BERNILAI
WAHYU
IBADAH
AL-QUR
AN
AL-QURAN
MUTAWATIR DAN HADITS
QUDSI
MUKJIZAT
AL-QURAN
• dari kata qara’a yang artinya “bacaan”
• Sebagian berpendapat bahwa lafadz
ETIMOLOGI al-Qur’an itu tidak dibubuhi huruf hamzah
(dibaca al-Quran), sedangkan yang lain
mengatakan bahwa lafadz al-Qur’an itu
dibubuhi huruf hamzah (dibaca al-Qur’an).
ﺖ
ِ َوأَوْ َﺣ ْﯿﻨَﺎ إِﻟ َٰﻰ أُ ﱢم ﻣُﻮﺳ َٰﻰ أَنْ أَرْ ﺿِ ﻌِﯿ ِﮫ ۖ ﻓَﺈِذَا ﺧِ ْﻔ
َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ ﻓَﺄ َ ْﻟﻘِﯿ ِﮫ ﻓِﻲ ا ْﻟﯿَ ﱢﻢ و ََﻻ ﺗَﺨَﺎﻓِﻲ و ََﻻ ﺗَﺤْ َﺰﻧِﻲ ۖ إِﻧﱠﺎ
َرَادﱡوهُ إِﻟَﯿْﻚِ َوﺟَﺎ ِﻋﻠُﻮهُ ﻣِﻦَ ا ْﻟﻤُﺮْ َﺳﻠِﯿﻦ
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir
dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para
rasul.
2. ILHAM BERUPA NALURI PADA BINATANG,
WAHYU KEPADA LEBAH (AN-NAHL : 68)
ِﻚ إِﻟَﻰ اﻟﻨﱠﺤْ ﻞِ أَنِ اﺗﱠﺨِ ﺬِي ﻣِﻦَ اﻟْﺠِ ﺒَﺎل َ َوأَوْ ﺣ َٰﻰ َرﺑﱡ
َﺑُﯿُﻮﺗًﺎ َوﻣِﻦَ اﻟ ﱠﺸ َﺠ ِﺮ َو ِﻣﻤﱠﺎ ﯾَ ْﻌ ِﺮﺷُﻮن
3. ISYARAT YANG CEPAT MELALUI RUMUS DAN KODE,
SEPERTI ISYARAT ZAKARIYA (MARYAM : 11)
• Pemberitahuan
Allah SWT dengan
cara ilham tanpa
perantaraan.
• Mendengar firman
Allah dibalik tabir.
• Penyampaian
wahyu Tuhan
dengan
perantaraan
Malaikat Jibril a.s.
yang didalam
al-Qur’an di sebut
Ini ada dua macam :
1. Nabi dapat melihat
kehadiran Malaikat Jibril
a.s., dan dalam hal ini ada
dua macam pula, yakni
Pertama : Malaikat Jibril
a.s. dilihat dalam
bentuknya yang asli, tetapi
ini jarang sekali terjadi.
Kedua : Malaikat Jibril a.s.
menjelma sebagai manusia.
Dia juga pernah menjelma
sebagi seorang laki-laki
bernama Dahyah bin
AL-QURAN DAN HADITS
1)Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa 1)Hadits diturunkan dengan maknanya
dan maknanya dari Allah saja dari Allah, sedangkan lafdznya dari
Nabi.
2)Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan 2)Hadits boleh diriwayatkan dengan
dengan maknanya saja, sebab dapat maksudnya saja. Sebab yang terpenting
mengurangi atau menghilangkan mukjizat dalam hadits adalah penyampaian
al-Qur’an sendiri. maksudnya.
3)Al-Qur’an, baik lafadz maupun 3)Hadits bukan merupakan mukjizat.
maknanya merupakan mukjizat.
4)Al-Qur’an diperintahkan untuk dibaca, 4) Hadits tidak diperintahkan untuk dibaca
baik pada waktu sholat atau diluar sholat sebagai ibadah. Yang terpenting dalam
sebagai ibadah, baik orang yang hadits adalah untuk dipahami, dihayati,
membacanya itu mengerti maksudnya dan diamalkan.
atau tidak.
5)Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi 5)Hadits diturunkan dengan
dalam keadaan sadar. bermacam-macam cara, sebagaimana
diterangkan dalam surat al-Syura: 51
PERBEDAAN ANTARA AL-QUR’AN
DENGAN HADITS QUDSI
Ada dua pendapat:
a. Pendapat pertama
mengatakan, bahwa hadits
qudsi termasuk firman Allah,
bukan sabda Nabi, tetapi Nabi
hanya menceritakan saja,
dengan alasan-alasan sebagai
berikut:
1. Hadits qudsi selalu
disandarkan kepada Allah.
2. Hadits qudsi selalu memuat
dlomir mutakalim yaitu
“Anaa”, “Nahnu” dan dalam hal
Menurut pendapat
ini, meskipun
hadits qudsi itu
termasuk firman
Allah, tetapi tidak
mempunyai
status yang sama
dengan Al-Qur’an,
kerena Al-Qur’an
diterima secara
mutawattir,
sedang hadits
Pendapat kedua
menyatakan, bahwa
hadits qudsi itu
lafadznya dari Nabi
sendiri, seperti
hadits-hadits Nabi
lainnya.
Yang berpendapat
demikian, antara lain
Abu al-Baqa’ dan
al-Thibi, Abu al-Baqa’
berkata: “ Al-Qur’an adalah
yang maknanya dan lafadznya dari