PANCASILA MENJADI
SISTEM ETIKA
Kelompok 12
DAFTAR ISI
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika
a. Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika
b. Argumen tentang Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika
01 02 03
MEMBANGUN ARGUMEN
TENTANG DINAMIKA DAN
TANTANGAN PANCASILA
SEBAGAI SISTEM ETIKA
KELOMPOK 12
Argumen tentang
Dinamika Pancasila
sebagai Sistem Etika
Pancasila merupakan sistem etika yang memiliki sejarah panjang dan dinamis yang dapat
beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Pancasila juga
bersifat operasional, yang artinya pancasila tidak hanya berisi nilai – nilai abstrak tetapi juga dapat
diimplementasikan dalam praktik yang konkret. Beberapa argumen tentang dinamika pancasila
sebagai sistem etika diuraikan sebagai berikut:
1. Pada masa orde lama Pemerintah Indonesia belum sepenuhnya mengikuti sistem etika
Pancasila meskipun pada saat itu Pancasila telah menjadi dasar negara. Hal ini dikarenakan
Pemerintahan Soekarno menganut sistem demokrasi pemimpin (otoriter) yang cenderung
sesuai dengan keinginan dan politik penguasa.
2. Pada zaman orde baru mulai muncul konsep manusia Indonesia seutuhnya harus
mencerminkan perilaku dan akhlak yang mulia sesuai dengan nilai – nilai pancasila. Dengan
mengembangkan sifat kodrat manusia secara selaras, seimbang, dan serasi.
3. Pada era reformasi, Pancasila tenggelam pada hiruk pikuk perebutan kekuasaan yang
menjerumus pada pelanggaran etika politik. Namun seiring dengan berjalannya waktu,
disadari bahwa tanpa dilandasi sistem etika politik akan menjurus pada penyalahgunakan
kekuasaan. Oleh karena itu, Pancasila tetap menjadi landasan dalam penyelenggaraan
pemerintah.
Argumen tentang
Tantangan
Pancasila sebagai
Sitem Etika
Sejak terjadinya krisis multidimensi, muncul
ancaman serius terhadap persatuan dan kesatuan
bangsa dan terjadinya kemunduran pelaksanaan
etika politik yang berakibat menurunnya sikap
sopan santun dan berbudi luhur.
Beberapa Tantangan Pancasila sebagai sistem etika pada
saat ini:
Globalisasi
01
Salah satu fenomena yang tidak dapat dihindari dalam era modern saat ini. Dengan adanya
globalisasi dapat membawa risiko untuk terjadinya dominasi, asimilasi, dan homogenisasi
02
budaya oleh budaya asing yang lebih kuat. Oleh karena itu, Pancasila harus mampu
menjaga identitas nasional dan nilai – nilai lokal tanpa menutup diri dari pengaruh global.
Radikalisme
02
Radikalisme merupakan sikap yang bersifat ekstrem, intoleran terhadap pihak yang
berbeda dengan dirinya. Radikalisme ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang beragam. Oleh karena itu, Pancasila harus mampu menumbuhkan sikap
moderat, toleran, dan inklusif terhadap perbedaan yang ada.
03 Korupsi 04
Korupsi dapat merugikan kepentingan umum dan menghambat pembangunan nasional.
03 Korupsi juga dapat menurunkan kepercayaan Masyarakat terhadap pemerintah dan
Lembaga negara. Oleh karena itu, Pancasila harus mampu menanamkan nilai integritas dan
tanggung jawab kepada seluruh penyelenggara negara dan Masyarakat.
MENDESKRIPSIKAN ESENSI
DAN URGENSI PANCASILA
SEBAGAI SISTEM ETIKA
Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai sistem etika memberikan pedoman pada semua warga
negara untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, bernegara,
dan berbangsa.
HAKIKAT PANCASILA:
1. Sila KeTuhanan, perilaku warga negara didasarkan atas nilai – nilai moral yang
bersumber pada norma agama.
2. Sila Kemanusiaan, tindakan yang mengandung implikasi dan konsekuensi
moral. Hal ini diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradab.
3. Sila Persatuan, terletak pada kesediaan untuk hidup bersama yang
mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan pribadi.
4. Sila Kerakyatan, yaitu mengarah pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
Artinya menghargai diri sendiri sama dengan menghargai orang lain.
5. Sila Keadilan Sosial, perwujudan sistem etika yang berlandaskan dengan
keadilan untuk sesama warga negara.
Urgensi Pancasila sebagai Sistem
Etika
Pancasila memiliki urgensi yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan
berbangsa yang dapat menciptakan Masyarakat adil, beradab, dan sejahtera.