I. INFORMASI UMUM
Tanggal Pengkajian: 18 Maret 2021 Waktu : 07.15
Nama : Ny.Sinden RM :
12345
RIWAYAT KESEHATAN
Diagnosa Medis :
Ketidak efektifan pola nafas
Ganggun pertukaran gas
Penurunan Curah Jantung
Keluhan Utama :
Saat masuk rumah sakit pasien mengeluh sesak napas saat beraktifitas, batuk, mual muntah,berkeringat
dingin,merasa gelisah, dada berdebar-debar dan mengaku setiap harus tidur menggunakan 2 bantal agar tidak
sesak. Sesak napas memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Saat pengkajian: pasien mengeluh badan
lemas dan batuk, pasien mengatakan sudah tidak sesak (sesak sudah berkurang)
II. FISIOLOGIS
OKSIGENASI
Batuk : Ya Tidak Sesak : Ya Tidak
Produktif Non Produktif Fatique : Ya Tidak
Bersih Putih Hijau
Kuning Merah
Inspeksi
Perkusi
Resonance Letak
Flat Letak
Dullnes Letak
Tympany Letak
Terdengar hipersonor
pada lapang paru
kanan dan kiri
Auskultasi Letak Letak
SIRKULASI
Fisik
TD : 170/100 mmHg Nadi : 120x/ menit Irama Reguler Irreguler
Konjungtiva : Normal Pucat Kekuatan Kuat Lemah
Absent
Membran : Normal Pucat Sianosis Ya Tidak
mukosa/ bibir Kulit pucat Ya Tidak
Kapillary refill : 1 detik Akral dingin Ya Tidak
Bunyi jantung S1 – S2 normal Gallop
Paradoksial Murmur
Laboratorium :
Leukosit: 10.900/ml (N: 3500-10.000/ml)
· BGA
NUTRISI
Fisik
TB : 154 cm BB : 54 kg IMT : 24
Laboratorium :
Darah lengkap
· BGA
Hasil foto rongten : didapatkan gambaran berkabut pada lapang paru, butterfly appereance.
CTR:
Dita: CTR?
· EKG
Interpratasi EKG
a. Irama : jarak antara QRS dengan QRS’ sama jadi irama regular
b. Frekuansi : 300/ jumlah kotak besar antara R dan R’ Atau 1500/ jumlah kotak kecil
antara R dan R’
c. Gel P : 3 kotak x 0,04 s = 0,12 sGel. P tinggi (3 kotak) = P pulmonal (menunjukkan
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN & NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
adanya hipertropi atrium kanan ( L II, III, AVF/ inferior). P mitral di V1)
d. Gel QRS : 1 kotak x 0,04 s = 0,04 s
e. Interval PR : 3 kotak x 0,04 s = 0,12 s (normal)
f. T inversi : di V4 (iskemik)
g. Q patologis : -
h. ST elevasi : -
i. ST depresi : V4 dan V5 (iskemik)
j. Axis
Lead I : R : 13 13 + 0 = 13
S : 0
S : -5
I. Terapi
Furosemid : 40 – 0 – 0 mg
Spiromolacton : 25 mg
ISDN : 3 x 10 mg
Captopril : 3 x 10 mg
Ceftriaxon : 2 x 1 gr (IV)
GG : 3 x 100 gr
Azythromycin : 1 x 500 gr
ELIMINASI
Fisik
BAK : Keluhan = tidak merasakan BAK (dengan DC)
Anuria (< 50 ml/hr) Dysuria (kesusahan kemih)
Nocturia Polyuria Inkontenensia
Rasa Panas Distensi bladder
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN & NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
BAB : Keluhan
Belum BAB ______hari
Konstipasi ________hari
Diare ____________hari
Hemoroid
Frekuensi Sebelum sakit : 1__________x/hr Saat sakit : 1___________x/hr
Warna Kuning Merah Hitam
Penggunaan obat Iya Tidak
pencahar
AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
Fisik
ADL Independent Bantuan sebagian Dependent
Kemampuan rentang gerak :
Kepala Fleksi Ektensi Rotasi
Bahu Elevasi Depresi
Lengan atas V V
Lengan bawah V V
Tangan V V
Kaki v V
Barthel Indek
(Lingkari pada data yang ada temukan)
1 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali/tak teratur (perlu pencahar)
pembuangan tinja 1 Kadang-kadang tak terkendali (1x seminggu)
2 Terkendali teratur
2 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali atau pakai kateter
berkemih 1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1x/ 24 jam)
2 Mandiri
Keterangan :
20 : Mandiri
12 - 19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
Fisik
0
Suhu : 36 C
Luka : Tidak Ya
Risiko jatuh : Tidak Ya
Skor Penilaian Skala Jatuh Pada Pasien dengan skala Morse (lingkari pada data yang ditemukan)
Total Skor
SENSORI
Nyeri P : Provokatif _________________________________________________
Q: Quality _________________________________________________
R: Regio _________________________________________________
S: Severy _________________________________________________
T: Timing _________________________________________________
Penglihatan : baik__________________________________________________________________
Penciuman : Sumbatan Kanan/Kiri Perdarahan Kanan/ Kiri
Pengecapan : Manis Asin Asam
Pendengaran : Kanan Kiri
CAIRAN ELEKTROLIT
Intake cairan sebelumnya : _________cc.
Intake Output
Minum : 1300 _____________ Urine : 1000_____________ ml/hr
ml/hr
Intravena : 100_____________ ml/hr Drain : _____________ ml/hr
IWL : _____________ ml/hr
Diare : _____________ ml/hr
Muntah : 300_____________ ml/hr
Perdarahan : _____________ ml/hr
Laboratirium
Nilai Nilai normal H/L
Natrium 137-150
Kalium 3,5-5,3
Kalsium 8,1-10,4
Klorida 99-111
NEUROLOGI
Status Mental
LOC (Level of Consiousness) : Alert Letargi Unreponsive
Memory : Panjang Pendek
Perhatian : Dapat mengulang Tidak dapat mengulang
Bahasa : Baik Tidak
Kognisi : Baik Tidak
Orientasi : Orang Tempat Waktu
Saraf sensori : Nyeri tusuk Suhu Sentuhan
ENDOKRIN
Kalenjar tiroid Pembesaran: Tidak Ya
Tremor : Tidak Ya
Pankreas Trias DM : Tidak Ya
Adrenal Tanda Syndrom cushing
III. KONSEP DIRI
1. Identitas Personal (Personal Identity)
Bagaimana anda menggambarkan diri anda ?
Apabila saya memiliki 10 karakter orang, maka karakter mana yang menggambarkan anda?
Sebutkan kekuatan yang anda miliki dan hal – hal apa saja yang dapat membantu anda dalam hal ini pada
mas lalu dan sekarang?
Jelaskan kondisi yang membuat anda cemas atau ketakutan terhadap kondisi ini terhadap harga diri?
2. Body image (Citra diri)
Bagian tubuh mana yang anda sukai? Kenapa?
Bagian tubuh mana yang anda tidak seukai dan ingin dirubah?
Jelaskan kondisi yang membuat anda cemas atau ketakutan terhadap kondisi ini terhadap harga diri?
3. Self esteem (Harga Diri )
Dalam kondisi seperti ini, apakah hal ini mengganggu tujuan hidup anda? Merasa gagal?
Dalam kondisi ini, apakah anda merasa dicintai, dihargai dan dihormati oleh lainnya?
Jelaskan kondisi yang membuat anda cemas atau ketakutan terhadap kondisi ini terhadap harga diri?
4. Ideal diri
Apa yang menjadi tujuan hidup anda?
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN & NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
DO:
- pH = 7,23
pCO2 = 67,6 mmHg
pO2 = 65,8 mmHg
HCO3 = 29,6 mmol/L
- RR = 36x/menit, dalam,
irregular
- Hiperkapnia
- Hipoksia
- Napas cuping hidung
- Pasien tampak pucat,
gelisah
- Apatis, GCS (E3 M4 V5)
- Hasil Rontgen tampak
gambaran berkabut pada
lapang paru
DO:
Penurunan kontraktilitas
- Perubahan EKG miokardial
- Takikardia
- TD : 170/100 mmHg
- Nadi 120x / menit Penurunan curah hujan
- Edema ekstremitas
- Pasien tampak pucat,
lelah, letih
- CRT > 3 detik
- Pembesaran vena
jugularis +- 3 cm
- Pasien tampak gelisah
Konjungtiva anemis
IX. PERENCANAAN
no.
Diagnosa SLKI Intervensi
dx
1 Ketidakefektifan pola pernafasan Ketidakefektifan pola pernafasan a. Identifikasi faktor penyebab.
berhubungan dengan menurunnya berhubungan dengan menurunnya Rasional : Dengan mengidentifikasikan penyebab, kita dapat mengambil tindakan yang tepat.
ekspansi paru sekunder terhadap ekspansi paru sekunder terhadap b. Kaji kualitas, frekuensi dan kedalaman pernafasan, laporkan setiap perubahan yang terjadi.
penumpukan cairan dalam rongga penumpukan cairan dalam rongga Rasional : Dengan mengkaji kualitas, frekuensi dan kedalaman pernafasan, kita dapat mengetahui sejauh mana
pleura. pleura. perubahan kondisi pasien.
Tujuan : Pasien mampu c. Baringkan pasien dalam posisi yang nyaman, dalam posisi duduk, dengan kepala tempat tidur ditinggikan 60 – 90
mempertahankan fungsi paru secara derajat.
normal Rasional : Penurunan diafragma memperluas daerah dada sehingga ekspansi paru bisa maksimal.
Kriteria hasil : Irama, frekuensi dan d. Observasi tanda-tanda vital (suhu, nadi, tekanan darah, RR dan respon pasien).
kedalaman pernafasan dalam batas Rasional : Peningkatan RR dan tachicardi merupakan indikasi adanya penurunan fungsi paru.
normal, pada pemeriksaan sinar X dada e. Lakukan auskultasi suara nafas tiap 2-4 jam.
tidak ditemukan adanya akumulasi Rasional : Auskultasi dapat menentukan kelainan suara nafas pada bagian paru-paru.
cairan, bunyi nafas terdengar jelas. f. Bantu dan ajarkan pasien untuk batuk dan nafas dalam yang efektif.
Rasional : Menekan daerah yang nyeri ketika batuk atau nafas dalam. Penekanan otot-otot dada serta abdomen
membuat batuk lebih efektif.
g. Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian O2 dan obat-obatan serta
foto thorax.
Rasional : Pemberian oksigen dapat menurunkan beban pernafasan dan mencegah terjadinya sianosis akibat
hiponia. Dengan foto thorax dapat dimonitor kemajuan dari berkurangnya cairan dan kembalinya daya kembang
paru.
2 Gangguan pertukaran gas Tujuan : Pertukaran gas efektif a. Auskultasi suara nafas, catat adanya krekels.
berhubungan dengan perubahan Kriteria hasil : menunjukkan ventilasi Rasional : Menunjukkan adanya bendungan pulmonal/penumpukan secret yang membutuhkan penanganan lebih
membran kapiler-alveolus dan oksigenasi jaringan yang adekuat lanjut.
(perpindahan cairan ke dalam area pada jringan ditunjukkan oleh b. Atur posisi fowler dan bed rest.
intertitial/alveoli) GDA/oksimetri dalam rentang normal Rasional : merangsang pengembangan paru secara maksimal.
dan bebas gejala distress pernafasan c. Pantau/gambarkan seri GDA, nadi oksimetri
Rasional : hipoksemia dapat menjadi berat selama edema paru.
d. Collaborative pemberian O2 sesuai indikasi.
Rasional : meningkatkan konsenterasi O2 alveolar yang akan mengurangi hypoxemia jaringan.
e. Collaborative pemberian obat Diuretic
Rasional : Mengurangi bendungan alveolar sehingga meningkatkan pertukaran gas
Bronkodilator
Rasional : Meningkatkan pemasukan O2 dengan jalan dilatasi saluran nafas.
3 Penurunan curah jantung berhubungan Tujuan : Curah jantung tercukupi untuk a. Catat suara jantung
dengan perubahan kontakilitas kebutuhan individual Rasional : S1 dan S2 mungkin lemah karena terdapat kelemahan dalam memompa. Irama gallop sering ada (S2 dan
miokardial (penurunan). Kriteria hasil : Menunjukkan tanda vital S3). Murmur merupakan gambaran adanya ketidaknormalan/stenosis dari katup.
dalam batas normal dan bebas gejala b. Monitor tekanan darah
gagal jantung. Rasional : pada awal tekanan darah meningkat karena peningkatan SVR, lama kelamaan badan/body jantung tidak
bisa bertambah panjang agar bisa untuk kompensasi dan bisa terjadi hipotensi berat.
X. IMPLEMENTASI
Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
XI. EVALUASI
Hari/Tanggal
No. Dx Kep Evaluasi TTD
Jam
20 Maret 2021 Diagnosa 1 Randa
P : intervensi selesai
Diagnosa 2
P : intervensi selesai
Diagnosa 3
P : intervensi dilanjutkan