Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Sevila Bella Pramudita

NIM : 1710010028
KELAS : 6A

Tugas PKPU
Soal
1. Jelaskan wewang KPPU yang diatur dalam pasal 36 Undang – Undang
Antimonopoli?
2. Sanksi administratif diatur dalam pasal berapa ?
3. Dalam pasal berapa sanki pidana pokok diatur ?
4. Pidana tambahan dijelaskan pada pasal berapa /
5. Jelaskan pasal 48 ayat (1) UU Anti Monopoli !
6. Jelaskan pasal 48 ayat (2) UU Anti Monopoli !
7. Jelaskan pasal 48 ayat (3) UU Anti Monopoli !
8. Jelaskan pasal 49 UU Anti Monopoli !
9. Mengapa aturan ketentuan pidana di dalam UU Anti Monopoli disebut aneh ?
10. Pada Bab V Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 mengatur tentang apa ?
11. Jelaskan pengertian posisi dominan menurut UU Nomor 5 Tahun 1999 !
12. Jelaskan dua pendekatan dalam rumusan posisi dominan !
13. Dalam UU berapa yang mengkombinasi dua pendekatan tersebut ?
14. Jelaskan Pasal 25 Ayat (2) !
15. Jelaskan perilaku penyalahgunaan posisi dominan yang daitur dalam Pasal 25 Ayat
16. Apa upaya pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan posisi dominan ?
17. Jelaskan yang menjadi perhatian UU Nomor 5 Tahun 1999 !
18. Apa yang harus diperhatikan jika akan melakukan perbuatan yang menuju posisi
dominan ?
19. Apa yang mengatur pengecualian – penegecualian yang dibuat oleh UU Nomor 5
20. Sebutkan pengecualian yang disebutkan dalam pasal 50 !

Jawab

1. Jawab : wewenang KPPU adalah melakukan penelitian, penyelidikan dan


menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai ada tidaknya praktik monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat. Masih di pasal yang sama, KPPU juga berwenang
menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar Undang-Undang
Anti Monopoli.
2. Jawab : Pasal 47 Ayat (2) UU Anti Monopoli.
3. Jawab : Pasal 48 UU Anti Monopoli
4. Jawab : Pasal 49 UU Anti Monopoli
5. Jawab : (1)Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4, Pasal 9 sampai dengan Pasal 14,
Pasal 16 sampai dengan Pasal 19, Pasal 25, Pasal 27, dan Pasal 28 diancam
pidana denda serendah-rendahnya Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar
rupiah) dan setinggi-tingginya Rp100.000.000.000 (seratus miliar rupiah), atau
pidana kurungan pengganti denda selama-lamanya 6 (enam) bulan.
6. Jawab : (2)Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal 8, Pasal 15,
Pasal 20 sampai dengan Pasal 24, dan Pasal 26 Undang-Undang ini diancam
pidana denda serendah-rendahnya Rp5.000.000.000 ( lima miliar rupiah) dan
setinggi-tingginya Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar rupialh), atau
pidana kurungan pengganti denda selama-lamanya 5 (lima) bulan.
7.Jawab : (3)Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 41 Undang-undang ini diancam
pidana denda serendah-rendahnya Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah) dan
setinggi-tingginya Rp5.000.000.000 (lima miliar rupiah), atau pidana kurungan
pengganti denda selama-lamanya 3 (tiga) bulan.
8. Jawab : Dengan menunjuk ketentuan Pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana, terhadap pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 48 dapat
dijatuhkan pidana tambahan berupa:
 pencabutan izin usaha; atau
 larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran
terhadap undang-undang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan selama-lamanya 5 (lima) tahun; atau
 penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnya
kerugian pada pihak lain.

9. Jawab : Karena tidak menyebutkan secara tegas siapa yang berwenang


melakukan penyelidikan atau penyidikan dalam konteks pidana.
10.Jawab : Mengatur tentang Posisi Dominan
11. Jawab : posisi dominan sebagai keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing
yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau
pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam
kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta
kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu.
12. Jawab : Pertama, posisi dominan dilihat dari pangsa pasar yang dimiliki satu pelaku usaha
atau satu kelompok pelaku usaha terhadap pelaku usaha saingannya (kriteria struktur pasar).
Kedua, adalah dengan melihat kemampuannya untuk memimpin penentuan harga barang atau
jasa sehingga apa yang dilakukannya menjadi acuan bagi pelaku-pelaku usaha pesaingnya
(kriteria perilaku).
13. Jawab : UU Nomor 5 Tahun 1999
14. Jawab : satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha memiliki posisi dominan
apabila menguasai 50% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. Jika ada
dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha, posisi dominannya ditentukan dari
penguasaan pangsa pasar sebesar 75% atau lebih. Posisi demikian berpotensi mengakibatkan
si pelaku usaha tidak lagi mempunyai pesaing yang berarti dalam pasar yang bersangkutan.
Namun, posisi dominan tidak serta merta merupakan pelanggaran. Yang penting, posisi
dominan ini tidak disalahgunakan.
15. Jawab :
 menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan
atau menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing,
baik dari segi harga maupun kualitas;

 membatasi pasar dan pengembangan teknologi;

 menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk


memasuki pasar yang bersangkutan.

16. Jawab : undang-undang melarang perbuatan rangkap jabatan sebagai direksi atau
komisaris, pemilikan saham pada beberapa perusahaan barang atau jasa sejenis.
17. Jawab : penggabungan,peleburan, dan pengambil alihan.
18. Jawab : Semua perbuatan yang menuju ke posisi dominan tersebut wajib
memperhatikan akibat-akibatnya terhadap persaingan usaha.
19. Jawab : UU Nomor 5 Tahun 1999 membuat pengecualian-pengecualian. Hal ini diatur
dalam Bab IX tentang Ketentuan Umum.
20. Jawab : perjanjian di bidang hak kekayaan intelektual, perjanjian keagenan, perjanjian
untuk tujuan ekspor, kegiatan usaha kecil dan koperasi. Badan-badan usaha milik negara dan
atau badan usaha atau lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah, tetap dimungkinkan untuk
memonopoli barang atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak dan cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara, sepanjang hal itu diatur dengan undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai