Makalah Anticipactory Guidance
Makalah Anticipactory Guidance
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 1
Ardiansyah hasbi
NURBAETI
FITRIANI NUR
REZKI MUTIARA KARINA ARTAB
KATA PENGANTAR
1.1.Latar Belakang
Kehadiran anak bagi orang tua merupakan suatu tantangan sehubungan dengan
masalah dependensi/ketergantungan, disiplin, meningkatkan mobilitas dan
keamanan bagi anak. Rang tua sering keliru dalam memberlakukan anak karena
ketidaktahuan mereka akan cara membimbing dan mengasuh yang benar. Apabila
hal ini terus berlanjut, maka pertumbuhan anak dapat terhambat.
Saat ini terjadi pergeseran peran orang tua, misalnya kedua orang tua lebih banyak
beraktifitas di luar rumah dan tingginya mobilitas di masyarakat. Untuk itu diperlukan
keseimbangan bagi model peran tradisional dalam pendidikan anak. Orang tua pada
masa sekarang memerlukan tenaga professional untuk memberikan bimbingan guna
merawat dan memelihara anak.
1.2.Rumusan Masalah
1.Pengertian Anticipatory Guidance?
1.3.Tujuan
1.Untuk mengetahui apa pengertian dari Anticipatory Guidance?
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pengertian anticipatory guidance
Menyiapkan orang tua akan danya ketakutan bayi terhadap orang yang belum
dikenal (stranger anxiety).
Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan anaknya dekat dengan ayah dan
ibunya serta menghindarkan perpisahan yang terlalu lama dengan anak
tersebut.
Membimbing orang tua untuk mengetahui disiplin sehubungan dengan
semakin meningkatnya mobilitas (pergerakan si bayi).
Menganjurkan untuk mengguanakan suara yang negative dan kontak mata
daripada hukuman badan sebagai suatu disiplin. Apabila tidak berhasil,
gunakan 1 pukulan pada kaki atau tangannya.
Menganjurkan orang tua untuk memberikan lebih banyak perhatian ketika
bayinya berkelakuan baik dari pada ketika ia menangis.
Mengajrkan mengenai pencegahan kecelakaan karena ketrampilan motorik
dan rasa ingin tahu bayi meningkat.
Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya beberapa saat dengan
pengganti ibu yang menyusui.
Mendiskusikan mengenai kesiapan untuk penyapihan.
Menggali perasaan ornag tua sehubungan dengan pola tidur bayinya.
Menyiapkan orang tua untuk antisipasi adanya perubahan tingkah laku dari
toodler terutama negativism.
Mengkaji kebiasaan makan dan secara bertahap penyapihan dari botol serta
peningkatan asupan makanan padat.
Menyediakan makanan selingan antara 2 waktu makan dengan rasa yang
disukai.
Mengkaji pola tidur malam, kebiasaan memakai botol yang merupakan
penyebab utama gigi berlubang.
Mencegah bahaya yang dapat terjadi di rumah.
Perlu ketentuan-ketentuan/disiplin dengan lembut untuk meminimalkan
negativism, tempertantrum serta penekanan akan kebutuhan yang positif dan
disiplin yang sesuai.
Perlunya mainan yang dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan
anak.
Pada masa ini petunjuk bimbingan tetap diperlukan walaupun kesulitannya jauh
lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya, pencegahan kecelakaan
dipusatkan pada pengamatan lingkungan terdekat, dan kurang menekankan pada
alas an-alasannya. Sekarang proteksi pagar, penutup stop kontak disertai dengan
penjelasan secara verbal dengan alas an yang tepat dan dapat dimengerti.
Masuk sekolah adalah bentuk perpisahan dari rumah baik bagi orang tua maupun
anak. Oleh karena itu, orang tua memerlukan bantuan dalam melakukan
penyesuaian terhadap perubahan ini, terutama bagi Ibu yang tinggal di rumah/tidak
bekerja. Ketika anak mulai masuk taman kanak-kanak, maka ibu mulai memerlukan
kegiatan-kegiatan di luar keluarga, seperti keterlibatannya dalam masyarakat atau
mengembangkan karier. Bimbingan terhadap orang tua pada masa ini dapat
dilakukan pada anak umur 3, 4, 5 tahun.
1. Usia 3 tahun
2.Usia 4 tahun
Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif, termasuk aktifitas
motorik dan bahasa yang mengejutkan.
Menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan anak terhadap kekuasaan
orang tua.
Kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah laku anak.
Menganjurkan beberapa macam istirahat dari pengasuh utama, seperti
menempatkan anak pad ataman kanak-kanak selama setengah hari.
Menyiapkan orang tua untuk menghadapi meningkatnya rasa ingin tahu
seksual pada anak.
Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari tingkah laku.
Mendiskusikan disiplin.
Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di usia 4 tahun, dimana
anak mengikuti kata hatinya dalam “ketinggian bicaranya” (bedakan dengan
kebohongan) dan kemahiran anak dalam permainan yang membutuhkan
imajinasi.
Menyarankan pelajaran berenang.
Menjelaskan perasaan-perasaan Oedipus dan reaksi-reaksinya. Anak laki-laki
biasanya lebih dekat dengan ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya.
Oleh karena itu, anak perlu dibiasakan tidur terpisah dengan orang tuanya.
Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak dan
menganjurkan mereka agar tidak lupa untuk membangunkan anak dari mimpi
yang menakutkan.
3. Usia 5 tahun
a.Usia 6 tahun
1.Jenis kelamin, biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah.
2. Usia, pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahu
mana yang bahaya.
Cara Pencegahan :
3.Lingkungan aman.
6.Apabila ada tangga, pasang pintu di bagian bawah atau atas tangga
9.Bagi yang rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya da pintu pagar yang tertutup
rapat
1.Masa Bayi
Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang O2.
Pencegahan
a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung mudah ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
3.Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas,
benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil
bola/layangan, menyeberang jalan.
1. Mengontrol lingkungan.
4.Usia Sekolah
5.Remaja
Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala.
Kecelakaan karena olah raga.
Pencegahan:
Upaya pencegahan kecelakaan pada anak orang tua harus diberikan bimbingan
dan antisipasi pendidikan kesehatan.
PENUTUP
3.1. Simpulan