Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 4

Anggota :
Dina Mara Agustian
Reza Maulana Rizki
Fawaz Khomeini Darmawan
Yusri
Topik
Artikel Matematika
“Manfaat Mempelajari Kalkulus dari Sudut Pandang Ilmu Pengetahuan dan Agama”

(Salah satu tugas saat menempuh perkuliahan di PPs Universitas Haluoleo Kendari)

Oleh : Andi Mariani Ramlan

Kalkulus sebagai salah satu materi dalam pembelajaran matematika yang memiliki
cakupan luas. Kalkulus adalah cabang utama matematika dikembangkan dari aljabar dan
geometri dan dibangun di atas dua konsep utama yang saling melengkapi. Selain itu, kalkulus
merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang fungsi, limit, kekontinuan,
turunan, integral, deret tak terhingga dan digunakan untuk menyelesaikan masalah
matematika dan masalah lainnnya yang lebih luas seperti sains, ekonomi dan teknik serta
masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan aljabar elementer.

Sangat menarik dalam mempelajari materi kalkulus, sebab kalkulus digunakan hampir
di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran,
kependudukan dan di bidang-bidang lainnya.

Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus. Massa dari
sebuah benda dengan massa jenis yang tidak diketahui, momen inersia dari suatu objek dan
total energi dari sebuah objek dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus. Dalam
subdisiplin listrik dan magnetisme, kalkulus dapat digunakan untuk mencari total fluks dari
sebuah medan elektromagnetik. Contoh historis lainnya adalah penggunaan kalkulus di
hukum gerak Newton, dinyatakan sebagai laju perubahan yang merujuk pada turunan: Laju
perubahan momentum dari sebuah benda adalah sama dengan resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut dengan arah yang sama. Bahkan rumus umum dari hukum kedua
Newton: Gaya = Massa × Percepatan, menggunakan perumusan kalkulus diferensial karena
percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari kecepatan. Teori elektromagnetik Maxwell
dan teori relativitas Einstein juga dirumuskan menggunakan kalkulus diferensial. Seseorang
bisa tertarik dengan pelajaran misalnya kalkulus, apabila melihat banyak manfaat yang bisa
diambil. Dari segi kegunaan kalkulus kita dapat melihat kalkulus sebagai suatu yang
menyenangkan dikaitkan dengan manfaatnya bagi kehidupan dari perspektif agama, sehingga
dapat membimbing kita dalam penanaman konsep kalkulus bagi kehidupan dan penerapan
dalam ilmu pengetahuan.

Manfaat Mempelajari Kalkulus

Kegunaan kalkulus dihubungkan dengan bidang agama. Mempelajari kalkulus,


khususnya tentang penerapan kalkulus dalam menghitung volume benda dapat memberikan
pemahaman kepada kita tentang konsep menentukan pilihan dalam menjalani kehidupan
ataupun kebimbangan pada saat memutuskan suatu hal (perkara). Dalam mengerjakan soal
tentang volume menggunakan perhitungan “integral” baik yang diputar mengelilingi sumbu x
ataupun sumbu y, selain diberikan berbagai pilihan metode untuk menyelesaikannya, kita
juga harus sangat teliti dalam menentukan metode yang akan digunakan. Penentuan ini
sangatlah penting karena ketika kita salah dalam menentukan metode maka kita akan
kesulitan sendiri dalam menghitungnya ini sama dengan halnya dalam memutuskan suatu hal
kita harus berhati-hati dan bersikap adil serta bijaksana. Sejalan dengan firman ALLAH Swt
di dalam QS. An-Nisa [4] : 135.

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia [361] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

(361) Maksudnya: orang yang tergugat atau yang terdakwa.

Dengan mempelajari kalkulus juga dapat meningkatkan minat membaca. Ketika


mempelajari kalkulus maka secara alamiah akan mengalami banyak kesulitan-kesulitan.
Kesulitan yang membuat rasa penasaran mendalam akan muncul. Sehingga ketika kita
merasakan penasaran, secara otomatis akan ada usaha dari dalam diri kita untuk melakukan
hal-hal yang dapat membantu menghilangkan rasa penasaran itu dan salah satunya banyak
membaca buku kalkulus untuk bisa memahami dan menghilangkan rasa penasaran sekaligus
berlatih soal-soal untuk mengasah kemampuan. Ketika mempelajari kalkulus juga membuat
lebih dewasa karena kita selalu dituntut untuk dapat mencari cara terbaik untuk mengerjakan
soal, karena jika salah cara dalam mengerjakannya maka akan banyak kesulitan yang kita
alami. Secara tidak langsung memepelajari kalkulus dapat membuat kita lebih dewasa untuk
memandang kehidupan karena jika kita salah jalan maka kita akan rugi sendiri. Meningkatkan
gairah belajar ketika seseorang merasa tertantang memecahkan permasalahan dan dapat
meningkatkan kreatifitas dalam komunikasi adalah lebih kepada sang pendidik. Dalam
memberikan materi yang diajarkan pada materi kalkulus misalnya, seorang pendidik dituntut
untuk lebih kreatif lagi dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan karena tingkat
kesulitan rata – rata pelajar adalah cukup tinggi. Sehingga diperlukan suasana lebih santai
atau mengasyikkkan dengan cara seorang pendidik harus memiliki keaktifan dalam
komunikasi, lebih kreatif dalam menyampaikan materi ajarnya.

Kalkulus dari sudut pandang Al-Quran

Kalkulus sebagai bagian dari ilmu matematika yang menjadi pertanyaan, bagaimana
islam memandang ilmu matematika. Firman ALLAH Swt di dalam QS. Al-Furqon [25] : 2
Artinya: “Yang memiliki kerajaan langit dan bumi dan Dia tidak mempunyai anak dan tidak
ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan
ukuran-ukurannya dengan tepat”.

Pada ayat di atas, bahwasannya Allah menciptakan alam semesta ini dengan ukurannya dan
kita bisa mengetahui kebenaran Al-Quran atau lebih mengukuhkan keyakinan dengan
memadukan ilmu sains. Misalnya; ternyata alam semesta ini begitu teratur. Kita bisa tahu
berapa gravitasi bumi, apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam alam semesta, bagaimana
sifat-sifatnya dan sebagainya.
Ilmu sains saling melengkapi, dalam hal ini ilmu fisika menyebut teori tentang
gravitasi dan ilmu matematika yang memberikan cara untuk menyelesaikan teori tersebut.
Apapun gejala yang terjadi di alam, kita bisa mengetahui dari ilmu pengetahuan dan hal
tersebut juga digambarkan dalam Al-Qur‟an berabad – abad yang lalu, dimana manusia
belum bisa membuktikannya.

Jika kita memandang konsep kehidupan ini dari sudut pandang ilmu matematika,
salah satu cabang ilmu matematika yang dapat menjelaskan hal ini adalah Kalkulus. Tidak
asing bagi yang telah belajar matematika tentu telah mengenal apa itu Diferensial dan
Integral. Ya, dua bahasan yang paling dekat untuk mendeksripsikan kehidupan ini.

Mari kita renungi bagaimana kalkulus menjelaskan tentang itu.

• Deferensial

Ketika kita berumur kurang lebih 4 bulan di dalam rahim ibu kita, ditiupkanlah ruh kehidupan
pada diri kita beserta dengan segala „potensi‟ anugerah dari Tuhan dan ketika kurang lebih 9
bulan 10 hari (normal) ditugasilah kita menjadi khalifah di bumi Tuhan Yang Maha Esa.
Proses diferensiasi kita tersebut menjadikan kita sebagai makhluk pengabdi kepada Tuhan.
Tentu saja konsekuensinya kita di dunia ini dituntut melakukan apa saja cipta karsa dan rasa
sebagai manusia yang mengandung muatan ibadah kepada-Nya.

• Sebagai Fungsi Polinom Lengkap

Perjalanan kita dalam kehidupan ini diibaratkan sebuah fungsi (y) yang ter-diderensial
menjadi y (dy/dx) sehingga ada satu Konstan (C) yang “hilang” akan tetapi sebenarnya hanya
tidak ditampakkan oleh Tuhan karena C yang hilang mengandung muatan ketetapan Tuhan
(Qadha‟) yang harus ditempuh oleh manusia untuk menemukan kembali C yang hilang
tersebut dengan segala potensi yang kita miliki dalam fragmen-fragmen kehidupan (takdir)
kita. Muatan C tersebut bisa saja positif jika kita menaati aturan-aturan Tuhan dalam agama
dan bisa negatif jika kita menuruti hawa nafsu yang tidak terkontrol oleh hukum positif
universal tergantung kita mengisi fungsi y kita dengan nilai variabel yang kita usahakan.
Dengan kata lain C adalah seluruh muatan amal kita dalam dunia fana ini, sehingga C
menjadi hal yang sangat penting bagi manusia itu sendiri. Seberapa penting C itu bagi diri
kita? Berikut dijelaskan, deskripsi Integral Kehidupan.

• Kembali utuh menjadi F(x)

Setelah kita menyentuh batas akhir perjalanan hidup yang telah digariskan Tuhan, kita
menjadi suatu fungsi yang terintegralkan menjadi fungsi y secara utuh plus dengan nilai C

yang telah kita usahakan di dunia yang muncul akibat segala upaya kita di dunia itulah yang
akan ditanyakan oleh Tuhan seru sekalian alam. Tuhan Maha Besar yang segala
kesempurnaan hanya milik-Nya saja. Tentu pertanggung jawaban yang diminta akan
menentukan apakah kita akan menghuni surga atau neraka. Semoga kita termasuk yang
mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.

Sebagai Kesimpulan, kalkulus adalah ilmu yang sangat berguna atau bermanfaat,
dengan mempelajari banyak manfaat selain mahir menghitung, lebih teliti dalam menjalani
hidup, menambah pemahaman, lebih berhati-hati dalam memutuskan suatu hal (adil),
meningkatkan minat baca, meningkatkan semangat belajar, jadi lebih dewasa, mempererat
silaturahmi antar individu dan sebagainya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya mulai saat ini
kita mengubah perspektif kita terhadap kalkulus. Mengubah pandangan kita yang
menganggap kalkulus adalah pelajaran yang sulit dan hanya membuat kepala pusing dengan
menganggap kalkulus adalah pelajaran yang mengasikkan dan menyenangkan. Kita pasti bisa
jika kita mau berusaha memahaminya, ”Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan”.

Ternyata kehidupan di dunia ini dapat diterangkan oleh bagian ilmu matematika yang
oleh sebagian orang dianggap sulit dan tidak mengetahui manfaatnya. Jika para siswa ataupun
mahasiswa menyadari kehidupan ini seperti halnya Kalkulus Diferensial dan Integral tentu
dapat mengambil hikmah bahwa kita dibekali potensi yang luar biasa dari Tuhan untuk
dimanfaatkan secara efisien.

REFERENSI

Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. 2005. Jakarta: PT Syaamii Cipta
Media.

Purcell, Edwin J dan Varberg, Dale. Kalkulus dan Geometri Analitis jilid 1. 1987. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

http://k063n.multiply.com/journal/item/1/MaTEmatIka_kalKUlus_ALjaBar_maKANan_aPA
_sih_Itu_sebEnarNYA.

http://izzaila.wordpress.com/2012/01/06/filosofi-kalkulus/

http://dotindo.wordpress.com/2009/01/24/kalkulus-dalam-kehidupan-sehari-hari/

http://hasj.wordpress.com/2008/05/28/kalkulus-untuk hidupku/
KALKULUS
Kalkulus adalah cabang dari matematika, dikembangkan dari aljabar dan
geometri. Studi kalkulus terfokus pada tingkat perubahan (dalam fungsi),
seperti kecepatan, percepatan, kurva, dan kemiringan/gradien. Pengembangan
kalkulus dimulai dari Archimedes, Leibniz lalu Newton. Ilmuwan lain yang
berepengaruh adalah Barrow, Descartes, de Fermat, Huygens, dan Wallis. Dasar
untuk kalkulus adalah turunan, integral, dan limits. Salah satu alasan utama
untuk pengembangan kalkulus modern adalah untuk memecahkan suatu
masalah yang dikenal dengan nama “masalah garis singgung”.

Terdapat dua cabang utama dari kalkulus:

i. Kalkulus diferensial
yang bertujuan dengan mencari laju perubahan sesaat (atau turunan) dan
dari nilai fungsi itu, terjadi perubahan gradien fungsi tersebut. Aplikasi
lain dari kalkulus diferensial adalah metode Newton, sebuah algoritma
untuk menemukan nilai nol dari suatu fungsi dengan fungsi yang kurang
lebih sama dengan tangennya, de Fermat kadang-kadang digambarkan
sebagai “bapak” dari kalkulus diferensial.
ii. Kalkulus Integral, merupakan metode penelitian untuk mencari integral
dari suatu fungsi. Secara terpisah dapat didefinisikan sebagai luas daerah
di bawah grafik fungsi. Dengan asumsi seperti itu, integrasi
memungkinkan kita untuk menghitung luas di bawah kurva dan luas
permukaan dan volume padatan seperti bola dan kerucut.
Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dan integral
merupakan operasi invers. Ini adalah realisasi ini oleh Newton / Leibniz
itu yang meroketkan nama mereka dalam jagat matematika internasional.
Pemahaman yang utuh memungkinkan kita untuk memulihkan perubahan
total dalam suatu fungsi dengan beberapa interval dari laju perubahan
sesaatnya dengan mengintegrasikan kedua. Teorema dasar ini juga
menyediakan metode untuk menghitung integral berbagai bentuk aljabar,
tanpa benar-benar melakukan proses yang rumit, dengan menemukan
antiderivatives. Hal ini juga memungkinkan kita untuk memecahkan
persamaan diferensial parsial, persamaan yang berhubungan fungsi yang
belum diketahui turunannya. Persamaan diferensial merupakan alat yang
kuat dalam aplikasi matematika

Fondasi konseptual kalkulus meliputi fungsi, batas, urutan tak terbatas, deret
terbatas, dan kontinuitas. Alat meliputi teknik-teknik manipulasi simbol yang
terkait dengan aljabar dasar, dan induksi matematika.
Kalkulus telah dikembangkan untuk persamaan diferensial, kalkulus vektor,
kalkulus varibel, kalkulus skala waktu dan topologi diferensial. Versi modern
secara resmi yang benar dari kalkulus dikenal sebagai analisis real.
Kalkulus

(Bahasa Latin: calculus rtinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmumatematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu
mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk
memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas
dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan
berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer. 
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral
yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus
adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi,
yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan
analisis matematika. 
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu
zaman kuno,zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno,
beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak
dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan volume dan luas yang
merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada
Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM). Pada papirus tersebut, orang Mesir telah
mampu menghitung volume piramida terpancung. Archimedes
mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang
menyerupai kalkulus integral.

Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan


konsep kecil tak terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah
astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar. Persamaan ini kemudian
mengantar Bhāskara II pada abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal
turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga dan
menjelaskan bentuk awal dari "Teorema Rolle". Sekitar tahun 1000,
matematikawan IrakIbn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang
menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan dengan
menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk
menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting
terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia
Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang
penting dalam kalkulus diferensial.  Pada abad ke-14, Madhava, bersama
dengan matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika
Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor, yang dituliskan dalam teks
Yuktibhasa.

Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di
Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa
matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan
dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema
dasar kalkulus pada tahun 1668. 

Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir
Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai
kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah. 

Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai


sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu
kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton
mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisikasementara Leibniz
mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang. 

Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali,
timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas
untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil
kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali
mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari
catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton
kepada beberapa anggota dari Royal Society. 

Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara


terpisah, dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan.
Sekarang, baik Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam
mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang memberikan
nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton
menamakannya "The science of fluxions". Sejak itu, banyak matematikawan
yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut dari
kalkulus. 

Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di SMA dan universitas zaman
modern. Matematikawan seluruh dunia terus memberikan kontribusi terhadap
perkembangan kalkulus.

Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di Mesir,


Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan kalkulus
modern dimulai di Eropa pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried
Wilhelm Leibnizmengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil kerja mereka
kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan fisika. 

Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan,


kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus integral
meliputi perhitungan luas, volume, panjang busur, pusat massa, kerja, dan
tekanan. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier. 
Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci
mengenai ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan
dan filsuf berusaha memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan
dengan nol ataupun jumlah dari deret takterhingga. Seorang filsuf Yunani kuno
memberikan beberapa contoh terkenal seperti paradoks Zeno. Kalkulus
memberikan solusi, terutama di bidang limit dan deret takterhingga, yang
kemudian berhasil memecahkan paradoks tersebut.
KALKULUS :

Kalkulus , awalnya disebut kalkulus infinitesimal atau "kalkulus infinitesimal ", adalah


studi matematika tentang perubahan berkelanjutan, dengan cara yang sama
bahwa geometri adalah studi bentuk dan aljabar adalah studi generalisasi operasi aritmatika .
Ini memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral . Perbedaan
kalkulus menyangkut tingkat perubahan sesaat dan kemiringan kurva. Kalkulus integral
menyangkut akumulasi jumlah dan area di bawah dan di antara kurva. Kedua cabang ini
saling terkait oleh teorema dasar kalkulus . Kedua cabang memanfaatkan gagasan
dasar konvergensi urutan tak terbatas dan deret tak hingga ke batas yang ditentukan dengan
baik. [1]

Kalkulus sangat kecil dikembangkan secara independen pada akhir abad ke-17 oleh Isaac
Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz . [2] [3] Saat ini, kalkulus telah banyak digunakan
dalam sains , teknik , dan ekonomi . [4]

Dalam pendidikan matematika , kalkulus menunjukkan kursus analisis matematika dasar,


yang terutama ditujukan untuk mempelajari fungsi dan batas. Kata calculus ( calculi jamak)
adalah kata Latin , yang berarti awalnya "kerikil kecil" (makna ini disimpan dalam
pengobatan ). Karena kerikil seperti itu digunakan untuk perhitungan, makna kata telah
berevolusi dan hari ini biasanya berarti metode perhitungan. Oleh karena itu digunakan untuk
memberi nama metode perhitungan tertentu dan teori terkait, seperti kalkulus
proposisional , kalkulus Ricci , kalkulus variasi , kalkulus lambda , dan kalkulus proses .
Isi
 

Sejarah
Artikel utama: Sejarah kalkulus
Kalkulus modern dikembangkan di Eropa abad ke-17 oleh Isaac Newton dan Gottfried
Wilhelm Leibniz (secara independen satu sama lain, pertama kali diterbitkan pada waktu
yang sama) tetapi unsur-unsur itu muncul di Yunani kuno, kemudian di Cina dan Timur
Tengah, dan masih lebih lama lagi di Eropa abad pertengahan dan di India.
Kuno

Archimedes menggunakan metode kelelahan untuk menghitung luas di bawah parabola.


Periode kuno memperkenalkan beberapa ide yang mengarah ke kalkulus integral , tetapi
tampaknya tidak mengembangkan ide-ide ini dengan cara yang ketat dan
sistematis. Perhitungan volume dan luas , salah satu tujuan kalkulus integral, dapat
ditemukan di papirus Moskow Moskow ( dinasti ke-13 , sekitar 1820 SM); tetapi formula
adalah instruksi sederhana, tanpa indikasi metode, dan beberapa di antaranya tidak memiliki
komponen utama. [5]
Dari zaman matematika Yunani , Eudoxus ( c. 408-355 SM) menggunakan metode
kelelahan , yang meramalkan konsep batas, untuk menghitung area dan volume,
sementara Archimedes ( c. 287-212 SM) mengembangkan ide ini lebih jauh ,
menemukan heuristik yang menyerupai metode kalkulus integral. [6]
Metode kelelahan kemudian ditemukan secara independen di Cina oleh Liu Hui pada abad
ke-3 untuk menemukan area lingkaran. [7] Pada abad ke-5 M, Zu Gengzhi , putra Zu
Chongzhi , menetapkan metode [8] [9] yang kemudian disebut prinsip Cavalieri untuk
menemukan volume bola .
Pertengahan

Alhazen, ahli matematika dan fisika Arab abad ke-11


Di Timur Tengah, Hasan Ibn al-Haytham, disebut Latin sebagai Alhazen ( 965 - c. 1040 M )
memperoleh formula untuk jumlah kekuatan keempat . Dia menggunakan hasil untuk
melakukan apa yang sekarang disebut integrasi fungsi ini, di mana rumus untuk jumlah
kuadrat integral dan kekuatan keempat memungkinkannya untuk menghitung
volume parabola . [10]

Pada abad ke-14, matematikawan India memberikan metode yang tidak ketat, menyerupai
diferensiasi, berlaku untuk beberapa fungsi trigonometri. Madhava dari
Sangamagrama dan Sekolah Astronomi dan Matematika Kerala menyatakan komponen
kalkulus. Teori lengkap yang mencakup komponen-komponen ini sekarang dikenal di dunia
Barat sebagai deret Taylor atau deret tak hingga . [11] Namun, mereka tidak dapat
"menggabungkan banyak ide berbeda di bawah dua tema yang
menyatukan derivatif dan integral , menunjukkan hubungan antara keduanya, dan mengubah
kalkulus menjadi alat pemecahan masalah besar yang kita miliki saat ini". [10]

Modern
Kalkulus adalah pencapaian pertama matematika modern dan sulit untuk melebih-lebihkan
pentingnya. Saya pikir itu mendefinisikan lebih tegas daripada apa pun permulaan
matematika modern, dan sistem analisis matematika, yang merupakan pengembangan logis,
masih merupakan kemajuan teknis terbesar dalam pemikiran yang tepat.
- John von Neumann [12]

Di Eropa, karya dasar adalah sebuah risalah yang ditulis oleh Bonaventura Cavalieri , yang
berpendapat bahwa volume dan area harus dihitung sebagai jumlah volume dan area
penampang yang sangat tipis. Gagasannya mirip dengan Archimedes dalam The Method ,
tetapi risalah ini diyakini telah hilang pada abad ke-13, dan baru ditemukan kembali pada
awal abad ke-20, dan karenanya tidak diketahui oleh Cavalieri. Karya Cavalieri tidak
dihormati karena metodenya dapat menyebabkan hasil yang salah, dan jumlah yang sangat
kecil yang ia perkenalkan pada awalnya tidak dapat diterima.
Studi formal kalkulus menyatukan tak terhingga Cavalieri dengan kalkulus perbedaan
hingga dikembangkan di Eropa pada sekitar waktu yang sama. Pierre de Fermat , mengklaim
bahwa ia meminjam dari Diophantus , memperkenalkan konsep ketidaksetaraan , yang
mewakili kesetaraan hingga istilah kesalahan yang sangat kecil. [13] Kombinasi ini dicapai
oleh John Wallis , Isaac Barrow , dan James Gregory , dua yang terakhir
membuktikan teorema fundamental kedua kalkulus sekitar 1670.

Isaac Newton mengembangkan penggunaan kalkulus dalam hukum gerak dan gravitasinya .


Aturan produk dan aturan rantai , [14] gagasan turunan lebih tinggi dan seri
[   ]
Taylor , [15] dan fungsi analitik  rujukan?  Digunakan oleh Isaac Newton dalam notasi
istimewa yang ia terapkan untuk memecahkan masalah fisika matematika . Dalam karya-
karyanya, Newton mengulang ide-idenya agar sesuai dengan idiom matematika saat itu,
menggantikan perhitungan dengan infinitesimal dengan argumen geometris yang setara yang
dianggap melampaui celaan. Dia menggunakan metode kalkulus untuk memecahkan masalah
gerakan planet, bentuk permukaan fluida yang berputar, kelambanan bumi, gerakan geser
berat pada sikloid , dan banyak masalah lain yang dibahas dalam Principia Mathematica-
nya ( 1687). Dalam karya lain, ia mengembangkan ekspansi seri untuk fungsi, termasuk
kekuatan fraksional dan irasional, dan jelas bahwa ia memahami prinsip-prinsip seri
Taylor . Dia tidak mempublikasikan semua penemuan ini, dan saat ini metode yang sangat
kecil masih dianggap jelek.
Gottfried Wilhelm Leibniz adalah yang pertama menyatakan dengan jelas aturan kalkulus.
Gagasan-gagasan ini disusun menjadi kalkulus tak terhingga yang sebenarnya oleh Gottfried
Wilhelm Leibniz , yang pada awalnya dituduh melakukan penjiplakan oleh Newton. [16] Ia
sekarang dianggap sebagai penemu independen dan kontributor kalkulus. Kontribusinya
adalah untuk menyediakan seperangkat aturan yang jelas untuk bekerja dengan jumlah yang
sangat kecil, memungkinkan perhitungan derivatif kedua dan lebih tinggi, dan
memberikan aturan produk dan aturan rantai , dalam bentuk diferensial dan
integralnya. Tidak seperti Newton, Leibniz menaruh banyak perhatian pada formalisme,
sering menghabiskan waktu berhari-hari untuk menentukan simbol yang sesuai untuk konsep.
Hari ini, Leibniz dan Newton biasanya diberi kredit untuk menciptakan dan mengembangkan
kalkulus secara independen. Newton adalah orang pertama yang menerapkan kalkulus
pada fisika umum dan Leibniz mengembangkan banyak notasi yang digunakan dalam
kalkulus saat ini. Wawasan dasar yang diberikan baik oleh Newton maupun Leibniz adalah
hukum diferensiasi dan integrasi, turunan kedua dan lebih tinggi, dan gagasan deret
polinomial yang mendekati. Pada zaman Newton, teorema dasar kalkulus telah diketahui.
Ketika Newton dan Leibniz pertama kali mempublikasikan hasil mereka, ada kontroversi
besar di mana matematikawan (dan karenanya negara mana) pantas mendapat pujian. Newton
pertama kali memperoleh hasilnya (belakangan akan diterbitkan dalam Method of Fluxions ),
tetapi Leibniz menerbitkan " Nova Methodus pro Maximis et Minimis " terlebih
dahulu. Newton mengklaim Leibniz mencuri ide dari catatannya yang tidak dipublikasikan,
yang telah dibagikan Newton dengan beberapa anggota Royal Society . Kontroversi ini
membagi ahli matematika berbahasa Inggris dari ahli matematika Eropa kontinental selama
bertahun-tahun, hingga merugikan matematika Inggris. [ rujukan? ] Pemeriksaan cermat atas
makalah Leibniz dan Newton menunjukkan bahwa mereka sampai pada hasil mereka secara
independen, dengan Leibniz mulai pertama dengan integrasi dan Newton dengan
diferensiasi. Akan tetapi, Leibniz-lah yang memberi nama disiplin baru pada disiplin
tersebut. Newton menyebut kalkulusnya " ilmu fluks ".
Sejak zaman Leibniz dan Newton, banyak ahli matematika telah berkontribusi pada
pengembangan kalkulus yang berkelanjutan. Salah satu karya pertama dan paling lengkap
pada kalkulus infinitesimal dan integral ditulis pada 1748 oleh Maria Gaetana
Agnesi . [17] [18]
Maria Gaetana Agnesi
Yayasan
Dalam kalkulus, yayasan mengacu pada pengembangan subjek yang ketat dari aksioma dan
definisi. Dalam kalkulus awal, penggunaan jumlah yang sangat kecil dianggap tidak menarik,
dan dikritik keras oleh sejumlah penulis, terutama Michel Rolle dan Uskup
Berkeley . Berkeley terkenal menggambarkan infinitesimals sebagai hantu jumlah yang
berangkat dalam bukunya The Analyst pada tahun 1734. Mengerjakan fondasi yang keras
untuk ahli matematika yang diduduki kalkulus untuk sebagian besar abad setelah Newton dan
Leibniz, dan sampai saat ini masih merupakan area penelitian aktif saat ini.
Beberapa ahli matematika, termasuk Maclaurin , mencoba membuktikan kesehatan
menggunakan infinitesimal, tetapi tidak sampai 150 tahun kemudian ketika, karena
karya Cauchy dan Weierstrass , sebuah cara akhirnya ditemukan untuk menghindari
"gagasan" dari jumlah yang sangat kecil. . [19] Fondasi kalkulus diferensial dan integral telah
diletakkan. Dalam Cours d'Analyse Cauchy's, kami menemukan berbagai pendekatan dasar,
termasuk definisi kontinuitas dalam hal infinitesimal, dan (agak tidak tepat) prototipe dari (ε,
δ) definisi batas dalam definisi diferensiasi. [20] Dalam karyanya, Weierstrass
memformalkan konsep limit dan menghilangkan infinitesimal (walaupun definisinya
sebenarnya dapat memvalidasi infinitesimal nilsquare ). Mengikuti karya Weierstrass,
akhirnya menjadi umum untuk mendasarkan kalkulus pada batas daripada jumlah yang
sangat kecil, meskipun subjek masih kadang-kadang disebut "kalkulus
infinitesimal". Bernhard Riemann menggunakan ide-ide ini untuk memberikan definisi yang
tepat tentang integral. Itu juga selama periode ini bahwa ide-ide kalkulus digeneralisasikan
ke ruang Euclidean dan bidang kompleks .
Dalam matematika modern, dasar-dasar kalkulus dimasukkan dalam bidang analisis nyata ,
yang berisi definisi penuh dan bukti teorema kalkulus. Jangkauan kalkulus juga telah sangat
diperluas. Henri Lebesgue menemukan teori ukuran dan menggunakannya untuk
mendefinisikan integral dari semua kecuali fungsi yang paling patologis . Laurent
Schwartz memperkenalkan distribusi , yang dapat digunakan untuk mengambil turunan dari
fungsi apa pun.
Batas bukan satu-satunya pendekatan yang ketat untuk dasar kalkulus. Cara lain adalah
dengan menggunakan analisis non-standar Abraham Robinson . Pendekatan Robinson,
dikembangkan pada 1960-an, menggunakan mesin teknis dari logika matematika untuk
menambah sistem bilangan real dengan angka sangat kecil dan tidak terbatas , seperti dalam
konsepsi Newton-Leibniz yang asli. Angka yang dihasilkan disebut angka hiperreal , dan
mereka dapat digunakan untuk memberikan pengembangan Leibniz seperti aturan kalkulus
biasa. Ada juga analisis infinitesimal yang halus , yang berbeda dari analisis non-standar
karena mandat mengabaikan daya infinitesimal yang lebih tinggi selama derivasi.
Makna
Sementara banyak gagasan kalkulus telah dikembangkan sebelumnya
di Yunani , Cina , India , Irak, Persia , dan Jepang , penggunaan kalkulus dimulai di Eropa,
selama abad ke-17, ketika Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz dibangun di atas
karya ahli matematika sebelumnya untuk memperkenalkan prinsip-prinsip
dasarnya. Pengembangan kalkulus dibangun di atas konsep awal gerak sesaat dan area di
bawah kurva.
Aplikasi kalkulus diferensial mencakup perhitungan yang
melibatkan kecepatan dan percepatan , kemiringan kurva, dan optimisasi . Aplikasi kalkulus
integral meliputi perhitungan yang melibatkan area, volume , panjang busur , pusat
massa , kerja , dan tekanan . Aplikasi yang lebih maju termasuk seri daya dan seri Fourier .
Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih tepat tentang sifat
ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, matematikawan dan filsuf bergulat dengan
paradoks yang melibatkan pembagian dengan nol atau jumlah angka yang tak terhingga
banyaknya. Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam studi gerak dan area. Filsuf Yunani
kuno Zeno dari Elea memberikan beberapa contoh terkenal dari paradoks semacam
itu. Kalkulus menyediakan alat, terutama batas dan deret tak hingga , yang menyelesaikan
paradoks.

Prinsip
Batas dan tak terhingga
Artikel utama: Batas fungsi dan Sangat kecil
Kalkulus biasanya dikembangkan dengan bekerja dengan jumlah yang sangat kecil. Secara
historis, metode pertama untuk melakukannya adalah dengan sangat kecil . Ini adalah objek
yang dapat diperlakukan seperti bilangan real tetapi dalam beberapa hal, "sangat
kecil". Misalnya, bilangan sangat kecil bisa lebih besar dari 0, tetapi kurang dari bilangan apa
pun dalam urutan 1, 1/2, 1/3, ... dan dengan demikian kurang dari bilangan real positif apa
pun. Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah kumpulan teknik untuk memanipulasi
infinitesimal. Simbol-simbol   dan   dianggap sangat kecil, dan turunannya   hanyalah rasio
mereka.
Pendekatan yang sangat kecil tidak disukai pada abad ke-19 karena sulit untuk membuat
gagasan tentang ketelitian yang sangat kecil. Namun, konsep ini dihidupkan kembali pada
abad ke-20 dengan diperkenalkannya analisis non-standar dan analisis infinitesimal yang
mulus , yang memberikan dasar yang kuat untuk memanipulasi infinitesimal.
Pada akhir abad ke-19, tak terhingga digantikan dalam akademia
oleh epsilon, pendekatan delta untuk batas . Batas menggambarkan nilai suatu fungsi pada
input tertentu dalam hal nilainya pada input terdekat. Mereka menangkap perilaku skala kecil
dalam konteks sistem bilangan real . Dalam perawatan ini, kalkulus adalah kumpulan teknik
untuk memanipulasi batas tertentu. Infinitesimal digantikan oleh angka yang sangat kecil,
dan perilaku fungsi yang sangat kecil ditemukan dengan mengambil perilaku membatasi
untuk angka yang lebih kecil dan lebih kecil. Batas dianggap memberikan dasar yang lebih
ketat untuk kalkulus, dan karena alasan ini mereka menjadi pendekatan standar selama abad
kedua puluh.

Kalkulus diferensial

Artikel utama: Diferensial kalkulus


Garis singgung pada ( x , f ( x )) . Derivatif f ′ ( x ) dari suatu kurva pada suatu titik adalah
kemiringan (naik seiring berjalannya) garis yang bersinggungan dengan kurva pada titik itu.
Kalkulus diferensial adalah studi tentang definisi, sifat, dan aplikasi turunan dari suatu
fungsi. Proses menemukan turunan disebut diferensiasi . Diberikan fungsi dan titik dalam
domain, turunan pada titik itu adalah cara pengkodean perilaku skala kecil dari fungsi di
dekat titik itu. Dengan menemukan turunan dari fungsi di setiap titik dalam domainnya,
dimungkinkan untuk menghasilkan fungsi baru, yang disebut fungsi turunan atau
hanya turunan dari fungsi asli. Secara formal, turunan adalah operator linier yang mengambil
fungsi sebagai inputnya dan menghasilkan fungsi kedua sebagai outputnya. Ini lebih abstrak
daripada banyak proses yang dipelajari dalam aljabar dasar, di mana fungsi biasanya
memasukkan angka dan menampilkan angka lain. Misalnya, jika fungsi pengganda diberi
input tiga, maka itu menghasilkan enam, dan jika fungsi kuadrat diberi input tiga, maka
output sembilan. Derivatif, bagaimanapun, dapat mengambil fungsi kuadrat sebagai input. Ini
berarti bahwa turunan mengambil semua informasi dari fungsi kuadrat — seperti bahwa dua
dikirim ke empat, tiga dikirim ke sembilan, empat dikirim ke enam belas, dan seterusnya —
dan menggunakan informasi ini untuk menghasilkan fungsi lain. Fungsi yang dihasilkan
dengan menurunkan fungsi kuadrat ternyata adalah fungsi penggandaan.
Dalam istilah yang lebih eksplisit, "fungsi pengganda" dapat dilambangkan dengan g ( x ) =
2 x dan "fungsi kuadrat" oleh f ( x ) = x 2 . "Turunan" sekarang mengambil fungsi f ( x ) , yang
didefinisikan oleh ekspresi " x 2 ", sebagai input, yaitu semua informasi — seperti dua dikirim
ke empat, tiga dikirim ke sembilan, empat dikirim ke enam belas, dan seterusnya — dan
menggunakan informasi ini untuk menampilkan fungsi lain, fungsi g ( x ) = 2 x , sebagaimana
akan berubah.

Simbol yang paling umum untuk turunan adalah tanda mirip apostrof


yang disebut prima . Dengan demikian, turunan dari fungsi yang disebut f dilambangkan
dengan f ′ , dilafalkan "f prime". Sebagai contoh, jika f ( x ) = x 2 adalah fungsi kuadrat,
maka f ′ ( x ) = 2 x adalah turunannya (fungsi pengganda g dari atas). Notasi ini dikenal
sebagai notasi Lagrange .

Jika input dari fungsi mewakili waktu, maka turunan mewakili perubahan sehubungan
dengan waktu. Sebagai contoh, jika f adalah fungsi yang mengambil waktu sebagai input dan
memberikan posisi bola pada saat itu sebagai output, maka turunan dari f adalah bagaimana
posisi berubah dalam waktu, yaitu, itu adalah kecepatan dari bola.
Jika suatu fungsi linear (yaitu, jika grafik fungsi adalah garis lurus), maka fungsi tersebut
dapat ditulis sebagai y = mx + b , di mana x adalah variabel independen, y adalah variabel
dependen, b adalah y- mulai, dan:
 
Ini memberikan nilai yang tepat untuk kemiringan garis lurus. Namun, jika grafik fungsi
bukan garis lurus, maka perubahan dalam y dibagi dengan perubahan
dalam x bervariasi. Derivatif memberikan makna yang tepat untuk gagasan perubahan output
sehubungan dengan perubahan input. Agar konkret, misalkan f menjadi fungsi, dan perbaiki
titik a dalam domain f . ( a , f ( a )) adalah titik pada grafik fungsi. Jika h adalah angka yang
mendekati nol, maka a + h adalah angka yang dekat dengan a . Oleh karena
itu, ( a + h , f ( a + h )) dekat dengan ( a , f ( a )) . Kemiringan di antara kedua titik ini adalah
 
Ungkapan ini disebut sebagai perbedaan hasil bagi . Garis melalui dua titik pada kurva
disebut garis garis potong , jadi m adalah kemiringan garis garis potong
antara ( a , f ( a )) dan ( a + h , f ( a + h )) . Garis potong hanya merupakan perkiraan terhadap
perilaku fungsi pada titik a karena tidak memperhitungkan apa yang terjadi
antara a dan a + h . Tidak mungkin untuk menemukan perilaku di dengan menetapkan h ke
nol karena ini akan membutuhkan pembagian dengan nol , yang tidak terdefinisi. Derivatif
didefinisikan dengan mengambil batas sebagai h cenderung ke nol, yang berarti bahwa ia
mempertimbangkan perilaku f untuk semua nilai kecil h dan mengekstraksi nilai yang
konsisten untuk kasus ketika h sama dengan nol:
 
Secara geometris, turunannya adalah kemiringan garis tangen ke grafik f at a . Garis singgung
adalah batas garis potong sama seperti turunannya adalah batas selisih kuosien. Karena
alasan ini, turunannya kadang-kadang disebut kemiringan fungsi f .
Berikut adalah contoh khusus, turunan dari fungsi kuadrat pada input 3. Misalkan f ( x )
= x 2 menjadi fungsi kuadrat.

Turunan f ′ ( x ) dari suatu kurva pada suatu titik adalah kemiringan garis yang bersinggungan
dengan kurva pada titik tersebut. Kemiringan ini ditentukan dengan mempertimbangkan nilai
batas kemiringan garis garis potong. Di sini fungsi yang terlibat (ditarik merah) adalah f ( x )
= x 3 - x . Garis singgung (berwarna hijau) yang melewati titik (−3/2, −15/8) memiliki
kemiringan 23/4. Perhatikan bahwa skala vertikal dan horizontal dalam gambar ini berbeda.
 
Kemiringan garis singgung ke fungsi kuadrat pada titik (3, 9) adalah 6, artinya, naik enam
kali lebih cepat daripada ke kanan. Proses batas yang baru saja dijelaskan dapat dilakukan
untuk setiap titik dalam domain fungsi kuadrat. Ini mendefinisikan fungsi
turunan dari fungsi kuadrat, atau hanya turunan dari fungsi kuadrat. Perhitungan yang mirip
dengan yang di atas menunjukkan bahwa turunan dari fungsi kuadrat adalah fungsi
penggandaan.

Notasi Leibniz
Artikel utama: notasi Leibniz
Notasi umum, yang diperkenalkan oleh Leibniz, untuk turunannya dalam contoh di atas
adalah
 
Dalam pendekatan berdasarkan batas, simbol dy/dx harus ditafsirkan bukan sebagai hasil bagi
dari dua angka tetapi sebagai singkatan untuk batas yang dihitung di atas. Leibniz,
bagaimanapun, memang bermaksud untuk mewakili hasil bagi dari dua angka yang sangat
kecil, karena menjadi perubahan yang sangat kecil dalam y yang disebabkan oleh perubahan
kecil yang sangat kecil yang diterapkan pada x . Kita juga dapat menganggap d/dx sebagai
operator diferensiasi, yang mengambil fungsi sebagai input dan memberikan fungsi lain,
turunan, sebagai output. Sebagai contoh:
 
Dalam penggunaan ini, dx dalam penyebut dibaca sebagai "sehubungan dengan x ". Contoh
lain dari notasi yang benar adalah:
 
Bahkan ketika kalkulus dikembangkan menggunakan batas daripada infinitesimal, adalah
umum untuk memanipulasi simbol seperti dx dan dy seolah-olah itu adalah bilangan
real; walaupun dimungkinkan untuk menghindari manipulasi seperti itu, mereka kadang-
kadang notasional nyaman dalam mengekspresikan operasi seperti total derivatif 
.
Kalkulus integral
Artikel utama: Integral
Kalkulus integral adalah studi tentang definisi, sifat, dan aplikasi dari dua konsep
terkait, integral tak terbatas dan integral pasti . Proses menemukan nilai integral
disebut integrasi . Dalam bahasa teknis, kalkulus integral mempelajari dua operator
linier terkait.

Integral tidak terbatas , juga dikenal sebagai antiderivatif , adalah operasi terbalik dari
turunannya. F adalah integral integral dari f ketika f adalah turunan dari F. (Penggunaan
huruf kecil dan huruf besar ini untuk suatu fungsi dan integral yang tidak terbatas adalah
umum dalam kalkulus.)

Input integral integral suatu fungsi dan menghasilkan angka, yang memberikan jumlah


aljabar dari area antara grafik input dan sumbu x . Definisi teknis integral tertentu
melibatkan batas jumlah bidang persegi panjang, yang disebut jumlah Riemann .
Contoh yang memotivasi adalah jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu.
 
Jika kecepatan konstan, hanya perkalian yang diperlukan, tetapi jika kecepatan berubah,
metode yang lebih kuat untuk menemukan jarak diperlukan. Salah satu metode tersebut
adalah untuk memperkirakan jarak yang ditempuh dengan memecah waktu menjadi banyak
interval waktu singkat, kemudian mengalikan waktu yang berlalu di setiap interval dengan
salah satu kecepatan dalam interval itu, dan kemudian mengambil jumlah ( jumlah Riemann )
dari perkiraan jarak yang ditempuh dalam setiap interval. Ide dasarnya adalah bahwa jika
waktu yang singkat berlalu, maka kecepatannya akan tetap kurang lebih sama. Namun,
jumlah Riemann hanya memberikan perkiraan jarak yang ditempuh. Kita harus mengambil
batas semua jumlah Riemann tersebut untuk menemukan jarak yang tepat ditempuh.
Kecepatan konstan

Integrasi dapat dianggap sebagai mengukur area di bawah kurva, yang didefinisikan
oleh f ( x ) , antara dua titik (di sini a dan b ).
Ketika kecepatan konstan, jarak total yang ditempuh selama interval waktu yang diberikan
dapat dihitung dengan mengalikan kecepatan dan waktu. Misalnya, bepergian dengan
kecepatan 50 mph selama 3 jam menghasilkan jarak total 150 mil. Dalam diagram di sebelah
kiri, ketika kecepatan dan waktu konstan digambarkan, kedua nilai ini membentuk persegi
panjang dengan tinggi sama dengan kecepatan dan lebar sama dengan waktu yang
berlalu. Oleh karena itu, produk kecepatan dan waktu juga menghitung area persegi panjang
di bawah kurva kecepatan (konstan). Hubungan antara area di bawah kurva dan jarak yang
ditempuh dapat diperluas ke wilayah yang tidak beraturan yang menunjukkan kecepatan
berfluktuasi selama periode waktu tertentu. Jika f ( x ) pada diagram di sebelah kanan
menunjukkan kecepatan karena kecepatan bervariasi dari waktu ke waktu, jarak yang
ditempuh (antara waktu yang ditunjukkan oleh a dan b ) adalah area dari daerah yang
diarsir s .

Untuk memperkirakan area itu, metode intuitif akan membagi jarak antara a dan b menjadi
sejumlah segmen yang sama, panjang setiap segmen yang diwakili oleh simbol Δ x . Untuk
setiap segmen kecil, kita dapat memilih satu nilai fungsi f ( x ) . Sebut nilai itu h . Kemudian
area persegi panjang dengan basis Δ x dan tinggi h memberikan jarak (waktu Δ x dikalikan
dengan kecepatan h ) bepergian di segmen itu. Terkait dengan setiap segmen adalah nilai
rata-rata fungsi di atasnya, f ( x ) = h . Jumlah dari semua persegi panjang tersebut
memberikan perkiraan area antara sumbu dan kurva, yang merupakan perkiraan jarak total
yang ditempuh. Nilai yang lebih kecil untuk Δ x akan memberikan lebih banyak persegi
panjang dan dalam kebanyakan kasus perkiraan yang lebih baik, tetapi untuk jawaban yang
tepat kita perlu mengambil batas karena Δ x mendekati nol.
Simbol integrasi adalah   , S memanjang ( S berarti "jumlah"). Integral pasti ditulis sebagai:
 
dan dibaca "integral dari a ke b dari f -of- x sehubungan dengan x ." Notasi
Leibniz dx dimaksudkan untuk menyarankan membagi area di bawah kurva ke dalam jumlah
tak terbatas persegi panjang, sehingga lebarnya Δ x menjadi dx yang sangat kecil. Dalam
perumusan kalkulus berdasarkan batas, notasi
 
harus dipahami sebagai operator yang mengambil fungsi sebagai input dan memberikan
nomor, area, sebagai output. Diferensial terminasi, dx , bukan angka, dan tidak dikalikan
dengan f ( x ) , meskipun, berfungsi sebagai pengingat definisi batas Δ x , ia dapat
diperlakukan seperti itu dalam manipulasi simbolis integral. Secara formal, diferensial
menunjukkan variabel di mana fungsi terintegrasi dan berfungsi sebagai braket penutup
untuk operator integrasi.
Integral tak terbatas, atau antiderivatif, ditulis:
 
Fungsi yang berbeda hanya dengan konstanta memiliki turunan yang sama, dan dapat
ditunjukkan bahwa antiderivatif dari fungsi yang diberikan sebenarnya adalah keluarga
fungsi yang hanya berbeda oleh konstanta. Karena turunan dari fungsi y = x 2 + C , di
mana C adalah konstanta, adalah y ′ = 2 x , antiderivatif yang terakhir diberikan oleh:
 
Konstanta C yang tidak ditentukan hadir dalam integral tak tentu atau antiderivatif dikenal
sebagai konstanta integrasi .

Teorema dasar
Artikel utama: Teorema dasar kalkulus
Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa diferensiasi dan integrasi adalah operasi
terbalik. Lebih tepatnya, ini mengaitkan nilai-nilai antiderivatif dengan integral
tertentu. Karena biasanya lebih mudah untuk menghitung antiderivatif daripada menerapkan
definisi integral tertentu, teorema dasar kalkulus menyediakan cara praktis untuk menghitung
integral tertentu. Ini juga dapat ditafsirkan sebagai pernyataan yang tepat dari fakta bahwa
diferensiasi adalah kebalikan dari integrasi.
Teorema dasar kalkulus menyatakan: Jika suatu fungsi f kontinu pada interval [ a , b ] dan
jika F adalah fungsi yang turunannya adalah f pada interval ( a , b ) , maka
 
Selanjutnya, untuk setiap x dalam interval ( a , b ) ,
 
Realisasi ini, yang dibuat oleh Newton dan Leibniz , yang mendasarkan hasil mereka pada
karya sebelumnya oleh Isaac Barrow , adalah kunci bagi proliferasi hasil analitik setelah
pekerjaan mereka diketahui. Teorema dasar menyediakan metode aljabar menghitung banyak
integral pasti — tanpa melakukan proses batas — dengan menemukan formula
untuk antiderivatif . Ini juga merupakan solusi prototipe dari persamaan
diferensial . Persamaan diferensial menghubungkan fungsi yang tidak diketahui dengan
turunannya, dan ada di mana-mana dalam ilmu.

Aplikasi
Spiral logaritmik cangkang Nautilus adalah gambar klasik yang digunakan untuk
menggambarkan pertumbuhan dan perubahan yang terkait dengan kalkulus. Kalkulus
digunakan di setiap cabang ilmu fisika,
ilmu aktuaria , ilmu komputer , statistik , teknik , ekonomi , bisnis , kedokteran , demografi ,
dan di bidang lain di mana pun masalah dapat dimodelkan secara matematis dan diinginkan
solusi optimal . Hal ini memungkinkan seseorang untuk beralih dari tingkat perubahan (tidak
konstan) ke perubahan total atau sebaliknya, dan berkali-kali dalam mempelajari masalah
yang kita kenal satu dan mencoba untuk menemukan yang lain.
Fisika memanfaatkan kalkulus secara khusus; semua konsep dalam mekanika
klasik dan elektromagnetisme dihubungkan melalui kalkulus. Massa suatu objek
dengan kerapatan yang diketahui, momen inersia objek, serta energi total suatu objek dalam
bidang konservatif dapat ditemukan dengan menggunakan kalkulus. Contoh penggunaan
kalkulus dalam mekanika adalah hukum gerak kedua Newton : secara historis
menyatakannya secara eksplisit menggunakan istilah "perubahan gerak" yang
mengimplikasikan pepatah turunan . Perubahan momentum tubuh sama dengan gaya
resultan yang bekerja pada tubuh dan berada di arah yang sama. Umumnya dinyatakan hari
ini sebagai percepatan Force = Mass ×, itu menyiratkan kalkulus diferensial karena akselerasi
adalah turunan waktu dari kecepatan atau turunan waktu kedua dari lintasan atau posisi
spasial. Mulai dari mengetahui bagaimana suatu objek mengalami percepatan, kami
menggunakan kalkulus untuk mendapatkan jalurnya.

Teori elektromagnetisme Maxwell dan teori relativitas umum Einstein juga diekspresikan


dalam bahasa kalkulus diferensial. Kimia juga menggunakan kalkulus dalam menentukan
laju reaksi dan peluruhan radioaktif. Dalam biologi, dinamika populasi dimulai dengan
tingkat reproduksi dan kematian untuk memodelkan perubahan populasi.
Kalkulus dapat digunakan bersamaan dengan disiplin matematika lainnya. Sebagai contoh,
ini dapat digunakan dengan aljabar linier untuk menemukan perkiraan linier "paling cocok"
untuk sekumpulan titik dalam suatu domain. Atau dapat digunakan dalam teori
probabilitas untuk menentukan probabilitas variabel acak kontinu dari fungsi kerapatan yang
diasumsikan. Dalam geometri analitik , studi tentang grafik fungsi, kalkulus digunakan untuk
menemukan titik tinggi dan titik rendah (maksima dan minimum),
kemiringan, titik konkavitas dan infleksi .
Teorema Green , yang memberikan hubungan antara integral garis di sekitar kurva tertutup
sederhana C dan integral ganda di atas bidang D yang dibatasi oleh C, diterapkan dalam
instrumen yang dikenal sebagai planimeter , yang digunakan untuk menghitung luas bidang
datar. permukaan pada gambar. Misalnya, dapat digunakan untuk menghitung jumlah area
yang diambil oleh hamparan bunga atau kolam renang berbentuk tidak teratur saat mendesain
tata letak sepotong properti.

Teorema Discrete Green , yang memberikan hubungan antara integral ganda fungsi di sekitar
kurva C persegi sederhana dan kombinasi linear dari nilai-nilai antiderivatif pada titik sudut
sepanjang tepi kurva, memungkinkan penghitungan cepat jumlah nilai dalam domain persegi
panjang . Misalnya, dapat digunakan untuk menghitung secara efisien jumlah domain persegi
panjang dalam gambar, untuk mengekstraksi fitur dan mendeteksi objek dengan
cepat; algoritma lain yang dapat digunakan adalah tabel area yang dijumlahkan .
Dalam dunia kedokteran, kalkulus dapat digunakan untuk menemukan sudut percabangan
optimal pembuluh darah sehingga memaksimalkan aliran. Dari hukum pembusukan untuk
eliminasi obat tertentu dari tubuh, digunakan untuk mendapatkan hukum dosis. Dalam
kedokteran nuklir, digunakan untuk membangun model transportasi radiasi dalam terapi
tumor yang ditargetkan.

Dalam ilmu ekonomi, kalkulus memungkinkan untuk menentukan laba maksimal dengan
menyediakan cara untuk dengan mudah menghitung biaya marjinal dan pendapatan marjinal .
Kalkulus juga digunakan untuk menemukan solusi perkiraan untuk persamaan; dalam
praktiknya ini adalah cara standar untuk menyelesaikan persamaan diferensial dan melakukan
pencarian root di sebagian besar aplikasi. Contohnya adalah metode seperti
metode Newton , iterasi titik tetap , dan pendekatan linier . Misalnya, pesawat ruang angkasa
menggunakan variasi metode Euler untuk memperkirakan kursus melengkung dalam
lingkungan gravitasi nol.

Varietas
Selama bertahun-tahun, banyak reformulasi kalkulus telah diselidiki untuk tujuan yang
berbeda.

Kalkulus non-standar
Artikel utama: Kalkulus non-standar
Kalkulasi yang tidak tepat dengan jumlah sangat kecil digantikan secara luas dengan definisi
batas yang ketat (ε, δ) mulai tahun 1870-an. Sementara itu, perhitungan dengan infinitesimal
bertahan dan sering menyebabkan hasil yang benar. Ini mengarahkan Abraham
Robinson untuk menyelidiki apakah mungkin untuk mengembangkan sistem bilangan dengan
jumlah yang sangat kecil di mana teorema kalkulus masih valid. Pada tahun 1960,
membangun atas karya Edwin Hewitt dan Jerzy Łoś , ia berhasil mengembangkan analisis
non-standar . Teori analisis non-standar cukup kaya untuk diterapkan di banyak cabang
matematika. Dengan demikian, buku dan artikel yang didedikasikan semata-mata untuk
teorema tradisional kalkulus sering disebut dengan kalkulus non-standar .

Analisis infinitesimal halus


Artikel utama: Analisis infinitesimal halus
Ini adalah rumusan kembali kalkulus dalam hal infinitesimal . Berdasarkan ide-ide FW
Lawvere dan menggunakan metode teori kategori , ia memandang semua fungsi
sebagai kontinu dan tidak mampu diekspresikan dalam bentuk entitas diskrit . Salah satu
aspek dari formulasi ini adalah bahwa hukum perantara yang dikecualikan tidak berlaku
dalam formulasi ini.
Analisis konstruktif
Artikel utama: Analisis konstruktif
Konstruktif matematika adalah cabang matematika yang menegaskan bahwa bukti
keberadaan bilangan, fungsi, atau objek matematika lainnya harus memberikan konstruksi
objek. Dengan demikian matematika konstruktif juga menolak hukum menengah yang
dikecualikan . Reformulasi kalkulus dalam kerangka kerja konstruktif umumnya merupakan
bagian dari subjek analisis konstruktif .

Referensi
1. ^ DeBaggis, Henry F .; Miller, Kenneth S. (1966). Yayasan
Kalkulus  . Philadelphia: Saunders. OCLC 527896 .
2. ^ Boyer, Carl B. (1959). Sejarah Kalkulus dan Perkembangan
Konseptualnya . New York: Dover. OCLC 643872 .
3. ^ Bardi, Jason Socrates (2006). The Calculus Wars: Newton, Leibniz, dan
Clash Matematika Terbesar Sepanjang Masa . New York: Thunder's Mouth Press. ISBN 1-
56025-706-7 .
4. ^ Hoffmann, Laurence D .; Bradley, Gerald L. (2004). Kalkulus untuk Bisnis,
Ekonomi, dan Ilmu Sosial dan Kehidupan (edisi ke-8). Boston: Bukit McGraw. ISBN 0-07-
242432-X .
5. ^ Morris Kline, Pemikiran matematika dari zaman kuno ke zaman modern ,
Vol. saya
6. ^ Archimedes, Metode , dalam Karya Archimedes ISBN 978-0-521-66160-7
7. ^ Dun, Liu; Fan, Dainian; Cohen, Robert Sonné (1966). Sebuah
perbandingan studi Archimdes dan Liu Hui tentang lingkaran .Studi Cina dalam sejarah dan
filsafat sains dan teknologi. 130 .Peloncat. hal. 279. ISBN 978-0-7923-3463-7 . , hlm. 279ff
8. ^ Katz, Victor J. (2008). Sejarah matematika (edisi ke-3). Boston, MA:
Addison-Wesley. hal. 203. ISBN 978-0-321-38700-4 .
9. ^ Zill, Dennis G .; Wright, Scott; Wright, Warren S. (2009).Kalkulus:
Transendental Awal (3 ed.). Jones & Bartlett Belajar.hal. xxvii. ISBN 978-0-7637-5995-
7 . Ekstrak halaman 27
10. ^ a b Katz, VJ 1995. "Gagasan Kalkulus dalam Islam dan India."Majalah
Matematika (Asosiasi Matematika Amerika), 68 (3): 163–174.
11. ^ "Matematika India" .
12. ^ von Neumann, J., "The Mathematician", dalam Heywood, RB, ed., The
Works of the Mind , University of Chicago Press, 1947, hlm. 180–196. Dicetak ulang di
Bródy, F., Vámos, T., eds., The Neumann Compendium , World Scientific Publishing Co.
Pte.Ltd., 1995, ISBN 981-02-2201-7 , hlm. 618-626.
13. ^ André Weil : Teori bilangan: Suatu pendekatan melalui Sejarah dari
Hammurapi ke Legendre . Boston: Birkhauser Boston, 1984,ISBN 0-8176-4565-9 , hlm. 28.
DAFTAR PUSTAKA

14. ^ DeBaggis, Henry F .; Miller, Kenneth S. (1966). Yayasan


Kalkulus  . Philadelphia: Saunders. OCLC 527896 .
15. ^ Boyer, Carl B. (1959). Sejarah Kalkulus dan Perkembangan
Konseptualnya . New York: Dover. OCLC 643872 .
16. ^ Bardi, Jason Socrates (2006). The Calculus Wars: Newton, Leibniz, dan
Clash Matematika Terbesar Sepanjang Masa . New York: Thunder's Mouth Press. ISBN 1-
56025-706-7 .
17. ^ Hoffmann, Laurence D .; Bradley, Gerald L. (2004). Kalkulus untuk Bisnis,
Ekonomi, dan Ilmu Sosial dan Kehidupan (edisi ke-8). Boston: Bukit McGraw. ISBN 0-07-
242432-X .
18. ^ Morris Kline, Pemikiran matematika dari zaman kuno ke zaman modern ,
Vol. saya
19. ^ Archimedes, Metode , dalam Karya Archimedes ISBN 978-0-521-66160-7
20. ^ Dun, Liu; Fan, Dainian; Cohen, Robert Sonné (1966). Sebuah
perbandingan studi Archimdes dan Liu Hui tentang lingkaran .Studi Cina dalam sejarah dan
filsafat sains dan teknologi. 130 .Peloncat. hal. 279. ISBN 978-0-7923-3463-7 . , hlm. 279ff
21. ^ Katz, Victor J. (2008). Sejarah matematika (edisi ke-3). Boston, MA:
Addison-Wesley. hal. 203. ISBN 978-0-321-38700-4 .
22. ^ Zill, Dennis G .; Wright, Scott; Wright, Warren S. (2009).Kalkulus:
Transendental Awal (3 ed.). Jones & Bartlett Belajar.hal. xxvii. ISBN 978-0-7637-5995-
7 . Ekstrak halaman 27
23. ^ a b Katz, VJ 1995. "Gagasan Kalkulus dalam Islam dan India."Majalah
Matematika (Asosiasi Matematika Amerika), 68 (3): 163–174.
24. ^ "Matematika India" .
25. ^ von Neumann, J., "The Mathematician", dalam Heywood, RB, ed., The
Works of the Mind , University of Chicago Press, 1947, hlm. 180–196. Dicetak ulang di
Bródy, F., Vámos, T., eds., The Neumann Compendium , World Scientific Publishing Co.
Pte.Ltd., 1995, ISBN 981-02-2201-7 , hlm. 618-626.
26. ^ André Weil : Teori bilangan: Suatu pendekatan melalui Sejarah dari
Hammurapi ke Legendre . Boston: Birkhauser Boston, 1984,ISBN 0-8176-4565-9 , hlm. 28.

Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. 2005. Jakarta: PT Syaamii Cipta
Media.

Purcell, Edwin J dan Varberg, Dale. Kalkulus dan Geometri Analitis jilid 1. 1987. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

http://k063n.multiply.com/journal/item/1/MaTEmatIka_kalKUlus_ALjaBar_maKANan_aPA
_sih_Itu_sebEnarNYA.

http://izzaila.wordpress.com/2012/01/06/filosofi-kalkulus/

http://dotindo.wordpress.com/2009/01/24/kalkulus-dalam-kehidupan-sehari-hari/

http://hasj.wordpress.com/2008/05/28/kalkulus-untuk hidupku/

Anda mungkin juga menyukai