KEPERAWATAN GERONTIK
Nama Kelompok B :
1. Bella Adelia 202015003
2. Suryandini Hermawan 202015020
1. Pasien: Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 16 orang yang terkena luka diabetik
2. Populasi dalam penelitian ini adalah klien luka kaki diabetic tahun 2019. Besar sampel dalam
penelitian ini sebanyak 16 orang di tempat Praktik Mandiri Perawat Ns. Sukhri Herianto
Ritongam M.Kep
3. Problem: Permasalahan yang tengah dikaji oleh penulis adalah terkait dengan efektivitas
pencucian luka menggunakan daun jambu biji terhadap tingkat malodor klien luka kaki
diabetik. Salah satu komplikasi yang muncul pada klien diabetes mellitus adalah luka kaki
diabetik . Probabilitas terjadinya luka kaki diabetik mencapai angka 15%, 60-80%
diantaranya sembuh, sedangkan 5-24% sisanya harus menjalani amputasi. Langkah awal
dalam perawatan luka kronik adalah menyiapkan dasar luka (wound bed preparation).
Persiapan dasar luka melalui prinsip 3 M yaitu mencuci luka (wound cleansing), membuang
jaringan nekrotik pada luka, memilih topical therapy yang tepat . Cairan pencuci luka dalam
penelitian ini menggunakan rebusan daun jambu biji. Daun jambu biji memiliki kandungan
antibakteri, antiinflamasi, antitumor, antialergi, antihiperglikemi dan antioksidan.
Kandungan flavonoid pada daun jambu biji dapat menurunkan penyebaran bakteri . Daun
jambu biji juga memiliki kandungan tannin yang dapat mengontrol inflamasi .
I (Intervention):
Jurnal I
Pembuatan rebusan daun jambu biji yaitu 20 lembar daun jambu biji (guajava leaf) ditambahkan
750 cc air, kemudian direbus sampai mendidih,selanjutnya didinginkan dan siap digunakan
untuk pencucian luka. Tingkat malodor diukur dengan NRS selanjutnya dilakukan pencucian
luka. Prosedur pencucian luka dilakukan setiap 3 hari sekali. Data yang diambil dalam penelitian
ini adalah sebanyak 4 kali pencucian. Tahap pencucian luka yaitu:
Jurnal II
Perawatan luka dengan aloe vera dilakukan sebanyak 3 kali. Sebelum dilakukan intervensi peneliti
mengkaji ukuran, kedalaman, tepi luka, tipe jaringan nekrotik, jumlah jaringan nekrotik,dan warna kulit
sekitar luka. Namun dalam penelitian ini tidak dibahas secara detail mengenai langkah-langkah dan
berapa banyak aloe vera dibutuhkan.
Jurnal I
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan pencucian luka menggunakan rebusan
daun jambu biji didapatkan bahwa daun jambu biji efektif secara signifikan dalam mengatasi
malodor pada klien dengan luka kaki diabetik (p <0.001). Selisih perbedaan mean sebelum dan
sesudah pencucian luka menggunakan daun jambu biji sebesar 1.96 ini dikarenakan daun jambu
biji memiliki kandungan vitamin A, C dan anti oksidan yang berfungsi melindungi lapisan kulit.
Kandungan flavonoid pada daun jambu biji dapat digunakan sebagai antibakteri dan antimikroba.
Aktifitas flavonoid dapat menurunkan jumlah bakteri dan menurunkan infeksi sehingga dapat
mengurangi produksi eksudat. Produksi eksudat yang berkurang dapat menurunkan bau (odor)
yang terjadi pada luka .
Sebelum sesudah
Jurnal II
Pada jurnal kedua hasil pebanding. Hasil analisis bivariat rerata skor luka diabetik sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi menggunakan uji beda T test diperoleh nilai significancy 0,000 (p < 0,005). Nilai
significancy tersebut memiliki makna secara statistik terdapat perbedaan rerata skor luka diabetik
sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Sebelum dilakuakn intervensi adalah 42,83. Rata-rata skor
luka diabetik setalah diberikan intervensi yang pertama menjadi 40,50 dan rata-rata skor luka diabetik
semakin menurun setelah dilakukan intervensi yang ketiga yakni 32.25. Berdasarkan hasil evaluasi pada
perawatan luka dengan menggunakan ekstrak lidah buaya sebanyak 3 kali perawatan terdapat pengaruh
pada tipe dan jumlah jaringan nekrosis, tipe dan jumlah eksudat, jaringan granulasi serta epitalisasi.
Karena aloe vera ini berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses
regenerasi sel.
Perawat mempunyai peran yang penting dalam merawat pasien DM yaitu dalam membuat perencanaan
untuk mencegah timbulnya luka diabetik dengan cara perawatan kaki, Penanganan luka diabetik secara
komprehensif diperlukan agar tidak menimbulkan gangren dan amputasi. Salah satu penanganan luka
yang digunakan adalah perawatan luka dengan daun jambu biji atau ekstrak lidah buaya dan dilakukan
secara berkala sambil mengkaji luka DM tersebut.