Anda di halaman 1dari 16

Sumber Daya Alam

MAKALAH
Dikumpulkan sebagai tugas Mata Kuliah Hadist Muamalah Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Tahun Akademik 2021

Oleh:
A. Raihan Daffa Ilham (90400120089)
Ayu Damayanti S (90400120105)
Andi Aflaha Mulia Kirana (90400120117)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Sumber
daya alam sendiri sangat bermanfaat dalam berbagai kepentingan dan berbagai
kebutuhan hidup agar hidup lebih sejahtera. Sumber daya alam terdapat dimana pun
dan beragam jenis, seperti permukaan tanah, air, udara dan lain sebagainya.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keragaman akan sumber
daya alam yang melimpah. Selain dilewati oleh garis katulistiwa yang menjadikan
indonesia memiliki iklim tropis, yang menyebabkan luasnya hutan hujan tropis di
indonesia juga karena indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif
sehingga berdampak pada kesuburan tanah.
Melimpahnya sumber daya alam yang tersedia belum banyak dimanfaatkan
secara menyeluruh oleh berbagai pihak dengan cara yang benar. Fakta saat ini
banyaknya penggunaan atau pengelolah sumber daya alam yang salah dan membabi
buta tanpa memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan kedepannya.
Dalam hal ini, agama islam juga mengatur perihal pengelolaan, aturan
penggunaan dan hal lain terkait sumber daya alam itu sendiri, berdasarkan ketentuan
Allah SWT dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadist.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sumber daya alam?
2. Apa aturan dalam islam atas sumber daya alam?
3. Apa manfaat pengelolaan sumber daya alam dalam Al-Qur’an dan Hadist?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada umumnya, sumber daya
alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dan sumber daya alam tak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang
dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya
tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari,
angin, dan air adalah beberapa contoh sumber daya alam terbaharukan. Walaupun
jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga
untuk dapat terus berkelanjutan. Sumber daya alam tak dapat diperbaharui adalah
sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada
proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.
Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya
memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga
jumlahnya sangat terbatas.1
Menurut Suryanegara (1977) mengatakan bahwa secara defini sumber daya
alam adalah unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan
manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup.2
Slamet Riyadi mendefinisikan sumber daya alam sebagai segala isi yang
terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial, baik yang
tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air)maupun atmosfer (udara) yang
dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung maupun
tidak langsung.3
Dalam ekonomi Islam, yang dimaskud dengan sumber daya alam adalah
segala bentuk kekayaan alam yang telah disediakan oleh Allah SWT untuk
dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka menjaga keberlangsungan hidupnya. Allah

1
Sumber daya alam, https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam, 05 Mei
2021, 23:07
2
Repaldi Abdul Agi, Sumber daya alam,
https://repaldiabdulagi453.wordpress.com/2015/04/18/, 05 Mei 2021, 23:15
3
Mugiyati, Hak Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Islam,
(Surabaya: Al-Jinayah, 2016) hal. 459
SWT menciptakan alam dan isinya untuk kebutuhan manusia, supaya manusia bisa
mengambil manfaat dari semua yang dihalalkan-Nya, tidak ada dialam ini yang
diciptakan Allah secara sia-sia. Semuanya memiliki manfaat bagi manusia itu sendiri
(Utami, 2008). Sumber daya alam ini merupakan modal yang sangat besar bagi
keberlangsungan hidup manusia.4

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 22:

‫ّ عَ اا لً عِ اا قً فعا ع وْ عٰ عَ ِل هٖ لَِع اّّ ل عَ رٰ ل‬


‫ِ لِ وًْقا ّل لُ وْ فع عَ َعْو َعُل وْا ل ِّل‬ ‫ّ عَ اا عً ِلَ اعا قً لّا ع وَْع عَ لَِع اّ ل‬ ‫لْ عََع عَ ّع لُ لْ وااع وِ ع‬
‫َ فل عٰا ق‬
‫ًا لّاّ ل‬ ‫اّلِ و‬
‫ا ع وَْعاًقا لّا ع وُْ ل وْ َ ع وَُع لَ وَْع‬
“(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan)
itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan
tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”5

B. Aturan Islam atas Sumber Daya Alam


Masalah lingkungan akan timbul dari adanya interaksi antara aktivitas
ekonomi manusia dan sumber daya alam, yang berawal dari adanya permintaan
masyarakat akan barang dan jasa, selanjutnya mengakibatkan meningkatnya
permintaan sumber daya alam. Melalui kegiatan ekonomi, sumber daya alam yang
semakin meningkat dan dilakukan terus menerus tanpa diikuti oleh usaha lain untuk
melestarikannya maka daya dukung lingkungan akan menjadi berkurang. Dahuri
menyebutkan bahwa kebutuhan manusia yang semakin meningkat, sementara daya
dukung alam bersifat terbatas menyebabkan potensi kerusakan sumberdaya alam
menjadi semakin besar. Hal ini tentunya memberikan dampak yang cukup serius bagi
kelangsungan hidup masyarakat.6
Sebagai pelaku sejarah, manusia seringkali yang paling bertanggung jawab
dalam konservasi alam dan kelestarian ekologi. Para ahli terus melacak penyebab
utama dari kerusakan alam. Sebagian yang lain menyimpulkan bahwa kerusakan

Abd. Kholik Khoerulloh, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Perspektif


4

Ekonomi Makro Islam, http://digilib.uinsgd.ac.id/31618/1/11, 05 Mei 2021, 23:27


5
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 5
6
Rokhmin Dahuri, dkk, Pengelolaan Sumber Daya Alam (Jakarta: PT Pradnya
Paramita, 2004)
lingkungan merupakan akibat sikap dan pandangan (word view) yang menyimpang
dari falsafat kehidupan dan keagamaan.7

Secara prinsip Islam tidak melarang manusia untuk memanfaatkan kekayaan


alam yang telah Allah swt sediakan untuk manusia sebagaimana yang telah
dimanifestasikan dalam QS. al-Hijr ayat 19-20 berikut ini:

‫ً وًْن عِ وْ لْ ن‬
(19). َّ ‫َ عَِع وًْعا َعا عّ َ ع وَّع ويَعا فلي عَا عِ عّا لِ ع‬
‫ْ عّ َ ع وَْعُوَعا فلي عَا لِ وَ لُ لَ ع‬ ‫عّ واأ ع وِ ع‬
(20) . ‫َ عّ عِ وَ ّع وُّ ل وْ ّعٖل ِل عٰ لاًْليَع‬ ‫عّ عََع وَُعا ّع لُ وْ فلي عَا عَِعاِل ع‬

“ Dan Kami telah menghamparkan bumi, dan Kami menjadikan padanya gunung-
gunung, serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami
telah menjadikan padanya sumber-sumber kehidupan, untuk keperluanmu, dan (Kami
ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya.”8

Lingkungan hidup sebagai sumber daya mempunyai regenerasi dan asimilasi


yang terbatas selama eksploitasi atau penggunaannya dibawah batas daya regenerasi
atau asimilasi, maka sumber daya terbaharui dapat digunakan secara lestari. Akan
tetapi apabila batas itu dilampaui, sumber daya akan mengalami kerusakan dan
fungsinya sebagai faktor produksi dan konsumsi atau sarana pelayanan akan
mengalami gangguan.9 Dalam Al-quran surat asy-Syu'ara' ayat 183 dikatakan:

‫اَ ا ع وًيع اا عً لَ وْ عّ عا َ ع وَّ ع وْا فلى وااع وِ ل‬


‫َ لِ وْ لّ لَِوَع‬ ‫ّْا اَّل ع‬
‫عّ عا َ ع وَ عَ ل‬
“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.”10

Menurut Yusuf Qardhawi, melestarikan lingkungan merupakan upaya untuk


menciptakan kemaslahatan dan mencegah kemudharatan. Hal ini sejalan dengan

7
Ali Yafie, Merintis Fiqih Lingkungan Hidup (Jakarta: UFUK Press, 2006),
hal. 42.
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Jakarta: Departemen
8

Agama, 1997), 264.


9
Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan (Jakarta:
Djambatan, 1997), hal. 59
10
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 375
maqâshid al-syarî’ah (tujuan syariat agama) yang terumuskan dalam kulliyât al-khams,
yaitu: hifzu al-dîn (melindungi agama), hifz al-nafs (melindungi jiwa), hifz al-‘aql
(melindungi akal), hifz al-nasab (melindungi keturunan) dan hifz al-mâl (melindungi
kekayaan/property). Menjaga kelestarian lingkungan hidup menurutnya merupakan
tuntutan untuk melindungi kelima tujuan syariat tersebut. Dengan demikian, segala
perilaku yang mengarah kepada pengrusakan lingkungan hidup semakna dengan
perbuatan mengancam agama, jiwa,akal, nasab, dan harta.11

Penguasaan manusia terhadap lingkungannya adalah amanah dari Allah, tidak


mutlak dan akan dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Sehubungan dengan
pengelolaan sumber daya tersebut, Islam mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak membuat kerusakan di bumi
Suatu sikap manusia yang sejak semula telah dikhawatirkan oleh para malaikat.
Bentuk-bentuk kerusakan ini menurut ilmu lingkungan bisa muncul dalam bermacam-
macam aktivitas seperti menggunakan sumber daya alam yang melebihi maximum
sustained yield, memutuskan salah satu mata rantai dalam food-chains atau web of
life, mengeksploitasi daur materi, dan menghasilkan berbagai macam pencemaran
yang akan mengganggu stabilitas tata lingkungan. Kerusakan tersebut bisa muncul
dalam bentuk aktivitas-aktivitas semacam penumpukan sumber daya alam, eksploitasi
sumber daya manusia, pengacauan terhadap keamanan, pelanggaran terhadap
ketertiban, pemutusan hubungan saudara, penelantaran terhadap kemiskinan, kelalaian
terhadap pendidikan dan keagamaan, dan bentuk-bentuk aktivitas lain yang bisa
mengganggu tata lingkungan.
2. Ramah terhadap alam
Islam menganjurkan manusia untuk bersahabat dengan alam karena
keberadaan flora dan fauna memberikan manfaat kepada manusia sehingga perlu
diimbangi dengan suatu “perilaku” yang baik.
3. Tidak berlaku boros Menggunakan sumber daya secara berlebihan
Berlaku boros adalah suatu tindakan yang tidak dibenarkan. Bahkan Allah
menggolongkan manusia yang berlaku boros sebagai teman/perbuatan setan. Dalam
ilmu lingkungan pemborosan ini bisa muncul dalam bentuk ketidakseimbangan
pertukaran materi dan transformasi energi, atau pemborosan juga penggunaan sumber

Mugiyati, Hak Pemanfaatan Sumber Daya Alam, (Surabaya: Al-Jinayah,


11

2016), hal. 466


daya yang tidak sebanding dengan daya gunanya. Pemborosan adalah suatu bentuk
kejahatan tersendiri, karena dengan berbuat boros berarti mengurangi atau bahkan
menghilangkan hak dan kesempatan manusia atau makhluk hidup yang lain atas suatu
sumber daya.
4. Menjaga kelestarian sumber daya alam
Menjaga kelestarian alam dapat menjadi amal jariyah sehingga manusia
dimungkinkan untuk tetap menerima kebaikan yang mengalir tiada henti-hentinya,
meskipun dia telah meninggal. Konsep amal jariyah adalah suatu konsep tentang
pembangunan yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya di masa kini dan di akhirat
nanti, akan tetapi juga bagi generasi-generasi sesudahnya.
5. Meningkatkan kesejahteraan umum
Islam mengajarkan bahwa kekayaan yang diperoleh seseorang tidak untuk
dimiliki sendiri, karena dia mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan sebahagaian
dari kekayaannya itu untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan dan
berhak untuk menerimanya. Di samping itu, cara pembelanjaannya pun juga diatur
agar manusia tidak sia-sia dalam membelanjakannya. Bentuk-bentuk zakat, infaq dan
shadaqah tiada lain adalah upaya pencarian keridoan Tuhan yang dimanifestasikan
dalam bentuk peningkatan kesejahteraan umum. Dengan cara semacam ini
kesenjangan tingkat sosial ekonomi yang bisa menimbulkan gangguan tata
lingkungan bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.12

C. Pengelolaan Manfaat Sumber Daya Alam


1. Manfaat sumber daya alam dalam Al-Qur’an
Indonesia merupakan sebuah negara kepualauan yang secara astronomis
terletak di 6o LU-11o LS dan 95o BT – 141o BT. Letaknya yang strategis dan berada
persis di atas garis khatulistiwa membuat Indonesia mendapatkan sinar matahari
dengan intensitas yang konstan dan seimbang setiap harinya. terdapat diantara dua
samudra, yaitu Hindia dan Pasifik. Letak ini membuat laut Indonesia menjadi tempat
pertemuan kedua arus dari kedua samudra tersebut, juga membuat Indonesia dilewati
angin yang disebut dengan angin muson yang dipengaruhi oleh letaknya diantara dua
benua yang memiliki karakteristik dan iklim berbeda yaitu Asia dan Australia. Baik
dari segi Astronomis maupun Geografis, Indonesia memiliki banyak keunggulan yang

12
Mugiyati, Hak Pemanfaatan Sumber Daya Alam, (Surabaya: Al-Jinayah,
2016), hal. 468
menjadikan posisinya sebagai posisi yang strategis sehingga dapat memiliki berbagai
sumber daya alam dengan macamnya yang sangat banyak.13
Dengan posisi yang berada di antara dua benua membuat Indonesia memiliki
keunikan geologis karena daratannya tersusun dari lempeng-lempeng benua yang
berbeda. Perbedaan lempeng penyusun itulah yang membuat daratan Indonesia
memiliki keadaan alam yang sangat beragam. Kemudian didukung pula dengan
letaknya yang juga berada di garis khatulistiwa yang membuat Indonesia disinari
matahari sepanjang tahunnya sehingga tumbuhan-tumbuhan di Indonesia dapat
tumbuh subur sepanjang tahun. Indonesia juga terkenal memiliki tanah yang subur,
hal ini disebabkan oleh posisinya yang juga berada di jalur cincin api sehingga banyak
terdapat gunung api di Indonesia yang abu letusannya dapat menyuburkan tanah.14
Dalam alquran dan hadits, sebenarnya Allah sudah banyak mengingatkan
manusia untuk memanfaatkan sumber daya alamnya yang ada. Baik yang terdapat di
daratan, ataupun lautan. Salah satunya yang terdapat dalam surah an-Nahl ayat 14:

‫ّ وْْع عَ اا عَّ ععٰى واّْل وَُع عِ عْ ل‬


ٰ‫اْ ع‬ ‫ِ لَ عٰ واَّعْو عٰ لُّ عْ و لُُل وْا لِ وَٖل ّعْو قَا ع‬
‫ط لِٰيا لَّ ع وُّ وعَ لٰ لَ وْا لِ وَٖل لِ وُيعًق َ وعَُع ل‬ ‫عَّ علْ اّلِ و‬
‫لْ ع‬
‫ْ لُ هٖ عّّعَعُل لُ وْ َ ع وْ لُ لٰ وَّع‬
‫فل وي لٖ عّ لُّ ع وَُعُل وْا لِ وَ فع و‬

“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan
itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan
supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”15

Dalam ayat tersebut secara jelas Allah memberi tahu manusia bahwa di lautan
terdapat banyak sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Dalam ayat ini dapat
diketahui manfaat laut untuk kehidupan manusia, dimulai dari sumber makanan
daging ikan yang sehat, perhiasan seperti mutiara maupun perhisan dalam artian yang

13
Kedutaan Besar Republik Indonesia, Geografi, https://kemlu.go.id/nur-
sultan/id/pages/geografi/41/etc-menu, 28 Mei 2021, 21:18
14
Luyyina M. Atsaury, Isyarat Islam Untuk Memanfaatkan Sumber Daya
Alam. https://ykmfebui.org/2017/05/29/isyarat-islam-sda-indonesia/, 28 Mei 2021,
20:20
15
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 269
lebih luas seperti bahan tambang, kemudian sebagai sarana transportasi (bahtera)
manusia.
Dimulai dari manfaat laut yang pertama menurut ayat diatas yaitu sebagai
sumber makanan manusia, maksudnya adalah di dasar laut hidup berbagai macam
biota laut yang sangat banyak mulai dari yang berukuran kecil sampai yang berukuran
sangat besar, disebut juga dengan ikan, manusia bisa menagkap ikan dan
mengkonsumsi dagingnya untuk kebutuhan makan ataupun memanfaatkan sumber
daya ini dengan sistem eksplorasi sesuai kebutuhan bukan eksploitasi yang bisa
merusak pertumbuhan ikan dan lingkungan hidupnya.16
Manfaat laut yang kedua yang disebutkan ayat al-Qur’an diatas adalah
terdapat bebagai macam perhisan dalam laut yang bisa dipakai manusia. Artinya laut
bukan hanya sebagai pencari kebutuhan perut semata, tapi laut juga menyediakan
kebutuhan sekunder manusia seperti perhiasan. Perhiasan yang dimaksud bisa dalam
artian yang sempit seperti intan permata, mutiara, emas, dan lain-lain. Perhiasan disini
juga bisa dipahami dalam arti yang lebih luas seperti bahan tambang yang ada didasar
laut seperti minyak bumi dan besi. Penganalogian ini berdasarkan pada makna kata
perhiasan, perhisan adalah sesuatu yang berharga bagi manusia, begitu juga dengan
bahan tambang yang ada didasar laut. Bahan tambang adalah harta yang berharga
yang diburu manusia dan dimanfaatkan untuk perkembangan teknologi dewasa ini
yang nilainya tak kalah berharga dari perhiasan mutiara.
Manfaat laut selanjutnya adalah laut sebagai sarana transportasi manusia,
dalam bahasa al-Qur‟an digunakan perahu yang berlayar diatasnya. Artinya bumi ini
diisi oleh dua materi yaitu laut dan daratan, dimana jumlah daratan lebih sedikit dari
lautan dan lautan yang menghubungkan daratan-daratan itu. Untuk berinteraksi dari
satu daratan kedaratan lain harus ada sarana yang bisa menghubungkannya. Manusia
bisa membuat kapal atau perahu yang bisa dilayarkan dilaut dengan bantuan angin
laut yang bisa membawa manusia kearah manapun yang dia inginkan dimuka bumi ini.
Demikianlah manfaat laut yang tertera dalam al-Quran surat al-Nahl ayat 14
yang bisa dijadikan patokan dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya laut
yang luas ini dengan sebaik-baiknya tanpa merusak lingkungan. Karena telah banyak

16
Luyyina M. Atsaury, Isyarat IslamUntuk Memanfaatkan Sumber Daya
Alam. https://ykmfebui.org/2017/05/29/isyarat-islam-sda-indonesia/, 28 Mei 2021,
20:20
tampak kerusakan dilaut dan didarat akibat ulah manusia yang tak bertanggung
jawab.17
Selain menerangkan manfaat sumber daya laut, alquran pun menjelaskan pula
manfaat sumber daya lainnya yang terdapat di alam ini, yang beruntungnya sebagian
besar sumber daya yang disebutkan dalam alquran itu terdapat di Indonesia. Salah
satunya yang terdapat dalam surah An-Nahl ayat 69:

‫ٌ ا ع وّ عْاْلٖه فل وي لٖ لًْع اا ءً لّلَُل ل س‬


‫اَ ا للَ فل وْ رّٰلَع‬ ‫َِل عَ عِِل لَ ٰلّل ق س‬
‫َ ِع وَ لٰ لَ لِ وَ ِل ل‬
‫ُ وْْل عَا ً ععٰاٌء مِ وَُ ع لُ ء‬ ‫ث ل لْ لُ لُ وْ لِ وَ لُ لَ اّّ ل عَ رٰ ل‬
‫ِ فعا وُِل لُ وْ ل‬
‫ع راِعًق لّلَع وْ نٍ ِلُعْع لُ لٰ وَّع‬
“kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”18
Dari ayat tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa Allah memberikan
karunia keuburan tanah sehingga dapat menumbuhkan buah-buahan yang dapat
dimanfaatkan, juga mengingatkan agar dalam pemanfaatannya mengikuti cara yang
baik dan benar yang tidak merugikan, yaitu “jalan Tuhan mu” yang disebutkan dalam
ayat tersebut. Selain itu, sumber daya lain yang dapat ditemui dan dimanfaatkan
adalah sumber hewani, dalam hal tersebut yaitu lebah yang dapat menghasilkan madu
yang juga bermanfaat bagi manusia.
Allah juga telah membentangkan bumi yang sangat luas beserta tumbuh-
tumbuhan, laut dan seluruh ekosistem yang ada di dalamnya. Gunung-gunung, batu,
air dan udara, semua itu merupakan sumber daya alam. Bumi dan semua yang ada di
dalamnya diciptakan Allah untuk manusia, baik yang di langit dan bumi, daratan dan
lautan serta sungai-sungai, matahari dan bulan, malam dan siang, tanaman dan buah-
buahan, binatang melata dan binatang ternak.19

Luyyina M. Atsaury, Isyarat Islam Untuk Memanfaatkan Sumber Daya


17

Alam. https://ykmfebui.org/2017/05/29/isyarat-islam-sda-indonesia/, 28 Mei 2021,


20:20
18
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 275
19
Istianah, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (Kudus: Riwayah, 2015)
hal. 250
Kemudian Allah memberikan kepercayaan kepada manusia untuk
memakmurkan dan mengelolanya dengan cara yang baik sehingga tidak terjadi
bencana di muka bumi (QS. Hud : 61)

‫لع عِا ّع لُ وْ لِ وَ ا رلّ نٖ عَي لوٰ هٗ َ علْ ا ع وْ ع‬


‫ْا ع لُ وْ لَِع وااع وِ ل‬
َ ِ ‫عّا رلّى ث ع لَ وًْع اعْعا لَ وْ ٰر لُ قْا ًعا عَ رَِع وْ لٍ ا وَْلَلّا‬
‫عّا وُِ ع وَ عَ عٰ لُ وْ فل وي عَا فعا وُِ ع وُ لْ لٰ وّٗل ث ل لْ َ ل وِْ ولْا الّع وي لٖ ا للَ عِِل وْ ًع لِٰوٌء مِ لْيوٌء‬

“Dan kepada Tsamud( kami utus )saudara mereka shaleh .Shaleh berkata: "Hai
kaumku ,sembahlah Allah ,sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia .Dia telah
menciptakan kamu dari bumi( tanah )dan menjadikan kamu pemakmurnya,karena itu
mohonlah ampunan-Nya ,kemudian bertobatlah kepada-Nya ,Sesungguhnya Tuhanku
Amat dekat( rahmat-Nya )lagi memperkenankan( doa hamba-Nya)”20
Di dalam ayat tersebut, kata ْ‫ عّا وُِ ع وَ عَ عٰ لُ و‬berarti manusia diperintahkan untuk
memakmurkan bumi, karena manusia mempunyai potensi dan memiliki kesiapan
untuk menjadi makhluk yang membangun. Memakmurkan bumi pada hakikatnya
adalah pengelolaan lingkungan secara benar dengan cara melaksanakan pembangunan
dan mengolah bumi. Karena alam harus dijaga dan dilestarikan supaya tidak punah
sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Apabila manusia mampu
memakmurkan dan memelihara alam dengan baik, maka alam pun akan bersahabat
dengan kita.21

2. Manfaat sumber daya alam dalam Hadist


Manusia dengan lingkungan hidup mempunyai hubungan dan keselarasan
yang sangat erat antara keduanya. Keselarasan dalam ajaran Islam mencakup empat
hal, yaitu: keselarasan dengan Tuhan, keselarasan dengan masyarakat, keselarasan
dengan lingkungan alam dan keselarasan dengan diri sendiri. Alam raya dengan
segala isinya saling berkaitan satu sama lain, bagaikan satu badan. Kesemuanya saling

20
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 229

Mujiono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif al-Quran, (Jakarta:


21

Paramadina, 2001), hal.74


mempengaruhi baik yang positif maupun negatif, yang pada akhirnya akan
memberikan dampak pada kehidupan manusia.22
Berkaitan dengan upaya untuk pelestarian lingkungan hidup, ini mendapat
perhatian yang serius dari Nabi saw. ada beberapa hadis yang menjelaskan tentang
upaya pelestarian lingkungan, di antaranya adalah:
a. Hadis tentang perintah menghidupkan lahan yang mati
“Hadist Jabir bin Abdullah r.a. dia berkata : Ada beberapa orang dari kami
mempunyai simpanan tanah. Lalu mereka berkata: Kami akan sewakan tanah itu
(untuk mengelolahnya) dengan sepertiga hasilnya, seperempat dan seperdua.
Rasulullah S.a.w. bersabda: Barangsiapa ada memiliki tanah, maka hendaklah ia
tanami atau serahkan kepada saudaranya (untuk dimanfaatkan), maka jika ia enggan,
hendaklah ia memperhatikan sendiri memelihara tanah itu. “ (HR. Imam Bukhori
dalam kitab Al-Hibbah).23
b. Hadis tentang perintah untuk menanam pohon (reboisasi)
Hadits dari Anas r.a. dia berkata: Rosulullah S.a.w. bersabda : Seseorang
muslim tidaklah menanam sebatang pohon atau menabur benih ke tanah, lalu datang
burung atau manusia atau binatang memakan sebagian dari padanya, melainkan apa
yang dimakan itu merupakan sedekahnya “. (HR.Imam Bukhori).24
c. Hadis tentang larangan membuang hajat sembarangan
Hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. menyebutkan :
“Janganlah seseorang dari kalian kencing di dalam air yang diam, yang tidak mengalir,
kemudian mandi darinya.”25
Dari hadis-hadis tersebut di atas Nabi saw. mengajarkan untuk menghidupkan
lahan yang mati, menanam pohon (reboisasi) dan melarang buang air besar dan air
kecil di jalan, di tempat berteduh, di bawah pohon yang berbuah, di sumber air,

22
Istianah, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (Kudus: Riwayah, 2015)
hal. 254
23
Istianah, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (Kudus: Riwayah, 2015)
hal. 256
24
Bahrul Ulum’s, Hadist Tentang Upaya Pelestarian Lingkungan,
http://bahrululummunir.blogspot.com/2011/03/hadits-tentang-upaya-pelestarian.html,
28 Mei 2021, 22:55
25
Istianah, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (Kudus: Riwayah, 2015)
hal. 258
tempat pertemuan air, pinggiran sungai, di liang-liang tanah di mana binatang tinggal,
di air yang tidak mengalir sehingga akan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Dari keterangan di atas, sangat jelas bahwa Islam adalah agama yang
mengajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Semua larangan tersebut untuk
mencegah terjadinya wabah penyakit yang disebabkan karena tidak menjaga
kebersihan. Oleh karena itu, manusia tidak hanya berkewajiban untuk mengelola
lingkungan, tetapi sekaligus juga menjaga dan memakmurkannya. Adapun cara untuk
memakmurkannya bisa dimulai dari lingkungan yang terkecil yaitu dari lingkungan
keluarga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sumber daya alam adalah segala bentuk kekayaan alam yang telah disediakan
oleh Allah SWT untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka menjaga
keberlangsungan hidupnya. Allah SWT menciptakan alam dan isinya untuk
kebutuhan manusia, supaya manusia bisa mengambil manfaat dari semua yang
dihalalkan-Nya.
2. Penguasaan manusia terhadap lingkungannya dan pengelolaan sumber daya
alam sebagaimana yang telah diatur dalam islam, yakni:
a. Tidak membuat kerusakan di bumi.
b. Ramah terhadap lingkungan.
c. Tidak berlaku boros Menggunakan sumber daya secara berlebihan .
d. Menjaga kelestarian sumber daya alam.
e. Meningkatkan kesejahteraan umum.
3. Dalam alquran dan hadits, sebenarnya Allah sudah banyak mengingatkan
manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Sebagaimana yang
tertera dalam Al-Qur’an mengenai bentuk-bentuk sumber daya alam yang
terdapat di daratan, ataupun lautan. Memakmurkan bumi pada hakikatnya adalah
pengelolaan lingkungan secara benar dengan cara melaksanakan pembangunan
dan mengolah bumi sesuai dengan upaya pelestarian yang dianjurkan dalam
beberapa Hadist, diantaranya:
a. Perintah untuk menghidupkan lahan yang mati.
b. Perintah untuk menanam pohon (Reboisasi).
c. Larangan untuk membuang hajat sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber daya alam, https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam, 05 Mei
2021, 23:07
Repaldi Abdul Agi, Sumber daya alam,
https://repaldiabdulagi453.wordpress.com/2015/04/18/, 05 Mei 2021, 23:15
Mugiyati, Hak Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Islam,
(Surabaya: Al-Jinayah, 2016) hal. 459
Abd. Kholik Khoerulloh, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Perspektif
Ekonomi Makro Islam, http://digilib.uinsgd.ac.id/31618/1/11, 05 Mei 2021, 23:27
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 5
Rokhmin Dahuri, dkk, Pengelolaan Sumber Daya Alam (Jakarta: PT Pradnya
Paramita, 2004)
Ali Yafie, Merintis Fiqih Lingkungan Hidup (Jakarta: UFUK Press, 2006),
hal. 42.
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Jakarta: Departemen
Agama, 1997), hal. 264
Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan (Jakarta:
Djambatan, 1997), hal. 59
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 375
Mugiyati, Hak Pemanfaatan Sumber Daya Alam, (Surabaya: Al-Jinayah,
2016), hal. 466
Mugiyati, Hak Pemanfaatan Sumber Daya Alam, (Surabaya: Al-Jinayah,
2016), hal. 468
Kedutaan Besar Republik Indonesia, Geografi, https://kemlu.go.id/nur-
sultan/id/pages/geografi/41/etc-menu, 28 Mei 2021, 21:18
Luyyina M. Atsaury, Isyarat Islam Untuk Memanfaatkan Sumber Daya Alam.
https://ykmfebui.org/2017/05/29/isyarat-islam-sda-indonesia/, 28 Mei 2021, 20:20
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 269
Luyyina M. Atsaury, Isyarat IslamUntuk Memanfaatkan Sumber Daya Alam.
https://ykmfebui.org/2017/05/29/isyarat-islam-sda-indonesia/, 28 Mei 2021, 20:20
Luyyina M. Atsaury, Isyarat Islam Untuk Memanfaatkan Sumber Daya Alam.
https://ykmfebui.org/2017/05/29/isyarat-islam-sda-indonesia/, 28 Mei 2021, 20:20
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 275
Istianah, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (Kudus: Riwayah, 2015) hal.
250
Departemen Agama RI, Al-qur’an wanita dan keluarga, (Jakarta: Al-Huda,
2016) hal. 229
Mujiono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif al-Quran, (Jakarta:
Paramadina, 2001), hal.74
Istianah, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (Kudus: Riwayah, 2015) hal.
254
Istianah, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (Kudus: Riwayah, 2015) hal.
256
Bahrul Ulum’s, Hadist Tentang Upaya Pelestarian Lingkungan,
http://bahrululummunir.blogspot.com/2011/03/hadits-tentang-upaya-pelestarian.html,
28 Mei 2021, 22:55
Istianah, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (Kudus: Riwayah, 2015) hal.
258

Anda mungkin juga menyukai