KEHARUSAN
REAKTULISASI
KELOMPOK 1
01 03 05 07
FUTRYA MUT’MAINNAH
NURUL AZIZAH
MUSLI NURFADIA
ASRI
NAH! SEBELUM
ITU, APA SIH
PANCASILA DAN
REAKTUALISAI
ITU SENDIRI?
PANCASILA
Sebagai sebuah ideologi, Pancasila
memuat tentang pandangan hidup
(weltangchaung) dalam kehidupan.
Sebagai ideologi pula, pancasila juga
memandu kita akan arah tujuan hidup
bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Unsur dari ideologi
lengkap ada di dalam rumusan
Pancasila yang diperjelas pada
pembukaan UUD 45 dan yang diperinci
dalam batang tubuhnya. Ideologi
mutlak diperlukan dalam kehidupan,
khususnya bernegara, sehingga
bangsa ini punya pegangan, punya
arah, dan pedoman mewujudkan
mimpi dan arah hidupnya.
REAKTUALISASI
Memilik arti sebagai
proses, cara, perbuatan
mengaktualisasikan
kembali; penyegaran
dan pembaruan nilai-
nilai kehidupan
masyarakat
? Realita yang terjadi sekarang
Adapun proses reaktualisasi itu bisa dimulai dari pemimpin( seperti Presiden,
Gubernur, Walikota, Bupati, hingga kepala desa). Pemimpin baik yang ada di
ranah lokal maupun nasional mempunyai pengaruh yang sangat besar
lantaran menjadi role model masyarakat. Masyarakat akan mencontoh
bagaimana pemimpin menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.
Seperti yang kita ketahui bahwa perilaku elite politik dan pemerintah kita jauh
dari batas-batas normal sebagai bangsa yang mengakui adanya Pancasila
yang menjadikan Tuhan sebagai spirit bernegaranya. Perilaku korupsi dan
pengurasakan setiap sendi kehidupan berbangsa hampir masif dilakukan oleh
hampir semua instansi penyelenggara negara. Ini membuktikan betapa proses
pemahaman terhadap nilai Pancasila belum terpahami dengan baik. Jangan
berharap banyak masyarakat mau memahami dan menjalankan Pancasila
kalau elite bangsa dan pemimpin republik ini tidak mampu memberikan contoh.
Reaktulisasi Pancasila bisa juga dilakukan dengan menjadikan Pancasila
sebagai ideologi yang terbuka yang membuka ruang dialog dan
intepretasi sesuai dengan kondisi zaman. Menghidupkan Pancasila tidak
bisa dilakukan dengan cara mistifikasi terhadap Pancasila itu sendiri.
Sehingga, Pancasila akan mewujudkan menjadi ideologi yang membumi
(down to earth). Langkah yang sangat stategis dalam melakukan proses
internalisasi atau pembumian Pancasila adalah melalui proses
pendidikan. Sudah selayaknya pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan melakukan reformasi kurikulum pendidikan, terutama yang
terkait dengan ajaran Pancasila. Kurikulum yang dirancang perlunya
tidak hanya menitikberatkan pada dimensi kognitif, tetapi juga harus
menyentuh aspek afeksi dan psikomotorik.
KESIMPULAN