Jbptppolban GDL Rizalgunaw 7706 3 Bab2 6
Jbptppolban GDL Rizalgunaw 7706 3 Bab2 6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Proses bubut sendiri menurut buku General
Machinist
Theory (2011) merupakan suatu proses pemakanan benda kerja untuk
mendapatkan bentuk dan ukuran dengan menggerakan pahat baik sejajar maupun
tegak lurus sumbu putar dari benda kerja. Sedangkan mesin bubut turret adalah
mesin bubut yang digunakan untuk memproduksi benda yang identik dalam
jumlah yang banyak (Jesudoss, 2011). Mesin ini dapat dioperasikan dengan
mudah, bahkan dapat dioperasikan oleh operator yang tidak harus memiliki
kemampuan mengoperasikan mesin bubut biasa. Mesin ini memiliki ciri khas
berupa adanya turret yang berisi beberapa pahat yang dapat digunakan secara
bergantian. Dengan adanya mesin bubut turret proses pengerjaan bola-bola pada
payung geulis akan semakin cepat dan menghasilkan produk yang seragam.
II-1
II-2
2.2. Landasan Teori
Sub bab landasan teori berisi pembahasan pengertian Mesin bubut,
jenis-jenis mesin bubut berdasarkan dimensi, jenis-jenis mesin bubut berdasarkan
prinsip kerjanya, bagian-bagian utama mesin bubut, jenis pencekaman benda
pengertian chuck, bagian-bagian chuck, jenis-jenis chuck menurut jumlah
kerja,
rahang dan menurut gerakan rahang.
Ukuran mesin ini relatif kecil dan sederhana dengan panjang mesin
umumnya tidak lebih dari 1200 mm diperuntukkan untuk pekerjaan membubut
objek yang berukuran kecil dan ringan. Mesin bubut ringan ini bisa diletakkan di
ruangan yang tidak terlalu besar dan cukup mudah dijangkau dengan tidak
melupakan keamanannya karena ukurannya yang lebih kecil dari ukuran mesin
bubut lainnya, sehingga sangat cocok untuk latihan dan industri rumah tangga.
Mesin bubut ini bisa dibawa atau di angkat oleh satu orang karena memilki berat
yang ringan dan ukuran yang mini. Mesini ini biasa kita jumpai di beberapa
sekolah mesin yang di gunakan untuk latihan dan pembelajaran.
II-3
Gambar II.2 Contoh Mesin Bubut Ringan
II-4
3. Mesin bubut standar
Jenis mesin bubut ini merupakan standar dalam pembuatan mesin
bubut pada umumnya memiliki komponen yang sama seperti pada mesin bubut
ringan
dan sedang namun dilengkapi dengan keran pendingin, lampu kerja, bak
penampung
beram, dan rem, namun mesin bubut standar memiliki ukuran yang
besar dan lebih berat. Mesin bubut standar ini paling banyak digunakan di home
industry.
II-5
2.2.3. Jenis-Jenis Mesin Bubut Berdasarkan Prinsip Kerjanya
1. Mesin bubut centre lathe
Mesin bubut ini menggunakan poros spindle yang memiliki chuck
berahang
pada satu sisinya sebagai alat cengkram material. Mesin bubut centre
lathe paling banyak digunakan pada industri karena dirancang untuk berbagai
macam bentuk.
II-6
3. Mesin bubut vertical turning and boring milling
Mesin bubut vertikal ini sama seperti prinsip kerja mesin bubut pada
umumnya namun perbedaannya posisi pahatnya berada pada posisi vertikal.
Mesin
biasanya bekerja otomatis, yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah
pemasangan
proses pemasangan benda kerja, setting benda kerja dan proses
menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan. Maka dari itu satu pekerja
dapat mengawasi beberapa buah mesin .
Gambar II.8 Contoh Mesin Bubut vertical turning and boring milling
II-7
5. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut turret adalah mesin bubut yang memiliki kemampuan
untuk mengerjakan material secara identik sama. Maksud identik disini adalah
mesin
bekerja sesuai dengan urutan kerja yang telah diatur oleh operator mesin
sehingga
sangat cocok untuk produksi material secara masal di industri kecil
maupun besar.
II-8
7. Mesin bubut vertikal
Sebuah mesin yang mirip Frais pengebor vertikal, tetapi memiliki
karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat Terdiri atas pencekam atau
putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan di atas
meja
rel penyilang
sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping yang
dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
II-9
1. Kepala Tetap (Head Stock)
Kepala tetap (head stock) spindle utama mesin yang berfungsi
sebagai dudukan beberapa perlengkapan, Alat-alat perlengkapan tersebut dipasang
pada spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan benda kerja yang
akan dikerjakan pada mesin bubut. diantaranya: cekam (chuck), kollet (collet),
senter tetap, atau pelat pembawa rata (face plate) dan pelat pembawa berekor
(driving plate).
2. Kepala Lepas (Tail Stock)
Kepala lepas (tail stock) digunakan untuk dudukan senter putar
(rotary
centre), senter tetap, cekam bor dan mata bor bertangkai tirus dimana
pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus kepala lepas. Senter putar dipasang
pada kepala lepas dengan tujuan mendukung ujung benda kerja agar putarannya
stabil, sedangkan cekam bor atau mata bor dipasang pada kepala lepas dengan
tujuan untuk proses pengeboran
3. Meja Mesin Bubut (Bed Machine)
Alas/Meja Mesin Bubut (Bed Machine) digunakan sebagai tempat
kedudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan
tumpuan gaya pemakanan pada waktu pembubutan. Bentuk alas/ meja mesin
bubut bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua
sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Selain itu, alat/meja mesin bubut memilki
permukaannya yang sangat halus, rata dan kedataran serta kesejajaranya dengan
ketelitian sangat tinggi, sehingga gerakan kepala lepas dan eretan memanjang
diatasnya pada saat melakukan penyayatan dapat berjalan lancar dan stabil
sehingga dapat menghasilkan pembubutan yang presisi.
4. Eretan (carriage)
Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian diantaranya:
a. Eretan memanjang (longitudinal carriage) berfungsi untuk melakukan gerakan
pemakanan dengan arah memanjang menjauihi atau mendekati spindle mesin,
dapat digerakan secara manual atau otomatis sepanjang meja mesin dan
sekaligus sebagai dudukan eretan melintang.
II-10
b. Eretan melintang (cross carriage) berfungsi untuk melakukan gerakan
pemakanan yang arah melintang menjauhi atau mendekati sumbu senter, dapat
digerakan secara manual atau otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan
atas.
c. Eretan
atas/eretan kombinasi (top carriage) berfungsi untuk melakukan
pemakanan secara manual kearah sudut yang dikehendaki sesuai
penyetelannya. Biasa digunakan untuk pemakan finishing bubut memanjang
dan pembuatan tirus.
5. Poros
Tranportir (Lead Screw)
II-11
2. Rotary
table
Rotary table berfungsi sebagai alat bantu untuk membuat roda gigi, profil
radius dan memperbesar lubang.
3. Fixture chuck
Fixture chuck berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk pemegang
benda kerja yang berbentuk silindris.
II-12
4. Clamp, bolt and nut
Clamp, bolt and nut adalah alat untuk pencekam benda kerja. Dimana
penggunaannya digunakan apabila alat bantu cekam pada umumnya yang tidak
mampu lagi mencekam benda kerja. Biasa dipengaruhi ukuran yang besar.
II-13
II-14
2. Chuck Rahang Tiga (Three jaw/self centering jaw chuck)
Chuck Rahang Tiga Self Centering chuck adalah chuck yang biasanya
memiliki rahang berjumlah tiga buah yang masing-masing memiliki tiga
pemutar
untuk arah mengunci dan membuka jepitan terhadap benda kerja, namun
dalam
pemakaiannya jika salah satu dari lubang kunci ini diputar maka semua
rahang akan bergerak mengunci atau membuka. Pemakaiannya hanya untuk
memegang benda kerja yang berbentuk silinder atau bersegi tiga atau enam.
Chuck ini paling banyak digunakan karena sepat memposisikan benda kerja pada
posisi
senter.
II-15
Gambar II.21 Chuck Rahang Empat Independent
4. Chuck Magnetic
Pencekam magnetis mempunyai daya magnet dengan jenis magnet
permanen atau magnet yang dibangkitkan arus listrik. Benda kerja dapat dipegang
pada gerinda permukaan dan mesin perkakas yang lain dengan menggunakan
pencekam magnetis. Semua benda yang dipegang pada pencekam magnetis harus
didemagnetisasi setelah pekerjaan selesai.
II-16
2.2.8. Bagian-Bagian Pada Chuck
Chuck termasuk komponen yang sangat sederha dan mudah
dibongkar, karena bagian- bagiannya yang sedikit. Bagian bagian itu terdiri dari :
1. Chuck
Front/Front Plate
Merupakan tempat komponen- kompoonen itu dipasang Dibagian
belakang biasanya terdapat baut yang berfungsi saat pemasangan di mesin bubut,
biasanya berjumlah 3 (tiga).
2. Mounting
plate
Merupakan bagian luar, atau tutup dari rumah chuck, yang berfungsi
menjadi lintasan rahang tersebut.
3. Scroll
Merupakan terdapat di dalam rumah chuck yang berfungsi sebagai
pengubung gerak yang diberikan dari kunci chuck kemudian dihubungkan dengan
rahang.
4. Chuck jaws
Berbentuk seperti tangga dan memiliki ulir untuk menyambung gaya,
bisa bergeser buka tutup.
5. Pinion and Screw
Merupakan komponen yang berfungsi untuk menggerakan rahang
tersebut. Di chuck ini biasanya terdapat 3 buah baut yang berbentuk segi empat.
II-17
II-18
Dari uraian diatas untuk pembuatan chuck kali ini dibuat chuck
dengan mengambil jenis chuck berahang tiga sepusat dengan gerakan rahang
seperti pencekaman mesin gurdi. Konsep chuck mengadopsi konsep dari chuck
pada mesin ulir pipa ridgid, karena ditinjau dari fungsi chuck tiga sepusat cocok
untuk
benda silinder yanng identik dengan jumlah produksi yang banyak serta
cepat, kecepatan produksi ini didukung dengan pembukaan dan penutupan rahang
tidak memerlukan kunci tapi dengan tangan dengan cara diputar searah atau
berlawan arah jarum jam.
II-19
Menentukan
Mulai Kecepatan Putaran
(rpm)
Menentukan Luas
Menentukan Gerak
Permukaan Potong
Pemakanan (fz)
(A)
Menentukan Gaya
Menentukan Torsi
Potong pada
(Nm)
Ujung Pahat (N)
Menentukan Daya
Selesai
Motor (Watt)
Gambar II.25 Flowchart perhitungan daya motor
II-20
1. Menentukan Kecepatan Putaran (N)
2. Menentukan gerak pemakanan (fz)
3. Menentukan luas permukaan pahat rata kanan (A1)
4. Menentukan gaya potong pahat rata kanan (F1)
u
5. Menentukan torsi (T)
keterangan :
F = Gaya (N)
n = Jumlah baut
II-21
Bila tegangan geser dan tarik bahan lebih kecil dari tegang geser izin maka
penggunaan baut aman. Baut sebagai pengikat dan pemasang yang banyak
digunakan ialah ulir profil segitiga (dengan pengencangan searah putaran jarum
jam).
Baut pemasangan untuk bagian-bagian yang berputar dibuat ulir berlawanan
dengan
arah putaran dari bagian yang berputar, sehingga tidak akan terlepas pada
saat berputar.
Keterangan :
F = Gaya Potong (N)
Fg = Gaya Gesek (N)
Fp = Gaya Pencekaman (N)
μ = Koefisien Gesekan
N = Gaya Normal (N)
II-22
2.5. Proses Pemesinan
Pada pembuatan komponen chuck ini, dilakukan dengan proses
permesinan yang termasuk kategori pemotongan yang menghasilkan beram.
Untuk
itu perlu dipahami lima elemen dasar proses permesinan yaitu
1. Kecepatan
potong (cutting speed) : VC (m/min)
2. Kecepatan makan (feeding speed) : vf (mm/min)
3. Kedalaman potong (depth of cut) : a (mm)
4. Waktu pemotongan (cutting time) : tc (min)
Elemen proses pemesinan tersebut (VC, vf, a, tc) dihitung berdasarkan
dimensi
benda kerja atau alat potong serta besaran dari mesin perkakas.
II-23
Tabel II.1 Elemen dasar proses Permesinan [Tabel proyek pengembangan
pendidikan politeknik]
II-24
2.6. Material Benda Kerja
Material benda kerja akan dipilih jenis kayu Pinus dikarenakan
mudahnya pembelian dipasaran namun sebagai acuan kayu makan digunakan
kayu
ramin dan kayu umum sebagai acuan data kayu dengan kode mutu E14.
Yang
bersumber dari buku Berlin Precision Tools dan modul tegangan bahan
kayu.
Tabel II.2 Kode Jenis-jenis kayu yang mudah ditemukan dipasaran
II-25
Tabel II.3 Nilai kekuatan mekanik kayu (MPa)
Dimana :
Ew : modulus elastisitas lentur
Fb : kuat lentur
Ft// : kuat tarik sejajar serat
Fc// : kuat tekan sejajar serat
Fv : kuat geser
Fc ┴ : kuat tekan tegak lurus serat
II-26
Tabel II.4 Kecepatan potong kayu umum