Anggota :
Dina Mara Agustian
Reza Maulana Rizki
Fawaz Khomeini Darmawan
Yusri
Topik
Artikel Matematika
“Manfaat Mempelajari Kalkulus dari Sudut Pandang Ilmu Pengetahuan dan Agama”
(Salah satu tugas saat menempuh perkuliahan di PPs Universitas Haluoleo Kendari)
Kalkulus sebagai salah satu materi dalam pembelajaran matematika yang memiliki
cakupan luas. Kalkulus adalah cabang utama matematika dikembangkan dari aljabar dan
geometri dan dibangun di atas dua konsep utama yang saling melengkapi. Selain itu, kalkulus
merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang fungsi, limit, kekontinuan,
turunan, integral, deret tak terhingga dan digunakan untuk menyelesaikan masalah
matematika dan masalah lainnnya yang lebih luas seperti sains, ekonomi dan teknik serta
masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan aljabar elementer.
Sangat menarik dalam mempelajari materi kalkulus, sebab kalkulus digunakan hampir
di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran,
kependudukan dan di bidang-bidang lainnya.
Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus. Massa dari
sebuah benda dengan massa jenis yang tidak diketahui, momen inersia dari suatu objek dan
total energi dari sebuah objek dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus. Dalam
subdisiplin listrik dan magnetisme, kalkulus dapat digunakan untuk mencari total fluks dari
sebuah medan elektromagnetik. Contoh historis lainnya adalah penggunaan kalkulus di
hukum gerak Newton, dinyatakan sebagai laju perubahan yang merujuk pada turunan: Laju
perubahan momentum dari sebuah benda adalah sama dengan resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut dengan arah yang sama. Bahkan rumus umum dari hukum kedua
Newton: Gaya = Massa × Percepatan, menggunakan perumusan kalkulus diferensial karena
percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari kecepatan. Teori elektromagnetik Maxwell
dan teori relativitas Einstein juga dirumuskan menggunakan kalkulus diferensial. Seseorang
bisa tertarik dengan pelajaran misalnya kalkulus, apabila melihat banyak manfaat yang bisa
diambil. Dari segi kegunaan kalkulus kita dapat melihat kalkulus sebagai suatu yang
menyenangkan dikaitkan dengan manfaatnya bagi kehidupan dari perspektif agama, sehingga
dapat membimbing kita dalam penanaman konsep kalkulus bagi kehidupan dan penerapan
dalam ilmu pengetahuan.
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia [361] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Kalkulus sebagai bagian dari ilmu matematika yang menjadi pertanyaan, bagaimana
islam memandang ilmu matematika. Firman ALLAH Swt di dalam QS. Al-Furqon [25] : 2
Artinya: “Yang memiliki kerajaan langit dan bumi dan Dia tidak mempunyai anak dan tidak
ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan
ukuran-ukurannya dengan tepat”.
Pada ayat di atas, bahwasannya Allah menciptakan alam semesta ini dengan ukurannya dan
kita bisa mengetahui kebenaran Al-Quran atau lebih mengukuhkan keyakinan dengan
memadukan ilmu sains. Misalnya; ternyata alam semesta ini begitu teratur. Kita bisa tahu
berapa gravitasi bumi, apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam alam semesta, bagaimana
sifat-sifatnya dan sebagainya.
Ilmu sains saling melengkapi, dalam hal ini ilmu fisika menyebut teori tentang
gravitasi dan ilmu matematika yang memberikan cara untuk menyelesaikan teori tersebut.
Apapun gejala yang terjadi di alam, kita bisa mengetahui dari ilmu pengetahuan dan hal
tersebut juga digambarkan dalam Al-Qur‟an berabad – abad yang lalu, dimana manusia
belum bisa membuktikannya.
Jika kita memandang konsep kehidupan ini dari sudut pandang ilmu matematika,
salah satu cabang ilmu matematika yang dapat menjelaskan hal ini adalah Kalkulus. Tidak
asing bagi yang telah belajar matematika tentu telah mengenal apa itu Diferensial dan
Integral. Ya, dua bahasan yang paling dekat untuk mendeksripsikan kehidupan ini.
• Deferensial
Ketika kita berumur kurang lebih 4 bulan di dalam rahim ibu kita, ditiupkanlah ruh kehidupan
pada diri kita beserta dengan segala „potensi‟ anugerah dari Tuhan dan ketika kurang lebih 9
bulan 10 hari (normal) ditugasilah kita menjadi khalifah di bumi Tuhan Yang Maha Esa.
Proses diferensiasi kita tersebut menjadikan kita sebagai makhluk pengabdi kepada Tuhan.
Tentu saja konsekuensinya kita di dunia ini dituntut melakukan apa saja cipta karsa dan rasa
sebagai manusia yang mengandung muatan ibadah kepada-Nya.
Perjalanan kita dalam kehidupan ini diibaratkan sebuah fungsi (y) yang ter-diderensial
menjadi y (dy/dx) sehingga ada satu Konstan (C) yang “hilang” akan tetapi sebenarnya hanya
tidak ditampakkan oleh Tuhan karena C yang hilang mengandung muatan ketetapan Tuhan
(Qadha‟) yang harus ditempuh oleh manusia untuk menemukan kembali C yang hilang
tersebut dengan segala potensi yang kita miliki dalam fragmen-fragmen kehidupan (takdir)
kita. Muatan C tersebut bisa saja positif jika kita menaati aturan-aturan Tuhan dalam agama
dan bisa negatif jika kita menuruti hawa nafsu yang tidak terkontrol oleh hukum positif
universal tergantung kita mengisi fungsi y kita dengan nilai variabel yang kita usahakan.
Dengan kata lain C adalah seluruh muatan amal kita dalam dunia fana ini, sehingga C
menjadi hal yang sangat penting bagi manusia itu sendiri. Seberapa penting C itu bagi diri
kita? Berikut dijelaskan, deskripsi Integral Kehidupan.
Setelah kita menyentuh batas akhir perjalanan hidup yang telah digariskan Tuhan, kita
menjadi suatu fungsi yang terintegralkan menjadi fungsi y secara utuh plus dengan nilai C
yang telah kita usahakan di dunia yang muncul akibat segala upaya kita di dunia itulah yang
akan ditanyakan oleh Tuhan seru sekalian alam. Tuhan Maha Besar yang segala
kesempurnaan hanya milik-Nya saja. Tentu pertanggung jawaban yang diminta akan
menentukan apakah kita akan menghuni surga atau neraka. Semoga kita termasuk yang
mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.
Sebagai Kesimpulan, kalkulus adalah ilmu yang sangat berguna atau bermanfaat,
dengan mempelajari banyak manfaat selain mahir menghitung, lebih teliti dalam menjalani
hidup, menambah pemahaman, lebih berhati-hati dalam memutuskan suatu hal (adil),
meningkatkan minat baca, meningkatkan semangat belajar, jadi lebih dewasa, mempererat
silaturahmi antar individu dan sebagainya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya mulai saat ini
kita mengubah perspektif kita terhadap kalkulus. Mengubah pandangan kita yang
menganggap kalkulus adalah pelajaran yang sulit dan hanya membuat kepala pusing dengan
menganggap kalkulus adalah pelajaran yang mengasikkan dan menyenangkan. Kita pasti bisa
jika kita mau berusaha memahaminya, ”Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan”.
Ternyata kehidupan di dunia ini dapat diterangkan oleh bagian ilmu matematika yang
oleh sebagian orang dianggap sulit dan tidak mengetahui manfaatnya. Jika para siswa ataupun
mahasiswa menyadari kehidupan ini seperti halnya Kalkulus Diferensial dan Integral tentu
dapat mengambil hikmah bahwa kita dibekali potensi yang luar biasa dari Tuhan untuk
dimanfaatkan secara efisien.
REFERENSI
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. 2005. Jakarta: PT Syaamii Cipta
Media.
Purcell, Edwin J dan Varberg, Dale. Kalkulus dan Geometri Analitis jilid 1. 1987. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
http://k063n.multiply.com/journal/item/1/MaTEmatIka_kalKUlus_ALjaBar_maKANan_aPA
_sih_Itu_sebEnarNYA.
http://izzaila.wordpress.com/2012/01/06/filosofi-kalkulus/
http://dotindo.wordpress.com/2009/01/24/kalkulus-dalam-kehidupan-sehari-hari/
http://hasj.wordpress.com/2008/05/28/kalkulus-untuk hidupku/
KALKULUS
Kalkulus adalah cabang dari matematika, dikembangkan dari aljabar dan
geometri. Studi kalkulus terfokus pada tingkat perubahan (dalam fungsi),
seperti kecepatan, percepatan, kurva, dan kemiringan/gradien. Pengembangan
kalkulus dimulai dari Archimedes, Leibniz lalu Newton. Ilmuwan lain yang
berepengaruh adalah Barrow, Descartes, de Fermat, Huygens, dan Wallis. Dasar
untuk kalkulus adalah turunan, integral, dan limits. Salah satu alasan utama
untuk pengembangan kalkulus modern adalah untuk memecahkan suatu
masalah yang dikenal dengan nama “masalah garis singgung”.
i. Kalkulus diferensial
yang bertujuan dengan mencari laju perubahan sesaat (atau turunan) dan
dari nilai fungsi itu, terjadi perubahan gradien fungsi tersebut. Aplikasi
lain dari kalkulus diferensial adalah metode Newton, sebuah algoritma
untuk menemukan nilai nol dari suatu fungsi dengan fungsi yang kurang
lebih sama dengan tangennya, de Fermat kadang-kadang digambarkan
sebagai “bapak” dari kalkulus diferensial.
ii. Kalkulus Integral, merupakan metode penelitian untuk mencari integral
dari suatu fungsi. Secara terpisah dapat didefinisikan sebagai luas daerah
di bawah grafik fungsi. Dengan asumsi seperti itu, integrasi
memungkinkan kita untuk menghitung luas di bawah kurva dan luas
permukaan dan volume padatan seperti bola dan kerucut.
Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dan integral
merupakan operasi invers. Ini adalah realisasi ini oleh Newton / Leibniz
itu yang meroketkan nama mereka dalam jagat matematika internasional.
Pemahaman yang utuh memungkinkan kita untuk memulihkan perubahan
total dalam suatu fungsi dengan beberapa interval dari laju perubahan
sesaatnya dengan mengintegrasikan kedua. Teorema dasar ini juga
menyediakan metode untuk menghitung integral berbagai bentuk aljabar,
tanpa benar-benar melakukan proses yang rumit, dengan menemukan
antiderivatives. Hal ini juga memungkinkan kita untuk memecahkan
persamaan diferensial parsial, persamaan yang berhubungan fungsi yang
belum diketahui turunannya. Persamaan diferensial merupakan alat yang
kuat dalam aplikasi matematika
Fondasi konseptual kalkulus meliputi fungsi, batas, urutan tak terbatas, deret
terbatas, dan kontinuitas. Alat meliputi teknik-teknik manipulasi simbol yang
terkait dengan aljabar dasar, dan induksi matematika.
Kalkulus telah dikembangkan untuk persamaan diferensial, kalkulus vektor,
kalkulus varibel, kalkulus skala waktu dan topologi diferensial. Versi modern
secara resmi yang benar dari kalkulus dikenal sebagai analisis real.
Kalkulus
(Bahasa Latin: calculus rtinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmumatematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu
mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk
memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas
dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan
berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral
yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus
adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi,
yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan
analisis matematika.
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu
zaman kuno,zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno,
beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak
dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan volume dan luas yang
merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada
Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM). Pada papirus tersebut, orang Mesir telah
mampu menghitung volume piramida terpancung. Archimedes
mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang
menyerupai kalkulus integral.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di
Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa
matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan
dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema
dasar kalkulus pada tahun 1668.
Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir
Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai
kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali,
timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas
untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil
kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali
mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari
catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton
kepada beberapa anggota dari Royal Society.
Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di SMA dan universitas zaman
modern. Matematikawan seluruh dunia terus memberikan kontribusi terhadap
perkembangan kalkulus.
Kalkulus sangat kecil dikembangkan secara independen pada akhir abad ke-17 oleh Isaac
Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz . [2] [3] Saat ini, kalkulus telah banyak digunakan
dalam sains , teknik , dan ekonomi . [4]
Sejarah
Artikel utama: Sejarah kalkulus
Kalkulus modern dikembangkan di Eropa abad ke-17 oleh Isaac Newton dan Gottfried
Wilhelm Leibniz (secara independen satu sama lain, pertama kali diterbitkan pada waktu
yang sama) tetapi unsur-unsur itu muncul di Yunani kuno, kemudian di Cina dan Timur
Tengah, dan masih lebih lama lagi di Eropa abad pertengahan dan di India.
Kuno
Pada abad ke-14, matematikawan India memberikan metode yang tidak ketat, menyerupai
diferensiasi, berlaku untuk beberapa fungsi trigonometri. Madhava dari
Sangamagrama dan Sekolah Astronomi dan Matematika Kerala menyatakan komponen
kalkulus. Teori lengkap yang mencakup komponen-komponen ini sekarang dikenal di dunia
Barat sebagai deret Taylor atau deret tak hingga . [11] Namun, mereka tidak dapat
"menggabungkan banyak ide berbeda di bawah dua tema yang
menyatukan derivatif dan integral , menunjukkan hubungan antara keduanya, dan mengubah
kalkulus menjadi alat pemecahan masalah besar yang kita miliki saat ini". [10]
Modern
Kalkulus adalah pencapaian pertama matematika modern dan sulit untuk melebih-lebihkan
pentingnya. Saya pikir itu mendefinisikan lebih tegas daripada apa pun permulaan
matematika modern, dan sistem analisis matematika, yang merupakan pengembangan logis,
masih merupakan kemajuan teknis terbesar dalam pemikiran yang tepat.
- John von Neumann [12]
Di Eropa, karya dasar adalah sebuah risalah yang ditulis oleh Bonaventura Cavalieri , yang
berpendapat bahwa volume dan area harus dihitung sebagai jumlah volume dan area
penampang yang sangat tipis. Gagasannya mirip dengan Archimedes dalam The Method ,
tetapi risalah ini diyakini telah hilang pada abad ke-13, dan baru ditemukan kembali pada
awal abad ke-20, dan karenanya tidak diketahui oleh Cavalieri. Karya Cavalieri tidak
dihormati karena metodenya dapat menyebabkan hasil yang salah, dan jumlah yang sangat
kecil yang ia perkenalkan pada awalnya tidak dapat diterima.
Studi formal kalkulus menyatukan tak terhingga Cavalieri dengan kalkulus perbedaan
hingga dikembangkan di Eropa pada sekitar waktu yang sama. Pierre de Fermat , mengklaim
bahwa ia meminjam dari Diophantus , memperkenalkan konsep ketidaksetaraan , yang
mewakili kesetaraan hingga istilah kesalahan yang sangat kecil. [13] Kombinasi ini dicapai
oleh John Wallis , Isaac Barrow , dan James Gregory , dua yang terakhir
membuktikan teorema fundamental kedua kalkulus sekitar 1670.
Prinsip
Batas dan tak terhingga
Artikel utama: Batas fungsi dan Sangat kecil
Kalkulus biasanya dikembangkan dengan bekerja dengan jumlah yang sangat kecil. Secara
historis, metode pertama untuk melakukannya adalah dengan sangat kecil . Ini adalah objek
yang dapat diperlakukan seperti bilangan real tetapi dalam beberapa hal, "sangat
kecil". Misalnya, bilangan sangat kecil bisa lebih besar dari 0, tetapi kurang dari bilangan apa
pun dalam urutan 1, 1/2, 1/3, ... dan dengan demikian kurang dari bilangan real positif apa
pun. Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah kumpulan teknik untuk memanipulasi
infinitesimal. Simbol-simbol dan dianggap sangat kecil, dan turunannya hanyalah rasio
mereka.
Pendekatan yang sangat kecil tidak disukai pada abad ke-19 karena sulit untuk membuat
gagasan tentang ketelitian yang sangat kecil. Namun, konsep ini dihidupkan kembali pada
abad ke-20 dengan diperkenalkannya analisis non-standar dan analisis infinitesimal yang
mulus , yang memberikan dasar yang kuat untuk memanipulasi infinitesimal.
Pada akhir abad ke-19, tak terhingga digantikan dalam akademia
oleh epsilon, pendekatan delta untuk batas . Batas menggambarkan nilai suatu fungsi pada
input tertentu dalam hal nilainya pada input terdekat. Mereka menangkap perilaku skala kecil
dalam konteks sistem bilangan real . Dalam perawatan ini, kalkulus adalah kumpulan teknik
untuk memanipulasi batas tertentu. Infinitesimal digantikan oleh angka yang sangat kecil,
dan perilaku fungsi yang sangat kecil ditemukan dengan mengambil perilaku membatasi
untuk angka yang lebih kecil dan lebih kecil. Batas dianggap memberikan dasar yang lebih
ketat untuk kalkulus, dan karena alasan ini mereka menjadi pendekatan standar selama abad
kedua puluh.
Kalkulus diferensial
Jika input dari fungsi mewakili waktu, maka turunan mewakili perubahan sehubungan
dengan waktu. Sebagai contoh, jika f adalah fungsi yang mengambil waktu sebagai input dan
memberikan posisi bola pada saat itu sebagai output, maka turunan dari f adalah bagaimana
posisi berubah dalam waktu, yaitu, itu adalah kecepatan dari bola.
Jika suatu fungsi linear (yaitu, jika grafik fungsi adalah garis lurus), maka fungsi tersebut
dapat ditulis sebagai y = mx + b , di mana x adalah variabel independen, y adalah variabel
dependen, b adalah y- mulai, dan:
Ini memberikan nilai yang tepat untuk kemiringan garis lurus. Namun, jika grafik fungsi
bukan garis lurus, maka perubahan dalam y dibagi dengan perubahan
dalam x bervariasi. Derivatif memberikan makna yang tepat untuk gagasan perubahan output
sehubungan dengan perubahan input. Agar konkret, misalkan f menjadi fungsi, dan perbaiki
titik a dalam domain f . ( a , f ( a )) adalah titik pada grafik fungsi. Jika h adalah angka yang
mendekati nol, maka a + h adalah angka yang dekat dengan a . Oleh karena
itu, ( a + h , f ( a + h )) dekat dengan ( a , f ( a )) . Kemiringan di antara kedua titik ini adalah
Ungkapan ini disebut sebagai perbedaan hasil bagi . Garis melalui dua titik pada kurva
disebut garis garis potong , jadi m adalah kemiringan garis garis potong
antara ( a , f ( a )) dan ( a + h , f ( a + h )) . Garis potong hanya merupakan perkiraan terhadap
perilaku fungsi pada titik a karena tidak memperhitungkan apa yang terjadi
antara a dan a + h . Tidak mungkin untuk menemukan perilaku di dengan menetapkan h ke
nol karena ini akan membutuhkan pembagian dengan nol , yang tidak terdefinisi. Derivatif
didefinisikan dengan mengambil batas sebagai h cenderung ke nol, yang berarti bahwa ia
mempertimbangkan perilaku f untuk semua nilai kecil h dan mengekstraksi nilai yang
konsisten untuk kasus ketika h sama dengan nol:
Secara geometris, turunannya adalah kemiringan garis tangen ke grafik f at a . Garis singgung
adalah batas garis potong sama seperti turunannya adalah batas selisih kuosien. Karena
alasan ini, turunannya kadang-kadang disebut kemiringan fungsi f .
Berikut adalah contoh khusus, turunan dari fungsi kuadrat pada input 3. Misalkan f ( x )
= x 2 menjadi fungsi kuadrat.
Turunan f ′ ( x ) dari suatu kurva pada suatu titik adalah kemiringan garis yang bersinggungan
dengan kurva pada titik tersebut. Kemiringan ini ditentukan dengan mempertimbangkan nilai
batas kemiringan garis garis potong. Di sini fungsi yang terlibat (ditarik merah) adalah f ( x )
= x 3 - x . Garis singgung (berwarna hijau) yang melewati titik (−3/2, −15/8) memiliki
kemiringan 23/4. Perhatikan bahwa skala vertikal dan horizontal dalam gambar ini berbeda.
Kemiringan garis singgung ke fungsi kuadrat pada titik (3, 9) adalah 6, artinya, naik enam
kali lebih cepat daripada ke kanan. Proses batas yang baru saja dijelaskan dapat dilakukan
untuk setiap titik dalam domain fungsi kuadrat. Ini mendefinisikan fungsi
turunan dari fungsi kuadrat, atau hanya turunan dari fungsi kuadrat. Perhitungan yang mirip
dengan yang di atas menunjukkan bahwa turunan dari fungsi kuadrat adalah fungsi
penggandaan.
Notasi Leibniz
Artikel utama: notasi Leibniz
Notasi umum, yang diperkenalkan oleh Leibniz, untuk turunannya dalam contoh di atas
adalah
Dalam pendekatan berdasarkan batas, simbol dy/dx harus ditafsirkan bukan sebagai hasil bagi
dari dua angka tetapi sebagai singkatan untuk batas yang dihitung di atas. Leibniz,
bagaimanapun, memang bermaksud untuk mewakili hasil bagi dari dua angka yang sangat
kecil, karena menjadi perubahan yang sangat kecil dalam y yang disebabkan oleh perubahan
kecil yang sangat kecil yang diterapkan pada x . Kita juga dapat menganggap d/dx sebagai
operator diferensiasi, yang mengambil fungsi sebagai input dan memberikan fungsi lain,
turunan, sebagai output. Sebagai contoh:
Dalam penggunaan ini, dx dalam penyebut dibaca sebagai "sehubungan dengan x ". Contoh
lain dari notasi yang benar adalah:
Bahkan ketika kalkulus dikembangkan menggunakan batas daripada infinitesimal, adalah
umum untuk memanipulasi simbol seperti dx dan dy seolah-olah itu adalah bilangan
real; walaupun dimungkinkan untuk menghindari manipulasi seperti itu, mereka kadang-
kadang notasional nyaman dalam mengekspresikan operasi seperti total derivatif
.
Kalkulus integral
Artikel utama: Integral
Kalkulus integral adalah studi tentang definisi, sifat, dan aplikasi dari dua konsep
terkait, integral tak terbatas dan integral pasti . Proses menemukan nilai integral
disebut integrasi . Dalam bahasa teknis, kalkulus integral mempelajari dua operator
linier terkait.
Integral tidak terbatas , juga dikenal sebagai antiderivatif , adalah operasi terbalik dari
turunannya. F adalah integral integral dari f ketika f adalah turunan dari F. (Penggunaan
huruf kecil dan huruf besar ini untuk suatu fungsi dan integral yang tidak terbatas adalah
umum dalam kalkulus.)
Integrasi dapat dianggap sebagai mengukur area di bawah kurva, yang didefinisikan
oleh f ( x ) , antara dua titik (di sini a dan b ).
Ketika kecepatan konstan, jarak total yang ditempuh selama interval waktu yang diberikan
dapat dihitung dengan mengalikan kecepatan dan waktu. Misalnya, bepergian dengan
kecepatan 50 mph selama 3 jam menghasilkan jarak total 150 mil. Dalam diagram di sebelah
kiri, ketika kecepatan dan waktu konstan digambarkan, kedua nilai ini membentuk persegi
panjang dengan tinggi sama dengan kecepatan dan lebar sama dengan waktu yang
berlalu. Oleh karena itu, produk kecepatan dan waktu juga menghitung area persegi panjang
di bawah kurva kecepatan (konstan). Hubungan antara area di bawah kurva dan jarak yang
ditempuh dapat diperluas ke wilayah yang tidak beraturan yang menunjukkan kecepatan
berfluktuasi selama periode waktu tertentu. Jika f ( x ) pada diagram di sebelah kanan
menunjukkan kecepatan karena kecepatan bervariasi dari waktu ke waktu, jarak yang
ditempuh (antara waktu yang ditunjukkan oleh a dan b ) adalah area dari daerah yang
diarsir s .
Untuk memperkirakan area itu, metode intuitif akan membagi jarak antara a dan b menjadi
sejumlah segmen yang sama, panjang setiap segmen yang diwakili oleh simbol Δ x . Untuk
setiap segmen kecil, kita dapat memilih satu nilai fungsi f ( x ) . Sebut nilai itu h . Kemudian
area persegi panjang dengan basis Δ x dan tinggi h memberikan jarak (waktu Δ x dikalikan
dengan kecepatan h ) bepergian di segmen itu. Terkait dengan setiap segmen adalah nilai
rata-rata fungsi di atasnya, f ( x ) = h . Jumlah dari semua persegi panjang tersebut
memberikan perkiraan area antara sumbu dan kurva, yang merupakan perkiraan jarak total
yang ditempuh. Nilai yang lebih kecil untuk Δ x akan memberikan lebih banyak persegi
panjang dan dalam kebanyakan kasus perkiraan yang lebih baik, tetapi untuk jawaban yang
tepat kita perlu mengambil batas karena Δ x mendekati nol.
Simbol integrasi adalah , S memanjang ( S berarti "jumlah"). Integral pasti ditulis sebagai:
dan dibaca "integral dari a ke b dari f -of- x sehubungan dengan x ." Notasi
Leibniz dx dimaksudkan untuk menyarankan membagi area di bawah kurva ke dalam jumlah
tak terbatas persegi panjang, sehingga lebarnya Δ x menjadi dx yang sangat kecil. Dalam
perumusan kalkulus berdasarkan batas, notasi
harus dipahami sebagai operator yang mengambil fungsi sebagai input dan memberikan
nomor, area, sebagai output. Diferensial terminasi, dx , bukan angka, dan tidak dikalikan
dengan f ( x ) , meskipun, berfungsi sebagai pengingat definisi batas Δ x , ia dapat
diperlakukan seperti itu dalam manipulasi simbolis integral. Secara formal, diferensial
menunjukkan variabel di mana fungsi terintegrasi dan berfungsi sebagai braket penutup
untuk operator integrasi.
Integral tak terbatas, atau antiderivatif, ditulis:
Fungsi yang berbeda hanya dengan konstanta memiliki turunan yang sama, dan dapat
ditunjukkan bahwa antiderivatif dari fungsi yang diberikan sebenarnya adalah keluarga
fungsi yang hanya berbeda oleh konstanta. Karena turunan dari fungsi y = x 2 + C , di
mana C adalah konstanta, adalah y ′ = 2 x , antiderivatif yang terakhir diberikan oleh:
Konstanta C yang tidak ditentukan hadir dalam integral tak tentu atau antiderivatif dikenal
sebagai konstanta integrasi .
Teorema dasar
Artikel utama: Teorema dasar kalkulus
Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa diferensiasi dan integrasi adalah operasi
terbalik. Lebih tepatnya, ini mengaitkan nilai-nilai antiderivatif dengan integral
tertentu. Karena biasanya lebih mudah untuk menghitung antiderivatif daripada menerapkan
definisi integral tertentu, teorema dasar kalkulus menyediakan cara praktis untuk menghitung
integral tertentu. Ini juga dapat ditafsirkan sebagai pernyataan yang tepat dari fakta bahwa
diferensiasi adalah kebalikan dari integrasi.
Teorema dasar kalkulus menyatakan: Jika suatu fungsi f kontinu pada interval [ a , b ] dan
jika F adalah fungsi yang turunannya adalah f pada interval ( a , b ) , maka
Selanjutnya, untuk setiap x dalam interval ( a , b ) ,
Realisasi ini, yang dibuat oleh Newton dan Leibniz , yang mendasarkan hasil mereka pada
karya sebelumnya oleh Isaac Barrow , adalah kunci bagi proliferasi hasil analitik setelah
pekerjaan mereka diketahui. Teorema dasar menyediakan metode aljabar menghitung banyak
integral pasti — tanpa melakukan proses batas — dengan menemukan formula
untuk antiderivatif . Ini juga merupakan solusi prototipe dari persamaan
diferensial . Persamaan diferensial menghubungkan fungsi yang tidak diketahui dengan
turunannya, dan ada di mana-mana dalam ilmu.
Aplikasi
Spiral logaritmik cangkang Nautilus adalah gambar klasik yang digunakan untuk
menggambarkan pertumbuhan dan perubahan yang terkait dengan kalkulus. Kalkulus
digunakan di setiap cabang ilmu fisika,
ilmu aktuaria , ilmu komputer , statistik , teknik , ekonomi , bisnis , kedokteran , demografi ,
dan di bidang lain di mana pun masalah dapat dimodelkan secara matematis dan diinginkan
solusi optimal . Hal ini memungkinkan seseorang untuk beralih dari tingkat perubahan (tidak
konstan) ke perubahan total atau sebaliknya, dan berkali-kali dalam mempelajari masalah
yang kita kenal satu dan mencoba untuk menemukan yang lain.
Fisika memanfaatkan kalkulus secara khusus; semua konsep dalam mekanika
klasik dan elektromagnetisme dihubungkan melalui kalkulus. Massa suatu objek
dengan kerapatan yang diketahui, momen inersia objek, serta energi total suatu objek dalam
bidang konservatif dapat ditemukan dengan menggunakan kalkulus. Contoh penggunaan
kalkulus dalam mekanika adalah hukum gerak kedua Newton : secara historis
menyatakannya secara eksplisit menggunakan istilah "perubahan gerak" yang
mengimplikasikan pepatah turunan . Perubahan momentum tubuh sama dengan gaya
resultan yang bekerja pada tubuh dan berada di arah yang sama. Umumnya dinyatakan hari
ini sebagai percepatan Force = Mass ×, itu menyiratkan kalkulus diferensial karena akselerasi
adalah turunan waktu dari kecepatan atau turunan waktu kedua dari lintasan atau posisi
spasial. Mulai dari mengetahui bagaimana suatu objek mengalami percepatan, kami
menggunakan kalkulus untuk mendapatkan jalurnya.
Teorema Discrete Green , yang memberikan hubungan antara integral ganda fungsi di sekitar
kurva C persegi sederhana dan kombinasi linear dari nilai-nilai antiderivatif pada titik sudut
sepanjang tepi kurva, memungkinkan penghitungan cepat jumlah nilai dalam domain persegi
panjang . Misalnya, dapat digunakan untuk menghitung secara efisien jumlah domain persegi
panjang dalam gambar, untuk mengekstraksi fitur dan mendeteksi objek dengan
cepat; algoritma lain yang dapat digunakan adalah tabel area yang dijumlahkan .
Dalam dunia kedokteran, kalkulus dapat digunakan untuk menemukan sudut percabangan
optimal pembuluh darah sehingga memaksimalkan aliran. Dari hukum pembusukan untuk
eliminasi obat tertentu dari tubuh, digunakan untuk mendapatkan hukum dosis. Dalam
kedokteran nuklir, digunakan untuk membangun model transportasi radiasi dalam terapi
tumor yang ditargetkan.
Dalam ilmu ekonomi, kalkulus memungkinkan untuk menentukan laba maksimal dengan
menyediakan cara untuk dengan mudah menghitung biaya marjinal dan pendapatan marjinal .
Kalkulus juga digunakan untuk menemukan solusi perkiraan untuk persamaan; dalam
praktiknya ini adalah cara standar untuk menyelesaikan persamaan diferensial dan melakukan
pencarian root di sebagian besar aplikasi. Contohnya adalah metode seperti
metode Newton , iterasi titik tetap , dan pendekatan linier . Misalnya, pesawat ruang angkasa
menggunakan variasi metode Euler untuk memperkirakan kursus melengkung dalam
lingkungan gravitasi nol.
Varietas
Selama bertahun-tahun, banyak reformulasi kalkulus telah diselidiki untuk tujuan yang
berbeda.
Kalkulus non-standar
Artikel utama: Kalkulus non-standar
Kalkulasi yang tidak tepat dengan jumlah sangat kecil digantikan secara luas dengan definisi
batas yang ketat (ε, δ) mulai tahun 1870-an. Sementara itu, perhitungan dengan infinitesimal
bertahan dan sering menyebabkan hasil yang benar. Ini mengarahkan Abraham
Robinson untuk menyelidiki apakah mungkin untuk mengembangkan sistem bilangan dengan
jumlah yang sangat kecil di mana teorema kalkulus masih valid. Pada tahun 1960,
membangun atas karya Edwin Hewitt dan Jerzy Łoś , ia berhasil mengembangkan analisis
non-standar . Teori analisis non-standar cukup kaya untuk diterapkan di banyak cabang
matematika. Dengan demikian, buku dan artikel yang didedikasikan semata-mata untuk
teorema tradisional kalkulus sering disebut dengan kalkulus non-standar .
Referensi
1. ^ DeBaggis, Henry F .; Miller, Kenneth S. (1966). Yayasan
Kalkulus . Philadelphia: Saunders. OCLC 527896 .
2. ^ Boyer, Carl B. (1959). Sejarah Kalkulus dan Perkembangan
Konseptualnya . New York: Dover. OCLC 643872 .
3. ^ Bardi, Jason Socrates (2006). The Calculus Wars: Newton, Leibniz, dan
Clash Matematika Terbesar Sepanjang Masa . New York: Thunder's Mouth Press. ISBN 1-
56025-706-7 .
4. ^ Hoffmann, Laurence D .; Bradley, Gerald L. (2004). Kalkulus untuk Bisnis,
Ekonomi, dan Ilmu Sosial dan Kehidupan (edisi ke-8). Boston: Bukit McGraw. ISBN 0-07-
242432-X .
5. ^ Morris Kline, Pemikiran matematika dari zaman kuno ke zaman modern ,
Vol. saya
6. ^ Archimedes, Metode , dalam Karya Archimedes ISBN 978-0-521-66160-7
7. ^ Dun, Liu; Fan, Dainian; Cohen, Robert Sonné (1966). Sebuah
perbandingan studi Archimdes dan Liu Hui tentang lingkaran .Studi Cina dalam sejarah dan
filsafat sains dan teknologi. 130 .Peloncat. hal. 279. ISBN 978-0-7923-3463-7 . , hlm. 279ff
8. ^ Katz, Victor J. (2008). Sejarah matematika (edisi ke-3). Boston, MA:
Addison-Wesley. hal. 203. ISBN 978-0-321-38700-4 .
9. ^ Zill, Dennis G .; Wright, Scott; Wright, Warren S. (2009).Kalkulus:
Transendental Awal (3 ed.). Jones & Bartlett Belajar.hal. xxvii. ISBN 978-0-7637-5995-
7 . Ekstrak halaman 27
10. ^ a b Katz, VJ 1995. "Gagasan Kalkulus dalam Islam dan India."Majalah
Matematika (Asosiasi Matematika Amerika), 68 (3): 163–174.
11. ^ "Matematika India" .
12. ^ von Neumann, J., "The Mathematician", dalam Heywood, RB, ed., The
Works of the Mind , University of Chicago Press, 1947, hlm. 180–196. Dicetak ulang di
Bródy, F., Vámos, T., eds., The Neumann Compendium , World Scientific Publishing Co.
Pte.Ltd., 1995, ISBN 981-02-2201-7 , hlm. 618-626.
13. ^ André Weil : Teori bilangan: Suatu pendekatan melalui Sejarah dari
Hammurapi ke Legendre . Boston: Birkhauser Boston, 1984,ISBN 0-8176-4565-9 , hlm. 28.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. 2005. Jakarta: PT Syaamii Cipta
Media.
Purcell, Edwin J dan Varberg, Dale. Kalkulus dan Geometri Analitis jilid 1. 1987. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
http://k063n.multiply.com/journal/item/1/MaTEmatIka_kalKUlus_ALjaBar_maKANan_aPA
_sih_Itu_sebEnarNYA.
http://izzaila.wordpress.com/2012/01/06/filosofi-kalkulus/
http://dotindo.wordpress.com/2009/01/24/kalkulus-dalam-kehidupan-sehari-hari/
http://hasj.wordpress.com/2008/05/28/kalkulus-untuk hidupku/