Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 – HUKUM PERSAINGAN USAHA/HKUM4307

Nama : ABDURRAHMAN
UPBJJ : JAMBI
NIM : 041102413

1. Struktur pasar adalah informasi tentang perilaku usaha dan kinerja pasar yang
dijelaskan melalui keadaan pasar. Jenis struktur pasar dapat diketahui melalui
konsentrasi pasar. Struktur pasar umumnya dibedakan menjadi struktur pasar
persaingan sempurna dan struktur pasar persaingan tidak sempurna. Struktur pasar
persaingan tidak sempurna dibagi menjadi tiga macam yaitu struktur pasar
monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli. Empat jenis struktur pasar
tersebut didasarkan pada karakteristik pasar yang meliputi jumlah dan ukuran
distribusi para pembeli dan penjual, hambatan masuk, serta tingkat diferensiasi
produk. Ada beberapa jenis struktur pasar yaitu :
a. Struktur pasar persaingan sempurna
Struktur pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang membebaskan
peserta pasar untuk masuk dan keluar pasar serta memiliki keterbukaan
informasi tentang kekuatan pasar dan barang dagangan.
b. Struktur pasar monopoli
Struktur pasar monopoli hanya memiliki pengusaha tunggal dalam pasar dan
tanpa pesaing. Pasar dengan struktur ini memiliki barang substitusi yang tidak
sempurna. Harga produk monopoli tetap bertahan dan permintaan tidak akan
menurun meski harga produk lain menurun. Pengusaha tunggal ini dapat
sepenuhnya menetapkan harga jual, kuantitas produksi serta kebijakan lainnya.
Pada struktur ini, hanya ada satu perusahaan tetapi memungkinkan jumlah
penjual produk lebih dari satu tanpa adanya komoditas pengganti.
c. Struktur pasar persaingan monopolistik
Struktur pasar persaingan monopolistik adalah gabungan antara struktur pasar
persaingan sempurna dan monopoli. Pada struktur ini, perusahaan diberi
keleluasaan untuk masuk dan keluar dari pasar. Selain itu, barang yang
dihasilkan beragam dan tidak sejenis..
d. Struktur pasar oligopoli
Pada struktur pasar oligopoli, jumlah penjual dengan barang substitusi sangat
sedikit. Kurva permintaan yang berlaku memiliki elastisitas silang yang tinggi.
Jumlah perusahaan dalam pasar yang sedikit membuat struktur pasar ini tidak
memberikan keleluasaan untuk memasuki pasar. Selain itu, penetapan harga
harus disepakati bersama oleh setiap perusahaan yang ada di dalam pasar
Menurut saya kasus di atas tergolong dalam struktur pasar pasar persaingan
sempurna karena dapat kita lihat bahwa tinggi permintaan gandung yang terjadi
diakibatkan oleh konsumsi mie instan dari konsumen yang sangat tinggi bukan
karena ada permainan harga. Selain itu dapat kita lihat terdapat banyak
perusahaan yang dapat melakukan impor gandung. Selanjutnya dalam kasus
tersebut juga diketahui tidak ada perjanjian pembagian wilayah dalam hal
pendistribusian gandum impor antara supplier atau pemasok dengan importir.
Telah dijelaskan DALAM Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
pengaturan monopoli terdapat 2 (dua) kelompok karakteristik yaitu:
a. Kelompok pasal yang memiliki karakteristik rule of reason.
Rule of reason dapat diartikan bahwa dalam melakukan praktik bisnisnya
pelaku usaha (baik dalam melakukan perjanjian, kegiatan, dan posisi
dominan) tidak secara otomatis dilarang. Akan tetapi pelanggaran terhadap
pasal yang mengandung aturan rule of reason masih membutuhkan suatu
pembuktian, dan pembuktian ini harus dilakukan oleh suatu majelis yang
menangani kasus ini yang dibentuk oleh KPPU (Komisi Pengawas
Persaingan Usaha) , kelompok pasal ini dapat dengan mudah dilihat dari
teks pasalnya yang dalam kalimatnya selalu dikatakan sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak
sehat.
b. Kelompok pasal yang memiliki karakteristik perse illegal
Perse illegal (atau violation atau offense) adalah suatu praktik bisnis pelaku
usaha yang secara tegas dan mutlak dilarang, sehingga tidak tersedia
ruang untuk melakukan pembenaran atas praktik bisnis tersebut.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar#:~:text=Struktur%20pasar%20adalah%2
0informasi%20tentang,struktur%20pasar%20persaingan%20tidak%20sempurna.
https://katadata.co.id/intan/berita/615a99b964b16/pasar-persaingan-sempurna-ciri-
contoh-dan-kekurangannya
https://www.pn-palopo.go.id/index.php/berita/artikel/222-persaingan-usaha-tidak-
sehat-dalam-tinjauan-hukum

2. Penguasaan pasar adalah kegiatan monopolisasi, yaitu upaya untuk


mempertahankan atau meningkatkanposisi monopoli atau posisi dominan disuatu
pasar bersangkutan. Dengan demikian dampakdari kegiatan penguasaan pasar
secara umum terlihat dari peningkatan posisi pelaku usaha dipasar.
Menurut saya pada kasus diatas tidak terjadi pengusaan pasar yang dilarang oleh
UU No. 5 Tahun 1999 karena kegiatan ekonomi diatas tidak dilakukan melalui
upaya menolak atau menghalangi pelaku usaha melakukan kegiatan usaha,
menolak atau menghalangi konsumen dan atau pelanggan berhubungan dengan
pesaing, membatasi peredaran dan/atau penjualan barang dan atau jasa di pasar
bersangkutan dan melakukan praktek diskriminasi, sesuai dengan ketentuan
kegiatan yang dilarang berdasarkan Pasal 19 UU No. 5/1999 dinilai dapat
menghambat persaingan usaha.
Sumber : https://www.kppu.go.id/id/wp-content/uploads/2012/03/Pedoman-Pasal-
19.pdf
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10564

3. Sesuai dengan Pasal 1 nomor 4 dalam Ketentuan Umum UU No.5/1999, posisi


dominan adalah “keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang
berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai,
atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi diantara pesaingnya di pasar
bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses
pada pasokan atau penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan
atau permintaan barang atau jasa tertentu”.
Lembaga yang berwenang untuk menetapkan posisi dominan suatu pelaku usaha
pada pasar yang bersangkutan, apakah suatu pelaku usaha sudah mempunyai
posisi dominan, adalah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Hal ini
disebutkan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Dalam menentukan ada tidaknya posisi dominan, KPPU akan menetapkan
jangkauan atau cakupan dari pasar bersangkutan (relevant market) terlebih dahulu.
Penentuan pasar bersangkutan yang tepat diperlukan untuk mendefinisikan ukuran
pasar dari sebuah produk. Ukuran pasar ini menjadi penting, karena dapat
mengidentifikasi seberapa besar penguasaan produk tertentu dalam pasar tersebut
oleh suatu pelaku usaha. Dalam pasar bersangkutan yang cakupan terlalu sempit,
maka sangat mungkin pelaku usaha yang menguasai produk tertentu dinilai
menjadi pemegang posisi dominan. Sebaliknya apabila definisi pasar produk
tersebut cakupannya terlalu luas, maka bisa jadi pelaku usaha tersebut tidak dinilai
sebagai pemegang posisi dominan.
Sumber : https://www.kppu.go.id/docs/Pedoman/draft_pedoman_Pasal_25.pdf

Anda mungkin juga menyukai