9 - Peracikan Sediaan Emulsi
9 - Peracikan Sediaan Emulsi
Oleh:
Ayuk Lawuningtyas Hariadini, M.Farm., Apt.
Departemen Farmasi Komunitas
Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
TODAY’S OUTLINE
Pengertian, persyaratan,
Tujuan pemberian
macam dan pemakaian
bentuk sediaan emulsi
sediaan emulsi
Salah satu bagian paling penting dalam emulsi adalah stabilitas hasil
akhirnya.
Stabil: Butir yang terdispersi berada dalam keadaan terbagi halus
dalam waktu yang lama. Bila fase terdispersi makin mendekati
keadaan koloidal, maka emulsi tersebut makin stabil.
Untuk mendapatkan emulsi yang stabil diperlukan cara pembuatan
yang baik/tepat.
KESTABILAN EMULSI
Kestabilan emulsi secara fisik dapat ditunjukkan dengan terjadinya:
Creaming Cracking/Breaking
Sebagian fase dalam menjadi lebih Fase dalam dan fase luar memisah
pekat dan mendorong fase luar secara menyeluruh yang umumnya
Fase dalam cenderung naik ke atas disebut pecahnya sistem emulsi
(upward creaming atau creaming) atau Tidak dapat diperbaiki dengan
turun ke bawah (downward creaming pengocokan
atau sedimentasi) sediaan tergantung
dari berat jenis kedua fase tersebut
Terjadi pemisahan menjadi beberapa
bagian
Dapat diperbaiki dengan pengocokan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STABILITAS EMULSI
1. Ukuran Fase Terdispersi atau Fase Dalam
1. Kelarutan Emulgator
Larut dalam Air Larut dalam Minyak
Gom arab, tragacanth Sabun Ca stearat
2. Muatan Emulgator
A. Golongan Karbohidrat
1. Gom Arab
Untuk mengemulsikan minyak lemak dan minyak menguap.
Jumlah gom arab yang dibutuhkan (Netherland Pharmacopeia):
Minyak lemak: ½ x minyak
Minyak menguap: aa minyak
Emulsi dengan gom arab stabil pada pH 2 – 11
Dapat digunakan sebagai mucilago atau dalam bentuk
kering hasil akan lebih baik dalam bentuk kering
Viskositasnya agak rendah sehingga lebih cepat terjadi creaming
atau sedimentasi
Emulsi inkompatibel/OTT dengan alkohol (>35%), larutan
FeCl3 dan larutan pekat Na borat.
2. Tragacanth
Kurang dapat menurunkan tegangan permukaan diameter
butiran minyak besar diperlukan homogenizer dalam proses
pembuatannya.
Jumlah tragacanth yang dibutuhkan (Netherland Pharmacopeia):
1 gram tragacanth ~ 10 g gom arab
Stabil dalam suasana asam dan netral
Umumnya digunakan sebagai mucilago:
Tragacanth + aqua 20x nya gerus + bergantian
minyak dan air sedikit demi sedikit
Viskositas tragacanth > viskositas gom arab sukar dituang
Formula optimal:
0,1 g tragacanth + 1 g gom arab
(diameter butir minyak lebih kecil, viskositas lebih besar)
3. Metilselulosa (MC)
Merupakan semisintetis selulosa, terdapat berbagai jenis,
berdasarkan viskositas mucilagonya.
Jumlah MC yang dibutuhkan (Netherland Pharmacopeia):
Umumnya 1 – 10 % tergantung jenis
Stabil pada pH 2 - 12
Digunakan sebagai mucilago:
Minyak + mucilago MC
c. Cara Botol
Baik untuk pembuatan emulsi yang mengandung minyak menguap
Corpus emulsi dibuat dengan perbandingan:
Minyak : gom arab : air = 2 : 1 : 2
Cara pembuatan:
1. Gom arab + minyak menguap dimasukkan botol kering
2. (1) kocok kuat hingga terbentuk corpus emulsi
3. (2) + air sedikit demi sedikit kocok kuat ad terbentuk
corpus emulsi
CONTOH EMULSI DENGAN
CARA PEMBUATAN KHUSUS
A. Emulsi dengan jumlah gom arab kurang dari setengah
jumlah minyak
R/ Parafin liquidum 20
Gummi arabici 7,5
Aqua ad 50
Cara Pembuatan:
1. Parafin liquidum 15 gram + gom arab 7,5 gram gerus ad
homogen
2. (1) + air 1,5x gom arab (11 mL) sekaligus gerus kuat ad
corpus emulsi
3. (2) + parafin liquidum (5 g) sedikit demi sedikit ke corpus emulsi
gerus kuat ad emulsi
B. Emulsi dari lemak padat
Dibuat pada suhu tinggi untuk mencairkan lemak padat
Jumlah gom arab yang digunakan:
Sama banyak dengan lemak padatnya
Cara Pembuatan:
1. Lemak padat dilebur di atas penangas air
2. (1) + gom aduk ad homogen
3. (2) + air panas gerus ad corpus emulsi