilayah Indonesia.
Secara bertahap, Pelabuhan Udara Ngurah Rai (Denpasar), Pelabuhan
Udara Halim Perdanakusumah (Jakarta), Pelabuhan Udara Polonia
(Medan), Pelabuhan Udara Juanda (Surabaya), Pelabuhan Udara
Sepinggan (Balikpapan), dan Pelabuhan Udara Hasanuddin
7

(Ujungpandang) kemudian berada dalam pengelolaan PN Angkasa


Pura. Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan
hukum perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum).
Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara,
berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 1986 tanggal 19 Mei 1986, nama Perum
Angkasa Pura diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura I. Hal ini
sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang sebelumnya
bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, secara khusus
bertugas untuk mengelola Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. 
Kemudian, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum
diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki
sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi
PT Angkasa Pura I (Persero). Saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola
15 (lima belas) bandara di Indonesia, yaitu: 

 Bandara I Gusti Ngurah Rai – Denpasar


 Bandara Juanda – Surabaya
 Bandara Sultan Hasanuddin – Makassar
 Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan
 Bandara Frans Kaisiepo – Biak
 Bandara Sam Ratulangi – Manado
 Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin
 Bandara Ahmad Yani – Semarang
 Bandara Adisutjipto – Yogyakarta
 Bandara Adi Soemarmo – Surakarta
 Bandara Internasional Lombok - Lombok Tengah
 Bandara Pattimura – Ambon
 Bandara El Tari – Kupang
 Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo
 Bandara Sentani - Jayapura

Selain itu, Angkasa Pura Airports saat ini memiliki 5 (lima) anak
perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti,
8

PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura


Retail. 

2.1.1 Miltestone PT. Angkasa Pura 1

1962 – 15 November 
Pemerintah RI mengeluarkan PP No.33 Tahun 1962 tentang Pendirian
Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran, yang ditandatangani
oleh Pejabat Presiden RI Ir. Djuanda. Tugas pokoknya adalah pengelolaan
dan pengusahaan Bandar Udara Kemayoran Jakarta yang saat itu
merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani
penerbangan dari dan keluar negeri selain penerbangan domestik.
1964 – 20 Februari
Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung mulai
tanggal 20 Februari 1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil
alih secara penuh aset dan operasional Bandara Internasional Kemayoran,
Jakarta dari Kementerian Perhubungan Udara. Tanggal inilah yang
kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Angkasa Pura Airports.
1965 – 17 Mei
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1965 tentang
Perubahan dan Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura
“Kemayoran” berubah nama menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud
untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandar udara lain di
wilayah Indonesia.
1974 – 24 Oktober
Status badan hukum perusahaan diubah dari PN Angkasa
Pura menjadi Perusahaan Umum (Perum) Angkasa Pura I
1986 – 19 Mei
Wilayah pengelolaan bandar udara komersial di Indonesia di bagi dua,
seiring dengan perubahan Perum Angkasa Pura menjadi Perum Angkasa
Pura I dan dibentuknya Perum Angkasa Pura II. Perum Angkasa Pura I
mengelola bandara di wilayah timur Indonesia, sedangkan Perum Angkasa
Pura II mengelola bandara di wilayah barat Indonesia.
9

1992 – 04 Februari
Berdasarkan PP No. 5 Tahun 1992, bentuk Perum Angkasa Pura I
diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki
sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi
PT Angkasa Pura I (Persero).

2008 – 22 September
Peresmian Bandara Sultan Hasanuddin oleh Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono.

2011 – 20 Oktober
Peresmian Bandara Internasional Lombok (BIL) oleh Presiden RI
Susilo Bambang Yudhoyono.

2011 – 01 Desember
Groundbreaking proyek pembangunan Terminal 2 (T2) Bandara
Juanda, Surabaya.

2011 – 30 Desember
Logo baru Angkasa Pura Airports sebagai salah satu identitas
perusahaan (corporate identity) resmi diluncurkan.

2012 – 06 Januari
Pembentukan Anak-anak Perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Hotel,
PT Angkasa Pura Properti, dan PT Angkasa Pura Logistik.

2012 – 09 Februari 
Pembentukan Anak Perusahaan PT Angkasa Pura Suport.

2012 – 20 Februari
Peluncuran identitas perusahaan (corporate identity) berupa visi, misi,
dan nilai-nilai perusahaan baru. Turut pula di-launching hymne dan mars
serta seragam baru perusahaan.
2013 – 02 Januari 
Implementasi Proyek Enterprise Resource Planning (ERP) tahap pertama.

2013 – 16 Januari
10

Pengalihan tugas pengelolaan kenavigasian ke Perusahaan Umum


Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia
(Perum LPPNPI) berdasarkan PP Nomor 77 Tahun 2012.

2013 – 12 September
Pengoperasian terminal internasional baru Bandara Internasional I
Gusti Ngurah Rai Bali.
2014 – 14 Februari

Pengoperasian Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya.

2014 – 22 Maret
Pengoperasian terminal baru Bandara Internasional Sepinggan
Balikpapan.

2014 – 17 Juni
Groundbreaking pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang.

2014 – 15 September
Peresmian Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Balikpapan dan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda
Surabaya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

2014 – 17 September
Pengoperasian terminal domestik baru Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai Bali.

2014 – 19 Desember 
Peresmian Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali oleh
Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan.

2015 – 18 Mei
Groundbreaking Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin
oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
11

2015 – 17 Agustus
Pengoperasian Terminal B Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
2016 – 23 November
Penerbitan Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 dan Sukuk Ijarah I
Angkasa Pura I Tahun 2016.

2017 – 27 Januari
Groundbreaking pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di
Kulonprogo oleh Presiden RI Joko Widodo.

2017 – 8 April
Groundbreaking pembangunan Kererta Api Bandara Adi Soemarmo
di Boyolali oleh Presiden RI Joko Widodo.

2.2 Logo Perusahaan


PT. Angakasa Pura 1 memilik logo yaitu :

Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT. Angkasa Pura 1 Airports

2.3 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan


PT. Angkasa Pura 1 memiliki Visi yaitu :
“Connecting the World Beyond Airport Operator with Indonesian Experience”
atau dapat diterjemahkan “Menjadi penghubung dunia yang lebih dari sekedar
operator Bandar Udara dengan Keunggulan Layanan yang Menampilkan
Keramahtamahan Khas Indonesia”
Dengan Misi :
 Memberikan layanan berskala global dalam standar keselamatan, keamanan, dan
kenyamanan terbaik
12

 Meningkatkan nilai pemangku kepentingan


 Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi
 Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreativitas dan inovasi
 Memberikan kinerja pelayanan bandar udara yang prima dalam memenuhi
harapan stakeholder melalui  pengelolaan sumber daya manusia yang unggul
 Memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan
Dan Nilai yang dijunjung perusahaan yaitu :
 Sinergis
Menghargai keragaman dalam meningkatkan nilai tambah dan kontribusi kepada
perusahaan.
 Terpercaya
Memiliki integritas dan kejujuran dalam menjalankan tugas.
 Adaptif
Kesiapan hati, pikiran, dan semangat dalam menghadapi perubahan untuk
kemajuan perusahaan.
 Unggul
Antusias dalam belajar dan meningkatkan daya saing untuk kemajuan
perusahaan.
2.4 Sejarah Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani
Sebelum tahun 1947 lapangan terbang ini dikuasai oleh Belanda dan diberi
nama Lapangan Terbang Kalibanteng. Pada saat itu sebagian besar pegawai
lapangan terbang adalah orang Belanda dan hanya sedikit sekali pegawai pribumi
atau warga Indonesia yang diperkerjakan. Adapun pesawat yang pertama kali
melakukan penerbangan di Kalibanteng adalah pesawat dari perusahaan KLM
yang selain melakukan kegiatan komersial juga melakukan kegiatan militer.
Pada tahun 1950 saat pemerintahan Republik Indonesia Serikat terbentuk,
mulai diadakan pengambilalihan fasilitas penerbangan milik Belanda. Lapangan
terbang Kalibanteng kemudian dikuasai Angkatan Udara Republik Indonesia.
Mulai saat itulah pesawat – pesawat milik Indonesia mulai beroperasi di lapangan
terbang Kalibanteng. Kemudian tahun 1953 sampai dengan tahun 1967 diadakan
kerjasama antar Angkatan Udara Republik Indonesia dengan perwakilan
perhubungan udara Indonesia untuk mengelola Lapangan Terbang Kalibanteng.
13

Pada tahun 1967 Lapangan Udara Kalibanteng namanya diubah menjadi


Pangkalan Udara Angkatan Darat Ahmad Yani Semarang yang seluruh
kegiatannya dikelola oleh Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) bekerjasama
dengan Direktorat Jendral Perhubungan Udara.Nama Ahmad Yani diambil dari
salah satu nama pahlawan revolusi dan pelopor Angkatan Darat Indonesia yang
sangat besar jasanya bagi bangsa dan Negara Republik Indonesia. Selain
fungsinya sebagai sarana transportasi umum Bandara Ahmad Yani juga berfungsi
sebagai pangkalan militer Angkatan Darat bidang penerbangan. Fasilitas yang
dimiliki Bandar Udara Internasional Ahmad Yani adalah landasan pacu dengan
panjang 2560 m dan lebar 45 m dengan permukaan yang terbuat dari aspal.
Dengan kapasitas pendaratan untuk pesawat jenis Hercules, Boeing 737, dan lain
– lain. Untuk area Apron (ruang parkir pesawat) dengan kapasitas 8 pesawat,
terminal keberangkatan dan kedatangan serta area parkir yang cukup luas.
Pada akhir tahun 2015, telah dibangun apron baru di sebelah utara runway
yang sebagian besar berdiri diatas air dan dikelilingi kolam, mulai dari gedung
terminal, gedung parkir, dan wetland park area serta apron baru dengan kapasitas
12 pesawat. Pada tahun 2017 di bangun gedung terminal baru Bandar Udara
Internasional Ahmad Yani Semarang dan Mengingat kota Semarang merupakan
pusat pemerintahan dan perekonomian Provinsi Jawa Tengah maka dari sisi lalu
lintas udara Bandar Udara Ahmad Yani Semarang dapat dikatakan sebagai pintu
gerbang lalu lintas udara Jawa Tengah. Dan berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan No. KP 974 tanggal 26 Juni 2018 Bandara internasional Ahmad
Yani berubah nama menjadi Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani
semarang (Saragih, 2017).

Gambar 2.2 Terminal Bandara Internasional Jenderal Ahmaad Yani


14

2.5 Data Umum


Presiden Joko widodo bahkan meresmikan langsung pengoprasian terminal
baru pada 7 juni 2018 lalu. Dengan nilai investasi lebih dari 2 triliun rupiah,
terminal baru ini telah menjawab kendala lack of capacity karena mampu
menampung 6,9 juta penumpang pertahun. Bangunannya pun memiliki luas
hingga 58.652 meter persegi yang dilengkapi Apron baru yang mampu
menampung 12 pesawat, 30 konter check in, 8 eskalator, 8 elevator, serta 3 buah
garbata. Tersedia juga gedung parkir yang mampu menampung 1.200 kendaraan.
Pertumbuhan penumpang yang mencapai 10 % setiap tahunnya memposisikan
Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang sebagai bandara bisnis dan industri
yang perlu diperhitungkan.

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang mengusung konsep


Floating airport yang dipadu dengan mekanisme eco-green-airport. Sekitar
bandara juga ditanami 24.000 bibit mangrove untuk mendukung
pelestarian lingkungan. Dengan menggunakan konsep tersebut, Bandara
Internasional Ahmad Yani Semarang merupakan bandara reklamasi
pertama di Indonesia.

Tabel 2.1 Data Umum Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang

Data Umum

Jenis Publik

Pemilik Pemerintah Indonesia

Pengelola PT. Angkasa Pura I

Melayani Semarang

Lokasi Jl. Puri Anjasmoro, Bandara Internasional


Ahmad Yani Semarang, Jawa Barat,
Indonesia. 50145

Maskapai Penghubung Garuda Indonesia


15

Ketinggian dpl 13 kaki / 33˚C

Klasifikasi Bandara Kelas 4C

Kode WAHS

Jarak Dari Kota ± 5 Km

Koordinat 06˚58’17”S 110˚22’27”E /


6.97139˚S 110.37417˚E

Situs Web http:// www.ahmadyani-airport.com

e-mail srg@angkasapuraI.co.id

Telepon / Phone / Fax (024) 7608735 / (024) 7603506

Tabel 2.2 Data Lapanan Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang

Data Lapangan

Panjang
Arah Permukaan
Landasan Kaki M
Pacu
8.398 2.50 Asphalt
13 / 31
0

Apron Luas 72,522 m2

PCN 54 RDXT

Parking Stand 13
16

Tabel 2.3 Data Terminal Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang

Terminal Penumpang

International Domestik

Luas : 801 m2 Luas : 6708 m2

Kapasitas / 79.197 Kapasitas / 2.026.806 penumpang


Capacity : penumpang / tahun Capacity : / tahun

Terminal Kargo

International Domestik

Luas : 92 m2 Luas : 368 m2

Cold Storage : 79.197 Cold Storage : 2.026.806


penumpang / tahun penumpang / tahun

2.6 Lokasi Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang

PT (Persero) Angkasa Pura 1 Bandar Udara Internasional Ahmad


Yani Semarang berlokasi sebelah barat laut engan jarak lebih dari 6 KM
dari pusat Kota Semarang tepatnya di Jalan Puad Ahmad Yani.
17

Gambar 2.3 Peta Lokasi Bandara Internasional Jenderal Ahmaad Yani


Semarang

2.7 Stuktur Organisasi

Berdasarkan Berdasarkan lampiran Keputusan Direksi PT. Angkasa


Pura I (Persero) Nomor: tentang struktur organisasi cabang PT. Angkasa
Pura I (PERSERO) Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, berikut
adalah bagan Organisasi:

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang
KOL. ARH. HARDI
KOL. ARH. HARDI ARIYANTO,
ARIYANTO, S.MH
S.MH
PTS. GENERAL MANAGER
PTS. GENERAL MANAGER

1. M. IRWAN
1. M. IRWAN HANUNG
HANUNG K.
K. AHMADI
AHMADI
2.
2. HARSONO
HARSONO PROCUREMENT SECTION
3.
3. PROCUREMENT SECTION
HEAD
HEAD
AIRPORT
AIRPORT DUTY
DUTY MANAGER
MANAGER

ANGGARA PRABAWA S.
ANGGARA PRABAWA S.
AGUS
AGUS SINA
SINA DEDY
DEDY SRI CAHYONO
SRI CAHYONO R. M. DODDY
R. M. DODDY HAPSORO
HAPSORO DOAN
DOAN ANUGRA
ANUGRA S.
S. INFORMATION
INFORMATION DELYUZAR
DELYUZAR
AIRPORT
AIRPORT OPERATION &
OPERATION & AIRPORT
AIRPORT SECURITY
SECURITY &
& SAFETY
SAFETY AIRPORT
AIRPORT EQUIPMENT SENIOR
EQUIPMENT SENIOR COMMUNICATION
COMMUNICATION SHARED
SHARED SERVICE
SERVICE SENIOR
SENIOR
SALES SENIOR MANAGER
SALES SENIOR MANAGER FINANCE
FINANCE SENIOR MANAGER
SENIOR MANAGER
SERVICE SENIOR MANAGER
SERVICE SENIOR MANAGER SENIOR MANAGER
SENIOR MANAGER MANAGER
MANAGER TECHNOLOGY
TECHNOLOGY SENIOR
SENIOR MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER

YUDIAN SYAMSUL
YUDIAN SYAMSUL
ZAHRA
ZAHRA II WAYAN SUAJA
WAYAN SUAJA HARYEDI
HARYEDI MISRIANTO
MISRIANTO HERNANI WAHYU N.
HERNANI WAHYU N. IKA EMI WAHYUNI
EMI WAHYUNI
RIFA'I
RIFA'I IKA SURYANINGSIH
SURYANINGSIH
CUSTOMER
CUSTOMER SERVICE
SERVICE &
& AIRPORT SECURITY
AIRPORT SECURITY AVIATION
AVIATION &
& CARGO
CARGO SALES
SALES APPLICATION OPERATION &
APPLICATION OPERATION & HUMAN
HUMAN CAPITAL SECTION
CAPITAL SECTION
NON TERMINAL AIR
AIR SIDE ACCOUNTING
ACCOUNTING SECTION HEAD
SECTION HEAD
HOSPITALITY SECTION
HOSPITALITY HEAD
SECTION HEAD SCREENING SECTION
SCREENING HEAD
SECTION HEAD NON TERMINAL SIDE SECTION HEAD
SECTION HEAD SUPPORT SECTION
SUPPORT SECTION HEAD
HEAD HEAD
HEAD
SECTION HEAD
SECTION HEAD

ARIS ANGGUN
ANGGUN WAHYUNIAR
WAHYUNIAR HERMAN
HERMAN PRAYITNO
PRAYITNO
ARIS TIKO
TIKO CELLY LEWERISA
CELLY LEWERISA SINGGIH
SINGGIH SETYAWAN
SETYAWAN Y.
Y. C.
C. ENDANG P.
ENDANG P.
TERMINAL, LAND SIDE
TERMINAL, LAND SIDE &
& AIRPORT
AIRPORT TECHNOLOGY,
TECHNOLOGY,
AIRPORT
AIRPORT OPERATION
OPERATION AIR
AIR SIDE
SIDE AIRPORT SECURITY
AIRPORT SECURITY PROPERTY
PROPERTY && ADVERTISING
ADVERTISING GENERAL
GENERAL AFFAIR SECTION
AFFAIR SECTION
ENVIRONMENT SECTION
ENVIRONMENT SECTION NETWORK OPERATION
NETWORK OPERATION &
& TREASURE
TREASURE SECTION
SECTION HEAD
HEAD
SECTION
SECTION HEAD
HEAD PROTECTION SECTION
PROTECTION HEAD
SECTION HEAD SALES SECTION HEAD
SALES SECTION HEAD HEAD
HEAD
HEAD
HEAD SUPPORT SECTION
SUPPORT SECTION HEAD
HEAD

II WAYAN
WAYAN OVA A.
OVA A. ARIF RAHMAN
ARIF RAHMAN ASIYAH
ASIYAH SIUN
SIUN SRI NEIDYA PURBA
SRI NEIDYA PURBA SUMIRAN
SUMIRAN
AIRPORT
AIRPORT OPERATION
OPERATION LAND
LAND SAFETY MANAGEMENT
SAFETY MANAGEMENT RETAIL,
RETAIL, FOOD & BEVERAGE
FOOD & BEVERAGE ACOOUNT RECEIVEBLE
ACOOUNT RECEIVEBLE ASSET MANAGEMENT
ASSET MANAGEMENT
SIDE
SIDE &
& TERMINAL SECTION
TERMINAL SECTION SYSTEM
SYSTEM & OCCUPATIONAL
& OCCUPATIONAL MECHANICAL
MECHANICAL SECTION
SECTION HEAD
HEAD SALES SECTION
SALES SECTION HEAD
HEAD SECTION HEAD
SECTION HEAD SECTION HEAD
SECTION HEAD
HEAD
HEAD SAFETY SECTION HEAD
SAFETY SECTION HEAD

SULISTYANTO SINTA KUMALA


SINTA KUMALA IKE YUTIANE P.
IKE YUTIANE P. AHMAD DANAR S.
SULISTYANTO TOTO
TOTO BUDIARTO
BUDIARTO AHMAD DANAR S.
QUALITY
QUALITY &
& RISK
RISK CORPORATE SOCIAL
CORPORATE SOCIAL
AIRPORT
AIRPORT RESCUE
RESCUE &
& FIRE
FIRE COMMUNICATION
COMMUNICATION && LEGAL
LEGAL
MANAGEMENT SECTION
MANAGEMENT SECTION ELECTRICAL
ELECTRICAL SECTION
SECTION HEAD
HEAD RESPONSIBILITY SECTION
RESPONSIBILITY SECTION
FIGHTING SECTION HEAD
FIGHTING SECTION HEAD SECTION
SECTION HEAD
HEAD
HEAD
HEAD HEAD
HEAD
18

PT (Persero) Angkasa Pura 1 Bandar Udara Internasional Ahmad


Yani Semarang berlokasi sebelah barat laut dengan jarak lebih dari 6 KM
dari pusat Kota Semarang tepatnya di Jalan Puad Ahmad Yani.

2.8 Arah Strategis


Arah Strategis dari PT. Angkasa Pura 1 khususnya Bandar Udara
Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang yaitu :
1) Service Execellent
 Peningkatan CSI
 Peremajaan Alat-alat Produksi
 Pelaksanaan Pembangunan Bandara DPS, BPN, T2 SUB
 Pemenuhan Jumlah SDM dan Fasilitas Produksi
2) Revenue Enchancement
 Optimalisasi sistem kerjasama dengan mitra/konsesioner
 Peningkatan Pendapatan Aeronautika dan Non Aeronautika
 Pembentukan Anak perusahaan
3) Reasonable Cost
 Efektivitas Penggunaan Anggaran
 Menjaga Menjaga keseimbangan peningkatan pendapatan terhadap peningkatan
biaya
4) Environment
 Penyaluran program Kemitraan
 Pemberian Dana Program Bina Lingkungan
 Penerapan Eco Green Airport
 Dampak sosial ekonomi serta penyerapan tenaga kerja lokal
5) Sound Organization
 Restrukturisasi organisasi
 Workshop budaya baru perusahaan
 Pencanangan Center For Excelent
 Management training melalui strategic partnership
 Penetapan Master Plan IT
 Reaktivasi training untuk berbagai level

2.9 Bidang Usaha


19

Bidang usaha PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional


Jenderal Ahmad Yani Semarang adalah jasa kebandarudaraan (Airport Services)
yaitu Jasa Non-Aeronautika. Jasa non-aeronautika adalah jasa layanan pendukung
kebutuhan perusahaan penerbangan dan penumpang dengan bekerjasama dengan
berbagai pihak yang terdiri dari:
1) Food and Beverages, layanan makanan dan minuman didalam maupun diluar
terminal bandar udara
2) Retail, layanan perbelanjaan untuk kebutuhan penumpang dimana didalamnya
termasuk dutyfree
3) Advertising, sebagai fasilitas umum yang strategis, Bandar Udara menyediakan
ruang bagi iklan yang dapat digunakan oleh berbagai perusahaan
4) Property, bandar udara menyewakan ruang dalam maupun luar terminal yang
dapat disewa untuk berbagai kebutuhan
5) Parkir Kendaraan, layanan parkir kendaraan penumpang maupun penjemput
termasuk didalamnya layanan taksi dan lainnya
6) Cargo Service, layanan pengelolaan kargo pesawat termasuk didalamnya
pemeriksaan dan penyimpanan kargo
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Lampu Penerangan Jalan Umum


Lampu penerangan jalan merupakan bagian dari bangunan pelengkap jalan
yang dapat diletakkan atau dipasang di kiri atau kanan jalan dan atau di tengah (di
bagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan
disekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan, jalan layang,
jembatan, dan jalan di bawah tanah atau suatu unit pelengkap yang terdiri dari
sumber cahaya, elemen optik, elemen elektrik, dan struktur penopang serta
pondasi tiang lampu.
3.2 Aplikasi Lampu Penerangan Jalan Umum
Aplikasi Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) antara lain
1. Lampu Jalan
2. Lampu Taman
3. Lampu Fasilitas Transportasi
4. Lampu Penerangan Lapangan
5. Lampu Penerangan Kawasan
3.3 Fungsi Lampu Penerangan Jalan Umum

Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :

1. Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan;


2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;
3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya
pada malam hari;
4. Mendukung keamanan lingkungan;

5. Memberikan keindahan lingkungan jalan


21

Gambar 3.1 Akses pintu masuk Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani

3.4 Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS)


Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya Adalah penerangan jalan
umum dimana daya listrik untuk lampu disuplai oleh sistem mandiri yang
diperoleh dari energi matahari. banyak istilah pju tenaga surya yang dipakai, ada
yang menyingkatnya dengan istilah PJUTS, ada juga yang menyebut dengan
istilah PJU solar cell.

Komponen PJU Tenaga Surya meliputi Komponen Pembangkit, Komponen


Beban dan Komponen Pendukung. Komponen Pembangkit berupa Panel Surya
(Solar Panel/PV Panel/Solar Module/PV Module), Solar Charge Controller
(Battery Control Regulator (BCR)/Battery Control Unit) dan Baterai.
Komponen Beban berupa Lampu LED. Sementara Komponen Pendukung
terdiri dari Tiang, Kabel Box Baterai dan Aksesoris. Komponen Pembangkit PJU
akan membentuk sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk
mensuplai listrik ke Komponen Beban.

Berikut merupakan beberapa kelebihan penggunaan Tenaga Surya sebagai


sumber catu daya Penerangan Jalan Umum (PJU) :

1. Ramah Lingkungan Dan Bebas Polusi


Sistem listrik tenaga surya secara umum tidak memberikan konstribusi
terhadap perubahan iklim di bumi. Ini dikarenakan sistem listrik tenaga surya
tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.
22

Selain itu sistem listrik tenaga surya juga tidak menyebabkan polusi suara (tidak
berisik).

2. Sumber Energi Melimpah Yang Tak Terbatas


Energi yang digunakan atau dimanfaatkan oleh sistem tenaga surya adalah
energi alternatif yang melimpah (sinar matahari). Matahari adalah sumber energi
yang tidak terbatas. Dalam konteks Indonesia sebagai negara yang berada di garis
khatulistiwa, matahari bersinar sepanjang tahun sehingga energi dari matahari ini
selalu tersedia kapan saja dan dimana saja di wilayah Indonesia.

3. Tidak Tergantung Jaringan PLN


Suplai daya yang dihasilkan mandiri sehingga tidak tergantung pada jaringan
listrik konvensional (PLN). PJU yang satu ini tidak akan berpengaruh jika ada
masalah di jaringan listrik PLN yang menyebabkan pemadaman. Dengan kata lain
PJU yang satu ini tidak membutuhkan adanya jaringan listrik PLN. Ini menjadi
keuntungan utama karena sesuai dengan namanya, PJU seharusnya tetap
menerangi lokasi dimana ia dipasang karena penerangan tersebut melayani
kepentingan umum. Kepentingan umum dimaksud dapat berupa keamanan dan
kenyamanan kelompok masyarakat yang ada di lokasi maupun
kelompokmasyarakat yang sedang/akan melewati lokasi tersebut.

4. Tidak Ada Biaya Listrik PLN Yang Dibayarkan


Karena merupakan sistem mandiri yang tidak tergantung dengan jaringan
PLN tentunya akan mentiadakan biaya penggunaan listrik PLN. Sebagai
informasi, penerangan jalan umum yang ada dengan menggunakan jaringan listrik
PLN bukanlah fasilitas gratis yang diberikan oleh PLN. Penggunaan PJU
diperhitungkan PLN dan harus dibayarkan oleh pemerintah daerah setempat.
Untuk kepentingan pembayaran itu, pada lembar tagihan listrik bulanan akan
tertera komponen penerangan jalan umum sebagai salah satu yang harus
dibayarkan. Atau jika menggunakan listrik prabayar, maka komponen PJU
sudahdiperhitungkan dalam harga per KWH yang dtetapkan yang membentuk
harga voucher/token listrik prabayar.
23

5. Dapat Dipasang Dimana Saja


Sifat mandiri dari jaringan listrik PLN menjadikan keuntungan terbesar PJU
ini. Dengan kemandirian tersebut, maka PJU Tenaga Surya dapat dipasang
dimana saja selama Panel Surya sebagai penangkap sinar matahari tidak
terhalangi oleh bayangan benda apapun. Untuk jalan-jalan lintas yang tidak sejajar
dengan jaringan distribusi PLN, maka PJU ini menjadi pilihan yang rasional.

6. Usia Pakai Yang Sangat Panjang

PJU Tenaga Surya mengadopsi semangat efisiensi energi sehingga salah satu
faktor utama dan menjadi keuntungan PJU ini adalah usia pakai yang cukup
panjang sehingga tidak memberatkan dalam operasional terutama perawatan rutin.
Sebagai contoh, panel surya rata-rata memiliki usia pakai sampai dengan 25 tahun
dengan degradasi efisiensi hanya 10%. Contoh lainnya adalah penggunaan lampu
LED yang usia pakainya sampai dengan 50.000 jam atau jika PJU menyala selama
10 jam sehari, maka usia pakai maksimum lampu LED ini bisa mencapai lebih
dari 13 tahun. Bandingkan dengan penggunaan lampu gas konvensional yang
masih banyak digunakan PJU saat ini.

7. Perawatan Rutin Yang Minimal

PJU Tenaga Surya sangat minim perawatan, adapun perawatan PJU Tenaga
Surya akan sangat tergantung pada kondisi lokasi dan pemilihan komponen utama
yaitu baterai yang digunakan.

3.5 Jenis-Jenis Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya


Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting
dalam pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa, wilayah negara, dan fungsi masyarakat serta
dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jalan umum
merupakan jalan yang diperuntukan untuk lalu lintas umum. Jenis jalan menurut
fungsinya terdapat didalam Undang-Undang RI No. 38 tahun 2004 diantaranya
yaitu :
24

 Jalan Arteri
Jalan arteri merupakan jalan umum yangberfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara berdaya guna (Pasal 8 ayat 2)
 Jalan Kolektor
Jalan Kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan dekat, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah
jalan tidak dibatasi. (Pasal 8 ayat 3)
 Jalan Lokal
Jalan Lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat
dengan ciri perjalanan dekat, kecepatan rata-rata deket dan jumlah jalan dibatasi.
(Pasal 8 ayat 4)
 Jalan Lingkungan
Jalan Lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan dekat, kecepatan rata-rata rendah (Pasal 8 ayat 5)
Sedangkan, Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya memiliki 2 jenis secara
yaitu :
1. PJUTS All In One
Perbedaan secara umum produk PJUTS ini merupakan seluruh komponen ada
di dalam satu wadah atau rumah yang konkret. Yakni lampu, solar panel dan juga
baterai yang ada dalam satu rumah lampu. Dengan kelengkapan inilah merupakan
bentuk PJUTS all in one yang sangat kompak dan juga cocok untuk digunakan
dalam mempercantik lingkungan. Lampu ini juga dilengkapi dengan baterai
lithium lifepo4 yang bisa menyimpan energi secara otomatis.
Lampu ini juga memiliki sensor otomatis untuk menyala ketika gelap dan mati
disaat matahari bersinar. Harga satu buah lampu ini ada di kisaran antara 5 hingga
8 jutaan dengan garansi seluruh komponen selama 2 tahun. Dengan bentuknya
yang demikian, lampu ini juga memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh
PJUTS jenis lainnya. Yakni bisa mengatasi pencurian karena komponennya yang
ada di dalam satu rumah.
25

2. PJUTS Konvensional
Berbalik dari PJUTS versi all in one, komponen yang ada di dalam PJUTS
konvensional ini terpisah secara keseluruhan. Salah satu contohnya adalah PJUTS
konvensional dengan tipe 20/30 watt single oktagonal 7 m. Tipe ini merupakan
yang paling murah dengan harga kisaran sekitar Rp. 14 jutaan.

Dengan komponen yang terpisah ini, bentuk lampu tentu tidak ramping dan
juga kompak seperti tipe all in one. Namun PJUTS konvensional ini dari segi
harga memang akan lebih mahal. Tak lain karena tipe lampu ini merupakan paket
lengkap sehingga komponen yang ada di dapat serta garansinya lebih banyak dan
lebih lama.

Komponen pada paket ini berupa solar panel, controller, box baterai powder
coating, lampu LCD hingga dilengkapi tiang oktagonal galvanized. Garansi untuk
solar panel 25 tahun dan juga garansi controller 1 tahun.

Selain itu, PJUTS konvensional juga memiliki kelebihan yakni lampunya


dirancang dengan teknologi LED terbaru yang mana akan hemat daya. Tingkat
penerangan juga lebih tinggi dan kuat. Juga, lampu ini bisa anda gunakan sampai
60 jam dengan desain yang simple dan begitu artistik.

Yang perlu anda ketahui, meskipun sama-sama PJUTS tetapi keduanya


memiliki kelengkapan dan keunggulan yang berbeda. Ini juga menjadi alassan
mengapa harga lampu dengan tenaga surya berbeda-beda. Tipe PJU tenaga surya
juga memiliki keunggulan yakni memudahkan kita untuk menginstalasinya. Bisa
juga dibongkar pasang dengan cepat di lokasi mana saja. PJUTS ini bisa anda
pasang dengan mudah dan cepat.
Dua tipe dari PJU tenaga surya ini akan memberi anda pilihan sesuai dengan
kebutuhan. PJUTS memang berbasis LED dengan panel surya ataupun solar cell
yang digunakan sebagai sumber listirk. PJU menggunakan tenaga matahari ini
memang ramah terhadap lingkungan dan lebih hemat jika dibandingkan PJU jenis
lainnya.
26

3.6 Komponen Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya


3.6.1 Panel Surya
Panel surya adalah alat yang terdiri dari kumpulan sel surya yang mengubah
cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atau matahari atau "sol" karena
matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya
sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya
listrik". Sel surya bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energy.

Gambar 3.2 Panel Surya

3.6.2 Photovolteic Modul


Modul Photovoltaic atau biasa disebut modul surya adalah perangkat yang
terdiri dari bahan semikonduktor seperti silikon, galium arsenide dan kadmium
telluride, dll yang mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik.
Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan
prinsip efek fotovoltaik. Yang dimaksud dengan Efek fotovoltaik adalah suatu
fenomena dimana munculnya tegangan listrik karena adanya hubungan atau
kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat
mendapatkan energi cahaya. Oleh karena itu, Sel Surya atau Solar Cell sering
disebut juga dengan Sel fotovoltaik.
27

Gambar 3.3 Photovoltaic Modul

Jenis-jenis sel surya, dilihat dari bahan pembuatannya terdiri dari :

a) Crystalline Silicon PV Module (c-Si)

Terdiri dari single crystalline silicon atau dikenal sebagai silikon


monocrystalline dan multi-criytallline  silikon, juga disebut silikon polikristalin.
Module PV The polycrystalline silicon memiliki efisiensi konversi yang lebih
rendah dari module PV  single crystalline silicon tetapi keduanya memiliki
efisiensi konversi tinggi yang rata-rata sekitar 10-12%.

b) Amorphous Silicon PV Module PV


Module Amorphous Silicon (a-Si)  atau modul PV film tipis
silikon  menyerap cahaya lebih efektif daripada Module PV crystalline silicon,
sehingga dapat dibuat lebih tipis. Cocok untuk semua aplikasi dengan efisiensi
tinggi  dan dengan biaya rendah adalah penting. Efisiensi darimodule PV
Amorphous Silicon  adalah sekitar 6%.

c) Hybrid Silicon PV Module


Sebuah kombinasi dari silikon single crystalline yang dikelilingi oleh
lapisan tipis Amorphous silicon  yangmemberikan sensitivitas yang sangat baik
untuk tingkat cahaya rendah atau cahaya tidak langsung. Hybrid Silicon PV
Module memiliki efisiensi konversi yang tertinggi yaitu sekitar 17%.
Bahan semikonduktor saat ini  yang paling  sering digunakan untuk
produksi Solar cell adalah silikon, dimana memiliki beberapa keuntungan
diantaranya ; dapat dengan mudah ditemukan di alam, tidak mencemari, tidak
merusak lingkungan dan dapat dengan mudah mencair, di tanganni dan dibentuk
menjadi bentuk silikon monocrystalline, dll. Pada umumnya Solar
28

cell dikonfigurasi sebagai sambungan a large-area p-n daerah yang terbuat dari


silikon.

Besaran arus listrik yang dapat dikonversi dari energi matahari menjadi arus
listrik diukur dalam satuan wattpeak (WP), artinya kalau modul surya berukuran 100 WP,
maka dalam satu jam akan mengeluarkan arus sebesar 100 watt. Apabila arus yang
dibutuhkan lebih besar dari keluaran modul surya, maka modul surya dipasang
beberapa unit membentuk suatu array.

3.6.5 Solar Charge Controller


Solar Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk
mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban.
Solar charge controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian karena
batrai sudah penuh) dan kelebihan voltase dari solar module. Kelebihan voltase
dan pengisian akan mengurangi umur baterai.
Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage
charging:

 Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk –
antara 13.4 – 14.8 Volt) dan arus diambil secara maksimum dari panel surya. Pada
saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.

 Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan
tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai,
arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.

 Fase float : baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4
– 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus
maksimun dari panel surya / solar cell pada stage ini.
29

Gambar 3. 4 Solar Charge Controller

4.6.5 Baterai

Battery atau Aki adalah alat yang berfungsi untuk menyimpan Arus/Energi
listrik yang dihasilkan suatu alat yang lain. Baterai berfungsi untuk menyimpan
sementara listrik yang dihasilkan panel surya agar dapat digunakan pada saat
energi matahari tidak ada (malam hari atau cuaca), besaran kemampuan
menyimpan arus listrik diukur dalam satuan watt jam (watthour/WH). Besarnya
kemampuan menyimpan arus listrik ditentukan dari berapa besar kebutuhan daya
listrik dan kemampuan modul surya dalam mengisi baterai.

Gambar 3.5 Baterai

3.6.5 Lampu LED Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya


Lampu LED (Light Emition Diode) adalah komponen diode pancaran cahaya
yang disusun menjadi sebuah lampu. Kemampuannya mengimisi cahaya inilah
yang dimanipulasi untuk membuat lampu penerangan. Selama ini, LED dikenal
30

hanya sebagai indikator perangkat. LED jika dirangkai, akan menghasilkan


cahaya yang dapat digunakan sebagai pengganti lampu pijar. Dalam lampu LED
terdapat beberapa LED yang di rangkai seri-paralel. Jika salah satu filament
terputus, maka lampu masih dapat di gunakan. Selain minim limbah, cahaya yang
di hasilkan memiliki tingkat terang yang jauh lebih baik di bandingkan lampu
pijar. Selain itu, lampu LED memiliki usia pemakaian yang lebih lama dari lampu
pijar. Sehingga mengurangi biaya pembelian lampu.
Pada pembangunan penerangan lampu jalan disarankan menggunakan lampu
jenis LED, jenis lampu yang digunakan di akses jalan umum Bandara
International Ahmad Yani Semarang adalah lampu LED, Dimana daya lampu
yang digunakan sudah ditentukan terlebih dahulu yaitu dengan daya sebesar
48 Watt, penentuan daya lampu ditinjau dari kelas jalan yang akan
direncanakan. Bentuk fisik dari lampu LED yang digunakan dapat dilihat pada
gambar berikut :

Gambar 3.6 Spesifikasi lampu LED yang digunakan untuk Penerangan Jalan

3.6.6 Kabel Listrik


Kabel listrik adalah media untuk mengantarkan arus listrik ataupun informasi.
Bahan dari kabel ini beraneka ragam, khusus sebagai pengantar arus listrik,
umumnya terbuat dari tembaga dan umumnya dilapisi dengan pelindung. Selain
tembaga, ada juga kabel yang terbuat dari serat optik, yang disebut dengan fiber
31

optic cable. Berikut adalah contoh gambar kabel NFA2X yang biasa digunakan
untuk instalasi penerangan jalan umum.

Gambar 3.7 Contoh kabel NFA2X yang biasa digunakan pada Instalasi
Penerangan Jalan Umum

3.6.7 Panel Box


Panel adalah suatu lemari hubung atau satu kesatuan dari alat penghubung,
pengaman, dan pengontrol untuk suatu instalasi kelistrikan yang ditempatkan
dalam suatu kotak tertentu sesuai dengan banyaknya komponen yang digunakan.
Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya harus
sesuai dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk
penempatan panel listrik seharusnya disesuaikan dengan situasi bangunan dan
terletak ditempat yang mudah dijangkau dalam memudahkan pelayanan. Panel
harus mendapatkan ruang yang cukup luas sehingga pemeliharaan, perbaikan,
pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah dan aman.
32

Gambar 3.8 Box Panel Out Door


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Prinsip Kerja PJUTS (Solarcell)

Sinar Matahari

4.
Panel Surya

SCC (Solar
Charger Baterai
Controller)

Lampu dc

Gambar 4.1 Diagram Panel Solar Cell

Prinsip kerja rangkaian lampu PJU berbasis solar system seperti diuraikan
dalam Gambar 4.1. Sinar matahari dikonversi oleh panel surya menjadi energi
listrik, dan menjadi inputan daya untuk battery melewati SCC (Solar Charge
Controller). Proses ini merupakan proses charging battery atau pengisian batrai.
Pada SCC terdapat indikator baterai untuk mejelaskan keadaan baterai, di
indikator tersebut ada 3 warna yang memiliki keterangan yang berbeda-beda.
Untuk warna merah untuk memberikan keterangan overlow dimana baterai
mempunyai tegangan yang sangat sedikit, untuk warna kuning memiliki
keterangan lower dimana baterai mempunyai tegangan yang sedikit juga dan
untuk warna hijau dimana baterai dalam keadaan normal.
34

Gambar 4.2 Lampu Indikator SCC Keadaan Daya Baterai Habis

Terdapat timer di dalam SCC untuk mengatur waktu pengisian baterai sesuai
keinginan sendiri yang dapat diatur di SCC tersebut. Pada PJUTS di Bandara
Internasional Ahmad Yani Semarang tersetel waktu pengisian 13 jam yang
tersetel di work mode yaitu mode & timer 1 dimulai dari pagi hari sampai dengan
sore hari yang ditandai menyalanya indikator yang terletak di sebelah mode &
timer 1. Pengisian baterai akan tetap berjalan sampai dengan baterai sudah terisi
penuh dan SCC akan otomatis memutus tegangan yang masuk dari panel surya ke
baterai walaupun mode mode & timer 1 masih aktif dan juga akan terhenti apabila
cuaca yang memungkinkan panel surya tidak lagi mendapatkan sinar matahari.
35

Gambar 4.3 Lampu Indikator SCC Keadaan Pengisian Baterai

Setelah mode & timer 1 berjalan selama 13 jam maka SCC akan otomatis
berganti ke mode timer 2 yang yang tersetel timer 10 jam. Apabila mode ini aktif
maka lampu indikator yang terletak di sebelah timer 2 menyala. Pada mode ini
SCC akan memutuskan hubungan dari panel surya ke baterai dan segera
menghubungkan antara baterai yang sudah terisi tadi dengan lampu dc( Lampu dc
ON). Lampu dc akan otomatis OFF apabila mode ini teelah selesai.

Gambar 4.4 Lampu Indikator SCC Keadaan Lampu PJUTS Menyala

4.2 Perawatan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS)

Perawatan adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan


menjaga kondisi alat dalam kondisi terbaik agar dapat digunakan secara
maksimal. Maka dari itu kegiatan merawat PJUTS yang harus dilukakan untuk
mencegah adanya kurang peforma kerja dari PJUTS itu sendiri. Di dalam
perawatannya sendiri terbagi dalam beberapa jenis perawatan yang dilakukan
yaitu ada Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan), Corrective
Maintenance (Perawatan Korektif), dan Breakdown Maintenance (Perawatan saat
terjadi Kerusakan). Dalam uraian tersebut maka bisa sebutkan perawatan PJUTS
di area Bandara Internasional jendral Ahmad Yani, yaitu :
36

4.2.1 Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)

Dalam jenis perawatan dilakukan agar mencegah terjadinya kerusakan pada


PJUTS selama PJUTS tersebut beroperasi. Jenis perawatan ini biasanya
dilakukannya pengecekan setiap komponen juga kebersihan dari alat dan
pergantian komponen secara rutin dan berkala. Dalam perawatan jenis ini terbagi
menjadi 2 macam, yaitu :

1. Periodic Maintenance (Perawatan Berkala)


Dalam perawatan berkala terbagi menjadi harian, bulanan, dan tahunan, maka
dari itu dapat diuraikan menjadi :
a. Perawatan Harian
Perawatan harian yang biasa dilakukan yaitu pembersihan di kotak panel PJUTS.
Tetapi dalam perawatan ini jarang dilakukan dikaranekan adanya pekerjaan lain
yang menyebabkan jarangnya melakukan kegiatan tersebut.
b. Perawatan Bulanan
Perawatan bulanan yang biasa dilakukan adalah pembersihan pada kaca lampu dc
PJUTS. Untuk melakukan perawatan ini jelas tidak bisa mencapai jika tidak
membutuhkan tangga hidrolik, maka dari harus menggunakan tangga hidrolik
yang agar bisa melakukan perawatan ini. Karena hal tersebut perawatan bulanan
tersebut tidak bisa terlaksanakan disebabkan kurangnya fasilitas yang mendukung.
c. Perawatan Tahunan
Perawatan tahunan yang biasa dilakukan adalah pergantian komponen-komponen
yang sudah habis masa pakainya. Dari beberapa komponen yang digunakan
PJUTS ada beberapa komponen yang memang memiliki left time atau masa pakai.
Baterai adalah komponen yang termasuk daftar komponen yang memiliki masa
pakai, untuk masa pakai baterai sendiri lama pemakaian kurang lebih 2 tahun
sudah harus diganti dengan baterai yang baru agar mencegah PJUTS tidak
berfungsi. SCC sendiri juga masuk kedalam daftar komponen yang memiliki masa
pakai, masa pakai dari SCC sendiri sama dengan masa pakai baterai yaitu kurang
lebih 2 tahun sudah harus diganti. Dari beberapa komponen memang memiliki
masa pakainya kurang lebihnya 2 tahun sudah harus diganti. Dari data yang
37

diambil oleh penulis di lapangan, ada beberapa komponen yang memang masih
bisa digunakan walaupun masa pakainya sendiri sudah habis dan juga ada
beberapa komponen yang sebelum masa pakainya habis sudah terjadinya
kerusakan. Untuk melakukan pergantian komponen PJUTS jarang dilakukan
dikarenakan tidak adanya suku cadang dari komponen yang sebutkan oleh penulis.
Membersihkan panel surya adalah salah satu kegiatan perawatan bulanan tetapi
dalam perawatan tersebut harus memiliki fasilitas yang mendukung seperti yang
penulis jelaskan dalam perawatan pada membersihkan kaca lampu dc PJUTS,
maka dari itu perawatan tersebut tidak bisa terlaksana.
2. Predictive Maintenance (Perawatan Prefdiktif)
Dalam perawatan ini yang biasa dilkukan adalah pergantian komponen yang
sudah diprediksi akan terjadinya kerusakan. Pada komponen yang sudah di
prediksi biasanya berlandaskan masa pakai dari komponen yang akan mengurangi
peforma kinerja dari PJUTS. Masa pakai baterai yang kurang lebih 2 tahun maka
harus diganti dengan batrai sebelum terjadinya PJUTS tidak lagi beroperasi atau
efek dari SCC yang sudah tidak berfungsi dengan baik lagi.
4.2.2 Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)

Pada perawatan ini yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab


kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga PJUTS dapat berfungsi
dengan normal lagi. Perawata korektif biasa dilakukan pada PJUTS yang sedang
beroperasi secara abnormal yaitu PJUTS yang masih dapat beroperasi tetapi tidak
optimal. Dalam kegiatan ini kasus yang biasa terjadi terjadi dibeberapa PJUTS
Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang adalah lampu yang menyala tetapi
terkadang mati secara acak. Pada kejadian tersebut biasa terjadi pada SCC yang
sudah tidak berfungsi dengan baik lagi dikarenakan. Maka dari itu diperlukan
pergantian komponen agar PJUTS dapat beroperasi dengan normal lagi. Apabila
ada SCC yang sudah tidak berfungsi dengan baik harus segara di ganti sebelum
merusak baterai yang terhubung oleh SCC yang tidak berfungsi dengan baik.
38

4.2.3 Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)

Gambar 4.5 Lampu PJUTS Keadaan Rusak

Perawatan jenis ini adalah perawatan yang dilakukan apabila PJUTS tidak
dapat lagi beroperasi atau matinya lampu di PJUTS. Perawatan jenis ini dihindari
dikarenakan menimbulkan efek bahaya kurang nyamannya seseorang yang
melintas di area yang pencahayaan yang kurang tersebut. Maka dari itu perawatan
jenis ini harus segara mungkin dilaksanakan agar tidak membahayakan orang
yang melintas di area tersebut. Pada kejadian ini biasanya ada beberapa komponen
yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan harus digantinya komponen yang rusak
agar PJUTS dapat berfungsi kembali. Perbaikan sering terjadi adalah baterai dan
SCC yang sudah tidak bisa lagi berfungsi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Banyaknya permasalahan yang ada di Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang, diantaranya yang penulis paparkan di Bab IV. Tetapi saat menemui
permasalahan tersebut, maka penulis mendapatkan pengetahuan baru bahkan
pengalaman yang sebelumnya belum pernah di dapat saat proses perkuliahan
berlangsung. Permasalahan tersebut dapat menggambarkan kondisi di lapangan
sebenarnya untuk permulaan saat terjun ke lapangan langsung atau biasa disebut
saat kerja di hari yang akan mendatang. Dari permasalahan yang dibahas pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
 Pentingnya merawat PJUTS secara rutin agar tidak menyebabkan kerusakan pada
perangkat tersebut.
 Penerangan Jalan Umum memiliki peranan penting sebagai pedoman navigasi
pengguna jalan di malam hari, meningkatkan kenyamanan, keamanan dan
keselamatan untuk pengguna jalan.
 SCC adalah peran penting dalam mengontrol kerja di PJUTS
 Dengan dilakukannya penggantian komponen-komponen PJUTS secara rutin akan
mencegahkan malfungsi PJUTS pada saat digunakan.
Dari semua kegiatan Kerja Praktek (KP) dapat kita tarik kesimpulan yaitu
Kerja Praktek (KP) adalah kesempatan bagi Mahasiswa/i untuk mengaplikasikan
secara langsung ilmu yang telah didapat di kampus Universitas Singaperbangsa
Karawang, baik teori maupun praktikum di Laboratorium, sehingga terjadi
kecocokan antara ilmu pengetahuan dengan keadaan yang sebenarnya.
Saat Kerja Praktek (KP) Mahasiwa/i dapat langsung mempelajari situasi serta
permasalahan yang terjadi sesungguhnya di lapangan serta cara penanggulangan
atau tindakan secara langsung untuk pencegahan maupun perbaikan dengan
pengawasan dari teknisi listrik yang ada di Bandara Internasional Ahmad Yani
dan juga atas bantuan dari rekan-rekan Teknisi Angkasa Pura Support.
40

Dalam masa Kerja Praktek (KP) Mahasiswa/i dituntut untuk mampu


berinteraksi dengan lingkungan baru dan individu baru, sehingga mampu untuk
bekerjasama dalam mencari solusi dan memecahkan masalah yang dikerjakan.

5.2 Saran

Agar pelaksanaan Kerja Praktek (KP) berjalan dengan maksimal sebaiknya


setiap taruna harus dibekali dengan ilmu yang didapat dalam masa pendidikan di
kelas sehingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan On The Job Training di
lapangan, adapun saran untuk pelaksanaan On The Job Training selanjutnya
antara lain:
 Dalam pelaksanaan Kerja Praktek (KP) Mahasiswa/i diharapkan bisa aktif
menanyakan hal yang masih perlu dipahami, selain itu setiap kali melaksanakan
tugas harus ada koordinasi lapangan.
 Pentingnya mengetahui standar oprasional prosedur (SOP) dalam bekerja, dan
mengoprasikan sebuah peralatan untuk keamanan alat dan tentunya yang lebih
penting teknisi/orang lain yang memungkinkan terkena dampaknya.
 PJUTS merupakan fasilitas penunjang yang penting di Bandara Internasional
Jendral Ahmad Yani untuk itu perlu perawatan yang berkesinambungan
 Ditambahkan Perlengkapan pendukung yang ada seperti tangga hidrolik untuk
perawatan PJUTS

Penulis berharap sebelum pelaksanaan Kerja Praktek (KP) dilaksanakan para


taruna baiknya mendapat sosialisasi dari pihak kampus sebelum pelaksanaan
Kerja Praktek (KP) agar tidak ada penyimpangan pada saat pelaksanaan Kerja
Praktek (KP).
DAFTAR PUSTAKA

1. Bien, LE, dkk. 2008. Perancangan system Hibrid Pembangkit Tenaga Listrik
Tenaga Surya Dengan Jala-Jala Listrik PLN Untuk rumah Perkotaan. Jakarta:
Teknik Elektro Universitas Trisakti.
2. Direktorat Jenderal Bina Marga, 1991. Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan
Perkotaan, Jakarta.
3. Hanten P.Van,1981. Instalasi Arus Kuat 2, Bandung: Bina Cipta
4. Massenger, Roger A. dan Ventre, Jerry. 2004. Photovoltaic System
Engineering. Second Edition. New York: CRC Press
5. Wibawa, Unggul, 2004. Managemen Industri-II, Malang : Jurusan Teknik
Elektro Universitas Brawijaya.
6. Kadir, Abdul 2000. Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik. Cetakan pertama,
Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)

41
LAMPIRAN
Dokumentasi Kerja Praktek

42

Anda mungkin juga menyukai