PENYALAHGUNAANNYA
POSISI DOMINAN
Penguasaan posisi dominan di dalam hukum persaingan
usaha (HPU) tidak dilarang, sepanjang pelaku usaha
tersebut dalam mencapai posisi dominannya atau menjadi
pelaku usaha yang lebih unggul (market leader) pada
pasar yang bersangkutan atas kemampuannya sendiri
dengan cara yang fair.
1.pangsa pasarnya;
2.kemampuan keuangan;
3.kemampuan akses pada pasokan atau penjualan; dan
4.kemampuan menyesuaikan pasokan atau permintaan
barang atau jasa tertentu.
Pangsa Pasar
• Pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau beli
barang atau jasa tertentu yang dikuasai oleh pelaku
usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender
tertentu.
a. Modal Dasar;
b. Cash flow;
c. Omset;
d. Keuntungan;
e. Batas kredit; dan
f. Akses ke pasar keuangan nasional dan
internasional
Kemampuan Pada Pasokan atau
Penjualan
Jika pangsa pasar pelaku usaha sudah ditetapkan, mempunyai
pangsa pasar yang lebih tinggi daripada pesaingnya, maka dapat
ditentukan apakah pelaku usaha yang menguasai pangsa pasar
dalam persentase tertentu dapat melakukan praktek monopoli
dan/atau persaingan usaha tidak sehat pada pasar yang
bersangkutan yaitu melalui kemampuan pengaturan jumlah
pasokan atau penjualan barang tertentu di pasar yang
bersangkutan.
Kamampuan pengaturan pasokan atau penjualan barang atau
jasa tertentu menjadi salah satu bukti bentuk penyalahgunaan
posisi dominan yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha yang
mempunyai posisi dominan.
Akibatnya adalah pelaku usaha yang mempunyai posisi
dominan menguasai pasar dan pesaingnya tidak dapat bersaing
pada pasar yang bersangkutan.
Kemampuan Menyesuaikan
Pasokan atau Permintaan
Pada prinsipnya kemampuan menyesuaikan pasokan
atau permintaan atas suatu barang atau jasa tertentu
pada pasar yang bersangkutan mempunyai kesamaan
dengan kemampuan mengatur pasokan atau
penjualan barang atau jasa tertentu.
Contoh Kasus :
Di dalam kasus Temasek Group, KPPU memutuskan
bahwa Temasek Holdings dan anak perusahaannya
dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan
melanggar UU No. 5/1999 walaupun Temasek Group
tersebut tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia,
tetapi mempunyai dampak persaingan di pasar Indonesia
(Putusan KPPU No. 07/KPPU-L/2007).
Setelah ditetapkan pasar produk suatu barang tertentu,
kemudian ditetapkan pasar geografis produk tersebut,
yaitu seluas mana produk-produk yang sama dan barang
penggantinya dipasarkan, maka seluas wilayah itulah
dihitung berapa jumlah pelaku usaha yang melakukan
kegiatan usaha di wilayah tersebut, dan berapa pangsa
pasar masing-masing pelaku usaha.