Anda di halaman 1dari 15

NUZULUL Q U R ’A N

K E L O M P O K 3
I H SAN NAB I L R I YAD I
AISAH
V I K A S A R T I K A M U S L I M A H K.
S R I ALF IANA
APA I T U
NUZULUL
QUR‘AN?
Secara bahasa atau menurut etimologis Nuzulul Qur’an terdapat
dua kata yaitu kata Nuzul dan Al-Qur’an. Pada dasarnya ”Nuzul” itu
mempunyai arti turunnya suatu benda dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah. Sedangkan Al-Qur’an yaitu firman allah yang telah
diturunkan melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan
membacanya adalah ibadah.

Pengertian Nuzulul Qur’an secara istilah adalah “Peristiwa


diturunkannya wahyu Allah Swt (al-Qur’an) kepada Nabi Muhammad
Saw melalui perantara Malaikat Jibril As secara bertahap”.
TAHAPAN TURUNNYA AL-QUR’AN

Dari lauhil Dari baitul


Di lauhil mahfudz ke baitul ‘izzah ke
mahfudz ‘izza (langit bumi) Rasulallah.
• Di lauhil mahfudz
“Apapun yang di qodo’ Allah sebelum dan sesudah alquran , semuanya itu di
letakkan di lauhil mahfudz dan tak tau dimana itu letaknya dan tidak diijinkan siapaun
tau tentang lauhil mahfudz. Adapun jumlahnya seklaigus atau jumlatan wahidatan.”
• Al-Qur’an dari Lauh Mahfuzh diturunkan ke langit bumi (Baitul ‘Izzah)
Berdasarkan kepada beberapa ayat dalam Al-Qur’an dan Hadits berkah yang
dinamakan malam Al-Qadar (Lailatul Qadar) dalam bulan suci Ramadhan.
Sebagaimana firman Allah : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an)
pada malam kemuliaan.”(Q.S Al-Qadr: 1) Dan firman Allah : “(Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S. Al
Baqarah: 185)
• Dari baitul ‘izzah ke Rasulallah
Penurunannya tidak sekaligus, namun berangsur-angsur atau secara bertahap selama dua
puluh dua tahun, dua puluh dua bulan, dua puluh dua hari berdasarkan kebutuhan, peristiwa,
atau kejadian atau bahkan permintaan lewat malaikat jibril.

Adapun kitab-kitab samawi yang lain,sepertitaurat, injil, dan zabur,turunnya sekaligus,


tidak turun secara berangsur-angsur. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh firman-Nya dalam
surah al-furqan ayat 32:
“Dan berkatalah orang-orang yang kafir: ‘mengapa Qur’an itu tidak diturunkan
kepadanya sekali turun saja?’demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami
membacakannya kelompok demi kelompok.”(al-furqon [25]:32).
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kitab-kitab samawi yang terdahulu itu turun sekaligus.
Dan inilah pendapat yang dijadikan pegangan serta pedoman oleh jumhur ulama. Seandainya
kitab-kitab itu turun secara berangsur-angsur, tentulah orang-orang kafir atau agama nasrani
tidak akan merasa heran terhadap Qur’an yang turun berangsur-angsur.
AYAT PERTAMA YANG DITURUNKAN :
Terdapat dua pendapat mengenai apakah yang mula-mula diturunkan
mengenai al-Qur ,an :
• Surah Al-’Alaq (Ayat 1-5)
Berdasarkan riwayat ‘Aisyah yang dicatat oleh Imam Bukhari, Muslim dan al-Hakim dalam
kitab-kitab hadis mereka. Aisyah r.a. menyatakan: “Sesungguhnya permulaan wahyu datang kepada
Rasulullah SAW. melalui mimpi yang benar di waktu tidur.

• Al-Muddassir
Pendapat lain mengatakan Surah al-Muddatstsir yang pertama kali diturunkan berdasarkan hadis
yang diriwayatkan oleh Jabir bin ‘Abdullah seorang sahabat. Daripada Abu Salamah bin Abdul
Rahman, dia berkata: “Aku telah bertanya kepada Jabir bin ‘Abdullah: Yang manakah di antara al-Qur
] Gَ‫ليُّ َ أ ا‬GG‫ُر ُم َّد ِ ْث َها ا‬
,an mula-mula diturunkan? Jabir menjawab,” ]5[]3‫ي‬
AYAT TERAKHIR YANG DITURUNKAN :

Ayat Terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Sallahu


Allaihi Wassalam. Diriwayatkan bahwa surah Al-
Maidah ayat 3 diturunkan pada waktu sesudah asar yaitu pada hari Jumat
di Padang Arafah pada musim haji terakhir [Wada]
QS. Al-Maidah: 3

ۗ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي ِْر َو َمٓا اُ ِه َّل لِ َغي ِْر هّٰللا ِ بِ ٖه َو ْال ُم ْن َخنِقَةُ َو ْال َم ْوقُ ْو َذةُ َو ْال ُمتَ َر ِّديَةُ َوالنَّ ِط ْي َحةُ َو َمٓا اَ َك َل ال َّسبُ ُع اِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ْم‬ ْ ‫حُرِّ َم‬
‫ت لَ ُك ْم‬ ُ ‫اخ َش ْو ِن ۗ اَ ْليَ ْو َم اَ ْك َم ْل‬
ْ ‫س الَّ ِذي َْن َكفَر ُْوا ِم ْن ِد ْينِ ُك ْم فَاَل تَ ْخ َش ْوهُ ْم َو‬ ٌ ‫ب َواَ ْن تَ ْستَ ْق ِس ُم ْوا بِااْل َ ْزاَل ِم ۗ ٰذلِ ُك ْم فِ ْس‬
َ ‫ق ۗ اَ ْليَ ْو َم يَ ِٕى‬ ِ ‫ص‬ُ ُّ‫َو َما ُذبِ َح َعلَى الن‬
‫هّٰللا‬
۳ : ‫َّح ْي ٌم ﴿المائدة‬ ِ ‫ف اِّل ِ ْث ٍم ۙ فَاِ َّن َ َغفُ ْو ٌر ر‬
ٍ ِ‫ص ٍة َغ ْي َر ُمتَ َجان‬ َ ‫ْت لَ ُك ُم ااْل ِ ْساَل َم ِد ْينًا ۗ فَ َم ِن اضْ طُ َّر فِ ْي َم ْخ َم‬ ُ ‫ضي‬ ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِ ْي َو َر‬ ُ ‫﴾ ِد ْينَ ُك ْم َواَ ْت َم ْم‬
Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan
yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan
(diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib
dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu
untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai
agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka
sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-Maidah: 3)
HIKMAH TURUNNYA AL-QUR’AN SECARA
BERTAHAP
• Adapun hikmah turunya Al-Qur’an secara berangsur-angsur bagi pribadi
nabi Muhammad SAW adalah :
1. Menepis keraguan hati nabi Muhammad SAW akan kebenaran wahyu yang
diterimanya (QS.Yunus : 20).
2. 2. Menghilangkan kegelisahan yang sering dihadapi nabi Muhammad SAW
ketika lama tidak menerima wahyu.
3. 3. Memberikan kekuatan kepada nabi Muhammad SAW dalam menghadapi
tekanan dan intimidasi orang-orang Quraisy5 .
4. 4. Meneguhkan hati nabi Muhammad SAW dengan mencerikan kisah-kisah
nabi sebelumnya6 .
HIKMAH TURUNNYA AL-QUR’AN SECARA
BERTAHAP

• Sedangkan hikmah bagi masyarakat arab ketika masa al-Qur’an


diturunkan adalah untuk:
1. Mempermudah sahabat dalam menghafalkan, memamahami, dan
mengamalkan alQur’an.
2. Merubah tradisi secara bertahap sehingga tidak terjadi kejutan dan loncatan
tradisi yang dapat mengakibatkan masyarakat antipati terhadap ajaran al-
Qur’an.
HIKMAH TURUNNYA AL-QUR’AN SECARA
BERTAHAP

• Sementara turunnya alqur’an berangsur-angsur bagi umat dan masa sahabat


Rasulullah adalah untuk :
1. Memermudah memahami tahapan-tahapan penetapan hukum.
2. Memepermudah mengetahui turunnya ayat al-qur’an sehingga dapat
diketahui mana ayat yang tergolong dalam makiyah dan yang madaniyah.
3. Mempermudah mengetahui nasikh dan mansyukh.
PEMELIHARAAN AL-QUR’AN
Pada masa Rasulullah masih hidup Al-qur’an di pelihara sedemikian rupa, di masa rosul
masih hidupnya dalam menyampaikan wahyu kepada para sahabat dan memerintahkan agar
sahabat menghafalnya dengan baik, sehinnga cara yang paling terkenal untuk memelihara
Alqur’an adalah dengan menghafal dan menulisnya. Terdapat 3 unsur yang dapat memelihara Al-
qur’an yang telah di turunkan, yaitu :
1. Hafalan mereka yang hafal Al-qur’an.
2. 2. Naskah-naskah yang di tulis oleh nabi
3. 3. Naskah-naskah yang di tulis oleh mereka yang pandai menulis dan membaca untuk mereka
masing-masing.
Ketika nabi Muhammad SAW wafat, Al-qur’an tersebut telah sempurna di turunkan dan telah
di hafalkan oleh ribuan manusia, dan telah di tuliskan semua ayat-ayatnya. Semua ayatnya telah
disusun dengan tertib menurut urutan yang ditujukan sendiri oleh Nabi. Mereka telah mendengar
Al-qur’an itu dari mulut Nabi sendiri berkali-kali dalam shalat, dan Khutbah. Pendek kata Al-
qur’an tersebut telah terjaga dengan baik.
KESIMPULAN
Nuzulul Qur’an adalah proses turunnya firman dari Allah SWT melalui
malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat, pedoman
dan petunjuk kepada hambanya. Yang terdiri dari 30 juz 6666 ayat dan 114
suroh, yang diturunkan secara berangsur-angsur dan bertahap selama 22
tahun 2 bulan 22 hari. Adapun tahapannya yaitu : 1.) Al-Qur’an diturunkan
atau ditempatkan di Lauh Mahfudh, 2.) Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh
ke Baitul `Izzah di Sama’ al-Dunya (langit dunia), 3.) Al-Qur’an turun dari
Baitul-Izzah di langit dunia langsung kepada Nabi Muhammad SAW.

Anda mungkin juga menyukai