Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA dan

KEHARUSAN
REAKTULISASI
KELOMPOK 1

01 03 05 07

CHAIRUL HASNUR HASAN ANDI AFLAHA


PUSPITA KADIR
IMRAN MULIA KIRANA
02 04 06

FUTRYA MUT’MAINNAH
NURUL AZIZAH
MUSLI NURFADIA
ASRI
NAH! SEBELUM
ITU, APA SIH
PANCASILA DAN
REAKTUALISAI
ITU SENDIRI?
PANCASILA
Sebagai sebuah ideologi, Pancasila
memuat tentang pandangan hidup
(weltangchaung) dalam kehidupan.
Sebagai ideologi pula, pancasila juga
memandu kita akan arah tujuan hidup
bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Unsur dari ideologi
lengkap ada di dalam rumusan
Pancasila yang diperjelas pada
pembukaan UUD 45 dan yang diperinci
dalam batang tubuhnya. Ideologi
mutlak diperlukan dalam kehidupan,
khususnya bernegara, sehingga
bangsa ini punya pegangan, punya
arah, dan pedoman mewujudkan
mimpi dan arah hidupnya.
REAKTUALISASI
Memilik arti sebagai
proses, cara, perbuatan
mengaktualisasikan
kembali; penyegaran
dan pembaruan nilai-
nilai kehidupan
masyarakat
? Realita yang terjadi sekarang

Kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini


gagal menghadirkan nilai-nilai Pancasila. Praktik
penyelenggaraan negara yang mengingkari
Pancasila dengan berbagai modus operandi yang
dipraktikkan, baik dalam bidang agama, ekonomi,
politik, budaya, dan sosial menyiksakan jurang yang
menganga antara apa yang dicita-citakan dan
kenyataan yang terjadi.
Mengapa hal di atas bisa terjadi?
Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di
tingkat domestik, regional maupun global.
Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa pada tahun 1945, sekitar 66 tahun
yang lalu,  telah mengalami perubahan yang amat nyata pada saat ini, dan
akan terus berubah pada masa yang akan datang.
Beberapa perubahan yang dialami antara lain terjadinya proses globalisasi
dalam segala aspeknya,  perkembangan gagasan hak asasi manusia (HAM)
yang tidak diimbangi dengan kewajiban asasi manusia (KAM).
Juga lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, di mana
informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek
kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi" informasi dengan
segala dampaknya.
Ketiga perubahan tersebut telah mendorong terjadinya pergeseran nilai yang
dialami bangsa Indonesia, sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat
pada umumnya, termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi
yang terjadi saat ini.
Mengapa pancasila harus direaktualisasi?

Karena perubahan yang terjadi tersebut,


diperlukan reaktualisasi nilai-nilai
pancasila agar dapat dijadikan acuan
bagi bangsa Indonesia dalam menjawab
berbagai persoalan yang dihadapi
Saat ini dan yang akan datang, baik
persoalan yang datang dari dalam
maupun dari luar.
Kita perlu melakukan reaktualisasi, restorasi
atau revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama
dalam rangka menghadapi berbagai
permasalahan bangsa masa kini dan masa
datang.
Karena problema kebangsaan yang kita hadapi
semakin kompleks, baik dalam skala nasional,
regional maupun global, memerlukan solusi
yang tepat, terencana dan terarah dengan
menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai
pemandu arah menuju hari esok Indonesia yang
lebih baik.
APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Adapun proses reaktualisasi itu bisa dimulai dari pemimpin( seperti Presiden,
Gubernur, Walikota, Bupati, hingga kepala desa). Pemimpin baik yang ada di
ranah lokal maupun nasional mempunyai pengaruh yang sangat besar
lantaran menjadi role model masyarakat. Masyarakat akan mencontoh
bagaimana pemimpin menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.
Seperti yang kita ketahui bahwa perilaku elite politik dan pemerintah kita jauh
dari batas-batas normal sebagai bangsa yang mengakui adanya Pancasila
yang menjadikan Tuhan sebagai spirit bernegaranya. Perilaku korupsi dan
pengurasakan setiap sendi kehidupan berbangsa hampir masif dilakukan oleh
hampir semua instansi penyelenggara negara. Ini membuktikan betapa proses
pemahaman terhadap nilai Pancasila belum terpahami dengan baik. Jangan
berharap banyak masyarakat mau memahami dan menjalankan Pancasila
kalau elite bangsa dan pemimpin republik ini tidak mampu memberikan contoh.
Reaktulisasi Pancasila bisa juga dilakukan dengan menjadikan Pancasila
sebagai ideologi yang terbuka yang membuka ruang dialog dan
intepretasi sesuai dengan kondisi zaman. Menghidupkan Pancasila tidak
bisa dilakukan dengan cara mistifikasi terhadap Pancasila itu sendiri.
Sehingga, Pancasila akan mewujudkan menjadi ideologi yang membumi
(down to earth). Langkah yang sangat stategis dalam melakukan proses
internalisasi atau pembumian Pancasila adalah melalui proses
pendidikan. Sudah selayaknya pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan melakukan reformasi kurikulum pendidikan, terutama yang
terkait dengan ajaran Pancasila. Kurikulum yang dirancang perlunya
tidak hanya menitikberatkan pada dimensi kognitif, tetapi juga harus
menyentuh aspek afeksi dan psikomotorik.
KESIMPULAN

Reaktualisasi Pancasila diperlukan untuk memperkuat paham


kebangsaan  yang majemuk dan memberikan jawaban atas
sebuah pertanyaan akan dibawa ke mana biduk peradaban
bangsa ini berlayar di tengah lautan zaman yang penuh tantangan
dan ketidakpastian.
Kita perlu menyegarkan kembali pemahaman kita terhadap
Pancasila dan dalam waktu yang bersamaan, melepaskan
Pancasila dari stigma lama yang penuh mistis bahwa Pancasila itu
sakti, keramat dan sakral, yang justru membuatnya teraleinasi dari
keseharian hidup warga dalam berbangsa dan bernegara.
 Dengan membumikan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian,
seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
permusyawaratan dan keadilan sosial,  diyakini bangsa ini akan
dapat meraih kejayaan di masa depan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai