Anda di halaman 1dari 5

1.

Perjanjian dalam Penjaminan

Jaminan adalah suatu bentuk tanggungan yang dapat dinilai dengan uang , dengan kebendan
tertentu yang diserahkan debitur sebagai penjamin dari hubungan perjanjian utan piutang atau
perjanjian lain. Dengan kata lain, jaminan di sini berfungsi sebagai sarana atau menjamin
pemenuhan pinjaman atau utang debitur seandainya wanprestasi sebelum sampai jatuh tempo
pinjaman atau utangnya berakhir.

Jaminan dapat dibagi menjadi dua jenis yakni jaminan :

Umum : Jaminan yang timbul karena Undang – Undang

Khusus : Jaminan yang timbul karena Perjanjian

Jaminan umum dilandasi oleh Pasal 1131 dan 1132 BW yang menjelaskan “Segala barang-barang
bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi
jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan debitur itu.” Dan dilanjutkan , “Barang-barang itu
menjadi jaminan bersama bagi semua kreditur terhadapnya hasil penjualan barang-barang itu dibagi
menurut perbandingan piutang masing-masing kecuali bila di antara para kreditur itu ada alasan-
alasan sah untuk didahulukan. “. Namun pengaturan dalam BW tersebut hanya memberikan segala
barang tanpa mensepsifikan barang apa yang dapat dikategorikan sebagai jaminan. Agar seorang
kreditur mem[unyai kedudukan yang lebih baik dibanding kreditur lainnya, maka utang kreditur
tersebut dapat diikat dengan hak jaminan khusus sehingga kreditur tersebut memiliki hak
preferensidalam pelunasan utangnya. Hak preferensi ini dapat kita lihat pada klausul terakhir Pasal
1132 KUH Perdata, yakni: “…kecuali apabila di antara para berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah
untuk didahulukan.”

Mengeani siapa saja orang yang memiliki hak preferensi ini menurut Pasal 1133 KUH Perdata ialah
orang-orang yang berpiutang terbit dari hak istimewa, dari gaai dan dari hipotek.

2. Hal tertentu dalam Obyek Jaminan

Hal tertentu artinya adalah apa yang diperjanjikan (jaminan) hak-hak dan kewajiban kedua belah
pihak, yang paling tidak barang (jaminan) yang dimaksudkan dalam perjanjian ditentukan jenisnya.
Menurut pasal 1333 KUHPer, objek perjanjian tersebut harus mencakup pokok barang (jaminan)
tertentu yang sekurang-kurangnya dapat ditentukan jenisnya. Pasal 1332 KUHPer menentukan
bahwa objek perjanjian adalah barang yang dapat dijaminkan / diperdagangkan.

Benda yang dapat dijadikan jaminan utang dengan hak tanggungan adalah hak atas tanah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan
dengan tanah itu. Hak Tanggungan mempunyai 4 ciri pokok, sebagai berikut:
Memberikan kedudukan yang diutamakan/mendahulu kepada kreditur pemegang Hak Tanggunan
terhadap kreditur-kreditur lain (hak prevent);

Selalu mengikuti objek yang dijaminkan ditangan siapapun objek itu berada;

Memenuhi asas spealisasi dan publisitas sehingga dapat mengikat pihak ketiga dan dapat
memberikan jaminan kepastian hukum kepada pihak-pihak yang berkepentingan; dan

Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya.

3. Sebab yang halal dalam Obyek Jaminan

Sebab yang halal dalam Obyek Jaminan adalah isi perjanjian (jaminan) itu sendiri, yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai oleh para pihak. Isi dari perjanjian (jaminan) itu tidak
bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, maupun dengan ketertiban umum. Hal ini diatur
dalam pasal 1337 KUHPer.

Mengenai sebab terlarang diatur dalam Pasal 1337 KUH Perdata, yang berbunyi:

Suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang oleh undang-undang atau bila sebab itu
bertentangan dengan kesusilaan atau dengan ketertiban umum.

Apa yang dilarang oleh undang-undang? Mengenai suatu yang terlarang.

Contoh: apabila soal membunuh dimasukkan dalam perjanjian jaminan, misalnya: Si penjual hanya
bersedia menjual pisaunya kalau si pembeli membunuh orang. Isi dari perjanjian ini menurutnya
menjadi sesuatu yang terlarang.

Atau objek jaminan adalah hasil curian.

4. Kesepakatan kreditur dan debitur dalam pasal 1338 dan 1337 KUHPdt

Perjanjian harus didasari oleh itikad baik yang disebutkan oleh Pasal 1338 KUH Perdata, yakni:

Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya.

Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau
karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang.

Persetujuan harus dilaksanakan denganitikad baik.

Unsur-unsur di atas adalah yang harus dipenuhi agar suatu perjanjian kerjasama dikatakan sah
menurut hukum (memiliki legalitas).
Sedangkan, sebab terlarang diatur dalam Pasal 1337 KUH Perdata, yang berbunyi:

Suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang oleh undang-undang atau bila sebab itu
bertentangan dengan kesusilaan atau dengan ketertiban umum.

Dalam hal ini, antara kreditur dan debitur harus memiliki itikad baik dalam perjanjian jaminan
sedangkan objek jaminan tidak mengandung unsur terlarang.

5. Akta jaminan sesuai pasal 1820 dan pasal 1850 KUHPdt

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 1820, Jaminan Perorangan biasa dikenal
Penanggungan, yaitu suatu persetujuan dimana pihak ketiga, demi kepentingan kreditur,
mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi perikatannya.

JAMINAN PRIBADI (BORGTOCHT)

Nomor: .....................

Pada hari ini, hari Senin, tanggal delapan Juni seribu sembilan-ratus sembilanpuluh delapan (8-6-
1998).

Berhadapan dengan saya, XXXXXXX, Sarjana Hukum, Notaris di Balikpapan, dengan dihadiri saksi-
saksi yang saya, Notaris, kenal dan nama-namanya akan disebut pada akhir akta
ini:---------------------------

Nyonya HJ.SRIASTUTY, Swasta, bertempat tinggal di Samarinda, Bina Husada nomor 52, Rukun
Tetangga 004, Rukun Warga 003, Kelurahan Sunter Jay a, Kecamatan Tanjung Priok, Samarinda
Utara, pemegang Kartu Tanda Penduduk Kota Samarinda Nomor :
09.5103.710159.0407;-------------------------------------------------

Menurut keterangannya untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat
persetujuan dari suaminya Tuan ANTON, swasta, bertempat tinggal sama dengan penghadap
tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda Penduduk Kota Samarinda Nomor : 09.5103.290357.0082,
yang turut hadir dihadapan saya, Notaris serta saksi-saksi yang sama dan menanda-tangani minuta
akta ini sebagai tanda persetujuannya.-------------------------------

Para penghadap tersebut diatas menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut:-----------------

- bahwa antara perseroan terbatas PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ, berkedudukan di
Kecamatan Cibitung, Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi, Propinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya
disebut DEBITUR dengan perseroan terbatas PT. BANK ABC SENTOSA, berkedudukan di
Samarinda, selanjutnya disebut juga BANK, telah dibuat Akta Pengakuan Hutang Dengan
Pemberian Jaminan tertanggal hari ini, Nomor 25 dibuat dihadapan Notaris serta Perubahan Plafond
dan Jaminan yang dibuat dibawah tangan tertanggal lima Juni seribu sembilanratus sembilanpuluh
delapan (5-6-1998);----------------------------------------------------------------------------------
- bahwa penghadap Nyonya HJ.SRIASTUTY tersebut berkehendak menjamin Debitur tersebut atas
hutang-hutangnya kepada BANK tersebut, serta menyatakannya dalam suatu akta
Notaris.---------------------

Maka sekarang penghadap Nyonya HJ.SRIASTUTY tersebut diatas menerangkan didalam akta ini,
dengan tidak dapat ditarik Icembali dan tanpa syarat, mengikat dirinya sendiri sebagai penjamin dari
Debitur tersebut, yang timbul karena akta Pengakuan Hutang Dengan Pemberian Jaminan dengan
BANK tersebut maupun terhadap perjanjian hutang lainnya yang akan dibuat kemudian dengan
BANK termasuk Pengakuan Hutang Dengan Pemberian Jaminan dan yang keseluruhan
persyaratannya telah diketahui dengan jelas oleh penghadap sehingga karena itu tidak perlu
diuraikan lebih lanjut dalam akta ini, dan karena itu pula penghadap mengikat dirinya sendiri dengan
segenap harta bendanya untuk bertanggung jawab sepenuhnya untuk membayar seluruh hutang
pokok atau sisa hutang pokok apabila telah diangsur, bunga-bunga, denda-denda dan segala biaya-
biaya lainnya yang dibebankan oleh BANK tersebut kepada Debitur tersebut, sebagai hutang
pengrtadap sendiri, yaitu pada peringatan pertama dari BANK tanpa perlu dibuktikan bahwa Debitur
tersebut lalai dalam memenuhi kewajibannya.---------------------------------------------------------------------

Pengikatan sebagai penjamin (borg) ini dilakukan dengan mengindahkan ketentuan pasal 1826 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dan dengan melepaskan hak-hak yang oleh Undang-Undang
diberikan kepada penjamin, terutama:

1. Hak untuk meminta supaya harta bendanya Debitur disita dan dijual terlebih dahulu menurut
pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.----------------------------------------------------------------

2. Hak untuk menyuruh memecah-mecah hutang tersebut diantara Penjamin menurut pasal 1837
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; dan.-------------------------------------------------------------------

3. Hak-hak lainnya serta exepties (tangkisan-tangkisan) yang ter-maksud dalam pasal-pasal 1430,
1843, 1847 dan 1849 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.--------------------------------------------

Pernyataan jaminan yang termuat dalam akta ini terus sampai semua syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam Pengakuan Hutang Dengan Pemberian Jaminan tersebut beserta perubahan,
penambahan dan/atau perpanjangannya dikemudian hari sudah dilaksanakan sepenuhnya dan
selengkapnya oleh Debitur atau Debitur tersebut telah dibebaskan dengan cara lain oleh BANK
tersebut.-------------------------------------------------------

Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak memilih tempat kedudukan hukum (domisili)
yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Samarinda Pusat di
Samarinda.----------------------

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.--------------------------------------------------

---------------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI --------------------------

Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Samarinda, pada hari dan tanggal tersebut pada awal
akta ini, dengan dihadiri oleh Tuan JAKA SAMBODO dan Tuan AMBO DAI, keduanya pegawai Kantor
Notaris, bertempat tinggal di Samarinda, sebagai saksi-
saksi.--------------------------------------------------------------------------

Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka akta
ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya,
Notaris.------------------------------------------
Dilangsungkan dengan satu tambahan. -------------------------------------------------------

Asli akta ini telah ditandatangani dengan sempurna.-------------------------------------------

Diberikan sebagai SALINAN yang sama bunyinya.------------------------------------------

Notaris di Samarinda

XXXXXXX, SH.

Anda mungkin juga menyukai